Anda di halaman 1dari 6

TENTANG

MAJULAH PENDIDIKAN INDONESIA

OLEH :

NAMA : ANDI M. LAPAIMALAI

NIM : 10151002

KELAS :A

SEMESTER : IV (Empat)

MATA KULIAH : PROFESI PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITA TRIBUANA KALABAHI
2019
MAJULAH PENDIDIKAN DI INDONESIA

 Menyalahkan Lilin dalam Kegelapan

Pendidikan di Indonesia selalu hangat di bicarakan secara teratur pada Pelatihan Guru-
Guru di Indonesia pada setiap tahun. Yang selalu di bicarakan dalam pelatihan tersebut adalah
tentang Kualitas Pendidikan di Indonesia. Pertanyaan yang di tanyakan kepada peserta pelatihan
(Guru-Guru yang mengikuti pelatihan ) adalah tentang kualitas pendidikan di Indonesia saat ini,
Guru harus menjawab dengan pilihan yang telah di tentukan pada pelatihan tersebut yaitu (a)
Bermutu baik, (b) Biasa-biasa saja, (c) Kurang Bermutu.
Dan kebanyakan Guru-Guru memilih dan menjawab pada obsen (b) yaitu; Biasa-biasa
saja, dan para Guru-Guru menjawab dengan santai dan mereka merasa soal yang diberikan
sangat mudah dan gampang-gampang saja.
Berbicara tentang kualitas pendidikan di Indonesia, seorang Guru harus mempunyai
pandangan yang luas dan berhubungan dengan data, alat ukur dan fakta yang terjadi. Metode
atau cara yang dipakai untuk mengukur kualitas pendidikan di suatu Negara sangat banyak
perbedaan. Metode yang popular yang selalu dipakai dalam mengukur kualitas pendidikan
antara lain: Program for International Students Assessment (PISA) dan juga Metode Trend
Intenational Mathematics and Science Study (TIMSS). Dari Metode-metode tersebut di atas para
ahli penilaian juga mengkritik metode instrument-instrumen dalam mengukur kualitas
pendidikan tersebut.
Kita sebagai seorang ahli pendidikan maupun seorang Guru harus berpikir optimis
tentang bagaimana kualitas pendidikan kita ke depanya bisa lebih maju dan berkualitas dengan
baik, dan kita jangan menyalahkan atau menjatuhkan satu dengan yang lain dalam dunia
pendidikan tetapi mari kita satu hati dan bergandeng tangan untuk berpikir tentang mengapa
kualitas pendidika di Indonesia belum maju seperti di Negara-negara lainnya.
 Kualitas Pendidikan Tidak Berbanding Lurus dengan Pendapatan per Kapita

Berbicara tentang pendidikan yang berkualitas di suatu Negara maka berbicara juga
tentang kuriklum pada suatu institusi, karena kuriklum sangat penting untuk menentukan kualitas
pendidikan di suatu ngara, dan juga para Guru/pengajar dalam mendidik dan membimbing
peserta didik di sekolah dengan baik sehingga sekolah tersebut dapat bermutu dan berkualitas
untuk mengkualitaskan sistem pendidikan di suatu Negara sehingga negera itu disebut Negara
yang mempunyai kualitas pendidikannya tinggi di banding Negara lainnya, walaupun
perekonomiannya sangat rendah.

 Kualitas Pendidikan Tidak Berbanding Lurus dengan Kesejahteraan Guru

Saya sangat setujuh, bahwa kalau kualitas pendidikan dapat maju dan berkualitas maka
kesejahteraan Guru harus di perhatikan atau selalu di utamakan sehingga guru dapat mendidik
dan membimbing peserta didik dengan baik, untuk mencapai suatu kesuksesan terhadapat peserta
didik, sehingga sekolah tersebut dapat bermutu dan berkualitas untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di negera tersebut (Negara Indonesia).

Karena seorang pendidik atau guru juga mempunyai kebutuhan dalam kehidupan sehari-
hari, baik dalam keluarga dan juga kebutuhan lainnya di lingkungan sosial. Terlebih pada guru-
guru non PNS (honorer) yang setiap hari ke sekolah untuk mendidik dan mengajar peserta didik
dengan rajin dan bertanggung jawab tetapi sayang sekali kalau mereka di gaji setiap tiga bulan
cuma seratus atau dua ratusan saja, padahal dana pendidikan saat ini sudah sangat besar, yakni
444 triliun dari tahun ke tahun selalu meningkat, tetapi mereka mungkin selalu bersyukur saja
atas berkat yang mereka terima dalam kehidupan mereka. Tetapi mereka tetap semagat untuk
membimbing dan mengajar anak bangsa sehingga mempunyai intelektual yang jenius dalam
berpendidikan di sekolah mau di lingkungan masyarakatnya nanti.

 Empat Dasar Kriteria Meningkatkan Kualitas pendidikan

Masalah kualitas pendidikan di Indonesia ini karena di sebabkan oleh kualitas seorang
Guru yang kurang profesional dalam bidang lmunya. untuk itu seorang guru harus memiliki
kualitas seorang Guru yang professional, seorang guru juga harus memahami kebuthan peserta
didik sesuai dengan perkembangan usia peserta didik, baik perkembangan secara eksternal mau
secara internal, dan juga seorang guru harus memahami kondisi lingkungan sekitar dan sumber
daya alamnya, sehingga pendidikan dapat berkualitas. untuk itu seorang guru harus mengetahui
jenjang pendidikan sesuai zaman yang berbeda-beda dan juga seorang guru harus diharus diasah
kompentensinya sehingga ia mampu mendidik dan mengajar peserta didik, dan juga seorang
guru harus mendesain kuriklum tersebut begitu rupa sehingga kuriklum dapat mendudkung
kamampuan peserta didik sehingga dapat meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia.
Jadi jika empat hal pokok itu dijadikan acuan oleh Indonesia dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan, saya yakin Indonesia akan berhasil menjadi Negara yang berpendidikan
dengan kualitasnya yang sangat tinggi.

 Tidak Ada Guru yang Tidak Mampu Mengajar

Menurut Peraturan pemerintah N0. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
guru di Indonesia diharapkan mempunyai empat kompentensi dalam menjalankan profesinya di
dunia pendidikan , yaitu kompentensi pedagogi, kompentensi kepribadian, kompentensi
profesionalisme, dan kompentensi sosial. Dari keempat kompentensi tersebut diatas maka
seorang guru harus mampu mengola pembelajaran peserta didik di kelas, merancangkan
pembelajaran dan mengevaluasikan hasil belajar yang di miliki oleh setiap peserta didik di
sekolah dan juga memberikan penilaian pada setiap peserta didik sehingga menjadi motivasi
untuk peserta didik selalu semangat dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas dengan baik
sehingga bisa miningkatkan mutu pendidik di Indonesia.

 Penilaian Kinerja Guru

Penilaian kinerja guru sangat penting, sehingga seorang guru bisa mengetahui kelemahan
dan kelebihannya dalam proses pembelajaran di sekolah. Penilaian kinerja guru meliputi;
rencana pembelajaran, jadi seorang guru yang akan mendidik dan mengajar peserta didik, maka
ia juga harus mempersiapkan bahan yang akan ia ajarkan kepada peserta didik, dan juga
Kreativitas seorang guru dalam proses pembelajaran, ia mendesain proses pemebelajaran di kelas
dengan baik sehingga apa yang ia samapaikan kepada peserta didik dapat di mengerti dan
memahami. Penilaian perilaku, Guru adalah seorang yang dapat memberikan contoh dan teladan
kepada peserta didik di sekolah maupun di dalam kelas dengan baik, sehingga peserta didik
dapat mencontohi dan meneladani karakteristik guru tersebut di sekolah.

 Tidak Ada Siswa yang Bodoh

Siswa bodoh atau tidak tergantung pada orang tua di rumah dan juga guru di sekolah.
Kalau di rumah orang tua selalu membimbing anaknya untuk terus belajar, maka anak itu bisa
pintar dan dapat menghasilkan nilai yang memuaskan, begitu pula di sekolah kalau seorang guru
mempunyai seni dan keterampilan dalam mengajar siswa/peserta didik maka peserta didik
tersebut dapat mengerti dan memahami apa yang di jelaskan oleh seorang guru sehingga peserta
didik tersebut mendapatkan hasil belajar yang baik dalam proses pembelajaran di kelas. Dan juga
seoreang guru jika melihat siswa yang bodoh jangan ia katakana bahwa “kamu bodoh sekali”
maka itu dapat mempengaruhi psikologi seorang peserta didik di dalam kelas sehingga ia tidak
mau lagi untuk memfokuskan pandangannya ke depan, tetapi ia selalu saja membuat keributan
dan lain sebagainya. Tetapi seorang guru harus memberikan motivasi terhadap peserta didik
tersebut sehingga ia mempunyai semangat untuk mengikuti pembelajaran di kelas dengan baik.

 Manajemen Adalah Jantung Sekolah

Di dalam suatu intitusi sekolah apa pun jenjangnya, baik itu jenjang pendidikan di tingkat
SD, SMP,SMA, dan juga Perguruan Tinggi, hal yang sangat penting yaitu manajemen sekolah,
manajemen sekolah adalah jantung bagi suatu institusi dalam bidang pendidikan, untuk itu di
sebuah sekolah harus mempunyai manajemen sekolah sebagai jantungnya di sekolah tersebut.
seperti manusia, tanpa jantung maka manusia tersebut tidak akan hidup (mati). Dengan demikian
manajemen sekolah akan menjadi unsure yang sangat penting dalam suatu intitusi pendidikan di
Indonesia.

 Guru Adalah Manusia Pembelajar

Seorang guru harus juga harus belajar, sehingga bisa menentukan baik atau burukya kualitas
sekolah tersebut. Di harapkan pada setiap sekolah harus ada pelatihan guru di sekolah sehingga
guru mampu mendidik dan mengajara peserta didik dengan baik, karena ia sudah
mempersiapkan diri dari rumahnya, sehingga ia tidak lagi ragu atau kaku dalam menyampaikan
materi yang ia ajarkan kepada peserta didik di kelas. Dan Guru-guru juga harus mengikuti
pelatihan guru professional, sehingga seorang guru dapat megerti dan memahami profesi yang ia
miliki sehingga ia boleh mentransfer kan kepada setiap siswa ia ia didik ajar di kelas, da peserta
didik dapat memahami dan mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.

 Menit demi Menit Belajar di Sekolahnya Manusia

Seorang guru harus mempunyai tubuh yang sehat dalam mendidik dan mengajar peserta
didik, sehingga ia boleh melaksanakan kebijaksanaan sebagai seorang pendidik di sekolah.
Dalam proses pembelajaran di kelas ia juga mempunyai kewajiban dalam membuat perencanaan
pembelajaran, guru harus punya waktu untuk menyusun perangkat belajar dan bahan yang akan
ia ajarkan kepada peserta didik di kelas, dan seorang guru juga harus mengevaluasikan hasil
belajar dari pesrta didik tersebut sehingga ia boleh mengetahui siswa mana yang hasilnya baik
dan mana yang hasilnya yang kurang baik. Dan seorang guru juga harus belajar, bukan siswa
saja tetapi juga bagi seorang guru (pendidik).

 Menjadikan Wali Murid Sahabat Guru dan Sekolah

Seorang guru juga harus bersahabat dengan siswa sehingga hubungan di lingkungan
sekolah tetap akrab, karena di sekolah seorang guru sebagai orang tua asuh bagi seorang siswa di
lingkungan sekolah, untuk itu kita sebagai seorang guru kita harus bersahabat dengan siswa
sehingga siswa juga tetap semangat untuk mengikuti pembelajaran di kelas dengan baik sehingga
siswa dapat mencapai hasil belajar di kelas dengan hasil yang memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai