Anda di halaman 1dari 46

PENELITIAN TINDAKAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

Email: hartati_mth@yahoo.com OLEH: M.TH.SRI HARTATI


BK-FIP-UNNES (PHONE: 08122939566)
hartati.mth@gmail.com

)
PENGERTIAN PTK
merupakan penelitian yang bersifat reflektif
artinya kegiatan penelitian itu bermula dari persoalan riel
yang dihadapi oleh guru BK dalam proses pemberian
layanan, kemudian direflekssikan alternatif pemecahan
masalahnya dan ditindaklanjuti dengan aksi nyata
pemecahan masalah melalui tindakan-tindakan yang
terencana dan terukur.
Pengertian lain PTK adalah:
Sebagai bentuk penelitian reflektif
yang dilakukan oleh guru sendiri
yang hasilnya dapat dimanfaatkan
sebagai alat untuk pengembangan
kurikulum, pengembangan sekolah,
pengembangan keahlian, mengajar,
dan sebagainya.
Kata kunci dalam PTK adalah “aksi”
(tindakan nyata) yang dilakukan oleh guru
untuk memecahkan masalah yang dihadapi
dalam proses belajar mengajar.
Ciri-Ciri Penelitian
Tindakan Kelas.

1. PTK selalu berfokus pada persoalan


nyata dalam proses belajar
pembelajaran yang kemudian
persoalan itu diangkat menjadi
masalah penelitian untuk
mendapatkan pemecahan.
2. Karena harus mengangkat masalah
yang nyata atau yang otentik
(bukan rekaan dan coba-coba),
maka PTK mensyaratkan pentingnya
kepekaan guru terhadap persoalan
yang dihadapi.
3.Adanya program “aksi” (tindakan)

yang dimaksudkan untuk memecahkan


masalah.
4. PTK itu merupakan upaya kolaboratif antara guru dan
siswa-siswanya, antara guru dengan sesama guru, dan
antara guru dengan ahli dari PTK yang di bidang bidang
ilmu dengan guru.
yaitu satuan kerja sama dengan perspektif yang
berbeda. Misalnya bagi guru demi peningkatan mutu
profesionalnya dan bagi siswa bagi peningkatan
prestasi belajarnya.
•Kegiatan dipacu oleh
permasalahan praktis yang
dihayati dalam pelaksanaan
tugas sehari-hari oleh guru
sebagai pengelola program
pembelajaran di kelas
Contoh permasalahan dalam tugas-
guru selama proses pembelajaran:
• motivasi belajar rendah,
• pemanfaatan metode pelayanan
yang tidak relevan,
• pengembangan laboratorium,
• pengembangan bentuk-bentuk karya
ilmiah, dll.
Tujuan Penelitian Tindakan Bimbingan dan
Konseling

1. Mengadakan perbaikan atau peningkatan praktek


pelayanan bimbingan di sekola.
2. Membantu guru untuk menemukan cara-cara baru
dalam meningkatkan dan memperbaiki penampilan
kerja profesinalnya.
3. Pengembangan ketrampilan guru BK yang bertolak
dari kebutuhan untuk menanggulangi berbagai
permasalahan pelayanan Bimbingan dan Konseling
yang aktual yang dihadapi siswa baik di kelas msupun
di luar kelas
4. Menumbuhkan budaya meneliti di kalangan
guru BK sehingga pelaksanaan proses
pemlayanan BK dapat disertai mekanisme
koreksi diri yang merupakan salah satu
karakterisitik strategi profesionalisme.
MANFAAT PENELITIAN TINDAKAN
KELAS

1. Dengan tumbuhnya budaya meneliti pada guru


dari dilaksanakannya PTK yang
berkesinambungan.
2. Melalui PTK guru akan terlatih untuk
mengembangkan secara kreatif kurikulum di
kelas atau di sekolah.
3. Keterlibatan guru yang dalam
terhadap upaya inovasi dan
pengembangan kurikulum pada
akhirnya berpengaruh pada
pencapaian peningkatan
kemampuan profesionalime guru.
MANFAAT PTBK

11. Membantu guru BK memperbaiki mutu


pelayanan bimbingan dan konseling,
2. Meningkatkan profesionalitas guru BK,
3. Meningkatkan rasa percaya diri guru BK
4. Memungkinkan guru BK secara aktif
mengembangkan pengetahuan dan
keterampilannya
PENTINGNYA GURU MELAKUKAN PTK
1. Guru mempunyai otonomi untuk menilai kinerjanya
2. Temuan penelitian tradisional sering sukar diterapkan untuk
memperbaiki pembelajaran
3. Guru merupakan orang yang paling akrab dengan
kelasnya
4. Interaksi guru-siswa berlangsung secara unik
5. Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang
bersifat pengembangan mempersyaratkan guru untuk
mampu melakukan PTK di kelasnya.
KETERBATASAN PTK

1. Validitasnya yang masih sering disangsikan


2. Tidak mungkin melakukan generalisasi karena
sampel sangat terbatas
3. Peran guru yang bertindak sebagai
pengajar dan sekaligus peneliti sering membuat
sangat repot.
Prinsip-Prinsip Penelitian
Tindakan Kelas

1. Metode tindakan yang digunakan tidak boleh


menggaggu komitmen mengajarnya.
2. Metodologi harus reliabel, sehingga hipotesis
yang dirumuskan dapat mengembangkan
strategi yang dapat diterapkan pada situasi
kelasnya.
3. Masalahnya guru yang bersangkutan sendiri.
4. Harus dapat dipertanggungjawabkan secara etika.
5. Metode pengumpulan data tidak boleh mengganggu
PBM.
Kerangka Umum Penyusunan Rancangan
PTK

1. Mengidentifikasi masalah.
Lakukan identifikasi masalah dan
tentukan masalah yang sama yang
diprioritaskan untuk diangkat dalam
penelitian.
2. Manganalisis masalah dan
menentukan faktor-faktor penyebab
munculnya masalah.
3. Merumuskan hipotesis (dlm PTK hipotesis
harus secara eksplisit menyebeutkan ragam
“tindakan”atau “aksi” apa yang akan ditempuh
untuk mengatasi masalah. Perumusan hipotesis
akan sangat tergantung pada ditemukannya
hubungan antar variabel penelitian yang jelas.
4. Memilih dan menetukan tindakan nyata sebagai
jalan pemecahan masalah
RENCANA DAN PROSEDUR
IMPLEMENTASI

1. Merancang model PTK sesuai


dengan masalah yang diajukan,
juga tindakan yang hendak
dilakukan, situasi dan kondisi yang
diasumsikan dapat mendukung
keberhasilan pelaksnaan PTK.
2. Mengatur langkah-langkah
tindakan kelas. Susunlah skenario
yang memuat rancangan detail
bagaimana aksi atau tindakan
pemecahan masalah itu akan
dilakukan.
3. Mengidentifikasi komponen-
komponen pendukung yang dapat
memfasilitasi (memperlancar)
berlangsung aksi atau tindakan
pemecahan masalah.
4. Menyusun jadwal kegiatan secara
rinci sehingga memudahkan
pelaksnaan kegiatan, sekaligus hal
ini berfungsi sebagai kendali
kegiatan.
5. Menentukan prosedur
pengamatan, prosedur
pengukuran, dan analisis data.
6. Menemukan kriteria keberhasilan.
Di dalamnya termasuk interpretasi
hasil, tolok ukur keberhasilan, dan
umpan balik untuk menyusun
perbaikan PTK siklus berikutnya
Siklus Penelitian Tindakan

Plan

Refleksi Action

Observasi
1. Perencanaan (planning)

• Pada tahap ini dijelaskan rencana tindakan


apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau mengubah perilaku dan
sikap sebagai solusi. Perencanaan dapat
dipisahkan menjadi menjadi perencanaan
umum dan perencanaan khusus.
•Perencanaan umum dimaksudkan untuk
menyusun rancangan yang meliputi
keseluruhan aspek yang terkait dengan
PTK.
•Perencanaan khusus dimaksudkan adalah
untuk menyusun rancangan dari siklus ke
siklus. Oleh karenanya, dalam
perencanaan khusus tiap kali terdapat
perencanaan ulang (replaning).
2. Tindakann (action)

• Apa yang akan dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai


upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang
diinginkan. Tahap tindakan (action) pada prinsipnya
merupakan realaisasi sari suatu tindakan yang sudah
direncanakan sebelumnya.
• Misalnya strategi apa yang akan digunakan, materi apa yang
akan diajarkan atau dibahas, dan sebagainya.
3. Pengamatan (observation)
 Proses pengamatan hasil atau dampak
dari tindakan yang dilaksanakan atau
dikenakan terhadap siswa.
 Pengamatan, observasi atau monitoring
ini dapat dilakukan oleh peneliti sendiri
atau kolaborator, yang memang diberi
tugas untuk hal itu. Pada saat
melakukan pengamatan, pengamat
harus mencatat semua peristiwa atau
hal yang terjadi di kelas penelitian.
• Misalnya mengenai kinerja guru, situasi kelas, perilaku
dan sikap siswa, pembahasan materi, penyerapan siswa
terhadap materi yang diajarkan, dan sebagainya.
4. Refleksi (reflection)

 Peneliti mengkaji, melihat, dan


mepertimbangkan atas hasil atau
dampak dari tindakan dari perbagai
kriteria.
 Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti
bersama-sama guru dapat
melakukan revisi perbaikan terhadap
rencana awal.
Dengan kata lain refleksi ialah upaya
evaluasi yang dilakukan oleh para
kolaborator atau partisipan yang terkait
dengan suatu PTK yang dilaksanakan.
Dengan demikian, refleksi dapat
ditentukan sesudah adanya implementasi
tindakan dan hasil observasi.
Berdasarkan refleksi ini pula suatu
perbaikan tindakan (replaning) selanjutnya
ditentukan.
Isi Usulan Penelitian
1. Judul
2. Pendahuluan
a. Latar belakang
b.Rumusan masalah
c. Tujuan
d.Manfaat
3. Kerangka Teoritik dan Hipotesis Tindakan
4. Metodologi Penelitian
Rancangan Penelitian
Judul
• Judul hendaknya memuat pernyataan yang jelas tentang
persoalan yang hendak diteliti, variabel penelitian yang akan
dikaji dan bentuk tindakan yang akan dilakukan untuk
mengatasi masalah.
• Contoh :
Penggunaan Metode Bermain Peran Sebagai upaya
Mengatasi Kejenuhan Siswa Dalam Mengikuti Layanan
bimbingan klasikal.
Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah:
Memuat
paparan/diskripsi,argumentasi
pentingnya masalah penelitian dan
dikaji pemecahannya.
Untuk kepentingan ini diperlukan
dukungan data, fakta yang
ditemukan di lapangan kemudian
decerahi dengan kerangka teoritik
dari studi pustaka.
Contoh:
o Secara teoritik bimbingan klasikal
yang berisi layanan tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan
kebutuhan dan kepentingan siswa
adalah hal yang penting dan sangat
dibutuhkan oleh siswa di sekolah.
Tetapi pada kenyataannya siswa
sering merasa tidak berminat
(jenuh, bosan, malas, dan
sebagainya, perlu analisis lanjutan).
o Data yang diperoleh dari hasil
pengamatan oleh konselor menunjukkan
bahwa siswa sering bermain sendiri,
tidak berminat, dan tidak memperhatikan
proses layanan informasi yang bersifat
klasikal. Oleh karena itu perlu dikaji
secara mendalam sehingga ditemukan
pemecahan yang tepat.
Permasalahan
Rumuskan masalah secara tegas dan rinci.
Masalah yang akan dikaji harus berangkat
dari persoalan nyata yang terjadi di
sekolah/kelas. Usahakan dapat
menggabarkan tindakan apa yang bakal
dilakukan.
Contoh:
Bagaimanakah tindakan konselor yang
tepat untuk mengatasi kurangnya minat
siswa dalam mengikuti bimbingan klasikal
di dalam kelas.
Tujuan Penelitian:
 Dirumuskan secara jelas tujuan yang ingin
dicapai melalui penelitian tindakan ini.
 Contoh: Tujuan penelitian ini untuk :
1) mengatasi kejenuhan siswa,
2) meningatkan motivasi siswa dalam
mengikuti layanan informasi,
3) memperbaiki penampilan kerja konselor,
4) konselor menemukan strategi atau pola-
pola baru dalam layanan klasikal,
5) konselor mampu mengembangkan cara-
cara baru dalam meningkatkan motivasi
siswa yang mengalami kejenuhan
Manfaat Penelitian

• Berisi manfaat atau sumbangan hasil


penelitian khususnya bagi siswa dan guru/
konselor pelaksana PTK.
Kerangka Teoritik dan Hipotesis Tindakan.
 Memuat kerangka pikir yang berbasis teori-
teori (merujuk buku-buku atau pendapat para
ahli) seputar persoalan yang hendak diteliti.
Lakukan dialog kritis antara teori dan fakta,
serta pengalaman guru/konselor sehingga
dapat ditemukan hipotesis berupa alternative
pemecahan masalah dalam bentuk nyata
dalam pembelajaran/pelayanan kalisikal .
 Contoh:
Metode bermain peran dapat menumbuhkan
minat siswa dalam ikut serta secara aktif pada
bimbingan klasikal dan pada akhirnya dapat
menumbuhkan motivasi siswa untuk berperan
aktif dalam mengikuti layanan informasi klasikal.
Rancangan Penelitian
a. Setting Penelitian, dalam setting penelitian ini
berisi karaktristik lokasi dan kareakterisitik
subjek.
b. Rencana tindakan meliputi:
1) Perencanaan berupa :
• Skenario tindakan layanan klasikal
• Pengadaan alat dalam pelaksanaan
tindakan
• Personil yang akan terlibat
• Hal-hal lain yang berkaitan dengan
tindakan
2) Pelaksanaan tindakan yaitu deskripsi
tindakan yang diterapkan, skenario
kerja tindakan perbaikan serta
prosedur tindakan.
3) Rencana perekaman/pencatatan data
dan pengolahan serta penafsiran data
4) Analisis refleksi, yang terdiri dari :
 Prosedur analisis
 Refleksi berkenaan dengan proses

 Dampak tindakan perbaikan

 Kriteria dan rencana bagi tindakan siklus


berikutnya.
Data dan cara pengumpulannya,
meliputi:
1) jenis data apa saja yang akan
dikumpulkan,
2) tehnik analisis data yang
dipergunakan,
3) laporan kriteria keberhasilan yang
dapat dijadikan sebagai bahan umpan
balik dalam melakukan perbaikan
pada siklus selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai