FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2022 A. Pengertian Penelitian tindakan kelas adalah penelitian dari, oleh, dan untuk guru dengan tujuan untuk meningkatkan keprofesionalan guru. PTK dapat pula diartikan sebagai “penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih professional”. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat guru mengajar dengan tujuan perbaikan dan/atau peningkatan kualitas proses dan praktik pembelajaran. Untuk meningkatkan keahlian dalam pembelajaran bidang studi, guru diseyogyakan selalu melakukan PTK. Masalah yang diteliti adalah masalah yang memang penting, menarik perhatian, dalam jangkauan peneliti dari segi kemampuan, waktu, biaya, dan tenaga. Lingkup penelitian dapat berkisar pada kurikulum, peserta didik, guru, sarana/ prasarana, dan penilaian. Masalah pendidikan bidang studi biasanya bersegi banyak, dapat berupa salah satu atau kombinasi masalah di atas, dan untuk memecahkannya melalui penelitian masalah tersebut harus dipilah-pilah menjadi sub masalah dan diteliti satu- persatu. Masalah-masalah yang timbul dalam proses pembelajaran dapat diatasi oleh guru dengan melakukan PTK. Istilah PTK dikenal juga dengan Classroom Action Research. PTK merupakan bagian dari penelitian tindakan (Action Research) menurut Para Ahli : 1. Suharsimi Arikunto (2006) Menjelaskan Penelitian Tindakan Kelas sebagai suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. PTK yang merupakan suatu kegiatan ilmiah terdiri dari Penelitian-Tindakan-Kelas. 2. Suhardjono (2007) Menjelaskan Penelitian Tindakan Kelas sebagai penelitian tindakan yang dilakukan di ruang kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu prose atau praktik pembelajaran. 3. Suyanto (1997) Menjelaskan PTK sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu, untuk memperbaiki atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran didalam kelas secara lebih profesional. Oleh karenanya PTK sangat berkaitan erat dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dialami oleh pendidik. 4. Rustam & Mundilarto (2004) Mereka berpendapat bahwa penelitian tindakan kelas merupakan sebuah penelitian yang dilakukan oleh pendidik di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai tenaga pendidik sehingga hasil belajar peserta didiknya dapat meningkat. 5. Harjodipuro Yang dimaksud Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan. Dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktik tersebut dan agar mau untuk mengubahnya.
B. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas meliputi : a. Untuk perbaikan dan/atau peningkatan kualitas proses dan praktik b. pembelajaran secara berkesinambungan. Hal ini dapat dilakukan dengan c. melakukan refleksi, yaitu melakukan analisis, sintesis, interpretasi, eksplanasi, dan kesimpulan d. Pengembangan kemampuan dan keterampilan guru untuk menghadapi e. permasalahan aktual pembelajaran di kelasnya atau di sekolahnya. f. Menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru dan pendidik
C. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas :
1. Guru makin profesional oleh karena guru terbiasa melakukan penelitian 2. sehingga guru makin percaya diri, mandiri, dan berani mengambil risiko dalam melakukan pembaharuan. 3. Guru lebih berani dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 4. (KTSP) yaitu silabus dan Rencana Pembelajaran Pembelajaran (RPP) mata pelajaran yang diampu dan lebih bersifat mandiri
D. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Karakteristik dari Penelitian Tindakan Kelas adalah: a. Bersifat situasional, artinya masalah diangkat dari praktik pembelajaran keseharian yang benar-benar dirasakan oleh guru, peserta didik, atau keduanya dan kemudian diupayakan peneyelsaiannya melalui penelitian. b. Merupakan upaya kolaboratif antara guru dengan peserta didiknya atau antara guru dengan kepala sekolah, yaitu suatu kerja sama dengan perspektif berbeda. c. Bersifat self-evaluatif yaitu kegiatan yang dilakukan secara kontinu, dievaluasi dalam proses, dan bertujuan untuk perbaikan dan/atau peningkatan praktik pembelajaran. d. Bersifat luwes dan selalu dapat disesuaikan. e. Mengutamakan data pengamatan dan perilaku empiris pembelajaran f. Agak longgar, artinya tidak seketat penelitian eksperimen yang sebenarnya. Sifat sasarannya situasional-spesifik, artinya sasarannya dapat berubah disesuaikan dengan keadaan. Sampel terbatas dan tidak representatif sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasikan, artinya hanya berlaku bagi guru yang bersangkutan.
