Anda di halaman 1dari 13

Nama : Indah Mirna Mardiana

Asal Sekolah : SMK Negeri 2 Muara Enim


Bidang Studi : Geomatika dan Geospasial
LPTK : Universitas Negeri Medan
Mata Pelajaran : Penginderaan Jauh

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
1 Sebagian siswa Hasil Kajian Literatur Setelah melakukan
tidak memiliki 1. Menurut Siti Suprihatin dengan analisa terhadap
motivasi yang Judul Upaya Guru dalam kajian literatur dan
tinggi dalam meningkatkan motivasi belajar, wawancara penyebab
pembelajaran 2015, jurnal pendidikan (vol. 03) sebagian siswa tidak
penggunaan Upaya yang dilakukan guru dalam memiliki motivasi yang
Quantum GIS memotivasi siswa yaitu tinggi dalam
pembelajaran :
1) Memperjelas tujuan yang ingin
1. Kurangnya
dicapai.
Interaksi antara
2) Membangkitkan motivasi siswa.
guru dan siswa
3) Ciptakan suasana yang
2. Guru kurang tepat
menyenangkan dalam belajar.
dalam
4) Menggunakan variasi metode
menyampaikan
penyajian yang menarik.
tujuan
5) Berilah pujian yang wajar setiap
pembelajaran.
keberhasilan siswa.
3. Strategi atau
6) Berikan penilaian pada setiap
metode
pencapaian siswa
pembelajaran yang
7) Berilah komentar terhadap hasil
diberikan kurang
pekerjaan siswa.
tepat
https://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php
/ekonomi/article/view/144

2. Menurut jurnal Moslem, Muhammad


C, Komaro Muumu, Yayat dengan
Judul Faktor-Faktor yang
menyebabkan rendahnya motivasi
belajar siswa dalam mata pelajaran
Aircraft Drawing di SMK, 2019, jurnal
pendidikan (vol. 6).

Faktor yang mempengaruhi rendahnya


motivasi belajar siswa adalah
 Faktor A yang terdiri atas: cita-
cita/aspirasi siswa, kondisi
ligkungan, unsur dinamis dalam
belajar
 Faktor B yang terdiri atas: kondisi
siswa, upaya guru dalam mengelola
kelas dan kondisi siswa

https://garuda.kemdikbud.go.id/docume
nts/detail/1608050

1. Menurut jurnal Farina Amelia et al


dengan judul Makna Rendahnya
Motivasi Siswa Belajar Geografi
Dalam Pendekatan Fenomenologi,
2018 Jurnal kemdikbud (Vol. 3)

Motivasi rendah belajar Geografi


adalah Geografi merupakan mata
pelajaran yang sulit, dan kurang
dirasakan manfaatnya bagi
kehidupan sehari-hari, namun harus
dipelajari supaya bisa mendapatkan
nilai yang bagus.

https://garuda.kemdikbud.go.id/docume
nts/detail/849966

Hasil wawancara dari


Narasumber I: Pengawas Sekolah
Ibu Dona Anggraini, S.Pd
(Waka Kurikulum) dan

Banyak faktor yang mempengaruhi


motivasi belajar siswa salah satunya
adalah
 Guru harus dapat menguasai kelas
 Guru bisa membangun komunikasi
atau hubungan yang nyaman dengan
siswa saat pembelajaran berlangsung
 Siswa harus mengetahui tujuan dari
pembelajaran

Narasumber II: Teman Sejawat


Bapak Uni Supono, S.Pd
(Guru Teknik Geomatika)

Membangun motivasi belajar siswa dalam


pembelajaran adalah
 Guru dapat memceritakan
keberhasilan alumni dari jurusan
Geomatika
 Guru dapat menjelaskan jenis
pekerjaan yang akan mereka
dapatkan sesuai jurusan
 Tujuan pembelajaran akan jelas
apabila guru dapat memberikan
gambaran tentang pekerjaan dari
jurusan teknik Geomatika

Narasumber III: Pakar


Bapak Ir. Fauzan Murdapa, M.T. (Ketua
Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika
Univ. Lampung)
 Guru dapat memceritakan
keberhasilan alumni dari jurusan
Geomatika
 Guru dapat menjelaskan jenis
pekerjaan yang akan mereka
dapatkan sesuai jurusan
 Tujuan pembelajaran akan jelas
apabila guru dapat memberikan
gambaran tentang pekerjaan dari
jurusan teknik Geomatika

Link google drive


https://drive.google.com/drive/folders/1
Nhc1-
ypCOnRos1s8rDah7nmvhOKzOdRN?usp
=sharing

