Skripsi
Oleh:
Siti Melani
NPM 1811100059
Skripsi
Oleh:
Siti Melani
NPM 1811100059
Penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah guru belum menggunakan stategi
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran dan karakteriktik peserta
didik, pembelajaran yang digunakan guru kurang melibatkan siswa, kerangnya
pehaman peserta didik dalam pembelajaran IPA masih rendah . Maka dari itu perlu
pembaharuan model pembelajaran yang mampu memenuhi kekurangan dari
rendahnya hasil belajar, seperti Model Pembelajaran quantum teaching tipe-tandur
yang diterapkan pada penelitian terdahulu membuahkan hasil yang efektif untuk
semua pembelajaran. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh yang
signifikan pada Model Pembelajaran Quantum Teaching Tipe-tandur Terhadap
Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA kela V.
Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif dengan metode quasi eksperimen desain
dengan tipe pretest dan postest, Teknik dalam pengambilan sampel pada penelitian
ini ialah non equivalent control grup design.Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan tes berupa tes pilihan ganda, lalu dalam uji intstrumen
menggunakan uji validitas, uji reabilitas, uji tingkat kesukaran, dan daya pembeda.
Dalam penelitian ini untuk uji analisis data menggunajan uji T.
Berdasarkan hasil analisi dan pengolahan data menggunakan uji hipotesis (uji-t).
diperoleh Thitung = 4.688 dan Ttabel=2.056 dengan taraf signifikansi 5% karena
Thitung>Ttabel, maka H1 diterima dan HO di tolak, hal ini membuktikan bahwa ada
pengaruh yang signifikan model pembelajaran quantum teaching tipe-tandur
terhadap hasil belajar IPA kelas V SDN 1 Rejomulyo Jati Agung
This research is motivated by problms that the teacher has not used the strategy
appropriate learning and the characteristics of learners, the learning used by the
teacher does not involve students,lack of students understanding of the learning
material provided, the result of student scores in science learning are still now.
Therefore it was necessary to renew learning models that were able to meet the
shortcomings of low learning outcomes. Like the quantum teaching type-tandur
model that was applied in previous research, it produced effective results for all
learning. The purpose of this study is to determine the significant affect of the
quantum teaching type-tandur model on student learning outcomes for class five
science subjects.
Based on the results of analysis and data processing using hypothesis testing (t-
test). It was obtained that Tcount=4.688 and Ttable=2.056 whit a significance level
5%. Because Tcount>Ttable, then H1 is accepted and HO is rejected, this proves
that there is a significant effect of the quantum teaching type-tandur model on
student learning outocomes for class five science subjects student at SDN1
Rejomulyo Jati Agung
Siti Melani
Motto
”Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah ia (air) di
lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang
mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat
perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti (buih arus) itu. Demikianlah
Allah membuat perumpamaan tentang yang benar dan yang batil”.(Q.S Ar-rad:17)
PERSEMBAHAN
Peneliti bernama lengkap Siti Melani merupakan putri ketiga dari Bapak
Dalimin dan ibu Sumaidah Lahir pada tanggal 16 Mei 2000 di Desa Rejomulyo
Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan
Peneliti mulai pendidikan formal di TK Dharma Wanita Rejomulyo Jati
Agung pada tahun 2005. Kemudian melanjutkan pendidikan sekolah dasar di
SDN 2 Rejomulyo pada tahun 2006 dan lulus pada tahun 2012. Lalu melanjutkan
pendidikan di jenjang sekolah menengah pertama di MTS Al-Ishlah Sukadamai
kecamatan Natar dan lulus pada tahun 2015. Kemudian melanjutkan sekolah
menengah atas di MAN 1 Kota Metro dan lulus pada tahun 2018.
Kemudian peneliti melanjutkan kejenjang Perguruan tinggi di Universitas
Negri Raden Intan Lampung pada tahun 2018 , pada Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Selama menjadi
mahasiswa peneliti turut aktif dalam bekerja sama dengan kelompok dan teman
sejawat. Untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan S1 maka peneliti membuat
judul skripsi “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM
TEACHING TIPE-TANDUR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SDN 1 REJOMULYO JATI AGUNG”
semoga ilmu yang didapat bias bermanfaat khususnya diri sendiri dan lingkungan
sekitar. Kalian bisa menghubungi saya melalui Instagram mla_ni.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puja dan puji syukur untuk Allah SWT, yang telah
memberikan kenikmatan dan kesempatan, ilmu pengetahuan serta petunjuk kepada
penulis, sehingga atas ridho-Nya lah penulis dapat mnyelesaikan tugas skripsi ini.
Shlawat serta salam disampaikan kepada penghulu para Nabi dan Rasul yaitu Nabi
Muhammad SAW yang atas kasih sayang beliau kita semua mengenal Allah SWT
pemilik seluruh alam semesta.
Tugas skripsi ini diselesaikan untuk memenuhi syarat-syarat
menyelesaikan program setara satu (S1) di Prodi Pendidikan Guru Madratsah
Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam bidang ilmu pendidikan.
Skripsi ini ditulis berdasarkan panduan penulisan skipsi UIN Raden Intan
Lampung tahun 2022. Skipsi ini berjudul: Pengaruh Model Pembelajaran
Quantum Teaching Tipe-Tandur Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPA Kelas V di SDN 1 Rejomulyo Jati Agung.
Pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dan mengarahkan penulis dalam penyelesaian
skripsi ini. Ucapan terimakasih yang sangat mendalam penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M. Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiah dan
Keguruan UIN Raden Intan Lampung.
2. Dr. ChairulAmriyah,M.Pd. ketua Prodi Pendidikan guru madrasah
ibtidaiyah Fakultas Tarbiah dan Keguruan UIN Raden Intan
Lampung.
3. Deri Firmansah,M.PD Selaku Sekertaris Juruan Pendidikan guru
madrasah ibtidaiyah Fakultas Tarbiah dan Keguruan UIN Raden
Intan Lampung.
4. Baharudin, M.Pd. Selaku dosen pembimbingan I yang telah banyak
meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan dan
memotivasi sampai terselesaikan sekripsi ini.
5. Anton Trihasnanto, M.Pd. Selaku dosen pembimbingan II yang juga
telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan
dan memotivasi sampai terselesaikan sekripsi ini.
6. Seluruh bapak dan ibu dosen yang telah dengan tulus dan ikhlas
mentrasfer khasanah ilmu pengetahuan dan membekali penulis
dengan ilmu-ilmu kehidupan.
7. Sahabat tercinta Astrid Fadhilah Utami, Indah purnama, Chika
nurmala, Anisa Fitri, Fabela Dwi, Dheliana Ayu, Elisa Saputri dan
semua sahabat yang selalu medoakan dan mensupport penulis.
8. Saudara tercinta saya Nurul Fitriani dan Rahmad Arifudin yang
sudah memfasilitasi dan banyak membantu dalam penyelesaian tugas
akhir ini terimakasih atas bantuannya.
9. Serta seluruh soudara, sahabat, teman-teman yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis berharap semoga Allah SWT membalassemua amal kebaikan
dan partisipasi dalam penyelesaian sekripsi ini. Penulis menyadari bahwa
skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karna itu, kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat diharapkan penulis sebagai pengetahuan dan
perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata, Semoga Skripsi ini dapat
diterima dan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Siti Melani
NPM 1811100059
DAFTAR ISI
COVER
ABSTRAK....................................................................................................................................
SURAT PERSETUJUAN ............................................................................................................
MOTTO........................................................................................................................................
PERSEMBAHAN.......................................................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul.................................................................................................................
B. Alasan Memilih Judul........................................................................................................
C. Latar Belakang Masalah.....................................................................................................
D. Identifikasi dan Batasan Masalah.......................................................................................
E. Rumusan Masalah..............................................................................................................
F. Tujuan Masalah..................................................................................................................
G. Manfaat Penelitian.............................................................................................................
H. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan........................................................................
I. Sistematika Penulisan........................................................................................................
BAB V PENUTUP
A. Simpulan..........................................................................................................................
B. Rekomendasi....................................................................................................................
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1
Departemen pendidikan dan kebudayaan, Kamus besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2019), h. 31
2
Rumuasan, Model-Model Pembelajaran, ( Jakarta : Raja Grafido, 2018), h.57
3
Robbi DePorterdkk, Quantum Teaching, mempraktekan Quantum Learning di ruang-
ruangkelas, (Bandung : PT.
Mizan Pustaka, 2018), h.3-4
Hasil Belajar merupakan tolak ukur yang menjadi acuan dalam
memperbaiki kinerja seorng pendidik dalam proses
pembelajaran. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan
dari segi aspek pengetahuan,kebiasaan, ketrampilan, emosional,
hubungan sosial, budi pekerti dan sikap. Dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar adalah Perubahan yang terjadi mencangkup
seluruh aspekktingkahlaku setelah melalui prosessbelajar
rmengajar yang di laksanakan di dalam kelas.4
5. Siswa
Siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran
pendidikan formal pada jalur pendidikan maupun pendidikan
Non formal, pada jenjang pendidikan tertentu.
6. Pelajaran IPA
Pelajaran IPA adalah ilmu yang berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam sekitar secara sistematis yang
dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan
konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh
dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain
penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.
4
Abduloh dkk, Peningkatan dan Pengembangan Prestasi Belajar Peserta Didik, (Ponorogo:
Uwais Inspirasi Indonesia, 2019), h.203
pembelajaran nya tidak hanya secara menduga duga tetapi lebih di
rancang sistematis dan terstruktur.
