Anda di halaman 1dari 7

RESUME

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN KHUSUS

“Penelitian Tindakan Kelas”

Dosen Pengampu : Dr. Nurhastuti, M.Pd


Antoni Tsaputra PhD

Disusun Oleh :

Nama : Tia Marsela


NIM : 21003331

PENDIDIKAN LUAR BIASA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
A. Pengertian
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian dari, oleh, dan untuk guru dengan
tujuan untuk meningkatkan keprofesionalan guru. PTK dapat pula diartikan sebagai
“penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar
dapat memperbaiki dan/atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas
secara lebih professional”. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan
oleh guru di kelas atau di sekolah tempat guru mengajar dengan tujuan perbaikan
dan/atau peningkatan kualitas proses dan praktik pembelajaran. Untuk meningkatkan
keahlian dalam pembelajaran bidang studi, guru diseyogyakan selalu melakukan PTK.
Masalah yang diteliti adalah masalah yang memang penting, menarik perhatian,
dalam jangkauan peneliti dari segi kemampuan, waktu, biaya, dan tenaga. Lingkup
penelitian dapat berkisar pada kurikulum, peserta didik, guru, sarana/ prasarana, dan
penilaian. Masalah pendidikan bidang studi biasanya bersegi banyak, dapat berupa
salah satu atau kombinasi masalah di atas, dan untuk memecahkannya melalui
penelitian masalah tersebut harus dipilah-pilah menjadi sub masalah dan diteliti satu-
persatu. Masalah-masalah yang timbul dalam proses pembelajaran dapat diatasi oleh
guru dengan melakukan PTK.
Istilah PTK dikenal juga dengan Classroom Action Research. PTK merupakan
bagian dari penelitian tindakan (Action Research) menurut Para Ahli :
1. Suharsimi Arikunto (2006)
Menjelaskan Penelitian Tindakan Kelas sebagai suatu pencermatan terhadap
kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. PTK yang merupakan suatu
kegiatan ilmiah terdiri dari Penelitian-Tindakan-Kelas.
2. Suhardjono (2007)
Menjelaskan Penelitian Tindakan Kelas sebagai penelitian tindakan yang
dilakukan di ruang kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu
prose atau praktik pembelajaran.
3. Suyanto (1997)
Menjelaskan PTK sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan
melakukan tindakan-tindakan tertentu, untuk memperbaiki atau meningkatkan
praktek-praktek pembelajaran didalam kelas secara lebih profesional. Oleh
karenanya PTK sangat berkaitan erat dengan persoalan praktek pembelajaran
sehari-hari yang dialami oleh pendidik.
4. Rustam & Mundilarto (2004)
Mereka berpendapat bahwa penelitian tindakan kelas merupakan sebuah
penelitian yang dilakukan oleh pendidik di kelasnya sendiri dengan jalan
merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan
partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai tenaga
pendidik sehingga hasil belajar peserta didiknya dapat meningkat.
5. Harjodipuro
Yang dimaksud Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pendekatan untuk
memperbaiki pendidikan melalui perubahan. Dengan mendorong para guru
untuk memikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktik
tersebut dan agar mau untuk mengubahnya.

B. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas


Tujuan Penelitian Tindakan Kelas meliputi :
a. Untuk perbaikan dan/atau peningkatan kualitas proses dan praktik
b. pembelajaran secara berkesinambungan. Hal ini dapat dilakukan dengan
c. melakukan refleksi, yaitu melakukan analisis, sintesis, interpretasi, eksplanasi, dan
kesimpulan
d. Pengembangan kemampuan dan keterampilan guru untuk menghadapi
e. permasalahan aktual pembelajaran di kelasnya atau di sekolahnya.
f. Menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru dan pendidik

C. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas :


1. Guru makin profesional oleh karena guru terbiasa melakukan penelitian
2. sehingga guru makin percaya diri, mandiri, dan berani mengambil risiko dalam
melakukan pembaharuan.
3. Guru lebih berani dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
4. (KTSP) yaitu silabus dan Rencana Pembelajaran Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran yang diampu dan lebih bersifat mandiri

D. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas


Karakteristik dari Penelitian Tindakan Kelas adalah:
a. Bersifat situasional, artinya masalah diangkat dari praktik pembelajaran
keseharian yang benar-benar dirasakan oleh guru, peserta didik, atau
keduanya dan kemudian diupayakan peneyelsaiannya melalui penelitian.
b. Merupakan upaya kolaboratif antara guru dengan peserta didiknya atau
antara guru dengan kepala sekolah, yaitu suatu kerja sama dengan
perspektif berbeda.
c. Bersifat self-evaluatif yaitu kegiatan yang dilakukan secara kontinu, dievaluasi
dalam proses, dan bertujuan untuk perbaikan dan/atau
peningkatan praktik pembelajaran.
d. Bersifat luwes dan selalu dapat disesuaikan.
e. Mengutamakan data pengamatan dan perilaku empiris pembelajaran
f. Agak longgar, artinya tidak seketat penelitian eksperimen yang sebenarnya. Sifat
sasarannya situasional-spesifik, artinya sasarannya dapat berubah disesuaikan
dengan keadaan. Sampel terbatas dan tidak representatif sehingga hasilnya tidak
dapat digeneralisasikan, artinya hanya berlaku bagi guru yang bersangkutan.

E. Langkah-langkah metode penelitian tindakan kelas


Mengacu kepada penelitian induknya, yaitu penelitian tindakan sebagaimana yang
dikemukakan oleh Cohen dan Manion (1980) serta Winter (1989), maka secara
konseptual teoritis, ada beberapa langkah penelitian tindakan kelas, yaitu :
a. Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah Dalam konteksnya dengan langkah
pertama ini, yakni mengidentifikasi dan merumuskan masalah, lebih dahulu
disajikan uraian tentang ruang lingkup masalah dalam penelitian tindakan kelas.
Ini penting agar dalam mengidentifikasi dan merumuskan masalah menjadi lebih
focus pada objek penelitian yang akan diteliti.
 Ruang lingkup masalah
Penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mengubah perilaku penelitinya
yaitu guru, perilaku orang lain yaitu siswa, atau merubah kerangka kerja yaitu
kegiatan pembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan dan
peningkatan kualitas keseluruhan aspek tersebut. Singkatnya, penelitian
tindakan kelas dilakukan untuk meningkatkan kualitas keseluruhan praktik
pembelajaran dalam situasi nyata.
 Identifikasi masalah
Masalah yang akan diteliti harus dirasakan dan identifikasi oleh guru sendiri
sebagai peneliti, meskipun dapat juga dilakukan dengan bantuan seorang
fasilitator, supaya merasa betul – betul terlibat dalam proses penelitiannya.
Masalahnya terdapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam penerapan
model pembelajaran, penggunaan metode, penggunaan alat peraga, rendahnya
keaktifan siswa dalam pembelajaran, kreativitas belajar siswa, dan
sebagainya. Pendek kata, masalahnnya berupa kesenjangan antara kenyataan
dan keadaan yang diinginkan.
 Perumusan masalah Masalah – masalah dalam penelitian tindakan kelas
hendaknya dideskripsikan dengan jelas agar perumusan masalahnya dapat
dibuat secara jelas pula. Pada intinya, rumusan masalah harus mengandung
deskripsi secara jelas tentang kesenjangan antara kenyataan yang ada dengan
keadaan yang diinginkan
b. Menganalisis Masalah
Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui dimensi – dimensi penting
yang ada dalam masalah itu dan untuk memberikan penekanan secara lebih jelas.
Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan, tergantung kepada tingkat
kesulitan yang ditunjukkan dalam perumusan masalah. Di antara analisis masalah
yang dapat dilakukan adalah analisis sebab – akibat tentang kesulitan yang
dihadapi, pemeriksaan asumsi yang dibuat, kajian terhadap data penelitian yang
tersedia, atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan
atau untuk mengubah cara pandang individu yang terlibat dalam penelitian tentang
masalahnya. Kegiatan analisis masalah ini dapat dilakukan melalui diskusi dengan
teman sejawat, dengan fasilitator peneliti dari perguruan tinggi kependidikan, dan
juga kajian pustaka yang relevan
c. Merumuskan Hipotesis
Tindakan Kelas Dalam penelitian tindakan kelas, rumusan hipotesisnya bukan
hipotesis tentang perbedaan atau hubungan antarvariabel, melainkan hipotesis
tindakan. Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk
menghasilkan perbaikan yang diinginkan.
d. Merumuskan Rencana Tindakan Dalam merumuskan rencana tindakan hendaknya
memuat informasi sebagai berikut :
1) Apa yang diperlukan untuk menentukan kemungkinan terpecahnya masalah
yang telah dirumuskan.
2) Alat – alat dan teknik yang diperlukan untuk mengumpulkan data.
3) Rencana perekaman atau pencatatan data dan pengolahannya.
4) Rencana untuk melaksanakan tindakan dan mengevaluasi hasilnyaMel.
e. Pelaksanakan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yang direncanakan hendaknya bersifat fleksibel untuk
mencapai perbaikan yang diinginkan. Pada saat tindakan dilaksanakan inilah
pengumpulan data dilakukan. Data yang dikumpulkan mencakup semua yang
dilakukan, pengaruh tindakan terhadap peserta penelitian, pola interaksi yang
terjadi, dan proses yang berlangsung.
f. Menganalisis dan Memaknai Data
Isi semua catatan atau rekaman data hendaknya dicermati untuk dijadikan
landasan melakukan refleksi. Di sini peneliti harus membandingkan berbagai isi
catatan atau rekaman agar dapat menentukan suatu temuan yang relative valid dan
reliable. Dengan perbandingan ini, unsur kesubjektifan dapat dikurangi.
Penggolongan dapat dilakukan juga untuk dapat menyimpulkan dan memberikan
pemaknaan data.
g. Membuat Laporan Hasil
Hasil analisis data dilanjutkan dengan penyusunan laporan. Laporan hendaknya
mencakup ulasan lengkap tentang pelaksanaan tindakan sesuai dengan yang telah
direncanakan, pelaksanaan pemantauannya, dan perubahan atau peningkatan
kualitas yang terjadi sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2021/12/pengertian-penelitian-tindakan-
kelas.html

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132010438/pengabdian/penelitian-tindakan-
kelas.pdf

Anda mungkin juga menyukai