2 Sebagian Guru 1. Menurut Jurnal Ridhwan, Rima, Hasil analisa sebagian


kurang Meilita Sari dengan judul guru kurang
mengembangkan pengembangan media mengembangkan
bahan ajar pembelajaran interaktif articulate bahan ajar
tentang storyline pada materi berdasarkan kajian
Quantum GIS penginderaan jauh,2022, jurnal literatur dan
kajian ilmu dan Pendidikan wawancara adalah:
geografi (vol.05)  Kurangnya
Kemampuan guru
Permasalahan dalam implementasi dalam
media pembelajaran di SMA yaitu mengembangkan
 kurangnya kemampuan guru materi
untuk mengembangkan media pembelajaran
pembelajaran yang beragam.  Guru perlu
o Guru juga mengharapkan pelatihan terkait
adanya media perkembangan
pembelajaran yang dapat materi
membantu guru untuk pembelajaran
menjelaskan materi dan
memenuhi kompetensi
yang harus dicapai
o Kurangnya fasilitas yang
ada dikelas untuk
mengajarkan materi
penginderaan jauh
 materi yang cukup padat dan
banyak konsep sehingga
diperlukan media
pembelajaran tambahan untuk
menjelaskan konsep penginderaan
jauh seperti komponen
penginderaan jauh, penggunaan
data dalampenginderaan jauh,
serta komponen Sistem
Informasi Geografis (SIG)

https://ejurnalunsam.id/index.php/jsg/
article/view/5704/3385

2. Menurut jurnal Moh Iwan


Darmawan, Muhammad Sholeh
dalam judul Pengembangan Bahan
Ajar Berbasis Multimedia Materi
Pengetahuan Dasar Pemetaan
Pada Mata Pelajaran Geografi
Kelas X Kurikulum 2013 di SMA
Muhammadiyah Wonosari, 2017,
jurnal jmai

Pengaruh pengembangan bahan ajar


berbasis multimedia adalah :
 Memberikan alternatif berbeda
bagi siswa dalam mendapatkan
materi pembelajaran
 Dengan pengembangan materi
atau bahan ajar suatu
pembelajaran, siswa menjadi lebih
menarik dan lebih baik dalam
penerimaan pembelajaran

http://jmai.mercubuana-
yogya.ac.id/index.php/jmai/article/view/
48/4

3. Menurut Jurnal alviana Cahyani,


budi Koestoro, Abdurahman
dengan judul Pengembangan
Bahan Ajar Modul Tutorial
OpenOffice.org writer 2014 jurnal
Teknologi Informasi Komunikasi
Pendidikan vol 2

a. Pengembangan bahan ajar menjadi


efektif dalam pembelajaran.
b. Pengembangan Bahan ajar
menjadi potensi sekolah

http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.
php/JT/article/view/5553/4215

Hasil wawancara
Narasumber : Pengawas sekolah
Ibu Dona Anggraini, S.Pd ( Waka
Kurikulum SMKN 2 Muara Enim)
 Guru harus mempunyai pegangan
berupa modul ajar yang baik agar
pembelajaran dapat lebih efektif
 Guru menguasai materi agar
memudahkan dalam penyampaian
pembelajaran
 Guru mengembangan diri dengan
cara mengikuti pelatihan baik
yang diadakan disekolah maupun
secara mandiri

Narasumber : Pakar
Bapak Ir. Fauzan Murdapa, M.T.
Ketua Jurusan Teknik Geodesi dan
Geomatika-Universitas Lampung
 Guru harus mempunyai pegangan
berupa modul ajar yang baik agar
pembelajaran dapat lebih efektif
 Pengajar menguasai materi agar
memudahkan dalam penyampaian
pembelajaran

Link google drive


https://drive.google.com/drive/folders/1
Nhc1-
ypCOnRos1s8rDah7nmvhOKzOdRN?usp
=sharing

3 Sebagian siswa 1. Menurut Jurnal Neng Lina Setelah menganalisa


kurang Yulyana1 , Anita Yuliana2 , Woro dari kajian literatur
ketertarikan Wuryani3 dalam judul pengaruh dan hasil wawancara
terhadap kegiatan literasi pada peningkatan kurangnya keterkaitan
pembelajaran minat baca siswa sma, 2019 jurnal siswa terhadap literasi
literasi Quantum Pendidikan Bahasa dan sastra adalah:
GIS Indonesia, vol. 2 no 2  Siswa kurang aktif
bertanya dan
Pengaruh kegiatan literasi mampu mengeluarkan
membuat siswa memiliki pendapat dalam
ketertarikan pada kegiatan mengikuti
membaca. Pelaksanaan program pembelajar serta
pembiasaan gerakan literasi juga kedisiplinan siswa
memberi dampak baiknya terhadap dalam penggunaan
peserta didik SMA berupa
peningkatan yang sesuai terhadap waktu sangat
literasi peserta didik di SMA kurang.
 Sebagian Guru
2. Dalam jurnal Utami Dian Pertiwi, Kurang penerapan
Rina Dwik Atanti, Riva Ismawati Problem Based
dalam Judul Pentingnya Literasi Sains Learning dalam
pada Pembelajaran IPASMP abad 21, pembelajaran
2018, jurnal IJNSE, vol. 1 no 1

Keberhasilan pembelajaran literasi sains


ditunjukkan apabila peserta didik
memahami apa yang dipelajari serta
dapat mengaplikasikannya dalam
menyelesaikan berbagai kehidupan
sehari- hari

https://pdfs.semanticscholar.org/005a/5
bc90c5c57ac538be17c44cf0fc58a53fef1.p
df

3. Menurut jurnal Rina Widiana, Ade


Dewi Maharani, Rowdoh dalam
judul Pengaruh model problem
based learning terhadap
kemampuan literasi sains siswa
sma, 2020, jurnal Pendidikan vol.
23

Model pembelajaran PBL memfokuskan


pada permasalahan dan pertanyaan
sehingga mampu membuat siswa
menyelesaikan permasalahan dengan
menggunakan konsep dan prinsip yang
sesuai dan tidak jauh dengan literasi
sains yang membantu siswa dalam
menyelesaikan masalah. Pengukuran
literasi sains siswa dengan penggunaan
model perlu ditunjang dengan tes
berbasis literasi.
 Pengaruh model problem based
learning terhadap kemampuan
literasi sains siswa sma.
 Penerapan model pembelajaran PBL
guru perlu mendisiplinkan
penggunaan waktu, dan
meningkatkan intensitas pemberian
motivasi pada siswa agar lebih aktif
bertanya dan mengeluarkan
pendapat.
https://ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/in
dex.php/takdib/article/view/1689

Hasil wawancara
Narasumber I : Pengawas sekolah
Ibu Dona Anggraini, S.Pd ( Waka
Kurikulum SMKN 2 Muara Enim)

 Pada saat pembelajaran siswa di


berikan kesempatan dalam membaca
materi yang akan di pelajari,
kemudian guru akan memberikan
tanggapan atas materi yang mereka
pelajari
 Pemberian tugas dapat membuat
mereka lebih aktif dalam membaca

Narasumber II: Teman Sejawat


Bapak Uni Supono, S.Pd
(Guru Teknik Geomatika)

 Siswa tidak hanya berfokus dapat


materi pembelajaran tetapi siswa
ditanamkan keterampilan dan
perilaku positif kebutuhan industri.

Narasumber : Pakar
Bapak Ir. Fauzan Murdapa, M.T.
Ketua Jurusan Teknik Geodesi dan
Geomatika-Universitas Lampung

 Ketertarikan mahasiswa sangat


kurang, terlebih kurang ketertarikan
literatur sudah di mulai sejak
pembelajaran SD, SMP dan SMA.
Menjadi tantangan tersendiri bagi
para pengajar untuk menimbulkan
minat baca bagi mahasiswa/siswa

Link google drive


https://drive.google.com/drive/folders/1
Nhc1-
ypCOnRos1s8rDah7nmvhOKzOdRN?usp
=sharing

4 Hubungan 1. Menurut jurnal Hasmi Syahputra Setelah melakukan


komunikasi Harahap dalam judul Hubungan analisa terhadap
orang tua dan Motivasi Berprestasi, Minat dan kajian literatur dan
guru masih Perhatian Orang Tua Terhadap wawancara tentang
kurang terkait Kemandirian Siswa, 2021, jurnal hubungan komunikasi
pembelajaran Ilmu Pendidikan Vol 3 orang tua dan guru
masih kurang terkait
pembelajaran adalah:
Hubungan yang signifikan antara  Kurangnya
perhatian orang tua terhadap siswa kemandirian siswa
terkait kemandirian siswa memberikan dalam mengikuti
hubungan positif antara motivasi pembelajaran
 Kurangnya siswa
berprestasi, dimana orang yang memiliki
dalam motivasi
motivasi berprestasi tinggi akan bersifat untuk berpretasi
positif terhadap kemandirian belajarnya lebih tinggi.
dibandingkan dengan orang yang
memiliki motivasi berprestasi rendah.
Dengan adanya motivasi berprestasi yang
tinggi maka kemandirian dapat
meningkat.

Guru dan orang tua untuk dapat


memberi semangat kepada anaknya
dalam upaya meningkatkan kemandirian
dalam belajar baik di sekolah maupun di
rumah

https://edukatif.org/index.php/eduk
atif/article/view/463

2. Menurut jurnal Darwin bangun Vol


5, No 1 (2008) Dalam judul
Hubungan Persepsi Siswa Tentang
Perhatian Orang Tua, Kelengkapan
Fasilitas Belajar, Dan Penggunaan
Waktu Belajar di Rumah dengan
Prestasi Belajar Ekonomi

Faktor yang mempengaruhi prestasi


siswa dengan :
 Perhatian orang tua

 Kelengkapan fasilitas belajar

 Penggunaan waktu belajar

Orang tua yang perduli dan selalu


memperhatikan pendidikan anaknya,
maka anak dengan sendirinya akan
mempunyai persepsi atau penilaian
yang positif terhadap orang tuanya,
dan anak akan beranggapan orang tua
selalu perhatian dan sayang kepadanya

https://journal.uny.ac.id/index.php/jep/
article/view/604
3. Dalam jurnal Arifudin Mahmudi,
Joko Sulianto, Ikha Listyarini
dalam judul Hubungan Perhatian
Orang Tua Terhadap Hasil Belajar
Kognitif Siswa, 2020, jurnal
ejounal JP2, vol 3

Peran perhatian orangtua dalam


meningkatkan hasil belajar siswa
adalah dengan cara memberikan
bantuan dan bimbingan belajar
kepada anak agar anak termotivasi
dan merasa mendapat dorongan untuk
lebih giat belajar. peran perhatian
orangtua sangat berpengaruh besar
terhadap hasil belajar siswa, karena
waktu siswa lebih banyak di rumah.
Orangtua memberikan perhatian dan
bimbingan belajar yang baik kepada
anak, maka hasil belajar anak juga
baik

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.ph
p/JP2/article/view/24435/14772

Hasil wawancara dari Ibu Meitya S.Pd (


teman sejawat SMKN 2 Muara Enim)
 Hubungan Orang tua dan guru
sangat efektif.
 Orang tua selalu merespon apabila
mendapat keluhan dari sekolah
 Orang tua terkadang menutupi
kesalahan siswa
 Siswa kurang terbuka dengan
guru atau orang tua sehingga
terjadi miskonsepsi diantara
keduanya

Link google drive


https://drive.google.com/drive/folders/1
Nhc1-
ypCOnRos1s8rDah7nmvhOKzOdRN?usp
=sharing

5 Pembelajaran 1. Menurut Jurnal I Wayan Widana) Setelah menganaisa


Quantum GIS dalam judul Pengaruh Pemahaman dari kajian literatur
dikelas masih Konsep Asesmen HOTS terhadap dan hasil wawancara
belum berbasis Kemampuan Guru Matematika keterkaitan
HOTS SMA/SMK Menyusun Soal HOTS, pembelajaran dikelas
2020, jurnal Ojs, Vol. IX hal 66-75
masih belum berbasis
Tujuan penyusunan soal-soal HOTS HOTS adalah:
adalah  Guru kurang
a) Untuk membangun kreativitas memahami konsep
siswa dalam menyelesaikan dan karakteristik
berbagai permasalahan penilaian HOTS
kontekstual
b) Meningkatkan kemampuan
berkomunikasi siswa
c) agar siswa memiliki
keterampilan berpikir tingkat
tinggi, maka proses
pembelajarannya juga memberikan
ruang kepada siswa untuk
menemukan pengetahuan berbasis
aktivitas

https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/e
masains/article/view/618

2. Menurut jurnal Achmad Fanani, Dian


Kusmaharti dalam judul
Pengembangan Pembelajaran Berbasis
HOTS (Higher Order Thinking Skill) di
Sekolah Dasar Kelas V 2018, Jurnal
Pendidikan Dasar Vol. 9 no. 1

Hasil pengembangan pembelajaran


dengan menggunakan prinsip-prinsip
HOTS dapat meningkatkan ketuntasan
capaian pembelajaran sampai dengan
90%.

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/j
pd/article/view/JPD.91.01/5168

3. Menurut jurnal Moh. Zainal


Fanani Vol 2, No 1 (2018) dalam
judul Strategi Pengembangan soal
HOTS pada Kurikulum 2013

 Memberikan pengetahuan dan


pemahaman kepada guru tentang
konsep dan karakteristik penilaian
Higher Order Thinking Skills
(HOTS) secara mendalam dan
untuk meningkatkan keterampilan
para guru dalam mengembangkan
penilaian HOTS.
 Keuntungan dari penilaian HOTS
adalah meningkat motivasi belajar
siawa dan meningkatkan
pencapaian hasil belajar;
https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php
/edudeena/article/view/582

Hasil wawancara Hasil wawancara dari


Ibu Dona Anggraini, S.Pd
(Waka Kurikulum SMKN 2 Muara Enim)
 Pembekalan pelatihan HOTS
sangat diperlukan bagi setiap guru
 Guru sudah menerapkan HOTS
tetapi kurang memahami arti HOTS
itu sendiri
 Untuk membuat anak menjadi
kreatif dimulai dari gurunya sendiri

Link google drive


https://drive.google.com/drive/folders/1
Nhc1-
ypCOnRos1s8rDah7nmvhOKzOdRN?usp
=sharing

6 Sebagian Guru 1. Menurut jurnal Nengah Widya Setelah melakukan


belum Utami dan I Gede Juliana Eka Putra analisa terhadap
mengoptimalkan kajian literatur dan
dalam judul Optimalisasi Media
model wawancara tentang
pembelajaran Pembelajaran Inovatif Dalam Rangka sebagian guru belum
inovatif dalam Revolusi Pendidikan 4.0 Bagi Guru di mengoptimalkan
pembelajaran SMAN 1 Gianyar, 2020, Juenal JKAM, model pembelajaran
Quantum GIS vol. 6 inovatif dalam
pembelajaran adalah :
Upaya yang dapat dilakukan dalam  Sebagian guru
meningkatkan pengetahuan, kompetensi kurang mengikuti
dan skill guru salah satunya adalah pelatihan tentang
IHT dan Pelatihan
 Mengembangkan dan memanfaatkan
yang terkait dengan
media pembelajaran berbasis 4C
QGIS menggunakan
(Critical thinking, communicative,
model
collaboratif, creativity and inovatif)
pembelajaran
 Pelatihan pengembangan media
inovatif
pembelajaran dapat meningkatkan
 Sebagian guru
pengetahuan pembelajaran inovatif
dalam
terhadap guru
menyampaikan
pembelajaran
https://online-
masih monoton
journal.unja.ac.id/JKAM/article/view/20
Siswa kurang
240
bersemangat atau
kurang aktif dalam
mengikuti
2. Menurut buku Nurdyansyah, M.Pd dan
pembelajaran
Eni Fariyatul Fahyuni. M.Pd.I dalam
judul inovasi model pembelajaran,
2016, ebook
Teori Belajar yang Melandasi Pendekatan
Pembelajaran Berbasis Masalah; Melalui
pendekatan PBM siswa
mempresentasikan gagasannya, siswa
terlatih merefleksikan persepsinya,
mengargumentasikan dan
mengomunikasikan ke pihak lain
sehingga guru pun memahami proses
bepikir siswa, dan guru dapat
membimbing serta mengintervensikan ide
baru berupa konsep dan prinsip

http://eprints.umsida.ac.id/296/1/Buku
%20Model%20Pembelajaran%20Inovatif.p
df

3. Menurut jurnal Dodi Nurbadri, Indri


Virgianti, Nining Suhartini dalam
judul penerapan model discovery
learning dalam meningkatkan
pemahaman sistem informasi geografis
pada siswa sma negeri 1 subang,
2017, journal education technology,
vol 16

Dalam upaya memberikan pemahaman


SIG kepada siswa melalui discovery
learning, guru dapat memanfaatkan:

 Teknologi informasi dan komunikasi


(TIK)
 Buku Teks (Buku Siswa dan Buku
Guru)
 lembar kerja siswa (LKS) sebagai
sumber belajar.

Hasil wawancara dari


Ibu Dona Anggraini, S.Pd
(Waka Kurikulum)
 Kesadaran guru dalam
mengimplementasi kepada siswa
masih sangat kurang
 Ada sebagian gurur menerapkan
pembelajaran inovatif tapi
jumlahnya masih sangat kurang

Hasil wawancara dari Bapak Ir. Fauzan


Murdapa, M.T.
 Seorang pendidik harus terus
mengembangkan diri dalam
pembelajaran
 Pendidik selalu meningkatkan
kemampuan dalam perkembangan
teknologi untuk dapat menciptakan
model pembelajaran yang inovatif

Link google drive


https://drive.google.com/drive/folders/1
Nhc1-
ypCOnRos1s8rDah7nmvhOKzOdRN?usp
=sharing

Anda mungkin juga menyukai