ٰ َطمعُوْ نَا َ ْنيُّْؤ منُوْ الَ ُكموقَ ْد َكانَفَر ْيقٌم ْنهُمي ْسمعُوْ نَكَاَل م
َاللّ ِهثُ َّميُ َح ِّرفُوْ نَهٗ ِم ۢ ْنبَ ْع ِد َما َعقَلُوْ هُ َوهُ ْميَ ْعلَ ُموْ ن َ َ َ ْ ِّ ِ َ ْ ِ َ ْ اَفَت
5
Dr.E. Nurzaman, “pendidikan dan profesikeguruan”, (Yogyakarta: Samudra Biru,2021),
h.2
6
Himpunan Peraturan perundang-undangan, Undang-undangrepublik Indonesia no 20
sistem pendidikan nasional tahun 2003, (Bandung :Fokus Media, 2018), h.5
Melalui Proses pendidikan seseorang dapat mengetahui apa yang
tidak diketahui. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt terdapat
dalam Al-Qur’an Surat
Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi :
ٓ
َّ ّ ٰ ُ ْ ُ ُ ْ َ ۚ ُ َ ّ ٰ ْ ْ ْ ُ ٰ َّ
ٓياَيُّهَاال ِذ ْينَا َمن ْٓوااِذاقِ ْيللك ْمتَفَ َّسحُوْ افِىال َم ٰجلِ ِسفَاف َسحُوْ ايَف َس ِحاللهُلك ْم َواِذاقِ ْياَل نشزوْ افَانشزوْ ايَرْ فَ ِعاللهُال ِذ ْي
ُ َ َ َ ُ
ٰ واالع ْلم َدر ٰج ۗتٍو
اللّهُبِ َماتَ ْع َملُوْ نَخَ بِ ْي ٌر َ َ َ ِ ْ ُن َٰا َمنُوْ ا ِم ْن ُك ۙ ْم َوالَّ ِذ ْينَاُوْ ت
Artinya :Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:
"Berlapang lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ayat di atassdapat di pahami bahwa pendidikan merupakan
suatu proses jangka panjang yang sudah menjadi bagian yang tidak
dapat terpisahkan dari kehidupan manusia di dunia ini, melalui
proses pendidikan manusia hanya akan mampu meraih dan
menguasai ilmu pengetahuan untuk bekal hidupnya. Lebih utama
dalam segi pendidikan agama, dalam penelitian ini pendidikan yang
difokuskannadalah mengenai IPA.
IPA merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam semesta. Baik ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang benda mati maupun yang tak
mati dengan jalan melakukan pengamatan. Menurut Depdiknas,
penguasaan IPA sebetulnya sudah memberi bekal untuk memecah
kan masalah sehari-hari, karena IPA adalah pengetahuan yang
mencari gejala-gejala alam yang berhubungan dengan komposisi,
struktur, sifat, perubahan serta dinamika alam. Dalam pembelajaran
IPA, murid memiliki ruang untuk mengembangkan sikap
ilmiah,yang dimaksud dengan sikap ilmiah disini adalah sikap rasa
ingin tahu,sikap berfikir terbuka dan kerjasama,dan sikap peka
terhadap lingkungan sekitar, mengamalkan pemecahan masalah serta
mempraktikannya di kehidupan sehari-hari.7
Pendidikan IPA SD/MI diharapkan dapat menjadi wahana
bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Dalam
mengikuti pembelajaran terutama yang berkaitan dalam kehidupan
sehari-hari lingkungan akan memudahkan siswa dalam menangkap
materi pembelajaran. Jika sering kali itu dilakukkan maka
pembelajaran akan sangat efektif, serta siswa akan terlatih untuk
melakukkan sesuatu apabila didasari oleh pengalaman. Selain itu,
7
Nelly Wedyawati, Pembelajaran IPA disekolah Dasar, (Yogyakarta : Deepublish, 2019),
h. 3
guru dalam mengajar harus kreatif dan inovatif dalam menyusun
pembelajaran supaya dapat membuat siswa termotivasi dalam
belajar. Dengan pembelajaran yang menarik, dapat memberikan
pandangan bahwa siswa berperan penting dalam proses
pembelajaran sehingga berdamapak terhadap pembentukan siswa
menjadi lebih percaya diri dan tentunya ini akan berdampak terhadap
ketercapainya tujuan pembelajaran.
Pembelajaran IPA bertujuan untuk memberikan kesempatan
bagi siswa untuk mendapatkan kemampuan positif terkait
pengetahuan di alam semesta dengan menyadari keindahan dan
fenomena yang menakjubkan dengan memupuk sikap ilmiah. Selain
itu, ruang lingkup pembelajaran IPA SD dari kelas I sampai kelas VI
memiliki beberapa materi dengan tingkat perkembangan siswa, yaitu
dari materi yang sederhana sampai materi yang rumit.
Pemilihan model yang tepat berpengaruh terhadap
keberhasilan proses belajar mengajar di kelas. Pembelajaran IPA
sangat diperlukan keterampilan dari seorang guru agar siswa mudah
memahami materi yang diberikan oleh guru. Jika guru kurang
menguasai strategi pembelajaran, maka tentu siswa akan
mendapatkan kesulitan dalam belajar. Berdasarkan hasil observasi
dan wawancara, dalam proses pembelajaran guru menggunakan
model pembelajaran konvensional dimana dalam materi perubahan
wujud benda ini menekankan pada praktik. Terbukti bahwa antusias
siswa kurang karena kurangnya keterlibatan siswa dalam
pembelajaran. Beberapa peserta didik mengeluh dengan belajar IPA,
mereka merasa sulit memahami konsep IPA yang terdapat pada mata
pelajaran tersebut,akibatnya peserta didik akan merasa jenuh dan
bosan dalam belajar IPA.
Mengacu pada aktualisasi kegiatan pembelajaran di
Kurikulum 2013 diharapkan kegiatan pembelajaran berfokus ke
murid. Peranan pengajar dalam Kurikulum 2013 hanya selaku
fasilitator serta mediator yang pada dasarnya bertugas mendampingi
serta membimbing murid dalam kegiatan pembelajaran berjalan.
Kegiatan belajar mengajar didalam kelas lebih menuju kepada
keahlian murid untuk menghafal data atau informasi yang mereka
dapat, otak mereka dituntut untuk lebih mengingat juga menimbun
bermacam informasi yang mereka dapat disbanding dituntun untuk
memahaminya. Dampaknya kala mereka lulus dari sekolah mereka
pintar dalam hal akademisi namun mereka miskin aplikasi.8
Menurut Lewier kegiatan belajar mengajar yang selama ini
berlangsung, seringkali guru menganggap murid sebagai wadah
8
Asih widi, Metodologi Pembelajaran IPA, (Jakarta : Bumi Aksara, 2022),h.15
kosong yang di isi pengetahuan atau data. Guru masuk ke kelas,
murid duduk serta diam setelah itu guru langsung mengajar,
menyajikan pelajaran dengan tehnik ceramah, sedikit sekali diberi
latihan soal (apalagi tanpa media pendukung) begitu juga model
pembelajaran yang diterapkan masih cenderung konvensional,
hingga sangat mempengaruhi terhadap hasil belajar murid. Satu
kesenjangan yang sepanjang ini terjadi, ialah minimnya pendekatan
yang benar serta efisien dalam melaksana kan proses pembelajaran.9
Menurut informasi yang penulis dapatkan dari hasil
wawancara dengan guru Kelas V yaitu Putri Risky, S.Pd. disebutkan
bahwa Hasil belajar pada mata pelajaran IPA kurang, terdapat
beberapa siswa yang masih malas dalam belajar karena dilihat dari
tugas yang diberikan masih banyak siswa yang tidak mengerjakan
dan mengumpulkan tugas, sehingga membuat hasil belajar siswa
yang masih rendah dapat dilihat pada hasil belajar Ulangan Harian
(UH) masih rendah. Hal ini terlihat pada nilai Ulangan Haraian
siswa yang ada pada tabel di bawah ini:
Tabel 1
Data hasil Belajar Ulangan Harian IPA Peserta Didik
Kelas V SDN 1 Rejomulyo Jati Agung
NO KKM Ktriteria Kelas V A Kelas V B
Jumlah Peserta Jumlah peserta
didik didik
1 75 Tuntas 14 10
2 75 Belum 10 12
Tuntas
Jumlah 24 22
9
Ferly Lewier, Profil Hasil Belajar Siswa materi Perbandingan, (Ambon : Universitas
Patimura, 2018),h.36
Hasil belajar tersebut tentu saja belum memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditentukan yakni 75. Kurangnya
strategi dan model pembelajaran membuat siswa kurang tertarik
dalam pembelajaran IPA. Dengan keadaan yang demikian
menyebabkan hasil belajar IPA masih rendah.
