PEMBAHASAN
Sudah lebih dari sepuluh tahun yang lalu penelitian tindakan kelas dikenal
dan ramai dibicarakan di dunia pendidikan. Istilah dalam Bahasa Inggris adalah
Classroom Action Research (CAR) Dari namanya sudah menunjukkan isi yang
terkandung didalamnya. yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas.
Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut.
3 Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam
pengertian yang lebih spesifik. Yang dimaksud dengan istilah kelas adalah
sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama
dan dari guru yang sama pula.
1
Prof. Suharsimi Arikanto, Prof Suhardjono, Prof Spordi, Petitian tindakan kellas, (Jakarta PT Bumi Aksara
2007), hlm, 2-3,
1
interaksinya dalam proses pembelajaran. Dalam PTK guru secara reflektif dapat
menganalisis, mensintesis terhadap apa yang telah dilakukan di kelas. Dalam hal ini
berarti dengan melakukan PTK, pendidik dapat memperbaiki praktik-praktik
pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif.
Berikut beberapa hal yang perlu dipahami tentang penelitian tindakan kelas:
• PTK adalah proses belajar yang sistematis, dalam proses tersebut menggunakan
kecerdasan kritis membangun komitmen melakukan tindakan.
• PTK memerlukan gagasan dan asumsi ke dalam praktik untuk mengkaji secara
sistematis bukti yang menantangnya (memberikan hipotesis tindakan).2
2
Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi
didalam kelas sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat
dipecahkan melalui tindakan yang akan dilakukan. PTK juga bertujuan untuk
meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesinya,3
1. Salah satu cara strategi guna memperbaiki layanan, maupun hasil kerja dalam suatu
lembaga pendidikan.
3. Mewujudkan proses penelitian yang mempunyai manfaat ganda, yaitu bagi peneliti
memperoleh informasi terkait dengan permasalahan yang hendak dipecahkan, dan
pihak objek yang diteliti mendapatkan manfaat langsung dari tindakan nyata yang
diberikan
4. Terapanya konteks pembelajaran dari pihak yang terlibat dalam kegiatan penelitian
yaitu peneliti dan para objek yang diteliti.
5. Timbulnya budaya meneliti yang terkait dengan prinsip sambil tetap bekerja, dapat
melakukan penelitian di bidang yang ditekuninya.
6. Timbulnya kesadaran pada objek yang diteliti, sebagai akibat adanya tindakan
nyata guna meningkatkan kualitas.
3
Didik Komad, Dikk, Fanhua Longhup PSK. (Yogyakarta: Sabda Media, 2011, Hm. 47- 48.
4
Sukardi, M.ed, Metode Penelitian Tindakan Kelas (jkarta Bumi Aksara), Hlm,. 21-22.
3
Tujuan khusus PTK adalah untuk mengatasi berbagai persoalan nyata guna
memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas. Secara lebih
rinci Tujuan PTK antara lain:
Output atau hasil yang diharapkan melalui PTK adalah peningkatan atau
perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran yang meliputi hal-hal sebagai
berikut:
3). Peningkatan atau perbaikan kualitas penggunaan media, alat bantu belajar, dan
sumber belajar lainnya.
4). Peningkatan atau perbaikan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan
unik mengukur proses dan hasil belajar siswa.
5
Didik komaidi, Dkk, Panduan Lengkap PTK (Yogyakarta Sabda Media), Hlm, 47-48.
4
Dapat dikatakan bahwa tujuan utama PTK adalah untuk mengubah perilaku
pengajaran, perilaku murid-murid anda di kelas, dan mengubah kerangka kerja
melaksanakan pembelajaran kelas. Jadi, PTK lazimnya dimaksudkan untuk
mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru pembelajaran dan untuk
memecahkan masalah dengan penerapan langsung di ruang kelas.6
Dengan memperhatikan tujuan dan hasil yang dapat dicapai melalui PTK,
terdapat sejumlah manfaat PTK antara lain sebagai berikut:
a). Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan bagi
para pendidik (guru) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu hasil-
hasil PTK yang dilaporkan dapat dijadikan sebagai bahan artikel ilmiah atau
makalah untuk berbagai kepentingan, yaitu untuk disajikan dalam forum ilmiah
dan dimuat di jurnal ilmiah.
b). Menumbuh kembangkan kebiasaan, budaya, dan tradisi meneliti dan menulis
artikel ilmiah di kalangan pendidik. Hal ini ikut mendukung profesionalisme dan
karir pendidik.
c). Mewujudkan kerjasama, kolaborasi, dan sinergi antar pendidik dalam satu
sekolah atau beberapa sekolah untuk sama-sama memecahkan masalah dalam
pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.
6
Didik Komaidi, Dkk, Panduan Lengkap PTK (Yogyakarta: Sabda Media), him, 50.
5
f). Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang,
nyaman, menyenangkan, serta melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik,
dan media yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih
secara sungguh-sungguh.
PTK dapat memberikan manfaat sebagai inovasi pendidikan yang tumbuh dari
bawah karena Guru adalah ujung tombak pelaksana lapangan. Dengan PTK guru
menjadi lebih mandiri yang ditopang oleh rasa percaya diri, sehingga secara ke
ilmuan menjadi lebih berani mengambil prakarsa yang patut diduganya dapat
memberikan manfaat perbaikan rasa percaya diri tersebut tumbuh sebagai akibat
guru semakin banyak mengembangkan sendiri pengetahuanya berdasarkan
pengalaman praktis.
6
dimana mereka mengalihkan pandangan pengamatan mereka pada ruang kelas,
sekolah, atau praktik-praktik pendidikan mereka sendiri.
3. Kolaboratif
Para peneliti tindakan yang terjun ke dalam suatu proses yang dinamis
meliputi pengulangan kegiatan, seperti misalnya suatu "spiral" dari beberapa
kegiatan. Ide penting ialah bahwa peneliti "spiral" kembali maju mundur di antara
refleksi merenungkan suatu problema, pengumpulan data, dan tindakan satu team
school- based.
6. Penelitian Bersama
7
berbagi informasi dengan individu yang dapat mempromosikan perubahan dan
memberlakukan perencanaan di dalam kelas atau gedung-gedung lembaga
pendidikan. Para peneliti berbagi hasilnya dengan para guru, kepala sekolah, dan
personil di kantor wilayah pendidikan.7
• Kolaborasi antara guru dengan guru atau guru dengan siswa untuk
menyelenggarakan pembelajaran yang berkualitas dan melakukan perbaikan
yang berkelanjutan.
• Motivasi untuk peningkatan pembelajaran bidang studi atas mata kuliah yang
harus muncul atau tumbuh dari dalam diri pribadi guru (intrinsic motivation).
7
M.Djunaidy Ghony, Op,cit, hal, 20-25.
8
M. Djunaidy Ghony, Op, cit, hlm, 28.
8
Perbedaan antara penelitian formal dengan classroom action research disajikan
dalam tabel berikut:9
9
H. Mahmud, Metode PenelitianTindakan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), Hlm, 200.
10
Ahmad, Nizar. Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Citapustaka Media.2016), hlm. 201.
9
PTK Diagnostik adalah penelitian yang dirancang dengan menentukan
peneliti ke arah suatu tindakan. Dalam hal ini peneliti mendiagnosis dan
memasuki sistuasi yang terdapat di dalam latar penelitian. Penelitian tindakan
diagnostik ini dirancang untuk menuntun kearah tindakan. Contohnya penelitian
tindakan diagnostik yang dapat dilakukan adalah penelitian yang dilakukan di
suatu sekolah, atau organisasi masyarakat tertentu. Di sekolah tersebut banyak
terjadi pertengkaran antar beberapa kelompok siswa yang sering diikuti oleh
perkelahian. Suatu tim peneliti dari lembaga penelitian diundang. Wakil tiap-tiap
kelompok siswa dan juga ketua-ketua kelasnya diwawancarai tentang sikapnya
terhadap kelompok yang lain, kepuasannya, kekecewaannya, dan keikut
sertaannya dalam kegiatan sekolah Informasi yang diperoleh ditabulasikan dan
ditabulasi silang, hasil- hasilnya dianalisis, dan rekomendasi dibuat.
Rekomendasi itu sendiri tidak diuji sebelumnya, dan juga bukan merupakan
obyek penelitian tertentu. Rekomendasi itu dihasilkan lebih kurang melalui
proses intuitif berdasarkan kumpulan pengalaman masa lalu dan diagnosis saat
itu. Karena rekomendasi dibuat oleh seorang ahli penelitian atau tim peneliti
yang tidak terlibat dalam kehidupan dalam ajang sasaran, ada kemungkinan
bahwa rekomendasi tersebut tidak realistic. Inilah kelemahan penelitian jenis.
Penelitian tindakan jenis ini tumbuh dan berkembang karena dua kelemahan
penelitian tindakan jenis pertama di atas:
•dilakukannya tindakan.
10
Contoh penelitian tindakan jenis ini dapat sama dengan contoh pada
jenis pertama di atas, namun peneliti harus berada di sekolah dari awal
penelitiannya, yaitu pada waktu mendiagnosis/menganalisis keadaan dan
melihat kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan dan
merumuskan rencana tindakan.
Gagasan dasar penelitian tindakan jenis ini adalah melakukan sesuatu dan
membukukan apa yang dilakukan dan apa yang terjadi. Proses penelitiannya
pada pokoknya berkenaan dengan penyimpanan catatan dan pengumpulan
pengalaman dalam pekerjaan sehari-hari.
11
• Banyak organisator dan pimpinan kelompok yang tidak memiliki
kemampuan merumuskan hipotesis tindakan secara eksplisit atau
menyatakan simpulannya secara cermat.
• Bahkan dengan niat yang terbaik sekalipun sulit bagi pelaku penelitian untuk
benar-benar obyektif dalam menilaikeluaran usaha tindakannya sendiri.
Faktor luar selalu mempengaruhi apa yang terjadi dalam situasi kelompok,
dan penafsiran terhadap pengaruhnya selalu agak subjektif.
12
dan kerja sama yang sangat baik dengan setiap orang yang terkait dengan program
tersebut.
Pemilihan jenis penelitian tindakan akan sangat ditentukan oleh kondisi dan
situasi yang dihadapi oleh peneliti. Namun, hendaknya kelemahan-kelemahan
setiap jenis selalu diingat sehingga manfaat dapat dipetik secara optimal.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam PTK, dapat melihat sendiri praktik pembelajaran atau bersama guru lain
dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari segi aspek interaksinya dalam
proses pembelajaran.
14
DAFTAR PUSTAKA
Arikanto Prof. Suharsimi, Prof Suhardjono, Prof Spordi, Petitian tindakan kellas,
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007.
Dikk, Komad Didik, Fanhua Longhup PSK. Yogyakarta: Sabda Media, 2011.
M.ed, Sukardi, Metode Penelitian Tindakan Kelas. jkarta: Bumi Aksara, 2015.
. Dikk, Komad Didik, Panduan Lengkap PTK. Yogyakarta: Sabda Media, Hlm, 2011.
Didik Komaidi, Dkk, Panduan Lengkap PTK. Yogyakarta: Sabda Media, 2011.
15