Oleh :
Gabriel Dwi Firdinan Batista
837518095
g3penk05@gmail.com
ABSTRAK
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1. Identifikasi Masalah
Pada satuan Pendidikan tingkat Sekolah Dasar, pembelajaran IPA
merupakan salah satu dari beberapa ilmu dasar yang wajib untuk
dipelajari. Proses Pembelajaran IPA sendiri juga menekankan pada
pemberian pengalaman langsung bagi peserta didik untuk
mengembangkan kompetensi agar dapat memahami apa yang ada di alam
sekitar secara ilmiah. Proses pembelajarannya menekankan pada
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah pada PTK ini
adalah:
1. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas 5 SD
YBPK Wonorejo materi proses pencernaan hewan ruminansia dengan
menggunakan media power point ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang akan dilaksanakan tersebut untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik kelas 5 SD YBPK Wonorejo dengan memahami proses
pencernaan hewan ruminansia menggunakan media power point. Dari hasil
penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas tersebut, dapat bermanfaat bagi :
1. Penulis
a. Mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan media power
point pada pembelajaran IPA materi proses pencernaan hewan
ruminansia secara tepat.
3
2. Peserta Didik
Peserta didik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam
memahami proses pencernaan hewan ruminansia serta mendapatkan
pengalaman yang baru terhadap proses pembelajaran yang berlangusng
dengan penggunaan alat – alat media pembelajaran.
3. Guru
Untuk guru, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu
pembelajaran melalui pengunaan media power point yang
penggunaannya masih kurang di dalam proses pembelajaran.
II KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Suharsimi Arikunto (2012:3), Dilihat dari namanya Clasroom
Action Research telah membuktikan isi yang tercantum di
dalamnya, merupakan suatu aktivitas riset yang telah dicoba di dalam
kelas. Disebabkan terdapat 3 kata yang membentuk penafsiran terebut, hingga
terdapat 3 penafsiran yang bisa untuk diterangkan. Penelitian mengarah
kepada kegiatan pencermatan suatu objek dengan penggunaan cara dan aturan
metodologi tertentu agar memperoleh data atau informasi yang bermanfaat
dalam rencana peningkatan mutu suatu hal yang menarik dan penting bagi
peneliti. Dengan mencampurkan batas pegertian 3 kata ini, yakni
riset, aksi, kelas, bisa diambil kesimpulan kalau riset aksi kelas ialah sesuatu
pencermatan terhadap aktivitas belajar berbentuk suatu aksi, yang terencana
mencuat serta terjalin dalam suatu kelas.
Tidak hanya itu, Pardjono (2007:12) Clasroom Action
Research merupakan satu tipe riset aksi yang dicoba pendidik agar mutu
pendidikan di kelasnya dapat meningkat. Misi pemberdayaan dalam konteks
riset aksi kelas yaitu, memberdayakan pendidik serta sekalian peserta
4
didik. PTK berfokus pada kelas ataupun pada proses belajar mengajar yang
terjalin di dalam kelas, bukan pada input kelas maupun output . PTK wajib
tertuju ataupun mengenai akan segala hal kejadian di dalam kelas. Selain
itu, Rochiati Wiriaatmadja (2009:13) mengemukakan, penelitian tindakan
kelas merupakan bagaimana sekelompok pendidik bisa mengorganisasikan
kondisi praktek pendidikan mereka, serta belajar dari pengalaman mereka
sendiri. Mereka bisa mencobakan suatu gagasan revisi didalam praktek proses
pembelajarannya, serta memandang pengaruh nyata dari upaya tersebut.
Langkah – langkah Pelaksanaan PTK Menurut Burhan Elfanany (2013)
Tahapan Pra PTK
Penyusunan proposal penelitian, meliputi :
a. Halaman pengantar yang berisi halaman judul dan halaman
pengesahan. Halaman isi yang berisi latar belakang masalah, rumusan
permasalahan, cara pemecahan masalah.
b. Tujuan dan manfaat penelitian.
c. Kerangka teori dan hipotesis.
d. Rancangan metodologi.
e. Tim peneliti
f. Jadwal penelitian
Tahapan Tindakan
a. Perencanaan Tindakan
1) Membuat rencana pembelajaran beserta sekenario tindakan yang
akan dilaksanakan.
2) Merumuskan tujuan instruksional umum dan khusus. Pendidik
pelaksana PTK wajib untuk menambah tujuan sesuai dengan hasil
yang diharapkan oleh pendidik setelah melakukan tindakan
perbaikan.
3) Merumuskan indikator keberhasilan.
4) Memilih bahan ajar.
5) Memilih metode
5
B. Hasil Belajar
Endarmoko (2006:231) menyebutkan bahwa kata hasil memiliki arti
buatan, produk, rakitan, pendapatan, buah, perolehan, prestasi, dampak, efek,
pengaruh. Sedangkan dalam KBBI (1989: 13) belajar adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu, berubahnya tingkahlaku atau tanggapan
yang disebabkan oleh pengalaman. Belajar serta mengajar memiliki 3 faktor
proses, ialah tujuan pengajaran , pengalaman belajar- mengajar, serta hasil
belajar. Dua konsep belajar mengajar yang dicoba oleh peserta didik dan
pendidik terpadu dalam satu aktivitas. Diantara keduannya itu terjadi interaksi
dengan pendidik. Keahlian yang dipunyai peserta didik dari proses belajar
mengajar saja wajib dapat memperoleh hasil dapat pula lewat kreatifitas
seorang itu tanpa terdapatnya intervensi orang lain selaku pengajar.
6
C. Media Pembelajaran
7
D. Kerangka Berpikir
Kondisi awal sebelum penelitian ini dilakukan, peneliti belum
menggunakan media power point. Akibat belum digunakannya media power
point, hasil belajar peserta didik kelas 5 di SD YBPK Wonorejo masih
rendah. Agar hasil belajar peserta didik kelas 5 di SD YBPK Wonorejo
meningkat, maka peneliti harus melakukan tindakan dengan menggunakan
media power point. Media power point dapat meningkatkan hasil belajar
9
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan 1
Tindakan perbaikan yang akan direncanakan pada siklus I ini
memerlukan beberapa persiapan, diantaranya adalah:
a. Perencanaan perbaikan pada pembelajaran materi IPA kelas
5 di siklus I akan disertai dengan lembar pengamatan, tes tulis dan
daftar nilai (terlampir).
b. Penyusunan bahan evaluasi.
c. Penyusunan jadwal pelaksanaan perbaikan.
d. Penyusunan instrumen penilaian.
e. Pelaksanaan.
Guru menyampaikan materi dengan langkah - langkah berikut ini :
Kegiatan awal :
- Guru memberikan salam.
- Guru mengabsen kehadiran peserta didik.
Kegiatan inti :
- Guru memberikan informasi tentang hewan ruminansia.
- Guru menjelaskan proses pencernaan pada hewan ruminansia.
11
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan II
Pada siklus II ini, peneliti akan melakukan Tindakan perbaikan
dengan perencanaan yang sebagai berikut :
a. Perencanaan perbaikan pada pembelajaran materi IPA kelas 5
di siklus I akan disertai dengan lembar pengamatan, tes tulis dan
daftar nilai (terlampir).
b. Menyempurnakan rencana pembelajaran pada siklus I.
c. Menyajikan media pembelajaran yang tepat dan mudah
dipahami serta dapat menarik perhatian peserta didik.
d. Mempersiapkan bahan kerja peserta didik lebih awal dari waktu
pertemuan, dimaksudkan agar peserta didik lebih memahami
konsep
e. Menyiapkan instrumen penilaian berupa LKPD dan lembar
observasi peserta didik.
f. Pelaksanaan
Guru menyampaikan materi dengan langkah – langkah berikut ini :
Kegiatan awal :
13
10 Morgan 70 TUNTAS
11 Aji 60 TIDAK TUNTAS
12 Caca 80 TUNTAS
JUMLAH 780 T 5 42%
Rata – rata 65 TT 7 58%
Dari perolehan nilai siklus I yang ada pada tabel diatas diperoleh
hasil data yaitu sebanyak 5 peserta didik yang nilainya telah mencapai
KKM atau sekitar 42%. Dengan hasil yang telah didapatkan pada siklus
I ini masih bisa dikatakan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan
masih belum sepenuhnya berhasil.
b) Siklus II
Perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti tahap siklus
II dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 7 Mei 2021. Pembelajaran
dilakukan sesuai dengan rencana yang telah rencanakan sebelumnya
dan berlangsung dengan lancar. Pada akhir pembelajaran peneliti
memberikan evaluasi hasil belajar dan diperoleh hasil yang sebagai
berikut:
No. Nama Nilai Keterangan
1 Allan 90 TUNTAS
2 Angel 100 TUNTAS
3 Sandi 70 TUNTAS
4 Dendhi 80 TUNTAS
5 Atul 70 TUNTAS
6 Fiko 60 TIDAK TUNTAS
7 Hilki 80 TUNTAS
8 Iren 70 TUNTAS
9 Vian 60 TIDAK TUNTAS
10 Morgan 80 TUNTAS
11 Aji 70 TUNTAS
17
Berdasarkan hasil data pada tabel diatas, dapat diperoleh nilai siklus II,
10 peserta didik mendapatkan nilai ≥70 atau sekitar 83% peserta didik
dinyatakan telah tuntas dalam mencapai KKM yang telah ditentukan. Dari
analisis diatas dapat disimpulkan dengan pelaksanaan perbaikan proses
pembelajaran ini ketuntasan belajar telah tercapai.
B. PEMBAHASAN DARI SETIAP SIKLUS
Berdasarkan hasil perolehan data, pembelajaran yang diajarkan oleh guru
merupakan pembelajaran tematik yang hanya diambil satu materi saja, yaitu
proses pencernaan pada hewan rumansia. Maka dari itu, soal evaluasinya
hanya berpusat pada materi yang diambil agar lebih terfokus.
Dapat disimpulkan bahwa materi yang telah disampaikan oleh guru pada
siklus pertama secara klasikal peserta didik belum tuntas belajar. Kemudian
pada pembelajaran siklus kedua sebanyak 83% peserta didik yang belajarnya
tuntas. Hanya 2 peserta didik atau 17% yang masih belum tuntas dalam
belajar. Terdapat peningkatan hasil belajar sebesar 41% pada siklus I dan II
untuk ketuntasan belajar peserta didik.
Pembelajaran
No. Nilai
Siklus 1 Siklus 2
1. ≥70 5 peserta didik 10 peserta didik
2. ≤70 7 peserta didik 2 peserta didik
B. Saran
Bagi seorang pendidik, hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan
kemampuannya dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta
dalam mengelola kelas, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya
dapat terus meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang
dimilikinya. Serta guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam menggunkan
media yang sesuai dengan tingkat kemauan siswa supaya pembelajaran lebih
bervariasi dan tidak monoton menggunakan paradigma lama sehingga anak
tidak bosan. Bagi sekolah, hendaknya berusaha menyediakan fasilitas yang
dapat mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar misalnya dengan
penambahan media pembelajaran yang dapat mendukung para guru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Abdorrakhman, Gintings. (2010). Esensi Praktis; Belajar Dan Pembelajaran.
Bandung: Humaniora.
Anitah Sri, dkk. 2019. Strategi Pembelajaran di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.
Arief Sadiman. 2002. Media Pembelajaran dan Proses Belajar Mengajar,
Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Asra Sumiati. 2012. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacan Prima.
Elfanany, Burhan. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Araska.
Endarmoko, E. 2006. Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka.
19