Anda di halaman 1dari 13

FORMAT PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Form M3.3B/LK.3.3B
JUDUL
UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR
PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMA 4 SUB TEMA 1
DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 KATERBAN

DIAH WIJAYANTI-GURU KELAS SD 4

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Peran pendidikan sendiri adalah dapat meningkatkan kualitas
sumber daya manusia, mewujudkan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Masyarakat yang berpendidikan tentu
memiliki kualitas hidup yang lebih baik dari pada yang tidak
berpendidikan, kesejahteraan batiniah dan lahiriah juga mempengaruhinya.
Bangsa yang cerdas pasti masyarakatnya memiliki sumber daya manusia
yang berkualitas juga. Untuk itu belajar sangat penting bagi diri sendiri
dan lingkungan sekitar. Pentingnya belajar untuk belajar (learning to learn)
menumbuhkan sikap terbuka terhadap adanya perubahan dan tantangan
globalisasi yang semakin modern dan menantang.
Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pasal 1 menjelaskan pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara (Departemen Pendidikan Nasional, 2014).
Aspek kognitif meliputi tujuan-tujuan belajar yang berhubungan
dengan memanggil kembali pengetahuan dan pengembangan kemampuan
intelektual dan keterampilan. Aspek afektif meliputi tujuan-tujuan belajar
yang menjelaskan perubahan sikap, minat, nilai-nilai, dan pengembangan
apresiasi serta penyesuaian.
Berdasarkan hasil observasi, pembelajaran tematik peserta didik
kelas V SD Negeri 1 Katerban, Kecamatan Kutoarjo menunjukkan bahwa
pembelajaran masih dominan menggunakan metode ceramah.
Pembelajaran seperti ini menyebabkan peserta didik menjadi bosan,
kurang aktif, dan konsep yang diberikan tidak tertanam dengan kuat. Hal
ini ditunjukkan dengan hasil yang diperoleh masih di bawah kriteria
ketuntasan minimal (KKM).
Salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk memperbaiki
keadaan tersebut adalah dengan memanfaatkan media pembelajaran
interaktif, agar peserta didik dapat terlibat aktif dan lebih bersemangat lagi
dalam mengikuti pembelajaran.

2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa:
a. dalam pembelajaran yang masih dominan menggunakan metode
ceramah membuat siswa tampak bosan;
b. hasil evaluasi yang diperoleh kurang dari KKM; dan
c. siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.

3. Analisis Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, dapat diketahui bahwa penyebab
kondisi tersebut adalah sebagai berikut:
a. guru masih menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran;
b. terbatasnya media pembelajaran sehingga materi kurang dipahami
siswa;
c. guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengungkapkan pendapatnya.

4. Rumusan Masalah
Bagaimana peningkatan keaktifan dan prestasi belajar peserta didik
melalui pemanfaatan media pembelajaran interaktif pada pembelajaran
Tema 4 Sub Tema 1 di Kelas V Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021 di
SD Negeri 1 Katerban?

5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan pemanfaatan media pembelajaran interaktif dapat
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar peserta didik pada
pembelajaran Tema 4 Sub Tema 1 di Kelas V Semester 1 Tahun Pelajaran
2020/2021 di SD Negeri 1 Katerban.

6. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
antara lain:
1. Bagi Peserta Didik
a. Membantu peserta didik memahami konsep pembelajaran tematik.
b. Meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Bagi Guru
a. Guru menjadi lebih kreatif untuk menerapkan media pembelajaran
yang sesuai dengan konsep dan kondisi peserta didik.
b. Guru termotivasi untuk menciptakan situasi pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik (student centered).
3. Bagi Sekolah
a. Terciptanya pembelajaran yang kondusif, efektif, dan menyenangkan
sehingga suasana belajar lebih nyaman.
b. Memberi masukan bagi sekolah dalam upaya meningkatkan
keaktifan siswa dengan menggunakan media pembelajaran yang
tepat.

B. KAJIAN PUSTAKA
1. Penelitian Tindakan Kelas
a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas disingkat PTK atau Classroom Action
Research adalah bentuk penelitian yang terjadi di dalam kelas berupa
tindakan tertentu yang dilakukan untuk memperbaiki proses belajar
mengajar guna meningkatkan hasil belajar yang lebih baik dari
sebelumnya.
Penelitian tindakan kelas dapat dipakai sebagai implementasi
berbagai program yang ada di sekolah, dengan mengkaji berbagai
indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada
siswa atau keberhasilan proses dan hasil implementasi berbagai
program sekolah.
Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk mengubah perilaku
mengajar guru, perilaku peserta didik di kelas, peningkatan atau
perbaikan praktik pembelajaran, dan atau mengubah kerangka kerja
melaksanakan pembelajaran kelas yang diajar oleh guru tersebut
sehingga terjadi peningkatan layanan profesional guru dalam
menangani proses pembelajaran.
Berikut definisi dan pengertian penelitian tindakan kelas dari
beberapa sumber buku:
 Menurut Arikunto, dkk (2006), penelitian tindakan kelas
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama.
 Menurut Supardi (2006), penelitian tindakan kelas adalah
penelitian yang mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk
memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam
proses belajar mengajar di kelas dengan melihat kondisi siswa.
 Menurut Aqib (2011), penelitian tindakan kelas adalah penelitian
yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar
siswa meningkat.
 Menurut O’Brien (Mulyatiningsih, 2011), penelitian tindakan kelas
adalah penelitian yang dilakukan ketika sekelompok orang (siswa)
diidentifikasi permasalahannya, kemudian peneliti (guru)
menetapkan suatu tindakan untuk mengatasinya.
 Menurut Kemmis dan Taggart (Padmono, 2010), penelitian
tindakan kelas adalah suatu penelitian refleksif diri kolektif yang
dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk
meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan
praktik sosial mereka, serta pemahaman mereka terhadap praktik-
praktek itu dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktek
tersebut.

b. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas


Menurut Hopkins (1993), penelitian tindakan kelas diawali dengan
perencanaan tindakan (Planning), penerapan tindakan (action),
mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan
(Observation and evaluation). Sedangkan prosedur kerja dalam
penelitian tindakan kelas terdiri atas empat komponen, yaitu
perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan
(observing), dan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan
atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan).
Gambar dan penjelasan langkah-langkah penelitian tindakan kelas
adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas
1. Perencanaan (Planning), yaitu persiapan yang dilakukan untuk
pelaksanaan Penellitian Tindakan Kelas, seperti: menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan pembuatan media
pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting), yaitu deskripsi tindakan yang
akan dilakukan, skenario kerja tindakan perbaikan yang akan
dikerjakan serta prosedur tindakan yang akan diterapkan.
3. Observasi (Observe), Observasi ini dilakukan untuk melihat
pelaksanaan semua rencana yang telah dibuat dengan baik, tidak
ada penyimpangan-penyimpangan yang dapat memberikan hasil
yang kurang maksimal dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Kegiatan observasi dapat dilakukan dengan cara memberikan
lembar observasi atau dengan cara lain yang sesuai dengan data
yang dibutuhkan.
4. Refleksi (Reflecting), yaitu kegiatan evaluasi tentang perubahan
yang terjadi atau hasil yang diperoleh atas yang terhimpun
sebagai bentuk dampak tindakan yang telah dirancang.
Berdasarkan langkah ini akan diketahui perubahan yang terjadi.
Bagaimana dan sejauh mana tindakan yang ditetapkan mampu
mencapai perubahan atau mengatasi masalah secara signifikan.
Bertolak dari refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan dalam
bentuk replanning dapat dilakukan.

2. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar


a. Peningkatan
Menurut seorang ahli bernama Adi S, peningkatan berasal dari kata
tingkat yang berarti lapis atau lapisan dari sesuatu yang kemudian
membentuk susunan. Tingkat juga dapat berarti pangkat, taraf, dan kelas.
Sedangkan peningkatan berarti kemajuan. Secara umum, peningkatan
merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun
kuantitas. Peningkatan juga dapat berarti penambahan keterampilan dan
kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain itu, peningkatan juga berarti
pencapaian dalam proses, ukuran, sifat, hubungan dan sebagainya.
(Zamroni,2007:2) Pengertian peningkatan secara epistemologi adalah
menaikkan derajat taraf dan sebagainya mempertinggi memperhebat
produksi dan sebagainya (Peter salim, 1995:160).
b. Keaktifan
Menurut Mulyono,(Kurniati, 2009: 12) keaktifan adalah kegiatan
atau aktivitas atau segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan
yang terjadi baik fisik maupun non fisik. Keaktifan dalam proses
pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang
dimilikinya, peserta didik juga dapat melatih berfikir kritis, dan dapat
memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Keaktifan dipengaruhi beberapa faktor: (1) memberikan motivasi
atau menarik perhatian peserta didik, sehingga mereka berperan aktif
dalam pembelajaran; (2) menjelaskan tujuan instuksional (kemampuan
dasar kepada peserta didik ); (3) mengingatkan kopotensi belajar kepada
peserta didik; (4) memberikan petunjuk kepada peserta didik cara
mempelajari; (5) memberikan stimulus (masalah, topik, masalah konsep
yang akan dipelajari); (6) memunculkan aktifitas, partisipasipeserta didik
dalam kegiatan pembelajaran; (7) memberikan umpan balik (feedback);
(8) melakukan tagihan-tagihan kepada peserta didik berupa tes sehingga
kemampuan peserta didik selalu terpantau dan terukur; (9) menyimpulkan
setiap materi diakhir pembelajaran.
Muhibbin Syah (2008: 146) mengatakan bahwa faktor yang
mempengaruhi keaktifan belajar peserta didik dapat digolongkan menjadi
tiga macam, yaitu faktor internal (faktor dari dalam peserta didik), faktor
eksternal (faktor dari luar peserta didik), dan faktor pendekatan belajar
(approach to learning).
c. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam
penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan dalam
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan tes angka nilai yang diberikan
oleh guru (Asmara. 2009:11). Harjati (2008:43) menyatakan bahwa
prestasi merupakan hasil usaha yang dilakukan dam menghasilkan
perubahan yang dinyatakan dalam bentuk simbol untuk menunjukkan
kemampuan pencapaian dalam hasil kerja dalam waktu tertentu.
Sedangkan menurut Hetika (2008:23), prestasi belajar adalah pencapaian
atau kecakapan yang dinampakkan dalam keahlian atau kumpulan
pengetahuan.
Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek
yakni: kognitif, afektif, dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi
kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam
ketiga kriteria tersebut.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar peserta
didik yaitu faktor individu (dari dalam diri peserta didik) dan faktor sosial
(dari luar diri peserta didik). Faktor individu adalah taraf kecerdasan
peserta didik itu sendiri, sedangkan faktor sosial terdiri dari dukungan
keluarga, pengaruh lingkungan belajar peserta didik, dan sumber belajar
peserta didik.
Dari beberapa definisi di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
prestasi belajar adalah sebuah penilaian yang dilakukan oleh seorang guru
tentang kemajuan peserta didik dalam usaha belajarnya baik berupa
pengetahuan, kecakapan, maupun keterampilan dan dinyatakan dalam
bentuk angka, huruf ataupun simbol dalam periode tertentu.

3. Media Pembelajaran Interaktif


Media pembelajaran adalah suatu alat bantu yang digunakan oleh
guru agar kegiatan belajar berlangsung secara efektif. Sadiman (2006: 7)
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi.
Menurut Briggs (dalam Sadiman 2006: 6) berpendapat bahwa
media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar. Menurut Trianto (2010: 199) Media
sebagai komponen strategi pembelajaran merupakan wadah dari pesan
yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau
penerima pesan tersebut, dan materi yang ingin disampaikan adalah pesan
pembelajaran, dan bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya
proses belajar.
Pembelajaran dengan media pembelajaran interaktif bertujuan
untuk memudahkan proses pembelajaran dan menumbuhkan kekreatifan
serta inovasi guru dalam mendesain proses pembelajaran (Saluky, 2016).
Penggunaan media pembelajaran interaktif mempunyai manfaat, antara
lain pembelajar dapat belajar secara mandiri menurut tingkat
kemampuannya atau dalam kelompok kecil, lebih efektif untuk
menjelaskan materi sehingga siswa mendapatkan pengalaman belajar yang
menarik, dan lain-lain (Pujawan, 2012).
Kehadiran media pembelajaran interaktif dalam proses
pembelajaran membuat suasana pembelajaran yang berbeda, karena materi
yang dulunya diajarkan dengan metode ceramah yang monoton dapat
divariasikan dengan tayangan yang memuat teks, suara, gambar bergerak,
dan video (Putri & Sibeua, 2014).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa media pembelajaran interaktif adalah media pembelajaran yang
mengkaitkan teks, suara, gambar bergerak, dan video yang bertujuan
memudahkan dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran dengan
media pembelajaran interaktif dapat menarik minat peserta didik untuk
belajar. Media ini menjadikan peserta didik berinteraksi langsung dan
berperan aktif dalam proses pembelajaran dan terjadinya komunikasi dua
arah antara pengguna dan media.

C. METODOLOGI PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kelas V SD Negeri 1 Katerban tahun
pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 23 peserta didik, yaitu 11 peserta
didik laki-laki dan 12 peserta didik perempuan pada pembelajaran Tema 4
Sub Tema 1.
2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Katerban yang
beralamat di Jalan Jati Kusuma No. 1 Kelurahan Katerban, Kecamatan
Kutoarjo, Kabupaten Purworejo.
Pada kegiatan penelitian ini, peneliti merencanakan kegiatan
penelitian tindakan kelas sesuai dengan jadwal sekolah pada semester
ganjil tahun pelajaran 2020/2021 sebagai berikut:
a. Siklus pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 Oktober 2020;
b. Siklus kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 Oktober 2020.
3. Deskripsi Per Siklus
a. Siklus I
1. Perencanaan (Planning)
Dalam perencanaan awal, peneliti menyusun Rencana Perbaikan
Pembelajaran (RPP) dan menyiapkan media pembelajaran
interaktif.
2. Pelaksanaan (Acting)
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
Pada kegiatan pendahuluan guru meminta peserta didik
mengucapkan salam dipimpin oleh salah satu peserta didik, guru
bersama peserta didik berdoa dipimpin oleh salah satu peserta
didik, guru bersama peserta didik menyanyikan lagu “Indonesia
Raya”, guru melakukan presensi kehadiran kepada peserta didik,
guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran hari ini, guru
menyampaikan rencana kegiatan berupa tugas individu dan
kelompok, guru membagikan LKPD kepada peserta didik, dan
guru memberikan motivasi kepada peserta didik.
b. Kegiatan Inti (50 menit)
Kegiatan yang dilakukan guru selama kegiatan inti yaitu
mengajak peserta didik mengamati gambar peredaran darah
manusia, mengidentifikasi organ peredaran darah dan fungsinya,
mengamati video peredaran darah pada manusia dan
membandingkan proses peredaran darah besar dan kecil, guru
memberikan simulai cara mengecek denyut nadi dan peserta didik
mencobanya, menugasi peserta didik menggambar sistem
peredaran darah manusia kemudian mempresentasikannya,
menugasi peserta didik merancang sebuah pantun dan
mempresentasikan, menugasi peserta didik melakukan diskusi
kelompok dan mempresentasikan hasil diskusinya.
c. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru mengakhiri pembelajaran dengan menyimpulkan dan
merefleksi pembelajaran, membagikan soal evaluasi,
menyampaikan materi pada pertemuan berikutnya, dan bersama
peserta didik menutup pembelajaran dengan doa dan salam.
3. Pengamatan (Observing)
Pengamatan (observasi) dilakukan selama pelaksanaan
tindakan perbaikan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan
yaitu tes dan non tes. Tes digunakan untuk mengukur prestasi
belajar peserta didik, sedangkan non tes berupa lembar observasi.
4. Refleksi (Reflecting)
Berdasarkan hasil pengamatan, peneliti melakukan refleksi
diri. Dari kegiatan ini diketahui bahwa dalam kegiatan perbaikan
siklus 1 masih terdapat kekurangan, diantaranya: masih ada peserta
yang tidak mau bertanya kepada guru atau siswa lain, dan
pembelajaran masih terpusat pada guru (teacher centered).
Sehingga peneliti memutuskan untuk melakukan perbaikan pada
siklus II.
b. Siklus II
1. Perencanaan (Planning)
Dalam perencanaan awal, peneliti menyusun Rencana Perbaikan
Pembelajaran (RPP) dan menyiapkan media pembelajaran
interaktif.
2. Pelaksanaan (Acting)
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
Pada kegiatan pendahuluan guru meminta peserta didik
mengucapkan salam dipimpin oleh salah satu peserta didik, guru
bersama peserta didik berdoa dipimpin oleh salah satu peserta
didik, guru bersama peserta didik menyanyikan lagu “Hari
Merdeka”, guru melakukan presensi kehadiran kepada peserta
didik, guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran hari ini,
guru menyampaikan rencana kegiatan berupa tugas individu dan
kelompok, guru membagikan LKPD kepada peserta didik, dan
guru memberikan motivasi kepada peserta didik.
b. Kegiatan Inti (50 menit)
Kegiatan yang dilakukan guru selama kegiatan inti yaitu
mengajak peserta didik mengamati video tentang hak, kewajiban
dan tanggungjawab, menjelaskan pengertian hak, kewajiban dan
tanggungjawab, mengamati berbagai gambar kegiatan di
masyarakat dan mengklasifikasinya apakah termasuk hak atau
kewajiban, mengamati bentuk interaksi manusia dan
mengidentifikasi bentuk interaksi manusia, mengamati karya sastra
pantun dan mengidentifikasi makna, bagian dan ciri-cirinya,
menugasi peserta didik untuk membuat pantun nasihat dan
mempresentasikan pantunnya.
c. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru mengakhiri pembelajaran dengan menyimpulkan dan
merefleksi pembelajaran, membagikan soal evaluasi,
menyampaikan materi pada pertemuan berikutnya, dan bersama
peserta didik menutup pembelajaran dengan doa dan salam.
3. Pengamatan (Observing)
Prosedur dan fungsi observasi dalam siklus kedua masih
sama dengan siklus pertama. Peneliti bertugas mengamati proses
belajar siswa dan hasil belajar yang diperoleh siswa dengan teknik
pengumpulan data berupa tes dan non tes yaitu berupa lembar
observasi.
4. Refleksi (Reflecting)
Refleksi pada siklus kedua dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan siswa dalam memahami materi dan
evaluasi belajar siswa setelah dilakukan perbaikan tindakan dari
siklus pertama.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.kajianpustaka.com/2019/03/penelitian-tindakan-kelas
ptk.html
Arikunto, Suhardjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Bumi Aksara.
Aqib, Zainal, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD,
SLB, dan TK. Bandung: Yrama Widya.
Hopkins, David. 1993. A Teacher's Guide to Classroom Research.
Philadelphia: Open University Press.
https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-b-
d&sxsrf=ALeKk02fo9ubtWS4-
l1VYfu4xVw4LLuasg:1602082900604&q=pengertian+whatsapp+
menurut+para+ahli&sa=X&ved=2ahUKEwiRtsPx36LsAhUDOSs
KHWNOABAQ1QIoAHoECA0QAQ
Nirwana, Novi Mega. (2014). Perbedaan Prestasi Belajar Menggunakan
Metode Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) dengan
Metode Konvensional pada Mata Pelajaran Statika Kelas X
Program Keahlian Konstruksi Bangunan di SMK N 3 Yogyakarta.
Diunduh 15 Oktober 2020 dari
http://eprints.uny.ac.id/13127/1/4%20NOVI%20MEGA%20NIRW
ANA%2008505244010.pdf
Santoso, Arief. (2013). Pengaruh Sanksi Berjenjang Terhadap Tingkat
Prestasi Belajar PKn Kelas X4 di SMAN I Badegan Tahun
Pelajaran 2012/2013. Diunduh 15 Oktober 2020 dari
http://digilib.umpo.ac.id/files/disk1/9/jkptumpo-gdl-ariefsanto-436-
1-abstrak,-o.pdf
Sadiman, Arief S dkk. 2006. Media Pendidikan Pengertian,
Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Raja Grafindo. Jakarta.
Diunduh 15 Oktober 2020 dari
http://edutaka.blogspot.com/2015/03/media-pembelajaran.html

LAMPIRAN
1. RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan pendidikan : SD Negeri 1 Katerban


Kelas / semester : V (lima) / 1
Tema : 4. Sehat Itu Penting
Sub Tema : 1. Peredaran Darahku Sehat
Pembelajaran : 1 (Bahasa Indonesia, IPA)
Alokasi waktu : 2 JP x 35 menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati gambar peredaran darah manusia pada layar
powerpoint, peserta didik dapat mengidentifikasi organ peredaran darah
pada manusia dan fungsinya dengan benar.
2. Dengan mengamati video tentang peredaran darah, peserta didik dapat
membandingkan proses peredaran darah besar dan kecil dengan benar.
3. Dengan mengamati simulasi guru tentang cara mengecek denyut nadi,
peserta didik dapat menghitung denyut nadi di tangannya.
4. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat mengidentifikasi cara
menjaga kesehatan organ peredaran darah pada manusia dengan benar.
5. Dengan membuat gambar sistem peredaran darah, peserta didik dapat
mempresentasikan gambar sistem peredaran darah pada manusia dengan
percaya diri.
6. Dengan mengamati karya sastra pantun pada layar powerpoint, peserta
didik dapat mengidentifikasi ciri-ciri pantun dengan benar.
7. Dengan merancang karya sastra pantun, peserta didik dapat
mempresentasikan pantun dengan percaya diri.

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
1. Peserta didik mengucapkan salam dipimpin oleh salah satu peserta didik.
2. Peserta didik berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik.
3. Guru bersama peserta didik menyanyikan lagu “Indonesia Raya”.
4. Guru melakukan presensi kehadiran kepada peserta didik.
5. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran hari ini.
6. Guru menyampaikan rencana kegiatan berupa tugas individu dan
kelompok.
7. Guru membagikan LKPD kepada peserta didik.
8. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik.

KEGIATAN INTI
AYO MENGAMATI
1. Peserta didik mengamati gambar peredaran darah manusia pada slide
power point.
2. Guru menstimulus daya analisis siswa dengan mengajukan pertanyaan:
Apa saja bagian-bagian jantung yang tampak pada gambar?
3. Peserta didik mengidentifikasi organ peredaran darah manusia beserta
fungsinya.
4. Peserta didik mengamati video peredaran darah pada manusia
https://www.youtube.com/watch?v=N-bwLhQWLgo
5. Guru memberikan penguatan tentang peredaran darah pada manusia.
6. Peserta didik membandingkan proses peredaran darah besar dan kecil
pada manusia.
7. Peserta didik mengamati simulasi dari guru tentang cara mengecek
denyut nadi.
AYO MENCOBA
8. Peserta didik merasakan dan menghitung denyut nadinya selama 15
detik. Peserta didik diminta menghitung kecepatan denyut jantung
dengan cara hasil penghitungan denyut nadi selama 15 detik dikalikan 4.
AYO BERKREASI
9. Peserta didik menggambar sistem peredaran darah pada manusia dan
menuliskan keterangan pada gambar yang dibuat.
10. Peserta didik mempresentasikan gambarnya di depan kelas.
AYO MENULIS
11. Salah satu peserta didik membacakan pantun yang ada pada slide
powerpoint dan menjelaskan tentang ciri-ciri pantun.
12. Peserta didik merancang sebuah karya sastra pantun tentang peredaran darah
manusia.
13. Peserta didik mempresentasikan karya sastra pantun yang telah dibuat.
AYO BERDISKUSI
14. Peserta didik melakukan diskusi kelompok tentang cara menjaga
kesehatan organ peredaran darah pada manusia.
15. Guru memberikan bimbingan pada kegiatan diskusi.
16. Salah satu perwakilan kelompok membacakan hasil diskusi di depan
kelas dan kelompok lain memberikan tanggapan.
17. Guru menanggapi dan memberikan penguatan.

PENUTUP
1. Guru menstimulus peserta didik untuk menyimpulkan materi dan merefleksi
kegiatan pembelajaran hari ini.
2. Guru membagikan soal evaluasi kepada peserta didik.
3. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi.
4. Guru menutup pembelajaran dengan menyampaikan materi pada pertemuan
berikutnya.
5. Peserta didik berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik.
6. Peserta didik mengucapkan salam dipimpin oleh salah satu peserta didik.

C. PENILAIAN
1. Penilaian kognitif : LKPD, soal evaluasi, hasil diskusi kelompok.
2. Penilaian unjuk kerja : lembar observasi melalui pembacaan hasil diskusi,
presentasi gambar cara kerja organ peredaran darah
manusia, lembar observasi diskusi kelompok.
3. Penilaian produk : lembar observasi melalui gambar organ peredaran
darah pada manusia dan membuat karya sastra pantun
4. Penilaian sikap : lembar observasi penilaian sikap.

Katerban, Oktober 2020


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas V

Sumilah, S.Pd. Diah Wijayanti, S.Pd.


NIP. 19630410 198304 2 006

2. Instrumen Pengumpul Data


a. Bentuk instrumen observasi
yaitu dengan melakukan pengamatan langsung selama proses
pembelajaran daring berlangsung.
b. Bentuk instrumen wawancara
yaitu dengan melakukan wawancara kepada peserta didik tentang
pesan dan kesan dari pembelajaran yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai