Anda di halaman 1dari 9

KONSEP DASAR PTK

PENGERTIAN PTK
 PTK didefinisikan sebagai suatu bentuk kajian yang reflektif oleh
pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan
rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas,
 memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang
dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi di mana praktek-
praktek pembelajaran tersebut dilakukan. (Kemmis dalam Hapkins,
1993:44)

 Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, PTK itu dilaksanakan


berupa proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat
kegiatan.
 Penelitian Tindakan Kelas merupakan bentuk penelitian
reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya
dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan
kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan
keahlian mengajar, dan sebagainya. (Mc. Niff dalam
Suroso : 2002:19)
PTK :
merupakan penelitian yang bersifat reflektif
artinya kegiatan penelitian itu bermula dari
persoalan riel yang dihadapi oleh guru BK dalam
proses pemberian layanan, kemudian direflekssikan
alternatif pemecahan masalahnya dan ditindaklanjuti
dengan aksi nyata pemecahan masalah melalui
tindakan-tindakan yang terencana dan terukur.
KARAKTERISTIK PENELITIAN TINDAKAN KELAS
a. Bersifat siklis,
artinya PTBK terlihat siklis-siklis (perencanaan, pemberian
tindakan, pengamatan dan refleksi), sebagai prosedur baku
penelitian.
b. Bersifat longitudinal,
artinya PTBK harus berlangsung dalam jangka waktu tertentu
(misalnya 2-3 bulan) secara kontinyu untuk memperoleh data
yang diperlukan, bukan "sekali tembak" selesai pelaksanaannya.
c. Bersifat partikular-spesifik
jadi tidak bermaksud melakukan generalisasi dalam rangka
mendapatkan dalil-dalil. Hasilnyapun tidak untuk digenaralisasi
meskipun mungkin diterapkan oleh orang lain dan ditempat lain
yang konteksnya mirip.
d. Bersifat partisipatoris,
dalam arti guru sebagai peneliti sekali gus pelaku
perubahan dan sasaran yang perlu diubah. Ini
berarti guru berperan ganda, yakni sebagai orang
yang meneliti sekali gus yang diteliti pula.

e. Bersifat emik (bukan etik),


artinya PTK memandang pembelajaran menurut
sudut pandang orang dalam yang tidak berjarak
dengan yang diteliti; bukan menurut sudut pandang
orang luar yang berjarak dengan hal yang diteliti.
f. Bersifat kolaboratif atau kooperatif, artinya dalam
pelaksanaan PTK selalu terjadi kerja sama atau kerja
bersama antara peneliti (guru) dan pihak lain demi
keabsahan dan tercapainya tujuan penelitian.

f. Bersifat kasuistik, artinya PTK menggarap kasus-kasus


spesifik atau tertentu dalam pembelajaran yang sifatnya
nyata dan terjangkau oleh guru; menggarap masalah-
masalah besar.

f. Menggunakan konteks alamiah kelas, artinya kelas sebagai


ajang pelaksanaan PTK tidak perlu dimanipulasi dan atau
direkayasa demi kebutuhan, kepentingan dan tercapainya
tujuan penelitian.
LANJUTAN

i. Mengutamakan adanya kecukupan data yang


diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian, bukan
kerepresentasifan (keterwakilan jumlah) sampel
secara kuantitatif. Sebab itu, PTK hanya menuntut
penggunaan statistik yang sederhana, bukan yang
rumit.
j. Bermaksud mengubah kenyataan, dan situasi
pembelajaran menjadi lebih baik dan memenuhi
harapan, bukan bermaksud membangun teori dan
menguji hipotesis.

Anda mungkin juga menyukai