Anda di halaman 1dari 6

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP

MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN


MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
DENGAN METODE MIND MAPPING PADA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA
SMA NEGERI 1 DEMON PAGONG TAHUN AJARAN 2023/2024

Maria Yohana Belang, S.Pd

Guru Biologi

Email : mariabelang45@guru.sma.belajar.id

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penerepan model pembelajaran
berbasis masalah dan metode Mind Mapping dalam meningkatkan pemahaman konsep
Biologi materi Sistem Pencernaan Makanan pada siswa kelas XI-MIA SMA Negeri 1 Demon
Pagong. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Permasalahan dalam
pembelajaran dapat diatasi dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan
metode Mind Mapping. Penggunaan model pembeajaran berbasis masalah dan metode Mind
Mapping dapat meningkatkan pemahaman peserta didik pada pembelajaran Biologi materi
Sistem Pencernaan Makanan kelas XI-MIA SMA Negeri 1 Demon Pagong. Hal ini
ditunjukkan dengan peningkatan persentase nilai Rata-rata peserta didik pada pre test dan
post test, yakni sebesar 84% peserta didik mencapai ketuntasan.

Kata Kunci: problem based Learning, Mind Mapping, Quizizz, Pemahaman Konsep, SMA
Negeri 1 Demon Pagong

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effectiveness of implementing problem-based
learning models and Mind Mapping methods in increasing understanding of the concept of
Biology of Food Digestion System material in class XI-MIA students of SMA Negeri 1
Demon Pagong. This research is Classroom Action Research (PTK). Problems in learning
can be overcome by applying problem-based learning models and mind-mapping methods.
The use of problem-based teaching models and Mind Mapping methods can increase
students' understanding of learning Biology material Digestive System Food class XI-MIA
SMA Negeri 1 Demon Pagong. This is shown by the increase in the percentage of students'
average scores on the pre-test and post-test, which is 84% of students achieving
completeness.

Keywords: problem-based Learning, Mind Mapping, Quizizz, Concept Understanding, SMA


Negeri 1 Demon Pagong
PENDAHULUAN

Menurut UU No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah “Usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara”. Pengembangan potensi siswa dan peran guru dalam proses
pembelajaran menjadi kunci utama keberhasilan dalam meningkatkan kualitas pendidikan,
menciptakan generasi yang kreatif, inovatif, mandiri, serta terampil dan berdayaguna di
masyarakat.
Namun, pada umumnya pendidikan sering dimaknai hanya sebatas transfer
pengetahuan atau knowledge saja. E Yulianti, 2019, melaporkan hasil penelitiannya bahwa
pembelajaran di sekolah cenderung sangat teoritik dan tidak terkait dengan lingkungan di
mana anak berada. Pembelajaran disetiap satuan pendidikan khususnya SMA masih
menggunakan cara atau pembelajaran tradisional, yaitu dengan cara guru berceramah,
menulis di papan tulis dengan siswa hanya menyimak dan mendengarkan. Banyak peserta
didik dalam proses belajar hanya menghafal konsep-konsep, mencatat, mendengarkan, pasif
dalam pembelajaran, dan jarang menggunakan pengetahuan awal sebagai dasar perencanaan
pembelajaran.
Pembelajaran Biologi saat ini hanya menuntut siswa dengan menghafal, tanpa memberi
kesempatan siswa untuk memahami konsep dalam materi pelajaran. Pembelajaran yang
demikian kurang mengembangkan kemampuan berpikir, dan pemahaman konsep peserta
didik, padahal pemahaman konsep, sangat penting dalam pembelajaran Biologi karena materi
yang terkandung dalam Biologi menuntut peserta didik untuk dapat memecahkan masalah
yang ditemui dalam kehidupan, M. Isnaini, 2016.
Begitupun pada Pembelajaran Biologi di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Demon Pagong.
Berdasarkan hasil observasi dan refleksi, pada pembelajaran biologi, guru masih
menggunakan metode cermah, dan peseta didik hanya menerima segala informasi secara
pasif, selain itu pembelajaran biologipun hanya menuntut peserta didik dengan menghafal,
tanpa memberi kesempatan peserta didik untuk memahami konsep dalam materi pelajaran,
sehingga guru kesulitan dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta didik.
Pemahaman konsep adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa berupa penguasaan
sejumlah materi pembelajaran, dimana siswa tidak hanya sekedar mengetahui materi
pembelajaran namun dapat memahami materi tersebut sehingga dapat menjelaskan kembali
menggunakan bahasanya sendiri. Adapun indikator pemahaman konsep menurut Anderson
dan Krathwohl (2010: 106) dalam Wp karlina, (2018) mengemukakan bahwa dalam kategori
memahami mencakup tujuh kognitif, antara lain sebagai berikut:
1. Menafsirkan (interpreting), yaitu mengubah dari bentuk informasi ke bentuk informasi
lainnya, misalnya dari kata-kata ke grafik atau gambar, atau sebaliknya, dari kata-kata ke
angka atau sebaliknya, maupun kata-kata ke katakata, misalnya meringkas atau membuat
paraphrase.
2. Memberikan contoh (exemplifying), yaitu memberikan contoh dari suatu konsep atau
prinsip yang bersifat umum. Memberikan contoh menuntut kemampuan identifikasi ciri
khas suatu konsep dan selanjutnya menggunakan ciri tersebut untuk membuat contoh.
3. Mengklasifikasikan (classifying), yaitu mengenali bahwa sesuatu (benda atau fenomena)
masuk dalam kategori tertentu.
4. Meringkas (summarizing), yaitu membuat suatu pernyataan yang mewakili seluruh
informasi atau membuat suatu abstrak dari sebuah tulisan.
5. Menarik inferensi (inferring), yaitu menemukan suatu pola dari sederetan contoh atau
fakta.
6. Membandingkan (comparing), yaitu mendeteksi persamaan dan perbedaan yang dimiliki
dua objek, ide ataupun situasi.
7. Menjelaskan (explaining), yaitu mengkonstruk dan menggunakan model sebab akibat
dalam suatu sistem.

Melihat kenyataan ini, maka perlu adanya perbaikan – perbaikan dalam proses
pembelajaran biologi guna meningkatkan aktifitas pemahaman konsep peserta didik, sebab
pemahaman konsep sangat penting dengan tujuan agar peserta didik dapat mengingat konsep-
konsep materi yang mereka pelajari sebelumnya, sehingga proses belajar akan menjadi lebih
bermakna.
Salah satu alternative solusi untuk meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep
peserta didik SMA Negeri 1 Demon Pagong dalam pembelajaran Biologi khususnya materi
system pencernaan manusia adalah dengan menerapkan pembelajaran inovatif yakni
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah/ Problem Based Learning (PBL),
berbantuan mind mapping, dan untuk mengukur tingkat pemahaman konsep peserta didik,
menggunakan tes online yakni quizizz .
Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model pembelajaran yang didasarkan
pada suatu permasalahan. Adanya permasalahan yang dimunculkan dalam pembelajaran,
diharapkan menjadikan peserta didik dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran di
kelas. Selain itu permasalahan dapat digunakan sebagai pendorong bagi peserta didik untuk
belajar mengintegrasikan dan mengorganisasikan informasi yang didapat melalui peta
konsep, sehingga nantinya dapat selalu diingat dan diaplikasikan untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang akan dihadapi selanjutnya. Oleh karena itu kiranya penting dalam
suatu proses pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (Wp karlina, 2018).
Sedangkan Mind mapping merupakan salah satu media pembelajaran yang
mempermudah peserta didik dalam mengingat informasi berupa materi yang diterima dengan
bentuk catatan yang ringkas, jelas, dan indah karena berupa bagan atau digram yang
bervariasi. Buzan mengungkapkan bahwa mind mapping merupakan catatan yang tidak
monoton karena bentuknya memadukan antara fungsi kerja otak secara bersamaan dan saling
berkaitan satu dengan yang lainnya. Mind mapping memiliki peran penting dalam
penguasaan dan pemahaman konsep yang bertujuan memudahkan untuk mengingat materi
yang telah diajarkan, A Desi, 2022.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan judul
penelitian sebagai berikut “ Peningkatan pemahaman konsep materi system pencernaan
makanan melalui model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode mind
mapping pada peserta didik kelas XI Mia SMA Negeri 1 Demon Pagong tahun ajaran
2023/2024”

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Demon Pagong, Kabupaten
FloresTimur. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI- MIA di SMA Negeri 1
Demon Pagong yang terdiri dari 21 peserta didik. Penelitian ini terdiri atas empat tahap,
yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah: Meningkatnya pemahaman konsep
biologi pada peserta didik kelas XI- MIA SMA Negeri 1 Demon Pagong materi Sistem
Pencernaan Makanan dengan ketentuan sebagai berikut: jika persentase nilai tes (post Test)
≥75% maka penelitian ini dikatakan berhasil. Data diperoleh melalui observasi dan tes
terhadap peserta didik.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari kenyataan yang telah diuraikan, guru mencari solusi agar dalam pembelajaran
biologi, peserta didik dapat terlibat aktif didalamnya dan dengan demikian dapat
meningkatkan pemahaman konsep biologi peserta didik. Berdasarkan hasil eksplorasi
alternatif solusi dari kajian literatur dan wawancara kepada teman sejawat, guru, kepala
sekolah dan pakar maka ditentukan solusi untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta
didik pada mata pelajaran biologi adalah dengan menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah (PBL), berbantuan mind mapping, dan untuk mengukur tingkat pemahaman konsep
peserta didik, menggunakan tes online yakni quizizz. Pembelajaran inovatif ini diterapkan
pada materi ajar makanan dan system pencernaan makanan, sub materi struktur dan fungsi
organ pada system pencernaan makanan.
Adapun Langkah-langkah dan strategi yang dilakukan untuk meningkatkan
pemahaman peserta didik melalui Mendesain pembelajaran yang inovatif dan
menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik agar peserta didik dapat terlibat aktif di dalam
pembelajaran, yakni
 Menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dimana masalah yang
diangkat adalah maslah yang kontektual dan dekat dengan kehidupan peserta didik,
yang dengan demikian dapat menarik perhatian peserta didik untuk turut mencari
solusi dalam pemecahan masalah yang disajikan; serta mengitegrasikan TPACK
(menggunakan android,media power point serta laptop dan LCD) didalamnya agar
menarik minat peserta didik
 Metode Berdiskusi dengan LKPD berbasis masalah dan membuat mind mapping.
Menurut Zuhdiana, A. A., dan Lilik, 2017 Mind Mapping diterapkan untuk
menanamkan konsep dan pemahaman suatu konsep agar siswa lebih mudah
memahami materi yang diajarkan. Dengan kelebihan mind mapping, menurut Faiq
2013 dalam I pardede 2022 dimana 1. apabila peserta didik menggunakan mind map
peta pikiran dalam mencatat informasi pembelajaran yang diterima, tentu akan
menjadikan mereka lebih aktif dan kreatif. 2. Memudahkan siswa mengingat. Catatan
khas yang dibuat dengan mind map sifatnya spesifik dan bermakna khusus bagi setiap
siswa yang membuatnya. 3. Menyenangkan . Mind map menggunakan komponen
warna, gambar, simbol, dan garis lengkung. Hal ini tentu menyenangkan bagi siswa.
Kegiatan yang menyenangkan selanjutnya akan menimbulkan suasana positif dalam
kegiatan pembelajaran di kelas.
 Menguji tingkat pemahaman peserta didik menggunakan sarana penilaian online (
Quizizz), dimana menggunakan android peserta didik, yang mana selama ini pesrta
didik tidak dapat dijauhkan dari android mereka. Dengan bentuk soal pilihan ganda
pada level pengetahuan C4.
Alasan guru menggunakan kuis berbasis website (Quizizz) adalah agar proses
pembelajaran berlangsung secara menyenangkan dan peserta didik tidak merasa
bosan. Menurut SJ Matlan, SM Maat (2021), Gamifikasi menjadikan proses
pengajaran dan pembelajaran (PdP) lebih interaktif, serta mewujudkan suasana
pembelajaran yang lebih menyenangkan. Quizizz adalah contoh aplikasi gamifikasi
yang dapat diterapkan dimasa pembelajaran tatap muka maupun kelas maya.
 Menyajikan bahan ajar dalam beberapa bentuk disesuaikan dengan gaya belajar
peserta didik yakni bahan ajar berbentuk PDF dan video youtube
 Memberdayakan peserta didik untuk menggunakan android mereka untuk mencari
berbagai sumber informasi yang dibutuhkan dalam pembelajaran
Setelah menerapkan pembelajaran inovatif di kelas XI Mia SMA Negeri Demon
Pagong, pada 19 Januari 2024, didapati hal baik atau manfaat yang dirasakan saat inovasi
pembelajaran berlangsung, dari segi penerapan model pembelajaran berbasis masalah,
strategi mind mapping dan quizizz berdasarkan hasil refleksi guru, hasil pengamatan
observer dan refleksi siswa adalah

o Dari Segi pengetahuan / pemahaman peserta didik.


Hasil pre test dan post test peserta didik dapat dilihat pada table berikut
Tes rata-rata Nilai Nilai Jumlah Jumlah Jumlah
Terendah tertinggi peserta peserta peserta
didik didik didik
Mencapai Tidak Mencapai
KKM mencapai KKM
KKM
Pre Test 33,7 20 40 0 19 Peserta 0%
Post test 72 40 100 16 3 Peserta 84%
peserta

 Tes hasil belajar kognitif diberikan sebelum dan sesudah proses pembelajaran
berlangsung, bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa.
Dari table, dilihat adanya peningkatan pada rata-rata nilai pemahaman peserta didik
saat sebelum pembelajaran (pre test) dan sesudah pembelajaran (Post test).

o Dari segi sikap profil pancasila, Dari 19 peserta didik yang mengikuti pembelajaran,
diamati perkembangan sikap peserta didik sebagai berikut
Sikap Belum Mulai Berkembang Membudaya
berkembang Berkembang Sesuai
Harapan
Mandiri - 19 - -
Kritis - 19 - -
Gotong royong - 3 16 -

Dari tabel dapat diketahui bahwa dalam pembelajaran peserta didik lebih menonjolkan
sikap gotong royong yang ditandai dengan 16 peserta didik sudah berkembang sesuai
harapan dan 3 peserta didik mulai mengembangkan sikap gotong royong, sedangkan
untuk sikap mandiri dan kritis peserta didik mulai menunjukkan perkembangan.
KESIMPULAN

Dari hasil refleksi setelah penerapan pembelajaran inovovatif, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa model pembelajaran berbasis masalah (PBL), berbantuan pembuatan mind
mapping, efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta didik di SMA Negeri 1
Demon Pagong, dan dapat dijadikan refrensi model pembelajaran inovatif bagi guru biologi
lainnya yang mungkin menghadapai situasi dan tantangan yang sama.

Daftar Pustaka

A Desi (2022). pengaruh penerapan pendekatan deduktif berbantuan mind mapping terhadap
kemampuan berpikir kreatif siswa kelas XI MIPA pada materi Biologi di SMA N 01 Tanjung
Raya. repository.radenintan.ac.id

E. Yulianti, dan I. Gunawan. 2019. “Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl):
Efeknya Terhadap Pemahaman Konsep dan Berpikir Kritis,” Indonesian Journal of Science
and Mathematics Education, vol.02, no.3, hal. 399-408,

I Pardede (2022). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Teknik
Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Biologi Materi Klasifikasi Makhluk Hidup 5
Kingdom di Kelas X-1 Semester I SMAN 4 Kota Bima Tahun Pelajaran 2021/2022. Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran, jurnal.bimaberilmu.com, cited by 1 (0.50 per year)

M Isnaini. (2016). Pengaruh strategi pembelajaran mind mapp terhadap pemahaman konsep
pada materi sistem ekskresikelas xi ipa sma negeri 1 pampangan oki. Bioilmi: Jurnal
Pendidikan, jurnal.radenfatah.ac.id, cited by 25 (3.13 per year)

M Musliani, P Desriana (2020). “Peningkatan Prestasi Belajar Biologi Materi Sistem


Pencernaan Makanan dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas XI-MIA Musliani,
dkk 80 SMA Negeri 1 Madat Tahun Pelajaran 2018 / 2019”. BIOTIK: Jurnal Ilmiah
Biologi, jurnal.ar-raniry.ac.id, cited by 1 (0.25 per year)

SJ Matlan, SM Maat (2021), Penggunaan aplikasi Quizizz sebagai alternatif penilaian


formatif dalam pengajaran dan pembelajaran Matematik. Jurnal Dunia Pendidikan,
myjms.mohe.gov.my, cited by 11(5.50 per year)

Wp karlina. 2018. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING


TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BERBASIS PETA KONSEP PESERTA DIDIK KELAS VIII
PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN MTS PARADIGMA PALEMBANG.
eprints.radenfatah.ac.id

Zuhdiana, A. A., dan Lilik, M. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping
dengan Media Kartu untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Proceeding Biology
Education Conference, 14(1),604–610.

Anda mungkin juga menyukai