Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Geografi

Media Informasi Pengembangan Ilmu


dan Profesi Kegeografian

PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA JAM TERAKHIR: PERMASALAHAN


DAN SUATU SOLUSI YANG DITAWARKAN

Tuti Supriyanti Asofi¹


¹Staf Pengajar SMA Negeri 1 Karangreja, Purbalingga
Info Artikel
________________
Abstract
Sejarah Artikel: This classroom action research aims to improve student’s response to a given
Diterima Mei 2013 geography lesson at last class lesson in XI IPS-at SMA Negeri 1 Karangreja the
Disetujui Juni 2013 academic year 2010/2011. The problems that the writer formulated to uncover the
Dipublikasikan Juli 2013 above phenomenon is “what kind of an innovative teaching model which is
________________ capable of increasing the student’s responses to the lesson studied Geography in
Keywords: class?. The results showed a positive effect on the use of models in the teaching-
Teaching model, learning process in teaching Geography. Student responses increased
PARAMEK, student significantly during treatment in the study. Application of PARAMEK teaching
response, student
model in teaching and learning geography subjects make students more active,
achievement
____________________
working with a good spirit and enjoy the process in the classroom.

Abstrak
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan respon siswa terhadap
pelajaran Geografi yang diberikan pada jam pelajaran terakhir di kelas XI IPS-3 di
SMA Negeri 1 Karangreja pada tahun akademik 2010/2011. Permasalahan yang
penulis rumuskan untuk mengungkap fenomena di atas adalah “model pengajaran
inovatif apa yang mampu meningkatkan tanggapan siswa terhadap pelajaran
Geografi pada kelas yang diteliti? Hasil penelitian menunjukkan dampak positif pada
penggunaan model mengajar pada proses belajar mengajar pelajaran Geografi.
Tanggapan siswa meningkat secara signifikan selama perlakuan dalam penelitian.
Penerapan model pengajaran PARAMEK dalam proses belajar mengajar mata
pelajaran Geografi membuat siswa aktif, bekerja dengan semangat yang baik dan
menikmati proses dalam kelas.

© 2013 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi:
Gedung C1 Lantai 1 FIS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: geografiunnes@gmail.com

175
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 175-188

PENDAHULUAN terhadap mata pelajaran Geografi. Rendahnya


renspon siswa terhadap mata pelajaran
Penelitian ini merupakan suatu penelitian Geografi pada jam tersebut ditandai dengan
tindakan kelas (PTK) yang tujuan akhirnya a) hanya sekitar 50% siswa yang
adalah untuk meningkatkan prestasi belajar memperhatikan pelajaran b) tidak ada siswa
siswa. Penelitian ini penulis lakukan dalam yang berani menjawab pertanyaan guru atas
rangka meningkatkan respons siswa terhadap inisiatif sendiri, c) tidak ada siswa yang berani
pembelajaran Geografi pada jam terakhir bertanya tentang materi pelajaran yang
pada kelas XI IPS-3 SMA Negeri 1 Karangreja disampaikan, dan d) tidak ada siswa yang
tahun pelajaran 2010/2011, dengan berani mengemukakan pendapat.
pembelajaran inovatif. Inovasi Hal yang menyebabkan kondisi ini
pembelajaran yang dimaksud dengan adalah bahwa, selama ini pembelajaran
menerapkan PARAMEK (Pembelajaran, Geografi pada jam terakhir dilaksanakan
Aktif, Rekreatif, Aplikatif, Menantang, dengan cara a) penyampaian materi hanya
Efektif dan Kontekstual). dengan metoda ceramah yang diberi
SMA N 1 Karangreja merupakan salah selingan tanya jawab, baik di awal, tengah-
satu baru SMA di kabupaten Purbalingga. tengah, maupun di akhir pembelajaran, b)
Sebagian besar siswa siswanya berasal dari pemberian tugas pada siswa tidak di awasi dan
daerah sekitar kecamatan Karangreja yang hasilnya tidak di nilai oleh guru, c) pengawasan
masih tergolong pedesaan dengan kondisi pada siswa saat kegiatan pembelajaran kurang,
ekonomi menengah ke bawah. Kesadaran d) tidak mendorong siswa untuk aktif
untuk bersekolah pada masyarakat sekitar bertanya. Tampaknya model pembelajaran
kecamatan Karangreja masih tergolong rendah. seperti ini tidak mendorong siswa merespons
Hal ini tercermin dengan kurangnya pembelajaran dengan baik.
kesadaran siswa bahwa belajar adalah suatu Untuk memperbaiki kondisi tersebut,
kebutuhan untuk menyongsong masa depan. guru dituntut mampu a) mengubah model
Kelas XI IPS 3 mendapat jadwal mata pembelajaran agar lebih menarik, b)
pelajaran Geografi pada jam terakhir. Dengan memperbaiki pertanyaan guru, c)
jadwal seperti ini pembelajaran menjadi menggunaan TIK dalam pembelajaran, d)
kurang efektif. Hal ini dapat dilihat dari melibatkan siswa secara aktif dalam
rendahnya respons siswa kelas XI IPS3 pembelajaran, e) melakukan pendekatan

176
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 175-188

kepada siswa, dan f) memberikan berkaitan dengan rendahnya respon siswa


penghargaan baik secara meterial maupun terhadap pembelajaran Geografi pada jam
immaterial. Pada intinya, guru harus terakhir.
melakukan pembelajaran inovatif bisa Subyek yang terlibat dalam penelitian
meningkatkan respons siswa. ini adalah 37 siswa kelas XI IPS 3
Pembelajaran PARAMEK memiliki SMA Negeri 1 Karangreja pada semester
potensi a)mendorong siswa untuk lebih genap tahun pelajaran 2010/ 2011. Dari jumlah
aktif dalam pembelajaran dan lebih siswa tersebut 17 adalah siswa laki- laki dan 20
tertarik pada materi yang diajarkan, b) adalah siswa perempuan. Data diperoleh
menjadikan siswa lebih merasa dihargai hasil langsung dari subyek penelitian melalui
pekerjaannya, c) menantang siswa lebih pengamatan, skala likert, dan nilai presentasi,
berani untuk bertanya tentang materi, d) yang terdiri dari data kuantitatif dan data
menciptakan suasana kelas tetap menarik kualitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini
dan menyenangkan, dan e) menjadikan berupa indikator tujuan penelitian tindakan yang
siswa mampu menerapkan hasil terdiri dari a) jumlah siswa yang berani
pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari. bertanya tentang materi pelajaran yang
Berdasarkan latar belakang masalah disampaikan, b) jumlah siswa yang berani
tersebut, penulis tertarik untuk melakukan menjawab pertanyaan guru atas inisiatif
PTK dengan judul “ Meningkatkan Respon sendiri, dan c) jumlah siswa yang berani
Siswa terhadap Mata Pelajaran Geografi mengemukakan pendapat. Sedangkan, data
pada Jam Terakhir melalui Pembelajaran kualitatif berupa deskripsi hasil observasi,
Inovatif pada Kelas XI IPS-3 SMA Negeri 1 dokumentasi, dan diskusi yang dilakukan
Karangreja” peneliti sesuai pengelompokkan aspek-
aspek diobservasi.
METODE PENELITIAN Desain penelitian dalam penelitian
tindakan kelas ini, mengacu pada model Kurt
Penelitian tindakan kelas ini Lewin sebagaimana terdapat dalam modul
dilaksanakan di kelas XI IPS-3 SMA Negeri PTK yang diterbitkan Tim PUDI
1 Karangreja, Kabupaten Purbalingga. DIKDASMEN LEMLIT UNY. Komponen
Penelitian ini dilaksanankan pada kelas pokok dalam penelitian tindakan kelas Kurt
tersebut yang mempunyai permasalahan yang Lewin adalah: Perencanaan (planning),

177
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 175-188

Tindakan (acting), Pengamatan (observing), dan model PARAMEK dilaksanakan, penulis


Refleksi (reflecting). melakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan identifikasi permasalahan yang
dihadapi guru (penulis) dalam pembelajaran
HASIL PENELITIAN
Geografi pada jam terakhir, yakni
Deskripsi Kondisi Awal rendahnya respon siswa terhadap
Sebelum dilaksanakan penelitian, pembelajaran.
pembelajaran Geografi pada kelas XI-IPS 2. Melakukan identifikasi pembelajaran yang
3 menggunakan pendekatan ceramah selama ini dilaksanakan oleh guru yang
diselingi tanya-jawab dan pemberian tugas. menyebabkan rendahnya respon siswa
Sebelum dilaksanakan penelitian, terhadap mata pelajaran Geografi pada jam
pembelajaran Geografi pada kelas XI-IPS terakhir tersebut.
3 menggunakan pendekatan ceramah yang 3. Menyususn alternative penyelesaian masalah
diselingi dengan tanya-jawab dan pemberian untuk mengatasi permasalahan tersebut.
tugas. Pada saat guru memberi kesempatan Alternatif yang dicoba akan dilaksanakan
untuk bertanya, biasanya tidak ada siswa yang adalah 1) mengubah penyampaian
berani bertanya, dan hanya 1 atau 2 siswa materi agar lebih menarik 2)
yang berani menjawab pertanyaan guru. menerapkan model pembelajaran
Hal yang memprihatinkan, tidak ada inovatif 3) menggunakan pembelajaran
siswa yang berani mengemukakan berbasis TIK 4) secara proaktif guru
pendapat; bahkan hanya 50 % siswa yang melakukan pendekatan kepada siswa
memperhatikan materi pelajaran Geografi. agar memberikan respon terhadap mata
Dengan pembelajaran Geografi terjadwal pelajaran yang disampaikan.
pada jam terakhir, kelas XI IPS 3 SMA N 4. Menyusun target yang akan dicapai
1 Karangreja mendapatkan masalah: dalam pelaksanaan PTK. Target yang ingin
pembelajaran menjadi sangat kurang efektif. dicapai dalam penelitian ini adalah a) 80%
Hal ini dapat dilihat dari rendahnya respons atau lebih siswa memperhatikan
siswa kelas XI IPS3 terhadap mata pelajaran pelajaran yang disampaikan, b) 25% atau
Geografi, berdasarkan 3 kali pengamatan lebih siswa berani bertanya tentang materi
pada pertemuan hari Rabu tanggal 5, 12, dan 19 pembelajaran yang disampaikan, c) 25% atau
Januari 2011. Sebelum pembelajaran dengan lebih siswa berani menjawab atas inisiatif

178
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 175-188

sendiri, d) 25% siswa berani mengemukakan rekreatif, aplikatif, menantang, efektif, dan
pendapat sendiri. kontekstual. Namun demikian sudah ada
5. Menyusun langkah-langkah tindakan guru perubahan yang nyata pada respons siswa
dalam bentuk pembelajaran PARAMEK. dibandingkan dengan pada pembelajaran
yang dilakukan sebelumnya yang tanpa
Deskripsi Hasil Penelitian menggunakan PARAMEK.
Siklus 1 Tindakan pembelajaran yang
Kegiatan Pembelajaran dilaksanakan oleh guru yang mencerminkan
Siklus 1 dilaksanakan dalam 3 pembelajaran aktif sudah terlaksana
pertemuan. Pembelajaran PARAMEK walaupun siswa terlihat belum aktif secara
pada siklus ini diaplikasikan dalam keseluruhan. Namun demikian, terlihat
pembelajaran dengan menggabungkan antusias anak untuk berpartisipasi dalam
ceramah dan diskusi. Ceramah dilakukan diskusi. Hal ini tercermin diantaranya, guru
untuk mengantarkan siswa kepada materi memberi kesempatan pada semua siswa
pembelajaran yang hendak disampaikan, dalam tiap kelompok untuk berperan aktif .
tahap eksplorasi, dan memberikan Pembelajaran rekreatif terlihat dengan
penguatan tentang materi tersebut, tahap adanya yel- yel yang dinyayikan oleh setiap
konvirmasi. Pada tahap elaborasi, kelompok. Siswa terlihat lebih senang lagi ketika
dengan bimbingan dan pengawasan guru para juara mendapatkan hadiah. Itu terjadi
siswa melakukan diskusi kelompok. Yang khususnya pada pertemuan 2 dan 3. Pada
berbeda dalam penerapan pembelajaran indikator aplikatif, menantang, dan efektif,
PARAMEK dalam diskusi ini adalah pada pelaksanaan pembelajaran yang ada belum
setting kelas, kompetisi antar kelompok, mencapai target yang diinginkan.
penggunaan yel-yel dan pemberian Sedangkan, tindakan guru yang
penghargaan. mencerminkan pembelajaran aplikatif
diantaranya guru memberi kesempatan pada
Deskripsi Hasil Pengamatan siswa untuk bertanya, berpendapat,
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan menyangkal dan beradu argumen dalam diskusi.
terhadap tindakan guru (penulis) diperoleh hasil Hal ini menunjukkan pemberian kesempatan
bahwa guru masih belum sepenuhnya kepada siswa untuk mengaplikasikan apa yang
melaksanakan pembelajaran yang aktif, mereka pelajari secara teoritis dalam kehidupan

179
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 175-188

sehari-hari (dalam diskusi). karena siswa selalu mengacu pada pengalaman


Pembelajaran menantang yang mereka langsung alami dikehidupan
diwujudkan dalam bentuk guru memberi sehari-hari. Siswa selalu menjadikan
perintah pada siswa untuk membuat pengalaman mereka dalam
kelompok secara bebas. Selain itu guru juga mempertahankan pendapatnya.
menantang siswa untuk membuat yel-yel yang Berdasarkan Tabel 1. juga dapat
bagus, sehingga setiap kelompok berusaha diketahui perkembangan atau dinamika
untuk menampilkan yang terbaik. Hal ketercapaian hasil tindakan. Secara umum
menantang lainnya adalah pemberian poin tiap tindakan mengalami peningkatan dalam
kepada setiap kelompok yang bisa ketercapaiannya. Dari indikator- indikator
mempertahankan pendapatnya secara logis yang ada, peningkatan tidak selalu sama pada
untuk mendapatkan penilaian yang tinggi tiap indikatornya. Indikator pembelajaran
sebagai sebuah sarana menentukan juara aktif dan rekreatif, meningkat secara cukup
diskusi. signifikan dari pertemuan 1, 2, dan 3 pada
Pembelajaran efektif tercermin pada angka yang relatif serupa. Inikator
tindakan guru membatasi waktu untuk pembelajaran aplikatif, menantang, dan efekrtif
pembagian kelompok dan setting kelas, dan masih belum mencapai target yang yang
guru memberi instruksi pada siswa dengan ditentukan. Namun demikian perkembangan
menggunakan kata-kata yang mudah dipahami indikator-indikator tersebut pada pertemuan
oleh siswa. Namun demikian, siswa terlihat 1, 2, dan 3 juga cukup signifikan. Ketiga
belum bisa melaksanakan semua kegiatan indikator berawal dari angka yang cukup
dengan memanfaatkan waktu secara tepat. kecil dan meningkat secara berangsur-angsur.
Hal ini terutama terlihat pada pertemuan 1 Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang
dan 2. Kegiatan akan lebih efektif jika bisa mengaplikasikan pengetahuannya terus
pengaturan waktu dilakukan secara lebih bertambah pada pertemuan-pertemuan
disiplin. tersebut. Hal ini juga terjadi karena mereka
Tindakan yang menunjukkan merasa tertantang dengan pembelajaran yang
pembelajaran kontekstual adalah bahwa ada. Konsekuensinya adalah bahwa
siswa mendiskusikan pokok bahasan dan pembelajaran menjadi semakin efektif.
menghubungkannya dengan lingkungan Pada siklus 1 ini aktivitas siswa yang
sekitar.Diskusi terlihat lebih hidup dan bermakna muncul juga masih belum memenuhi harapan

180
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 175-188

yang diinginkan. Ketika guru mengajukan cara berdiskusi. Siswa selalu berusaha untuk
pertanyaan, hanya sebagian kecil siswa berperan serta dalam diskusi, karena setiap siswa
yang berani menjawab atas inisiatif sendiri. dalam kelompok berhak bicara. Pada
Kebanyakan siswa hanya berani menjawab indikator keberhasilan tindakan disebutkan
bersama- sama. Itu terjadi pada pertemuan bahwa, penelitian ini dianggap berhasil jika
1. Selama proses pembelajaran berlangsung, siswa pada kelas tersebut bisa
siswa yang berani bertanya tentang materi berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
pelajaran yang disampaikan guru juga belum yang ditunjukkan dengan indikator
banyak . keberhasilan seperti tersebut di atas.
Namun demikian jumlahnya selalu Melihat hasil respons yang ada, target tujuan
meningkat dari pertemuan 1, 2, dan 3. Siswa belum tercapai sampai pertemuan ke-3 siklus
yang berani mengemukakan pendapat juga 1 ini, kecuali pada indicator jumlah siswa
cukup banyak, khususnya pada pertemuan 2 yang berani bertanya tentang materi
dan 3. Ini terjadi karena pada pertemuan pelajaran yang disampaikan. Pada indikator
tersebut, pembelajaran dilaksanakan dengan ini target telah tercapai pada pertemuan ke-3.

Tabel 1. Tren Indikator Ketercapaian Tujuan Siklus 1


No Indikator Ketercapaian Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
1 Jumlah siswa yang (72,97%) 19 (51,35%) 24 (64,86%) 27 (72,97%)
memperhatikan pembelajaran
disampaikan
2 Jumlah siswa yang berani (29,73%) 4 (10,81%) 7 (18,92%) 11 (29,73%)
bertanyatentang materi
pelajaran yang disampaikan
3 Jumlah siswa yang berani (16,22%) 3 (8,11%) 5 (13,51%) 6 (16,22%)
menjawabatas inisiatif sendiri
4 Jumlah siswa berani yang (10,81%) 4 (10,81%) 3 (8,11%) 4 (10,81%)
mengemukakan pendapat atas
inisiatif sendiri
Sumber: Data primer

Berdasarkan hasil pengamatan, respon meskipun pada beberapa indikator mengalami


siswa dalam pembelajaran pada siklus 1 peningkatan.
ini sebagaimana terpaparkan pada Tabel 2.
Dari data tersebut di atas diperoleh Refleksi
gambaran bahwa sebagian besar respon Hasil refleksi terhadap tindakan
siswa masih belum memenuhi harapan, pembelajaran pada siklus 1 adalah: 1) Dalam

181
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 175-188

melaksanakan tindakan, penulis belum kembali tentang tindakan PARAMEK yang


sepenuhnya melaksanakan pembelajaran sesuai sesuai dengan tujuan tindakan. Siklus kedua
yang direncanakan. Pembelajaran yang aktif, akan dilaksanakan untuk memperbaiki
rekreatif, aplikatif, menantang, efektif, dan tindakan dalam rangka mencapai tujuan.
kontekstual belum sepenuhnya
diimplementasikan melalui pembelajaran Siklus 2
yang nyata. Penulis belum mampu Kegiatan Pembelajaran
menciptakan suasana pembelajaran yang Siklus 2 juga dilaksanakan dalam 3
aplikatif, menantang, dan efektif. pertemuan. Dengan KD Pelestarian
Pembelajaran masih sedikit molor dari Lingkungan Hidup dalam Kaitannya
rencana yang buat. 2) Faktor penyebabnya dengan Pembangunan Berwawasan
berdasarkan refleksi yang dilakukan tim Lingkungan dan Berkelanjutan,
adalah a) penulis masih kesulitan Pembelajaran PARAMEK pada siklus ini
menerjemahkan model pembelajaran diaplikasikan dalam pembelajaran dengan
PARAMEK secara nyata dalam pembelajaran, menggabungkan ceramah, diskusi, dan
b) penulis belum bisa sepenuhnya melakukan pembelajaran outdoor. Seperti pada siklus 1,
perubahan pembelajaran, c) penulis masih ceramah dilakukan untuk mengantarkan
beranggapan kelas tersebut memang siswa kepada materi pembelajaran yang hendak
berbeda dengan kelas lain, , dan d) penulis disampaikan, tahap eksplorasi, dan
masih berusaha mencari formula yang lebih pas memberikan penguatan tentang materi
dalam melaksanakan pembelajaran Geografi tersebut, tahap konvirmasi. Pada tahap
pada jam terakhir pada khususnya dan elaborasi, dengan bimbingan dan
pembelajaran Geografi secara umum di pengawasan guru siswa melakukan
SMA Negeri 1 Karangreja. 3) Akibatnya, pengamatan lapangan, konservasi lahan di
sebagian besar target ketercapaian indicator lingkungan sekolah, dan diskusi kelompok.
tujuan belum tercapai. Belum banyak siswa Penerapan pembelajaran PARAMEK dalam
yang berani majawab pertanyaan atas inisiatif siklus 2 ini adalah lebih pada pelibatan
sendiri, dan jumlah siswa berani yang siswa dalam pembelajaran yang outdoor.
mengemukakan pendapat hanya beberapa Deskripsi Hasil Penelitian
orang saja. 4) Kondisi ini masih jauh dari Berdasarkan pengamatan diperoleh
harapan, untuk itu perlu disusun perencanaan hasil, bahwa pada siklus 2 ini penulis telah

182
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 175-188

melaksanakan pembelajaran yang aktif, nyata, dan secara psikologis bekas


rekreatif, aplikatif, menantang, efektif, dan pembelajarannya akan bertahan lebih lama.
kontekstual dengan baik. Perubahan yang Selain itu dengan mengaplikasikan
nyata terjadi pada respon siswa terhadap pengetahuan siswa akan mengalami bahwa
pembelajaran dibandingkan dengan pada kadang teori dan praktik tidan otomatis selalu
pembelajaran yang dilakukan pada siklus singkron, harus ada penyesuaian guna
1, apa lagi dibandingkan dengan pengaplikasian secara optimal.
pembelajaran tanpa PARAMEK. Pembelajaran yang menantang
Tindakan pembelajaran yang diwujudkan dalam bentuk guru memberi
dilaksanakan oleh guru yang mencerminkan perintah kepada siswa untuk bekerja secara
pembelajaran aktif sudah terlaksana dengan berkelompok untuk mengamati/mencari data
sangat baik secara keseluruhan. Pada siklus 2 tentang keadaan/kerusakan lingkungan
ini siswa telah bisa berperan serta dalam sekitar sekolah dan mencari juga solusi yang
pembahasan materi secara aktif. Dengan tepat. Selain itu guru juga menantang siswa
pembelajaran outdoor, siswa dapat lebih aktif untuk membagi lahan yang mereka harus
bekerja tanpa batasan dinding kelas. konservasi. Sehingga setiap kelompok
Demikian juga pada indikator berusaha untuk menampilkan yang terbaik.
pembelajaran rekreatif, terlihat antusias anak Hal menantang lainnya adalah pemberian poin
untuk berpartisipasi dalam pembelajaran kepada setiap kelompok yang bisa menjaga
outdoor, diskusi, dan praktik penanaman lahannya dengan baik untuk mendapatkan
tanaman di sekitar sekolah. Pembelajaran di penilaian yang tinggi. Tantangan guru ini
luar kelas menjadi lebih rekreatif bagi siswa merupakan juga sebagai sarana pendidikan
setiap siswa/kelompok karena mereka lebih sepanjang hayat.
bisa berkreasi. Itu terjadi khususnya pada Pembelajaran efektif dilakukan guru
pertemuan 1 dan 3. membatasi waktu semua kegiatan
Pembelajaran aplikatif sudah pembelajaran, yang meliputi, pembagian
terlaksana dengan sempurna. Pembelajaran kelompok, pendataan lingkungan, dan
dengan pemberian materi/ pengetahuan di penanaman pohon sebagai reboisasi. Siswa
kelas dan dilanjutkan dengan praktek di terlihat sudah bisa melaksanakan semua
lapangan membuat siswa bisa kegiatan dengan memanfaatkan waktu
mengaplikasikan pengetahuannya secara secara tepat, karena guru lebih disiplin dalam

183
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 175-188

pembelajaran. dikehidupan sehari-hari. Siswa


Tindakan yang menunjukkan mengaplikasikan pengetahuan dengan praktik
pembelajaran kontekstual adalah bahwa langsung dilapangan yang sangat kontekstual.
siswa mendiskusikan pokok bahasan dan Berdasarkan penilaian yang dilakukan
menghubungkannya dengan lingkungan dengan menggunakan skala penilaian pada
sekitar. Diskusi terlihat lebih hidup dan tindakan guru diperoleh data sebagaimana
bermakna karena siswa selalu mengacu pada pada Tabel 3.
pengalaman yang mereka langsung alami

Tabel 2. Tren Tindakan PARAMEK Siklus 2

No Indikator Target (%) Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3


(%) (%) (%)
1 Aktif 75 28 (75,68%) 30 (81,08%) 30 (81,08%)
2 Rekreatif 75 27 (72,97%) 29 (78,38%) 33 (89,19%)
3 Aplikatif 75 29 (78,38%) 28 (75,68%) 31 (83,78%)
4 Menantang 75 23 (62,16%) 28 (75,68%) 30 (81,08%)
5 Efektif 75 22 (59,46%) 25 (67,57%) 30 (81,08%)
6 Kontekstual 75 25 (67,57%) 27 (72,97%) 33 (89,19%)
Sumber: Data primer

Diskusi terlihat lebih hidup dan bermakna menginformasikan perkembangan atau


karena siswa selalu mengacu pada pengalaman dinamika ketercapaian hasil tindakan.
yang mereka langsung alami dikehidupan Berdasarkan pengamatan juga
sehari-hari. Siswa mengaplikasikan diketahui respon siswa terhadap mata
pengetahuan dengan praktik langsung pelajaran Geografi mengalami
dilapangan yang sangat kontekstual. peningkatan. Siswa sudah berani
Berdasarkan penilaian yang dilakukan bertanya, mengemukakan pendapat,
dengan menggunakan skala penilaian pada menjawab pertanyaan, dan mengerjakan
tindakan guru diperoleh data sebagaimana tugas tepat waktu. Secara kuantitatif,
pada Tabel 3. perhitungan terhadap respon siswa terhadap
Berdasarkan Tabel 1. dapat mata pelajaran IPS dipaparkan pada Tabel 4.
disimpulkan bahwa guru telah Berdasarkan Tabel 4 diketahui
melaksanakan pembelajaran yang aktif, respon siswa terhadap mata pelaran
rekreatif, aplikatif, menantang, efektif, dan Geografi pada jam terahir mengalami
kontekstual sesuai target. Tabel tersebut juga peningkatan dan sesuai dengan target.Secara

184
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 175-188

keseluruhan ada peningkatan yang berarti siklus 2, guru melakukan refleksi untuk
pada siklus 2. Siswa yang memperhatikan guru melihat lebih seksama tentang semua hasil
mencapai 35 siswa (94.59%) dari seluruh yang telah dicapai, baik yang bisa
kelas yang berjumlah 37, dan sudah dikategorikan mencapai target maupun yang
melampaui target indikator keberhasilan 90%, belum. Hasil-hasil dari siklus 2 yang perlu
atau kalau dirata-rata dari pertemuan 1,2, dan3 menjadi refleksi adalah sebagai berikut:
ada 32 siswa 86.49% dari 37 , ini juga sudah a) Guru telah berhasil melaksanakan
melampui target yang 80%. pembelajaran aktif, rekreatif, aplikatif,
Untuk siswa yang berani bertanya pada menantang, efektif, dan kontekstual dengan
guru pada pertemuan 3 ada 14 siswa dari 37 baik, meskipun ada bagian-bagian tertentu
siswa sedang target ketercapaian hanya 9 yang masih perlu ditingkatkan. Tindakan
siswa, kalau dirata-rata pertemuan 1-3, ada 12 pembelajaran yang dilaksanakan guru berhasil
siswa yang berani bertanya,berarti untuk meningkatkan respons siswa terhadap
keberanian siswa bertanya pada guru ada pembelajaran Geografi pada jam terakhir. b )
diatas target indikator keberhasilan. Respons Guru perlu mempertahankan tindakan
siswa dalam menjawab pertanyaan guru pada pembelajaran atau bahkan meningkatkan
pertemuan ke 3 ada 11, indikator tindakan pembelajaran yang aktif, rekreatif,
keberhasilan. Respons siswa dalam menjawab aplikatif, menantang, efektif, dan kontekstual
pertanyaan guru pada pertemuan ke 3 ada untuk terus meningkatkan respons siswa .
11, jika dirata-rata pertemuan 1-3 ada 10, jadi
sudah mencapai target keberhasilan Pembahasan
indikator. Respons siswa untuk Guru dituntut melaksanakan
mengemukakan pendapat pada akhir siklus 2 pembelajaran yang baik pembelajaran yang
ada 10 siswa dan sudah mencapai target. Kalau mampu mendorong siswa secara aktif
semua dirata- rata pertemuan 1-3 ada 9 terlibat dalam kegiatan pembelajaran yang
siswa, target indikator keberhasilan ada 9 menyenangkan. Dalam kenyataannya tidak
siswa jadi keberhasilan sudah hampir tercapai. selamanya siswa mempunyai respons yang

Refleksi baik terhadap seluruh mata pelajaran, apalagi


Setelah selesai dengan perlakukan pada pada mata pelajaran yang mereka anggap kurang

185
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 175-188

penting seperti Geografi khususnya yang Faktor penyebabnya berdasarkan


dilaksanakan pada jam-jam terahir. Untuk itu refleksi yang dilakukan adalah guru masih
penulis, sebagai guru Geografi kesulitan menerjemahkan PARAMEK dalam
mensiasatinya dengan melaksanakan pembelajaran di kelas, guru belum bisa
pembelajaran PARAMEK. sepenuhnya melakukan perubahan
Nyatanya pelaksanaan pembelajaran pembelajaran, guru masih beranggapan
tersebut tidak mudah. Sebagaimana yang kelas tersebut memang berbeda dengan
telah dipaparkan pada deskripsi hasil, kelas lain.
PARAMEK yang telah dilaksanakan ternyata Untuk mengatasi masalah tersebut,
tidak berjalan dengan baik. Pembelajaran penulis perlu memahami dan menerjemahkan
pembelajaran aktif, rekreatif, aplikatif, PARAMEK melalui refleksi yang dilakukan
menantang, efektif, dan kontekstual) yang secara intensif. Penulis perlu lebih terbuka dalam
dilaksanakan pada siklus 1 masih belum sesuai memahami kekurangan siswa, sehingga guru
harapan. lebih komprehensif dalam melaksanakan
Penulis belum sepenuhnya mampu pembelajaran tersebut. Penulis perlu memahami
melaksanakan pembelajaran sesuai yang bahwa kondisi kelas yang ditreatment tersebut
direncanakan. Pembelajaran yang aktif, kondisi kelas dan waktunya memang berbeda,
rekreatif, aplikatif, menantang, efektif, dan tetapi tidak menutup kemungkinan untuk
kontekstual belum sepenuhnya melaksanakan pembelajaran yang aktif,
diimplementasikan melalui pembelajaran yang rekreatif, aplikatif, menantang, efektif, dan
nyata. Penulis belum mampu menciptakan kontekstual. Dengan kata lain, guru memang
suasana pembelajaran yang tidak perlu bosan-bosan mencoba menerapkan
menyenangkan, dan belum mampu pembelajaran yang mengandung unsur aktif,
melakukan pendekatan terhadap siswa. rekreatif, aplikatif, menantang, efektif, dan
Akibatnya, respons siswa masih dibawah yang kontekstual.
diharapkan. Tidak ada siswa yang berani Setelah penulis melakukan siklus kedua,
bertanya, jumlah siswa yang berani ternyata pembelajaran yang dilaksanakan
menjawab pertanyaan masih dibawah target, mengalami perubahan yang signifikan. Belajar
dan jumlah siswa berani yang mengemukakan dari pengalaman sebelumnya guru semakin
pendapat hanya beberapa orang. menguasai PARAMEK. Dalam pelaksanaan

