Anda di halaman 1dari 14

PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN DALAM MENINGKATKAN

PEMAHAMAN MATERI IPA DI SDN SURYAKENCANA CBM

Abdul Sobur
SDN Suryakencana CBM
abdulsoburcbm@gmail.com

 
Abstrak: Latar belakang pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini karena perolehan
nilai rata-rata IPA siswa belum mencapai KKM sebesar 67. Penerapan model belajar
yang belum optimal menjadi salah satu indikator belum berhasilnya hasil belajar siswa.
Tujuan dari penelitian ini adalah; 1) Untuk mengetahui rencana pelaksanaan
pembelajaran, 2) Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa di kelas, 3) Untuk mengetahui
penerapan pendekatan lingkungan pada pembelajaran IPA dalam meningkatkan hasil
belajar siswa kelas 6 SD Negeri Suryakencana CBM. Metode yang digunakan adalah
Penelitian Tindakan Kelas melalui tiga siklus pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini
adalah Siswa kelas 6 jumlah 29 orang siswa. Hasil dari penelitian pada siklus 1 rata-rata
nilai siswa mencapai 60,43. Pada Siklus 2 meningkat menjadi 71,74. Dan pada Siklus 3
menjadi 83,48. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata penerapan Pendekatan Lingkungan
dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA tentang materi Ciri Khusus Makhluk
Hidup secara optimal.

Kata Kunci: Pendekatan Lingkungan, Hasil Belajar, Mata Pelajaran IPA

Abstract: This classroom action research based on students score average of science are
not able to reach 67 as a minimum score in class. Unoptimal learning model as one of
many indicators of the students score problem. The aim of the research are; 1) to observe
learning implementation plan; 2) to observe student learning activities in class; 3) to
observe implementation of environment approach as learning model in science and it
influences to 6th grade students score in Suryakencana CBM Elementary School. The
method of rhe research is Classroom Action Research through three cycles of learning.
The research subjects are 29 students of 6th grade. The research conludes of 1st cycle that
is students score average just reach 60.43. On 2nd cycle has rised to 71.74, then on 3rd
cycle has rised significantly to 83.48. According to the score average result, environtment
approach of learning is able to rise the students score of science optimally.

Keywords: Environtment, Learning Result, Science

A. PENDAHULUAN perbuatannya. Dalam dunia pendidikan


1. Latar Belakang Masalah sering terjadi perubahan menuju kualitas
Pendidikan merupakan usaha pendidikan yang lebih baik. Perubahan
secara sengaja dari orang dewasa dengan yang terjadi bisa dari segi strategi dalam
pengaruhnya meningkatkan anak ke arah proses pembelajaran, program
kedewasaan yang mampu menimbulkan pengajaran dari pemerintah, sarana dan
tanggung jawab moril dari segala prasarana, sumber belajar dan aspek-

1
aspek lain yang dapat meningkatkan pembelajaran khususnya dalam
kualitas pendidikan di Indonesia. penerapan strategi pembelajaran,
Perubahan-perubahan tersebut dapat sehingga menyulitkan bagi siswa dalam
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik memahami materi pembelajaran.
itu dari dalam maupun dari luar seperti Berdasarkan hasil observasi khususnya
lingkungan. di kelas 6 SD Negeri Suryakencana
Guru dalam fungsinya sebagai CBM Kota Sukabumi terdapat nilai yang
pengembang kurikulum pendidikan, diperoleh rata-rata siswa pada
mempunyai kewajiban untuk memahami pembelajaran IPA adalah 56 sedangkan
berbagai metode, alat peraga, model kriteria ketuntasan minimal ( KKM )
pembelajaran, pendekatan pembelajaran yang harus dicapai siswa pada
dan materi yang akan disampaikannya. pembelajaran IPA adalah 67.
Keberhasilan siswa dalam mencapai Salah satu upaya yang dapat
tujuan pembelajaran yang ditetapkan dilakukan untuk meningkatkan hasil
merupakan suatu ukuran bagi seorang belajar siswa dalam pembelajaran IPA
guru sebagai tolak ukur keberhasilan tentang materi Ciri Khusus Hewan dan
pembelajaran di setiap jenjang Tumbuhan menggunakan pendekatan
pendidikan, hal tersebut dikarenakan lingkungan. Penerapan pendekatan
guru sebagai ujung tombak pelaksana lingkungan dianggap tepat karena dapat
dan penentu keberhasilan pendidikan. mengaktifkan dan membuat siswa
Dengan kata lain, berhasil tidaknya tertarik untuk mengikuti seluruh proses
suatu sekolah dan tercapai tidaknya pembelajaran secara utuh dengan
tujuan pendidikan ditentukan oleh melibatkan lingkungan sebagai media
komponen utama yaitu guru. Bahkan belajar.
baik buruknya komponen sekolah yang Pendekatan lingkungan sebagai
lainnya sangat ditentukan oleh guru suatu strategi pembelajaran yang lebih
sebagai pengembang kurikulum mendekatkan siswa pada lingkungan
pendidikan. sekitarnya, diharapkan dapat
Sejalan dengan pernyataan memfasilitasi siswa dalam proses
tersebut, pada kenyataannya di lapangan pembelajaran konkret serta diharapkan
masih banyak guru yang belum mampu mempermudah siswa untuk
menggunakan strategi, pendekatan, memahami suatu materi pembelajaran.
model, metode pembelajaran. Hal ini
dikarenakan guru tidak termotivasi 2. Rumusan Masalah
untuk meningkatkan inovasi

2
Berdasarkan judul penelitian
4. Manfaat Penelitian
yang diajukan, penulis merumuskan
Hasil penelitian tindakan kelas
beberapa masalah yang akan dipecahkan
ini diharapkan memiliki manfaat positif
dalam penelitian ini, diantaranya adalah:
bagi guru, siswa, dan pihak-pihak yang
a. Bagaimanakah rencana pelaksanaan
terkait. Manfaat yang dapat diambil
pembelajaran IPA melalui
diantaranya:
pendekatan lingkungan di kelas 6
a. Manfaat untuk Siswa
SD?
1) Diharapkan siswa dapat
b. Bagaimanakah aktivitas belajar
meningkatkan pemahamannya
siswa kelas 6 melalui pendekatan
pada pembelajaran IPA dengan
lingkungan pada pembelajaran IPA?
menggunakan pendekatan
c. Apakah dengan penerapan
lingkungan.
pendekatan lingkungan pada
2) Diharapkan terjadi peningkatan
pembelajaran IPA materi Ciri
aktivitas belajar siswa melalui
Khusus Hewan dan Tumbuhan
penerapan pendekatan
dapat meningkatkan hasil belajar
lingkungan.
siswa kelas 6 SD Negeri
b. Manfaat untuk Guru
Suryakencana CBM?
1) Dari hasil penelitian ini,
3. Tujuan Penelitian diharapkan dapat menambah
Tujuan penelitian yang pengetahuan guru dalam
diharapkan oleh penulis dari hasil mengelola perencanaan dan
penelitian ini adalah: aktivitas siswa melalui
a. Untuk mengetahui rencana penerapan pendekatan
pelaksanaan pembelajaran IPA lingkungan.
melalui pendekatan lingkungan di 2) Hasil penelitian ini diharapkan
kelas 6. dapat memberikan kontribusi
b. Untuk mengetahui aktivitas belajar melalui perbaikan cara mengajar
siswa kelas 6 melalui pendekatan selama proses pembelajaran
lingkungan pada pembelajaran IPA. dengan menerapkan pendekatan
c. Untuk mengetahui penerapan lingkungan.
pendekatan lingkungan pada c. Manfaat untuk Sekolah
pembelajaran IPA dalam Dari hasil penelitian ini, diharapkan
meningkatkan hasil belajar siswa mampu meningkatkan kualitas siswa
kelas 6 SD Negeri Suryakencana dalam pembelajaran mata pelajaran
CBM

3
IPA dengan menggunakan kemampuan perseptual atau ketepatan,
pendekatan lingkungan. gerakan-gerakan skill dan gerakan
d. Manfaat bagi peneliti ekspresif dan interpretatif).
1) Menambah wawasan dan Berdasarkan beberapa
pengalaman bagi peneliti pengertian yang telah dipaparkan di atas
2) Sebagai bahan perbandingan dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
dalam menggunakan pendekatan suatu usaha yang dilakukan seseorang
pembelajaran untuk memperoleh suatu perubahan
sehingga mencapai suatu tujuan.
5. Kajian Pustaka
a. Pengertian Hasil Belajar b. Pengertian Pendekatan
Belajar merupakan salah satu Lingkungan
faktor yang mempengaruhi dan berperan Salah satu pendekatan
penting dalam dalam pembentukkan pembelajaran adalah pendekatan
pribadi dan perilaku individu. Muyani lingkungan. Dimana pendekatan ini
Sumantri dan Nana Syaodih (2009:20) mengaitkan lingkungan dalam suatu
menyebutkan bahwa sebagian terbesar proses belajar mengajar. Seperti guru
perkembangan individu berlangsung menjelaskan materi sambil memberikan
melalui kegiatan belajar. Belajar contoh permasalahan yang dekat dengan
merupakan perubahan dalam lingkungan.
kepribadian yang dimanifestasikan Lingkungan adalah segala
sebagai pola-pola respon yang baru sesuatu baik yang berupa benda hidup
berbentuk keterampilan, sikap, maupun benda mati yang terdapat di
pengetahuan dan kecakapan. sekitar kita (disekitar tempat tinggal
Menurut Benyamin Bloom maupun sekolah). Menurut Otto
dalam Nana Sudjana dan Wari Soemarwoto (1998) lingkungan adalah
Suwariyah (2004:50-54) belajar adalah jumlah semua benda dan kondisi yang
perubahan tingkah laku yang meliputi ada dalam ruang yang kita tempati yang
ranah kognitif (yaitu pengetahuan atau mempengaruhi kehidupan kita. Dan
ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, menurut Oemar Hamalik (2010:195)
sintesis, dan evaluasi), ranah afektif lingkungan adalah sesuatu yang ada di
(yaitu penerimaan, reaksi, penilaian, alam sekitar yang memiliki makna atau
organisasi, dan internalisasi) serta pengaruh tertentu kepada individu.
ranah psikomotorik (yaitu gerakan Belajar artinya aktif baik secara
refleks, ketrampilan gerakan dasar, fisik maupun mental. Lingkungan dapat

4
digunakan atau dimanfaatkan untuk Model yang digunakan dalam
merangsang dan menarik perhatian penelitian ini adalah model penelitian
siswa. Menurut Gagne dalam Dahar tindakan kelas (PTK) atau Classroom
(1998: 60) menjelaskan bahwa Action Research. “Penelitian tindakan
lingkungan mempunyai peranan yang kelas adalah penelitian tindakan yang
penting dalam pembentukan konsep, dilakukan di kelas dengan tujuan
karena perannanya sebagai stimulus memperbaiki atau meningkatkan mutu
untuk terjadinya suatu respon, praktik pembelajaran”. (Suharjono
pembentukan sikap dan pengembangan dalam Asrori, 2008:5).
keterampilan siswa dapat juga terjadi Penelitian ini menggunakan
karena interaksinya dengan lingkungan.” metode kualitatif. Metode kualitatif
Pembelajaran pendekatan adalah suatu proses penelitian yang
lingkungan adalah suatu strategi dilakukan secara wajar dan natural
pembelajaran yang memanfaatkan sesuai dengan kondisi objektif di
lingkungan sebagai sasaran belajar, lapangan tanpa adanya manipulasi.
sumber belajar dan sarana belajar. Hal (Arifin, 2012:140). Penekanan analisis
tersebut dapat dimanfaatkan untuk kualitatif terletak pada pelaksanaan
memecahkan masalah lingkungan dan tindakan, dimana setelah diperoleh data,
untuk menanamkan sikap cinta selanjutnya data dianalisis sehingga
lingkungan. menghasilkan pemahaman tentang
Mengenai pembelajaran melalui tindakan yang telah dilaksanakan.
pendekatan lingkungan, menurut
Margaretha dalam Dahar (1998: 54): 2. Subjek, Tempat dan Waktu
“Anak usia sekolah dasar Penelitian
memiliki rasa ingin tahu yang
a. Subjek Penelitian
besar, melakukan eksplorasi dan
menanggapi rangsangan yang Subjek yang diambil dari
diterima oleh panca inderanya.
penelitian yaitu siswa Kelas 6
Kecenderungan siswa sekolah
dasar yang senang bermain dan dengan jumlah siswa sebanyak 29
bergerak, menyebabkan anak-
orang dengan komposisi laki-laki 15
anak lebih menyukai belajar
lewat eksplorasi dan orang dan perempuan 14 orang.
penyelidikan di luar ruang
b. Tempat Penelitian
kelas”
Pelakasanaan penelitian
mengambil tempat di SD Negeri
B. METODE PENELITIAN Suryakencana CBM Kota Sukabumi
1. Model dan Metode Penelitian Propinsi Jawa Barat

5
c. Waktu Penelitian persoalan, dan kendala yang nyata
Penelitian ini dilaksanakan dalam tindakan strategi.
pada Semester 1 Tahun Pelajaran
2012/2013 di mulai pada tanggan 01 4. Teknik Analisis Data
Agustus 2012 hingga 30 Agustus Data diperoleh dari tes tertulis,
2012 melalui tiga siklus angket dan hasil observasi. Setelah data
pembelajaran. hasil penelitian terkumpul, maka
dilaksanakan pengolahan data sebagai
3. Prosedur Penelitian
berikut :
a. Tahap Perencanaan:
1. Analisis Data Hasil Tes Setiap
Penelitian ini difokuskan pada
Siklus
peningkatan pemahaman IPA siswa
Nilai siswa diambil dari nilai yang
dengan pendekatan lingkungan. Pada
diperoleh siswa pada tiap pertemuan
tahap perencanaan kegiatan yang
sedangkan untuk mengetahui ketuntasan
dilakukan diantaranya; 1) orientasi atau
belajar diambil dari nilai tes formatif
studi pendahulual hingga identifikasi
tiap siklus. Teknik menganalisis data
awal permasalahan, 2) persiapan
hasil tes formatif dilakukan dengan
tindakan
rumus sebagai berikut:
b. Pelaksanaan Tindakan
a) Tingkat keberhasilan siswa
Pelaksanaan tindakan dilakukan
berdasarkan skor tes yang diperoleh
sesuai jadwal kegiatan yang sudah
dan ditetapkan dalam nilai dengan
ditetapkan. Pada tahap ini, kegiatan
rumus :
dilakukan melalui tiga siklus
Nilai =
pembelajaran, diawali dari siklus 1
x 100
hingga siklus 3
c. Tahap Observasi: Siswa dikatakan tuntas atau
Observasi merupakan kegiatan berhasil apabila nilainya sudah
pengamatan terhadap aktivitas guru dan mencapai daya serap klasikal sesuai
siswa pada saat pembelajaran dengan ketentuan Depdiknas yaitu kelas
menggunakan pendekatan lingkungan. tersebut telah mencapai 85% siswa yang
d. Tahap Refleksi memiliki nilai ≥ 60. Berdasarkan
Refleksi merupalan kegiatan perolehan nilai menurut Arikunto
mengingat dan merenungkan kembali (Fatimah, 2009 : 38) tingkat
suatu tindakan persis seperti yang telah keberhasilan siswa ditetapkan seperti
dicatat dalam observasi. Refleksi dalam tabel 3.3 berikut ini :
berusaha memahami proses, masalah, Tabel 2

6
Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa b) Siswa memiliki keterlibatan
Kategori
Nilai Siswa secara aktif selama proses
Prestasi Siswa
80 atau lebih Sangat baik pembelajan
60 – 79 Baik c) Guru berupaya untuk
40 – 59 Cukup
memfasilitasi kegiatan
20 – 39 Kurang
0 – 19 Sangat Kurang pembelajaran siswa
d) Sentralistis guru berkurang,
karena selama kegiatan
pembelajaran siswa lebih aktif
C. HASIL PENELITIAN DAN
dalam belajar
PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
2) Kekurangan Selama Pembelajaran
a. Siklus 1
Siklus 1
Kegiatan refleksi pembelajaran
Kekurangan yang terlihat
siklus 1 bertujuan untuk melihat
selama penerapan pendekatan
keberhasilan dan kekurangan dalam
lingkungan diantaranya adalah:
kegiatan pembelajaran untuk diperbaiki
a) Guru masih kaku dalam
pada Siklus 2, sehingga terjadi
menerapkan pendekatan
peningkatan di Siklus 2.
lingkungan pada proses
1) Keberhasilan Selama Pembelajaran
pembelajaran
Siklus 1
b) Masih terlihat adanya
Keberhasilan selama
ketidaksesuaian dalam proses
pembelajaran di siklus 1, meski
penerapan pembelajaran dengan
belum terlihat signifikan, tetapi ada
pendekatan lingkungan di kelas
beberapa perubahan yang lebih baik
dengan RPP yang dibuat
jika dibandingkan dengan
c) Ketertiban siswa, khususnya
pembelajaran yang bersifat
dalam pembagian kelompok
konvensional, diantaranya:
belum nampak
a) Pendekatan lingkungan
d) Konsentrasi dan fokus siswa
dianggap metode yang inovatif
selama diskusi belum terlihat,
dilaksanakan di SDN
karena hanya beberapa siswa
Suryakencana CBM, mendorong
yang berdiskusi dengan tertib
siswa untuk lebih aktif dalam
e) Langkah-langkah penerepan
belajar
pendekatan lingkungan belum

7
terlaksana oleh siswa dengan tes siswa untuk memperoleh hasil
optimal belajar siswa setelah mengikuti
f) Alokasi waktu yang ditetapkan pembelajaran. Adapun hasil belajar
dalam RPP tidak sesuai dengan siswa berupa KKM yang diharapkan
pelaksanaannya dicapai adalah 67 sebagai nilai terendah,
g) Penggunaan media belajar harus tetapi pada siklus 1, rata-rata siswa
lebih dioptimalkan setelah dilaksanakan evaluasi hanya
3) Revisi Untuk Kekurangan mencapai nilai 60,43. Untuk lebih jelas,
Upaya yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 1 dan Gambar 1
untuk memperbaiki kekurangan-
kekurangan di Siklus 1 diantaranya
adalah:
a) Guru memeriksa kesesuaian Tabel 1
Rekapitulasi Nilai Siswa Siklus 1
RPP dengan langkah-langkah
pendekatan lingkungan, untuk No Rentang Nilai Frekuensi
dilakukan perbaikan-perbaikan 1 81 - 100 2
seperlunya 2 61 - 80 7
3 41 - 60 14
b) Guru berupaya agar siswa lebih
4 21 - 40 6
aktif dalam mengikuti 5 0 - 20 0
pembelajaran dan mengurangi Σ 1390 29
sentralitas guru dalam Rata-rata 60.43
pembelajaran
Berdasarkan pada Tabel 4.1 dan
c) Meningkatkan pemanfaatan
4.2 tersebut terlihat bahwa rata-rata
media belajar agar lebih efisien
kelas yang dicapai adalah 60,43. Nilai
d) Meningkatkan kegiatan tanya
ini masih belum dapat mencapai KKM
jawab, agar siswa terbiasa dan
sebesar 67.
memiliki kepercayaan diri
dalam melakukan tanya jawab
e) Efektifitas pemanfaatan waktu
belajar, dengan mengurangi
kegiatan-kegiatan yang
dianggap tidak efektif
 
Setelah evaluasi pembelajaran Gambar 1. Pencapaian Nilai Siswa
Siklus 1
dilaksanakan, guru memeriksa lembar

8
Berdasarkan data diatas, f) Terjadi peningkatan rata-rata
kebanyakan siswa hanya mampu kelas diatas KKM
mencapai nilai pada rentang 21-40 (3 2) Kekurangan Selama Pembelajaran
orang siswa), rentang 41-60 (12 orang Siklus 2
siswa), rentang 61-80 (6 orang siswa), Kekurangan yang terlihat
rentang 81-100 (2 orang siswa). selama penerapan pendekatan
lingkungan diantaranya adalah:
b. Siklus 2 a) Guru masih belum terbiasa
Kegiatan refleksi pembelajaran dalam menerapkan pendekatan
siklus 2 bertujuan untuk melihat lingkungan pada proses
keberhasilan dan kekurangan dalam pembelajaran
kegiatan pembelajaran untuk diperbaiki b) Ketertiban siswa meningkat,
pada Siklus 3, sehingga terjadi meskipun ada beberapa siswa
peningkatan di Siklus 3. yang belum tertib
1) Keberhasilan Selama Pembelajaran c) Meskipun konsentrasi dan fokus
Siklus 2 siswa selama diskusi meningkat,
Keberhasilan selama tetapi ada sejumlah siswa yang
pembelajaran di siklus 2, terdapat acuh selama kegiatan diskusi
beberapa perubahan yang lebih baik d) Penggunaan media belajar harus
jika dibandingkan dengan lebih dioptimalkan
pembelajaran di Siklus 1, e) Masih terdapat beberapa ketidak
diantaranya: sesuaian dalam penerapan
a) Sebagian besar siswa telah aktif pendekatan lingkungan
mengikuti pembelajaran dibandingkan dengan RPP yang
b) Sentralisasi guru sebagai sumber dibuat
belajar telah berkurang dengan 3) Revisi Untuk Kekurangan
penerapan pendekatan Upaya yang perlu dilakukan
lingkungan peneliti untuk perbaikan Siklus 2
c) Guru telah bertindak sebagai diantaranya adalah:
fasilitator kegiatan pembelajaran a) Guru memeriksa kesesuaian
siswa RPP dengan langkah-langkah
d) Antusias siswa mengikuti pendekatan lingkungan, untuk
pembelajaran meningkat dilakukan perbaikan-perbaikan
e) Siswa terlihat lebih fokus dalam seperlunya
diskusi kelompok

9
b) Guru lebih mempraktekan Σ 1650 23
langkah-langkah pendekatan Rata-rata 71,74
lingkungan di kelas
Berdasarkan pada Tabel 4.3 dan
c) Guru meningkatkan penguasaan
4.4 tersebut terlihat bahwa rata-rata
kelas, agar ketertiban siswa
kelas yang dicapai adalah 71,74. Nilai
meningkat
ini telah mencapai KKM sebesar 67.
d) Meningkatkan pemanfaatan
Tetapi masih ada siswa yang belum
media belajar agar lebih efisien
mencapai KKM sebanyak 10 orang
e) Meningkatkan kegiatan tanya
(34,5%) dan sebanyak 19 orang siswa
jawab, agar siswa terbiasa dan
(65,5%) yang telah mampu mencapai
memiliki kepercayaan diri
nilai KKM yang telah ditentukan.
dalam melakukan tanya jawab

Setelah evaluasi pembelajaran


dilaksanakan, guru memeriksa lembar
tes siswa untuk memperoleh hasil
belajar siswa setelah mengikuti
pembelajaran. Adapun hasil belajar
siswa berupa KKM yang diharapkan
dicapai adalah 67 sebagai nilai terendah,
tetapi pada siklus 2, rata-rata kelas  
setelah dilaksanakan evaluasi mencapai Gambar 2. Pencapaian Nilai Siswa
nilai 71,74. Meskipun rata-rata kelas Siklus 2

diatas KKM tetapi masih ada siswa yang


Berdasarkan data diatas,
belum mencapai nilai KKM, untuk lebih
kebanyakan siswa hanya mampu
jelas, dapat dilihat pada Tabel 2 dan
mencapai nilai pada rentang 41-60 (10
Gambar 2.
orang siswa), rentang 61-80 (9 orang
siswa), rentang 81-100 (4 orang siswa)
Tabel 2
Rekapitulasi Nilai Siswa Siklus 2
c. Siklus 3
No Rentang Nilai Frekuensi Kegiatan refleksi pembelajaran
1 81 - 100 4 siklus 3 bertujuan untuk melihat
2 61 - 80 9
keberhasilan dan kekurangan dalam
3 41 - 60 10
4 21 - 40 0 kegiatan pembelajaran di Siklus 3.
5 0 - 20 0

10
1) Keberhasilan Selama Pembelajaran Upaya yang dilakukan
Siklus 3 untuk memperbaiki kekurangan-
Keberhasilan selama kekurangan di Siklus 3 diantaranya
pembelajaran di siklus 3, terdapat adalah:
beberapa perubahan yang lebih baik a) Pengalokasian waktu perlu
jika dibandingkan dengan diperhatikan, sehingga
pembelajaran di Siklus 2, mengurangi waktu yang
diantaranya: terbuang
a) Siswa telah aktif mengikuti b) Media belajar harus lebih
pembelajaran hingga tuntas diperhatikan agar lebih
b) Siswa berperan sebagai subjek bervariasi
belajar, dan tugas guru sebagai
fasilitator telah baik Setelah evaluasi pembelajaran
c) Antusias siswa mengikuti dilaksanakan, guru memeriksa lembar
pembelajaran meningkat dengan tes siswa untuk memperoleh hasil
baik belajar siswa setelah mengikuti
d) Siswa telah berpartisipasi aktif pembelajaran. Adapun hasil belajar
dalam kelompok dan siswa berupa KKM yang diharapkan
konsentrasi dalam berdiskusi dicapai adalah 67 sebagai nilai terendah,
e) Terjadi peningkatan rata-rata pada siklus 3, rata-rata kelas setelah
kelas diatas KKM, dan dilaksanakan evaluasi mencapai nilai
ketuntasan belajar siswa 83,48 dan seluruh siswa telah mencapai
mencapai 100% nilai diatas KKM. Untuk lebih jelas,
2) Kekurangan Selama Pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3 dan Gambar
Siklus 3 3.
Kekurangan yang terlihat Tabel 4.5
Rekapitulasi Nilai Siswa Siklus 3
selama penerapan pendekatan
lingkungan diantaranya adalah: No Rentang Nilai Frekuensi
a) Efektifitas waktu masih menjadi 1 81 - 100 10
kekurangan dalam pelaksanaan 2 61 - 80 19
3 41 - 60 0
pembelajaran Siklus 3
4 21 - 40 0
b) Penggunaan media belajar harus 5 0 - 20 0
lebih bervariasi sehingga dapat Σ 1920 29
lebih efektif Rata-rata 83.48
3) Revisi Untuk Kekurangan

11
Berdasarkan pada Tabel 4.5 dan siswa pada mata pelajaran IPA materi
4.6 tersebut terlihat bahwa rata-rata pokok tentang Ciri Khusus Hewan dan
kelas yang dicapai adalah 83,48. Nilai Tumbuhan di kelas 6 SD Negeri
ini telah mencapai KKM sebesar 67. Suryakencana CBM Kota Sukabumi
Keadaan nilai individu siswa pun telah tahun ajaran 2012/2013. Peningkatan
mencapai KKM, sebanyak 29 orang kualitas pembelajaran IPA siswa
(100%) telah mampu mencapai nilai terbukti dengan hasil belajar siswa yang
KKM yang telah ditentukan. dilihat dari hasil siklus 1, siklus 2 dan
siklus 3 dimana dalam tiap siklusnya
menunjukkan peningkatan skor.
Jika melihat peningkatan nilai
hasil belajar siswa dimulai dari kegiatan
Siklus 1 sampai Siklus 3, dapat terlihat
pada Tabel 4 dan Gambar 4.
 
Tabel 4
Gambar 3. Pencapaian Nilai Siswa
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Tiap
Siklus 3
Siklus

2. Pembahasan Nilai Jumlah


Siklus Siswa Ketuntasan Siswa
Dalam pelaksanaan Siklus 1 60.43 34.8% 8
pembelajarannya pendekatan lingkungan Siklus 2 71.74 65.2% 15
lebih menekankan agar siswa dapat aktif Siklus 3 83.48 100.0% 29
dalam melakukan pembelajaran dan
guru hanya sebagai fasilitator saja.
Untuk itu, pendekatan lingkungan
memilih beberapa tahapan diantaranya :
merumuskan masalah, membuat
hipotesis, merencanakan percobaan,
melakukan percobaan, menganalisa data,
dan membuat kesimpulan. Dengan
pendekatan lingkungan siswa akan lebih
jelas dalam memahami pelajaran. Gambar 4. Peningkatan Nilai Tiap
Penelitian ini telah Siklus
membuktikan bahwa penerapan
D. KESIMPULAN
pendekatan lingkungan dapat
meningkatkan kualitas dan hasil belajar

12
Berdasarkan hasil pembahasan 3. Hasil Pembelajaran
penelitian ini maka simpulan yang dapat Hasil pembelajaran pada
diambil adalah : penelitian tindakan kelas ini, telah
mampu meningkatan nilai siswa untuk
1. Perencanaan mencapai KKM yaitu 67, dimana terjadi
Sistematika perencanaan peningkatan dati tiap siklus
pembelajaran IPA tentang Ciri Khusus pembelajaran, Siklus 1 rata-rata siswa
Hewan dan Tumbuhan dengan mencapai 60,43, Siklus 2 rata-rata siswa
menggunakan Pendekatan Lingkungan mencapai 71,74 dan pada Siklus 3 rata-
yang disusun memiliki tiga prinsip rata siswa mencapai 83,48. Melihat hasil
pengembangan, yaitu; 1) saling penelitian tersebut maka proses
ketergantungan (interdependence), 2) pembelajaran IPA materi pokok “Ciri
deferensiasi (differentiation), dan 3) Khusus Hewan dan Tumbuhan” di kelas
pengorganisasian (self Organization). 6 dengan menggunakan Pendekatan
Adapun tahapan-tahapan Lingkungan dapat disimpulkan bahwa
pendekatan lingkungan meliputi empat proses dan hasil pembelajaran
tahapan, yaitu: 1) Tahap Invitasi, 2) meningkat.
Tahap Eksplorasi, 3) Tahap Penjelasan
dan Solusi, dan 4) Tahap Pengambilan E. DAFTAR PUSTAKA
Tindakan
Ali, Muhammad. 1991. Konsep dan
2. Pelaksanaan Pembelajaran Penerapan CBSA dalam
Setelah melaksanakan proses Pengajaran. Bandung : Sarana
Panca Karya.
pembelajaran dengan menggunakan
Pendekatan Lingkungan materi pokok Aqib, Zainal. 2006. Penelitian
Tindakan Kelas, Bandung :
“Ciri Khusus Hewan dan Tumbuhan”,
Yrama Widya.
mata pelajaran IPA di kelas 6 SD Negeri
Suryakencana CBM Kota Sukabumi Dahar, W.R. 1998. Teori-Teori
Belajar, Jakarta: Erlangga
kualitasnya meningkat. Hal ini
ditunjukkan dengan meningkatnya Depdiknas. 2003. Undang-Undang
SISDIKNAS 2003, Bandung :
aktivitas belajar siswa sesuai dengan
Fokus Media.
langkah-langkah pembelajaran
berdasarkan Pendekatan Lingkungan. Daryanto, 2007. Evaluasi
Pendidikan, Jakarta: Rineka
Pendekatan Lingkungan dapat Cipta
meningkatkan kualitas pembelajaran
yang tadinya bersifat konvensional.

13
Ilman M Oetjoep. (1974). Ilmu Oemar Hamalik. 1985. Mengajar
Pengetahuan Alam, Jakarta: Asas Metode Teknik Jilid II.
Wijaya Bandung : CV. Pustaka.
, 2007. Kurikulum dan
Karli, H dan Yuliariatningsih. 2002, Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Implementasi Kurikulum Aksara
Berbasis Kompetensi,
Bandung: Bina Media Poerwadarminta. 1988, Kamus
Informasi Umum Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka
Makmun, Abin Syamsudin. 2007.
Psikologi Pendidikan. Rustiyah NK. 1995. Masalah-
Bandung: Remadja Masalah Keguruan. Jakarta:
Rosdakarya. Bumi Aksara

Muyani Sumantri dan Nana Syaodih. Sobry Sutikno. 2009. Belajar dan
2009, Perkembangan Peserta Pembelajaran. Bandung:
Didik, Universitas Terbuka, Prospect
Jakarta
Suharsimi Arikunto, 1998. Dasar-
Nana Sudjana dan Wari Suwariyah, Dasar Evaluasi Pendidikan,
2004. Model-Model Mengajar Jakarta: Rineka Cipta Tim
CBSA, Bandung: Sinar Baru
Sumadi Suryabrata. 1984, Psikologi
, 2009. Proses Belajar Pendidikan, Jakarta: CV
Mengajar. Bandung: CV. Sinar Rajawali
Baru.
,2003. Metodologi Penelitian.
Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada.

14

Anda mungkin juga menyukai