Rahmadhan Hasyim
NIM. P2A619002
C. CIRI-CRI PTK
Adapun ciri-ciri PTK, yaitu :
1. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri
guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai
masalah yang perlu diselesaikan.
2. Self-reflective inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri, merupakan ciri
PTK yang paling esensial.
3. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus
penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa
dalam melakukan interaksi.
4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran.
Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus-menerus, selama kegiatan
penelitian dilakukan. Oleh karena itu, dalam PTK dikenal adanya siklus
pelaksanaan berupa pola: perencanaan-pelaksanaan-observasi-refleksi-
revisi (perencanaan ulang). Ini tentu berbeda dengan penelitian biasa, yang
biasanya tidak disertai dengan perlakuan yang berupa siklus. Ciri ini
merupakan ciri khas penelitian tindakan, yaitu adanya tindakan yang
berulang-ulang sampai didapat hasil yang terbaik.
Menurut Juang Suananto adapun ciri-ciri PTK, yaitu :
Dipicu oleh permasalahan praktis
Bertujuan perbaikan pengajaran secara praktis
Dilakukan oleh guru atau berkolaborasi anatar guru dan peneliti
Adapun Ciri-ciri penelitian tindakan kelas (PTK) yang lain dapat dibedakan
menjadi dua, yakni ciri-ciri umum dan ciri-ciri khusus.
1. Ciri-ciri umum PTK adalah sebagai berikut (Cohen & Manion, 1980 dengan
beberapa modifikasi)
a. Situasional, kontekstual, berskala kecil, praktis, terlokalisasi dan secara
langsung relevan dengan situasi nyata dalam dunia kerja. Ia berkenaan
dengan diagnosis suatu masalah dalam konteks tertentu dan usaha untuk
memecahkan masalah dalam konteks tersebut. Subjeknya bila siswa di
dalam kelas, petatar di kelas penataran, mahasiswa dan dosen di ruang
kuliah, dan lain sebagainya.
b. Memberikan kerangka kerja yang teratur kepada pemecahan masalah
praktis. Penelitian tindakan kelas juga bersifat empiris, artinya ia
mengandalkan observasi nyata dan data perilaku.
c. Fleksibel dan adaptif sehingga memungkinkan adanya perubahan selama
masa percobaan dan pengabaian pengontrolan karena lebih menekankan
sifat tanggap dan pengujicobaan serta pembaharuan di tempat kejadian
pelaksanaan PTK.
d. Partisipatori karena peneliti dan atau anggota tim peneliti sendiri ambil
bagian secara langsung atau tidak langsung dalam melakukan PTK.
e. Self-evaluation, yaitu modifikasi secara kontinu yang dievaluasi dalam
situasi yang ada, yang tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan mutu
pembelajaran dengan cara tertentu
f. Perubahan dalam praktik didasari pengumpulan informasi atau data yang
memberikan dorongan untuk terjadinya perubahan.
g. Secara ilmiah kurang ketat karena kesahihan internal dan eksternalnya
lemah meskipun diupayakan untuk dilakukan secara sistematis dan ilmiah.
2. Ciri-ciri khusus Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut (Whitehead,
2003)
a. Dalam penelitian tindakan kelas ada komitmen pada peningkatan
pendidikan. Komitmen tersebut memungkinkan setiap yang terlibat untuk
memberikan andil yang berarti demi tercapainya peningkatan yang mereka
sendiri dapat rasakan.
b. Dalam penelitian tindakan kelas, ada maksud jelas untuk untuk melakukan
intervensi ke dalam dan peningkatan pemahaman dan praktik seseorang,
serta untuk menerima tanggung jawab dirinya sendiri.
c. Pada penelitian tindakan kelas melekat tindakan yang berpengetahuan,
berkomitmen dan bermaksud. Tindakan dalam PTK direncanakan
berdasarkan hasil refleksi kritis terhadap praktik terkait berdasarkan nilai-
nilai yang diyakini kebenarannya. Tindakan dalam PTK juga dilakukan atas
dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah kea rah
perbaikan.Dalam penelitian tindakan kelas dilakukan pemantauan
sistematik untuk menghasilkan data atau informasi yang valid. Mengingat
hasil penting PTK adalah pemahaman yang lebih baik terhadap praktik dan
pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi, pengumpulan
data harus sistematis sehingga peneliti dapat mengetahui arah perbaikan
dan juga dalam hal apa pembelajaran telah terjadi.
d. Penelitian tindakan kelas melibatkan deskripsi autentik tentang tindakan.
Deskripsi di sini bukan penjelasan melainkan rangkaian cerita tentang
kegiatan yang telah terjadi dan biasanya dalam bentuk laporan.Perlunya
validasi, dalam hal ini melibatkan: (1). Pembuatan pernyataan; (2).
Pemeriksaan kritis terhadap pernyataan lewat pencocokan dengan bukti;
(3). Pelibatan pihak lain dalam validasi. Validasi terjadi dalam beberapa
tingkatan, yakni: (1). Validasi diri, yaitu penjelasan yang diberikan peneliti
tentang praktik atau kegiatan yang telah dilaksanakan; (2). Validasi
sejawat, yaitu pemeriksaan kritis terhadap bukti oleh teman sejawat,
sehingga dapat dihindari penyampuradukan deskripsi dengan penjelasan,
data dengan bukti dan menyediakan kompensasi bagi kelemahan karena
kurang lengkapnya catatan; dan (3). Validasi public, yaitu upaya
meyakinkan public tentang kebenaran klaim peneliti.
D. KONSEP PTK
Konsep dasar dari sebuah PTK adalah :
1. Participatory Action Research : penelitian ttg strategi transformasi sosial
yang menekankan pada keterlibatan masyarakat, rasa ikut memiliki
program, dan analisis problem sosial berbasis masyarakat.
2. Critical Action Research : penelitian oleh kelompok yang secara kolektif
mengkritisi masalah praksis dgn penekanan pada komitmen untuk
bertindak menyempurnakan situasi.
3. Institutional Action Research : penelitian oleh manajemen atau organisasi
untuk meningkatkan kinerja, proses dan produktifitas dalam suatu lembaga.
4. Classroom Action Research : penelitian oleh guru di kelas atau sekolah
tempat ia mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau
peningkatan proses dan praksis apembelajaran.
E. KESIMPULAN
PTK merupakan suatu penelitian proses yang dilaksanakan praktisi
pendidikan untuk mengkaji praktik yang mereka laksanakan untuk
meningkatkan praktik tersebut atau untuk memecahkan masalah yang timbul
dalam proses tersebut. PTK bisa dilakukan oleh seorang guru yang dibantu
oleh teman sejawat sebagai pengamat, oleh beberapa guru sebagai tim, atau
oleh seorang guru dengan seorang peneliti. Penelitian dilaksanakan sebagai
suatu proses dinamis yang berlangsung dalam satu atau lebih siklus, dan
masing-masing siklus terdiri dari empat fase, yakni: tindakan, observasi, dan
refleksi. Jumlah siklus dalam satu PTK tergantung pada kebutuhan. Siklus
pertama bisa diulangi menjadi siklus kedua, yang kemudian diulangi lagi
menjadi siklus ketiga dan selanjutnya hingga peneliti menganggap hasil yang
ada sudah memuaskan dan saatnya untuk menghentikan penelitian.
Walaupun kadang-kadang PTK dikritik sebagai suatu penelitian informal
karena pelaksananya adalah guru (bukan peneliti akademis) hasil-hasil
penelitian menunjukkan bahwa PTK sangat sesuai untuk sektor pandidikan
karena tujuannya membantu guru (sebagai peneliti), memecahkan masalah
melalui tindakan. PTK memungkinkan peneliti mamahami pembelajaran
masing-masing dan mengatasi masalah yang timbul. Oleh karena itu, PTK
sangat sesuai dan bermanfaat bagi bidang pendidikan.
REFERENSI
(Miaz, 2014)Miaz, Y. (2014). Penelitian tindakan kelas bagi guru dan dosen. In
Penelitian tindakan kelas bagi guru dan dosen.
http://repository.unp.ac.id/71/
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Mata Pelajaran Bahasa Daerah, B. (1993).
PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh Sutrisna Wibawa (FBS UNY). 1970.
Wardani, I. A. . (2010). Hakikat penelitian tindakan kelas. In Penelitian tindakan
kelas (Vol. 359).