10
Robbi Deporter, Quantum Teaching, (Bandung : Kalifa, 2018),h.31
dapat di lihat dari seberapa besar peserta didik memahami konsep
IPA yang telah di berikan.11
11
Ibid,h.32
12
Sudiyono, Metode Diskusi Kelompok, (Indramayu : Adab, 2020),h.11
13
Ibid, h.14
14
Marwah Shalihah, “Peran guru mrnerapkan metode didkusi untuk menungkatkan
ketrampilan berfikir kritis siswa kelas v Sekolah Dasar”, Jurnal Cakrawala Pendas, Vol. 8, NO. 3
(2022): 34
D. Identifikasi dan Batasan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat beberapa masalah
yang dapat penulis identifikasi kanyaitu:
a. Guru belum menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai
dengan materi pembelajaran dan karakteristik peserta didik
b. Pembelajaran guru kurang melibatkan siswa
c. Kurangnya pemahaman peserta didik terhadap materi
pembelajaran yang diberikan
d. Hasil nilai peserta didik dalam pelajaran IPA masih rendah
2. Batasan Masalah
Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu luas dan
menyimpang maka penulis membatasi masalah pada penelitian
adalah : Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Tipe-
Tandur Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
Kelas V SDN 1 Rejomulyo Jati Agung.
E. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah“ Apakah Terdapat Pengaruh yang
Signifikan Model Quantum Teaching Tipe-Tandur Terhadap Hasil
Belajar Siswa Mata pelajaran IPA V di SDN 1 Rejomulyo Jati
Agung?”
F. Tujuan Penelitian
Perumusan tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti melalui
penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh Model
Pembelajaran Quantum Teaching Tipe-Tandur Terhadap Hasil
Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA V di SDN 1 Rejomulyo Jati
Agung.
G. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
dunia pendidikan khususnya pendidikan sekolah dasar sehingga
penelitian ini bermanfaat sebagai acuan dan rujukan sebuah
model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak yang terkait dalam penelitian ini diantaranya:
a. Siswa
Memperoleh pengetahuan belajar yang membiasakan peserta
didik untuk aktif dalam proses pembeelajaran sehingga
peserta didik dapat meningkatkan hasil belajarnya.
b. Guru
Sebagai refrensi untuk memudahkan pendidik dalam
penyampain materi saat proses pembelajaran
c. Sekolah
Memberikan sumbangan yang berguna dalam upaya
meningkatkan mutu pembelajaran khususnya pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam disekolah yang bersangkutan.
d. Peneliti
Memperluas pengetahuan dan penafsiran mengenai model
pembelajaran quantum teaching tipe-tandur menjadi
alternative model pembelajaran yang bisa diterapkan dalam
mengajar.
15
Husniyati Yahya, ” Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMS Islam Terpadu Al-Fityan Gowa”,2018.
16
Ridha Ahsanul Fitri,“Pengaruh Model Quantum Teaching Terhadap Minat dan Hasil
Belajar Siswa di Sekolah Dasar”,2021.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Juhayyatul Anisa, dalam
skripsinya yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial Melalui Model Quantum Teaching Pada
Siswa Kelas VC SD Negri Jumoyo 2 Salam Magelang”
Hasil Observasi proses pembelajaran menggunakan
Quantum Teaching mengalami peningkatan dari siklus I
58% Menjadi 78% pada siklus II.Adapun perbedaan dari
penelitian ini adalah variabelnya yaitu pembelajaran IPS
dan objek yang diteliti kelas VC SD Negri Jumoyo 2 salam
Magelang. Persamaannya sama sama menggunakan model
quantum teaching.17
4. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Lutfie Hakim, dalam
skripsinya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran
Quantum Teaching Pada Pembelajaran Teknologi Mekanik
Siswa Kelas X TP SMK Muhammadiyah 3
Yogyakarta”.Hasil Observasi proses pembelajaran
menggunakan Quantum Teaching mengalami peningkatan
pada sisklus I Nilai rata-rata siswa 76, dan pada siklus II
mengalami peningkatan menjadi 81 Nilai rata-rata spade
siswa. Adapun perbedaan dalam penelitian ini yaitu pada
variabelnya yaitu pembelajaran teknologi mesin dan
objeknya yaitu kelas X TP SMK Muhammadyah 3
Yogyakarta sedangkan peneliti yaitu pembelajaran IPA di
kelas V SDN 1 Rejomulyo Jati agung.18
5. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Nursalam,
dalam jurnalnya yang berjudul”Efektivitas Model Quantum
Teaching Terhadap Pembelajaran Matematika di Sekolah
Dasar”. Hasil Observasi yang dilakukan menghasilkan rata-
rata keefektifan 3,55 dengan kategori sangat efektif.
Adapun perbedaan dalam penelitian ini yaitu variabelnya
pembelajaran Matematika sedangkan peneliti pembelajaran
IPA. Persamaannya sama sama menggunakan model
quantum teaching19
17
Juhayyatul Anisa,“Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Model
Quantum Teaching Pada Siswa Kelas VC SD Negri Jumoyo 2 Salam Magelang”, 2018.
18
Ahmad Lutfie Hakim, “Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Pada
Pembelajaran Teknologi Mekanik Siswa Kelas X TP SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta”,2019.
19
Muhammad Nursalam,”Efektivitas Model Quantum Teaching Terhadap Pembelajaran
Matematika di Sekkolah Dasar”,2021.
I. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAH
BAB ini berisi mengenai penegasan judul, latar belakang
masalah,indentifikasi dan Batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, kajian terdahulu yang relevan dan
sistematika penulisan
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
BAB ini berisi mengenai paparan teori yang digunakan dan
pengajuan hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
Memuat secara rinci metode penelitian yang digunakan penelititi
beserta justifikasi/alasannya, waktu dan tempat penelitian, jenis
penelitian, lokasi, populasi dan sampel, metode pengumpulan data,
instrument penelitian Uji Validitas dan Uji Reabilitas, Data definisi
konsep dan Variabel serta analisis data yang dipakai.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Memuat Deskripsi data dan Pembahasan hasil penelitian dan
Analisis data
BAB V PENUTUP
Kesimpulan dan Rekomendasi
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut R. Gagne, Belajar didefinisikan sebagai suatu
proses dimana suatu orgasme berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman. Menurut Hamalik menjelaskan belajar adalah
memodifikasi atau memperteguh pengalaman. Sedangkan
menurut Djamarah dan Zain, Belajar adalah proses perubahan
perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan
adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut
pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap bahkan meliputu
segenap aspek orgasme atau pribadi.
Menurut Dimyati dan Mudjiono, Belajar merupakan suatu
proses internal yang kompleks, yang terlibat dalam proses
internal tersebut adalah yang meliputi unsure efektif,dalam
afektif berkaitan dengan sikap,nilai-nilai, dan penyesuaian
perasaan sosial.Berikutnya, E.R Hilgard menerangkan bahwa
belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap
lingkungan. Hilgard menegaskan bahwa belajar merupakan
proses mencari ilmu yang terjadi didalam diri seorang melalui
proses lathan, pembiasaan, pengalaman dan sebagainya.20
Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan kalau
belajar bisa dimaksud sebagai proses membangun pengetahuan
melalui berbagai macam pengalaman, dan proses perubahan
perilaku siswa adalah akibat pengalaman dari interaksi dengan
lingkungannya.
2. Teori Belajar
Teori belajar merupakan hubungan antara kegiatan siswa
dengan proses-proses psikologis dalam diri siswa serta semua
fenomena/keadaan yang terjadi dalam peoses belajar. Berikut
merupakan beberapa definisi teori belajar menurut para ahli.
a. Teori Belajar Brunner
Teori belajar bunner atau teori prmbrlajaran
perkembangan belajar adalah sebuah proses belajar
menggunakan mental, yaitu: individu yang belajar
mengalami sendiri apa yang dipelajari agar proses tersebut
dapat direkam dalam pikiran dengan cara sendiri. Pada teori
ini siswa diarahkan untuk belajar melalui keterlibatan aktif
dengan konsep-konsep dan prinsip dalam pemecahan
masalah dan guru mendorong siswa unruk mendaptakan
pengalaman dengan melakukan kegiatan yang
20
Roberta Uron dkk, Belajar Dan Pembelajaran, (Bandung : Media Sains Indonesia, 2021),
h 1-2
memungkinkan siswa menemukan prinsip-prinsip unruk diri
mereka sendiri.
Brunner mengemukakan bahwa dalam proses belajarnya
anak melewati 3 tahap yaitu:
1). Tahap enaktif
Dalam tahap ini anak secara langsung terlibat dalam
memanipulasi suatu benda.
2). Tahap Ikonik
Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan anak sedah
berhubungan dengan mental, yang merupakan gambaran
dari objek/benda yang dimanipulasinya.
3). Tahap Simbolik
Dalam tahap ini anak tidak terkait dengan objek pada
tahap sebelumnya.
b. Teori Belajar Behavioristik
Teori belajar behavioristik ialah suatu teori yang
focus pada hasil yang bida diukur serta dilihat. Supaya
tingkah laku yang diharapkan bisa jadi rutunitas, dibutuhkan
pemakaian perulangan serta kusus. Tahap dari teori ini yaitu
terbentuknya tingkah laku yng baik dan menjadi tolak ukur.
Teori ini dicetuskan oleh Gage serta Berliner tentang
pergantian perilaku jadi dari hasil pengalaman memakai
metode stimulus dan tanggapan.
Menurut garge dan Berliner menyebutkan bahwa
orang yng belajar diposisikan jadi individu yang pasif serta
memakai cara khusus untuk menyebabkan tanggapan atau
tingkah laku tersendiri.
