Anda di halaman 1dari 194

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

TIPE-TANDUR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA


PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V
SDN 1 REJOMULYO JATI AGUNG

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi


Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1
dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

Siti Melani

NPM 1811100059

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Pembimbing I: Baharudin, M.PD

Pembimbing II: Anton Trihasnanto, M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1444 H / 2022 M
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING
TIPE-TANDUR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS III
SDN 1 REJOMULYO JATI AGUNG

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi


Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1
dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

Siti Melani

NPM 1811100059

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Pembimbing I: Baharudin, M.PD

Pembimbing II: Anton Trihasnanto, M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1444 H / 2022 M
Abstrak

Penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah guru belum menggunakan stategi
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran dan karakteriktik peserta
didik, pembelajaran yang digunakan guru kurang melibatkan siswa, kerangnya
pehaman peserta didik dalam pembelajaran IPA masih rendah . Maka dari itu perlu
pembaharuan model pembelajaran yang mampu memenuhi kekurangan dari
rendahnya hasil belajar, seperti Model Pembelajaran quantum teaching tipe-tandur
yang diterapkan pada penelitian terdahulu membuahkan hasil yang efektif untuk
semua pembelajaran. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh yang
signifikan pada Model Pembelajaran Quantum Teaching Tipe-tandur Terhadap
Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA kela V.

Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif dengan metode quasi eksperimen desain
dengan tipe pretest dan postest, Teknik dalam pengambilan sampel pada penelitian
ini ialah non equivalent control grup design.Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan tes berupa tes pilihan ganda, lalu dalam uji intstrumen
menggunakan uji validitas, uji reabilitas, uji tingkat kesukaran, dan daya pembeda.
Dalam penelitian ini untuk uji analisis data menggunajan uji T.

Berdasarkan hasil analisi dan pengolahan data menggunakan uji hipotesis (uji-t).
diperoleh Thitung = 4.688 dan Ttabel=2.056 dengan taraf signifikansi 5% karena
Thitung>Ttabel, maka H1 diterima dan HO di tolak, hal ini membuktikan bahwa ada
pengaruh yang signifikan model pembelajaran quantum teaching tipe-tandur
terhadap hasil belajar IPA kelas V SDN 1 Rejomulyo Jati Agung

Kata Kunci: Quantum Teaching, Hasil Belajar


Abstract

This research is motivated by problms that the teacher has not used the strategy
appropriate learning and the characteristics of learners, the learning used by the
teacher does not involve students,lack of students understanding of the learning
material provided, the result of student scores in science learning are still now.
Therefore it was necessary to renew learning models that were able to meet the
shortcomings of low learning outcomes. Like the quantum teaching type-tandur
model that was applied in previous research, it produced effective results for all
learning. The purpose of this study is to determine the significant affect of the
quantum teaching type-tandur model on student learning outcomes for class five
science subjects.

This research is a quantitative research with a quasi-experimental design method


with pretest and posttest types, the technique in sampling in this study is the non-
equivalent control group design. validity test, reliability test, difficulty level test,
and distinguishing power. In this study, to test data analysis using the T test.

Based on the results of analysis and data processing using hypothesis testing (t-
test). It was obtained that Tcount=4.688 and Ttable=2.056 whit a significance level
5%. Because Tcount>Ttable, then H1 is accepted and HO is rejected, this proves
that there is a significant effect of the quantum teaching type-tandur model on
student learning outocomes for class five science subjects student at SDN1
Rejomulyo Jati Agung

Keywords: quantum teaching, learning result


SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Siti Melani
NPM : 1811100059
Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Menyatakan bahwa skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Quantum Teaching Tipe-tandur Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Rejomulyo Jati Agung” adalah benar
merupakan hasil karya penyusunan sendiri, bukan duplikasi ataupun dari karya
orang lain kecuali pada bagian yang telah dirujuk dan disebut dalam footenote atau
daftar pustaka. Apabila dilain waktu terbukti adanya penyimpangan dalam karya
ini, maka tangung jawab sepenuhnya ada pada penyusun. Demikian surat
pernyataan ini saya buat agar dapa dimaklumi.

Bandar Lampung, 21 November 2022

Siti Melani
Motto

”Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah ia (air) di
lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang
mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat
perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti (buih arus) itu. Demikianlah
Allah membuat perumpamaan tentang yang benar dan yang batil”.(Q.S Ar-rad:17)
PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, karena berkat rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas


akhir perkuliahan ini. Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT,
sehingga penulis persembahkan skripsi ini untuk :

1. Kedua orang tua penulis ayahanda tercinta pahlawan hidupku ayah


Dalimin dan ibunda tercinta Sumaidah yang selalu mendoakan, mendidik
dengan penuh kasih sayang, membimbing dengan penuh cinta, yang selalu
mendukung penuh segala kegiatan baikku. Persembahan ini tidak
sebanding dengan pengorbanan penuh keringat serta doa yang senantiasa
diberikan kepadaku.terimakasih sudah menjadikanku sumber kebahagiaan
dalam kerajaan kita. Doaku semoga ayah dan ibu selalu diberikan
Kesehatan dan keberkahan umur dan rezeki, selalu dalam lindungan dan
ridho-Nya serta selalu diberi kebahgiaan dunia akhirat
2. Saudaraku tercinta pasrinah dan nurul fitriani setra keponakan tersayang
Keyla, Revanda, Febyla ,Kanaya, dan Rayyan yang senantiasa memberikan
semangat, cinta dan selalu mendoakan, semoga Allah SWT selalu
melindungi dan meridhoi setiap langkah, semoga kebahagian selalu
menyertai kita.
3. Almamaterku tercinta Universitas Negri Raden Intan Lampung Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Pendidikan Guru Madratsah Ibtidaiyah
RIWAYAT HIDUP

Peneliti bernama lengkap Siti Melani merupakan putri ketiga dari Bapak
Dalimin dan ibu Sumaidah Lahir pada tanggal 16 Mei 2000 di Desa Rejomulyo
Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan
Peneliti mulai pendidikan formal di TK Dharma Wanita Rejomulyo Jati
Agung pada tahun 2005. Kemudian melanjutkan pendidikan sekolah dasar di
SDN 2 Rejomulyo pada tahun 2006 dan lulus pada tahun 2012. Lalu melanjutkan
pendidikan di jenjang sekolah menengah pertama di MTS Al-Ishlah Sukadamai
kecamatan Natar dan lulus pada tahun 2015. Kemudian melanjutkan sekolah
menengah atas di MAN 1 Kota Metro dan lulus pada tahun 2018.
Kemudian peneliti melanjutkan kejenjang Perguruan tinggi di Universitas
Negri Raden Intan Lampung pada tahun 2018 , pada Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Selama menjadi
mahasiswa peneliti turut aktif dalam bekerja sama dengan kelompok dan teman
sejawat. Untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan S1 maka peneliti membuat
judul skripsi “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM
TEACHING TIPE-TANDUR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SDN 1 REJOMULYO JATI AGUNG”
semoga ilmu yang didapat bias bermanfaat khususnya diri sendiri dan lingkungan
sekitar. Kalian bisa menghubungi saya melalui Instagram mla_ni.
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puja dan puji syukur untuk Allah SWT, yang telah
memberikan kenikmatan dan kesempatan, ilmu pengetahuan serta petunjuk kepada
penulis, sehingga atas ridho-Nya lah penulis dapat mnyelesaikan tugas skripsi ini.
Shlawat serta salam disampaikan kepada penghulu para Nabi dan Rasul yaitu Nabi
Muhammad SAW yang atas kasih sayang beliau kita semua mengenal Allah SWT
pemilik seluruh alam semesta.
Tugas skripsi ini diselesaikan untuk memenuhi syarat-syarat
menyelesaikan program setara satu (S1) di Prodi Pendidikan Guru Madratsah
Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam bidang ilmu pendidikan.
Skripsi ini ditulis berdasarkan panduan penulisan skipsi UIN Raden Intan
Lampung tahun 2022. Skipsi ini berjudul: Pengaruh Model Pembelajaran
Quantum Teaching Tipe-Tandur Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPA Kelas V di SDN 1 Rejomulyo Jati Agung.
Pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dan mengarahkan penulis dalam penyelesaian
skripsi ini. Ucapan terimakasih yang sangat mendalam penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M. Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiah dan
Keguruan UIN Raden Intan Lampung.
2. Dr. ChairulAmriyah,M.Pd. ketua Prodi Pendidikan guru madrasah
ibtidaiyah Fakultas Tarbiah dan Keguruan UIN Raden Intan
Lampung.
3. Deri Firmansah,M.PD Selaku Sekertaris Juruan Pendidikan guru
madrasah ibtidaiyah Fakultas Tarbiah dan Keguruan UIN Raden
Intan Lampung.
4. Baharudin, M.Pd. Selaku dosen pembimbingan I yang telah banyak
meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan dan
memotivasi sampai terselesaikan sekripsi ini.
5. Anton Trihasnanto, M.Pd. Selaku dosen pembimbingan II yang juga
telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan
dan memotivasi sampai terselesaikan sekripsi ini.
6. Seluruh bapak dan ibu dosen yang telah dengan tulus dan ikhlas
mentrasfer khasanah ilmu pengetahuan dan membekali penulis
dengan ilmu-ilmu kehidupan.
7. Sahabat tercinta Astrid Fadhilah Utami, Indah purnama, Chika
nurmala, Anisa Fitri, Fabela Dwi, Dheliana Ayu, Elisa Saputri dan
semua sahabat yang selalu medoakan dan mensupport penulis.
8. Saudara tercinta saya Nurul Fitriani dan Rahmad Arifudin yang
sudah memfasilitasi dan banyak membantu dalam penyelesaian tugas
akhir ini terimakasih atas bantuannya.
9. Serta seluruh soudara, sahabat, teman-teman yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis berharap semoga Allah SWT membalassemua amal kebaikan
dan partisipasi dalam penyelesaian sekripsi ini. Penulis menyadari bahwa
skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karna itu, kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat diharapkan penulis sebagai pengetahuan dan
perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata, Semoga Skripsi ini dapat
diterima dan dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 21 November 2022


Penulis

Siti Melani
NPM 1811100059
DAFTAR ISI

COVER
ABSTRAK....................................................................................................................................
SURAT PERSETUJUAN ............................................................................................................
MOTTO........................................................................................................................................
PERSEMBAHAN.......................................................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul.................................................................................................................
B. Alasan Memilih Judul........................................................................................................
C. Latar Belakang Masalah.....................................................................................................
D. Identifikasi dan Batasan Masalah.......................................................................................
E. Rumusan Masalah..............................................................................................................
F. Tujuan Masalah..................................................................................................................
G. Manfaat Penelitian.............................................................................................................
H. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan........................................................................
I. Sistematika Penulisan........................................................................................................

BAB II KAJIAN TEORI


A. Belajar..............................................................................................................................
1. Pengertian Belajar.......................................................................................................
2. Teori Belajar...............................................................................................................
B. Model Pembelajaran.........................................................................................................
1. Pengertian Model Pembelajaran................................................................................
2. Ciri-ciri Model Pembelajaran....................................................................................
3. Manfaat Model Pembelajaran....................................................................................
4. Tujuan Model Pembelajaran......................................................................................
C. Model Quantum Teaching................................................................................................
1. Pengertian Quantum Teaching....................................................................................
2. Tipe-Tandur................................................................................................................
3. Karakteristik Quantum Teaching.................................................................................
4. Prinsip Quantum Teaching..........................................................................................
5. Langkah-langkah Quantum Teaching..........................................................................
6. Kelebihan Model Quantum Teaching..........................................................................
7. Kekurangan Model Quantum Teaching.......................................................................
D. Pengertian Pembelajaran Kooperatif................................................................................
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif..........................................................................
2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif...............................................................................
3. Karakteristik pembelajaran Kooperatif......................................................................
4. Tipe Pembelajaran Kooperatif Make-A Match..........................................................
5. Kelebihan dan Kelebihan Pembelajaraan Kooeratif Make-A Match..........................
E. Hasil Belajar.....................................................................................................................
1. Pengertian Hasil Belajar..............................................................................................
2. Jenis-jenis Hasil Belajar..............................................................................................
3. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar...................................................................
4. Indikator Hasil Belajar................................................................................................
F. Mata Pelajaran IPA..........................................................................................................
1. Pengertian IPA...........................................................................................................
2. Hakikatdan Tujuan Pembelajaran IPA.......................................................................
G. Kerangka Berfikir.............................................................................................................
H. Hipotesis..........................................................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu danTempat Penelitian...........................................................................................
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian.......................................................................................
1. Pendekatan..................................................................................................................
2. JenisPenelitian.............................................................................................................
C. Populasi, Sampel, danTeknik Pengumpulan Data............................................................
1. Pengertian populasi.....................................................................................................
2. Pengertian sampel.......................................................................................................
3. Pengeumpulan data.....................................................................................................
D. Definisi Operasionsl Variabel..........................................................................................
1. Variabel Penelitian.......................................................................................................
2. Identifikasi Variabel.....................................................................................................
3. Hubungan antar Variabel..............................................................................................
E. Instrumen Penelitian.........................................................................................................
1. Tes................................................................................................................................
2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian......................................................................................
F. Uji Instrumen...................................................................................................................
1. Uji Validitas.................................................................................................................
2. Uji Reabilitas................................................................................................................
3. Uji Taraf Kesukaran.....................................................................................................
4. Uji Daya Pembeda........................................................................................................
G. Tehnik Analisis Data........................................................................................................
1. Uji Normalitas..............................................................................................................
2. Uji Homogenitas..........................................................................................................
3. Uji Hipotesis................................................................................................................

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN37


A. Data Penelitian.................................................................................................................
1. Kelas Eksperimen.........................................................................................................
2. Kelas Kontrol...............................................................................................................
B. Data Hasil Uji Instrumen..................................................................................................
1. Hasil Uji Validasi.........................................................................................................
2. Hasil Uji Reabilitas......................................................................................................
3. Uji Tingkat Kesukaran.................................................................................................
4. Uji Daya Pembeda........................................................................................................
C. Uji Prasyarat.....................................................................................................................
1. Uji Normalitas..............................................................................................................
2. Uji Homogenitas..........................................................................................................
3. Uji Hipotesis................................................................................................................
D. Pembahasan.....................................................................................................................

BAB V PENUTUP
A. Simpulan..........................................................................................................................
B. Rekomendasi....................................................................................................................

DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Ulangan Harian Ipa Kelas V SDN 1 Rejomulyo....................................................


Tabel 3.1 Distribusi Siswa............................................................................................................
Tabel 3.2 Hubungan Antar Variabel.............................................................................................
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Soal................................................................................................
Tabel 3.4 Kriteria Reabilitas Soal.................................................................................................
Tabel 3.5 Interprestasi Tingkat Kesukaran....................................................................................
Tabel 3.6 Uji Daya Pembeda........................................................................................................
Tabel 3.7 Ketentuan One Kolmogorof Smirnov............................................................................
Tabel 3.8 Ketentuan Homogenitas Of Variances..........................................................................
Tabel 4.1 Distribusi Subjek Penelitian..........................................................................................
Tabel 4.2 Nilai Statistik Pretes dan Postest kelas eksperimen.......................................................
Tabel 4.3 Nilai Statistik Pretes dan Postest jelas Kontrol..............................................................
Tabel 4.4 Validitas Soal Pilihan Ganda.........................................................................................
Tabel 4.5 Uji Reabilitas Soal Pilihan Ganda.................................................................................
Tabel 4.6 Interprestasi Tingkat Kesukaran Butir Soal...................................................................
Tabel 4.7 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal.................................................................................
Tabel 4.8 Klasifikasi Daya Pembeda............................................................................................
Tabel 4.9 Hasil Uji Daya Pembeda...............................................................................................
Tabel 4.10 Rekapulasi Hasil Uji Validitas, Uji Reabilitas, Uji tingkat Kesukaran,
Uji Daya Pembeda Soal Pilihan Ganda.........................................................................................
Tabel 4.11 Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kontrol...........................................................
Tabel 4.12 Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol..............................................
Tabel 4.13 Hasil Uji Hipotesis Uji Independent Sampel t-Test.....................................................
Tabel 4.14 Hasil Uji T......................................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Soal Pretes dan Postest..............................................................................................


Lampiran 2 Hasil Nilai Pretes dan Postest....................................................................................
Lampiran 3 Hasil Perhitungan Validitas Instrumen......................................................................
Lampiran 4 Hasil Uji Tingkat Kesukaran......................................................................................
Lampiran 5 Hasil Perhitungan Daya Pembeda..............................................................................
Lampiran 6 Hasil Uji Reabilitas Soal............................................................................................
Lampiran 7 Hasil Uji Normalitas..................................................................................................
Lampiran 8 Hasil Uji Homogenitas...............................................................................................
Lampiran 9 Hasil Uji Independent sampel t-Test..........................................................................
Lampiran 10 Surat Izin Penelitian.................................................................................................
Lampiran 11 Balasan Penelitian....................................................................................................
Lampiran 12 Surat Keterangan Validasi.......................................................................................
Lampiran 13 RPP Kelas Eksperimen............................................................................................
Lampiran 14 RPP Kelas Kontrol...................................................................................................
Lampiran 15 Silabus.....................................................................................................................
Lampiran 16 Gambar Proses Penelitian......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Untuk memperjelas maksud dari judul kripsi ini, penulis
perlu memberikan penegasan judul, ada pun judul skripsi ini adalah“
Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Tipe-
Tandur Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
Kelas V SDN 1 Rejomuluo Jati Agung” .
Untuk upaya menghindari sebagai adanya dalam kesalahan
memahami skripsi ini, peneliti perlu menjelaskan yangadi gunakan
istilah, istilahayang perlu di
Jelaskanaadalah sebagai berikut :
1. Pengaruh
Pengaruhaadalah sesuatu daya yang timbul daria(orang atau
benda) seseorang untuk membentukawatak kepercyaan dan
perbuataan dari seseorang.Dalam maksud penelitian ini yaitu
suatuyperbuatan atau usaha yang memilikiidari suatu hall akibat
yanggtimbul danndampakkhasil yang adaa.1
2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan pola umum prilaku
pembelajaran dalam mencapai untuk mewujudkan tujuan
pembelajaran yang di harapkan.dari uraian di atas, pengertian
modeldapat di simpulkan bahwa model pembelajaran adalah
kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar. Berfungsi sebagai pedoman bagi perancang
pembelajaran dan para pendidikkdalammmerencanakanndan
melaksanakan pembelajaran.2
3. Quantum Teaching Tipe-Tandur
Kata Quantummberarti interaksi yang mengubah energi menjadi
cahaya.Quantum Teaching menurut Bobby De Porter adalah
konsep yang menguraikan cara-cara baru dalam memudahkan
proses belajar mengajar,lewat pemaduan unsure seni dan
pencapaian-pencapaian yang terarah, apapun mata pelajaran
yang di ajarkan.Quantum Teaching menjadikan segala sesuatu
berarti dalam proses mengajar, seperti kata, pikiran, tindakan dan
sampai sejauh mana mengubah lingkungan, presentasi, dan
rancangan pengajarann Untuk meningkat kan motivasi dan
semangat belajar, ada kerangka desain yang disebut TANDUR
(Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, serta
Rayakan).3
4. Hasil Belajar

1
Departemen pendidikan dan kebudayaan, Kamus besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2019), h. 31
2
Rumuasan, Model-Model Pembelajaran, ( Jakarta : Raja Grafido, 2018), h.57
3
Robbi DePorterdkk, Quantum Teaching, mempraktekan Quantum Learning di ruang-
ruangkelas, (Bandung : PT.
Mizan Pustaka, 2018), h.3-4
Hasil Belajar merupakan tolak ukur yang menjadi acuan dalam
memperbaiki kinerja seorng pendidik dalam proses
pembelajaran. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan
dari segi aspek pengetahuan,kebiasaan, ketrampilan, emosional,
hubungan sosial, budi pekerti dan sikap. Dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar adalah Perubahan yang terjadi mencangkup
seluruh aspekktingkahlaku setelah melalui prosessbelajar
rmengajar yang di laksanakan di dalam kelas.4
5. Siswa
Siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran
pendidikan formal pada jalur pendidikan maupun pendidikan
Non formal, pada jenjang pendidikan tertentu.
6. Pelajaran IPA
Pelajaran IPA adalah ilmu yang berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam sekitar secara sistematis yang
dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan
konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh
dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain
penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.

B. Alasan Memilih Judul


Penulis memilih judul di atas di sebabkan oleh beberapa alasan,
yaitu sebagai berikut:
1. Model pembelajaran merupakan pola umum prilaku pembelajaran
dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Beberapa pendidik
belum mengembangkan model pembelajaran secara aktif yang
mengikut sertakan peserta didik dalam proses belajar. Hal ini
dapat menyebabkan peserta didik kurang aktif, kurang
bekerjasama dengan pesertadidik yang lain,dan kurang
berkonsentrasi peserta didik.
2. Hasil belajar adalah Perubahan yang terjadi mencangkup seluruh
aspek tingkah laku setelah melalui proses belajar mengajar yang
di laksanakan didalam kelas. Buku sebagai sumber utama
pembelajaran yang dikembangkan bersifat tekstual, media
maupun model pembelajaran mengakibatkan minat belajar peserta
didik rendah pada mata pelajaran ipa kurangnya perhatian mereka
terhadap pelajaran yang menimbulkan hasil belajar peserta didik
rendah.
3. Model pembelajaran Quantum Teaching Tipe-Tandur sebelumnya
belum di terapkan dalam proses belajar mengajar di dalam kelas
V SDN I Rejomulyo Jati Agung untuk itu perlu model
pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman perorangan
maupun kelompok, yang dirancang secara terstruktur, sehingga
guru dalam menentukan program pembelajaran atau model

4
Abduloh dkk, Peningkatan dan Pengembangan Prestasi Belajar Peserta Didik, (Ponorogo:
Uwais Inspirasi Indonesia, 2019), h.203
pembelajaran nya tidak hanya secara menduga duga tetapi lebih di
rancang sistematis dan terstruktur.

C. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan suatu sistem yang sangat penting dan
strategis untuk membangun sumber daya manusi (SDM), menata dan
mengembangkan peradaban bangsa, meningkatkan kesejahteraan
hidup manusia, membangun negara dan mempertahankan eksistensi
kemanusiaan. Oleh karenaitu kebijakan dalam sektor pendidikan
harus mampu mengarahkan pada pemenuhan kebutuhan SDM
jangka panjang, yaitu SDM pembelajar, kreatif, inovatif, dan
memiliki daya adaptabilitas tinggi terhadap berbagai perubahan.5
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun
2003 pasal 1 ayat 1, dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Hubungan dari penjelasan diatas adalah bermuara pada
tingkat intelektual yang dapat dilihat dari aspek kecerdasan linier,
matematis, dan logis sistematis, sementara itu aspek dalam religius
antara lain berakhlak mulia, toleransi kepada sesama. Salah satu
faktor terpenting terciptanya generasi yang mempunyai intelektual
yang baik adalah seorang guru atau pendidik diharapkan mampu
memproses berbagai macam upaya yang telah ditetapkan sebagai
standar peningkatan mutu pendidikan.6
Aktivitas pendidikan ini telah di mulai sejak manusia
pertama ada di dunia sampai berakhirnya kehidupan di muka bumi
ini, bahkan kalau mundur lebih jauh, kita akan mendapatkan bahwa
pendidikan mulai berproses sejak Allah SWT. Menciptakan manusia
pertama adalah Nabi Adam a.s dan Allah SWT mengajarkan kepada
Nabi Adam semua nama malaikat.
Al-Qur’an memperintahkan manusia agar mencari ilmu pengetahuan
Sebagai mana dalam firman Allah Qs. Al-Baqarah 75 :

ٰ ‫َطمعُوْ نَا َ ْنيُّْؤ منُوْ الَ ُكموقَ ْد َكانَفَر ْيقٌم ْنهُمي ْسمعُوْ نَكَاَل م‬
َ‫اللّ ِهثُ َّميُ َح ِّرفُوْ نَهٗ ِم ۢ ْنبَ ْع ِد َما َعقَلُوْ هُ َوهُ ْميَ ْعلَ ُموْ ن‬ َ َ َ ْ ِّ ِ َ ْ ِ َ ْ ‫اَفَت‬

Artinya:Apakah kamu masih mengharap kan mereka akan percaya


kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman
Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya,
sedang mereka mengetahui?

5
Dr.E. Nurzaman, “pendidikan dan profesikeguruan”, (Yogyakarta: Samudra Biru,2021),
h.2
6
Himpunan Peraturan perundang-undangan, Undang-undangrepublik Indonesia no 20
sistem pendidikan nasional tahun 2003, (Bandung :Fokus Media, 2018), h.5
Melalui Proses pendidikan seseorang dapat mengetahui apa yang
tidak diketahui. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt terdapat
dalam Al-Qur’an Surat
Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi :

ٓ
َّ ّ ٰ ُ ْ ُ ُ ْ َ ۚ ُ َ ّ ٰ ْ ْ ْ ُ ٰ َّ
‫ٓياَيُّهَاال ِذ ْينَا َمن ْٓوااِذاقِ ْيللك ْمتَفَ َّسحُوْ افِىال َم ٰجلِ ِسفَاف َسحُوْ ايَف َس ِحاللهُلك ْم َواِذاقِ ْياَل نشزوْ افَانشزوْ ايَرْ فَ ِعاللهُال ِذ ْي‬
ُ َ َ َ ُ
ٰ ‫واالع ْلم َدر ٰج ۗتٍو‬
‫اللّهُبِ َماتَ ْع َملُوْ نَخَ بِ ْي ٌر‬ َ َ َ ِ ْ ُ‫ن َٰا َمنُوْ ا ِم ْن ُك ۙ ْم َوالَّ ِذ ْينَاُوْ ت‬
Artinya :Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:
"Berlapang lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ayat di atassdapat di pahami bahwa pendidikan merupakan
suatu proses jangka panjang yang sudah menjadi bagian yang tidak
dapat terpisahkan dari kehidupan manusia di dunia ini, melalui
proses pendidikan manusia hanya akan mampu meraih dan
menguasai ilmu pengetahuan untuk bekal hidupnya. Lebih utama
dalam segi pendidikan agama, dalam penelitian ini pendidikan yang
difokuskannadalah mengenai IPA.
IPA merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam semesta. Baik ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang benda mati maupun yang tak
mati dengan jalan melakukan pengamatan. Menurut Depdiknas,
penguasaan IPA sebetulnya sudah memberi bekal untuk memecah
kan masalah sehari-hari, karena IPA adalah pengetahuan yang
mencari gejala-gejala alam yang berhubungan dengan komposisi,
struktur, sifat, perubahan serta dinamika alam. Dalam pembelajaran
IPA, murid memiliki ruang untuk mengembangkan sikap
ilmiah,yang dimaksud dengan sikap ilmiah disini adalah sikap rasa
ingin tahu,sikap berfikir terbuka dan kerjasama,dan sikap peka
terhadap lingkungan sekitar, mengamalkan pemecahan masalah serta
mempraktikannya di kehidupan sehari-hari.7
Pendidikan IPA SD/MI diharapkan dapat menjadi wahana
bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Dalam
mengikuti pembelajaran terutama yang berkaitan dalam kehidupan
sehari-hari lingkungan akan memudahkan siswa dalam menangkap
materi pembelajaran. Jika sering kali itu dilakukkan maka
pembelajaran akan sangat efektif, serta siswa akan terlatih untuk
melakukkan sesuatu apabila didasari oleh pengalaman. Selain itu,

7
Nelly Wedyawati, Pembelajaran IPA disekolah Dasar, (Yogyakarta : Deepublish, 2019),
h. 3
guru dalam mengajar harus kreatif dan inovatif dalam menyusun
pembelajaran supaya dapat membuat siswa termotivasi dalam
belajar. Dengan pembelajaran yang menarik, dapat memberikan
pandangan bahwa siswa berperan penting dalam proses
pembelajaran sehingga berdamapak terhadap pembentukan siswa
menjadi lebih percaya diri dan tentunya ini akan berdampak terhadap
ketercapainya tujuan pembelajaran.
Pembelajaran IPA bertujuan untuk memberikan kesempatan
bagi siswa untuk mendapatkan kemampuan positif terkait
pengetahuan di alam semesta dengan menyadari keindahan dan
fenomena yang menakjubkan dengan memupuk sikap ilmiah. Selain
itu, ruang lingkup pembelajaran IPA SD dari kelas I sampai kelas VI
memiliki beberapa materi dengan tingkat perkembangan siswa, yaitu
dari materi yang sederhana sampai materi yang rumit.
Pemilihan model yang tepat berpengaruh terhadap
keberhasilan proses belajar mengajar di kelas. Pembelajaran IPA
sangat diperlukan keterampilan dari seorang guru agar siswa mudah
memahami materi yang diberikan oleh guru. Jika guru kurang
menguasai strategi pembelajaran, maka tentu siswa akan
mendapatkan kesulitan dalam belajar. Berdasarkan hasil observasi
dan wawancara, dalam proses pembelajaran guru menggunakan
model pembelajaran konvensional dimana dalam materi perubahan
wujud benda ini menekankan pada praktik. Terbukti bahwa antusias
siswa kurang karena kurangnya keterlibatan siswa dalam
pembelajaran. Beberapa peserta didik mengeluh dengan belajar IPA,
mereka merasa sulit memahami konsep IPA yang terdapat pada mata
pelajaran tersebut,akibatnya peserta didik akan merasa jenuh dan
bosan dalam belajar IPA.
Mengacu pada aktualisasi kegiatan pembelajaran di
Kurikulum 2013 diharapkan kegiatan pembelajaran berfokus ke
murid. Peranan pengajar dalam Kurikulum 2013 hanya selaku
fasilitator serta mediator yang pada dasarnya bertugas mendampingi
serta membimbing murid dalam kegiatan pembelajaran berjalan.
Kegiatan belajar mengajar didalam kelas lebih menuju kepada
keahlian murid untuk menghafal data atau informasi yang mereka
dapat, otak mereka dituntut untuk lebih mengingat juga menimbun
bermacam informasi yang mereka dapat disbanding dituntun untuk
memahaminya. Dampaknya kala mereka lulus dari sekolah mereka
pintar dalam hal akademisi namun mereka miskin aplikasi.8
Menurut Lewier kegiatan belajar mengajar yang selama ini
berlangsung, seringkali guru menganggap murid sebagai wadah
8
Asih widi, Metodologi Pembelajaran IPA, (Jakarta : Bumi Aksara, 2022),h.15
kosong yang di isi pengetahuan atau data. Guru masuk ke kelas,
murid duduk serta diam setelah itu guru langsung mengajar,
menyajikan pelajaran dengan tehnik ceramah, sedikit sekali diberi
latihan soal (apalagi tanpa media pendukung) begitu juga model
pembelajaran yang diterapkan masih cenderung konvensional,
hingga sangat mempengaruhi terhadap hasil belajar murid. Satu
kesenjangan yang sepanjang ini terjadi, ialah minimnya pendekatan
yang benar serta efisien dalam melaksana kan proses pembelajaran.9
Menurut informasi yang penulis dapatkan dari hasil
wawancara dengan guru Kelas V yaitu Putri Risky, S.Pd. disebutkan
bahwa Hasil belajar pada mata pelajaran IPA kurang, terdapat
beberapa siswa yang masih malas dalam belajar karena dilihat dari
tugas yang diberikan masih banyak siswa yang tidak mengerjakan
dan mengumpulkan tugas, sehingga membuat hasil belajar siswa
yang masih rendah dapat dilihat pada hasil belajar Ulangan Harian
(UH) masih rendah. Hal ini terlihat pada nilai Ulangan Haraian
siswa yang ada pada tabel di bawah ini:
Tabel 1
Data hasil Belajar Ulangan Harian IPA Peserta Didik
Kelas V SDN 1 Rejomulyo Jati Agung
NO KKM Ktriteria Kelas V A Kelas V B
Jumlah Peserta Jumlah peserta
didik didik
1 75 Tuntas 14 10
2 75 Belum 10 12
Tuntas
Jumlah 24 22

9
Ferly Lewier, Profil Hasil Belajar Siswa materi Perbandingan, (Ambon : Universitas
Patimura, 2018),h.36
Hasil belajar tersebut tentu saja belum memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditentukan yakni 75. Kurangnya
strategi dan model pembelajaran membuat siswa kurang tertarik
dalam pembelajaran IPA. Dengan keadaan yang demikian
menyebabkan hasil belajar IPA masih rendah.

Salah satu alternatif supaya murid turut aktif di proses belajar


IPA di sekolah ialah guru wajib menerapkan bentuk pembelajaran
yang menunjang tercapainya hasil belajar murid serta bisa
membagikan kenyamanan di area belajar hingga bisa meningkatkan
semangat belajar, memaksimalkan penyerapan informasi selama
proses pembelajaran, hingga hasil belajar juga meningkat. Bentuk
pembelajaran yang dapat menimbulkan semangat belajar murid
serta bisa menaikkan hasil belajar IPA murid sangat diperlukan.
Salah satu bentuk pembelajaran yang dapat diterapkan merupakan
model pembelajaran quantum teaching.

Di "Quantum Teaching", ada instruksi khusus untuk


melahirkan lingkungan belajar yang efisien, merancang tuntunan
belajar, menyampaikan konten serta mengembangkan proses
pembelajaran. Untuk meningkat kan motivasi dan semangat belajar,
ada kerangka desain yang disebut TANDUR (Tumbuhkan, Alami,
Namai, Demonstrasikan, Ulangi, serta Rayakan).10 “Quantum
teaching” dipilih karena inti dari pembelajaran ini adalah murid bisa
saling berkomunikasi, bekerjasama, membangun ilmu, dan
mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik.

Prinsip-prinsip quantum teaching yaitu segalanya


berbicara,segalanya bertujuan, pengalaman sebelum pemberian
nama,akui setiap usaha jika layak dipelajarai maka layak pula
dirayakan. Prinsip utama pembelajaran Quantum yang telah
disebutkan yang juga merupakan asas utama sebagai alasan dasar di
balik model pembelajaran Quantum. Maksudnya untuk mendapatkan
hak mengajar, seorang guru membuat jembatan autentik memasuki
kehidupan peserta didik sebagai langkah pertama. Setelah kaitan itu
terbentuk “bawalah meraka kedalam dunia kita” sehingga kita dapat
membawa apa yang dipelajari kedalam dunianya dan
menerapkannya pada situasi baru. Intinya sebelum memulai
pembelajaran kita harus mengusai bagaimana karakter dari peserta
didik. Untuk mengetahui pengaruh dari pembelajaran Quantum ini

10
Robbi Deporter, Quantum Teaching, (Bandung : Kalifa, 2018),h.31
dapat di lihat dari seberapa besar peserta didik memahami konsep
IPA yang telah di berikan.11

Model quantum teaching bisa didukung dengan menerapkan


cara diskusi dalam kegiatan belajar mengajar, maka memungkin kan
bagi murid untuk mendengar, berkomentar, serta bekerjasama.
Menurut Djamarah, berdiskusi merupakan suatu obrolan ilmiah oleh
sebagian orang yang tergabung di satu kelompok, agar saling
bertukar pikiran mengenai sesuatu permasalahan ataupun bersama-
sama mencari solusi dari permasalahan itu serta kebenaran atas suatu
permasalahan tersebut.12

Dari pengertian itu, penggunaan diskusi oleh guru memiliki


maksud buat memahami apa yang terdapat di dalam pandangan
murid serta bagaimana menangani pendapat serta informasi yang
diajarkan lewat proses komunikasi yang terjadi selama kegiatan
belajar mengajar berlangsung baik komunikasi murid dengan guru
atau pun antar murid. Sehingga diskusi menyajikan tatanan sosial
dimana guru dapat menolong murid dalam menganalisa proses
berpikir mereka.

Salah satu kelebihan model pembelajaran diskusi ialah murid


dapat belajar bertanya melalui kegiatan observasi (investigasi),
mencoba bertanya dan menemukan jawaban. Dengan cara ini murid
menjadi aktif serta kritis dalam belajar. Metode diskusi kelompok
diharapkan dapat menginspirasi murid untuk belajar mengemukakan
opini, menghargai pandangan orang lain, serta menganalisa
(mengamati) motivasi dari kenyataan di sekitarnya.13

Peran guru sebagai penanggung jawab diskusi yaitu sebagai


pengatur lalulintas jawab untuk mengatur proses diskusi agar proses
diskusi tetap lancar, bertindak sebagai tembok pencegah, menerima
masalah dan melemparkannya keanggota lain, dan bertindak sebagai
pemandu yang akan mempengaruhi masalah yang sedang dibahas
Anggota, hingga mereka tidak akan menyimpang dari pokok
bahasan. Untuk mendorong hasil belajar murid agar lebih baik,
proses pembelajaran yang efisien perlu diperhatikan.14

11
Ibid,h.32
12
Sudiyono, Metode Diskusi Kelompok, (Indramayu : Adab, 2020),h.11
13
Ibid, h.14
14
Marwah Shalihah, “Peran guru mrnerapkan metode didkusi untuk menungkatkan
ketrampilan berfikir kritis siswa kelas v Sekolah Dasar”, Jurnal Cakrawala Pendas, Vol. 8, NO. 3
(2022): 34
D. Identifikasi dan Batasan Masalah

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat beberapa masalah
yang dapat penulis identifikasi kanyaitu:
a. Guru belum menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai
dengan materi pembelajaran dan karakteristik peserta didik
b. Pembelajaran guru kurang melibatkan siswa
c. Kurangnya pemahaman peserta didik terhadap materi
pembelajaran yang diberikan
d. Hasil nilai peserta didik dalam pelajaran IPA masih rendah

2. Batasan Masalah
Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu luas dan
menyimpang maka penulis membatasi masalah pada penelitian
adalah : Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Tipe-
Tandur Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
Kelas V SDN 1 Rejomulyo Jati Agung.

E. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah“ Apakah Terdapat Pengaruh yang
Signifikan Model Quantum Teaching Tipe-Tandur Terhadap Hasil
Belajar Siswa Mata pelajaran IPA V di SDN 1 Rejomulyo Jati
Agung?”

F. Tujuan Penelitian
Perumusan tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti melalui
penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh Model
Pembelajaran Quantum Teaching Tipe-Tandur Terhadap Hasil
Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA V di SDN 1 Rejomulyo Jati
Agung.

G. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
dunia pendidikan khususnya pendidikan sekolah dasar sehingga
penelitian ini bermanfaat sebagai acuan dan rujukan sebuah
model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak yang terkait dalam penelitian ini diantaranya:
a. Siswa
Memperoleh pengetahuan belajar yang membiasakan peserta
didik untuk aktif dalam proses pembeelajaran sehingga
peserta didik dapat meningkatkan hasil belajarnya.
b. Guru
Sebagai refrensi untuk memudahkan pendidik dalam
penyampain materi saat proses pembelajaran
c. Sekolah
Memberikan sumbangan yang berguna dalam upaya
meningkatkan mutu pembelajaran khususnya pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam disekolah yang bersangkutan.
d. Peneliti
Memperluas pengetahuan dan penafsiran mengenai model
pembelajaran quantum teaching tipe-tandur menjadi
alternative model pembelajaran yang bisa diterapkan dalam
mengajar.

H. Kajian PenelitianTerdahulu yang Relevan


Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching beberapa
peneliti sudah menggunakan atau sudah menerapkan untuk
meningkatkan hasil belajar. Dengan hasil penelitian yang
sebelumnya adalah sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Husniyati Yahya, dalam


jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar
Biologi Siswa SMS Islam Terpadu Al-Fityan Gowa..Hasil
Penelitian yang dilakukan terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap hasil belajar biologi siswa. Adapun
perbedaan dari penelitian ini adalah objek yang dipilih
adalah SMS Islam terpadu Al-Fatyan Gowa sedangkan
peneliti yaitu SDN 1 Rejomulyo jati agung. Persamaan
yaitu sama sama pemelajaran IPA Dengan menggunakan
model Quantum Teaching 15
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ridha Ahsanul Fitri, dalam
jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Model Quantum
Teaching Terhadap Minat dan Hasil Belajar Siswa di
Sekolah Dasar”.Hasil Penelitan yang dilakukan terdapat
pengaruh yang signifikan model quantum teaching terhadap
minat belajar dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS
di Kelas V.Adapun Perbedaan dari penelitian ini adalah
variabelnya yaitu pembelajaran IPS sedangkan peneliti
Yaitu Pembelajaran IPA.Persamaanya sama sama
menggunakan model quantum teaching16

15
Husniyati Yahya, ” Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMS Islam Terpadu Al-Fityan Gowa”,2018.
16
Ridha Ahsanul Fitri,“Pengaruh Model Quantum Teaching Terhadap Minat dan Hasil
Belajar Siswa di Sekolah Dasar”,2021.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Juhayyatul Anisa, dalam
skripsinya yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial Melalui Model Quantum Teaching Pada
Siswa Kelas VC SD Negri Jumoyo 2 Salam Magelang”
Hasil Observasi proses pembelajaran menggunakan
Quantum Teaching mengalami peningkatan dari siklus I
58% Menjadi 78% pada siklus II.Adapun perbedaan dari
penelitian ini adalah variabelnya yaitu pembelajaran IPS
dan objek yang diteliti kelas VC SD Negri Jumoyo 2 salam
Magelang. Persamaannya sama sama menggunakan model
quantum teaching.17
4. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Lutfie Hakim, dalam
skripsinya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran
Quantum Teaching Pada Pembelajaran Teknologi Mekanik
Siswa Kelas X TP SMK Muhammadiyah 3
Yogyakarta”.Hasil Observasi proses pembelajaran
menggunakan Quantum Teaching mengalami peningkatan
pada sisklus I Nilai rata-rata siswa 76, dan pada siklus II
mengalami peningkatan menjadi 81 Nilai rata-rata spade
siswa. Adapun perbedaan dalam penelitian ini yaitu pada
variabelnya yaitu pembelajaran teknologi mesin dan
objeknya yaitu kelas X TP SMK Muhammadyah 3
Yogyakarta sedangkan peneliti yaitu pembelajaran IPA di
kelas V SDN 1 Rejomulyo Jati agung.18
5. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Nursalam,
dalam jurnalnya yang berjudul”Efektivitas Model Quantum
Teaching Terhadap Pembelajaran Matematika di Sekolah
Dasar”. Hasil Observasi yang dilakukan menghasilkan rata-
rata keefektifan 3,55 dengan kategori sangat efektif.
Adapun perbedaan dalam penelitian ini yaitu variabelnya
pembelajaran Matematika sedangkan peneliti pembelajaran
IPA. Persamaannya sama sama menggunakan model
quantum teaching19

17
Juhayyatul Anisa,“Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Model
Quantum Teaching Pada Siswa Kelas VC SD Negri Jumoyo 2 Salam Magelang”, 2018.
18
Ahmad Lutfie Hakim, “Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Pada
Pembelajaran Teknologi Mekanik Siswa Kelas X TP SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta”,2019.
19
Muhammad Nursalam,”Efektivitas Model Quantum Teaching Terhadap Pembelajaran
Matematika di Sekkolah Dasar”,2021.
I. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAH
BAB ini berisi mengenai penegasan judul, latar belakang
masalah,indentifikasi dan Batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, kajian terdahulu yang relevan dan
sistematika penulisan
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
BAB ini berisi mengenai paparan teori yang digunakan dan
pengajuan hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
Memuat secara rinci metode penelitian yang digunakan penelititi
beserta justifikasi/alasannya, waktu dan tempat penelitian, jenis
penelitian, lokasi, populasi dan sampel, metode pengumpulan data,
instrument penelitian Uji Validitas dan Uji Reabilitas, Data definisi
konsep dan Variabel serta analisis data yang dipakai.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Memuat Deskripsi data dan Pembahasan hasil penelitian dan
Analisis data
BAB V PENUTUP
Kesimpulan dan Rekomendasi
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut R. Gagne, Belajar didefinisikan sebagai suatu
proses dimana suatu orgasme berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman. Menurut Hamalik menjelaskan belajar adalah
memodifikasi atau memperteguh pengalaman. Sedangkan
menurut Djamarah dan Zain, Belajar adalah proses perubahan
perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan
adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut
pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap bahkan meliputu
segenap aspek orgasme atau pribadi.
Menurut Dimyati dan Mudjiono, Belajar merupakan suatu
proses internal yang kompleks, yang terlibat dalam proses
internal tersebut adalah yang meliputi unsure efektif,dalam
afektif berkaitan dengan sikap,nilai-nilai, dan penyesuaian
perasaan sosial.Berikutnya, E.R Hilgard menerangkan bahwa
belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap
lingkungan. Hilgard menegaskan bahwa belajar merupakan
proses mencari ilmu yang terjadi didalam diri seorang melalui
proses lathan, pembiasaan, pengalaman dan sebagainya.20
Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan kalau
belajar bisa dimaksud sebagai proses membangun pengetahuan
melalui berbagai macam pengalaman, dan proses perubahan
perilaku siswa adalah akibat pengalaman dari interaksi dengan
lingkungannya.

2. Teori Belajar
Teori belajar merupakan hubungan antara kegiatan siswa
dengan proses-proses psikologis dalam diri siswa serta semua
fenomena/keadaan yang terjadi dalam peoses belajar. Berikut
merupakan beberapa definisi teori belajar menurut para ahli.
a. Teori Belajar Brunner
Teori belajar bunner atau teori prmbrlajaran
perkembangan belajar adalah sebuah proses belajar
menggunakan mental, yaitu: individu yang belajar
mengalami sendiri apa yang dipelajari agar proses tersebut
dapat direkam dalam pikiran dengan cara sendiri. Pada teori
ini siswa diarahkan untuk belajar melalui keterlibatan aktif
dengan konsep-konsep dan prinsip dalam pemecahan
masalah dan guru mendorong siswa unruk mendaptakan
pengalaman dengan melakukan kegiatan yang

20
Roberta Uron dkk, Belajar Dan Pembelajaran, (Bandung : Media Sains Indonesia, 2021),
h 1-2
memungkinkan siswa menemukan prinsip-prinsip unruk diri
mereka sendiri.
Brunner mengemukakan bahwa dalam proses belajarnya
anak melewati 3 tahap yaitu:
1). Tahap enaktif
Dalam tahap ini anak secara langsung terlibat dalam
memanipulasi suatu benda.
2). Tahap Ikonik
Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan anak sedah
berhubungan dengan mental, yang merupakan gambaran
dari objek/benda yang dimanipulasinya.
3). Tahap Simbolik
Dalam tahap ini anak tidak terkait dengan objek pada
tahap sebelumnya.
b. Teori Belajar Behavioristik
Teori belajar behavioristik ialah suatu teori yang
focus pada hasil yang bida diukur serta dilihat. Supaya
tingkah laku yang diharapkan bisa jadi rutunitas, dibutuhkan
pemakaian perulangan serta kusus. Tahap dari teori ini yaitu
terbentuknya tingkah laku yng baik dan menjadi tolak ukur.
Teori ini dicetuskan oleh Gage serta Berliner tentang
pergantian perilaku jadi dari hasil pengalaman memakai
metode stimulus dan tanggapan.
Menurut garge dan Berliner menyebutkan bahwa
orang yng belajar diposisikan jadi individu yang pasif serta
memakai cara khusus untuk menyebabkan tanggapan atau
tingkah laku tersendiri.
Tahap ini guru akan memberi petunjuk da memberi contoh
lewat stimulus untuk melihat tingkah laku siswa. Semakin
sering seorang mendapatkan penguatan dalam belajar maka,
ia akan menunjukan tingkah laku yang sesuai dengan
informasi yang didapatkan.
c. Teori Belajar Kognitif
Teori Kognitif adalah suatu proses atau usaha yang
melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia
sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungan
untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk
pengetahuan dalam teori ini, ilmu dan pengetahuan itu akan
dibuat dalam diri satu orang melalui peoses hubungan yang
terkait serta berkaitan dengan lingkungan. Pada teori ini guru
bukanlah sumber penting dalam pembelajaran dan sikap
siswa bukanlah tolak ukur untuk menentukan hasil tidaknya
teori ini namun refleksi dari apa yang dikerjakan guru dan
siswa yng dinilai. Dengan kata lain teori ini dilihat dari
bagaimana siswa mengorganisasi pengalaman belajar yang
didapatnya serta bagaimana perkembangan cara berfikir
siswa21.
d. Teori Belajar Humanistik
Teori humanistik berasumsi bahwa teori belajar
apapun baik dan dapat dimanfaatkan, asal tujuannya untuk
memanusiakan manusia. Teori ini dikatakan berhasil jika
21
Ibid, h. 3
siswa sudah bisa memahami lingkungan dan dirinya sendiri.
Guru hanya bertindak sebagai fasilitator serta memberi
motivasi kepada siswa.
e. Teori Belajar Konstruktivistik
Teori belajar kontruktivisme adalah sebuat teori
pendidikan yang mengedepankan peningkatan perkembangan
logika dan konseptual pembelajaran. Dalam teori ini benar-
benar diakui jika siswa dapat cari sendiri permasalahannya
berpikirserta rintangan yang ditemui oleh beberapa siswa.
Mereka bisa mengakhiri serta membuat ide tentang
keseluruhannya yang berbentuk fakta serta teori pada sebuah
bagunan yang utuh.22
Berdasakan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
teori belajar adalah suatu teori perkembangan mental
seseorang untuk mengedepankan perkembangan logika dan
konseptula sehingga memperoleh dan merasakan sendiri apa
yang dipelajari. Teori kognitif, konstruktivisme dan
humanisme merupakan teori-teori yang dapat mendukung
penelitian ini.

B. Model Pembelajaran
1. Pengertian Model Pembelajaran
Menurut Joyce, weil dan Calhoun, model pembelajaran
adalah suatu deskripsi dari lingkungan pembelajaran, termasuk
perilaku guru menerapkan dalam pembelajaran. Model
pembelajaran banyak kegunaannya mulai dari perencanaan
pembelajaran dan perencanaan kurikulum sampai perencanaan
bahan-bahan pembelajaran, termasuk program-program
multimedia.
Menurut Triono model pembelajaran adalah perencanaan
atau pola pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial.
Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran
yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan
pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,
lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.
Menurut Arend memilih istilah model pembelajaran
didasarkan pada dua alasan penting. Pertama, istilah model
memiliki makna yang lebih luas dari pada pendekatan, strategi,
metode, dan tehnik. Kedua model dapat berfungsi sebagai sarana
komunikasi yang penting, apakah yangdibicarakan tentang
mengajar dikelas atau praktik mengawasi anak-anak. Model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan
prosedur sistematik (teratur) dalam perorganisasian kegiatan

22
Ibid, h. 7
belajar untuk mencapai tujuan belajar (kompetensi belajar).
Model pembelajaran ini sangat efektif dalam upaya peningkatan
kualitas belajar mengajar, karena pada kegiatan pembelajaran
siswa dituntut untuk berperan aktif dalam pembelajaran serta
diharapkan menggunakan kemampuan berfikir tinggi, mengasah
kekompakan dan kerja sama dalam sebuah tim/kelompok.23
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah rancangan kegiatan belajar mengajar agar
pelaksanaan KBM dapat berjalan dengan baik, menarik, mudah
dipahami dan sesuai dengan urutan yang jelas.

2. Ciri- ciri Model Pembelajaran


Secara garis besar model pembelajaran menurut para ahli
adalah merupakan cara yang efektif dan efisien untuk
meningkatkan mutu sebuah pembelajaran dengan melibatkan
guru dan siswa secara bersamaan. Ada beberapa ciri-ciri model
pembelajaran secara khusus menurut Kardi dan Nur diantaranya
adalah:
a. Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh para pencipta
atau pengembangnya. Model pembelajaran mempunyai teori
berfikir yang masuk akal maksudnya, para pencipta atau
pengembang membuat teori dengan mempertimbangkan
teorinya dengan kenyataan sebenarnya serta tidak secara
fiktif dalam menciptakan dan mengembangkannya.
b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa
belajar. Model pembelajaran mempunyai tujuan yang jelas
tentang apa yang akan dicapai, termasuk di dalamnya apa
dan bagaimana siswa belajar dengan baik serta cara
memecahkan masalah suatu masalah pembelajaran.
c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut
dapat dilaksanakan dengan berhasil. Model pembelajaran
mempunyai tingkah laku mengajar yang diperlukan sehingga
apa yang menjadi cita-cita mengajar selama ini dapat berhasil
dalam pelaksanaannya.
d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Model pembelajaran
mempunyai lingkungan belajar yang kondusif serta nyaman,
sehinggasuasana belajar dapat menjadi salah satu aspek
penunjang apa yang selama ini menjadi tujuan belajar. 24

Sedangakan menurut Hamiyah dan Jauhar, ciri-ciri model


pembelajaran adalah :
1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar tertentu.
2. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu.

23
Shilphy A.octavia, Model-model Pembelajaran, (Yogyakart : Deepublish, 2020), h. 12-13
24
Iis Daniati Fatimah, dkk. Model-Model Pembelajaran, (Solok : Yayasan pendidikan
cendekia muslim, 2022), h. 8-9
3. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan
pembelajaran di kelas
4. Memiliki perangkat bagian model
a. Memiliki dampak sebagai akibat penerapan model
pembelajaranbaik langsung maupun tidak langsung.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas , terlihat adanya
kesamaan ciri khusus yang menyelubungi semua penegrtian
model pembelajaran. Ciri khusus tersebut adalah adanya pola
atau rencana yang sistematis. Pada akhirnya setiap model
pembelajaran memerlukan sistem pengolahan dan lingkungan
belajar yang berbeda. Setiap pendekatan memberikan peran yang
berbeda kepada siswa, pada ruang fisik, dan pada sosial kelas.

3. Manfaat Model Pembelajaran


Manfaat model pembelajaran adalah sebagai pedoman
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Karena itu
pemilihan model sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang
akan diajarkan, tujuan (kompetensi) yang akan dicapai dalam
pembelajaran tersebut, serta tingkat kemampuan siswa.
Menurut mulyono manfaat model pembelajaran yaitu:
a. Bagi Guru
1).Memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran
sebab langkah-langkah yang akan ditempuh sesuai
dengan waktu yang tersedia, tujuan yng hendak dicapai,
kemampuan daya seap siswa, serta ketersediaan media
yang ada.
2).Dapat dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas
dalam pembelajaran.
3).Memudahkan untuk melakukan analisis terhadap perilaku
siswa secara personal maupun kelompok dalam waktu
relative singkat.
4).Memudahkan untuk memyusun bahan perimbangan dasar
dalam merencanakan penelitian tindakan kelas (PTK)
dalam rangka memperbaiki atau menyempurnakan
kualitas pembelajaran.
b. Bagi Siswa
1).Kesempatan yang luas untuk berperan aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
2).Memudahkan siswa untuk memahami materi
pembelajaran.
3).Mendorong semangat belajar serta ketertarikan mengikuti
pembelajaran secara penuh.
4).Dapat melihat atau membaca kemampuan pribadi di
kelompok secara objektif.25
25
Shilphy A.octavia, Model-model Pembelajaran, (Yogyakart : Deepublish, 2020), h. 15-16
4. Tujuan Model Pembelajaran
Model Pembelajaran merupakan bagian dalam
perencanaan dan penyampaian pembelajaran. Model digunakan
guna membantu memperjelas prosedur pada saat guru mengajar,
untuk menciptakan hubungan serta keadaan keseluruhan dari apa
yang di desain dalam pembelajaran. Menurut Joyce dan Weil ada
beberapa kegunaan dari model pembelajaran antara lain :
1. Memperjelas hubungan fungsional antara berbegai
komponen, unsue atau elemen sistem dari yang
dikembangkan.
2. Prosedur yang akan ditempuh dalam melaksanakan
kegiatan dapat di identifikasi secara tepat. Disesuaikan
dengan kebutuhan dan kondisi.
3. Dengan adanya model maka berbagai kegiatan yang
dicangkup dapat dikendalikan.
4. Model akan mempermudah para administrator untuk
mengindentifikasi komponen, elemen yang mengalami
hambatan, jika kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tidak
efektif dan tidak prodektif.
5. Mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk
mengadakan perubahan jika terdapat ketidak sesuaian
dari apa yang telah dirumuskan.
6. Dengan menggunakan model, guru dapat menyusun
tugas-tugas siswa menjadi suatu keseluruhan yang
terpadu.
7. Melalui model pembelajaran, guru mentransformasi
informasi secara kratif, dan efektif sesuai kebutuhan.
Model pembelajaran dirancang untuk tujuan tertentu,
bisa terkait konsep informasi, cara berfikir, kajian nilai-nilai
sosial dan sebagainya, dengan melibatkan siswa dalam tugas
kognitif dan sosial tertentu. Beberapa model berpusat pada guru,
siswa dianggap sebagai mitra dalam pembelajaran, dan
pengembangan peserta didik dilihat dari cara siswa merespons
tugas. Cara siswa merespons menghasilkan berbagai tanggap
perilaku saat proses maupaun setelah pembelajaran.
Tujuan suatu model pembelajaran menurut Joyce dan Weil
adalah sebagai berikut:
1. Membantu siswa belajar membangun pengetahuan,belajar
bagaimana belajar, termasuk belajar dari suatu sumber, belajar
dari ceramah, film, tugas membaca, dan semacamnya.
2. Model pembelajaran dirancang untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam memproses informasi lebih baik.
termasuk metode untuk menyajikan informasi, agar siswa dapat
belajar dan memoertahankannya dengan lebih efektif,
mengoprasikannya lebih konseptual. Sistem yang membantu
menghafal dan mengajar siswa mengumpulkan dan
mengorganisasikan informasi secara konseptual, dan untuk
mengajarkan siswa menggunakan metode dengan disiplin.
Untuk terlibat dalam penalaran kualitas dan menguasai konsep.26
Berdasarkan uraian diatas, tujuan dari model
pembelajaran adalah membantu siswa memperoleh ketrampilan,
nilai, cara berfikir, dan cara mengekspresikan diri mereka
sendiri. Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang
dirancang sedemikian rupa dan dilaksanakan dari awal hingga
akhir kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran bertujuan
untuk mencapai tujuan khusus dengan menerapkan langkah
yang sudah ditentukan.

C. Model Quantun Teaching


1. Pengertian Quantum Teaching
Kata Quantum berarti interaksi yang mengubah energi
menjadi cahaya. Sedangkan teaching berarti mengajar. Dengan
demikian Quantum Teaching adalah macam-macam interaksi
yang ada didalam dan sekitar momen belajar, interaksi-interaksi
ini mencangkup unsur-unsur belajar yang efektif yang dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa. menurut Bobby De Porter
Quantum teaching adalah konsep yang menguraikan cara-cara
baru dalam memudahkan proses belajar mengajar, apa pun mata
pelajaran yang diajarkan. Quantum Teaching menjadikan segala
sesuatu berarti dalam proses mengajar, seperti kata, pikiran,
tindakan dan sampai sejauh mana mengubah lingkungan,
presentasi, dan rancangan pengajaran. Quantum Teaching adalah
pendekatan proses belajar yang dapat memunculkan kemampuan
bakat alamiah peserta didik dalam proses pembelajaran yang
efektif. Quantum Teaching berfokus pada hubungan dinamis
dalam lingkungan kelas.27 Berdasarkan pemaparan di atas dapat
disimpulkan bahwa Quantum Teaching adalah usaha maksimal
yang dilakukan oleh warga belajar untuk meningkatkan
pengalaman dan hasil belajar dengan menyertakan segala potensi
yang ada pada dalam diri dan lingkungan.

2. Model Pembelajaran Quantum Teaching Tipe-Tandur


Menurut Depoter Quantum Teaching memiliki kerangka
atau tipe yaitu TANDUR: Tumbuhkan, Alami, Namai,
Demonstrasi, Ulangi, Rayakan. Hal ini dikuatkan dengan
pelaksaanaan model Quantum Teaching tipe TANDUR yang
telah dilakukan oleh Murni, dkk. yaitu:
a. Siswa mengamati demonstrasi guru dan memahami tentang
materi pembelajaran ( T )
b. Guru dan siswa saling bertanya jawab tentang materi
pembelajaran (A).
26
Iis Daniati Fatimah, dkk. Model-Model Pembelajaran, (Solok : Yayasan pendidikan
cendekia muslim, 2022), h. 10-12
27
Robbi Deporter dkk, Quantum Teaching, (Bandung : Kaifa, 2018), h.31-32
c. Siswa dapat memberi nama (N) pada materi yang diajarkan.
d. Guru dan siswa mendemonstrasikan (D) hasil diskusi
kelompok tentang materi pembelajaran.
e. Guru bersama siswa mengulangi (U) materi yang telah
dipelajari dan kemudian saling mengoreksi hasil pekerjaan
diskusi kelompok.
f. Guru dan siswa merayakan (R) materi yang telah dipelajari
dengan benar.

3. Karakteristik Quantum Teaching


Model quantum teaching memiliki karakteristik umum yang
dapat memantapkan dan menguatkan sosoknya. Menurut
Kosasih & Sumarnama beberapa karakteristik umum yang
tampak membentuk sosok pembelajaran kuantum atau quantum
teaching sebagai berikut:
a. Model quantum teaching berpangkal pada psikologi kognitif.
b. Model quantum teaching lebih manusiawi, individu menjadi
pusat perhatian, potensi diri, kemampuan berfikir, motivasi,
dan sebagainya diyakini dapat berkembang secara maksimal.
c. Model quantum teaching lebih bersifat konstruktivistis
namun juga menekankan pentingnya peranan lingkungan
pembelajaran yang efektif dan optimal dalam pencapaian
tujuan pembelajaran.
d. Model quantum teaching mensinergikan faktor potensi
individu dengan lingkungan fisik dan psikis dalam konteks
pembelajaran.
e. Model quantum teaching memusatkan perhatian pada
interaksi yang bermutu dan bermakna.
f. Model quantum teaching sangat menekankan pada
akselerasi pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.
g. Model quantum teaching sangat menekankan kealamiahan
dan kewajaran proses pembelajaran, bukan keartifisialan atau
keadaan yang dibuat-buat.
h. Model quantum teaching sangat menekankan kebermaknaan
dan kebermutuan proses.
i. Model quantum teaching memiliki model yang memadukan
konteks dan isi pembelajaran.
j. Model quantum teaching memusatkan perhatian pada
pembentukan keterampilan akademis, keterampilan hidup,
dan prestasi fisikal atau
k. Model quantum teaching menempatkan nilai dan keyakinan
sebagai bagian penting proses pembelajaran.28

4. Prinsip Quantum Teaching


Quantum Teaching juga memiliki lima prinsip, atau
kebenaran tetap. Serupa dengan Asas Utama, Bawalah Dunia
28
Dr.Amin dkk, 164 Model Pembelajaran Kontemporer, ( Bekasi : LPPM, 2022),h.457-458
Mereka ke Dunia Kita Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka,
prinsip-prinsip ini memengaruhi seluruh aspek Quantum
Teaching. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
a. Segalanya berbicara Dari lingkungan kelas hingga bahasa
tubuh pendidik, dari materi yang dibagikan hingga RPP,
semua konten mengirimkan informasi tentang pembelajaran.
Dalam hal ini pendidik dituntut mampu merancang /
mendesain seluruh aspek ruang kelas dan lingkungan sekolah
sebagai sumber belajar bagi peserta didik..
b. Segalanya Bertujuan semuanya terjadi dalam kegiatan belajar
yang terarah. Dalam hal ini, setiap kegiatan pembelajaran
harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan pembelajaran ini
harus dijelaskan kepada siswa.
c. Pengalaman sebelum pemberian nama ketika siswa telah
memperoleh banyak informasi sebelum mendapatkan nama
pengetahuan mereka, proses pembelajaran kemungkinan
besar terjadi. Saat mempelajari hal-hal tertentu (konsep,
rumus, teori, dll), siswa harus terlebih dahulu mengerjakan
tugas (pengalaman / eksperimen). Melalui tugas ini, siswa
akhirnya dapat meringkas konsep, rumus, dan teori sendiri.
Dalam hal ini, simulasi konseptual harus dibuat agar siswa
dapat memperoleh pengalaman.
d. Akui setiap usaha, Setiap proses pembelajaran siswa harus
diakui prestasi dan kepercayaan dirinya. Pendidik harus
mampu mengapresiasi atau mengenali setiap usaha yang
dilakukan siswa. Jika upaya siswa jelas-jelas salah, meskipun
upaya siswa salah, pendidik harus dapat memberikan
pengakuan atau penghargaan dan secara bertahap
memperbaiki jawaban siswa yang salah. Jangan menutup
semangat belajar siswa.
e. Jika Layak Dipelajari, Maka Layak Pula Dirayakan,
Perayaan dapat memberikan umpan balik tentang kemajuan
dan mendorong hubungan positif dengan pembelajaran.
Pendidik harus mengembangkan strategi dan memberikan
umpan balik yang positif untuk mendorong semangat belajar
siswa baik dikelompokkan atau individual.29
Prinsip dan asas pengajaran kuantum dapat diterapkan pada
pembelajaran sains. Hal tersebut dapat menunjang pelaksanaan
pembelajaran, sehingga memberikan manfaat dan makna bagi
siswa. Dalam penelitian ini prinsip dan asas tersebut digunakan
sebagai dasar dalam proses pembelajaran.
5. Langkah-langkah Quantum Teaching Tipe-Tandur
Menurut Miati,langkah-langkah model pembelajaran
Quantum Teaching yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.

29
Ibid,h.457
a. Tumbuhkan, guru menyampaikan kepada siswa apa yang
hendak mereka pelajari dan mengapa hal itu penting.
Timbulkan rasa ingin tahu siswa dengan demonstrasi yang
menimbulkan teka-teki, masalah kehidupan nyata, atau cara
lain.
b. Alami, guru mengajak siswa masuk ke dalam materi yang
akan diajarkan dengan cara memberikan permainan yang ada
hubunganya dengan materi yangakan diajarkan dan siswa akan
mendapatkan pengalaman dari permainan tersebut.
c. Namai, siswa dengan bantuan guru menyimpulkan materi
pembelajaran berdasarkan pengalaman yang baru saja
dilakukan.
d.Demonstrasikan,siswa secara berkelompok
mendemonstrasikan cara mengerjakan sesuatu.
e. Ulangi, siswa bersama guru mengulang dan merangkum
materi pelajaran yang telah dipelajari.
f. Rayakan, pada akhir pembelajaran guru memberi apresiasi
yang baik kepada semua siswa dari apa yang sudah didapatkan dari
materi tersebut. 30

6. Kelebihan Model Quantum Teaching


Quantum teaching merupakan orkestra dari berbagai
interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen pembelajaran.
Interaksi ini mencakup elemen pembelajaran yang efektif, yang
mempengaruhi keberhasilan siswa secara keseluruhan. Interaksi
tersebut mengubah kemampuan dan bakat alami siswa menjadi
cahaya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, sehingga
proses implementasinya tidak sendirian. Semuanya menjadi
sangat penting karena ada dan saling mendukung.
Kelebihan dari model quantum teaching adalah sebagai berikut.
a. Dapat membimbing siswa ke arah berpikir yang sama dalam
satu saluran pikiran yang sama.
b. Karena quantum teaching lebih melibatkan siswa, saat proses
pembelajaran perhatian siswa. dapat dipusatkan kepada hal
hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal yang
penting itu dapat diamati secara teliti.
c. Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka
tidak
memerlukan keterangan-keterangan yang banyak.
d. Proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan
menyenangkan.
e. siswa didorong untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara
teori dengan kenyataan dan dapat mencoba melakukannya
sendiri.
f. Karena model pembelajaran quantum teaching membutuhkan
kreativitas dari seorang guru untuk merangsang keinginan

30
Robbi Deporter dkk, Quantum Teaching, (Bandung : Kaifa, 2018), h.39-40
bawaan siswa untuk belajar, secara tidak langsung guru
terbiasa untuk berfikir kreatif setiap harinya.
g. Pelajaran yang diberikan oleh guru mudah diterima atau
dimengerti oleh siswa.31

7. Kekurangan Model Quantum Teaching


Adapun kekurangan yang dimiliki model quantum teaching,
yaitu:
a. Memerkukan perencanaan yang matang dan waktu
pembelajaran yang cukup panjang
sehingga terkadang berpotensi mengganggu pelajaran
lainnya.
b. Jumlah media dan fasilitas yang digunakan yang mungkin
jarang tersedia di sekolah.
c. Kesulitan dalam menggunakan model quantum teaching akan
muncul pada lingkungandan kondisi pembelajaran yang tidak
kondusif, sehingga diperlukan penguasaan kelas yang baik.32

D. Model Pembelajaran Kooperatif


1. Pengertian pembelajaran Kooperatif
Koopertif dalam bahasa inggris disebut dengan”cooperate”,
yaitu bekerja sama ciri khusus pembelajaran kooperatif
mencangkup lima unsur yang harus diterapkan, yaitu saling
ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap
muka, komunikasi antar anggota dan evaluasi proses kelompok.
menurut salvin pembelajaraan kooperatif merupakan suatu
model atau acuan pembelajaran dimana dalam proses
pembelajaran yang berlangsung, peserta didik mampu belajar
dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaborasi
yang anggotanya terdiri atas 4 sampai 6 orang, dengan struktur
kelompoknya yang bersifat heterogen atau dengan karakteristik
yang berbeda-beda.33
Menurut artzt dan newman pembelajaran kooperatif
melibatkan peserta didik pada bentuk kerja sama dalam suatu tim
untuk memecahkam suatu masalah,menyelesaikan tugas, atau
mencapai tujuan bersama. Sedangkan menurut eggan dan
kauchak menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan
sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan peserta
didik bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan
bersama. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran yang
berlangsung saling berbagi informasi, saling berkomunikasi
dalam kelompok kecil.

31
Dr.Marwiyah dkk, Perencanaan Pembelajaran Kontemporer Berbasis Penerapan
Kurikulum 2013, (Yogyakarta : Deepublish, 2018),h.190
32
Ibid,h.191
33
Donni Juni, Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran, (Bandung:
Pustaka Setia, 2019).h 292
2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Tujuan umum pembelajaran kooperatif adalah menciptakan
situasi yang keberhasilan individu ditentukan atau di pengaruhi
oleh keberhasilan kelompoknya. Adapun tujuan khusus dari
pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut:
a. Hasil belajar akademik
Pembelajaran kooperatif bertujuan meningkatkan kinerja
peserta didik dalam tugas tugas akademik. Banyak ahli yang
berpendapat bahwa model embelajaran kooperatif unggul
dalam membantu peserta didik untk memahami konsep-
konsep yang sulit.
b. Pengakuan adanya keragaman
Model pembelajaran kooperatif bertujuan agar peserta didik
dapat menerima teman-temannya yang mempunyai
perbadaan latar belakang. Perbedaan tersebut mencangkup
perbedaan suku, agama, kemampuan akademik dan tingkat
sosial.34

3. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif


Pembelajaran kooperatif memiliki sejumlah karakteristik tertentu
yang membedakan dengan model pembelajaran lainnya yaitu:
a. Peserta didik bekerja dalam kelompok secara kooperatif
untuk menuntaskan materi belajarnya.
b. Kelompok dibentuk dari peserta didik yang memiliki
kemampuan tinggi,sedang, dan rendah.
c. Apabila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras,
budaya, suku, dan jenis kelamin yang berdeda-beda.
d. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok dari pada
individu.35

4. Tipe Pembelajaran Kooperatif Make-A Match


Model pembelajaran Make a Match atau mencari pasangan
merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Penerapan model
pembelajaran ini dimulai dari teknik guru menyiapkan kartu
yang berisi persoalan-permasalahan dan kartu yang berisi
jawaban. Kemudian, setiap peserta didik mencari kartu jawaban
yang cocok dengan persoalannya. Peserta didik yang benar
mendapat nilai-reward, kartu dikumpulkan kembali untuk babak
berikutnya.36

5. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe


Make-A Match

34
Ibid,h 293
35
Ibid,h 294
36
Ibid,h 320
Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match ini
mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya adalah
dapat melatih ketelitian, kecermatan, dan ketepatan serta
kecepatan dalam menyelesaikan soal. Sedangkan, kelemahannya
adalah waktu yang cepat, kurang konsentrasi, dan dapat
menimbulkan kegaduhan bagi kelas yang lain.

E. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu hasil dan belajar, hasil
adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang di nyatakan
dalam bentuk simbol, angka, maupun kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah di capai oleh setiap anak dalam
periode tertentu.Sedangkan belajar adalah suatu proses usaha
yang di lakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Artinya, tujuan
kegiatan adalah proses perubahan tingkah laku, baik yang
menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan
meliputi segenap aspek pribadi. Kegiatan belajar mengajar
seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan
belajar mengajar, menilai proses, dan hasil belajar. Selain itu,
belajar akan lebih baik jika subjek belajar mengalami atau
melakukannya.
Belajar yang efektif dapat membantu peserta didik untuk
meningkatkan hasil belajar yang diharapkan sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Jadi, hakikat belajar adalah perubahan.
Menurut Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Hasil
belajar atau prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya
di tunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang di berikan oleh
guru”. Menurut Mulyono Abdurahman, “Hasil Belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah mengikuti kegiatan
belajar”.
Menurut Dimyanti dan Mudjino, “Hasil Belajar adalah
“Hasil dari suatu interaksi belajar mengajar, hasil untuk sebagian
berkat dari guru. Pencapaian tujuan pengajaran pada bagian lain
merupakan penangkalan kemampuan mental peserta didik.
Rusman berkeyakinan bahwa hasil belajar pada hakikatnya
adalah sejenis kemampuan yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai, yang tercermin dalam kebiasaan
berpikir dan berperilaku. Susanto memperjelas konsep hasil
belajar yaitu perubahan yang terjadi pada siswa yang
menyangkut aspek kognisi, emosi, dan psikomotorik.37
Pernyataan beberapa ahli di atas, Penulis menyimpulkan
bahwa pengertian dari Hasil Belajar adalah Perubahan yang
37
Dr.abdullah dkk, Peningkatan dan Pengembangan Pestasi Belajar Peserta Didik,
(Ponorogo : Uwais Inspirasi Indonesia, 2022), h.203
terjadi mencangkup seluruh aspek tingkah laku setelah melalui
proses belajar mengajar yang di laksanakan di dalam kelas.

2. Jenis Hasil Belajar


a. Kognitif
Ranah Kognitif adalah kemampuan intelektual peserta
didik dalam berpikir, mengetahui, dan memecahkan masalah.
Ranah kognitif mencakup kegiatan mental (otak). Menurut
Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah
termasuk ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan
kemampuan berpikir, termasuk di dalamnya kemampuan
menghafal, memahami, menganalisis dan kemampuan
mengevaluasi. Belajar adalah suatu upaya pembelajaran
untuk mengembangkan seluruh kepribadiannya, baik fisik
maupun psikis.
Belajar juga di maksudkan untuk mengembangkan
seluruh aspek intelegensi sehingga peserta didik akan
menjadi manusia yang utuh, cerdas secara intelegensi, cerdas
secara emosi, dan memiliki keterampilan hidup yang
bermakna bagi dirinya. Kata lain peserta didik pembelajar
harus mampu mengembangkan potensi dirinya dalam
berbagai ranah(domain) belajar. Kawasan kognitif adalah sub
taksonomi yang mengungkapkan kegiatan mental yang
sering berawal dari tingkah pengetahuan sampai tingkat
tinggi, yaitu evaluasi. Kawasan kognitif terdiri atas enam
tingkatan dengan sapek belajar yang berbeda-beda, yaitu
sebagai berikut :
Anderson dan Krathwol merevisi taksonomi Bloom, yaitu:
1). Mengingat (Remembering). Mengingat adalah upaya untuk
mendapatkan kembali pengetahuan dari ingatan masa lalu
atau ingatan masa lalu, termasuk ingatan yang baru diperoleh
dan ingatan jangka panjang. Mengingat merupakan dimensi
yang penting dalam proses pembelajaran bermakna dan
pemecahan masalah. Fungsi ini digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang lebih kompleks. Ingatlah untuk
menyertakan identifikasi dan panggilan balik.
2).Memahami (Understanding). Pemahaman melibatkan
pembangunan pemahaman dari berbagai sumber seperti
berita, bacaan, dan komunikasi. Memahami informasi yang
berkaitan dengan klasifikasi dan perbandingan aktivitas.
Ketika siswa mencoba untuk mengidentifikasi pengetahuan
yang termasuk dalam kategori pengetahuan tertentu,
klasifikasi akan muncul.
3).Menerapkan (Applying). Penerapan mengacu pada proses
kognitif dalam menggunakan atau mengadopsi program
untuk bereksperimen atau memecahkan masalah. Dimensi
yang relevan dari pengetahuan proses terapan. Implementasi
meliputi prosedur pelaksanaan (execution) dan implementasi.
4).Menganalisis (Analysing). Analisis untuk memecahkan
masalah dengan memisahkan setiap bagian dari masalah dan
mencari hubungan antara setiap bagian dan mencari tahu
bagaimana hubungan tersebut mengarah pada
masalahAnalisis terkait dengan atribusi dan proses kognitif
organisasi.
5).Menilai (Evaluating). Melalui evaluasi berdasarkan standar
yang ada, evaluasi berkaitan dengan proses kognitif, evaluasi
meliputi inspeksi (inspeksi) dan kritik (kritik). Inspeksi dapat
menyebabkan aktivitas pengujian atau operasi atau kegagalan
produk yang tidak konsisten. Kritik mengacu pada evaluasi
produk atau operasi berdasarkan standar eksternal.
6).Menciptakan (Creating). Penciptaan mengarah pada proses
kognitif yang menyatukan elemen untuk membentuk
kesatuan yang koheren,dan membimbing siswa untuk
menghasilkan produk baru dengan mengatur beberapa
elemen ke dalam bentuk atau gaya yang berbeda dari
sebelumnya. Penciptaan meliputi generalisasi dan
pembangkitan.38
Menurut pandangan Anderson, pada ranah kognitif terdapat dua
kategori yaitu dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan
seperti yang telah dijelaskan di atas. Pada dimensi pengetahuan,
ada empat kategori yaitu sebagai berikut.
1). Fakta (factual knowledge): berisi elemen dasar yang harus
diketahui siswa untuk memperkenalkan mereka pada suatu
topik atau memecahkan suatu masalah (low level
abstraction).
2). Konsep (conceptual knowledge): termasuk berbagai program
dalam model psikologi kognitif, model mental atau teori.
3). Prosedural (procedural knowledge):pengetahuan mengenai
bagaimana melakukan sesuatu, biasanya berupa rangkaian
urutan atau langkah-langkah yang harus diikuti.
4). Metakognitif (metacognitive knowledge): pengetahuan
umum, seperti pengetahuan tentang sesuatu dan
pemahaman pribadi

3. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Secara global, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil
belajar peserta didik, dapat di bedakan menjadi tiga macam,
yaitu :
a. Faktor dari dalam diri peserta didik (Internal), yakni keadaan
atau kondisi jasmani dan rohani peserta didik
b. Faktor dari luar diri peserta didik (Eksternal), yakni kondisi
lingkungan di sekitar peserta didik.
38
Fiina Fakhriyah dkk, TPAC dalam Pembelajaran IPA, (Pekalongan : NEM, 2022), h.28-
32
c. Faktor pendekatan belajar (approach to learnig) , yakni jenis
upaya peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang di
gunakan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada
materi-materi pelajaran di dalam kelas.
Faktor-faktor di atas dalam banyak hal saling berkaitan dan
sangat satu sama lain. Dalam hal ini, seorang pendidik yan
kompeten dan professional di harapkan mampu mengantisipasi
munculnya kemungkinankemungkinan kelompok peserta didik
yang menunjukkan kegagalan dengan berusaha mengatasi faktor
yang menghambat proses belajar mengajar mereka.39
1). Faktor Internal Siswa
Faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri
meliputi dua aspek, yaitu: aspek fisiologis (yang bersifat
jasmaniah), aspek psikologis (yang bersifat rohaniah).
a). Aspek fisiologis
Kondisi organ-organ tubuh siswa, seperti tingkat kesehatan
indera pendengar dan indera penglihat, sangat mempengaruhi
kemampuan peserta didik menyerap informasi dan
pengetahuan, khususnya yang sudah di sajikan di dalam
kelas.
b). Aspek psikologis
Yang termasuk faktor aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kualitas dan kuantitas perolehan
pembelajaran peserta didik. Di antar faktor-faktor umumnya
yang pada di pandan lebih esensial adalah yaitu sebagai
berikut : 1) tingkaat kecerdasan peserta didik, 2) sikap
Peserta didik, 3) Bakat peserta didik, 4) minat peserta didik,
5) motivasi dalam diri peserta didik.
(1). Tingkat kecerdasan peserta didik
Tingkat kecerdasan peserta didik tidak dapat di ragukan
lagi, tingkat keberhasilan sangat menentukan hasil belajar
peserta didik. Di mana semakin tinggi kemampuan tingkat
kecerdasan seorang peserta didik peluang nya semakin
besar untuk meraih kesuksesan.Begitu pun sebaliknya,
semakin rendah kemampuan tingakat kecerdasan peserta
didik peluang nya semakin kecil untukmemperoleh
kesuksesan.
(2) .Sikap peserta didik
Sikap adalah kecenderungan gejala internal yang
berdimensi afektif berupa mereaksi atau merespons cepat,
dengan cara yang relative tetap terhadap objek orang
(3) .Bakat peserta didik
Secara umum, bakat adalah potensial kemampuan yang di
miliki oleh seseorang untuk mencapai keberhasilan pada
masa akan datang.

39
Zulqarnain dkk, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta : Deepublish, 2022), h.22
(4). Minat peserta didik
Minat secara bahasa berarti kecenderungan atau keinginan
yang tinggi yang besar terhadap sesuatu.
(5) .Motivasi dalam diri peserta didik
Motivasi ialah keadaan manusi di dalam organisme untuk
mendorong nya melakukan sesuatu. Motivasi berarti
bertingkah laku secara terarah.

2). Faktor Eksternal Siswa


Faktor eksernal siswa di bagi menjadi dua macam, yaitu : factor
lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsional
a). Lingkungan sosial
Lingkungan sekolah meliputi, para guru, para staf,
teman-teman sekelas sangat mempengaruhi semangat belajar
seorang peserta didik dalam proses belajar mengajar.
Selanjutnya lingkungan peserta didik adalah dan masyarakat juga
teman-teman sepermainan di sekitarlingkungan peserta didik
tersebut
b). Lingkungan Nonsosial
Yang termasuk faktor-faktor lingkungan nonsocial ialah
gedung sekolah dan letaknya, keluarga peserta didik tinggal dan
letaknya, serta alat-alat belajar, dan keadaan cuaca yang di
gunakan untuk waktu belajar peserta didik.40
4. Indikator Hasil Belajar
Indikator adalah perilaku yang dapat di ukur dan di observasi
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang
menjadi acuan penilian mata pelajaran. Hasil belajar yang ideal
meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat
pengalaman dari proses belajar peserta didik. Namun demikian,
perubahan tingkah laku pengungkapan seluruh ranah dalam hasil
belajar, khusus nya ranah peserta didik, yang sangat sulit. Hal ini
di sebabkan oleh perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat
intangible (tidak dapat di raba).
Oleh karena itu, hal yang perlu dapat di lakukan oleh guru
adalah hanya mengambil perubahan tingkah laku yang di anggap
sangat penting dan dapat di harapkan mencerminkan sebagai
hasil perubahan peserta didik yang terjadi dalam proses
pembelajaran. Kunci pokok utama untuk mengukur data hasil
belajar peserta didik yang sebagaimana terurai di atas adalah
mengetahui garis-garis besar indikator (penunjuk adanya prestasi
tertentu) dengan di kaitkan jenis prestasi yang hendak akan di
ungkapkan atau yang ingin di ukur.

