Antologi #12
Antologi #12
ABSTRAK
Penelitian ini dilandasi oleh kemampuan peserta didik dalam pembelajaran geografi yaitu berpikir kritis
untuk menjawab fenomena geografi dengan model pembelajaran inquiry. Penelitian ini bertujuan untuk
mencari perbedaan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas eksperimen (Inquiry) dengan kelas
kontrol (ceramah). Metode penelitian ini menggunakan quasi eksperimen, terdiri dari (1) uji normalitas
menggunakan model Shappire wilk (2) uji homogenitas dengan model levene (3) uji hipotesis
menggunakan paired sample t test dan Independent sample T test. Variabel penelitian adalah model
pembelajaran Inquiry sebagai variabel bebas dan kemampuan berpikir kritis sebagai variabel terikat.
Subjek eksperimen ini adalah peserta didik kelas XI IPS 5 dengan model pembelajaran Inquiry dan
kelas XI IPS 4 sebagai kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional (ceramah). Instrumen
penelitian adalah tes (pretest posttest) dan pengamatan. Hasil penelitian (1) adanya kemampuan
berpikir kritis peserta didik yang berbeda sebelum dan sesudah perlakuan (Inquiry) dikelas uji dengan
Sig. (2-tailed) 0,000<0,05 maka H₁ diterima (2) adanya kemampuan berpikir kritis peserta didik ynag
berbeda sebelum dan sesudah perlakuan (konvensional) di kelas pembanding dengan Sig. (2-tailed)
0,002<0,05 maka H₁ diterima (3) adanya kemampuan berpikir kritis peserta didik yang berbeda antara
kelas uji dan kelas pembanding dengan nilai probabilitas 0,017 < 0,05 yang artinya H₁ diterima dan H₀
ditolak. Penulis menyarankan model pembelajaran Inquiry dapat lebih dikembangkan di sekolah oleh
guru. Kesimpulan, model pembelajaran Inquiry mempengaruhi kemampuan berpikir kritis peserta
didik.
ABSTRACT
his research is based on the ability of students in learning geography that is critical thinking to answer
geographic phenomena with inquiry learning models. This study aims to look for differences in students'
critical thinking skills in the experimental class (Inquiry) and the control class (lecture). Quasi-
experimental research methods, using SPSS (1) normality test using the Shappire Wilk model (2)
homogeneity test with the levene model (3) hypothesis testing using paired sample t test and Independent
sample T test. The research variable is the Inquiry learning model as the independent variable and
critical thinking ability as the dependent variable. The subjects of this experiment were students of class
XI IPS 5 with Inquiry learning models and class XI IPS 4 as control classes with conventional learning
models (lectures). The research instrument was a test (pretest posttest) and observation. The results of
the study (1) the existence of different critical thinking skills of students before and after treatment
(Inquiry) in the test class with Sig. (2-tailed) 0,000 <0.05 then H₁ is accepted (2) the existence of
different critical thinking skills of students before and after treatment (conventional) in the comparison
class with Sig. (2-tailed) 0.002 <0.05 then H₁ is accepted (3) the existence of students' critical thinking
skills that is different between the test class and the comparison class with a probability value of 0.017
<0.05 which means that H₁ is accepted and H₀ is rejected. The author suggests Inquiry learning models
can be further developed in schools by teachers. In conclusion, the Inquiry learning model influences
students' critical thinking skills.
E. Ningrum1, Y. Malik2
2 | Muwahhid, dkk
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik ...
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
3│ Antologi Pendidikan Geografi, Volume 7, Nomor 3, November, 2019
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
4 | Muwahhid, dkk
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik ...
menggunakan 3 tahap analisis yaitu ; (1) Uji Pada hasil tes sebelum perlakuan di
Normalitas Data, dengan menggunakan uji kelas uji pertemuan 1 didapatkan dari 25
Shappire Wilk pada aplikasi SPSS 16.0. (2) peserta didik dikelas uji seluruhnya masih
Uji Homogenitas, menggunakan mode uji dibawah kkm dengan presentasi 100%
Levene pada aplikasi SPSS 16.0. (3) Uji dibawah kkm, dan nilai dengan interval <50
Hipotesis, dengan menggunakan model uji memiliki frekuensi terbanyak yaitu dengan
Paired sample t test dan Independent 17 peserta didik (68%) dan untuk interval
sample t test. tertinggi adalah skor 61-70 dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN frekuensi 3 peserta didik (12%).
1. Kemampuan Berpikir Kritis Pada data penelitian yang didapat dari
Kelas Uji Dengan Model hasil setelah perlakuan kelas uji didapatkan
Pembelajaran Inquiry nilai tertinggi yaitu pada nilai internal 91-
Berdasarkan hasil penelitian yang 100 yaitu 4%. Pada hasil tes setelah
didapatkan dari proses pembelajaran yang perlakuan di kelas uji pertemuan 1
sesuai dengan sintaks model pembelajaran didapatkan dari 25 peserta didik dikelas
Inquiry dan tes yang terdiri dari pretest eksperimen seluruhnya masih dibawah kkm
posttest. Hasil tes penelitian dikelas uji pada dengan presentasi 84% dibawah kkm, dan
pertemuan pertama dapat terdapat pada nilai dengan interval <50 memiliki
tabel 2. frekuensi yaitu dengan 5 peserta didik
(20%). Sesuai gambar 1.
Tabel 2. Hasil tes kelas Uji Pertemuan Pertama
No Skor Pretest Posttest
Interval
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
5│ Antologi Pendidikan Geografi, Volume 7, Nomor 3, November, 2019
Berdasarkan data yang didapatkan (12%), dan interval terbanyak adalah nilai
dari hasil tes di kelas uji pada pertemuan 61-70 dengan frekuensi 12 peseta didik
pertama didapatkan perubahan skor hasil (48%). Setelah didapatkan data yang berupa
yang dipengaruhi model pembelajaran nilai seperti pada tabel diatas yang
Inquiry. Pada pertemuan kedua dikelas uji merupakan hasil pretest posttest kelas uji
mengalami perkembangan nilai hasil tes pertemuan kedua maka dapat digambarkan
dari 25 sampel mendapatkan jumlah skor seperti pada gambar 2 berikut.
keseluruhan 1775 dan skor tertinggi adalah
100
85 dengan rata-rata keseluruhan kelas
adalah 71. Hasil tes kelas uji yang 50
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
6 | Muwahhid, dkk
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik ...
Berdasarkan grafik rata-rata hasil tes pembanding. Hasil dari penelitian pada
kelas uji diatas terdapat peserta didik yang pertemuan pertama di kelas pembanding
menunjukan perkembangan, stabil dan ada maka didapatkan data sesuai pada tabel 5.
yang mengalami anomali pemahaman Tabel 5. Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
Pertemuan 1
terhadap pengertian ataupun konsep materi No Skor Pretest Posttest
Interv
pembelajaran yang membuat peserta didik al
Frekue Presenta Frek Presentasi
nsi si (%) uensi (%)
menjawab pertanyaan kurang sesuai dengan
1 < 50 18 72% 8 32%
jawaban yang diharapkan peserta didik 2 51 – 60 4 16% 12 48%
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
7│ Antologi Pendidikan Geografi, Volume 7, Nomor 3, November, 2019
40
20 80
60
0
40
1 3 5 7
9 11 13 20
15 17 19
21 23 25
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
Pretest Posttest
Rata-rata Pretest Rata-rata Posttest
Sumber : Data Penelitian, 2019
Gambar 5. Hasil pretest posttest kelas kontrol Sumber : Data Penelitian, 2019
pertemuan kedua Gambar 6. Rata-rata Hasil tes kelas kontrol dua
pertemuan
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
8 | Muwahhid, dkk
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik ...
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
9│ Antologi Pendidikan Geografi, Volume 7, Nomor 3, November, 2019
dan kelas pembanding yang hasilnya sesuai Tabel 9. Hasil Uji Homogenitas kemampuan berpikir
Kritis Peserta didik Kelas Uji dan Kelas Pembanding
pada tabel 8 berikut. Pertemuan 1 Nilai Alpha Kriteria
Probabilitas (α)
(asymp.sig)
Tabel 8. Hasil Uji Normalitas Data Tes Kemampuan
Berpikir Kritis Peserta didik Kelas Uji dan Kelas Data Posttest kelas 0,222 >0,05 Varians
Pembanding uji dan kelas bersifat
pembanding homogen
Pertemuan 1 Tes Nilai Alph Kriteria
terhadap
Probabil a (α)
homogenitas untuk
itas
kemampuan
Kelas Uji Pretest 0,112 0,05 Data yang
berpikir kritis
didapatkan
Posttes 0,124 Pertemuan 1 Nilai Alpha Kriteria
berdistribu
t Probabilitas (α)
si normal.
Kelas Pretest 0,133 (asymp.sig)
Pembanding Data Posttest kelas 0,195 >0,05 Varians
Posttes 0,094
uji dan kelas bersifat
t
pembanding homogen
terhadap
Pertemuan 2 Tes Nilai Alph Kriteria
homogenitas untuk
Probabil a (α)
kemampuan
itas
berpikir kritis
Kelas Uji Pretest 0,126 0,05 Data yang
Sumber : Pengolahan data dengan SPSS 16.0, 2019
didapatkan
Posttes 0,086 Berdasarkan data hasil uji homogenitas
berdistribu
t
si normal.
Kelas Pretest 0,107
yang didapatkan dari hasil uji Levene hasil
Pembanding nilai tes kelas uji dan kelas pembanding
Posttes 0,141
t untuk kemampuan berpikir kritis peserta
Sumber : pengolahan data dengan SPSS versi 16.0, 2019
didik memiliki nilai probabilitas /
Pada hasil analisis data dengan uji
signifikansi (sig) adalah 0,222 untuk
normalitas kesimpulannya adalah kelas uji
pertemuan pertama dan 0,195 pada
dan kelas pembanding datanya berdistribusi
pertemuan kedua yang lebih besar dari
normal karena seluruh data nilai
ketentuan alpha (α) yaitu 0,05. Maka dapat
probabilitasnya > 0,05.
diambil kesimpulan bahwa data hasil tes
Pada uji homogenitas digunakan
setelah perlakuan peserta didik kelas uji dan
model Levene di SPSS 16.0, data yang
kelas pembanding memiliki variasi bersifat
digunakan adalah data hasil tes sesudah
homogen.
perlakuan di kelas uji dan kelas
Uji hipotesis yang digunakan pada
pembanding. Hasil uji homogenitas terdapat
penelitian ini menggunakan dua model yaitu
pada tabel 9 berikut.
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
10 | Muwahhid, dkk
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik ...
paired sample t test dan independent sample perbedaan kemampuan berpikir kritis
t test model ini bertujuan untuk menguji peserta didik di kelas kontrol antara
hipotesis berdasarkan data sampel yang sebelum dan sesudah pembelajaran. Hasil
saling berpasangan. Penelitian ini memiliki uji hipotesis yang ketiga terdapat pada tabel
tiga hipotesis yang hasil ujinya terdapat 12.
pada tabel 10. Tabel 12. Uji Hipotesis 3 (Independent sample t test)
Tabel 10. Uji Hipotesis 1 (paired sample t test) Independent Sample T Test
Kelas Uji Tes N Mean α Sig. (2-
Tes Mean Sig. (2-tailed) tailed)
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
11│ Antologi Pendidikan Geografi, Volume 7, Nomor 3, November, 2019
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
12 | Muwahhid, dkk
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik ...
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
13│ Antologi Pendidikan Geografi, Volume 7, Nomor 3, November, 2019
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
14 | Muwahhid, dkk
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik ...
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
15│ Antologi Pendidikan Geografi, Volume 7, Nomor 3, November, 2019
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035