E. Langkah-langkah metode penelitian tindakan kelas
Mengacu kepada penelitian induknya, yaitu penelitian tindakan sebagaimana yang dikemukakan oleh Cohen dan Manion (1980) serta Winter (1989), maka secara konseptual teoritis, ada beberapa langkah penelitian tindakan kelas, yaitu : a. Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah Dalam konteksnya dengan langkah pertama ini, yakni mengidentifikasi dan merumuskan masalah, lebih dahulu disajikan uraian tentang ruang lingkup masalah dalam penelitian tindakan kelas. Ini penting agar dalam mengidentifikasi dan merumuskan masalah menjadi lebih focus pada objek penelitian yang akan diteliti. Ruang lingkup masalah Penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mengubah perilaku penelitinya yaitu guru, perilaku orang lain yaitu siswa, atau merubah kerangka kerja yaitu kegiatan pembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan dan peningkatan kualitas keseluruhan aspek tersebut. Singkatnya, penelitian tindakan kelas dilakukan untuk meningkatkan kualitas keseluruhan praktik pembelajaran dalam situasi nyata. Identifikasi masalah Masalah yang akan diteliti harus dirasakan dan identifikasi oleh guru sendiri sebagai peneliti, meskipun dapat juga dilakukan dengan bantuan seorang fasilitator, supaya merasa betul – betul terlibat dalam proses penelitiannya. Masalahnya terdapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam penerapan model pembelajaran, penggunaan metode, penggunaan alat peraga, rendahnya keaktifan siswa dalam pembelajaran, kreativitas belajar siswa, dan sebagainya. Pendek kata, masalahnnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan. Perumusan masalah Masalah – masalah dalam penelitian tindakan kelas hendaknya dideskripsikan dengan jelas agar perumusan masalahnya dapat dibuat secara jelas pula. Pada intinya, rumusan masalah harus mengandung deskripsi secara jelas tentang kesenjangan antara kenyataan yang ada dengan keadaan yang diinginkan b. Menganalisis Masalah Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui dimensi – dimensi penting yang ada dalam masalah itu dan untuk memberikan penekanan secara lebih jelas. Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan, tergantung kepada tingkat kesulitan yang ditunjukkan dalam perumusan masalah. Di antara analisis masalah yang dapat dilakukan adalah analisis sebab – akibat tentang kesulitan yang dihadapi, pemeriksaan asumsi yang dibuat, kajian terhadap data penelitian yang tersedia, atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau untuk mengubah cara pandang individu yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya. Kegiatan analisis masalah ini dapat dilakukan melalui diskusi dengan teman sejawat, dengan fasilitator peneliti dari perguruan tinggi kependidikan, dan juga kajian pustaka yang relevan c. Merumuskan Hipotesis Tindakan Kelas Dalam penelitian tindakan kelas, rumusan hipotesisnya bukan hipotesis tentang perbedaan atau hubungan antarvariabel, melainkan hipotesis tindakan. Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan. d. Merumuskan Rencana Tindakan Dalam merumuskan rencana tindakan hendaknya memuat informasi sebagai berikut : 1) Apa yang diperlukan untuk menentukan kemungkinan terpecahnya masalah yang telah dirumuskan. 2) Alat – alat dan teknik yang diperlukan untuk mengumpulkan data. 3) Rencana perekaman atau pencatatan data dan pengolahannya. 4) Rencana untuk melaksanakan tindakan dan mengevaluasi hasilnyaMel. e. Pelaksanakan Tindakan Pelaksanaan tindakan yang direncanakan hendaknya bersifat fleksibel untuk mencapai perbaikan yang diinginkan. Pada saat tindakan dilaksanakan inilah pengumpulan data dilakukan. Data yang dikumpulkan mencakup semua yang dilakukan, pengaruh tindakan terhadap peserta penelitian, pola interaksi yang terjadi, dan proses yang berlangsung. f. Menganalisis dan Memaknai Data Isi semua catatan atau rekaman data hendaknya dicermati untuk dijadikan landasan melakukan refleksi. Di sini peneliti harus membandingkan berbagai isi catatan atau rekaman agar dapat menentukan suatu temuan yang relative valid dan reliable. Dengan perbandingan ini, unsur kesubjektifan dapat dikurangi. Penggolongan dapat dilakukan juga untuk dapat menyimpulkan dan memberikan pemaknaan data. g. Membuat Laporan Hasil Hasil analisis data dilanjutkan dengan penyusunan laporan. Laporan hendaknya mencakup ulasan lengkap tentang pelaksanaan tindakan sesuai dengan yang telah direncanakan, pelaksanaan pemantauannya, dan perubahan atau peningkatan kualitas yang terjadi sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. DAFTAR PUSTAKA
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional