Anda di halaman 1dari 10

MENYUSUN BEST PRACTICE

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM


MENGIDENTIFIKASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM GLOBAL
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL LEARNING BERBASIS SENI
GEOGRAFI KELAS X
SMAN 1 SUNGKAI UTARA

Nama Mahasiswa : MARTONO, S.Pd


Bidang Study : PENDIDIKAN GEOGRAFI

PPG DALAM JABATAN KATEGORI I ANGKATAN 3


UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pengerjaan Laporan Best
Practices. Laporan ini merupakan sebagai laporan tugas akhir menyelesaikan kegiatan PPG dan
telah menyelesaikan kegiatan PPL siklus 2.
Untuk itu saya sebagai guru geografi yang mengikuti PPG membuat laporan best practice guna
memenuhi tugas PPG di LPTK Universitas Lampung. Didalam modul ajar ini tercantum uraian
situasi, tantangan, aksi dan refleksi kegiatan PPG. Dengan terselesaikannya Laporan Best
Practices ini saya sampaikan terimakasih kepada :

1. Dosen Pembimbing PPG, B a p a k Dr. Pargito, M.Pd yang telah memberikan arahan
serta bimbingan dalam membuat Laporan Best Practices.
2. Guru Pamong PPG, Ibu Ika Yuni Listiani, S.Pd yang telah memberikan saran terbaik
dalam membuat Laporan Best Practices.
3. Kepala SMAN 1 Sungkai Utara, yang telah memberi kesempatan dalam membuat
Laporan Best Practices.
4. Rekan Guru PPG geografi yang memberikan saran terbaiknya.
5. Rekan Guru sejawat SMAN 1 Sungkai Utara yang selalu memotivasi dalam kegiatan
PPG
6. Orangtua, istri serta keluarga yang memberikan dukungan moril dan materi kepada
saya dalam Membuat Laporan Best Practices.
7. Peserta didik kelas X4 yang telah mendukung saya selama kegiatan PPG.

Laporan Best Practices ini masih jauh dari kesempurnaan saya harap pembaca khususnya rekan
guru sejawat dapat mengkritisi lebih lanjut apa yang menjadi kurang dalam Laporan Best
Practices demi kesempurnaan dalam melaksanakan kegiatan PPG. Penyusun juga tidak
membatasi untuk dapat menggunakan Laporan Best Practices sebagai referensi.
Lampung Utara, 1 Februari 2024

Martono, S.Pd
PENDAHULUAN

Pembelajaran berbasis seni merupakan pendekatan inovatif dalam dunia pendidikan yang
menempatkan seni sebagai inti dari proses pembelajaran. Seni bukan hanya dianggap sebagai
kegiatan tambahan, tetapi diintegrasikan ke dalam metode pembelajaran untuk meningkatkan
pemahaman dan keterlibatan siswa. Dalam konteks ini, seni tidak hanya dilihat sebagai hasil
kreativitas, melainkan juga sebagai alat yang kuat untuk membuka pintu pemahaman konsep,
meningkatkan keterampilan kritis, dan menggugah imajinasi siswa.

Pendekatan pembelajaran berbasis seni menciptakan lingkungan di mana siswa dapat


mengeksplorasi, mengembangkan, dan mengekspresikan ide-ide mereka melalui berbagai
medium seni. Seni visual, seni pertunjukan, musik, tari, dan literatur digunakan sebagai sarana
untuk mengajarkan konsep-konsep akademis dan membangun keterampilan kognitif dan
emosional serta mengembangkan keterampilan kritis, pemecahan masalah, dan kreativitas yang
sangat berharga untuk kehidupan mereka. Deasy, R.J.(2002)

Dalam mengadopsi metode pembelajaran berbasis seni, guru menjadi fasilitator yang mendorong
siswa untuk berpikir kreatif, mengeksplorasi berbagai cara berpikir, dan mengaitkan konsep-
konsep akademis dengan pengalaman pribadi mereka. Dengan merangsang rasa ingin tahu dan
menghargai keberagaman bentuk seni, metode ini menciptakan ruang pembelajaran yang inklusif
dan memungkinkan setiap siswa menemukan potensi kreatif mereka.

.
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi,
Tantangan, Aksi , Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi
Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMAN 1 Sungkai Utara


Lingkup Pendidikan SMA
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan motivasi peserta didik dalam
Mengidentifikasi dampak perubahan iklim global bagi
kehidupan
Penulis Martono, S.Pd
Tanggal 1 Februari 2024
Situasi : Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:
Kondisi yang menjadi latar Berdasarkan pengamatan saya sebagai guru mata
belakang masalah: mengapa best Pelajaran Geografi, diketahui bahwa motivasi belajar
practice (praktik baik) ini penting siswa masih rendah dalam pembelajaran Geografi pada
dibagikan, apa yang menjadi peran materi dampak Perubahan iklim global . Siswa juga
dan tanggung jawab mahasiswa mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi . Kondisi
PPG Daljab. ini dilatar belakangi oleh :
1. Dalam melaksanakan pembelajaran guru
kurang menggunakan metode pembelajaran
yang inovatif dan interaktif.
2. Pembelajaran yang diberikan oleh guru
tidak bervariasi dan cenderung menoton
3. Alat dan media yang kurang memadai
4. Dalam melaksanakan pembelajaran, peserta
didik belum memaksimalkan tehnologi inovasi.

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?


Praktik ini sangat penting untuk dibagikan supaya
pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas
menjadi pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasit
siswa dalam pembelajaran Geografi materi Dampak
perubahan iklim global, serta menjadi upaya dalam
memberikan pembelajaran bermakna kepada siswa. Selain
itu, hal ini menjadi penting karena untuk meningkatkan
kompetensi guru dalam menggunakan model
pembelajaran inovatif pada proses pembelajarannya di
kelas.
Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab
mahasiswa PPG Daljab?
Dalam kegiatan PPG ini, peran saya dalam aksi PPL 2
yang ternyata menjadi Solusi bagi masalah- masalah yang
saya hadapi. Tanggung jawab saya sebagai guru mata
pelajaran adalah mencari solusi yang tepat untuk
menyelesaikan masalah yang ada dalam meningkatkan
motivasi dan minat belajar siswa pada mata Pelajaran
Geografi materi dampak perubahan iklim global.

Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai


Apa saja yang menjadi tujuan tersebut?
tantangan untuk mencapai tujuan Setelah melakukan analisis terhadap kajian literatur dan
tersebut, siapa saja yang terlibat. wawancara dengan rekan sejawat, kepala sekolah, dan
pakar, maka beberapa tantangan untuk mencapai tujuan
tersebut antara lain:
1. Menentukan model pembelajaran yang menarik
dan interaktif serta menyenangkan bagi siswa.
2. Penerapan strategi yang tepat agar dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
3. Memaksimalkan kreativitas guru dalam
menyampaikan materi di kelas.
4. Penerapan TPACK dalam proses pembelajaran

Siapa saja yang terlibat?


Dalam menghadapi tantangan ini guru menyelesaikan
secara Bersama dengan melibatkan
1. Dosen pembimbing PPG Universitas Lampung
2. Guru pamong PPG Universitas Lampung
3. Kepala SMAN 1 Sungkai Utara
4. Rekan guru PPG Geografi Universitas Lampung
5. Rekan sejawat guru SMAN 1 Sungkai Utara
6. Siswa kelas X.4 SMAN 1 Sungkai Utara

Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi


Langkah-langkah apa yang tantangan:
dilakukan untuk menghadapi 1. Memilih model pembelajaran yang tepat dan
tantangan tersebut, strategi apa yang sesuai dengan materi pelajaran juga sesuai dengan
digunakan, bagaimana prosesnya, karakteristik siswa, selain itu juga guru bisa
apa saja sumber daya/materi yang memilih media pembelajaran yang dikuasai baik
diperlukan untuk melaksanakan dalam pembuatan dan juga penerapannya dalam
strategi tersebut. proses pembelajaran.
2. Penggunaan media dan berbasis TPACK selama
proses pembelajaran.
3. Membuat bahan ajar dan LKPD, serta
4. Membuat soal evaluasi
Strategi apa yang digunakan?
1. Guru menggunakan model pembelajaran Berbasis
seni. Hal tersebut karena dengan menggunakan
model ini, siswa akan belajar sesuai dengan gaya
belajar yang dimilikinya.
2. Memanfaatkan multimedia dan membuat bahan
tayang dan bahan ajar yang menarik dan
interaktif sebagai pendukung guru dalam
menyampaikan materi kepada siswa.
3. Menyampaikan kalimat-kalimat motivasi kepada
siswa, memberikan contoh dari hasil yang bisa
didapatkan dari tujuan pembelajaran, sehingga
dapat meningktakan motivasi belajar siswa.
4. Memberikan apresiasi dan reward bagi siswa yang
telah memenuhi tujuan pembelalaran.
5. Guru dan siswa melaksanakan refleksi
dengan mereview materi pembelajaran.

Bagaimana prosesnya?

1. Tahap persiapan
Guru dengan bimbingan dosen dan guru pamong
mendesain pembelajaran yang inovatif. Selain itu
diperkuat dengan arahan dan masukan teman-teman
kelompok.

2. Tahap pelaksanaan
Guru melaksanakan desain pembelajaran yang telah
dibuat sesuai dengan sintaks pembelajaran berbasis seni.
Kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan penutup.

3. Tahap evaluasi dan refleksi


Merefleksi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
sudah menyelesaikan masalah atau belum. Serta
menentukan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya.

Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk


melaksanakan stratpei :
1. Kompetensi guru.
2. Sarana dan prasarana (Laptop, LCD, Handpon,
Jaringan Internet).
1. Media Pembelajaran (Bahan Ajar, LKPD, Lembar
Observasi dan Video Pembelajaran )
2. Power point.
Refleksi: Bagaimana dampak dari aksi dan Langkah-langkah
Bagaiman dampak dari aksi yang dilakukan?
terhadap langkah-langkah yang Beberapa hasil yang cukup dirasakan manfaatnya antara
telah dilakukan, apakah hasilnya lain yaitu berkaitan dengan berkurangnya kesulitan siswa
efektip/tidak, mengapa dan terhadap pemahaman dan penguasaan materi.
bagaiman respon siswa terkait Selama pembelajaran berlangsung siswa antusias
dengan strategi yang dilakukan. dalam diskusi karena mereka mempresentasikan
Apa yang menjadi faktor sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing.
keberhasilan atau ketidak berhasilan
dari strategi yang dilakukan. Apakah hasilnya efektif ? atau tidak efektif?
Mengapa?
Secara keseluruhan hasil pembelajaran yang
dilaksanakan dengan menerapkan model
pembelajaran berbasis seni sangat efektif karena
siswa merasa lebih dihargai dan didengarkan karena
aktivitas dalam pembelajarn disesuaikan dengan
tingkat pemahaman peserta didik. Sehingga
meningkatkan motivasi untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran.

Bagaimana respon siswa terkait strategi yang


dilakukan?
Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran adalah
siswa merasa senang dan bahagia karena proses
pembelajaran menerapkan media yang bervariasi.

Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau


ketidak berhasilan dari strategi yang dilakukan?

Adapun faktor keberhasilan pembelajaran ini


ditentukan pada penguasaan guru terhadap
1. Media pembelajaran,
2. Metode
3. Model
4. Langkah-langkah pada rencana pelaksanaan
pembelajaran yang sudah dibuat.

Meskipun pendekatan berbasis seni dalam pembelajaran


memiliki banyak kelebihan, namun seperti strategi
pembelajaran lainnya, juga dapat menghadapi beberapa
tantangan atau ketidak berhasilan. Berikut beberapa
potensi ketidakberhasilan dari strategi penggunaan model
berbasis seni. Beberapa siswa mungkin lebih nyaman atau
lebih berpengalaman dalam seni dari pada yang lain. Ini
dapat menciptakan ketidaksetaraan dalam partisipasi dan
keberhasilan siswa, terutama jika tidak ada dukungan
tambahan untuk mereka yang mungkin memerlukan
bantuan lebih lanjut.

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?

Sebagai seorang guru harus memiliki tanggung jawab


untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna, kreatif
dan inovatif. Oleh karena itu seorang guru harus
meningkatkan keterampilan dan belajar untuk memahami
kebutuhan peserta didik serta mengikuti perkembangan
zaman.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa :

1. Pembelajaran dengan model berbasis seni secara signifikan meningkatkan tingkat


keterlibatan dan antusiasme siswa dalam pembelajaran. Mereka lebih bersemangat dan
terlibat aktif dalam setiap kegiatan. Ini tercermin dari partisipasi mereka yang lebih
aktif dalam diskusi kelas, proyek seni, dan presentasi.
2. Dengan menggunakan media pembelajaran seperti powerpoint untuk menampilkan
konsep pembelajaran yang mudah untuk dipahami oleh peserta didik sehingga peserta
didik merasapembelajaran ini lebih bermakna.

3. Seorang guru mampu mendesain pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan
karakteristik peserta didik akan meningkatkan motivasi dan nilai hasil belajar peserta
didik.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Dahria,M dan Ismawandi,S.,(2009), Manfaat Powerpoint Dalam Persentasi


Makalah,Jurnal Saintikom

Djamarah,S.B.,dan Zain,A,. (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Efland, A. D. (2002). Art and Cognition: Integrating the Visual Arts in the Curriculum.
Teachers College Press.seni visual dapat meningkatkan kognisi dan motivasi siswa
melalui integrasi seni dalam kurikulum.

Stokrocki, M. (2017). Arts Integration in Education: Teachers as Agents of Creativity


and Change. Palgrave Macmillan. Praktik pengintegrasian seni dalam pendidikan,
fokus pada peran guru sebagai agen kreativitas dan perubahan yang dapat
meningkatkan motivasi siswa.

Fiske, E. B. (1999). Champions of Change: The Impact of the Arts on Learning. Arts
Education Partnership. Pemahaman tentang bagaimana seni dapat menjadi katalisator
untuk perubahan dan peningkatan motivasi dalam pembelajaran.

Ginwright, S., & James, T. (2002). From Assets to Agents of Change: Social Justice,
Organizing, and Youth Development. New Directions for Youth Development, 2002.
Seni dapat menjadi alat untuk menggerakkan siswa menjadi agen perubahan dan
meningkatkan motivasi mereka dalam konteks pembangunan diri.

Gardner, H. (1999). Intelligence Reframed: Multiple Intelligences for the 21st Century.
Basic Books. Teori kecerdasan majemuk dan bagaimana pendekatan ini dapat
digunakan dalam pendidikan seni untuk merangsang motivasi siswa.

Purba, Michael. (2016). Geografi untuk SMA Kelas X . Jakarta : Erlangga

Wardhani, IGAK,dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai