Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pengerjaan Laporan Best
Practices. Laporan ini merupakan sebagai laporan tugas akhir menyelesaikan kegiatan PPG dan
telah menyelesaikan kegiatan PPL siklus 2.
Untuk itu saya sebagai guru geografi yang mengikuti PPG membuat laporan best practice guna
memenuhi tugas PPG di LPTK Universitas Lampung. Didalam modul ajar ini tercantum uraian
situasi, tantangan, aksi dan refleksi kegiatan PPG. Dengan terselesaikannya Laporan Best
Practices ini saya sampaikan terimakasih kepada :
1. Dosen Pembimbing PPG, B a p a k Dr. Pargito, M.Pd yang telah memberikan arahan
serta bimbingan dalam membuat Laporan Best Practices.
2. Guru Pamong PPG, Ibu Ika Yuni Listiani, S.Pd yang telah memberikan saran terbaik
dalam membuat Laporan Best Practices.
3. Kepala SMAN 1 Sungkai Utara, yang telah memberi kesempatan dalam membuat
Laporan Best Practices.
4. Rekan Guru PPG geografi yang memberikan saran terbaiknya.
5. Rekan Guru sejawat SMAN 1 Sungkai Utara yang selalu memotivasi dalam kegiatan
PPG
6. Orangtua, istri serta keluarga yang memberikan dukungan moril dan materi kepada
saya dalam Membuat Laporan Best Practices.
7. Peserta didik kelas X4 yang telah mendukung saya selama kegiatan PPG.
Laporan Best Practices ini masih jauh dari kesempurnaan saya harap pembaca khususnya rekan
guru sejawat dapat mengkritisi lebih lanjut apa yang menjadi kurang dalam Laporan Best
Practices demi kesempurnaan dalam melaksanakan kegiatan PPG. Penyusun juga tidak
membatasi untuk dapat menggunakan Laporan Best Practices sebagai referensi.
Lampung Utara, 1 Februari 2024
Martono, S.Pd
PENDAHULUAN
Pembelajaran berbasis seni merupakan pendekatan inovatif dalam dunia pendidikan yang
menempatkan seni sebagai inti dari proses pembelajaran. Seni bukan hanya dianggap sebagai
kegiatan tambahan, tetapi diintegrasikan ke dalam metode pembelajaran untuk meningkatkan
pemahaman dan keterlibatan siswa. Dalam konteks ini, seni tidak hanya dilihat sebagai hasil
kreativitas, melainkan juga sebagai alat yang kuat untuk membuka pintu pemahaman konsep,
meningkatkan keterampilan kritis, dan menggugah imajinasi siswa.
Dalam mengadopsi metode pembelajaran berbasis seni, guru menjadi fasilitator yang mendorong
siswa untuk berpikir kreatif, mengeksplorasi berbagai cara berpikir, dan mengaitkan konsep-
konsep akademis dengan pengalaman pribadi mereka. Dengan merangsang rasa ingin tahu dan
menghargai keberagaman bentuk seni, metode ini menciptakan ruang pembelajaran yang inklusif
dan memungkinkan setiap siswa menemukan potensi kreatif mereka.
.
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi,
Tantangan, Aksi , Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi
Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Bagaimana prosesnya?
1. Tahap persiapan
Guru dengan bimbingan dosen dan guru pamong
mendesain pembelajaran yang inovatif. Selain itu
diperkuat dengan arahan dan masukan teman-teman
kelompok.
2. Tahap pelaksanaan
Guru melaksanakan desain pembelajaran yang telah
dibuat sesuai dengan sintaks pembelajaran berbasis seni.
Kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan penutup.
KESIMPULAN
3. Seorang guru mampu mendesain pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan
karakteristik peserta didik akan meningkatkan motivasi dan nilai hasil belajar peserta
didik.
DAFTAR PUSTAKA
Persada Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Efland, A. D. (2002). Art and Cognition: Integrating the Visual Arts in the Curriculum.
Teachers College Press.seni visual dapat meningkatkan kognisi dan motivasi siswa
melalui integrasi seni dalam kurikulum.
Fiske, E. B. (1999). Champions of Change: The Impact of the Arts on Learning. Arts
Education Partnership. Pemahaman tentang bagaimana seni dapat menjadi katalisator
untuk perubahan dan peningkatan motivasi dalam pembelajaran.
Ginwright, S., & James, T. (2002). From Assets to Agents of Change: Social Justice,
Organizing, and Youth Development. New Directions for Youth Development, 2002.
Seni dapat menjadi alat untuk menggerakkan siswa menjadi agen perubahan dan
meningkatkan motivasi mereka dalam konteks pembangunan diri.
Gardner, H. (1999). Intelligence Reframed: Multiple Intelligences for the 21st Century.
Basic Books. Teori kecerdasan majemuk dan bagaimana pendekatan ini dapat
digunakan dalam pendidikan seni untuk merangsang motivasi siswa.