Nim : 858399843
Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas
BAB I
KONSEP DASAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Istilah action research sangat dikenal dalam penelitian pendidikan bahkan sudah merupakan
aliran tersendiri. Untuk membedakan dengan action reserch pada bidang lain para peneliti
pendidikan sering menggunakan istilah “classroom action reserch” aatu “classroom
research” dari sinilah istilah “penelitian tindakan kelas” atau “PTK” muncul. Dengan
penambahan “classroom” pada “action research” kegiatan lebih diarahkan pada pemecahan
masalah pembelajaran melalui penerapan langsung dikelas, walaupun istilah “kelas” perlu
dipahami secara lebih luas, yaitu tidak hanya diruang kelas tetapi di tempat mana saja guru
melaksanakan tugas-tugas pembelajaran.
Terkait dengan pengertian PTK, ada beberapa rumusan definisi PTK yang perlu
dipahamai yaitu:
1. Hopkins (1993), PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan
oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tinddakan-
tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi
dalam praktek pembelajaran.
2. Kemmis dan Mc. Taggart (1988): PTK adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki
diri sendiri, pengalaman kerja sendiri yang dilaksanakan secara sistematis, terencana dan
dengan sikap mawas.
3. Rochman Natawijaya (1977): PTK adalah pengkajian terhadap permasalahan praktis
yang bersifat situasional dan kontekstual, yang ditujukan untuk menentukan tindakan
yang tepat dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi, atau memperbaiki sesuatu.
4. Suyanto (1997): PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan
melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/ atau meningkatkan
praktik-praktik pembelajaran dikelas secara profesional.
5. Tim PGSM (1999): PTK sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku
tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka
dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang
dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktek pembelajaran tersebut dilakukan.
Dari kelima rumusan tersebut di atas ditemukan kata-kata kunci yang terkait dengan
PTK, yaitu
a. PTK bersifat reflektif. Maksudnya adalah PTK diawali dari proses perenungan atas
dampak tindakan yang selama ini dilakukan guru terkait dengan tugas-tugas
pembelajaran dikelas. Dari perenungan ini akan diketahui apakah tindakan yang selama
ini telah dilakukan telah berdampak positif dalam pencapaian tujuan pembelajaran atau
tidak.
b. PTK dilakukan oleh pelaku tindakan. Maksudnya adalah PTK dirancang, dilaksanakan,
dan dianalisis oleh guru yang bersangkutan dalam rangka ingin memecahkan masalah
pembelahjaran yang dihadapinya dikelas. Kalaupun dilakukan secara kolaboratif, pelaku
utama PTK tetap oleh guru yang bersangkutan
c. PTK dilakukan untuk meningkatkan kulaitas pembelajaran. Maksudnya adalah dengan
PTK ini diharapkan dapat meningkatkan berbagai aspek pembelajaran sehingga
kompetensi yang menjadi target pembelajaran dapat tercapai secara maksimal (efektif
dan efesien)
d. PTK dilaksanakan secara sistematis, terencana dan dengan sikap mawas
diri. Maksudnya adalah setiap langkah yang dilakukan dalam PTK harus dilakukan
dengan terprogram dan penuh kesadaran sehingga dapat diketahui aspek-aspek mana
yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki demi ketercapaian kompetensi yang ditargetkan.
e. PTK bersifat situasional dan kontekstual. Maksudnya adalah PTK selalu dilakukan
dalam situasi dan kondisi tertentu, untuk kelas dan topik mata pelajaran tertentu sehingga
simpulan atau hasilnyapun hanya diarahkan pada konteks yang bersangkutan, bukan
untuk konteks lain.
a. Perencanaan tindakan
Pada tahap ini peneliti secara kolaboratif mengadakan kegiatan sebagai berikut.
1) Mengamati tekhnik pembelajaran yang digunakan guru
2) Mengindentifikasi faktor-faktor hambatan dan kemudahan
3) Merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran
4) Menyusun rancangan pembelajaran
b. Pelaksanaan tindakan
Dalam tahap pelaksanaa tindakan, peran peneliti adalah
1) Merancang pelaksana pembelajaran
2) Bekerja sama denga teman sejawat dalam melaksanakan tindakan yang direncanakan
3) Pelaksanaan yang didampingi teman sejawat untuk memberi pengarahan, motivasi, dan
stimulus agar praktis dapat melaksanakan perannya berdasarkan rencana.
Eksplorasi adalah tahap pembelajaran ketika guru berusaha menggali konsep awal siswa
melalui suatu fenomena. Tahap selanjutnya adalah invansi tentang topik yag dibahas
berdasarkan hasil eksprimen siswa dan akhirnya siswa menemukan konsep baru yang
merupakan hasil bentukan dari siswa sendiri. Setelah siswa menemukan konsep maka tahap
selanjutnya adalah ekspansi/penerapan konsep. Pada akhir pembelajaran, guru mengadakan
evaluasi dengan tujuan untuk menguji apakah konsep yang diterima oleh siswa itu benar.
Pelaksaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang pelaksanaan
tindakannya terdiri atas beberapa siklus. Setiap siklus terdiri atas tahap terdiri ataas
pengamatan, pendahuluan/perencanaan, dan pelaksanaan tindakan. Perencanaan tindakan,
pemberian tindakan, observasi, dan refleksi. Tahap-tahap penelitian dan masing-masing
tindakan terjadi secara berulang dan akhirnya menghasilkan beberapa tindakan dalam
penelitian tindakan kelas.
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilaksanakan secara berdaur (siklus) ulang.
Apabila pada tindakan I sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan maka langsung dapat
ditarik kesimpulan, tetapi jika masih ada perbaikan, atau metode yang digunakan tidak
berhasil maka dilanjutkan dengan tindakan selanjutnya.
c. Pemantauan dan Evaluasi
Setelah tindakan dilakukan, peneliti melakukan pemantauan dan evaluasi secara
komprehensif terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan instrumen pengumpul
data yang telah disediakan sehingga diperoleh data empiris pelaksanaan pembelajaran,
kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan dengan media
pembelajaran.
d. Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu reduksi data, paparan data, dan
penyimpulan data. Reduksi data adalah proses penyederhanaan data diperoleh melalaui
pengamatan dengan cara memilih data sesuai dengan kebutuhan penelitian. Dari pemilihan
data tersebut, kemudian dipaparkan lebih sederhana menjadi paparan yang berurutan berupa
paparaan data dan akhirnya ditarik kesimpulan dalam bentuk pernyataan kalimat yang
singkat dan padat, tetapi mengandung pengertian yang luas. Data yang akan dianalisis
selanjutnya diolah melalui tahapan sebagai berikut:
1. Seleksi data
2. Pengoreksian data
3. Pembobotan data, dan
4. Penyimpulan data.
e. Refleksi
Setelah pengamatan selesai dilakukan, kemudian peneliti bersama teman sejawat melakukan
kegiatan refleksi pada akhir tiap tindakan. Pada kegiatan refleksi, peneliti dan teman sejawat
mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang dilaksanakan. Hal-hal yang dibahas adalah
(1) analisis tentang tindakan yang dilakukan, dan (2) melakukan intervensi, pemaknaan dan
penyimpulan data yang telah diperoleh, serta melihat hubungan dengan teori dan rencana
yang telah ditetapka.
BAB. IV
MELAKSANAKAN DAN MENGOBSERVASI TINDAKAN
Pelaksanaan tindakan hendaknya dituntun oleh rencana tindakan yang telah dibuat.
Akan tetapi, perlu diingat juga bahwa tindakan itu tidak secara mutlak dikendalikan oleh
rencana, mengingat dinamika proses pembelajaran di kelass guru menuntut atau melakukan
penyesuaian. Oleh karena itu, guru perlu bersikap fleksibel dan siap mengubah rencana
tindakan sesuai dengan keadaan yang ada. Semua perubahan/penyesuaian yang terjadi perlu
dicatat kelak harus dilaporkan. Dalam tahap pelaksanaan tindakan, guru berperan sebagai
pengajar dan pengumpul data, baik melalui pengamatan langsung maupun melalui telaah
dokumen, bahkan juga melalui wawancara dengan siswa setelah pembelajaran selesai. Guru
juga dapat meminta bantuan kolega guru lainnya untuk melakukan pengamatan selamaa guru
melakukan tindakan perbaikan.
Observasi tindakan kelas berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan dan
prosesnya. Observasi berorientasi ke depan tetapi meberikan dasar bagi refleksi sekarang.
Hal-hal yang diamati dalam tindakan kelas adalah (a) prose tindakannya, (b) pengaruh
tindakan (yang disenganja dan tidak disengaja), (c) keadaan dan kendala tindakan, (d)
bagaimana keadaan dan kendala tersebut menghambat atau mempermudah tindakan yang
telah direncanakan dan pengaruhnya serta (e) persoalan lain yang timbul.
Bentuk dan alat observasi dapat berupa pedoman observasi belajar menagajar, soal
tes,, format penilaian kepuasan (angket), umpan balik siswa, perekam elektronik dan
sejenisnya, bergantung pada tujuan dan tipe observasi.
Adapun metode observasi yang dapat diterapkan yaitu, terbuka, terfokus, terstruktur
dan sistematis. Untuk teknik yang dapat digunakan untuk melakukan pemantauan dalam
penelitian tindakan kelas adalah catatan anekdot, catatan lapangan, analisis dokumen, catatan
harian, kartu cuplikan butir, portofolio, angket, wanacara, metode sosiometrik, jadwal dan
daaftar tilik (checklist) interaksi, rekaman pita, rekaman video, foto dan slide, penampilan
subjek pada kegiatan penilaian.
BAB V
MENGANALISIS DAN MEREFLEKSI HASIL TINDAKAN
Hasil observasi yang telah dilakukan dalam PTK pada dasarnya merupakan data
penelitian tindakan. Data penelitian tindakan dapat difungsikan sebagai landasan refleksi.
Data peenelitian tindakan diperoleh dari hasil observasi situasi nyata pelaksanaan
tindakan dan seluruh unsur-unsur yang ada. Data tersebut dapat berupa semua catatan tentang
hasil amatan.
Analisis data pada dasarnya adalah upaya memilih, memilah, membuang, dan
menggolongkan data.
Secara teknis, langkah yang dilakukan adalah (1) mengidentifikasi data yang
ditemukan, (2) menentukan pola data yang ada dan (3) menginterpretasikannya.
Dalam menganalis data yang kompleks, anda menggunakan analisis kualitatif dengan
teknik analisis interaktif, yaitu teknis analisis yang terdiri atas tiga komponen kegiatan yang
saling terkait, yaitu reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan.
Reduksi data merupakan proses menyeleksi, menentukan fokus, menyderhanakan,
meringkas, dan mengubah bentuk data ‘mentah’ yang ada dalam catatan lapangan.
Paparan data adalah penjabaran data sedemikian rupa sehingga dapat dipahami secara
jelas. Beberapa data dapat berbentuk narasi yang diikuti dengan matriks, grafik, dan/atau
diagram.
Penarikan kesimpulan merupakan upaya memberikan penilaian atau interpretasi
berdasarkan paparan data yang telah dilakukan. Analisis data dilakukan sepanjang proses
pelaksanaan tindakan penelitian.
Setelah peniltian tindakan data dilaksanakan maka tahap selanjutnya adalah refleksi.
Refleksi adalah mengulas data secara kritis, terutama yangberkaitan dengan perubahan yang
terjadi pada tindakan kelas, baik pada diri siswa, suasana kelas, maupun pada diri guru.
Lewat refleksi dapat diingat dan direnungi kembali suatu tindakan persis yang telah dicatat
dalam observasi.
Dalam melakukan refleksi sebaiknya diadakan diskusi untuk menghasilkan
rekonstruksi makna situasi pembelajaran kelas yang telah dilakukan dan memberikan dasar
perbaikan rencana siklus berikutnya.
BAB VI
MENYUSUN LAPORAN PTK
Secara umum laporan penelitian pada hakikatnya berisi tiga hal pokok, yaitu bagian
awal, bagian isi atau tubuh laporan dan bagian akhir.