186
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 175-188

pembelajaran penulis semakin nyaman dalam pembelajaran. Salah satunya melalui


melaksanakan pembelajaran, sehingga respon pembelajaran yang rekreatif, aktif,
siswa mengalami peningkatan. Peningkatan menantang, efektif, dan kontekstual
respon yang diperlihatkan siswa adalah (PARAMEK).
mempunyai keberanian bertanya terhadap
materi yang telah diajarkan, berani KESIMPULAN
menjawab pertanyaan atas inisiatif sendiri,
dan keberanian mengemukakan pendapat. Dari keseluruhan proses penelitian
Keberhasilan penulis dalam dapat peneliti simpulkan bahwa, untuk
melaksanakan pembelajaran aktif, meningkatkan respons siswa pada saat-saat
rekreatif, aplikatif, menantang, efektif, dan jam terakhir sangat terasa berat.
kontekstual tidak terwujud begitu saja, tapi Pembelajaran yang aktif, rekreatif, aplikatif,
membutuhkan waktu, proses, kerjasama, menantang akan dapat menjadikan
bimbingan, dan keterbukaan dari guru yang pembelajaran menjadi lebih menyenangkan
bersangkutan. Penulis perlu waktu untuk siswa, jadi dapt mengatasi kelesuan dan
memahami karakteristik siswa dan kekuranggairahan pembelajaran.
menyesuaikan pula dengan waktu Setelah itu pembelajaran juga harus efektif
pembelajaran. Penulis perlu waktu untuk bisa sehingga bisa digunakan mencapai tujuan
membedakan perbedaan pengaruh psikologis pembelajaran. Dan yang paling penting adalah
antara pelajaran pagi dengan sang (khususnya bahwa pembelajaran harus kontekstual.
jam terakhir). Penulis membutuhkan proses Motivasi guru dan penggunaan
yang relative panjang untuk bisa menerima bahasa yang sederhana dapat merangsang
kenyataan bahwa siswa mempunya siswa untuk berani bertanya, berani
kemampuan yang bermacam- macam. Guru menjawab dan mengemukakan pendapat
perlu membuka diri dalam memahami siswa. Kreatifitas guru sangat diperlukan
perbedaan siswa. Tidak semua siswa cerdas, dalam membangun kembali respons siswa
dan siswa cerdas akan mengalami kesulitan dengan berbagai inovasi pembelajaran
belajar ketika waktu pembelajaran antara lain dengan pembelajaran
mengalami hambatan. Untuk itu “PARAMEK”. Sedikit sentuhan
diperlukan kreatifitas dan inovasi guru teknologi perlu dibawa ke dalam kelas

187
Jurnal Geografi Volume 10 No. 2 Juli 2013: 175-188

dapat meningkatkan respons siswa,


Kristiningtyas, Woro. 2012. Peningkatan
disamping juga siswa di bawa belajar
Hasil Belajar Mendiskripsikan
langsung di luar kelas ternyata lebih Gejala yang Terjadi Di Atmosfer
Melalui Metode Field Trip. Jurnal
menyenangkan lagi, walaupun guru perlu
Geografi 8 (2): 68-78.
membuat rambu-rambu pengawasan belajar di
Martiningsih. 2007. Pembelajaran
luar kelas dengan lebih teliti.
Kreatif dan M e n y e n a n g k a n
Mengingat bahwa pembelajaran pada Bagaimana Menciptakan
Pembelajaran Kreatif dan
jam-jam terakhir suasanan kelas sudah amat
Menyenangkan.
berbeda dengan jam-jam awal maka
Sudrajad Ahmad. 2009. Model Cooperatif
disarankan, guru harus lebih kreatif dan
Learning dan Pendekatan ICARE
tanggap dengan suasana kelas, (1).http://smacepiring.wordpress.com
ketrampilan pemberian energizer (ice
Tim Pudi Dikdasmen, Lemlit UNY. 2008.
breaking)penyegaran perlu dimilikioleh guru. Penelitian Tindakan Kelas.
Yogyakarta: UNY.
Juga pemberian reward jangan sampai
dilupakan walau hanya dengan kata-kata. Udin S. Winataputra. 2003. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Geografi SMA GONZAGA. Dalam


wbsite: kebumian.com.

Herdian. 2009. Model Pembelajaran


Cooperatif Tipe TGT (Teams Games
Tournament).

John Dewey (1916). 1955. Perihal


Kemerdekaan dan Kebudayaan. Alih
bahasa E.M. Aritonang. Jakarta:
Saksana.

Kristinawati. Upaya Mewujudkan Pakem


(Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif
Dan Menyenangkan) melalui
Pembelajaran Kooperatif Model Teams
Games Tournaments Pada Siswa Kelas
VII SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta.
Yogyakarta: UIN.

188

Anda mungkin juga menyukai