F. Mata Pelajaran IPA


1. Pengertian IPA

40
Ibid,h.23
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan kata-kata
Inggris , yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan
alam.Jadi IPA atau science itu pengertiannya dapat disebut
sebagai ilmu tentang alam atau ilmu yang mempelajari tentang
peristiwa- peristiwa yang terjadi di alam ini. IPA membahas
tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang
didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan
oleh manusia.41
Menurut Iskandar ilmu pengetahuan alam atau science secara
harfiah disebut sebagai ilmu tentang alam ini, ilmu yang
mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Darmodjo
& Kaligi menjelaskan bahwa IPA berarti “Ilmu” tentang “
Pengetahuan Alam”. Ilmu artinya suatu pengetahuan yang benar.
Pengetahuan yang benar artinya pengetahuan yang dibenarkan
menurut tolok ukur kebenaran ilmu, yaitu rasional dan objektif.
Adapun “pengetahuan” itu sendiri adalah pengetahuan
tentang alam semesta dengan segala isinya. Jadi secara singkat
IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam
semesta dengan segala isinya.Nash (Darmodjo &
Kaligis,mengatakan bahwa Science is a way of looking at the
world. Selanjutnya, Nash mengatakan bahwa IPA itu suatu cara
atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan
bahwa cara IPA mengamati dunia ini bersifat analitis, lengkap,
cermat, serta menghubungkan antara satu fenomena dengan
fenomena yang lain sehingga keseluruhannya membentuk suatu
perspektif yang baru tentang objek yang diamatinya itu.
Jadi Sains secara harfiah juga dapat disebut sebagai ilmu
pengetahuan tentang alam atau yang mempelajari peristiwa-
peristiwa yang terjadi di alam. (Patta Bundu,

2. Hakikat dan Tujuan Pembelajaran IPA


Pendidikan IPA dapat mempersiapkan individu untuk
meningkatkan kualitas hidupnya. Hal ini dimungkinkan karena
dengan pendidikan IPA, siswa dibimbing untuk berpikir kritis,
memecahkan masalah,dan membuat keputusan-keputusan yang
dapat meningkatkan kualitas hidupnya menuju masyarakat yang
terpelajar secara keilmuan.42

Sedangkan dalam UUSPN, 2003 disebutkan bahwa


pendidikan IPA dimaksudkan untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis peserta didik
terhadap lingkungan alam dan sekitarnya. Selanjutnya
ditekankan bahwa dalam kurikulum IPA Sekolah Dasar,
pembelajaran IPA sebaiknya memuat tiga komponen yaitu
sebagai berikut.

41
Hisbullah, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Disekolah Dasar, (Makassar : Aksara
Timur, 2018), h.1
42
Ibid, h. 2-3
a. Pengajaran IPA harus merangsang pertumbuhan intelektual
dan perkembangan siswa
b. Pengajaran IPA harus melibatkan siswa dalam kegiatan-
kegiatan praktikum/percobaan tentang hakikat IPA
c. IPA pada Sekolah Dasar seharusnya mendorong dan
merangsang terbentuknya sikap ilmiah, mengembangkan
kemampuan penggunaan keterampilan IPA, menguasai pola
dasar pengetahuan IPA, dan merangsang tumbuhnya sikap
berpikir kritis dan rasional.

Sedangkan para pakar pendidikan IPA dari UNESCO tahun


1993 telah mengadakan konferensi dan menyimpulkan bahwa
pendidikan IPA bertujuan sebagai berikut:

a. Menolong anak didik untuk dapat berpikir logis terhadap


kejadian sehari-hari dan memecahkan masalah sederhana
yang dihadapinya.
b. Menolong dan meningkatkan kualitas hidup manusia.
c. Membekali anak-anak yang akan menjadi penduduk di masa
mendatang agar dapat hidup di dalamnya.
d. Menghasilkan perkembangan pola berpikir yang baik
e. Membantu secara positif pada anak-anak untuk dapat
memahami mata pelajaran lain terutama bahasa dan
matematika.

G. Kerangka Berfikir
Berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran mengajar
di dalam kelas di pengaruhi oleh salah satunya faktor pendidik
sebagai utama pengelola di dalam ruang kelas. Mengelola kelas dan
mengkondisikan kelas saat proses belajar mengajar pendidik yang
merupakan faktor yang utama dalam membantu peserta didik untuk
keberlangsungan nya proses belajar mengajar menjadi
efektif.Menjadi seorang pendidik harus membuat peserta didik nya
aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas.
Pendidik yang mengunakan metode dan model pembelajaran yang
tepat, dapat mengkondisikan keaktifan belajar peserta didik saat
mengikuti proses belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas.
Saat proses belajar mengajar berlangsung, banyak di jumpai,
hal yang dapat membuat peserta didik kurang aktif pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Hal tersebut membuat peserta didik
menjadi pasif saat mengikuti proses pembelajaran berlangsung. Hal
yang membuat peserta didik menjadi pasif ialah saat sedang
mengikuti pembelajaran di dalam kelas, di tunjukkan dengan peserta
didik yang sibuk berbicara dengan teman sebangku nya sehingga
tidak menanggapi atau tidak merespon saat pendidik memberikan
pertanyaan tentang materi yang di pelajari nya. Penggunaan metode
pembelajaran ceramah di dalam kelas yang di anggap peserta didik
merupakan metode pembelajaran menonton, hal ini yang
menyebabkan kurang antusiasnya peserta didik terhadap pelajaran
yang sudah di berikan.
Dapat di lihat dalam hal ini pada saat pembelajaran yang
sedang berlangsung peserta didik banyak yang asik mengobrol,
bercanda dengan teman sebangkunya, dan tidak menulis materi
pelajaraan. Dalam hal ini di khawatirkan dengan keadaan yang
seperti ini dapat membuat peseta didik tidak lagi mempunyai minat
dalam diri peserta didik untuk dapat menerima materi pelajaran di
ajarkan.
Berdasarkan pemasalahan di atas, pada penelitian ini peneliti
menggunakan jenis penelitian yang dipakai pada yakni penelitian
quasi eksperimental design. desain penelitian yang memiliki
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak dipilih secara
random.skema peneliti menggambarkan sebagai berikut :

Benda
Perubahan Wujud

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol


Model pembelajaran Model Pembelajaran
Quantum teaching tipe- Kooperatif Tipe Make-
tandur a Match

Kelas V B Kelas V A

Tes hasil Belajar

hasil Belajar

H. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, yang kebenarannya masih di ragukan sehingga
harus di uji secara empirik. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
di ketahui hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu
penelitian. Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ho : μ1 = μ2
Tidak terdapat pengaruh Model pembelajaran Quantum Teaching
Tipe-Tandur terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
kelas V SDN 1 Rejomulyo Jati Agung.
Ha : μ1 ≠ μ2
Terdapat pengaruh model pembelajaran Quantum Teaching Tipe-
Tandur terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V
SDN 1 Rejomulyo Jati Agung.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di SDN 1 Rejomulyo Jati Agung,
Jl.Rasman Mulya Dusun 3 Desa Rejomulyo Kecamatan Jati Agung.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 03 oktober 2022 sampai
tanggal 14 November 2022 dengan 8 kali pertemuan yang dilakukan
dikelas kontrol dan eksperimen.

B. Jenis Penelitian
Penelitian ini mengacu pada pendekatan penelitian kuantitatif.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positifisme, dipakai untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random pengumpulan data memakai
instrumen penelitian analisis data bersifat kuantitatif atau statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang sudah ditetapkan.
Sedangkan jenis penelitian yang dipakai pada penelitian ini yakni
penelitian quasi eksperimental design. Mendefinisikan bahwa penelitian
eksperimen yakni penelitian yang dipakai untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.
Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto yang
mendefinisikan penelitian eksperimen ialah penelitian yang
dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari treatment pada
subjek yang diselidiki.43 Cara untuk mengetahuinya yakni
membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi
treatment dengan satu kelompok pembanding yang tidak diberi
treatment.
Dalam pandangan Sugiyono 44, terdapat beberapa bentuk desain
eksperimen yakni: pre-exsperimental design, true experimental design,
factorial desig, dan quasi experimental design. Sugiyono menyatakan
bahwa ciri utama dari quasi experimental design ialah pengembangan
dari true experimental design, yang mempunyai kelompok kontrol
namun tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-
variabel dari luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.45
43
Suharsimi arikunto, 2010 ‘’ Prosedur Penelitian ‘’ (Jakarta : Rineka Cipta) h. 54.
44
Sugiono, 2018 ‘’ Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, Kualitatif R &
D’’ ( Bandung; Alfabeta Cv ), h. 108.
45
Ibid 114
Berasaskan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa quasi
experimental design ialah jenis desain penelitian yang memiliki
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak dipilih secara
random. Peneliti memakai desain quasi experimental design sebab
dalam penelitian ini terdapat variabel-varibel dari luar yang tidak dapat
dikontrol oleh peneliti.

C. Populasi, Sample Dan Teknik Sampling


1. Populasi
Popilasi adalah ‘‘seluruh data yang menjadi perhatian dalam
suatu ruang lingkup dan waktu yang di tentukan. Hadari mengatakan
bahwa populasi ialah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari
manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan-tumbuhan, gejala-gejala,
nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki
karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian”. 46 Populasi dalam
penelitian yakni kelas A dan kelas B dengan jumlah siswa 46 siswa .

Table 3.1
Tabel Distribusi Siswa
Kelas Jumlah Siswa
Kelas A 24
Kelas B 22
Kelas C 28
Jumlah 74
Sumber data : guru kelas v

2. Sample
Sample ialah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. 47Teknik dalam pengambilan sampel
dalam penelitian ini ialah purposive sampling dalam pandangan
Sugiyono ialah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. menggunakan rancangan penelitian purposive sampling
dimana sekelompok subjek diambil dari populasi tertentu dan
dilakukan pretest kemudian dikenai treatment. Setelah dikenai
treatment, subjek tersebut diberikan posttest untuk mengukur
pengaruh perlakuan pada kelompok tersebut. Instrumen yang
diberikan mengandung bobot yang sama. Perbedaan antara hasil
pretest dengan posttest tersebut menunjukkan hasil dari perlakuan
yang telah diberikan. Terdapat 2 kelas yang akan dijadikan kelas
kontrol dan kelas eksperimen yaitu kelas B sebagai kelas eksperimen
dengan jumlah siswa 22 dan kelas A sebagai kelas kontrol berjumlah

46
Ibid. h 117
47
Ibid.h. 118
24 siswa.

3. Teknik Pengumpulan data


a. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung Dalam teknik
pengumpulan data tahap ini, peneliti melakukan observasi secara
langsung dilapangan dengan tujuan untuk mendapatkan
sekumpulan data yang berkaitan dengan penelitian ini. Observasi
ini peneliti lakukan di tempat penelitian yaitu SDN 1 Rejomulyo
Jati Agung.
b. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan wawancara ini dapat dijadikan
sebagai salah satu data yang mendukung penelitian dan dilakukan
secara lisan. Pada tahap teknik pengumpulan data dengan
wawancara ini peneliti menggunakan teknik wawancara
terstruktur. Wawancara terstruktur merupakan suatu teknik
pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti kepada
narasumbernya dimana pertanyaan-pertanyaan wawancara sudah
disiapkan terlebih dahulu sebelum diadakan wawancara.
Wawancara ini dilakukan secara langsung kepada beberapa
narasumber yaitu guru kelas V.

D. Definisi Operasional Variabel


Variabel sebagai ciri atau karakteristik dari individu, objek,
peristiwa yang nilainya bisa berubah-ubah sehingga memungkinkan
untuk dilakukan pengukuran, baik secara kuantitatif maupun secara
kualitatif, dapat pula diartikan sebagai konsep yang diberi lebih dari
satu nilai. Sebab itu variabel-variabel yang sudah ditetapkan dalam
penelitian ini perlu didefinisikan secara operasional dengan jelas
Pembelajaran IPA dalam Penelitan ini dimaksud kemampuan anak
untuk mengetahui, mengalami, mengkonsep, menyebutkan
perubahan wujud benda.
Model pembelajaran Quantum Teaching Tipe-Tandur yang di
maksud ialah model yang akan dipakai untuk meningkatkan hasil
belajar IPA pada kelas V di SDN 1 Rejomulyo Jati Agung
1. Variabel Penelitian
Variabel Penelitian yakni suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
2. Identifikasi Variabel
Variabel bebas/independen (X). Variabel bebas/independen (X) ialah
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen (terikat). Pada penelitian ini
variabel bebas ialah X1 model pembelajaran quantum teaching tipe-
tandur Variabel terikat/dependen (Y). Variabel terikat/dependen (Y)
ialah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat sebab
adanya variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel
terikat ialah hasil belajar IPA.
3. Hubunganantar Variabel
Dalam penelitian ini peneliti memakai dua variabel yakni variabel
bebas (X) yakni model pembelajaran Quantum teaching tipe-tandur
dan variabel terikat (Y) yakni peningkatan hasil belajar IPA. Jadi
dalam hal ini model pembelajaran Quantum teaching tipe-tadur
sebagai variabel bebas mempunyai pengaruh untuk meningkatkan
hasil belajar ipa sebagai variabel terikat. Berikut ialah gambar
hubungan antar variabel:

Gambar3. 2
Hubungan antar variable:

Variabel bebas (X) Variabel Terikat (Y)


Model Pembelajaran Quantum Hasil belajar Peserta Didik mata
Teaching Tipe-Tandur pelajaran IPA

E. Instrumen Penelitian
Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa instrumen penelitian ialah
alat yang dipakai oleh peneliti dalam mengumpulkan data pekerjaan
agar lebih mudah diolah. Instrument yang di pakai dalam penelitian
ini adalah tes
a. Tes
Tes ialah teknik pengukuran yang dipakai untuk mengukur
perilaku atau membantu memahami dan memprediksi perilaku.
Sedangkan jenis tes yang dipakai dalam penelitian ini yakni tes
kemampuan pilihan ganda. Tes kemampuan ialah jenis tes untuk
mengukur keterampilan- keterampilan yang berhubungan dengan
kecepatan, keakuratan atau keduanya. Metode tes ini dilakukan
sebelum adanya perlakuan/treatment dan sesudah diberikan
perlakuan/treatment. Untuk mengetahui hasil tes dari penelitian
dipakai teknik tes tertulis. berdasarkan pada peraturan pemerintah
Nomor 58 Tahun 2009, serta mengacu pada teori pembelajaran
ipa. Berikut ialah kisi-kisi instrumen yang dipakai sebagai dasar
pengambilan data pretest dan posttest.

Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Soal Perubahan Wujud Benda

Kompetensi Materi Indikator Level Nomor


dasar kognitif Soal

3.1 Perubahan Menjelaskan 1-10


Mengganalisi wujud benda sifat sifat
C1
s pengaruh benda padat
kalor cair dan gas
terhadap
perubahan Sifat-sifat Mengidentifik 11-20
suhu dan benda asi sifat sifat
wujud dalam benda C2
kehidupan padat,cair dan
sehari hari gas
3.2
Megidentifika 21-30
Melaporkan
si peristiwa
hasil
yang
percobaan C3
menggambara
pengaruh
kan salah satu
kalor pada
sifat benda
benda
Peristiwa Mempraktika 31-40
membeku,me n perbedaan
ncair dan sifat wujud
C4
menguap benda
(padat,cair
dana gas)
Mendiskusika 41-50
n perbedaan
sifat wujud
C5
benda
(padat,cair
dan gas)
F. Uji Instrumen
Peneliti memakai beberapa instrumen untuk mendapatkan data-
data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Instrumen yang dipakai ialah
uji validitas instrumen. Pengujian validitas instrumen satu diantaranya
dapat dilakukan dengan pengujian validitas konstrak. Pengujian validitas
konstrak yakni uji instrumen yang dilakukan dengan memakai ahli atau
biasa disebut dengan ‘‘experts judgment’’. Dalam hal ini sesudah
instrumen dikonstruksi mengenai aspek- aspek yang akan diukur dengan
berlandaskan penguasaan kosakata, maka selanjutnya dikonsultasikan
dengan ahli, yang mana hasilnya akan dipakai sebagai dasar
pengambilan data pretest dan posttest. Instrumen yang sudah disusun
oleh peneliti ini sudah divalidasi.

1. Uji validitas
Validitas ialah satu diantara ciri yang menandai tes hasil
belajar.48Validitas ialah jawaban dari pertanyaan apakah pengukuran
yang dilakukan mampu mengukur dengan benar apa yang diukur.
Pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila dari
hasil pengukuran data yang akurat dalam memberikan gambaran
terkait dengan variabel yang diukur seperti yang dikehendaki apa
yang menjadi tujuan pengukuran tersebut. Oleh sebab itu, untuk
mencapai pengukuran yang dikategorikan memiliki validitas yang
tinggi maka alat ukur harus memiliki kemampuan untuk mengukur
secara akurat. Validitas ialah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu
instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi dan
sebaliknya apabila instrument yang kurang valid berarti validitas
rendah. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan. Uji validitas pada penelitian ini
memakai alat bantu perhitungan yakni program SPSS for Windows
23.0 dengan teknik Corrected item – total correlation. Pengujian
validitas dengan taraf signifikan 0,05 memiliki kriteria pengujian
yakni : jika rhitung > rtabel maka instrumen atau item-item
pernyataan dinyatakan valid, dan jika rhitung < rtabel maka
instrumen atau item-item pernyataan dinyatakan tidak valid.49

2. Uji rehabilitas
Reliabilitas ialah konsistensi dari instrument soal terhadap
hasil penilaian yang dilakukan. Artinya bahwa suatu soal dianggap
memiliki reliabilitas apabila soal untuk mengukur pengetahuan atau

48
Anas Sudijono,2017. Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers,), h. 163
49
Putra, Z., F. S., Sholeh, M., & Widyastuti, N.,2017 (putra, 2017) (mangun, 2016), 2(1). Hal.
177
kompetensi yang sama pada peserta didik menghasilkan hasil
pengukuran yang konsisten atau tetap walaupun dipakai dalam
waktu dan tempat yang berbeda. Azwar menjelaskan dalam Sigit
bahwa reliabilitas dalam pengukuran atau dalam penilaian
pembelajaran memiliki makna sejauh mana hasil suatu proses
pengukuran dapat dipercaya.50 Suatu instrumen dikatakan reliabel
apabila memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi jika instrument
tersebut dapat memberikan hasil yang tepat. Untuk menentukan
tingkat reliabilitas tes berupa soal Multiple Choice dipakai alat bantu
perhitungan yakni program SPSS for Windows 23.0 teknik
Cronbach’s Alpha. Dasar pengambilan keputusan dalam uji
reliabilitas ialah jika Alpha > rtabel maka item-item instrumen
dinyatakan reliabel atau konsisten, sebaliknya jika Alpha< rtabel
maka item-item instrumen dinyatakan tidak reliabel atau tidak
konsisten. Kriteria Reliabilitas soal ialah sebagai berikut :

Tabel 3.4
Kriteria Realibilitas Soal

Reliabilitas Kriteria
(R11)
0,91-1,00 Sangat
Tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,51-0,70 Sedang
0,21-0,50 Rendah
0,00-0,20 Sangat
Rendah

3. Tingkat kesukaran
Uji tingkat kesukaran ialah satu diantara analisis kuantitatif
yang paling sederhana dan mudah. Uji tingkat kesukaran
dimaksudkan untuk mengkaji soal yang mudah, sedang dan sukar,
sehingga bisa menyeimbangkan proporsi soal yang mudah, sedang
dan sukar dalam tes.51 Semakin besar indeks maka akan semakin
mudah pula tingkat butir soal, sebab dapat dijawab dengan benar
oleh sebagian peserta didik dan begitu juga sebaliknya.52 Uji tingkat
kesukaran butir soal dapat dianalisis dengan memakai alat bantu
program SPSS for Windows 23.0. Klasifikasi Tingkat Kesukaran
soal sebagai berikut:
50
Sigit Mangun,2016 Pembelajaran Kontruktivisme : Teori dan Aplikasi Pembelajaran
dalam Pembentukan Karakter, (Bandung: Alfabeta, )h.113.
51
Hamzah B. Uno dan Satria Koni, Op.Cit., h. 156.
52
Ibid. h. 156.
Tabel 3.5
Interprestasi Tabel Tingkat Kesukaran Butir Soal

Besar P Interprestasi
P<0.3 Sulit
0.3, ≤p≤0,7 Sedang
p>0,7 Mudah

4. Uji Daya Pembeda


Uji ini ialah ‘‘tingkat kemampuan instrumen untuk
membedakan antara peserta didik yakni peserta didik yang
berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan
rendah”.53 Uji daya pembeda yang akan dipakai dapat dihitung
dengan memakai alat bantu program SPSS for Windows 23.0.

Klasifikasi daya pembeda soal sebagai berikut:

Tabel 3.6
Uji daya pembeda

Daya pembeda DP Interprestasi daya pembeda


DP<0.2 Jelek
0,2≤DP≤0,4 Cukup
0,4≤DP≤0,7 Baik
0.7≤DP≤1,0 Sangat baik
Bertanda negative Sangat rendah

G. Uji prasarat Analisis


Analisis data ialah kegiatan sesudah data dari seluruh
responden atau sumber lain terkumpul. Dalam penelitian ini
dilakukan 2 pengujian analisis data yakni uji prasyarat analisis dan uji
hipotesis. Uji prasyarat analisis yakni dengan pengujian normalitas
dan homogenitas antara subyek kelompok eksperimen dengan subjek
kelompok kontrol dan selanjutnya dilakukan uji hipotesis antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
1. Uji normalitas sebaran dipakai untuk memeriksa apakah data yang
diperoleh dari masing-masing variabel distribusi normal atau tidak.
Perhitungan uji normalitas pada penelitian ini memakai uji

53
Hamzah B. Uno dan Satria Koni, Ibid, h. 157.
normalitas data kolmogorov-smirnov yang dihitung dengan
bantuan SPSS for windows 23.
H0 : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal

Tabel 3.6
Ketentuan One Kolmogorof Smirnov
Probabilitas Keterangan Artinya
Sig 0,05 H0 diterima Data berdistribusi
normal
Sig 0,05 H0 ditolak Data tidak
berdistribusi normal

2. Uji homogenitas varian sebagaimana yang dikemukakan oleh


Singgih Santoso bahwa uji homogenitas yakni untuk mengetahui
apakah kedua kelompok mempunyai rata-rata yang sama atau
tidak. Uji homogenitas yang dipakai dalam penelitian ini yakni uji
anova dengan bantuan SPSS for windows 23. Asumsi yang dipakai
dalam pengujian ini yakni jika data bertipe kuantitatif, baik itu
interval atau rasio, data berdistribusi normal, dan data berjumlah
sedikit
Adapun hipotesis uji homogeneity of variances sebagai
berikut :
H0 : tidak ada perbedaan nilai varians dari kedua kelas
Ha : ada perbedaan nilai varians dari kedua kelas

Tabel 3.7
Ketentuan Homogeneity of Variances
Probabilita Keterangan Artinya
s
Fhitung < H0 diterima tidak ada perbedaan
Ftabel nilai varians dari kedua
kelas
Fhitung > H0 ditolak ada perbedaan nilai
Ftabel varians dari kedua
kelas

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian perlu diuji untuk membuktikan


kebenaran dari hipotesis yang sudah dirumuskan sebelumnya. Dalam
pengujian hipotesis ini peneliti memakai uji independent sample t
test dengan bantuan SPSS for windows release 23.0. Singgih Santosa
menyatakan bahwa uji independent sample t test ialah uji hipotesis
ini dipakai untuk membandingkan rata-rata dari dua grup yang tidak
berhubungan satu dengan yang lain, dengan tujuan apakah kedua
grup tersebut mempunyai rata-rata yang sama atau tidak. Sugiyono
untuk menguji daya pembeda secara signifikasi dipakai rumus
sebagai berikut;

x 1❑−x 2


2 2
t= ( 1 ) 1
n −1 S +(n2−1) S 2
¿
n1+¿ n −2 +
2
( n1 + n1 )
1 2

Keterangan

x1 = Rata-rata Sampel Eksperimen


x2 = Rata-rata Sampel Kontrol
n1 = Banyak Sampel Eksperimen
n2 = Banyak Sampel Kontrol
s1 = Standar Devisi dari Sampel Eksperimen
s2 = Standar Devisi dari Sampel Kontrol
S = Standar Devisi

Uji independent sample t test dapat di hitung menggunakan software


SPSS Versi 23. Dengan langkah sebagai berikut :
H0 : Tidak terdapat pengaruh penggunaan Model Pembelajaran
Quantum Teaching terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA kelas V SDN 1 Rejomulyo Jati Agung
Ha : Terdapat pengaruh penggunaan Model pembelajaran Quantum
Teaching terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
kelas V SDN 1 Rejomulyo Jati Agung.

a. Jika nilai sig (2-tailed) yang diperoleh > 0,05, maka hipotesis nol
(HO) diterima dan hipotesis alternatif tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap variable dependent
b. Jika nilai sig. (2-tailed) yang diperoleh < 0,05 maka hipotesis nol
(HO) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini
berarti, variabl independent memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabl dependent.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Penelitian
Subjek penelitian yaitu siswa kelas A dan B kelas V
SDN 1 Rejomulyo Jati Agung semester ganjil tahun ajaran
2022/2023 Adapun rincian jumlah siswa kedua kelas tersebut
sebagai berikut :

Table 4.1
Distribusi Subjek Penelitian

No. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah


1. Kelas A 9 15 24
2. Kelas B 9 13 22
Jumlah 18 28 46

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dan


menggunakan metode Quasi eksperiment dengan dua kelas,
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Metode
pembelajaran untuk kelas eksperimen menggunakan Model
Pembelajaran Quantum Teaching Tipe-Tandur, sedangkan
kelas control menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
Make-A Match. Materi yang diberikan baik pada kelas
kontrol maupun kelas eksperimen sama yaitu dalam
pembelajaran IPA Perubahan Wujud Benda.

1. Kelas Eksperimen
Penelitian dikelas eksperimen menggunakan Model
Pembelajaran Quantum Teaching Tipe- Tandur saat kegiatan
belajar mengajar(KBM) berlangsung. Diawal dan diakhir
pertemuan peserta didik diberikan pretest dan posttest untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari hasil
pretest dan post test peserta didik.
4.2
Nilai Statistik Pretest dan Postest kelas Eksperimen
Statistik Nilai Statistik Nilai
Pretest Statistik
Posttest
Berdasarkan Mean 64 79
Tabel 4.2
peningkatan Median 65 78
hasil belajar
Modus 60 75
siswa
sebelum dan Std Deviation 6,135 5,685
sesudah
Minimum 50 65
perlakuan
terdapat Maximum 75 88
perbedaan
nilai tertinggi dan terendah. Hal ini menunjukan adaperbedaan
peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah
diadakannya perlakuan saat pembelajaran

2. Kelas Kontrol
Penelitian dikelas control menggunakan Model
pembelajaran Kooperatif Make-A Match saat kegiatan belajar
mengajar (KBM) berlangsung. Diawal dan diakhir pertemuan
peserta didik diberikan pretest dan post test untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari hasil
pretest dan posttest peserta didik.

Tabel4.3
Nilai Statistik Pretestdan PostTest Kelas Kontrol

Statistik Nilai Statistik Nilai Statistik


Pretest Posttest

Mean 62 71
Median 62 72
Modus 55 70
Std 7,115 6.054
Deviation

Maximum 50 60
Minimum 77 82
Berdasarkan Tabel 4.3 peningkatan hasil belajar siswa
sebelum dan sesudah perlakuan terdapat perbedaan nilai
tertinggi dan terendah. Hal ini menunjukan adanya perbedaan
peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah
diadakannya perlakuan saat pembelajaran.
B. Data Hasil Uji Instrumen
1. Hasil Uji Validitas
Suatu instrumen dikatakan valid apabila
mengungkapkan data dari variable untuk mengukur tingkat
validitas soal yang diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini
butir soal dinyatakan valid jika rhitung> rtabeldan dinyatakan
tidak valid jika jika rhitung<rtabel . Berdasarkan nilai r tabel
dengan signifikan 5 % atau 0,05diperoleh sebesar 0,361
Diketahui N : 28 karena jumlah responden sebanyak 28
siswa. Hasil output perhitungan validitas dengan bantuan
program SPSS 23 For Windows teknik Corrected item –
total correlation dapat dilihat pada lampiran serta rekapan
hasil uji validitas soal yang mengacu pada hasil output
perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel4.4
Uji Validitas Soal pilihan Ganda
No.Item r_hitung r_tabel Keterangan
Soal 1 0,648 0,374 Valid
Soal 2 0,991 0,374 Valid
Soal 3 0,991 0,374 Valid
Soal 4 -0,200 0,374 Tidak Valid
Soal 5 0,053 0,374 Tidak Valid
Soal 6 0,814 0,374 Valid
Soal 7 -0,266 0,374 Tidak Valid
Soal 8 0,184 0,374 Tidak Valid
Soal 9 0,991 0,374 Valid
Soal 10 0,991 0,374 Valid
Soal 11 0,726 0,374 Valid
Soal 12 -0,443 0,374 Tidak Valid
Soal 13 0,991 0,374 Valid
Soal 14 0,165 0,374 Tidak Valid
Soal 15 0,991 0,374 Valid
Soal 16 0,814 0,374 Valid
Soal 17 -0,319 0,374 Tidak Valid
Soal 18 -0,061 0,374 Tidak Valid
Soal 19 0,991 0,374 Valid
Soal 20 0,991 0,374 Valid
Soal 21 0,814 0,374 Valid
Soal 22 0,991 0,374 Valid
Soal 23 0,991 0,374 Valid
Soal 24 -0,200 0,374 Tidak Valid
Soal 25 0,049 0,374 Tidak Valid
Soal 26 0,814 0,374 Valid
Soal 27 0,991 0,374 Valid
Soal 28 0,991 0,374 Valid
Soal 29 0,991 0,374 Valid
Soal 30 0,991 0,374 Valid
Soal 31 0,814 0,374 Valid
Soal 32 0,991 0,374 Valid
Soal 33 0,991 0,374 Valid
Soal 34 0,159 0,374 Tidak Valid
Soal 35 0,160 0,374 Tidak Valid
Soal 36 0,991 0,374 Valid
Soal 37 0,991 0,374 Valid
Soal 38 0,083 0,374 Tidak Valid
Soal 39 0,991 0,374 Valid
Soal 40 0,991 0,374 Valid
Soal 41 0,814 0,374 Valid
Soal 42 0,991 0,374 Valid
Soal 43 0,991 0,374 Valid
Soal 44 0,991 0,374 Valid
Soal 45 0,049 0,374 Tidak Valid
Soal 46 0,814 0,374 Valid
Soal 47 0,991 0,374 Valid
Soal 48 -0,061 0,374 Tidak Valid
Soal 49 0,991 0,374 Valid
Soal 50 0,991 0,374 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir soal,


terhadap 50 butir soal pilihan ganda yang diuji cobakan nilai
rtabel dengan signifikan 5 % atau 0,05 diperoleh sebesar 0,374
Diketahui N:28, sehingga didapat 35 butir soal yang
dinyatakan valid (rhitung>rtabel). Butir soal yang valid yaitu butir
soal nomor 1, 2, 3, 6, 9, 10, 11, 13, 15,16, 19, 20, 21, 22, 23,
26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 36, 37, 39, 40, 41, 42, 43, 44,
46, 47, 49, dan 50 Sedangkan soal yang tidak valid ada 15
butir soal antaranya soal 4, 5, 7, 8, 12, 14, 17, 18, 24, 25, 34,
35, 38, 45, 48 selebihnya valid.

2. Hasil Uji Reliabilitas


Setelah butir-butir soal dilakukan uji Validitas
selanjutnya butir soal diujikan reliabilitasnya. Tujuan dari
pengujian reliabilitasnya adalah untuk mengetahui
konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga
instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data. Adapun hasil perhitungan uji
reliabilitasnya dengan menggunakan bantuan program
SPSS 23 For Windows teknik Cronbach's Alpha. Hasil
perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat padatabel berikut:
Tabel 4.5
Uji Reliabilitas Soal pilihan ganda

Cronbach'sA No f Items
lpha

.968 50

Berdasarkan table diatas maka dapat disimpulkan


bahwa tingkat reliabilitas instrumen soal pilihan ganda
adalah 0,968 termasuk kedalam kriteria 0,71 –0,90 yaitu
tingkat tinggi.
3. Uji Tingkat Kesukaran
Uji tingkat kesukaran pada penelitian ini dilakukan
unuk mengkaji soal-soal tes berdasarkan tingkat
kesulitannya, apakah soal tersebut dikategorikan
sukar,sedang, dan mudah.
Tabel 4.6
Interprestasi Tingkat
Kesukaran Butir Soal

Besar P Interprestasi
P< 0,30 Terlalu sukar
0,30 ≤ p ≤ 0,70 Sedang
P> 0,70 Terlalu mudah

Adapun hasil analisis tingkat kesukaran item soal dapat dilihat pada
Tabel 4.7 di bawah ini:
Tabel 4.7
Hasil Uji Tingkat kesukaran soal
No item Indeks tingkat Kriteria tingkat
kesukaran Kesukaran
Soal 1 0.71 Terlalu Mudah
Soal 2 0.68 Sedang
Soal 3 0.68 Sedang
Soal 4 0.43 Sedang
Soal 5 0.50 Sedang
Soal 6 0,64 Sedang
Soal 7 0,71 Terlalu Mudah
Soal 8 0.64 Sedang
Soal 9 0.68 Sedang
Soal 10 0,68 Sedang
Soal 11 0,68 Sedang
Soal 12 0,71 Terlalu Mudah
Soal 13 0.68 Sedang
Soal 14 0.46 Sedang
Soal 15 0.68 Sedang
Soal 16 0,64 Sedang
Soal 17 0,68 Sedang
Soal 18 0,61 Sedang
Soal 19 0.68 Sedang
Soal 20 0.68 Sedang
Soal 21 0,64 Sedang
Soal 22 0,68 Sedang
Soal 23 0,68 Sedang
Soal 24 0.43 Sedang
Soal 25 0.46 Sedang
Soal 26 0.64 Sedang
Soal 27 0,68 Sedang
Soal 28 0.68 Sedang
Soal 29 0.68 Sedang
Soal 30 0.68 Sedang
Soal 31 0.64 Sedang
Soal 32 0,68 Sedang
Soal 33 0,68 Sedang
Soal 34 0,68 Sedang
Soal 35 0,54 Sedang
Soal 36 0,68 Sedang
Soal 37 0,68 Sedang
Soal 38 0,61 Sedang
Soal 39 0,68 Sedang
Soal 40 0,68 Sedang
Soal 41 0,64 Sedang
Soal 42 0,68 Sedang
Soal 43 0,68 Sedang
Soal 44 0,68 Sedang
Soal 45 0,46 Sedang
Soal 46 0,64 Sedang
Soal 47 0,68 Sedang
Soal 48 0,61 Sedang
Soal 49 0,68 Sedang
Soal 50 0,68 Sedang
Hasil perhitungan tingkat kesukaran butir tes
terhadap 50 butir soal yang diuji cobakan menunjukkan
terdapat tiga item soal dengan kriteria terlalu mudah (tingkat
kesukaran > 0,70) yaitu butir soal nomor 1 ,7 , dan 12,selain
itu item soal dengan kriteria sedang (0,30 ≤ tingkat kesukaran
≤ 0,70)yaitu butir soal nomor
1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,2
5,26,27,28,29,30,31,32,33,34,35,36,37,38,39,40,41,42,43,44
,45,46,47,48,49, dan 50.

4. Uji Daya Pembeda


Uji ini merupakan tingkat kemampuan instrumen untuk
membedakan antara peserta didik yakni peserta didik yang
berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang
berkemampuan rendah. Uji daya pembeda yang akan
digunakan dapat dihitung dengan menggunakan alat bantu
program SPSS for Windows 23.Klasifikasi daya pembeda
soal sebagai berikut:

Tabel 4.8
Klasifikasi Daya Pembeda

Daya Pembeda(DP) Interprestasi Daya Beda


DP<0,2 Jelek
0,2≤ DP≤ 0,4 Cukup
0,4≤ DP≤ 0,7 Baik
0,7≤ DP≤ 1,0 Sangat Baik
Bertanda negative Sangat Rendah

Adapun hasil analisis uji daya pembeda item soal


dapat dilihat pada Tabel 4.9 di bawah ini:

Tabel 4.9
Hasil Uji Daya Beda

No Daya Pembeda Interpretasi


Item
Soal
1. 0,629 Baik

2. 0,990 Sangat Baik

3. 0,990 Sangat Baik


4. -0,232 Sangat Rendah

5. -0,087 Sangat Rendah

6. 0,803 Sangat Baik

7. -0,294 Sangat Rendah

8. -0,215 Sangat Rendah

9. 0,990 Sangat Baik

10. 0,990 Sangat Baik

11. 0,710 Sangat Baik

12. -0,467 Sangat Rendah

13. 0,990 Sangat Baik

14. -0,198 Sangat Rendah

15. 0,990 Sangat Baik

16. 0,803 Sangat Baik

17. -0,094 Sangat Rendah

18. 0,990 Sangat Baik

19. 0,990 Sangat Baik

20. 0,803 Sangat Baik

21. 0,990 Sangat Baik

22. 0,990 Sangat Baik

23. 0,803 Sangat Baik

24. 0,990 Sangat Baik

25. 0,990 Sangat Baik

26. -0,232 Sangat Rendah

27. 0,015 Jelek

28. 0,803 Sangat Baik

29. 0,990 Sangat Baik


30. 0,990 Sangat Baik

31. 0,990 Sangat Baik

32. 0,990 Sangat Baik

33. 0,803 Sangat Baik

34. 0,990 Sangat Baik

35. 0,990 Sangat Baik

36. 0,128 Jelek

37. 0,127 Jelek

38. 0,990 Sangat Baik

39. 0,990 Sangat Baik

40. 0,050 Jelek

41. 0,990 Sangat Baik

42. 0,803 Sangat Baik

43. 0,990 Sangat Baik

44. 0,990 Sangat Baik

45. 0,015 Jelek

46. 0,803 Sangat Baik

47. 0,990 Sangat Baik

48. -0,094 Sangat Rendah

49. 0,990 Sangat Baik

50. 0,990 Sangat Baik

Berdasakan hasil perhitungan daya beda butir soal


menunjukkan Ada tiga puluh lima butir soal pilihan ganda
tergolong klasifikasi sangat baik (0,7 < DP ≤ 1,0) yaitu butir
soal nomor 2, 3, 6, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22,
23, 24, 25, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 38, 39, 41, 42, 43,
44, 46, 47,49,50. Satu butir soal tergolong klasifikasi baik
(0,40 <DP ≤ 0,70). Ada sembilan soal yang menunjukan
sangat rendah 4, 5, 7, 8, 12, 14, 17, 26, 48. Sedangkan
terdapat lima soal menunjukan soal yang tergolong jelek
( DP<0,2) yaitu soal 27, 36, 37, 40,45.

Rekapitulasi hasil uji validitas, uji tingkat kesukaran, uji


daya pembeda, dan reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.10
sebagai berikut.
Tabel 4.10
Rekapulasi Hasil Uji Validitas, Uji Reabilitas, Uji Tingkat Kesukaran,
Uji Daya Pembeda Soal Pilihan Ganda

No. Uji Uji Uji Uji Daya Keterangan


Soal Validitas Reabilitas Tingkat Pembeda
Kesukaran
1. Valid Terlalu Baik Digunakan
Mudah
2. Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
3. Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
4. Tidak Sedang Sangat Tidak
Valid Rendah digunakan
5. Tidak Sedang Sangat Tidak
Valid Rendah digunakan
6. Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
7. Tidak Terlalu Sangat Tiak
Valid Mudah Rendah digunakan
8. Tidak Reliabel Sedang Sangat Tidak
Valid Rendah digunakan
9. Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
10.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
11.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
12.Tidak Terlalu Sangat Tidak
Valid Mudah Rendah digunakan
13.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
14.Tidak Sedang Sangat Tidak
Valid Rendah digunakan
15.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
16.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
17.Tidak Sedang Sangat Tidak
Valid Rendah digunakan
18.Tidak Sedang Sangat Tidak
Valid Baik digunakan
19.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
20.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
21.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
22.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
23.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
24.Tidak Sedang Sangat Tidak
Valid Baik digunakan
25.Tidak Sedang Sangat Tidak
Valid Baik digunakan
26.Valid Sedang Sangat Digunakan
Rendah
27.Valid Sedang Jelek Digunakan
28.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
29.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
30.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
31.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
32.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
33.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
34.Tidak Sedang Sangat Tidak
Valid Baik digunakan
35.Tidak Sedang Sangat Tidak
Valid Baik digunakan
36.Valid Sedang Jelek Digunakan
37.Valid Sedang Jelek Digunakan
38.Tidak Sedang Sangat Tidak
Valid Baik digunakan
39.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
40.Valid Sedang Jelek Digunakan
41.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
42.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
43.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
44.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
45.Tidak Sedang Jelek Tidak
Valid digunakan
46.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
47.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
48.Tidak Sedang Sangat Tidak
Valid Rendah digunakan
49.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik
50.Valid Sedang Sangat Digunakan
Baik

C. Uji Prasarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS
For Windows23. Rumus yang digunakan adalah one kolmogorof
smirnov, data hasil uji normalitas disajikans ebagai berikut

Tabel4.11
Uji Normalitas kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

No. Data Sighitung Sigmin Keterangan Artinya


1. Pretes 0,200 0,05 H0diterima Data
Eksperimen berdistribusi
Normal
Pretes Kontrol 0,200 0,05 H0diterima Data
berdistribusi
Normal
2. Posttest 0,200 0,05 H0diterima Data
Eksperimen berdistribusi
Normal
Posttest 0,200 0,05 H0diterima Data
Kontrol berdistribusi
Normal

Berdasarkan data pada table dapat disimpulkan bahwa H 0diterima


Artinya data berdistribusi normal karenaSighitung>Sigmin.

b. Uji Homogenitas
Untuk menguji homogenitas pada penelitian ini
menggunakan uji homogeneity of variances pada
program SPSS for windows 23 dengan taraf signifikan 5%
atau 0,05. Adapun data hasil uji homogenitas sebagai berikut:
Tabel4.12
Uji Homogenitas kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

Kelas F Hitung Sig Kesimpulan


Postttes Model 0,438 0,726 Homogen
Quantum
Teaching Tipe-
Tandur

Hasil uji homogenitas diketahui F hitung sebesar 0,438 dengan


signifikan 0,726. Nilai Levene yang ditunjukkan tersebut >
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian
memiliki varian yang sama yang berarti homogen.

D. Uji Hipotesis
Jika data sudah dikatakan berdistribusi normal dan
homogen,maka dilanjutkan dengan melakukan uji independent
sample t-test. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui
adakah perbedaan hasil belajar peserta didik kelas eksperimen
dengan kelas kontrol. Apabila nilai signifikansi <0,05 maka Ha
diterima, artinya ada perbedaan yang signifikan. Sebaliknya, jika
signifikansi >0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya tidak
ada perbedaan yang signifikan. Adapun uji hipotesis melalui uji-t
(t-tes) disajikan dalam tabel berikut:

Tabel4.13
Hasil Uji Hipotesis Uji Independent Sample T-Test

Independent Samples Test


Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95%
Std. Confidenc
Mea Erro e Interval
Sig. n r of the
(2- Diffe Diffe Difference
taile renc renc Low Upp
F Sig. T df d) e e er er
HA Equal
SIL variance 4.
7.35 1.56 4.21 10.5
BEL s .845 .362 68 54 .000
7 9 1 04
AJA assume 8
R d
Equal
variance 4. 53
7.35 1.56 4.21 10.5
s not 68 .7 .000
7 9 0 04
assume 8 89
d
Tabel 4.13 menunjukan bahwa hasil uji tpada data Post
tets diperoleh sig 2-tailed 0,00. Oleh karena nilai sig < 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata
peningkatan hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu nilai
rata-rata peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas
kontrol,maka dapat disimpul kan bahwa hasil belajar peserta
didik kelas eksperimen dengan Model quantum teaching tipe-
tandur adanya penigkatan pada hasil belajar memberi pengaruh
yang tinggi pada pelajaran IPA.

Table 3.14
Hasil Analisis Uji T
Karakteristik Hasil Uji T Keterangan Interpretasi

T Hitung 4.688 T0>Tt H1 Diterima


T Table 2.056
Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas yang
telah dilakukan menunjukkan bahwa data bersifat normal dan
homogen, untuk selanjutnya data harus dianalisis untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan pada
Model quantum teaching Tipe-tandur terhadap hasil belajar IPA.
Dari hasil tes peserta didik diperoleh t hitung sebesar 4.688 dan ttabel
sebesar 2.056 pada taraf signifikasi α =0,005. Dengan demikian
thitung> ttabel yang artinya H0 ditolak dan H1 diterima yang
menandakan adanya pengaruh yang signifikan pada Model
quantum teaching Tipe-tandur terhadap hasil belajar IPA kelas
V SDN 1 Rejomulyo Jati Agung.

E. Pembahasan
Penelitian ini memiliki dua variable yakni variable
bebas Model pembelajaran quantum teaching tipe-tandur dan
variable terikat hasil belajar, penelitian ini menggunakan dua
kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan jumlah
siswa pada kelas eksperimen atau kelas B berjumlah 22 siswa
dan kelas kontrol atau kelas A berjumlah 24 siswa. Pada kelas
eksperimen diterapkan Model pemebelajaran quqntum teaching
tipe-tandur sedangkan kelas kontrol menggunakan model
pembelajran Kooperatif Make-A Match
Instrument soal tes sudah diuji cobakan sebelumnya
kepada kelas diluar kelas eksperimen dan kontrol dengan
jumlah siswa 28 dan memperoleh hasil untuk di uji validasi,
reliabilitas, uji tingkat kesukaran dan daya pembeda pada 50
soal pilihan ganda. Dengan hasil 35 kriteria soal yang bisa di
gunakan dalam penelitian ini. 35 soal yang akan digunakan
pada pretest dan postest. Materi yang diajarkan pada penelitian
adalah Perubahan Wujud Benda sebanyak 8 kali Pertemuan,
pada pertemuan pertama baik kelas eksperimen maupun kelas
control melakukan pretest. Pertemuan kedua sampai pertemuan
keenam belajar dengan model pembelajaran yang sudah
ditentukan untuk masing-masing kelas. Pada pertemuan ke
delapan kedua kelas melaksanakan Posttest dengan instrument
yang sudah di tetapkan.
Berdasarkan hasil rata-rata pretest dan posttest kelas
eksperimen dan kelas control berbeda .Dikelas eksperimen
mendapatkan hasil pretest 64,00 mengalami peningkatan hasil
postest menjadi 79.00. Berbeda dengan hasil rata-rata pretest
dan posttest kelas kontrol, yaitu nilai rata-rata hasil pretest
dikelas kontrol 62,00 mengalami peningkatan hasil postest
menjadi 71,00. Jadi, lebih tinggi hasil posttest dikelas
eksperimen yaitu 79,00. Hal ini dikarenakan dikelas
eksperimen menggunakan Model pembelajaran quantum
Teaching tipe-tandur lebih menekankan pada aspek
pengetahuan dengan aspek-aspek ketrampilan dalam IPA
adanya kemampuan menyimak, membaca, mengamati,
kemampuan menulis. sehingga setiap peserta didik memiliki
pengetahuan terhadap materi yang diajarkan,
Hasil Posttest setelah pemberian perlakuan menunjukan
hasil belajar peserta didik kelas eksperimen berbeda dengan
kelas kontrol, dibuktikan dengan uji hipotesis. Apabila nilai
signifikansi < 0,05 maka terdapat perbedaan. Hasil Uji hipotesis
menunjukan 0,00<0,05 maka terdapat perbedaan rata-rata skor
hasil belajar peserta didik kelas eksperimen dengan
menggunakan Model pembelajaran quantum teaching tipe-
tandur dibandingkankelas kontrol dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif Make-A Match. Oleh karena itu nilai
rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi.
Dibandingkan kelas kontrol, maka dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar dengan Model pemebelajaran quantum
teaching tipe-tandur lebih efektif dari model pembelajaran
konvensional. Berdasarkan perhitungan hipotesis menggunakan
rumus Uji-t Independent didapat T hitung= 4.688 dan pada taraf
signifikansi 5%didapat Ttabel= 2.056 ini berarti Thitung>Ttabel. Hal
ini menunjukkan kedua perlakuan jelas berbeda, karena Ho
ditolak ini berarti bahwa Model pembelajaran quantum
teaching tipe-tandur memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap hasil belajar IPA peserta didik dikelas V di SDN 1
Rejomulyo jati agung.
Selama proses pembelajaran dengan menggunakan
Meodel pembelajaran quantum teaching tipe-tandur pada kelas
eksperimen peserta didik sangat antusias dan keadaan proses
belajar mengajar menjadi efektif dan menyenangkan,karena
model yang digunakan di desain dengan praktik yang
melibatkan siswa,serta materi yang disajikan singkat dan
mudah dipahami. Selain itu, di dalam Model pembelajaran
quantum teaching tipe-tandur juga terdapat permainan tebak
benda sehingga membuat peserta didik senang dalam mengikuti
pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan Model
pembelajaran quantum teaching tipe-tandur untuk kelas
eksperimen dimulai dengan Tumbuhkan (T) pengenalan tentang
benda-benda di sekitar dengan materi perubahan wujud benda
sifat-sifat benda, Alami(A) setelah itu guru memberikan
pengalaman yang nyata kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi tentang perubahan wujud benda sesuai
dengan materi, Namai(N) siswa di minta untuk mengamati dan
mempraktikan prubahan wujud benda dan perpindahan kalor
dengan benda sendok ,korek api, lilin, mentega, gula, dan air.
Siswa dalam berkelompok bertukar pikiran dan berdiskusi
tentang gagasan mereka kemudian siswa memberi
nama(mengkonsep,membedakan) dan membuat laporan hasil
diskusi, Demonstrasi(D) masing-masing kelompok diberikan
kesempatan untuk mempresentasikan hasil pengamatannya
didepan kelas, Ulangi(U) Guru dan siswa mengulangi materi
yang telah dipelajari, Guru memberika game teka teki untuk
mengulas kembali materi dan menilai kekompakan dalam
kelompok, Rayakan(R) guru memberikan penghargaan kepada
siswa yang telah berpartisipasi dan keaktifannya.
Sedangkan peserta didik pada kelas Kontrol yang
diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make-A
Macth dimulai dengan guru menanyakan pengertian benda dan
guru menjelaskan materi perubahan wujud benda dan
memberikan penjelasan yang mudah dengan mengaitkan
dengan kehidupan sehari-hari terlihat peserta didik pada saat
pembelajaran yang menjadi kurang aktif, untuk mengevaluasi
pembelajaran kemudian guru membagi kelompok dan
membagikan kertas kepada setiap siswa yang berisikan
pertanyaan dan jawaban siswa diperintahkan mencari pasangan
yang cocok dari pertanyaan dan jawaban ke kelompok lain, lalu
siswa mempresentasikan kedepan dengan pasangannya.
Terlihat masih banyak siswa yang masih salah atau yang
kurang paham. disebabkan model ini memerlukan
kekonsentrasi dan kecepetan waktu.
Model pembelajaran quantum teaching tipe-tandur ini
sangat baik digunakan untuk kelas tinggi maupun kelas rendah.
Karena menggunakan model ini sangat mudah dan ringan
untuk kelas rendah serta tidak membosankan bagi kelas tinggi ,
selain itu metode ini bisa di modifikasikan dengan berbagai
media seperti media gambar, media replika, dan
sebagaiannya. Model pembelajaran quantum teaching tipe-
tandur juga bisa dengan memberikan reward terhadap siswa
yang bisa menjawab ini memberikan banyak sekali nilai
positifnya . anak akan semakin semangat dalam belajar. Model
pembelajaraan quantum teaching tipe-tandur juga tidak hanya
digunakan pada pembelajran IPA saja tapi pada mata pelajaran
lainnya seperti Matematik, Bahasa dan pelajaran lainnya
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data menggunakan uji hipotesis diketahui bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar IPA pada penerapan model pembelajaran
quantum teaching tipe-tandur kelas V SDN 1 Rejomulyo Jati Agung.
Pada perhitugan Hipotesis (uji-t).diperoleh Thitung= 4.688 dan Ttabel= 2.056 dengan taraf signifikasi
5%. KarenaThitung> Ttabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak, hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan Model pembelajaran quantum teaching tipe-tandur terhadap hasil belajar IPA pada peserta didik
kelas V SDN 1 Rejomulyo Jati Agung.

B. Rekomendasi
1. Bagi guru hendak nya lebih memperhatikan siswa saat pembelajaran berlangsung, serta
mengefektivkan waktu dalam proses pembelajaran sehingga tidak kekurangan waktu Ketika
proses pembelajaran berlangsung dan konsisten menerapkan metode pembelajara Quantum
teaching tipe-tandur agar lebih meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi siswa untuk terus meningkatkan hasil belajar terhadap semua mata pelajaran dan lebih
meningkatkan minat agar lebih aktif, kreatif dan semangat dalam .mengikuti pembelajaran yang
diberikan oleh guru.
3. Disarankan agar peneliti lain yang meneliti tentang bidang pengajaran dengan menggunakan
Quantum Teaching tupe-tandur dapat mengeksplor media yang belum pernah digunakan dalam
pengajaran Quantum Teaching tipe-tandur sehingga penggunaan media dalam Quantum Teaching
tipe-tandur tidak monoton.
SOAL IPA KELAS 5 SDN 1 REJOMULYO BAB SIFAT DAN
PERUBAHAN WUJUD BENDA

A. BERILAH TANDA SILANG (X) PADA A,B,C ATAU D PADA JAWABAN YANG BENAR!

1. Setiap benda memiliki bahan penyusun yang ….


a. Sama
b. Mirip
c. Berbeda-beda
d. Tidak ada

2. Balok kayu mempunyai sifat keras karena ….


a. Bahan penyusunnya tidak rapat
b. Bahan penyusunnya rapat dan tidak bergerak
c. Bahan penyusunnya rapat dan mudah bergerak
d. Bahan penyusunnya tidak rapat dan tidak bergerak

3. Semua benda yang ada di alam ini meliputi tiga wujud yaitu ….
a. Padat, cair dan keras
b. Padat, keras dan gas
c. Gas, padat dan beku
d. Cair, padat dan gas

4. Berikut  adalah  sifat  yang menonjol dari bahan plastik adalah ….


a.Tahan air, meyerap keringat dan elastis
b. Kuat, tahan air, keras
c. Tahan air, elastis dan ringan
d. Elastis, keras dan kaku

5. Berikut adalah peralatan yang dibuat dari tali nilon adalah ….


a. Kertas
b. Kaca
c. Kain
d. Jala

6. Perubahan benda cair menjadi padat dinamakan ….


a. Membeku
b. Mencair
c. Menyublim
d. Menguap

7. Benda berikut yang tidak memanfaatkan senar adalah ….


a. Gitar
b. Panci
c. Kail
d. Raket
8. Proses menguap adalah proses perubahan dari benda cair menjadi ….
a. Padat
b. Gas
c. Air
d. Panas

9. Berikut ini adalah contoh dari peristiwa menyublim adalah ….


a. Air panas yang menguap
b. Air yang membeku di kulkas
c. Balok es yang mencair
d. Kapur barus yang lama-lama habis

10. Pemanfaatan nilon yang dilakukan nelayan adalah ….


a. Sebagai bahan pembuat jala ikan
b. Sebagai bahan pembuat kapal
c. Sebagai bahan pembuat layar kapal
d. Sebagai bahan pembuat jangkar

11. Perubahan benda yang dapat kembali ke bentuk asalnya dinamakan ….


a. Perubahan berkala
b. Perubahan sementara
c. Perubahan baru
d. Perubahan tetap

12. Berikut ini adalah contoh dari perubahan tetap adalah ….


a. Es menjadi air
b. Air menjadi es
c. Kayu menjadi arang
d. Kertas menjadi serbuk kertas

13. Salah satu ciri benda yang sifat perubahannya sementara adalah ….
a. Menghasilkan wujud baru yang berbeda
b. Menghasilkan zat baru berubah wujud
c. Tidak dapat kembali ke bentuk semula
d. Dapat kembali ke wujud semula

14. Kayu yang dibakar akan mengeluarkan bau ….


a. Asap
b. Es
c. Bakteri
d. Minyak

15. Proses pembuatan tempe termasuk perubahan ….


a. Sementara
b. Tetap
c. Tidak tetap
d. Lama

16. 16. Perhatikan pernyataan berikut ini!


A) Volume tetap B) Volume berubah C) Bentuk tetap D) Bentuk berubah
Pernyataan yang benar tentang benda cair adalah ….
a. A dan B
b. A dan C
c. D dan A
d. B dan C

17. Kayu merupakan benda yang mempunyai sifat berikut ini, kecuali ….
a. Bentuk berubah-ubah
b. Bentuknya tetap
c. Volume tetap
d. Massa tetap

18. Berikut benda yang dapat berubah memadat ketika dicampur air adalah ….
a. Minyak
b. Semen
c. Es
d. Gula

19. Buah yang busuk akan mengalami perubahan pada hal-hal berikut, kecuali ….
a. Baunya
b. Warnanya
c. Bentuknya
d. Namanya

20. Proses perkaratan bisa terjadi saat besi terkena ….


a. Minyak tanah
b. Air hujan
c. Air kelapa
d. Oli

21. Benda yang tidak berubah menjadi abu ketika dibakar adalah ….
a. Kayu
b. Kertas
c. Besi
d. Kain

22. Menjemur baju adalah kegiatan yang memanfaatkan peristiwa ….


a. Menguap
b. Membeku
c. Mencair
d. Menyublim
23. Air yang berubah menjadi uap air (gas) dapat kembali menjadi air jika ….
a. Dipanaskan
b. Didinginkan
c. Dibekukan
d. Dibakar

24. Gelas yang berisi air dingin lama-lama dinding luar gelas akan terlihat butir-butir air. Hal itu
disebabkan karena ….
a. Udara di luar gelas mengalami penguapan
b. Air di dalam gelas keluar karena pendinginan
c. Udara di luar gelas mengembun karena pendinginan
d. Air di dalam gelas keluar karena pembekuan

25. Butiran gula yang dimasukkan ke dalam air lama-lama akan larut. Hal itu adalah contoh dari
peristiwa ….
a. Mencair
b. Menguap
c. Membeku
d. Menyublim

26. Kegiatan yang menunjukkan adanya pemanfaatan perubahan wujud mencair adalah ….
a. menjemur pakaian di bawah sinar matahari
b. memanaskan mentega saat akan memasak
c. meletakkan bensin di tempat terbuka
d.pembuatan es kering

27. Munculnya titik-titik air di bagian luar gelas ketika gelas diisi air es menunjukkan peristiwa ….
a.mengembun
b.mencair
c.membeku
d. menguap

28. Kegiatan yang memanfaatkan perubahan wujud membeku adalah ….


a.menjemur pakaian di bawah terik matahari
b.penggunaan es kering dalam pertunjukan
c. pembuatan garam dapur
d.pembuatan agar-agar

29. Kegiatan berikut yang memanfaatkan perubahan wujud menyublim adalah ….


a.menjemur pakaian basah agar menjadi kering
b.memanaskan mentega untuk memasak
c.meletakkan kamper di almari agar pakaian harum
d.memasukkan air dalam freezer

30.

Kegiatan yang mengalami perubahan wujud sama dengan gambar adalah ….


a. membuat agar-agar dan memasukkan air ke dalam freezer
b. menjemur baju dan meletakkan bensin di tempat terbuka
c. meletakkan minyak goreng di tempat dingin dan pembuatan garam
d. memanaskan lilin untuk membatik dan meletakkan es batu di ruang terbuka

31. Bahan dasar pembuatan nilon adalah ….


a. benang
b. plasik
c. kayu
d. tanah liat

32. Benang banyak dimanfaatkan untuk membuat ….


a. membuat bingkai
b. membuat bunga
c. membuat baju
d. membuat makanan

33. Perubahan benda yang tidak dapat kembali ke bentuk asalnya dinamakan ….
a. perubahan tetap
b. perubahan wujud
c. perubahan bentuk
d. perubahan zat

34. Perubahan air menjadi es merupakan perubahan yang bersifat ….


a. menguap
b. mencair
c. sementara
d. tetap

35. Perubahan benda padat menjadi gas dinamakan ….


a. menguap
b. mencair
c. mengembun
d. menyublim

36. Perubahan benda gas menjadi cair dinamakan ….


a. menguap
b. mencair
c. mengembun
d. menyublim

37. Benda gas mempunyai sifat yang berupa volume dan bentuk yang ….
a. tetap
b. berpindah
c. berubah-ubah
d. berliku-liku

38. Sayuran yang dibiarkan diluar akan mengalamai ….


a. perubahan
b. pembekuan
c. pembusukan
d. a dan c benar

39. Besi dapat berubah bentuk jika mengalami ….


a. pembakaran
b. kehujanan
c. perkaratan
d. benar semua

40. Lilin jika dibakar akan mengalami peristiwa perubahan dari benda …. menjadi ….
a. cair menjadi padat
b. padat menjadi cair
c. padat menjadi gas
d. padat menjadi uap

41. Oksigen termasuk benda ….


a. gas
b. cair
c. padat
d. tidak terbentuk

42. Benda yang tersusun dari zat penyusun renggang, memiliki bentuk tidak tetap dan sesuai bentuk
wadah adalah benda ….
a. cair
b. gas
c. padat
d. udara

43. Contoh perubahan wujud benda yang dapat kembali ke bentuk semula adalah pembakaran
a. lilin
b. kain
c. kayu
d. kertas

44. Perubahan yang bersifat sementara yaitu perubahan benda yang ….


a. dapat kembali ke wujud semula
b. tidak dapatkembali ke wujud semula
c. dapat menghilang
d. semua jawaban benar

45. Perubahan yang bersifat tetap yaitu perubahan benda yang


a. tidak dapat kembali ke wujud semula
b. dapat kembali ke wujud semula
c. tidak dapat menghilang
d. semua jawaban benar

46. Hal yang terjadi saat air hangat dibiarkan mendingin adalah ….
a. air melepaskan kalor
b. air menjadi lebih panas
c. air mendapatkan kalor
d. suhu air naik
Perhatikan ciri-ciri perubahan wujud berikut!
(1) Benda gas menjadi benda padat
(2) Terjadi karena adanya penyerapan kalor
(3) Terjadinya karena adanya pelepasan kalor
(4) Benda cair menjadi padat
(5) Dapat terjadi pada suhu tinggi.
47. Ciri-ciri perubahan wujud mendeposisi ditunjukkan oleh nomor . . . . …
a. (1) dan (3)
b. (1), (2), dan (5)
c. (1) dan (2)
d. (3) dan (4)

48. Perubahan dari benda gas ke padat disebut …


a. mengkristal
b. mencair
c. membeku
d. menguap

49. Berikut ini yang merupakan kelompok benda padat adalah .…


a. kerikil, meja, besi
b. kabut, oli, sirup
c. cat dinding, oli, sirup
d. air, minyak, kabut

50. Berikut ini yang merupakan kelompok benda cair adalah .…


a. cat dinding, oli, sirup
b. kerikil, meja, besi
c. kabut, oli, sirup
d. air, minyak, kabut
Data Nilai Kelas Eksperimen

No Nama PreTest PostTest


1. Abidal Putra Paris 50 70
2. Aira Rahma Shadqiya 65 78
3. Akifa Nayla Widiarena 58 74
4. Alvaro Azka Zabdan 62 78
5. Aslan Aliyevic M. 50 77
6. Azzahra Chairunnisa W. 64 74
7. Bilqis Meidita Sakhi 58 82
8. Calea Meysha Azzahra 62 78
9. Dion Arif Sulaiman 56 75
10. Falia Nur Kayla 58 72
11. Faris Ahmad Maulana 65 86
12. Felia Putri Ayishafa 74 78
13. Hafidzah Al-Khasna 60 77
14. Khayal Zafira Maritza 58 78
15. Muhammad Azka Muabrak H. 65 70
16. Muhammad Gian Al-hafiz 65 84
17. Nairin Novika Putri 58 65
18. Nissa Salsabila 74 88
19. Raisha Adila 55 78
20. Raka Uki Pratama 72 80
21. Risky Cahya Febrian 60 86
22. Samsul Sodiq Dermawan 62 80
Data Nilai Kelas Kontrol

No Nama PreTest PostTest


1. Akmal Kenzie Aprilio 55 60
2. Anisah Amelia Zahran 60 65
3. Asyifa Airi Putri 50 55
4. Aulia Izza Tunnisa 50 58
5. Aurora Putri Kireina 62 60
6. Azzam Ar-Ramadhan 58 65
7. Brillian Octora Suwandi 70 74
8. Davina Damayanti 65 68
9. Fadil Mirza Al-Fahri 55 60
10. Kemas Bagas Rangga 68 70
11. Khairunnisa Salsabila Az Zahra 74 78
12. Khalifa Yasmin Islamiyah 68 70
13. Mayang Miftahul Ainia 52 58
14. Muhammad Al-Farizi 60 62
15. Muhammad Rizky Andriano 65 68
16. Nabila Azzahra 72 76
17. Nizam Jofirahman 62 78
18. Nur Afni Ramadhani 50 55
19. Nur Syifa Tillah 58 60
20. Nurul Azeti 62 64
21. Raihan Ilham 55 58
22. Rasita Triwulandari 68 70
23. Riutaqy Fawwaz Zuhdi 70 72
24. Sahla Na’ilatul Muna 52 60
Data Nilai Kelas Eksperimen

Statistik Nilai Statistik Nilai


Pretest Statistik
Posttest
Mean 64 79

Median 65 78

Modus 60 75

Std Deviation 6,135 5,685

Minimum 50 65

Maximum 75 88

Data Nilai Kelas Kontrol

Statistik Nilai Statistik Nilai Statistik


Pretest Posttest

Mean 62 71
Median 62 72
Modus 55 70
Std 7,115 6.054
Deviation

Maximum 50 60
Minimum 77 82
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.968 50

Case Processing Summary


N %

Cases Valid 28 100.0

Excludeda 0 .0

Total 28 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

KELAS Statistic df Sig. Statistic df Sig.

HASIL BELAJAR PRETES EKSPERIMEN .083 28 .200* .979 28 .837

POSTES EKSPERIMEN .120 28 .200* .956 28 .276

PRETES KONTROL .111 28 .200* .967 28 .503

POSTES KONTROL .131 28 .200* .943 28 .130

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

HASIL BELAJAR Based on Mean .438 3 108 .726

Based on Median .455 3 108 .714

Based on Median and with


.455 3 100.209 .714
adjusted df

Based on trimmed mean .421 3 108 .739

Group Statistics

KELAS N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

HASIL BELAJAR PRETES EKSPERIMEN 28 64.32 6.135 1.159

POSTES EKSPERIMEN 28 79.21 5.685 1.074

Independent Samples Test


Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means

Std. 95% Confidence

Mean Error Interval of the

Sig. (2- Differenc Differenc Difference

F Sig. t df tailed) e e Lower Upper

HASIL Equal variances


-
BELAJAR assumed .287 .594 54 .000 -14.893 1.581 -18.062 -11.724
9.422

Equal variances - 53.69


.000 -14.893 1.581 -18.062 -11.723
not assumed 9.422 1
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 1


REJOMULYO Kelas / Semester : V
(lima) / 2 (dua)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


(IPA) Alokasi Waktu : 120 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,


membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)


NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.1 Menggali informasi tentang 3.1.1 Mendefinisikan pengertian


konsep perubahan wujud benda perubahan wujud benda
dalam kehidupan sehari-hari 3.1.2 Mengklasifikasikan benda
yang disajikan dalam bentuk padat dan benda cair
lisan, tulis, visual, dan/atau
eksplorasi lingkungan.
2 4.1 Menyajikan hasil informasi 4.1.1 Mengelompokkan benda
tentang konsep perubahan wujud sesuai dengan sifat
benda dalam kehidupan sehari- fisiknya
hari dalam bentuk lisan, tulis, dan 4.1.2 Menuliskan peristiwa
visual menggunakan kosakata perubahan wujud benda.
baku dan kalimat efektif.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca teks berjudul Aneka Benda-benda di Sekitar Kita, siswa dapat :

1. Mendefinisikan perubahan wujud benda


2. Mengklasifikasikan benda padat dan benda cair.
3. Mengelompokkan benda sesuai dengan sifat fisiknya.
4. Menuliskan peristiwa perubahan wujud benda.

D. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


◾ Silabus kelas V
◾ Buku Pedoman Guru Tema : Benda di Sekitarku Kelas V (Buku Terpadu Kurikulum
2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
◾ Buku Siswa Tema : Benda di Sekitarku Kelas V (Buku Terpadu Kurikulum 2013,
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

◾ Benda-benda di sekitar lingkungan kelas.


◾ Vidio bergambar

E. MATERI PEMBELAJARAN
Perubahan Wujud Benda (terlampir)

F. METODE PEMBELAJARAN
◾ Metode : Ceramah bervariasi,Praktik, Diskusi dan tanya jawab
Model : Quantum Teaching kerangka TANDUR

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan ◾ Sebelum Pelajaran dimulai guru mengatur tempat 10 menit
duduk dengan pola berkelompok yaitu dengan
menjadi 4 kelompok.
◾ Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan
mengecek kehadiran siswa.
◾ Siswa berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah
satu siswa.
◾ Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
dilanjutkan lagu Nasional “Tanah Airku”.
(Tumbuhkan)
◾ Guru membuka pelajaran dengan mengarahkan
siswa untuk mengamati benda-benda di sekitar
kelas.(Tumbuhkan)
◾ Kegiatan pembukaan dapat diawali dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyebutkan sebanyak-banyaknya benda yang berawalan
huruf tertentu. Misalkan awalan huruf S, setiap anak
bergantian menyebutkan benda-benda berawalan huruf S,
tidak boleh menyebutkan benda yang sama dengan yang
telah disebutkan oleh teman sebelumnya. (Tumbuhkan)
◾ Arahkan siswa untuk memberikan contoh benda
yang bervariasi, jangan hanya benda padat, tapi juga
benda cair ataupun gas.

Inti  Guru menanyakan apa yang mereka ketahui tentang 30 menit


perubahan wujud benda? Ajak siswa untuk
mendiskusikan biarkan siswa dengn pendaptanya
terlebuh dahulu.(Tumubuhkan)
 Guru menjelaskan sedikit materi yang akan
dipelajari.
 Perwakilan kelompok mengambil alat dan bahan
untuk mempraktikan perubahan wujud benda
 Tugas setiap kelompok mengamati perubahan wujud
benda yang telah di peraktikan
 Guru memberikan 4 lembar kertas yang berbeda
dalam setiap kelompok.
 Siswa secara mandiri bersama kelompoknya bekerja
sama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
 Siswa diberikan buku paket sebagai pedoman
kelompoknya dan memberikan ringkasan materi.
 Memberikan pengalaman yang nyata kepada siswa
untuk mengindentifikasi tentang perubahan wujud
benda sesuia materi yang mereka dapat.sehingga
dapat mengaktifkan pengetahuan yang telah dimiliki
oleh siswa (Alami)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Siswa dalam kelompok saling bertukar pikiran dan
berdiskusi tentang gagasan mereka sehingga dapat
mengaktifkan pengetahuan yang mereka miliki
 Kemudian siswa memberi nama (mengkonsep,
membedakan) dan membuat laporan hasil diskusi.
(Namai)
 Guru mengawasi kegiatan kerja kelompok yang
sedang berlangsung dan memberikan bantuan kepada
kelompok yang memiliki kendala.
 Masing-masing kelompok diberikan kesempatan
untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di
depan kelas. (Demonstrasi)
 Setiap kelompok menunjuk satu siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi dan lembar diskusi.
 Setiap kelompok diberikan kesempatan unruk
bertnya atau menambahan kepada kelompok penyaji.
 Guru dan siswa mengulang materi yang telah di
pelajari dan menyimpulkan hasil pekerjaan yang
telah di koreksi bersama-sama. (Ulangi)
 Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya kembali
tentenang materi yang mereka belum pahami.
 Guru memberikan penghargaan atas apresiasi dan
keaktifan siswa. (Rayakan)

Penutup ◾ Guru menutup pelajaran dengan memberikan teka- 15 menit


teki “Ada sebuah benda, tak terlihat namun dapat
pegang, namun dapat dirasakan” (jawab: gas).
◾ Guru mengajak siswa mensyukuri nikmat Tuhan
yang diberikan, bagaimana Tuhan mempersiapkan
alam ini dengan aneka benda-benda yang ada untuk
memenuhi kehidupan manusia.
◾ Kegiatan kelas diakhiri dengan doa bersama sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing oleh
petugas. Religius
H. Penilaian Pembelajaran dan Kriteria Keberhasilan
1. Penilaian Kognitif
a. Tehnik Penilaian : Tes
b. Bentuk Penilaian : Pilihan Ganda
c. Kriterian Penilaian :
Skor Keterangan
1 Untuk jawaban yang benar
0 Untuk jawaban yang sakah

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh × 100


Skor maksimal

2. Penilaian Afektif
a. tehnik penilaian : non test
b. bentuk penilaian : subjektif
c. rubrik penilaian : (terlampir)

I. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


Pembelajaran dikatakan berhasil apabila 75% siswa mendapatkan nilai lebih besar dari
70.

Mengetahui Bandar Lampung, 05 Oktober 2022


Guru Kelas Peneliti

Putri Riski, S.Pd Siti Melani


Npm 1811100059

Mengetahuai

Kepala SDN 1 Rejomulyo


Lampung
Hj. Delpina, S.Pd,M.M
NIP. 197205291994012001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 1 Rejomulyo Jati Agung


Kelas / Semester : V (lima) / 2
Tema 7 : Peristiwa Dalam Kehidupan
Sub Tema 1 : Peristiwa Kebangsaan Massa Penjajahan
Alokasi Waktu : 120 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya
) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-
laku anak beriman dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
IPA

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.1 Menggali informasi tentang konsep 3.1.1 Mendefinisikan pengertian perubahan


perubahan wujud benda dalam wujud benda
kehidupan sehari-hari yang disajikan
3.1.2 Mengklasifikasikan benda benda padat,
dalam bentuk lisan, tulis, visual,
cair dan gas
dan/atau eksplorasi lingkungan.

2 4.1 Menyajikan hasil informasi tentang 4.1.1 Menceritakan kembali informasi secara
konsep perubahan wujud benda lisan tentang benda-benda di
dalam kehidupan sehari-hari dalam sekitarnya yang terbuat dari kayu,
bentuk lisan, tulis, dan visual plastik dan perpindahan calor.
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif.
C. TUJUAN PEMEBALAJARAN
Setelah membaca teks berjudul Benda sekitar, siswa dapat:
1. Mendefinisikan Perubahan wujud benda
2. Mengklasifikasikan benda benda padat, cair, dan gas
3. Menceritakan kembali informasi secara lisan tentang benda-benda di sekitarnya yang terbuat dengan
percaya diri.

D. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

 Buku Pedoman Guru Tema : Peristiwa Dalam Kehidupan Kelas V (Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
 Buku Siswa Tema : Peristiwa Dalam KehidupanKelas V(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
 Benda-benda yang terbuat dari kayu
 Silabus Kelas V

E. MATERI PEMBELAJARAN
Perubahan Wujud Benda

F. METODE PEMBELAJARAN
 Metode : Ceramah Bervariasi, Diskusi Tanya Jawab
 Model : Kooperatif Learning Make-a Match

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan mengecek 10 menit
kehadiran siswa.
 Siswa berdoa bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin oleh salah satu
siswa. Religius
 Guru mengatur temapt duduk dengan pola berkelompok
yaitu menjadi 4 kelompok
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

 Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama.


dilanjutkan lagu Nasional “Bagimu Negeri (Padamu
Negeri)”. Nasionalis
 Kelas di buka dengan guru mengajukan pertanyaan,
terbuat dari apakah benda-benda di sekitarmu? Apakah
benda terbuat dari bahan yang sama? Guru menuliskan
alternatif jawaban siswa di papan tulis.
 Sampaikan bahwa pada hari ini kita akan mempelajari
perubahan wujud benda Communication

Inti  Guru mengajukan pertanyaan benda yang dapat berubah 150 menit
bentuk? Communication
 Siswa menyebutkan contoh benda-benda di sekitar yang
dapat berubah bentuk
 Guru menjelasakn materi perubahan wujud benda
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
1. Langkah langkah pembelajaran kooperatif learning Make-
a Mach
 Peserta didik dikelompokan kedalam krlompok masing-
masing 6 orang
 Setiap anggota diberikan kertas yang berisi pertanyaan
dan jawaban
 Setiap anggota ditugaskan untuk mencari pasangan kertas
yng mereka miliki
 Setiap anggota yang dapat menemukan pasangan jawaban
akan diberikan skor nilai
 Setiap tim mempresentasikan hasil kertas yang mereka
pegang bersama pasangannya
 Teman teman dan guru mengoreksi apakah jawaban
sesuai dengan pasangnnya
 Kelomok yang paling banyak menemukan jawaban di beri
rewerd
.

Penutup  Siswa untuk melakukan refleksi tentang kegiatan hari ini. 15 menit
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Mereka diberikan kesempatan untuk bertanya jika ada hal


yang masih perlu didiskusikan. Communication
 Tutup kegiatan hari ini dengan mengucapkan rasa syukur
untuk aktifitas yang telah berjalan pada hari ini.
 Kegiatan kelas diakhiri dengan doa bersama sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing oleh
petugas. Religius

Mengetahui Bandar Lampung, 10 Oktober 2022


Guru Kelas V Peneliti

Sulistia Wati, S.Pd Siti Melani


Npm.1811100059

Ringkasan Materi

Perubahan Wujud Benda

1. Pengertian perubahan wujud Benda


Perubahan wujud benda adalah salah satu bentuk terjadinya gejala perubahan
pada suatu benda menjadi berbeda wujud dari sebelumnya, baik ukuran, bentuk, warna,
dan aroma atau bau nya yang berubah. Proses perubahan bentuk benda ini dapat terjadi
dengan berbagai cara dan beberapa prosesnya dapat dilihat dengan mata telanjang
manusia. Wujud benda dapat berupa cair. Gas, atau padat yang memiliki molekul gerak
translasi atau gerak pindah tempat dan gerak vibrasi atau bisa saja bergerak di tempat.
Pada kondisi tertentu suatu zat benda yakni padat, cair, dan gas tidak bisa
mempertahankan bentuknya. Itulah sebabnya bisa mengalami perubahan wujud seperti
berubah warnanya, berubah bentuknya, dan muncul bau atau aroma lain dari wujud
sebelumnya. Hal tersebut terjadi tentu bukan tanpa sebab, melainkan karena zat benda
tersebut dalam kondisi tertentu yang dipengaruhi oleh panas, suhu, kelembapan, dan
sebagainya.
Perubahan wujud tersebut dapat bersifat atau tidak sementara yang artinya
menghasilkan zat benda yang baru dan tidak bisa dikembalikan lagi pada wujud awalnya.
Itulah sebabnya perubahan wujud benda sangat berkaitan dengan perubahan fisika, kimia,
dan biologi yang menjadi penyebab mengapa suatu zat benda dapat berubah menjadi
wujud benda yang lain. Pada proses perubahan wujud tersebut ada yang memerlukan
kalor atau melepaskan kalor.

2. Macam –macam benda


Benda dapat dibedakan menjadi 3 yaitu, benda padat, benda cair, benda gas.
Benda padat ciri nya tidak dapat berubah wujud sengkan cair dapat berubah
wujud menjadi bentuk lain seperti padat dan gas. Sedangkan benda gas Berbeda dari
benda padat dan cair yang bisa tampak jelas wujudnya, beberapa benda gas mungkin
tidak bisa dengan mudah terlihat dengan mata telanjang manusia, seperti udara. Meskipun
tidak tampak wujudnya, namun benda geas itu ada dengan molekul yang sangat kecil dan
banyak sehingga sulit dilihat oleh manusia. Serupa dengan bentuk zat benda lainnya,
benda gas juga bisa berubah wujud, yang awalnya tidak tampak menjadi tampak atau
yang awalnya tampak menjadi tidak tampak saat menjadi gas.
Manusia,hewan dan tumbuhan merupakan benda. Batu,gelas dan buku juga
benda. Benda adalah segala sesuatu yang menepati ruang dan mempunyai massa. Massa
benda diukur dengan cara ditimbang. Manusia, hewan, tumbuhan, batu dan buku
menempati ruang. Benda-benda iyu
juga dapat ditimbang. Bagaimana membedakan benda dengan bukan benda? Apakah
cahaya termasuk benda? Bagaimna dengan panas?cahaya panas bukan lah benda. Cahaya
dan panas tidak menepati ruang. Cahaya dan panas tidak dapat ditimbang.
3. Macam-macam perubahan wujud benda
Jenis- jenis benda yang memiliki sifat dan karakteristik di atas juga akan mengalami
perubahan bentuk wujud yang bermacam- macam sesuai dengan kondisi yang
mempengaruhinya. Perubahan wujud benda ini bisa bermacam-macam karena setiap zat
benda juga memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya memerlukan proses
perubahannya masing-masing. Berikut ini macam-macam perubahan wujud benda yang
perlu Grameds ketahui agar bisa memaksimalkannya untuk kebutuhan sehari-hari di
lingkungan sekitar:
a. Mencair
Mencair adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada benda padat menjadi
benda cair. Agar dapat terjadi perubahan wujud mencair maka memerlukan panas
atau kalor yang mempengaruhi zat benda tersebut. Perubahan wujud ini juga biasa
kita kenal dengan istilah meleleh. Contohnya Grameds melelehkan coklat batangan
menjadi lebih kental dengan memanaskannya di kompor.
b. Membeku
Membeku adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada benda cair menjadi
benda padat. Perubahan wujud membeku bisa dibilang kebalikan dari mencair. Itu
artinya proses perubahan wujud dengan membeku akan melepaskan panas pada suhu
yang dingin, berkebalikan dari mencair. Grameds pasti pernah membekukan air di
freezer menjadi es batu atau membekukan bahan cair lainnya.
c. Menguap
Menguap adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada benda cair menjadi zat
gas. Menguap adalah perubahan wujud yang memerlukan kalor atau pemanasan.
Perubahan tersebut tidak hanya terjadi pada zat cair saja, namun juga bisa terjadi di
dalam tubuh manusia. Contohnya saat Grameds berkeringat, maka keringat akan
menguap dan mendingin dari tubuh kita. Yang paling sering kita lihat adalah ketika
merebus air maka saat mendidih akan mengeluarkan uap.
d. Mengembun
Mengembun adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada benda gas menjadi
benda cair. Pengembunan terjadi pada gas di udara yang dingin atau suhu rendah
menjadi butiran-butiran air. Perubahan wujud ini termasuk dalam proses yang
melepaskan kalor karena membutuhkan
suhu yang rendah. Grameds bisa melihat embun pada daun-daun rumput
di pagi hari atau gelas kaca yang mengembun karena berisi air dingin
atau es batu.
e. Menyublim
Menyublim adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada benda
padat menjadi material gas. Proses perubahan wujud dengan menyublim
membutuhkan kalor atau energi panas agar benda padat tersebut bisa
berubah menjadi molekul gas di udara. Misalnya jika Grameds
meletakan kapur barus atau kamper di suatu ruangan maka lama
kelamaan akan habis benda padat itu karena menyublim ke udara.
f. Mengkristal
Mengkristal adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada material
gas menjadi material yang lebih padat. Proses perubahan wujud ini
terjadi karena adanya pelepasan energi panas atau kalor pada suhu yang
lebih rendah dari benda. Perubahan ini bisa Grameds amati pada botol
madu yang mulai muncul kristalisasi gula lama- kelamaan.
SILABUS TEMATIK KELAS V

Tema 7 : Peristiwa Dalam Kehidupan


Subtema 1 : Peristiwa Kebangsaan Massa Penjajahan

KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru
dan tetangga serta tanah air
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan di tempat
bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
PPKn 1.3 Mensyukuri 1.3.1 Menerima  Keragaman  Menceritakan  Religius Sikap: 24 JP  Buku
keberagaman Keragaman ras dan identitas ras dan  Nasionalis Guru
sosial budaya sosial suku suku bangsanya  Mandiri  Jujur  Buku
masayarakat bangsa. sendiri.  Gotong  Disiplin Siswa
budaya
sebagai  Sikap dan  Menyebutkan suku- Royong  Tanggung  Aplikasi
masyarakat
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
anugerah sebagai perilaku suku bangsa di  Integritas Jawa Media SCI
Tuhan Yang anugerah dalam Indonesia.  Santun  Internet
Maha Esa Tuhan yang menghadapi  Wawancara  Peduli  Lingkunga
dalam konteks keragaman keragaman suku  Percaya diri n
Maha Esa.
Bhineka dalam bangsa di  Kerja Sama
Tunggal Ika 1.3.2 Menjaga kehidupan lingkungan tempat
2.3 Bersikap sehari-hari. tinggalnya.
keragaman
toleran dalam  Menyebutkan Jurnal:
keberagaman sosial
peristiwa-peristiwa
sosial budaya budaya seputar Sumpah  Catatan
masyarakat masyarakat Pemuda 1928. pendidik
dalam konteks  Bercerita identitas tentang sikap
Bhineka 2.3.1 dan keragaman peserta didik
Tunggal Ika Menerapkan suku bangsa teman- saat di
3.3 Menelaah sikap temannya. sekolah
keberagaman toleran  Mengidentifikasi maupun
sosial budaya sikap dan perilaku informasi dari
dalam
masyarakat yang tepat dalam orang lain
4.3 keberagama
menghadapi
Menyelenggar n sosial
keragaman dalam
akan kegiatan masyarakat. kehidupan sehari- Penilaian Diri:
yang hari.
mendukung 3.3.1 Mengikuti  Peserta didik
 Membaca bacaan
keberagaman keberagama mengisi
tentang peristiwa
n sosial
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
sosial budaya budaya kedatangan bangsa- daftar cek
masyarakat masyarakat bangsa Eropa di tentang sikap
a. Indonesia. peserta didik
3.3.2  Membuat peta saat di
Mengidentifi pikiran. rumah, dan
kasi  Berdiskusi tentang di sekolah
keberagama ulasan bacaan.
 Membaca peristiwa- Pengetahuan:
n sosial
peristiwa penting  Tes tulis
buday keragaman
pada masa
masyarakat. pemerintahan suku bangsa
kolonial Inggris dan dan faktor
4.3.1 Belanda. penyebabnya
Memahami  Membandingkan  Kemampuan
keberagama peristiwa-peristiwa menjelaskan
n sosial penting pada masa keragaman
buday pemerintahan suku bangsa.
masyarakat. kolonial Inggris dan  Pemahaman
4.3.2 Belanda. tentang
Melaksanak  Membaca teks Peristiwa
an kegiatan tentang perubahan kedatangan
yang wujud benda. bangsa Eropa
berkaitan  Membaca sistem ke Indonesia.
keberagama tanam paksa yang  Tes tulis
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
n sosial dilakukan tentang
buday pemerintah kolonial Peristiwa
masyarakat. Belanda. penting pada
 Membaca masa
keragaman suku pemerintahan
Bahasa 3.5 Menggali 3.5.1  Teks bangsa di Indonesia. kolonial
Indonesi informasi Mengetahui bacaan  Membaca peristiwa- Inggris dan
penting dari yang peristiwa sejarah Belanda.
a langkah-
teks narasi bebentuk pada masa awal  Tes tulis
langkah pergerakan nasional. tentang
sejarah yang narasi.
disajikan mencari  Membaca faktor- Sistem tanam
secara lisan informasi faktor yang paksa
dan tulis penting membedakan suku pemerintah
menggunakan pada sebuah bangsa satu dengan kolonial
aspek: apa, di teks. yang lain. Belanda,
mana, kapan,  Membaca dampak Peristiwa
siapa, 3.5.2 peristiwa Sumpah perlawanan
mengapa, dan Pemuda 1928 terhadap
Menjelaskan
bagaimana dengan penuh portugis dan
informasi belanda,
4.5 Memaparkan kepedulian.
penting yang keragaman
informasi  Membaca teks
penting dari terdapat tentang peristwa suku bangsa
teks narasi pada teks mengembun dan dan faktor
sejarah dengan penyebabnya.
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
menggunakan menggunaka menyublim.  Tes
aspek: apa, di n aspek:  Membaca peristiwa pemahaman
mana, kapan, apa, di Kongres Perempuan tentang
siapa, Indonesia. Peristiwa
mana,
mengapa, dan  Melakukan pada masa
bagaimana kapan,
percobaan untuk awal
serta kosakata siapa, menunjukkan pergerakan
baku dan mengapa, perbedaan sifat-sifat nasional,
kalimat efektif dan benda padat, cair, peristiwa
bagaimana. dan gas. Sumpah
 Berdiskusi mengenai Pemuda,
3.5.3 peristiwa membeku,  Tes
Mengidentifi mencair, dan pemahaman
kasi menguap. tentang
Informasi  Melakukan keragaman
penting yang percobaan untuk suku bangsa
terdapat menunjukkan  Tes tulis
pada sebuah terjadinya peristiwa Peristiwa
teks dengan mencair, membeku, Sumpah
tepat. dan menguap. Pemuda,
4.5.1  Melakukan  Tes
Menyebutka percobaan untuk pemahaman
n informasi mengetahui sifat perubahan
tedapat hantaran wujud benda.
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
pada sebuah panas/kalor.  Tes
teks dengan  Berdiskusi tentang pemahaman
menggunaka berbagai perubahan Peristiwa
n kosakata wujud benda. kongres
 Melakukan perempuan
dan kalimat
percobaan untuk Indonesia.
yang tepat. menunjukkan  Tes tulis
Terjadinya peristiwa Sifat-sifat
4.5.2
mengembun dan benda padat,
Menyajikan
menyublim cair, dan gas.
informasi
 Mengamati gambar  Tes
penting dan
tentang rempah- pemahaman
tidak
rempah. Perubahan
penting yang
 Menceritakan proses wujud benda
terdapat pda
kedatangan bangsa-  Tes
sebuah teks.
bangsa Eropa di pemahaman
IPA 3.7 Menganalisis 3.7.1Menjelaska  Perubahan
Indonesia. Peristiwa
pengaruh n sifat-sifat wujud dan
 Membandingkan kedatangan
kalor terhadap benda suhu
peristiwa-peristiwa bangsa Eropa
perubahan benda.
padat, cair, penting pada masa ke
suhu dan  Sifat-sifat
dan gas. pemerintahan Indonesia.
wujud benda benda
kolonial Inggris dan  Tes tulis
dalam padat, cair,
3.7.2Mengidentif Belanda. Peristiwa
kehidupan dan gas
ikasi sifat-  Membuat peta penting pada
sehari-hari
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
4.7 Melaporkan sifat benda  Peristiwa konsep tentang masa
hasil padat, cair, membeku, sistem tanam paksa pemerintahan
percobaan dan gas. mencair, pemerintah kolonial kolonial
pengaruh dan Belanda. Inggris dan
kalor pada menguap  Menyebutkan Belanda.
benda 4.7.1  Sifat peristiwa-peristiwa  Tes
Mempraktik hantaran perlawanan kemmapuan
kan panas/kalor terhadap pemerintah mejelaskan
percobaan . kolonial Portugis Sistem tanam
dan Belanda. paksa
tentang
 Mengamati kondisi pemerintah
sifat-sifat kolonial
kehidupan
benda masyarakat Belanda.
padat, cair, Indonesia pada  Tes
dan gas. masa awal pemahaman
pergerakan nasional Peristiwa
4.7.2 di berbagai bidang. perlawanan
Mendiskusik  Menyanyikan lagu terhadap
an berjudul “Rayuan portugis dan
perbedaan Pulau Kelapa”. belanda.
 Menceritakan isi  Tes
sifat wujud
lagu “Rayuan Pulau pemahaman
benda Peristiwa
Kelapa”.
(padat, cair,
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
dan gas).  Bernyanyi lagu pada masa
“Indonesia Raya”. awal
IPS 3.4 3.4.1  Proses  Bernyanyi lagu pergerakan
Mengidentifika Menjelaskan kedatangan “Tanah Airku”. nasional.
si faktor- penyebab bamngsa  Tes
faktor penting eropa ke menghafal
penjajahan
penyebab Indonesia. Lagu Rayuan
penjajahan bangsa
 Peristiwa Kelapa.
bangsa Indonesia penting  Tes
Indonesia dan dan upaya pada masa menghafal
upaya bangsa bangsa pemerintah Lagu
Indonesia Indonesia an colonial Indonesia
dalam dalam Inggris dan Raya.
mempertahan Belanda.  Tres
mempertaha
kan  System menghafal
kedaulatanny nkan
tanam Lagu Tanah
a. kedaulatann paksa. Airku.
4.4 Menyajikan ya.
hasil Keterampilan:
identifikasi 3.4.2 Praktik/Kinerja
mengenai Mengetahui  Bercerita
faktor-faktor penyebab identitas ras
penting penjajahan dan suku
penyebab bangsa
bangsa
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
penjajahan Indonesia sendiri.
bangsa dan upaya  Bercerita
Indonesia dan bangsa identitas dan
upaya bangsa keragaman
Indonesia
Indonesia suku bangsa
dalam dalam
teman-
mempertahan mempertaha temannya.
kan nkan  Membuat
kedaulatanny kedaulatann peta pikiran.
a. ya.  Berdiskusi.
Bercerita
4.4.1  Menyanyikan
Mendiskusik lagu rayuan
an penyebab kelapa,
penjajahan Indonesia
Raya, dan
bangsa
Tanah airku.
Indonesia
 Membuat
dan upaya peta konsep.
bangsa  Melakukan
Indonesia percobaan
dalam sifat-sifat
mempertaha bendpadat,
nkan cair, dan gas.
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
kedaulatann  Melakukan
ya. percobaan
untuk
4.4.2 menunjukkan
Menuliskan terjadinya
penyebab peristiwa
mencair,
penjajahan
membeku,
bangsa dan
Indonesia menguap,
dan upaya dan untuk
bangsa mengetahui
Indonesia sifat
dalam hantaran
panas/kalor.
mempertaha
 Percobaan
nkan tentang
kedaulatann peristiwa
ya. mengembun
dan
menyublim.
Seni 3.2 memahami 3.2.1  Tangga
Budaya tangga nada Menjelaskan nada.
dan 4.2 menyanyikan pengertian  Lagu-lagu
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
Prakarya lagu-lagu tangga nada daerah. Portofolio
dalam dengan
berbagai tepat.  Menilai hasil
tangga nada belajar
dengan 3.2.2. peserta
iringan musik Mengetahui didik pada
macam- aspek
macam tertentu dari
tangga nada tahap awal
pada lagu. sampai
4.2.1 tahap akhir
Menyesuaik dalam
memahami
an lagu
materi atau
dengan praktik yang
tangga nada terkait sub
lagu. tema

4.2.2
Menyanyika
n lagu
sesuai
dengan
iringan
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
musik.

Mengetahui, ........, ...............

Kepala SD/MI ................ Guru Kelas

................ .........................................

NIP. ............................... NIP. ...............................

Tema 7 : Peristiwa Dalam Kehidupan.


Subtema 2 : Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi Kemerdekaan

KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru
dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
PPKn 1.3 Mensyukuri 1.3.1 Menerima  Keberagama  Mengamati kegiatan-  Religius Sikap: 24 JP  Buku
keberagaman Keragaman n sosial kegiatan masyarakat  Nasionalis Guru
sosial budaya sosial budaya dsekitar tempat  Mandiri  Jujur  Buku
masayarakat masyarakat. tinggalnya yang  Gotong  Disiplin Siswa
budaya
sebagai  Nilai-nilai menujukkan nilai- Royong  Tanggung  Aplikasi
anugerah masyarakat
persatuan nilai persatuan dalam  Integritas Jawa Media
Tuhan Yang sebagai dalam keragaman.  Santun SCI
Maha Esa anugerah keragaman  Berikrar sikap dalam  Peduli  Internet
dalam konteks Tuhan yang  Sikap-sikap keragaman agama  Percaya diri  Lingkung
Bhineka Maha Esa. dalam dan budaya  Kerja Sama an
Tunggal Ika keragaman  Cerita sikap yang baik
2.3 Bersikap 1.3.2 Menjaga dalam keragaman
toleran dalam keragaman masyarakat dengan Jurnal:
keberagaman sosial penuh kepedulian.
sosial budaya
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
masyarakat budaya  Membaca peristiwa  Catatan
dalam konteks masyarakat pembacaan pendidik
Bhineka . Proklamasi tentang sikap
Tunggal Ika Kemerdekaan. peserta didik
3.3 Menelaah 2.3.1  Membaca kalor dapat saat di
keberagaman Menerapka mengubah suhu sekolah
sosial budaya benda. maupun
n sikap
masyarakat  Membaca peristiwa- informasi dari
4.3 toleran orang lain
peristiwa yang terjadi
Menyelenggara dalam sebelum pembacaan
kan kegiatan keberagam teks Proklamasi
yang an sosial Kemerdekaan.
mendukung masyarakat  Membaca bacaan Penilaian Diri:
keberagaman . tentang proklamator
sosial budaya kemerdekaan  Peserta didik
masyarakat 2.3.2 Mengikuti Indonesia. mengisi
 Membaca peristiwa- daftar cek
keberagam
peristiwa heroik tentang sikap
an sosial peserta didik
dalam menyambut
budaya saat di
Proklamasi
masyarakat Kemerdekaan. rumah, dan
a.  Membaca dan di sekolah
mengamati nilai-nilai
3.3.1Mengidentif
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
ikasi luhur dalam
keberagam keragaman Pengetahuan:
an sosial masyarakat.  Tes
budaya  Membaca berbagai pemahaman
masyarakat peristiwa dalam Keragaman
3.3.2 Memahami upaya pembentukan sosial
keberagam Negara Kesatuan budaya
an sosial Republik Indonesia masyarakat.
budaya dengan penuh  Tes
tanggung jawab. kemampuan
masyarakat
 Membaca unsur- menjelaskan
4.3.1 unsur budaya dengan Proses
penuh kepedulian. pengakuan
Menyebutk
 Membaca bacaan kedaulatan
an kegiatan “Perjuangan Indonesia
yang Mempertahankan olehBelanda
mendukun Kemerdekaan”. .
g  Membaca siswa  Tes
keberagam memahami peristiwa menjelaskan
an sosial pengakuan Sikap dalam
kedaulatan Indonesia keragaman.
budaya
oleh Belanda,  Tes
masyarakat bernyanyi lagu menjelaskan
“Syukur”. Peristiwa
4.3.2 Melakukan
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
kegiatan  Bercerita peristiwa- pembacaan
kegiatan peristiwa setelah teks
yang pembacaan teks Proklamasi
mendukun Proklamasi Kemerdekaa
g Kemerdekaan. n dan
keberagam perubahan
an sosial  Melakukan Percobaan panas/kalor
budaya untuk mengetahui .
masyarakat kalor dapat  Tes
Bahasa 3.5 Menggali 3.5.1  Teks narasi mengubah suhu  pemahaman
Indonesia informasi Mengetahui sejarah. suatu benda. tentang
penting dari langkah-  Melakukan Percobaan perubahan
teks narasi kalor dapat wujud
langkah
sejarah yang menyebabkan benda.
disajikan mencari
perubahan wujud  Tes
secara lisan informasi benda. pemahaman
dan tulis penting  Melakukan Percobaan tentang
menggunakan pada tentang perubahan Nilai-nilai
aspek: apa, di sebuah wujud benda. luhur
mana, kapan, teks.  Melakukan kegiatan keragaman
siapa, menulis untuk bangsa.
mengapa, dan 3.5.2Menjelask membuat peta pikiran  Tes
bagaimana an peristiwa-peristiwa menjelaskan
4.5 Memaparkan penting seputar peristiwa
informasi
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
informasi penting pembacaan teks sebelum dan
penting dari yang Proklamasi sesudah
teks narasi terdapat Kemederkaan. pembacaan
sejarah  Membaca Peristiwa- teks
pada teks
menggunakan peristiwa heroik Proklamasi
aspek: apa, di dengan Kemerdekaa
dalammenyambut
mana, kapan, menggunak Proklamasi n
siapa, an aspek: Kemerdekaan.  Tes
mengapa, dan apa, di  Membaca Peristiwa bercerita
bagaimana mana, dalam upaya tentang
serta kosakata kapan, pembentukan Negara suku
baku dan Kesatuan Republik bangsa.
siapa,
kalimat efektif Indonesia dengan  Tes
mengapa,
penuh tanggung pemahaman
dan jawab. Berbagai
bagaimana.  Mengenal Ahmad bentuk
Soebarjo perjuangan
4.5.1Memprese  Membaca Unsur- mempertaha
ntasikan unsur budaya dengan nkan
informasi penuh kepedulian. kemerdekaa
penting  Memperagakan gerak n.
yang tari dengan pola  Tes
tedapat lantai. pemahaman
 Memperagakan karya unsur unsur
pada
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
sebuah tari dengan budaya.
teks  pola lantai  Tes
dengan menghafal
menggunak lirik lag
“Maju Tak
an
Gentar”.
kosakata  Tes
dan kalimat pemahaman
yang tepat. Pola lantai
dalam tari
4.5.2 kreasi
Menuliskan daerah.
informasi  Tes
penting dan menjleaskan
tidak Kreasi pola
penting lantai tari
yang daerah
terdapat dengan
pada benar sesuai
sebuah ekspresi.
teks.
IPA 3.7 Menganalisis 3.7.1  Keterampilan:
pengaruh Menjelaska  Mengamati
kalor terhadap n pengaruh gambar pola
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
perubahan kalor lantai dalam
suhu dan terhadap kreasi tari.
wujud benda perubahan  Berlatih
dalam pola lantai
suhu dan
kehidupan kreasi tari.
sehari hari wujud
 Memeragaka
4.7 Melaporkan benda. n pola lantai
hasil tari daerah
percobaan 3.7.2Mengidentif
sesuai
pengaruh ikasi
ekspresi.
kalor pada Pengaruh
 Menyanyika
benda kalor
n lagu-lagu
terhadap
daerah.
perubahan
 Menilai
suhu dan
pembuatan
wujud
peta pikiran.
benda.
4.7.1Memprakti  Melakukan
wawancara.
kkan
 Melakukan
percobaan percobaan.
Pengaruh  Menilai
kalor kemampuan
terhadap bercerita.
perubahan  Menilai
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
suhu dan kemampuan
wujud presentasi.
benda.
Portofolio
4.7.2Mendiskusi
kan  Menilai hasil
Pengaruh belajar
kalor peserta
terhadap didik pada
perubahan aspek
suhu dan tertentu dari
wujud tahap awal
benda. sampai
IPS 3.4 3.4.1  Perubahan  tahap akhir
Mengidentifika wujud dalam
Menjelaska
si faktor-faktor benda. memahami
n penyebab
penting materi atau
penjajahan  Perubahan
praktik yang
penyebab kalor pada
penjajahan bangsa terkait sub
benda.
bangsa Indonesia tema
 Perubahan
Indonesia dan dan upaya suhu benda
upaya bangsa bangsa yang di
Indonesia Indonesia sebabkan
dalam dalam oleh kalor.
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
mempertahank mempertah
an ankan
kedaulatannya kedaulatan
.
nya.
4.4 Menyajikan
hasil 3.4.2
identifikasi
Mengetahu
mengenai
faktor-faktor i penyebab
penting penjajahan
penyebab bangsa
penjajahan Indonesia
bangsa dan upaya
Indonesia dan bangsa
upaya bangsa
Indonesia
Indonesia
dalam dalam
mempertahank mempertah
an ankan
kedaulatannya kedaulatan
. nya.

4.4.1
Mendiskusi
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
kan
penyebab
penjajahan
bangsa
Indonesia
dan upaya
bangsa
Indonesia
dalam
mempertah
ankan
kedaulatan
nya.

4.4.2
Menuliskan
penyebab
penjajahan
bangsa
Indonesia
dan upaya
bangsa
Indonesia
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
dalam
mempertah
ankan
kedaulatan
nya
Seni 3.3 Memahami 3.3.1  Pola lantai 
Budaya pola lantai Menjelaska dam kreasi
dan dalam tari n pola tari daerah.
Prakarya kreasi daerah.
lantai yang
4.3
Mempraktikka terdapat
n pola lantai dalam
pada gerak tari kreasi tari
kreasi daerah. daerah..

3.3.2
Mengidentif
ikasi pola
lantai
dalam
kreasi tari
daerah.
4.3.1
Menyebutk
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
an pola
lantai pada
gerak tari
kreasi
daerah.
4.3.2
Memperaga
kan gerak
tari dengan
pola lantai
yang benar.

Mengetahui, ........, ...............

Kepala SD/MI ................ Guru Kelas

................ .........................................
NIP. ............................... NIP. ...............................

Tema 7 : Peristiwa Dalam Kehidupan.


Subtema 3 : Peristiwa Mengisi Kemerdekaan

KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru
dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar

PPKn 1.3 Mensyukuri 1.3.1 Menerima  Peristiwa  Membaca peristiwa  Religius Sikap: 24 JP  Buku
manfaat Keragaman lahirnya lahirnya Pancasila.  Nasionalis Guru
persatuan sosial Pancasila.  Mencari tahu  Mandiri  Jujur  Buku
dan kesatuan  Makna perilaku-perilaku di  Gotong  Disiplin Siswa
budaya
sebagai Pancasila. lingkungan sekolah. Royong  Tanggung  Aplikasi
anugerah masyarakat
 Keragaman  Berlatih menanggapi  Integritas Jawa Media
Tuhan Yang sebagai  Santun
budaya. berbagai SCI
Maha Esa. anugerah  Kegiatan- permasalahan yang  Peduli  Internet
2.3 Menampilkan Tuhan yang kegiatan muncul dalam  Percaya diri  Lingkung
sikap jujur Maha Esa. dalam kehidupan sehari-  Kerja Sama an
pada mengisi hari.
penerapan 1.3.2 Menjaga kemerdekaa  Membaca kegiatan-
nilai-nilai keragaman n. kegiatan dalam Jurnal:
persatuan sosial mengisi kemerdekaan.
dan kesatuan  Membaca Makna  Catatan
budaya
untuk Pancasila dalam pendidik
membangun masyarakat
Keragaman Budaya tentang sikap
kerukunan di . peserta didik
Bangsa.
bidang sosial  Membaca menghargai saat di
budaya. 2.3.1
perbedaan budaya. sekolah
3.3 Menelaah Menerapka maupun
 Membaca upaya
keberagaman n sikap
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar

sosial budaya toleran pelestarian budaya informasi dari


masyarakat dalam  Membaca kegiatan orang lain
4.3 keberagam untuk melestarikan
Menyelenggar budaya sekaligus bisa
an sosial
akan kegiatan berprestasi. Penilaian Diri:
yang masyarakat
 Mengamati gambar
mendukung . surat undangan tidak  Peserta didik
keberagaman resmi. mengisi
sosial budaya 2.3.2 Mengikuti  Membuat undangan daftar cek
masyarakat keberagam tidak resmi tentang sikap
an sosial  Bercerita peserta didik
budaya pengalamannya saat di
masyarakat dalam membuat rumah, dan
undangan. di sekolah
a.
 Membaca cara-cara
3.3.1Mengidentif menghargai jasa para
ikasi pahlawan. Pengetahuan:
keberagam  Berlatih membuat  Tes
an sosial undangan dengan pemahaman
budaya penggunaan ejaan Peristiwa
masyarakat yang tepat lahirnya
3.3.2 Memahami  Melakukan percobaan Pancasila,
keberagam perubahan wujud makna
an sosial benda yang
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar

budaya dipengaruhi oleh Pancasila


masyarakat kalor atau panas. dalam
 Melakukan percobaan keragaman
4.3.1 peristiwa budaya, dan
Menyebutk pengembunan sebagai
Upaya
an kegiatan salah satu bentuk
atau jenis perubahan pelestarian
yang budaya.
wujud benda.
mendukun
 Mencari tahu  Tes tulis
g peristiwa tentang
keberagam pengkristalan dengan Jenis dan
an sosial melakukan percobaan unsur-
budaya peristiwa
unsur
masyarakat pengkristalan dengan
penuh tanggung undangan
4.3.2 Melakukan jawab. dan Surat
kegiatan  Membaca ragam seni undagan
kegiatan rupa daerah. tidak resmi.
yang  Membuat gambar  Tes
mendukun ragam daerah. pemahaman
g
tentang
keberagam
an sosial peristiwa
budaya Menyublim,
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar

masyarakat peristiwa
Bahasa 3.9 Mencermati 3.9.1  Surat pengkristala
Indonesia penggunaan Memahami undangan n, dan
kalimat efektif penggunaa resmi dan peristiwa
dan ejaan surat
n ejaan Pengembuna
dalam surat undangan
undangan yang tepat n
tidak resmi.
(ulang tahun, pada  Penggunaan  Tes
kegiatan sebuah ejaan. menjelaskan
sekolah, kalimat. kegiatan
kenaikan mengisi
kelas, dll.) 3.9.2Mengident
kemerdekaa
4.9 Membuat ifikasi
surat nPeran
penggunaa
undangan pelajar
n ejaan
(ulang tahun, dalam
yang tepat
kegiatan mengisi
sekolah, pada
kemerdekaa
kenaikan sebuah
n, sikap
kelas, dll.) teks.
dalam
dengan
kalimat efektif 4.9.1 keragaman,
dan Mejelaskan dan Cara
memperhati- unsur- menghargai
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar

kan unsur jasa


penggunaan surat pahlawan.
ejaan undangan.  Tes
penjelasan
4.9.2 ragam seni
Menyajikan rupa
surat Daerah.
undangan
dengan Keterampilan:
penggunaa  Menilai
n ejaan pembuatan
yang tepat. undangan,
 Diskusi,
4.9.2
bercerita,
Menunjukk
Membuat
an contoh
undangan.
kalimat
 Melakukan
yang efektif
percobaan
di dalam
peristiwa
surat
pengembuna
undangan.
n
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar

 Menilai
IPA 3.7 Menganalisis 3.7.1  Perubahan pembuatan
pengaruh Menjelaska wujud gambar.
kalor n benda yang
terhadap di pengaruhi Portofolio
perubahan
perubahan oleh
suhu dan wujud
kalor/panas  Menilai hasil
wujud benda benda yang . belajar
dalam dipengaruh peserta
kehidupan i oleh kalor didik pada
sehari-hari aspek
4.7 Melaporkan 3.7.2 tertentu dari
hasil Mengidentif tahap awal
percobaan ikasi sampai
pengaruh perubahan tahap akhir
kalor pada wujud dalam
benda benda yang memahami
dipengaruh materi atau
i oleh kalor praktik yang
4.7.1 terkait sub
Memprakti tema
kkan
percobaan
perubahan
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar

wujud
benda yang
dipengaruh
i oleh kalor

4.7.2
Mendiskusi
kan
perubahan
wujud
benda yang
dipengaruh
i oleh kalor.
IPS 3.4 3.4.1  Kegiatan
Mengidentifik Mengetahui kegiatan
asi upaya dalam,
faktor-faktor mengisi
bangsa
penting kemerdekaa
penyebab Indonesia
n.
penjajahan dalam  Faktor-
bangsa mempertah faktor
Indonesia dan ankan penting
upaya bangsa kedaulatan penyebab
Indonesia penjajahan
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar

dalam nya bangsa


mempertahan Indonesia.
kan 3.4.2
kedaulatanny Mengidentif
a. ikasi upaya
4.4 Menyajikan bangsa
hasil Indonesia
identifikasi dalam
mengenai mempertah
faktor-faktor ankan
penting kedaulatan
penyebab bangsa
penjajahan indonesia.
bangsa 4.4.1
Indonesia dan Menyebutk
upaya bangsa an
Indonesia beberapa
dalam
upaya
mempertahan
kan bangsa
kedaulatanny Indonesia
a. dalam
mempertah
ankan
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar

kedaulatan
nya.

4.4.2
Mendiskusi
kan upaya
bangsa
Indonesia
dalam
mempertah
ankan
kedaulatan
nya.
Seni 3.4 Memahami 3.4.1  Karya seni
Budaya karya seni Menjelaskan rupa
dan rupa ciri-ciri karya daerah.
Prakarya daerah seni rupa.  Ragam seni
4.4 Membuat rupa
karya seni 3.4.2Mengidentifi daerah.
rupa kasi ragam
daerah
seni rupa
daerah.

4.4.1
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar

Menyebutka
n ragam seni
rupa daerah

4.4.2
Mempraktikk
an
pembuatan
seni rupa
daerah.

Mengetahui, ........, ...............

Kepala SD/MI ................ Guru Kelas


................ .........................................

NIP. ............................... NIP. ...............................

SILABUS TEMATIK KELAS V

Tema 7 : Peristiwa Dalam Kehidupan


Subtema 1 : Peristiwa Kebangsaan Massa Penjajahan

KOMPETENSI INTI
5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
6. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru
dan tetangga serta tanah air
7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan di tempat
bermain.
8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
PPKn 1.3 Mensyukuri 1.3.1 Menerima  Keragaman  Menceritakan  Religius Sikap: 24 JP  Buku
keberagaman Keragaman ras dan identitas ras dan  Nasionalis Guru
sosial budaya sosial suku suku bangsanya  Mandiri  Jujur  Buku
masayarakat bangsa. sendiri.  Gotong  Disiplin Siswa
budaya
sebagai  Sikap dan  Menyebutkan suku- Royong  Tanggung  Aplikasi
anugerah masyarakat
perilaku suku bangsa di  Integritas Jawa Media SCI
Tuhan Yang sebagai dalam Indonesia.  Santun  Internet
Maha Esa anugerah menghadapi  Wawancara  Peduli  Lingkunga
dalam konteks Tuhan yang keragaman keragaman suku  Percaya diri n
Bhineka Maha Esa. dalam bangsa di  Kerja Sama
Tunggal Ika kehidupan lingkungan tempat
2.3 Bersikap 1.3.2 Menjaga sehari-hari. tinggalnya.
toleran dalam keragaman  Menyebutkan Jurnal:
keberagaman sosial peristiwa-peristiwa
sosial budaya seputar Sumpah  Catatan
budaya
masyarakat Pemuda 1928. pendidik
dalam konteks masyarakat
 Bercerita identitas tentang sikap
Bhineka dan keragaman peserta didik
Tunggal Ika 2.3.1
suku bangsa teman- saat di
3.3 Menelaah Menerapkan
temannya. sekolah
keberagaman sikap
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
sosial budaya toleran  Mengidentifikasi maupun
masyarakat dalam sikap dan perilaku informasi dari
4.3 keberagama yang tepat dalam orang lain
Menyelenggar menghadapi
n sosial
akan kegiatan keragaman dalam
yang masyarakat. Penilaian Diri:
kehidupan sehari-
mendukung hari.
3.3.1 Mengikuti  Peserta didik
keberagaman  Membaca bacaan
keberagama mengisi
sosial budaya tentang peristiwa
n sosial daftar cek
masyarakat kedatangan bangsa-
budaya tentang sikap
masyarakat bangsa Eropa di
Indonesia. peserta didik
a. saat di
3.3.2  Membuat peta
pikiran. rumah, dan
Mengidentifi di sekolah
 Berdiskusi tentang
kasi ulasan bacaan.
keberagama  Membaca peristiwa- Pengetahuan:
n sosial peristiwa penting  Tes tulis
buday pada masa keragaman
pemerintahan suku bangsa
masyarakat.
kolonial Inggris dan dan faktor
4.3.1 Belanda. penyebabnya
Memahami  Membandingkan  Kemampuan
keberagama menjelaskan
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
n sosial peristiwa-peristiwa keragaman
buday penting pada masa suku bangsa.
masyarakat. pemerintahan  Pemahaman
4.3.2 kolonial Inggris dan tentang
Melaksanak Belanda. Peristiwa
an kegiatan  Membaca teks kedatangan
yang tentang perubahan bangsa Eropa
wujud benda. ke Indonesia.
berkaitan
 Membaca sistem  Tes tulis
keberagama tanam paksa yang tentang
n sosial dilakukan Peristiwa
buday pemerintah kolonial penting pada
masyarakat. Belanda. masa
 Membaca pemerintahan
keragaman suku kolonial
Bahasa 3.5 Menggali 3.5.1  Teks bangsa di Indonesia. Inggris dan
Indonesi informasi Mengetahui bacaan  Membaca peristiwa- Belanda.
a penting dari langkah- yang peristiwa sejarah  Tes tulis
teks narasi bebentuk pada masa awal tentang
langkah
sejarah yang narasi. pergerakan nasional. Sistem tanam
disajikan mencari
 Membaca faktor- paksa
secara lisan informasi faktor yang pemerintah
dan tulis penting membedakan suku kolonial
menggunakan pada sebuah Belanda,
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
aspek: apa, di teks. bangsa satu dengan Peristiwa
mana, kapan, yang lain. perlawanan
siapa, 3.5.2  Membaca dampak terhadap
mengapa, dan Menjelaskan peristiwa Sumpah portugis dan
bagaimana informasi Pemuda 1928 belanda,
4.5 Memaparkan penting yang dengan penuh keragaman
informasi kepedulian. suku bangsa
terdapat
penting dari  Membaca teks dan faktor
teks narasi pada teks penyebabnya.
tentang peristwa
sejarah dengan mengembun dan  Tes
menggunakan menggunaka menyublim. pemahaman
aspek: apa, di n aspek:  Membaca peristiwa tentang
mana, kapan, apa, di Kongres Perempuan Peristiwa
siapa, mana, Indonesia. pada masa
mengapa, dan  Melakukan awal
kapan,
bagaimana percobaan untuk pergerakan
serta kosakata siapa, nasional,
menunjukkan
baku dan mengapa, perbedaan sifat-sifat peristiwa
kalimat efektif dan benda padat, cair, Sumpah
bagaimana. dan gas. Pemuda,
 Berdiskusi mengenai  Tes
3.5.3 peristiwa membeku, pemahaman
Mengidentifi mencair, dan tentang
kasi
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
Informasi menguap. keragaman
penting yang  Melakukan suku bangsa
terdapat percobaan untuk  Tes tulis
pada sebuah menunjukkan Peristiwa
teks dengan terjadinya peristiwa Sumpah
tepat. mencair, membeku, Pemuda,
4.5.1 dan menguap.  Tes
Menyebutka  Melakukan pemahaman
n informasi percobaan untuk perubahan
tedapat mengetahui sifat wujud benda.
hantaran  Tes
pada sebuah
panas/kalor. pemahaman
teks dengan  Berdiskusi tentang Peristiwa
menggunaka berbagai perubahan kongres
n kosakata wujud benda. perempuan
dan kalimat  Melakukan Indonesia.
yang tepat. percobaan untuk  Tes tulis
menunjukkan Sifat-sifat
4.5.2 Terjadinya peristiwa benda padat,
Menyajikan mengembun dan cair, dan gas.
informasi menyublim  Tes
penting dan  Mengamati gambar pemahaman
tidak tentang rempah- Perubahan
penting yang
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
terdapat pda rempah. wujud benda
sebuah teks.  Menceritakan proses  Tes
IPA 3.7 Menganalisis 3.7.1Menjelaska  Perubahan kedatangan bangsa- pemahaman
pengaruh n sifat-sifat wujud dan bangsa Eropa di Peristiwa
kalor terhadap benda suhu Indonesia. kedatangan
perubahan benda.  Membandingkan bangsa Eropa
padat, cair,
suhu dan  Sifat-sifat peristiwa-peristiwa ke
wujud benda dan gas.
benda penting pada masa Indonesia.
dalam padat, cair, pemerintahan  Tes tulis
3.7.2Mengidentif
kehidupan dan gas kolonial Inggris dan Peristiwa
ikasi sifat-
sehari-hari  Peristiwa Belanda. penting pada
sifat benda
4.7 Melaporkan membeku,  Membuat peta masa
padat, cair,
hasil mencair, konsep tentang pemerintahan
dan gas.
percobaan dan sistem tanam paksa kolonial
pengaruh menguap pemerintah kolonial Inggris dan
kalor pada  Sifat Belanda. Belanda.
4.7.1
benda hantaran  Menyebutkan  Tes
Mempraktik
panas/kalor peristiwa-peristiwa kemmapuan
kan mejelaskan
. perlawanan
percobaan terhadap pemerintah Sistem tanam
tentang kolonial Portugis paksa
sifat-sifat dan Belanda. pemerintah
benda  Mengamati kondisi kolonial
padat, cair, kehidupan Belanda.
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
dan gas. masyarakat  Tes
Indonesia pada pemahaman
4.7.2 masa awal Peristiwa
Mendiskusik pergerakan nasional perlawanan
an di berbagai bidang. terhadap
perbedaan  Menyanyikan lagu portugis dan
berjudul “Rayuan belanda.
sifat wujud
Pulau Kelapa”.  Tes
benda
 Menceritakan isi pemahaman
(padat, cair, lagu “Rayuan Pulau Peristiwa
dan gas). Kelapa”. pada masa
 Bernyanyi lagu awal
IPS 3.4 3.4.1  Proses “Indonesia Raya”. pergerakan
Mengidentifika Menjelaskan kedatangan  Bernyanyi lagu nasional.
si faktor- penyebab bamngsa “Tanah Airku”.  Tes
faktor penting eropa ke menghafal
penjajahan
penyebab Indonesia. Lagu Rayuan
penjajahan bangsa
 Peristiwa Kelapa.
bangsa Indonesia penting  Tes
Indonesia dan dan upaya pada masa menghafal
upaya bangsa bangsa pemerintah Lagu
Indonesia Indonesia an colonial Indonesia
dalam dalam Inggris dan Raya.
mempertahan Belanda.  Tres
mempertaha
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
kan nkan  System menghafal
kedaulatanny kedaulatann tanam Lagu Tanah
a. ya. paksa. Airku.
4.4 Menyajikan
hasil 3.4.2 Keterampilan:
identifikasi Mengetahui Praktik/Kinerja
mengenai  Bercerita
penyebab
faktor-faktor identitas ras
penting penjajahan dan suku
penyebab bangsa bangsa
penjajahan Indonesia sendiri.
bangsa dan upaya  Bercerita
Indonesia dan bangsa identitas dan
upaya bangsa Indonesia keragaman
Indonesia suku bangsa
dalam
dalam teman-
mempertahan mempertaha temannya.
kan nkan  Membuat
kedaulatanny kedaulatann peta pikiran.
a. ya.  Berdiskusi.
Bercerita
4.4.1  Menyanyikan
Mendiskusik lagu rayuan
an penyebab kelapa,
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
penjajahan Indonesia
bangsa Raya, dan
Indonesia Tanah airku.
dan upaya  Membuat
peta konsep.
bangsa
 Melakukan
Indonesia percobaan
dalam sifat-sifat
mempertaha bendpadat,
nkan cair, dan gas.
kedaulatann  Melakukan
ya. percobaan
untuk
4.4.2 menunjukkan
Menuliskan terjadinya
peristiwa
penyebab
mencair,
penjajahan membeku,
bangsa dan
Indonesia menguap,
dan upaya dan untuk
bangsa mengetahui
Indonesia sifat
hantaran
dalam
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
mempertaha panas/kalor.
nkan  Percobaan
kedaulatann tentang
ya. peristiwa
mengembun
dan
Seni 3.2 memahami 3.2.1  Tangga menyublim.
Budaya tangga nada Menjelaskan nada.
dan 4.2 menyanyikan pengertian  Lagu-lagu
Prakarya lagu-lagu Portofolio
tangga nada daerah.
dalam
berbagai dengan  Menilai hasil
tangga nada tepat. belajar
dengan peserta
iringan musik 3.2.2. didik pada
Mengetahui aspek
macam- tertentu dari
macam tahap awal
tangga nada sampai
pada lagu. tahap akhir
4.2.1 dalam
Menyesuaik memahami
an lagu materi atau
praktik yang
dengan
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
tangga nada terkait sub
lagu. tema

4.2.2
Menyanyika
n lagu
sesuai
dengan
iringan
musik.

Mengetahui, ........, ...............

Kepala SD/MI ................ Guru Kelas


................ .........................................

NIP. ............................... NIP. ...............................


Tema 7 : Peristiwa Dalam Kehidupan.
Subtema 2 : Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi Kemerdekaan

KOMPETENSI INTI
5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
6. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru
dan tetangga.
7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
PPKn 1.3 Mensyukuri 1.3.1 Menerima  Keberagama  Mengamati kegiatan-  Religius Sikap: 24 JP  Buku
keberagaman Keragaman n sosial kegiatan masyarakat  Nasionalis Guru
sosial budaya sosial budaya dsekitar tempat  Mandiri  Jujur  Buku
masayarakat masyarakat. tinggalnya yang  Gotong  Disiplin Siswa
budaya
sebagai  Nilai-nilai menujukkan nilai- Royong  Tanggung  Aplikasi
anugerah masyarakat
persatuan nilai persatuan dalam  Integritas Jawa Media
Tuhan Yang sebagai dalam keragaman.  Santun SCI
Maha Esa anugerah keragaman  Berikrar sikap dalam  Peduli  Internet
dalam konteks Tuhan yang  Sikap-sikap keragaman agama
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
Bhineka Maha Esa. dalam dan budaya  Percaya diri  Lingkung
Tunggal Ika keragaman  Cerita sikap yang baik  Kerja Sama an
2.3 Bersikap 1.3.2 Menjaga dalam keragaman
toleran dalam keragaman masyarakat dengan
keberagaman sosial penuh kepedulian. Jurnal:
sosial budaya budaya  Membaca peristiwa
masyarakat pembacaan  Catatan
masyarakat
dalam konteks Proklamasi pendidik
Bhineka . tentang sikap
Kemerdekaan.
Tunggal Ika  Membaca kalor dapat peserta didik
3.3 Menelaah 2.3.1
mengubah suhu saat di
keberagaman Menerapka sekolah
benda.
sosial budaya n sikap  Membaca peristiwa- maupun
masyarakat toleran peristiwa yang terjadi informasi dari
4.3 dalam sebelum pembacaan orang lain
Menyelenggara keberagam teks Proklamasi
kan kegiatan Kemerdekaan.
an sosial
yang  Membaca bacaan
mendukung masyarakat Penilaian Diri:
tentang proklamator
keberagaman .
kemerdekaan
sosial budaya Indonesia.  Peserta didik
masyarakat 2.3.2 Mengikuti mengisi
 Membaca peristiwa-
keberagam daftar cek
peristiwa heroik
an sosial
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
budaya dalam menyambut tentang sikap
masyarakat Proklamasi peserta didik
a. Kemerdekaan. saat di
 Membaca dan rumah, dan
3.3.1Mengidentif mengamati nilai-nilai di sekolah
ikasi luhur dalam
keberagam keragaman
an sosial masyarakat. Pengetahuan:
budaya  Membaca berbagai  Tes
masyarakat peristiwa dalam pemahaman
3.3.2 Memahami upaya pembentukan Keragaman
keberagam Negara Kesatuan sosial
Republik Indonesia budaya
an sosial
dengan penuh masyarakat.
budaya
tanggung jawab.  Tes
masyarakat  Membaca unsur- kemampuan
unsur budaya dengan menjelaskan
4.3.1 Proses
penuh kepedulian.
Menyebutk  Membaca bacaan pengakuan
an kegiatan “Perjuangan kedaulatan
yang Mempertahankan Indonesia
mendukun Kemerdekaan”. olehBelanda
g  Membaca siswa .
memahami peristiwa  Tes
keberagam
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
an sosial pengakuan menjelaskan
budaya kedaulatan Indonesia Sikap dalam
masyarakat oleh Belanda, keragaman.
bernyanyi lagu  Tes
4.3.2 Melakukan “Syukur”. menjelaskan
kegiatan  Bercerita peristiwa- Peristiwa
kegiatan peristiwa setelah pembacaan
yang pembacaan teks teks
mendukun Proklamasi Proklamasi
g Kemerdekaan. Kemerdekaa
keberagam n dan
an sosial  Melakukan Percobaan perubahan
budaya untuk mengetahui panas/kalor
masyarakat kalor dapat .
Bahasa 3.5 Menggali 3.5.1  Teks narasi mengubah suhu   Tes
Indonesia informasi Mengetahui sejarah. suatu benda. pemahaman
penting dari  Melakukan Percobaan tentang
langkah-
teks narasi kalor dapat perubahan
langkah wujud
sejarah yang menyebabkan
disajikan mencari perubahan wujud benda.
secara lisan informasi benda.  Tes
dan tulis penting  Melakukan Percobaan pemahaman
menggunakan pada tentang perubahan tentang
aspek: apa, di sebuah wujud benda. Nilai-nilai
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
mana, kapan, teks.  Melakukan kegiatan luhur
siapa, menulis untuk keragaman
mengapa, dan 3.5.2Menjelask membuat peta pikiran bangsa.
bagaimana an peristiwa-peristiwa  Tes
4.5 Memaparkan informasi penting seputar menjelaskan
informasi penting pembacaan teks peristiwa
penting dari Proklamasi sebelum dan
yang
teks narasi Kemederkaan. sesudah
sejarah terdapat pembacaan
 Membaca Peristiwa-
menggunakan pada teks peristiwa heroik teks
aspek: apa, di dengan dalammenyambut Proklamasi
mana, kapan, menggunak Proklamasi Kemerdekaa
siapa, an aspek: Kemerdekaan. n
mengapa, dan apa, di  Membaca Peristiwa  Tes
bagaimana dalam upaya bercerita
mana,
serta kosakata pembentukan Negara tentang
baku dan kapan, suku
Kesatuan Republik
kalimat efektif siapa, Indonesia dengan bangsa.
mengapa, penuh tanggung  Tes
dan jawab. pemahaman
bagaimana.  Mengenal Ahmad Berbagai
Soebarjo bentuk
4.5.1Memprese  Membaca Unsur- perjuangan
ntasikan unsur budaya dengan mempertaha
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
informasi penuh kepedulian. nkan
penting  Memperagakan gerak kemerdekaa
yang tari dengan pola n.
tedapat lantai.  Tes
 Memperagakan karya pemahaman
pada
tari dengan unsur unsur
sebuah budaya.
 pola lantai
teks  Tes
dengan menghafal
menggunak lirik lag
an “Maju Tak
kosakata Gentar”.
 Tes
dan kalimat
pemahaman
yang tepat. Pola lantai
dalam tari
4.5.2
kreasi
Menuliskan
daerah.
informasi
 Tes
penting dan
menjleaskan
tidak
Kreasi pola
penting
lantai tari
yang
daerah
terdapat
dengan
pada
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
sebuah benar sesuai
teks. ekspresi.
IPA 3.7 Menganalisis 3.7.1 
pengaruh Menjelaska Keterampilan:
kalor terhadap n pengaruh  Mengamati
perubahan gambar pola
kalor
suhu dan lantai dalam
wujud benda terhadap kreasi tari.
dalam perubahan  Berlatih
kehidupan suhu dan pola lantai
sehari hari wujud kreasi tari.
4.7 Melaporkan benda.  Memeragaka
hasil n pola lantai
percobaan 3.7.2Mengidentif tari daerah
pengaruh ikasi sesuai
kalor pada Pengaruh ekspresi.
benda kalor  Menyanyika
terhadap n lagu-lagu
perubahan daerah.
suhu dan  Menilai
wujud pembuatan
benda. peta pikiran.
4.7.1Memprakti  Melakukan
kkan
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
percobaan wawancara.
Pengaruh  Melakukan
kalor percobaan.
terhadap  Menilai
kemampuan
perubahan
bercerita.
suhu dan  Menilai
wujud kemampuan
benda. presentasi.

4.7.2Mendiskusi Portofolio
kan
Pengaruh  Menilai hasil
kalor belajar
terhadap peserta
perubahan didik pada
suhu dan aspek
wujud tertentu dari
benda. tahap awal
IPS 3.4 3.4.1  Perubahan  sampai
Mengidentifika Menjelaska wujud tahap akhir
si faktor-faktor n penyebab benda. dalam
penting
penjajahan  Perubahan memahami
penyebab kalor pada materi atau
bangsa
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
penjajahan Indonesia benda. praktik yang
bangsa dan upaya  Perubahan terkait sub
Indonesia dan bangsa suhu benda tema
upaya bangsa yang di
Indonesia
Indonesia sebabkan
dalam dalam
oleh kalor.
mempertahank mempertah
an ankan
kedaulatannya kedaulatan
. nya.
4.4 Menyajikan
hasil 3.4.2
identifikasi Mengetahu
mengenai i penyebab
faktor-faktor
penjajahan
penting
penyebab bangsa
penjajahan Indonesia
bangsa dan upaya
Indonesia dan bangsa
upaya bangsa Indonesia
Indonesia dalam
dalam
mempertah
mempertahank
ankan
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
an kedaulatan
kedaulatannya nya.
.
4.4.1
Mendiskusi
kan
penyebab
penjajahan
bangsa
Indonesia
dan upaya
bangsa
Indonesia
dalam
mempertah
ankan
kedaulatan
nya.

4.4.2
Menuliskan
penyebab
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
penjajahan
bangsa
Indonesia
dan upaya
bangsa
Indonesia
dalam
mempertah
ankan
kedaulatan
nya
Seni 3.3 Memahami 3.3.1  Pola lantai 
Budaya pola lantai Menjelaska dam kreasi
dan dalam tari n pola tari daerah.
Prakarya kreasi daerah.
lantai yang
4.3
Mempraktikka terdapat
n pola lantai dalam
pada gerak tari kreasi tari
kreasi daerah. daerah..

3.3.2
Mengidentif
ikasi pola
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
lantai
dalam
kreasi tari
daerah.
4.3.1
Menyebutk
an pola
lantai pada
gerak tari
kreasi
daerah.
4.3.2
Memperaga
kan gerak
tari dengan
pola lantai
yang benar.

Mengetahui, ........, ...............

Kepala SD/MI ................ Guru Kelas


................ .........................................

NIP. ............................... NIP. ...............................

Tema 7 : Peristiwa Dalam Kehidupan.


Subtema 3 : Peristiwa Mengisi Kemerdekaan

KOMPETENSI INTI
5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
6. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru
dan tetangga.
7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar

PPKn 1.3 Mensyukuri 1.3.1 Menerima  Peristiwa  Membaca peristiwa  Religius Sikap: 24 JP  Buku
manfaat Keragaman lahirnya lahirnya Pancasila.  Nasionalis Guru
persatuan sosial Pancasila.  Mencari tahu  Mandiri  Jujur  Buku
dan kesatuan  Makna perilaku-perilaku di  Gotong  Disiplin Siswa
budaya
sebagai Pancasila. lingkungan sekolah. Royong  Tanggung  Aplikasi
anugerah masyarakat
 Keragaman  Berlatih menanggapi  Integritas Jawa Media
Tuhan Yang sebagai  Santun
budaya. berbagai SCI
Maha Esa. anugerah  Kegiatan- permasalahan yang  Peduli  Internet
2.3 Menampilkan Tuhan yang kegiatan muncul dalam  Percaya diri  Lingkung
sikap jujur Maha Esa. dalam kehidupan sehari-  Kerja Sama an
pada mengisi hari.
penerapan 1.3.2 Menjaga kemerdekaa  Membaca kegiatan-
nilai-nilai keragaman n. kegiatan dalam Jurnal:
persatuan sosial mengisi kemerdekaan.
dan kesatuan  Membaca Makna  Catatan
budaya
untuk Pancasila dalam pendidik
membangun masyarakat
Keragaman Budaya tentang sikap
kerukunan di . peserta didik
Bangsa.
bidang sosial  Membaca menghargai saat di
budaya. 2.3.1
perbedaan budaya. sekolah
3.3 Menelaah Menerapka maupun
 Membaca upaya
keberagaman n sikap pelestarian budaya informasi dari
sosial budaya toleran orang lain
 Membaca kegiatan
masyarakat dalam
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar

4.3 keberagam untuk melestarikan Penilaian Diri:


Menyelenggar an sosial budaya sekaligus bisa
akan kegiatan masyarakat berprestasi.  Peserta didik
yang  Mengamati gambar mengisi
.
mendukung surat undangan tidak daftar cek
keberagaman 2.3.2 Mengikuti resmi. tentang sikap
sosial budaya  Membuat undangan peserta didik
keberagam
masyarakat tidak resmi saat di
an sosial rumah, dan
 Bercerita
budaya pengalamannya di sekolah
masyarakat dalam membuat
a. undangan.
 Membaca cara-cara Pengetahuan:
3.3.1Mengidentif menghargai jasa para  Tes
ikasi pahlawan. pemahaman
keberagam  Berlatih membuat Peristiwa
an sosial undangan dengan lahirnya
budaya penggunaan ejaan
masyarakat Pancasila,
yang tepat
3.3.2 Memahami makna
 Melakukan percobaan
keberagam perubahan wujud Pancasila
an sosial benda yang dalam
budaya dipengaruhi oleh keragaman
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar

masyarakat kalor atau panas. budaya, dan


 Melakukan percobaan Upaya
4.3.1 peristiwa pelestarian
Menyebutk pengembunan sebagai budaya.
an kegiatan salah satu bentuk
atau jenis perubahan  Tes tulis
yang
wujud benda. tentang
mendukun
 Mencari tahu Jenis dan
g
peristiwa unsur-
keberagam pengkristalan dengan unsur
an sosial melakukan percobaan undangan
budaya peristiwa dan Surat
masyarakat pengkristalan dengan
undagan
penuh tanggung
4.3.2 Melakukan jawab. tidak resmi.
kegiatan  Membaca ragam seni  Tes
kegiatan rupa daerah. pemahaman
yang  Membuat gambar tentang
mendukun ragam daerah. peristiwa
g
Menyublim,
keberagam
an sosial peristiwa
budaya pengkristala
masyarakat n, dan
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar

Bahasa 3.9 Mencermati 3.9.1  Surat peristiwa


Indonesia penggunaan Memahami undangan Pengembuna
kalimat efektif penggunaa resmi dan n
dan ejaan surat
n ejaan  Tes
dalam surat undangan
undangan yang tepat menjelaskan
tidak resmi.
(ulang tahun, pada  Penggunaan kegiatan
kegiatan sebuah ejaan. mengisi
sekolah, kalimat. kemerdekaa
kenaikan nPeran
kelas, dll.) 3.9.2Mengident pelajar
4.9 Membuat ifikasi dalam
surat penggunaa
undangan mengisi
n ejaan
(ulang tahun, kemerdekaa
yang tepat
kegiatan n, sikap
sekolah, pada dalam
kenaikan sebuah keragaman,
kelas, dll.) teks. dan Cara
dengan
4.9.1 menghargai
kalimat efektif
dan Mejelaskan jasa
memperhati- unsur- pahlawan.
kan unsur  Tes
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar

penggunaan surat penjelasan


ejaan undangan. ragam seni
rupa
4.9.2 Daerah.
Menyajikan
surat Keterampilan:
undangan  Menilai
dengan pembuatan
penggunaa undangan,
n ejaan  Diskusi,
yang tepat. bercerita,
Membuat
4.9.2
undangan.
Menunjukk
 Melakukan
an contoh
percobaan
kalimat
peristiwa
yang efektif
pengembuna
di dalam
n
surat
 Menilai
undangan.
pembuatan
gambar.
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar

IPA 3.7 Menganalisis 3.7.1  Perubahan Portofolio


pengaruh Menjelaska wujud
kalor n benda yang  Menilai hasil
terhadap di pengaruhi belajar
perubahan
perubahan oleh peserta
suhu dan wujud didik pada
kalor/panas
wujud benda benda yang . aspek
dalam dipengaruh tertentu dari
kehidupan i oleh kalor tahap awal
sehari-hari sampai
4.7 Melaporkan 3.7.2 tahap akhir
hasil Mengidentif dalam
percobaan ikasi memahami
pengaruh perubahan materi atau
kalor pada wujud praktik yang
benda benda yang terkait sub
dipengaruh tema
i oleh kalor
4.7.1
Memprakti
kkan
percobaan
perubahan
wujud
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar

benda yang
dipengaruh
i oleh kalor

4.7.2
Mendiskusi
kan
perubahan
wujud
benda yang
dipengaruh
i oleh kalor.
IPS 3.4 3.4.1  Kegiatan
Mengidentifik Mengetahui kegiatan
asi upaya dalam,
faktor-faktor mengisi
bangsa
penting kemerdekaa
penyebab Indonesia
n.
penjajahan dalam  Faktor-
bangsa mempertah faktor
Indonesia dan ankan penting
upaya bangsa kedaulatan penyebab
Indonesia nya penjajahan
dalam bangsa
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar

mempertahan 3.4.2 Indonesia.


kan Mengidentif
kedaulatanny ikasi upaya
a. bangsa
4.4 Menyajikan Indonesia
hasil dalam
identifikasi mempertah
mengenai ankan
faktor-faktor kedaulatan
penting bangsa
penyebab indonesia.
penjajahan 4.4.1
bangsa Menyebutk
Indonesia dan an
upaya bangsa
beberapa
Indonesia
dalam upaya
mempertahan bangsa
kan Indonesia
kedaulatanny dalam
a. mempertah
ankan
kedaulatan
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar

nya.

4.4.2
Mendiskusi
kan upaya
bangsa
Indonesia
dalam
mempertah
ankan
kedaulatan
nya.
Seni 3.4 Memahami 3.4.1  Karya seni
Budaya karya seni Menjelaskan rupa
dan rupa ciri-ciri karya daerah.
Prakarya daerah seni rupa.  Ragam seni
4.4 Membuat rupa
karya seni 3.4.2Mengidentifi daerah.
rupa kasi ragam
daerah
seni rupa
daerah.

4.4.1
Menyebutka
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar

n ragam seni
rupa daerah

4.4.2
Mempraktikk
an
pembuatan
seni rupa
daerah.

Mengetahui, ........, ...............

Kepala SD/MI ................ Guru Kelas


................ .........................................

NIP. ............................... NIP. ...............................


Lampiran

Kegiatan Penelitian

Anda mungkin juga menyukai