Anda di halaman 1dari 15

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tindakan Kelas

Sudah lebih dari sepuluh tahun yang lalu penelitian tindakan kelas dikenal
dan ramai dibicarakan di dunia pendidikan. Istilah dalam Bahasa Inggris adalah
Classroom Action Research (CAR) Dari namanya sudah menunjukkan isi yang
terkandung didalamnya. yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas.
Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut.

1. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan


menggunakan cara dan aturan yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu
hal

2. Tindakan menunjuk pada sesuatu gerakan, kegiatan yang sengaja dilakukan


dengan tujuan tertentu

3 Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam
pengertian yang lebih spesifik. Yang dimaksud dengan istilah kelas adalah
sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama
dan dari guru yang sama pula.

Dengan menggabungkan bahasa pengertian tiga kata inti, yaitu: penelitian,


tindakan, dan kelas. Dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan
suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.1

Dalam PTK, peneliti/guru dapat melihat sendiri praktik pembelajaran atau


bersama guru lain dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari segi aspek

1
Prof. Suharsimi Arikanto, Prof Suhardjono, Prof Spordi, Petitian tindakan kellas, (Jakarta PT Bumi Aksara
2007), hlm, 2-3,

1
interaksinya dalam proses pembelajaran. Dalam PTK guru secara reflektif dapat
menganalisis, mensintesis terhadap apa yang telah dilakukan di kelas. Dalam hal ini
berarti dengan melakukan PTK, pendidik dapat memperbaiki praktik-praktik
pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif.

Pada intinya, PTK merupakan suatu penelitian yang akar permasalahannya


muncul di kelas, dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan sehingga sulit
dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan penelitian tindakan kelas diperoleh
dari persepsi atau lamunan seorang peneliti. Jadi, agak sulit di terima jika dosen
meneliti tanpa kolaborasi dengan guru melakukan PTK di SD SMP SMA. Maka dari
itu dapat diartikan bahwa penelitian tindakan sebagai suatu investigasi yang bersifat
reflektif partisipatif, kolaboratif, dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan
perbaikan sistem, metode kerja, proses, isi, kompetensi dan situasi.

Berikut beberapa hal yang perlu dipahami tentang penelitian tindakan kelas:

• .PTK adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan


melakukan perubahan ke arah perbaikan terhadap hasil pendidikan dan
pembelajaran.

• PTK adalah partisipatif, melibatkan orang lain untuk meningkatkan praktik


tindakan kelas

• PTK adalah kolaboratif, melibatkan orang lain untuk bersama-sama bergabung


untuk mengkaji praktik pembelajaran dan, mengembangkan pemahaman
tentang makna tindakan

• PTK adalah proses belajar yang sistematis, dalam proses tersebut menggunakan
kecerdasan kritis membangun komitmen melakukan tindakan.

• PTK memerlukan gagasan dan asumsi ke dalam praktik untuk mengkaji secara
sistematis bukti yang menantangnya (memberikan hipotesis tindakan).2

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas


2
Ibid, hlm 102-106.

2
Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi
didalam kelas sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat
dipecahkan melalui tindakan yang akan dilakukan. PTK juga bertujuan untuk
meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesinya,3

Menurut Sukandi, secara umum, penelitian tindakan kelas mempunyai tujuan


penting sebagai berikut

1. Salah satu cara strategi guna memperbaiki layanan, maupun hasil kerja dalam suatu
lembaga pendidikan.

2. Mengembangkan rencana tindakan guna meningkatkan apa yang telah dilakukan


oleh seorang guru

3. Mewujudkan proses penelitian yang mempunyai manfaat ganda, yaitu bagi peneliti
memperoleh informasi terkait dengan permasalahan yang hendak dipecahkan, dan
pihak objek yang diteliti mendapatkan manfaat langsung dari tindakan nyata yang
diberikan

4. Terapanya konteks pembelajaran dari pihak yang terlibat dalam kegiatan penelitian
yaitu peneliti dan para objek yang diteliti.

5. Timbulnya budaya meneliti yang terkait dengan prinsip sambil tetap bekerja, dapat
melakukan penelitian di bidang yang ditekuninya.

6. Timbulnya kesadaran pada objek yang diteliti, sebagai akibat adanya tindakan
nyata guna meningkatkan kualitas.

7. Diperolehnya pengalaman nyata yang berkaitan erat dengan usaha peningkatan


kualitas secara professional maupun akademik.4

3
Didik Komad, Dikk, Fanhua Longhup PSK. (Yogyakarta: Sabda Media, 2011, Hm. 47- 48.
4
Sukardi, M.ed, Metode Penelitian Tindakan Kelas (jkarta Bumi Aksara), Hlm,. 21-22.

3
Tujuan khusus PTK adalah untuk mengatasi berbagai persoalan nyata guna
memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas. Secara lebih
rinci Tujuan PTK antara lain:

• Meningkatkan mutu, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di


sekolah

• Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi masalah


pembelajaran dan pendidikan didalam dan luar kelas.

• Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.

• Menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga


tercipta sikap proaktif didalam melakukan perbaikan mutu pendidikan
pembelajaran secara berkelanjutan.

Output atau hasil yang diharapkan melalui PTK adalah peningkatan atau
perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran yang meliputi hal-hal sebagai
berikut:

1). Peningkatan atau perbaikan kinerja siswa di sekolah.

2). Peningkatan atau perbaikan mutu proses pembelajaran di kelas.

3). Peningkatan atau perbaikan kualitas penggunaan media, alat bantu belajar, dan
sumber belajar lainnya.

4). Peningkatan atau perbaikan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan
unik mengukur proses dan hasil belajar siswa.

5). Peningkatan atas perbaikan masalah-masalah pendidikan anak di sekolah

6). Peningkatan dan perbaikan kualitas dalam penerapan kurikulum dan


pengembangan kompetensi siswa di sekolah.5

5
Didik komaidi, Dkk, Panduan Lengkap PTK (Yogyakarta Sabda Media), Hlm, 47-48.

4
Dapat dikatakan bahwa tujuan utama PTK adalah untuk mengubah perilaku
pengajaran, perilaku murid-murid anda di kelas, dan mengubah kerangka kerja
melaksanakan pembelajaran kelas. Jadi, PTK lazimnya dimaksudkan untuk
mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru pembelajaran dan untuk
memecahkan masalah dengan penerapan langsung di ruang kelas.6

Dengan memperhatikan tujuan dan hasil yang dapat dicapai melalui PTK,
terdapat sejumlah manfaat PTK antara lain sebagai berikut:

a). Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan bagi
para pendidik (guru) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu hasil-
hasil PTK yang dilaporkan dapat dijadikan sebagai bahan artikel ilmiah atau
makalah untuk berbagai kepentingan, yaitu untuk disajikan dalam forum ilmiah
dan dimuat di jurnal ilmiah.

b). Menumbuh kembangkan kebiasaan, budaya, dan tradisi meneliti dan menulis
artikel ilmiah di kalangan pendidik. Hal ini ikut mendukung profesionalisme dan
karir pendidik.

c). Mewujudkan kerjasama, kolaborasi, dan sinergi antar pendidik dalam satu
sekolah atau beberapa sekolah untuk sama-sama memecahkan masalah dalam
pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.

d). Meningkatkan kemampuan pendidik dalam upaya menjabarkan kurikulum


program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan
kelas. Hal ini turut memperkuat relevansi pembelajaran bagi kebutuhan peserta
didik.

e). Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, keterkaitan, kenyamanan


dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas.
Disamping itu, hasil belajar siswa pun dapat meningkat.

6
Didik Komaidi, Dkk, Panduan Lengkap PTK (Yogyakarta: Sabda Media), him, 50.

5
f). Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang,
nyaman, menyenangkan, serta melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik,
dan media yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih
secara sungguh-sungguh.

PTK dapat memberikan manfaat sebagai inovasi pendidikan yang tumbuh dari
bawah karena Guru adalah ujung tombak pelaksana lapangan. Dengan PTK guru
menjadi lebih mandiri yang ditopang oleh rasa percaya diri, sehingga secara ke
ilmuan menjadi lebih berani mengambil prakarsa yang patut diduganya dapat
memberikan manfaat perbaikan rasa percaya diri tersebut tumbuh sebagai akibat
guru semakin banyak mengembangkan sendiri pengetahuanya berdasarkan
pengalaman praktis.

C. Krakteristik Penelitian Tindakan Kelas

Dengan memahami karakteristik ini akan membantu para mahasiswa sebagai


peneliti dalam menyusun penelitiannya sendiri dengan lebih baik atau membaca,
mengevaluasi. dan menggunakan suatu hasil dari penelitian tindakan yang telah
diterbitkan. Karakteristik yung dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Fokus Penelitian Tindakan yang Praktis

Tujuan dari penelitian tindakan ialah untuk menangani suatu problema


aktual pada setting pendidikan. Dengan demikian, para peneliti penelitian
tindakan mengkaji isu-isu praktis yang akan menghasilkan keuntungan bagi
pendidikan. Isu-isu ini dapat merupakan permasalahan dari seorang guru di dalam
ruang kelas atau sebuah problema yang melibatkan banyak pendidik dalam
gedung lembaga pendidikan.

2. Peneliti Memiliki Kegiatan Praktis

Ketika para peneliti penelitian tindakan terlibat dalam suatu kajian,


mereka merasa tertarik pada pengujian kegiatan praktik mereka sendiri, bukan
mengkaji praktik kegiatan orang lain. Dalam hal ini, para peneliti penelitian
tindakan terjun ke dalam penelitian partisipatori atau penelitian self-reflective

6
dimana mereka mengalihkan pandangan pengamatan mereka pada ruang kelas,
sekolah, atau praktik-praktik pendidikan mereka sendiri.

3. Kolaboratif

Para peneliti tindakan berkolaborasi dengan orang lain, seringkali


melibatkan partisipan di dalam penelitian. Para partisipan ini bisa individu di
dalam sekolah atau personal dari luar sekolah, seperti misalnya para peneliti dari
universitis atau kelompok asosiasi profesional.

4. Suatu Proses yang Dinamis

Para peneliti tindakan yang terjun ke dalam suatu proses yang dinamis
meliputi pengulangan kegiatan, seperti misalnya suatu "spiral" dari beberapa
kegiatan. Ide penting ialah bahwa peneliti "spiral" kembali maju mundur di antara
refleksi merenungkan suatu problema, pengumpulan data, dan tindakan satu team
school- based.

5. Suatu Rencana Tindakan

Langkah selanjutnya ialah mengidentifikasi suatu rencana tindakan, Pada


beberapa poin di dalam proses kegiatan penelitian tersebut, peneliti penelitian
tindakan merumuskan saat rencana tindakan untuk merespon terhadap problema.
Perencanaan ini penting karena penyajian data kepada para penyandang dana,
membangun suatu program sebagai perintis, menyelia beberapa program yang
sifatnya berkompetisi, atau mengimplementasikan suatu agenda penelitian yang
sedang berjalan untuk menyelidiki praktik kegiatan yang baru.

6. Penelitian Bersama

Tidak seperti penelitian tradisional bahwa para investigator melaporkan


dan dipublikasikan dalam jurnal dan buku-buku para peneliti penelitian tindakan
melaporkan hasil kegiatan penelitian mereka kepada para pendidik, yang
selanjutnya segera dapat menggunakan hasilnya. Meskipun para peneliti tindakan
kelas menerbitkan jumal kesarjanan, secara tipikal mereka lebih tertarik pada

7
berbagi informasi dengan individu yang dapat mempromosikan perubahan dan
memberlakukan perencanaan di dalam kelas atau gedung-gedung lembaga
pendidikan. Para peneliti berbagi hasilnya dengan para guru, kepala sekolah, dan
personil di kantor wilayah pendidikan.7

Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa penelitian tindakan kelas


(classro action rewarch) memiliki karakteristik sebagai berikut:

• Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata dalam pembelajaran


nyata yang cukup merisaukan guru yang memegang bidang studi tertentu atau
dosen pengampu matakuliah tertentu.

• Kolaborasi antara guru dengan guru atau guru dengan siswa untuk
menyelenggarakan pembelajaran yang berkualitas dan melakukan perbaikan
yang berkelanjutan.

• Motivasi untuk peningkatan pembelajaran bidang studi atas mata kuliah yang
harus muncul atau tumbuh dari dalam diri pribadi guru (intrinsic motivation).

• Objektivitas, validitas dan reliabilitas proses, data, dan hasil tetap


dipertahankan selama kegiatan penelitian itu berlangsung. proses dan hasil
pembelajaran harus didokumentasikan dan dilaporkan secara sistematik sesuai
dengan kaidah penulisan ilmiah.8

D. Perbedaan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Penelitian Lainnya

Action Research berbeda dengan penelitian formal, yang bertujuan menguji


hipotesis dan membangun teori yang bersifat umum (general). Action reseach lebih
bertujuan memperbaiki kinerja, sifatnya kontekstual, dan hasilnya tidak untuk
digeneralisasi sekalipun demikian, hasil action research dapat saja diterapkan oleh
orang lain yang mempunyai latar yang mirip dengan peneliti.

7
M.Djunaidy Ghony, Op,cit, hal, 20-25.
8
M. Djunaidy Ghony, Op, cit, hlm, 28.

8
Perbedaan antara penelitian formal dengan classroom action research disajikan
dalam tabel berikut:9

Penelitian Formal Classroom Action Research

Dilakukan orang lain Dilakukan oleh guru atau dosen

Sampel harus Kerepresentaifan sampel tidak


representative diperhatikan.

Instrumen harus valid dan Instrumen yang valid dan reliable


reliable tidakdiperhatikan

Menuntut penggunaan Tidak diperlukan analisis statistik


analisis statistic yang rumit

Mempersyaratkan hipotesis Tidak selalu menggunakan


hipotesis

Mengembangkan teori Memperbaiki praktik


pembelajaran secaralangsung

E. Jenis-jenis Penelitian Tindakan Kelas

Jenis Penelitian Tindakan kelas (PTK) secara umum dibagi menjadi 4


kelompok menurut Chein dalam Paizaluddin dan Ermalinda mengemukakan bahwa
jenis penelitian tindakan kelas terbagi menjadi 4 yaitu:10

1. Penelitian Tindakan Diagnostik

9
H. Mahmud, Metode PenelitianTindakan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), Hlm, 200.
10
Ahmad, Nizar. Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Citapustaka Media.2016), hlm. 201.

9
PTK Diagnostik adalah penelitian yang dirancang dengan menentukan
peneliti ke arah suatu tindakan. Dalam hal ini peneliti mendiagnosis dan
memasuki sistuasi yang terdapat di dalam latar penelitian. Penelitian tindakan
diagnostik ini dirancang untuk menuntun kearah tindakan. Contohnya penelitian
tindakan diagnostik yang dapat dilakukan adalah penelitian yang dilakukan di
suatu sekolah, atau organisasi masyarakat tertentu. Di sekolah tersebut banyak
terjadi pertengkaran antar beberapa kelompok siswa yang sering diikuti oleh
perkelahian. Suatu tim peneliti dari lembaga penelitian diundang. Wakil tiap-tiap
kelompok siswa dan juga ketua-ketua kelasnya diwawancarai tentang sikapnya
terhadap kelompok yang lain, kepuasannya, kekecewaannya, dan keikut
sertaannya dalam kegiatan sekolah Informasi yang diperoleh ditabulasikan dan
ditabulasi silang, hasil- hasilnya dianalisis, dan rekomendasi dibuat.
Rekomendasi itu sendiri tidak diuji sebelumnya, dan juga bukan merupakan
obyek penelitian tertentu. Rekomendasi itu dihasilkan lebih kurang melalui
proses intuitif berdasarkan kumpulan pengalaman masa lalu dan diagnosis saat
itu. Karena rekomendasi dibuat oleh seorang ahli penelitian atau tim peneliti
yang tidak terlibat dalam kehidupan dalam ajang sasaran, ada kemungkinan
bahwa rekomendasi tersebut tidak realistic. Inilah kelemahan penelitian jenis.

2. Penelitian Tindakan Partisipan

Penelitian tindakan jenis ini tumbuh dan berkembang karena dua kelemahan
penelitian tindakan jenis pertama di atas:

•dilakukannya tindakan.

• ketidak terlibatan tim peneliti dalam masyarakat terkait kurang menjamin


pelaksanaan tindakan yang disarankan. Gagasan sentral penelitian tindakan
partisipan ini adalah bahwa orang yang akan melakukan tindakan harus juga
terlibat dalam proses penelitian dari awal. Dengan demikian, mereka itu tidak
hanya dapat menyadari perlunya melaksanakan program tindakan tertentu,
tetapi secara jiwa raga akan terlibat dalam program tindakan tersebut.

10
Contoh penelitian tindakan jenis ini dapat sama dengan contoh pada
jenis pertama di atas, namun peneliti harus berada di sekolah dari awal
penelitiannya, yaitu pada waktu mendiagnosis/menganalisis keadaan dan
melihat kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan dan
merumuskan rencana tindakan.

Kelemahannya adalah bahwa model ini menuntut curahan tenaga,


pikiran, dan waktu peneliti, yang kadang sulit dipenuhi karena dia juga
memiliki pekerjaan sendiri.

3. Penelitian Tindakan Empiris

Gagasan dasar penelitian tindakan jenis ini adalah melakukan sesuatu dan
membukukan apa yang dilakukan dan apa yang terjadi. Proses penelitiannya
pada pokoknya berkenaan dengan penyimpanan catatan dan pengumpulan
pengalaman dalam pekerjaan sehari-hari.

Contoh dapat diberikan sebagai berikut. Pengurus jurusan di suatu


perguruan tinggi melihat adanya masalah dalam proses rapat jurusan. Dia
mengemukakan kepeduliannya di depan forum dosen dan dia sangat lega karena
mengemukakan kepeduliannya di depan forum dosen, dan dia sangat lega karena
semua dosen merasakan hal yang sama. Dia mengajak semua dosen untuk
bersama-sama merumuskan tindakan apa yang mesti dilakukan untuk
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar.

Kelemahan penelitian tindakan jenis ini adalah bahwa simpulan ditarik


dari pengalaman dengan satu kelompok atau beberapa kelompok yang berbeda
dalam berbagai segi yang tak terkontrol. Meskipun punya kelemahan, penelitian
tindakan empiris dapat menuntun peneliti untuk mengembangkan secara bertahap
prinsip yang secara umum sahih.

Penelitian jenis ini cukup banyak kelemahannya, diantaranya:

11
• Banyak organisator dan pimpinan kelompok yang tidak memiliki
kemampuan merumuskan hipotesis tindakan secara eksplisit atau
menyatakan simpulannya secara cermat.

• Jika penyimpanan catatan benar-benar memadai, biasanya begitu banyak


yang berhasil dikumpulkan, sehingga memerlukan usaha yang sangat besar
untuk menganalisis seluruhnya.

• Bahkan dengan niat yang terbaik sekalipun sulit bagi pelaku penelitian untuk
benar-benar obyektif dalam menilaikeluaran usaha tindakannya sendiri.
Faktor luar selalu mempengaruhi apa yang terjadi dalam situasi kelompok,
dan penafsiran terhadap pengaruhnya selalu agak subjektif.

4. Penelitian tindakan eksperimental

Penelitian Tindakan Eksperimental adalah penelitian yang berbagai teknik


tindakannya sangkil. Hampir selalu ada lebih dari satu cara untuk mencapai sesuatu.

Dari semua jenis penelitian tindakan, jenis eksperimental memiliki nilai


potensial terbesar untuk kemajuan pengetahuan ilmiah karena dalam keadaan yang
menguntungkan memberikan ujicoba yang mantap tentang hipotesis tertentu. Akan
tetapi ia merupakan bentuk penelitian tindakan yang tersulit untuk dilaksanakan
dengan berhasil. Kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul termasuk:

• Keterbatasan kemampuan peneliti dalam membuat prediksi keakuratannya.

• Kekurang mampuan peneliti dalam mengontrol jalannya tindakan sosial.

• Kekurang mampuan peneliti dalam melakukan pengukuran yang layak sesuai


dengan sifat dasar hubungan sosial.

Kesulitan ini sebagian besar dapat dihindari jika program penelitiannya


dari awal direncanakan dengan bekerja sama dengan agen pelaksana yang
bertanggung jawab atas pemantauan pelaksanaannya, sehingga tindakan yang
perlu benar-benar dilaksanakan. Hal penting yang perlu dicatat adalah bahwa
penelitian tindakan eksperimental akan berhasil jika didukung oleh perencanaan

12
dan kerja sama yang sangat baik dengan setiap orang yang terkait dengan program
tersebut.

Pemilihan jenis penelitian tindakan akan sangat ditentukan oleh kondisi dan
situasi yang dihadapi oleh peneliti. Namun, hendaknya kelemahan-kelemahan
setiap jenis selalu diingat sehingga manfaat dapat dipetik secara optimal.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas, dikarenakan ada tiga


kata yang membentuk pengertian tersebut yang telah di sebutkan di atas, dengan
menggabungkan bahasa pengertian tiga kata inti, yaitu: penelitian, tindakan, dan
kelas. Dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja
dimunculkan dun terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

Dalam PTK, dapat melihat sendiri praktik pembelajaran atau bersama guru lain
dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari segi aspek interaksinya dalam
proses pembelajaran.

Adapun mengenai tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan


nyata yang terjadi didalam kelas sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal
tersebut dapat dipecahkan melalui tindakan yang akan dilakukan, sedangkan menurut
Sukandi, secara umum, penelitian tindakan kelas mempunyai tujuan penting,
sedangkan manfaatnya dapat memberikan manfaat sebagai inovasi pendidikan yang
tumbuh dari bawah karena Guru adalah ujung tombak pelaksana lapangan.

Terkait karakteristik ini akan membantu para mahasiswa sebagai peneliti


dalam menyusun penelitiannya sendiri dengan lebih baik atau membaca,
mengevaluasi. dan menggunakan suatu hasil dari penelitian tersebut, yang mana telah
di sebutkan di atas

Sedangkan mengenai perbedaanya, yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan


membangun teori yang bersifat umum, Sedangkan mengenai Jenis Penelitian Tindakan
kelas (PTK) secara umum dibagi menjadi 4 kelompok yang mana telah di sebut di
atas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Arikanto Prof. Suharsimi, Prof Suhardjono, Prof Spordi, Petitian tindakan kellas,
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007.

Dikk, Komad Didik, Fanhua Longhup PSK. Yogyakarta: Sabda Media, 2011.

M.ed, Sukardi, Metode Penelitian Tindakan Kelas. jkarta: Bumi Aksara, 2015.

. Dikk, Komad Didik, Panduan Lengkap PTK. Yogyakarta: Sabda Media, Hlm, 2011.

Didik Komaidi, Dkk, Panduan Lengkap PTK. Yogyakarta: Sabda Media, 2011.

M. Ghony Djunaidy, Op,cit.


M. Ghony, Djunaidy Op, cit.
Ahmad. H, Mahmud, Metode PenelitianTindakan. Bandung: CV Pustaka Setia, 2011.
Nizar, AhmadMetode Penelitian Pendidikan. Bandung: Citapustaka Media, 2016.

15

Anda mungkin juga menyukai