Tahap ini guru akan memberi petunjuk da memberi contoh
lewat stimulus untuk melihat tingkah laku siswa. Semakin
sering seorang mendapatkan penguatan dalam belajar maka,
ia akan menunjukan tingkah laku yang sesuai dengan
informasi yang didapatkan.
c. Teori Belajar Kognitif
Teori Kognitif adalah suatu proses atau usaha yang
melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia
sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungan
untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk
pengetahuan dalam teori ini, ilmu dan pengetahuan itu akan
dibuat dalam diri satu orang melalui peoses hubungan yang
terkait serta berkaitan dengan lingkungan. Pada teori ini guru
bukanlah sumber penting dalam pembelajaran dan sikap
siswa bukanlah tolak ukur untuk menentukan hasil tidaknya
teori ini namun refleksi dari apa yang dikerjakan guru dan
siswa yng dinilai. Dengan kata lain teori ini dilihat dari
bagaimana siswa mengorganisasi pengalaman belajar yang
didapatnya serta bagaimana perkembangan cara berfikir
siswa21.
d. Teori Belajar Humanistik
Teori humanistik berasumsi bahwa teori belajar
apapun baik dan dapat dimanfaatkan, asal tujuannya untuk
memanusiakan manusia. Teori ini dikatakan berhasil jika
21
Ibid, h. 3
siswa sudah bisa memahami lingkungan dan dirinya sendiri.
Guru hanya bertindak sebagai fasilitator serta memberi
motivasi kepada siswa.
e. Teori Belajar Konstruktivistik
Teori belajar kontruktivisme adalah sebuat teori
pendidikan yang mengedepankan peningkatan perkembangan
logika dan konseptual pembelajaran. Dalam teori ini benar-
benar diakui jika siswa dapat cari sendiri permasalahannya
berpikirserta rintangan yang ditemui oleh beberapa siswa.
Mereka bisa mengakhiri serta membuat ide tentang
keseluruhannya yang berbentuk fakta serta teori pada sebuah
bagunan yang utuh.22
Berdasakan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
teori belajar adalah suatu teori perkembangan mental
seseorang untuk mengedepankan perkembangan logika dan
konseptula sehingga memperoleh dan merasakan sendiri apa
yang dipelajari. Teori kognitif, konstruktivisme dan
humanisme merupakan teori-teori yang dapat mendukung
penelitian ini.
B. Model Pembelajaran
1. Pengertian Model Pembelajaran
Menurut Joyce, weil dan Calhoun, model pembelajaran
adalah suatu deskripsi dari lingkungan pembelajaran, termasuk
perilaku guru menerapkan dalam pembelajaran. Model
pembelajaran banyak kegunaannya mulai dari perencanaan
pembelajaran dan perencanaan kurikulum sampai perencanaan
bahan-bahan pembelajaran, termasuk program-program
multimedia.
Menurut Triono model pembelajaran adalah perencanaan
atau pola pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial.
Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran
yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan
pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,
lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.
Menurut Arend memilih istilah model pembelajaran
didasarkan pada dua alasan penting. Pertama, istilah model
memiliki makna yang lebih luas dari pada pendekatan, strategi,
metode, dan tehnik. Kedua model dapat berfungsi sebagai sarana
komunikasi yang penting, apakah yangdibicarakan tentang
mengajar dikelas atau praktik mengawasi anak-anak. Model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan
prosedur sistematik (teratur) dalam perorganisasian kegiatan
22
Ibid, h. 7
belajar untuk mencapai tujuan belajar (kompetensi belajar).
Model pembelajaran ini sangat efektif dalam upaya peningkatan
kualitas belajar mengajar, karena pada kegiatan pembelajaran
siswa dituntut untuk berperan aktif dalam pembelajaran serta
diharapkan menggunakan kemampuan berfikir tinggi, mengasah
kekompakan dan kerja sama dalam sebuah tim/kelompok.23
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah rancangan kegiatan belajar mengajar agar
pelaksanaan KBM dapat berjalan dengan baik, menarik, mudah
dipahami dan sesuai dengan urutan yang jelas.
23
Shilphy A.octavia, Model-model Pembelajaran, (Yogyakart : Deepublish, 2020), h. 12-13
24
Iis Daniati Fatimah, dkk. Model-Model Pembelajaran, (Solok : Yayasan pendidikan
cendekia muslim, 2022), h. 8-9
3. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan
pembelajaran di kelas
4. Memiliki perangkat bagian model
a. Memiliki dampak sebagai akibat penerapan model
pembelajaranbaik langsung maupun tidak langsung.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas , terlihat adanya
kesamaan ciri khusus yang menyelubungi semua penegrtian
model pembelajaran. Ciri khusus tersebut adalah adanya pola
atau rencana yang sistematis. Pada akhirnya setiap model
pembelajaran memerlukan sistem pengolahan dan lingkungan
belajar yang berbeda. Setiap pendekatan memberikan peran yang
berbeda kepada siswa, pada ruang fisik, dan pada sosial kelas.
29
Ibid,h.457
a. Tumbuhkan, guru menyampaikan kepada siswa apa yang
hendak mereka pelajari dan mengapa hal itu penting.
Timbulkan rasa ingin tahu siswa dengan demonstrasi yang
menimbulkan teka-teki, masalah kehidupan nyata, atau cara
lain.
b. Alami, guru mengajak siswa masuk ke dalam materi yang
akan diajarkan dengan cara memberikan permainan yang ada
hubunganya dengan materi yangakan diajarkan dan siswa akan
mendapatkan pengalaman dari permainan tersebut.
c. Namai, siswa dengan bantuan guru menyimpulkan materi
pembelajaran berdasarkan pengalaman yang baru saja
dilakukan.
d.Demonstrasikan,siswa secara berkelompok
mendemonstrasikan cara mengerjakan sesuatu.
e. Ulangi, siswa bersama guru mengulang dan merangkum
materi pelajaran yang telah dipelajari.
f. Rayakan, pada akhir pembelajaran guru memberi apresiasi
yang baik kepada semua siswa dari apa yang sudah didapatkan dari
materi tersebut. 30
30
Robbi Deporter dkk, Quantum Teaching, (Bandung : Kaifa, 2018), h.39-40
bawaan siswa untuk belajar, secara tidak langsung guru
terbiasa untuk berfikir kreatif setiap harinya.
g. Pelajaran yang diberikan oleh guru mudah diterima atau
dimengerti oleh siswa.31
31
Dr.Marwiyah dkk, Perencanaan Pembelajaran Kontemporer Berbasis Penerapan
Kurikulum 2013, (Yogyakarta : Deepublish, 2018),h.190
32
Ibid,h.191
33
Donni Juni, Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran, (Bandung:
Pustaka Setia, 2019).h 292
2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Tujuan umum pembelajaran kooperatif adalah menciptakan
situasi yang keberhasilan individu ditentukan atau di pengaruhi
oleh keberhasilan kelompoknya. Adapun tujuan khusus dari
pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut:
a. Hasil belajar akademik
Pembelajaran kooperatif bertujuan meningkatkan kinerja
peserta didik dalam tugas tugas akademik. Banyak ahli yang
berpendapat bahwa model embelajaran kooperatif unggul
dalam membantu peserta didik untk memahami konsep-
konsep yang sulit.
b. Pengakuan adanya keragaman
Model pembelajaran kooperatif bertujuan agar peserta didik
dapat menerima teman-temannya yang mempunyai
perbadaan latar belakang. Perbedaan tersebut mencangkup
perbedaan suku, agama, kemampuan akademik dan tingkat
sosial.34
34
Ibid,h 293
35
Ibid,h 294
36
Ibid,h 320
Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match ini
mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya adalah
dapat melatih ketelitian, kecermatan, dan ketepatan serta
kecepatan dalam menyelesaikan soal. Sedangkan, kelemahannya
adalah waktu yang cepat, kurang konsentrasi, dan dapat
menimbulkan kegaduhan bagi kelas yang lain.
E. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu hasil dan belajar, hasil
adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang di nyatakan
dalam bentuk simbol, angka, maupun kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah di capai oleh setiap anak dalam
periode tertentu.Sedangkan belajar adalah suatu proses usaha
yang di lakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Artinya, tujuan
kegiatan adalah proses perubahan tingkah laku, baik yang
menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan
meliputi segenap aspek pribadi. Kegiatan belajar mengajar
seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan
belajar mengajar, menilai proses, dan hasil belajar. Selain itu,
belajar akan lebih baik jika subjek belajar mengalami atau
melakukannya.
Belajar yang efektif dapat membantu peserta didik untuk
meningkatkan hasil belajar yang diharapkan sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Jadi, hakikat belajar adalah perubahan.
Menurut Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Hasil
belajar atau prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya
di tunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang di berikan oleh
guru”. Menurut Mulyono Abdurahman, “Hasil Belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah mengikuti kegiatan
belajar”.
Menurut Dimyanti dan Mudjino, “Hasil Belajar adalah
“Hasil dari suatu interaksi belajar mengajar, hasil untuk sebagian
berkat dari guru. Pencapaian tujuan pengajaran pada bagian lain
merupakan penangkalan kemampuan mental peserta didik.
Rusman berkeyakinan bahwa hasil belajar pada hakikatnya
adalah sejenis kemampuan yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai, yang tercermin dalam kebiasaan
berpikir dan berperilaku. Susanto memperjelas konsep hasil
belajar yaitu perubahan yang terjadi pada siswa yang
menyangkut aspek kognisi, emosi, dan psikomotorik.37
Pernyataan beberapa ahli di atas, Penulis menyimpulkan
bahwa pengertian dari Hasil Belajar adalah Perubahan yang
37
Dr.abdullah dkk, Peningkatan dan Pengembangan Pestasi Belajar Peserta Didik,
(Ponorogo : Uwais Inspirasi Indonesia, 2022), h.203
terjadi mencangkup seluruh aspek tingkah laku setelah melalui
proses belajar mengajar yang di laksanakan di dalam kelas.
39
Zulqarnain dkk, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta : Deepublish, 2022), h.22
(4). Minat peserta didik
Minat secara bahasa berarti kecenderungan atau keinginan
yang tinggi yang besar terhadap sesuatu.
(5) .Motivasi dalam diri peserta didik
Motivasi ialah keadaan manusi di dalam organisme untuk
mendorong nya melakukan sesuatu. Motivasi berarti
bertingkah laku secara terarah.
40
Ibid,h.23
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan kata-kata
Inggris , yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan
alam.Jadi IPA atau science itu pengertiannya dapat disebut
sebagai ilmu tentang alam atau ilmu yang mempelajari tentang
peristiwa- peristiwa yang terjadi di alam ini. IPA membahas
tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang
didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan
oleh manusia.41
Menurut Iskandar ilmu pengetahuan alam atau science secara
harfiah disebut sebagai ilmu tentang alam ini, ilmu yang
mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Darmodjo
& Kaligi menjelaskan bahwa IPA berarti “Ilmu” tentang “
Pengetahuan Alam”. Ilmu artinya suatu pengetahuan yang benar.
Pengetahuan yang benar artinya pengetahuan yang dibenarkan
menurut tolok ukur kebenaran ilmu, yaitu rasional dan objektif.
Adapun “pengetahuan” itu sendiri adalah pengetahuan
tentang alam semesta dengan segala isinya. Jadi secara singkat
IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam
semesta dengan segala isinya.Nash (Darmodjo &
Kaligis,mengatakan bahwa Science is a way of looking at the
world. Selanjutnya, Nash mengatakan bahwa IPA itu suatu cara
atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan
bahwa cara IPA mengamati dunia ini bersifat analitis, lengkap,
cermat, serta menghubungkan antara satu fenomena dengan
fenomena yang lain sehingga keseluruhannya membentuk suatu
perspektif yang baru tentang objek yang diamatinya itu.
Jadi Sains secara harfiah juga dapat disebut sebagai ilmu
pengetahuan tentang alam atau yang mempelajari peristiwa-
peristiwa yang terjadi di alam. (Patta Bundu,
41
Hisbullah, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Disekolah Dasar, (Makassar : Aksara
Timur, 2018), h.1
42
Ibid, h. 2-3
a. Pengajaran IPA harus merangsang pertumbuhan intelektual
dan perkembangan siswa
b. Pengajaran IPA harus melibatkan siswa dalam kegiatan-
kegiatan praktikum/percobaan tentang hakikat IPA
c. IPA pada Sekolah Dasar seharusnya mendorong dan
merangsang terbentuknya sikap ilmiah, mengembangkan
kemampuan penggunaan keterampilan IPA, menguasai pola
dasar pengetahuan IPA, dan merangsang tumbuhnya sikap
berpikir kritis dan rasional.
G. Kerangka Berfikir
Berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran mengajar
di dalam kelas di pengaruhi oleh salah satunya faktor pendidik
sebagai utama pengelola di dalam ruang kelas. Mengelola kelas dan
mengkondisikan kelas saat proses belajar mengajar pendidik yang
merupakan faktor yang utama dalam membantu peserta didik untuk
keberlangsungan nya proses belajar mengajar menjadi
efektif.Menjadi seorang pendidik harus membuat peserta didik nya
aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas.
Pendidik yang mengunakan metode dan model pembelajaran yang
tepat, dapat mengkondisikan keaktifan belajar peserta didik saat
mengikuti proses belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas.
Saat proses belajar mengajar berlangsung, banyak di jumpai,
hal yang dapat membuat peserta didik kurang aktif pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Hal tersebut membuat peserta didik
menjadi pasif saat mengikuti proses pembelajaran berlangsung. Hal
yang membuat peserta didik menjadi pasif ialah saat sedang
mengikuti pembelajaran di dalam kelas, di tunjukkan dengan peserta
didik yang sibuk berbicara dengan teman sebangku nya sehingga
tidak menanggapi atau tidak merespon saat pendidik memberikan
pertanyaan tentang materi yang di pelajari nya. Penggunaan metode
pembelajaran ceramah di dalam kelas yang di anggap peserta didik
merupakan metode pembelajaran menonton, hal ini yang
menyebabkan kurang antusiasnya peserta didik terhadap pelajaran
yang sudah di berikan.
Dapat di lihat dalam hal ini pada saat pembelajaran yang
sedang berlangsung peserta didik banyak yang asik mengobrol,
bercanda dengan teman sebangkunya, dan tidak menulis materi
pelajaraan. Dalam hal ini di khawatirkan dengan keadaan yang
seperti ini dapat membuat peseta didik tidak lagi mempunyai minat
dalam diri peserta didik untuk dapat menerima materi pelajaran di
ajarkan.
Berdasarkan pemasalahan di atas, pada penelitian ini peneliti
menggunakan jenis penelitian yang dipakai pada yakni penelitian
quasi eksperimental design. desain penelitian yang memiliki
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak dipilih secara
random.skema peneliti menggambarkan sebagai berikut :
Benda
Perubahan Wujud
Kelas V B Kelas V A
hasil Belajar
H. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, yang kebenarannya masih di ragukan sehingga
harus di uji secara empirik. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
di ketahui hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu
penelitian. Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ho : μ1 = μ2
Tidak terdapat pengaruh Model pembelajaran Quantum Teaching
Tipe-Tandur terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
kelas V SDN 1 Rejomulyo Jati Agung.
Ha : μ1 ≠ μ2
Terdapat pengaruh model pembelajaran Quantum Teaching Tipe-
Tandur terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V
SDN 1 Rejomulyo Jati Agung.
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini mengacu pada pendekatan penelitian kuantitatif.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positifisme, dipakai untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random pengumpulan data memakai
instrumen penelitian analisis data bersifat kuantitatif atau statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang sudah ditetapkan.
Sedangkan jenis penelitian yang dipakai pada penelitian ini yakni
penelitian quasi eksperimental design. Mendefinisikan bahwa penelitian
eksperimen yakni penelitian yang dipakai untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.
Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto yang
mendefinisikan penelitian eksperimen ialah penelitian yang
dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari treatment pada
subjek yang diselidiki.43 Cara untuk mengetahuinya yakni
membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi
treatment dengan satu kelompok pembanding yang tidak diberi
treatment.
Dalam pandangan Sugiyono 44, terdapat beberapa bentuk desain
eksperimen yakni: pre-exsperimental design, true experimental design,
factorial desig, dan quasi experimental design. Sugiyono menyatakan
bahwa ciri utama dari quasi experimental design ialah pengembangan
dari true experimental design, yang mempunyai kelompok kontrol
namun tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-
variabel dari luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.45
43
Suharsimi arikunto, 2010 ‘’ Prosedur Penelitian ‘’ (Jakarta : Rineka Cipta) h. 54.
44
Sugiono, 2018 ‘’ Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, Kualitatif R &
D’’ ( Bandung; Alfabeta Cv ), h. 108.
45
Ibid 114
Berasaskan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa quasi
experimental design ialah jenis desain penelitian yang memiliki
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak dipilih secara
random. Peneliti memakai desain quasi experimental design sebab
dalam penelitian ini terdapat variabel-varibel dari luar yang tidak dapat
dikontrol oleh peneliti.
Table 3.1
Tabel Distribusi Siswa
Kelas Jumlah Siswa
Kelas A 24
Kelas B 22
Kelas C 28
Jumlah 74
Sumber data : guru kelas v
2. Sample
Sample ialah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. 47Teknik dalam pengambilan sampel
dalam penelitian ini ialah purposive sampling dalam pandangan
Sugiyono ialah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. menggunakan rancangan penelitian purposive sampling
dimana sekelompok subjek diambil dari populasi tertentu dan
dilakukan pretest kemudian dikenai treatment. Setelah dikenai
treatment, subjek tersebut diberikan posttest untuk mengukur
pengaruh perlakuan pada kelompok tersebut. Instrumen yang
diberikan mengandung bobot yang sama. Perbedaan antara hasil
pretest dengan posttest tersebut menunjukkan hasil dari perlakuan
yang telah diberikan. Terdapat 2 kelas yang akan dijadikan kelas
kontrol dan kelas eksperimen yaitu kelas B sebagai kelas eksperimen
dengan jumlah siswa 22 dan kelas A sebagai kelas kontrol berjumlah
46
Ibid. h 117
47
Ibid.h. 118
24 siswa.
Gambar3. 2
Hubungan antar variable:
E. Instrumen Penelitian
Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa instrumen penelitian ialah
alat yang dipakai oleh peneliti dalam mengumpulkan data pekerjaan
agar lebih mudah diolah. Instrument yang di pakai dalam penelitian
ini adalah tes
a. Tes
Tes ialah teknik pengukuran yang dipakai untuk mengukur
perilaku atau membantu memahami dan memprediksi perilaku.
Sedangkan jenis tes yang dipakai dalam penelitian ini yakni tes
kemampuan pilihan ganda. Tes kemampuan ialah jenis tes untuk
mengukur keterampilan- keterampilan yang berhubungan dengan
kecepatan, keakuratan atau keduanya. Metode tes ini dilakukan
sebelum adanya perlakuan/treatment dan sesudah diberikan
perlakuan/treatment. Untuk mengetahui hasil tes dari penelitian
dipakai teknik tes tertulis. berdasarkan pada peraturan pemerintah
Nomor 58 Tahun 2009, serta mengacu pada teori pembelajaran
ipa. Berikut ialah kisi-kisi instrumen yang dipakai sebagai dasar
pengambilan data pretest dan posttest.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Soal Perubahan Wujud Benda
1. Uji validitas
Validitas ialah satu diantara ciri yang menandai tes hasil
belajar.48Validitas ialah jawaban dari pertanyaan apakah pengukuran
yang dilakukan mampu mengukur dengan benar apa yang diukur.
Pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila dari
hasil pengukuran data yang akurat dalam memberikan gambaran
terkait dengan variabel yang diukur seperti yang dikehendaki apa
yang menjadi tujuan pengukuran tersebut. Oleh sebab itu, untuk
mencapai pengukuran yang dikategorikan memiliki validitas yang
tinggi maka alat ukur harus memiliki kemampuan untuk mengukur
secara akurat. Validitas ialah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu
instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi dan
sebaliknya apabila instrument yang kurang valid berarti validitas
rendah. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan. Uji validitas pada penelitian ini
memakai alat bantu perhitungan yakni program SPSS for Windows
23.0 dengan teknik Corrected item – total correlation. Pengujian
validitas dengan taraf signifikan 0,05 memiliki kriteria pengujian
yakni : jika rhitung > rtabel maka instrumen atau item-item
pernyataan dinyatakan valid, dan jika rhitung < rtabel maka
instrumen atau item-item pernyataan dinyatakan tidak valid.49
2. Uji rehabilitas
Reliabilitas ialah konsistensi dari instrument soal terhadap
hasil penilaian yang dilakukan. Artinya bahwa suatu soal dianggap
memiliki reliabilitas apabila soal untuk mengukur pengetahuan atau
48
Anas Sudijono,2017. Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers,), h. 163
49
Putra, Z., F. S., Sholeh, M., & Widyastuti, N.,2017 (putra, 2017) (mangun, 2016), 2(1). Hal.
177
kompetensi yang sama pada peserta didik menghasilkan hasil
pengukuran yang konsisten atau tetap walaupun dipakai dalam
waktu dan tempat yang berbeda. Azwar menjelaskan dalam Sigit
bahwa reliabilitas dalam pengukuran atau dalam penilaian
pembelajaran memiliki makna sejauh mana hasil suatu proses
pengukuran dapat dipercaya.50 Suatu instrumen dikatakan reliabel
apabila memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi jika instrument
tersebut dapat memberikan hasil yang tepat. Untuk menentukan
tingkat reliabilitas tes berupa soal Multiple Choice dipakai alat bantu
perhitungan yakni program SPSS for Windows 23.0 teknik
Cronbach’s Alpha. Dasar pengambilan keputusan dalam uji
reliabilitas ialah jika Alpha > rtabel maka item-item instrumen
dinyatakan reliabel atau konsisten, sebaliknya jika Alpha< rtabel
maka item-item instrumen dinyatakan tidak reliabel atau tidak
konsisten. Kriteria Reliabilitas soal ialah sebagai berikut :
Tabel 3.4
Kriteria Realibilitas Soal
Reliabilitas Kriteria
(R11)
0,91-1,00 Sangat
Tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,51-0,70 Sedang
0,21-0,50 Rendah
0,00-0,20 Sangat
Rendah
3. Tingkat kesukaran
Uji tingkat kesukaran ialah satu diantara analisis kuantitatif
yang paling sederhana dan mudah. Uji tingkat kesukaran
dimaksudkan untuk mengkaji soal yang mudah, sedang dan sukar,
sehingga bisa menyeimbangkan proporsi soal yang mudah, sedang
dan sukar dalam tes.51 Semakin besar indeks maka akan semakin
mudah pula tingkat butir soal, sebab dapat dijawab dengan benar
oleh sebagian peserta didik dan begitu juga sebaliknya.52 Uji tingkat
kesukaran butir soal dapat dianalisis dengan memakai alat bantu
program SPSS for Windows 23.0. Klasifikasi Tingkat Kesukaran
soal sebagai berikut:
50
Sigit Mangun,2016 Pembelajaran Kontruktivisme : Teori dan Aplikasi Pembelajaran
dalam Pembentukan Karakter, (Bandung: Alfabeta, )h.113.
51
Hamzah B. Uno dan Satria Koni, Op.Cit., h. 156.
52
Ibid. h. 156.
Tabel 3.5
Interprestasi Tabel Tingkat Kesukaran Butir Soal
Besar P Interprestasi
P<0.3 Sulit
0.3, ≤p≤0,7 Sedang
p>0,7 Mudah
Tabel 3.6
Uji daya pembeda
53
Hamzah B. Uno dan Satria Koni, Ibid, h. 157.
normalitas data kolmogorov-smirnov yang dihitung dengan
bantuan SPSS for windows 23.
H0 : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Tabel 3.6
Ketentuan One Kolmogorof Smirnov
Probabilitas Keterangan Artinya
Sig 0,05 H0 diterima Data berdistribusi
normal
Sig 0,05 H0 ditolak Data tidak
berdistribusi normal
Tabel 3.7
Ketentuan Homogeneity of Variances
Probabilita Keterangan Artinya
s
Fhitung < H0 diterima tidak ada perbedaan
Ftabel nilai varians dari kedua
kelas
Fhitung > H0 ditolak ada perbedaan nilai
Ftabel varians dari kedua
kelas
3. Uji Hipotesis
x 1❑−x 2
√
2 2
t= ( 1 ) 1
n −1 S +(n2−1) S 2
¿
n1+¿ n −2 +
2
( n1 + n1 )
1 2
Keterangan
a. Jika nilai sig (2-tailed) yang diperoleh > 0,05, maka hipotesis nol
(HO) diterima dan hipotesis alternatif tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap variable dependent
b. Jika nilai sig. (2-tailed) yang diperoleh < 0,05 maka hipotesis nol
(HO) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini
berarti, variabl independent memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabl dependent.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Penelitian
Subjek penelitian yaitu siswa kelas A dan B kelas V
SDN 1 Rejomulyo Jati Agung semester ganjil tahun ajaran
2022/2023 Adapun rincian jumlah siswa kedua kelas tersebut
sebagai berikut :
Table 4.1
Distribusi Subjek Penelitian
1. Kelas Eksperimen
Penelitian dikelas eksperimen menggunakan Model
Pembelajaran Quantum Teaching Tipe- Tandur saat kegiatan
belajar mengajar(KBM) berlangsung. Diawal dan diakhir
pertemuan peserta didik diberikan pretest dan posttest untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari hasil
pretest dan post test peserta didik.
4.2
Nilai Statistik Pretest dan Postest kelas Eksperimen
Statistik Nilai Statistik Nilai
Pretest Statistik
Posttest
Berdasarkan Mean 64 79
Tabel 4.2
peningkatan Median 65 78
hasil belajar
Modus 60 75
siswa
sebelum dan Std Deviation 6,135 5,685
sesudah
Minimum 50 65
perlakuan
terdapat Maximum 75 88
perbedaan
nilai tertinggi dan terendah. Hal ini menunjukan adaperbedaan
peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah
diadakannya perlakuan saat pembelajaran
2. Kelas Kontrol
Penelitian dikelas control menggunakan Model
pembelajaran Kooperatif Make-A Match saat kegiatan belajar
mengajar (KBM) berlangsung. Diawal dan diakhir pertemuan
peserta didik diberikan pretest dan post test untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari hasil
pretest dan posttest peserta didik.
Tabel4.3
Nilai Statistik Pretestdan PostTest Kelas Kontrol
Mean 62 71
Median 62 72
Modus 55 70
Std 7,115 6.054
Deviation
Maximum 50 60
Minimum 77 82
Berdasarkan Tabel 4.3 peningkatan hasil belajar siswa
sebelum dan sesudah perlakuan terdapat perbedaan nilai
tertinggi dan terendah. Hal ini menunjukan adanya perbedaan
peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah
diadakannya perlakuan saat pembelajaran.
B. Data Hasil Uji Instrumen
1. Hasil Uji Validitas
Suatu instrumen dikatakan valid apabila
mengungkapkan data dari variable untuk mengukur tingkat
validitas soal yang diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini
butir soal dinyatakan valid jika rhitung> rtabeldan dinyatakan
tidak valid jika jika rhitung<rtabel . Berdasarkan nilai r tabel
dengan signifikan 5 % atau 0,05diperoleh sebesar 0,361
Diketahui N : 28 karena jumlah responden sebanyak 28
siswa. Hasil output perhitungan validitas dengan bantuan
program SPSS 23 For Windows teknik Corrected item –
total correlation dapat dilihat pada lampiran serta rekapan
hasil uji validitas soal yang mengacu pada hasil output
perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel4.4
Uji Validitas Soal pilihan Ganda
No.Item r_hitung r_tabel Keterangan
Soal 1 0,648 0,374 Valid
Soal 2 0,991 0,374 Valid
Soal 3 0,991 0,374 Valid
Soal 4 -0,200 0,374 Tidak Valid
Soal 5 0,053 0,374 Tidak Valid
Soal 6 0,814 0,374 Valid
Soal 7 -0,266 0,374 Tidak Valid
Soal 8 0,184 0,374 Tidak Valid
Soal 9 0,991 0,374 Valid
Soal 10 0,991 0,374 Valid
Soal 11 0,726 0,374 Valid
Soal 12 -0,443 0,374 Tidak Valid
Soal 13 0,991 0,374 Valid
Soal 14 0,165 0,374 Tidak Valid
Soal 15 0,991 0,374 Valid
Soal 16 0,814 0,374 Valid
Soal 17 -0,319 0,374 Tidak Valid
Soal 18 -0,061 0,374 Tidak Valid
Soal 19 0,991 0,374 Valid
Soal 20 0,991 0,374 Valid
Soal 21 0,814 0,374 Valid
Soal 22 0,991 0,374 Valid
Soal 23 0,991 0,374 Valid
Soal 24 -0,200 0,374 Tidak Valid
Soal 25 0,049 0,374 Tidak Valid
Soal 26 0,814 0,374 Valid
Soal 27 0,991 0,374 Valid
Soal 28 0,991 0,374 Valid
Soal 29 0,991 0,374 Valid
Soal 30 0,991 0,374 Valid
Soal 31 0,814 0,374 Valid
Soal 32 0,991 0,374 Valid
Soal 33 0,991 0,374 Valid
Soal 34 0,159 0,374 Tidak Valid
Soal 35 0,160 0,374 Tidak Valid
Soal 36 0,991 0,374 Valid
Soal 37 0,991 0,374 Valid
Soal 38 0,083 0,374 Tidak Valid
Soal 39 0,991 0,374 Valid
Soal 40 0,991 0,374 Valid
Soal 41 0,814 0,374 Valid
Soal 42 0,991 0,374 Valid
Soal 43 0,991 0,374 Valid
Soal 44 0,991 0,374 Valid
Soal 45 0,049 0,374 Tidak Valid
Soal 46 0,814 0,374 Valid
Soal 47 0,991 0,374 Valid
Soal 48 -0,061 0,374 Tidak Valid
Soal 49 0,991 0,374 Valid
Soal 50 0,991 0,374 Valid
Cronbach'sA No f Items
lpha
.968 50
Besar P Interprestasi
P< 0,30 Terlalu sukar
0,30 ≤ p ≤ 0,70 Sedang
P> 0,70 Terlalu mudah
Adapun hasil analisis tingkat kesukaran item soal dapat dilihat pada
Tabel 4.7 di bawah ini:
Tabel 4.7
Hasil Uji Tingkat kesukaran soal
No item Indeks tingkat Kriteria tingkat
kesukaran Kesukaran
Soal 1 0.71 Terlalu Mudah
Soal 2 0.68 Sedang
Soal 3 0.68 Sedang
Soal 4 0.43 Sedang
Soal 5 0.50 Sedang
Soal 6 0,64 Sedang
Soal 7 0,71 Terlalu Mudah
Soal 8 0.64 Sedang
Soal 9 0.68 Sedang
Soal 10 0,68 Sedang
Soal 11 0,68 Sedang
Soal 12 0,71 Terlalu Mudah
Soal 13 0.68 Sedang
Soal 14 0.46 Sedang
Soal 15 0.68 Sedang
Soal 16 0,64 Sedang
Soal 17 0,68 Sedang
Soal 18 0,61 Sedang
Soal 19 0.68 Sedang
Soal 20 0.68 Sedang
Soal 21 0,64 Sedang
Soal 22 0,68 Sedang
Soal 23 0,68 Sedang
Soal 24 0.43 Sedang
Soal 25 0.46 Sedang
Soal 26 0.64 Sedang
Soal 27 0,68 Sedang
Soal 28 0.68 Sedang
Soal 29 0.68 Sedang
Soal 30 0.68 Sedang
Soal 31 0.64 Sedang
Soal 32 0,68 Sedang
Soal 33 0,68 Sedang
Soal 34 0,68 Sedang
Soal 35 0,54 Sedang
Soal 36 0,68 Sedang
Soal 37 0,68 Sedang
Soal 38 0,61 Sedang
Soal 39 0,68 Sedang
Soal 40 0,68 Sedang
Soal 41 0,64 Sedang
Soal 42 0,68 Sedang
Soal 43 0,68 Sedang
Soal 44 0,68 Sedang
Soal 45 0,46 Sedang
Soal 46 0,64 Sedang
Soal 47 0,68 Sedang
Soal 48 0,61 Sedang
Soal 49 0,68 Sedang
Soal 50 0,68 Sedang
Hasil perhitungan tingkat kesukaran butir tes
terhadap 50 butir soal yang diuji cobakan menunjukkan
terdapat tiga item soal dengan kriteria terlalu mudah (tingkat
kesukaran > 0,70) yaitu butir soal nomor 1 ,7 , dan 12,selain
itu item soal dengan kriteria sedang (0,30 ≤ tingkat kesukaran
≤ 0,70)yaitu butir soal nomor
1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,2
5,26,27,28,29,30,31,32,33,34,35,36,37,38,39,40,41,42,43,44
,45,46,47,48,49, dan 50.
Tabel 4.8
Klasifikasi Daya Pembeda
Tabel 4.9
Hasil Uji Daya Beda
C. Uji Prasarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS
For Windows23. Rumus yang digunakan adalah one kolmogorof
smirnov, data hasil uji normalitas disajikans ebagai berikut
Tabel4.11
Uji Normalitas kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
b. Uji Homogenitas
Untuk menguji homogenitas pada penelitian ini
menggunakan uji homogeneity of variances pada
program SPSS for windows 23 dengan taraf signifikan 5%
atau 0,05. Adapun data hasil uji homogenitas sebagai berikut:
Tabel4.12
Uji Homogenitas kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
D. Uji Hipotesis
Jika data sudah dikatakan berdistribusi normal dan
homogen,maka dilanjutkan dengan melakukan uji independent
sample t-test. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui
adakah perbedaan hasil belajar peserta didik kelas eksperimen
dengan kelas kontrol. Apabila nilai signifikansi <0,05 maka Ha
diterima, artinya ada perbedaan yang signifikan. Sebaliknya, jika
signifikansi >0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya tidak
ada perbedaan yang signifikan. Adapun uji hipotesis melalui uji-t
(t-tes) disajikan dalam tabel berikut:
Tabel4.13
Hasil Uji Hipotesis Uji Independent Sample T-Test
Table 3.14
Hasil Analisis Uji T
Karakteristik Hasil Uji T Keterangan Interpretasi
E. Pembahasan
Penelitian ini memiliki dua variable yakni variable
bebas Model pembelajaran quantum teaching tipe-tandur dan
variable terikat hasil belajar, penelitian ini menggunakan dua
kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan jumlah
siswa pada kelas eksperimen atau kelas B berjumlah 22 siswa
dan kelas kontrol atau kelas A berjumlah 24 siswa. Pada kelas
eksperimen diterapkan Model pemebelajaran quqntum teaching
tipe-tandur sedangkan kelas kontrol menggunakan model
pembelajran Kooperatif Make-A Match
Instrument soal tes sudah diuji cobakan sebelumnya
kepada kelas diluar kelas eksperimen dan kontrol dengan
jumlah siswa 28 dan memperoleh hasil untuk di uji validasi,
reliabilitas, uji tingkat kesukaran dan daya pembeda pada 50
soal pilihan ganda. Dengan hasil 35 kriteria soal yang bisa di
gunakan dalam penelitian ini. 35 soal yang akan digunakan
pada pretest dan postest. Materi yang diajarkan pada penelitian
adalah Perubahan Wujud Benda sebanyak 8 kali Pertemuan,
pada pertemuan pertama baik kelas eksperimen maupun kelas
control melakukan pretest. Pertemuan kedua sampai pertemuan
keenam belajar dengan model pembelajaran yang sudah
ditentukan untuk masing-masing kelas. Pada pertemuan ke
delapan kedua kelas melaksanakan Posttest dengan instrument
yang sudah di tetapkan.
Berdasarkan hasil rata-rata pretest dan posttest kelas
eksperimen dan kelas control berbeda .Dikelas eksperimen
mendapatkan hasil pretest 64,00 mengalami peningkatan hasil
postest menjadi 79.00. Berbeda dengan hasil rata-rata pretest
dan posttest kelas kontrol, yaitu nilai rata-rata hasil pretest
dikelas kontrol 62,00 mengalami peningkatan hasil postest
menjadi 71,00. Jadi, lebih tinggi hasil posttest dikelas
eksperimen yaitu 79,00. Hal ini dikarenakan dikelas
eksperimen menggunakan Model pembelajaran quantum
Teaching tipe-tandur lebih menekankan pada aspek
pengetahuan dengan aspek-aspek ketrampilan dalam IPA
adanya kemampuan menyimak, membaca, mengamati,
kemampuan menulis. sehingga setiap peserta didik memiliki
pengetahuan terhadap materi yang diajarkan,
Hasil Posttest setelah pemberian perlakuan menunjukan
hasil belajar peserta didik kelas eksperimen berbeda dengan
kelas kontrol, dibuktikan dengan uji hipotesis. Apabila nilai
signifikansi < 0,05 maka terdapat perbedaan. Hasil Uji hipotesis
menunjukan 0,00<0,05 maka terdapat perbedaan rata-rata skor
hasil belajar peserta didik kelas eksperimen dengan
menggunakan Model pembelajaran quantum teaching tipe-
tandur dibandingkankelas kontrol dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif Make-A Match. Oleh karena itu nilai
rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi.
Dibandingkan kelas kontrol, maka dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar dengan Model pemebelajaran quantum
teaching tipe-tandur lebih efektif dari model pembelajaran
konvensional. Berdasarkan perhitungan hipotesis menggunakan
rumus Uji-t Independent didapat T hitung= 4.688 dan pada taraf
signifikansi 5%didapat Ttabel= 2.056 ini berarti Thitung>Ttabel. Hal
ini menunjukkan kedua perlakuan jelas berbeda, karena Ho
ditolak ini berarti bahwa Model pembelajaran quantum
teaching tipe-tandur memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap hasil belajar IPA peserta didik dikelas V di SDN 1
Rejomulyo jati agung.
Selama proses pembelajaran dengan menggunakan
Meodel pembelajaran quantum teaching tipe-tandur pada kelas
eksperimen peserta didik sangat antusias dan keadaan proses
belajar mengajar menjadi efektif dan menyenangkan,karena
model yang digunakan di desain dengan praktik yang
melibatkan siswa,serta materi yang disajikan singkat dan
mudah dipahami. Selain itu, di dalam Model pembelajaran
quantum teaching tipe-tandur juga terdapat permainan tebak
benda sehingga membuat peserta didik senang dalam mengikuti
pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan Model
pembelajaran quantum teaching tipe-tandur untuk kelas
eksperimen dimulai dengan Tumbuhkan (T) pengenalan tentang
benda-benda di sekitar dengan materi perubahan wujud benda
sifat-sifat benda, Alami(A) setelah itu guru memberikan
pengalaman yang nyata kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi tentang perubahan wujud benda sesuai
dengan materi, Namai(N) siswa di minta untuk mengamati dan
mempraktikan prubahan wujud benda dan perpindahan kalor
dengan benda sendok ,korek api, lilin, mentega, gula, dan air.
Siswa dalam berkelompok bertukar pikiran dan berdiskusi
tentang gagasan mereka kemudian siswa memberi
nama(mengkonsep,membedakan) dan membuat laporan hasil
diskusi, Demonstrasi(D) masing-masing kelompok diberikan
kesempatan untuk mempresentasikan hasil pengamatannya
didepan kelas, Ulangi(U) Guru dan siswa mengulangi materi
yang telah dipelajari, Guru memberika game teka teki untuk
mengulas kembali materi dan menilai kekompakan dalam
kelompok, Rayakan(R) guru memberikan penghargaan kepada
siswa yang telah berpartisipasi dan keaktifannya.
Sedangkan peserta didik pada kelas Kontrol yang
diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make-A
Macth dimulai dengan guru menanyakan pengertian benda dan
guru menjelaskan materi perubahan wujud benda dan
memberikan penjelasan yang mudah dengan mengaitkan
dengan kehidupan sehari-hari terlihat peserta didik pada saat
pembelajaran yang menjadi kurang aktif, untuk mengevaluasi
pembelajaran kemudian guru membagi kelompok dan
membagikan kertas kepada setiap siswa yang berisikan
pertanyaan dan jawaban siswa diperintahkan mencari pasangan
yang cocok dari pertanyaan dan jawaban ke kelompok lain, lalu
siswa mempresentasikan kedepan dengan pasangannya.
Terlihat masih banyak siswa yang masih salah atau yang
kurang paham. disebabkan model ini memerlukan
kekonsentrasi dan kecepetan waktu.
Model pembelajaran quantum teaching tipe-tandur ini
sangat baik digunakan untuk kelas tinggi maupun kelas rendah.
Karena menggunakan model ini sangat mudah dan ringan
untuk kelas rendah serta tidak membosankan bagi kelas tinggi ,
selain itu metode ini bisa di modifikasikan dengan berbagai
media seperti media gambar, media replika, dan
sebagaiannya. Model pembelajaran quantum teaching tipe-
tandur juga bisa dengan memberikan reward terhadap siswa
yang bisa menjawab ini memberikan banyak sekali nilai
positifnya . anak akan semakin semangat dalam belajar. Model
pembelajaraan quantum teaching tipe-tandur juga tidak hanya
digunakan pada pembelajran IPA saja tapi pada mata pelajaran
lainnya seperti Matematik, Bahasa dan pelajaran lainnya
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data menggunakan uji hipotesis diketahui bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar IPA pada penerapan model pembelajaran
quantum teaching tipe-tandur kelas V SDN 1 Rejomulyo Jati Agung.
Pada perhitugan Hipotesis (uji-t).diperoleh Thitung= 4.688 dan Ttabel= 2.056 dengan taraf signifikasi
5%. KarenaThitung> Ttabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak, hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan Model pembelajaran quantum teaching tipe-tandur terhadap hasil belajar IPA pada peserta didik
kelas V SDN 1 Rejomulyo Jati Agung.
B. Rekomendasi
1. Bagi guru hendak nya lebih memperhatikan siswa saat pembelajaran berlangsung, serta
mengefektivkan waktu dalam proses pembelajaran sehingga tidak kekurangan waktu Ketika
proses pembelajaran berlangsung dan konsisten menerapkan metode pembelajara Quantum
teaching tipe-tandur agar lebih meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi siswa untuk terus meningkatkan hasil belajar terhadap semua mata pelajaran dan lebih
meningkatkan minat agar lebih aktif, kreatif dan semangat dalam .mengikuti pembelajaran yang
diberikan oleh guru.
3. Disarankan agar peneliti lain yang meneliti tentang bidang pengajaran dengan menggunakan
Quantum Teaching tupe-tandur dapat mengeksplor media yang belum pernah digunakan dalam
pengajaran Quantum Teaching tipe-tandur sehingga penggunaan media dalam Quantum Teaching
tipe-tandur tidak monoton.
SOAL IPA KELAS 5 SDN 1 REJOMULYO BAB SIFAT DAN
PERUBAHAN WUJUD BENDA
A. BERILAH TANDA SILANG (X) PADA A,B,C ATAU D PADA JAWABAN YANG BENAR!
3. Semua benda yang ada di alam ini meliputi tiga wujud yaitu ….
a. Padat, cair dan keras
b. Padat, keras dan gas
c. Gas, padat dan beku
d. Cair, padat dan gas
13. Salah satu ciri benda yang sifat perubahannya sementara adalah ….
a. Menghasilkan wujud baru yang berbeda
b. Menghasilkan zat baru berubah wujud
c. Tidak dapat kembali ke bentuk semula
d. Dapat kembali ke wujud semula
17. Kayu merupakan benda yang mempunyai sifat berikut ini, kecuali ….
a. Bentuk berubah-ubah
b. Bentuknya tetap
c. Volume tetap
d. Massa tetap
18. Berikut benda yang dapat berubah memadat ketika dicampur air adalah ….
a. Minyak
b. Semen
c. Es
d. Gula
19. Buah yang busuk akan mengalami perubahan pada hal-hal berikut, kecuali ….
a. Baunya
b. Warnanya
c. Bentuknya
d. Namanya
21. Benda yang tidak berubah menjadi abu ketika dibakar adalah ….
a. Kayu
b. Kertas
c. Besi
d. Kain
24. Gelas yang berisi air dingin lama-lama dinding luar gelas akan terlihat butir-butir air. Hal itu
disebabkan karena ….
a. Udara di luar gelas mengalami penguapan
b. Air di dalam gelas keluar karena pendinginan
c. Udara di luar gelas mengembun karena pendinginan
d. Air di dalam gelas keluar karena pembekuan
25. Butiran gula yang dimasukkan ke dalam air lama-lama akan larut. Hal itu adalah contoh dari
peristiwa ….
a. Mencair
b. Menguap
c. Membeku
d. Menyublim
26. Kegiatan yang menunjukkan adanya pemanfaatan perubahan wujud mencair adalah ….
a. menjemur pakaian di bawah sinar matahari
b. memanaskan mentega saat akan memasak
c. meletakkan bensin di tempat terbuka
d.pembuatan es kering
27. Munculnya titik-titik air di bagian luar gelas ketika gelas diisi air es menunjukkan peristiwa ….
a.mengembun
b.mencair
c.membeku
d. menguap
30.
33. Perubahan benda yang tidak dapat kembali ke bentuk asalnya dinamakan ….
a. perubahan tetap
b. perubahan wujud
c. perubahan bentuk
d. perubahan zat
37. Benda gas mempunyai sifat yang berupa volume dan bentuk yang ….
a. tetap
b. berpindah
c. berubah-ubah
d. berliku-liku
40. Lilin jika dibakar akan mengalami peristiwa perubahan dari benda …. menjadi ….
a. cair menjadi padat
b. padat menjadi cair
c. padat menjadi gas
d. padat menjadi uap
42. Benda yang tersusun dari zat penyusun renggang, memiliki bentuk tidak tetap dan sesuai bentuk
wadah adalah benda ….
a. cair
b. gas
c. padat
d. udara
43. Contoh perubahan wujud benda yang dapat kembali ke bentuk semula adalah pembakaran
a. lilin
b. kain
c. kayu
d. kertas
46. Hal yang terjadi saat air hangat dibiarkan mendingin adalah ….
a. air melepaskan kalor
b. air menjadi lebih panas
c. air mendapatkan kalor
d. suhu air naik
Perhatikan ciri-ciri perubahan wujud berikut!
(1) Benda gas menjadi benda padat
(2) Terjadi karena adanya penyerapan kalor
(3) Terjadinya karena adanya pelepasan kalor
(4) Benda cair menjadi padat
(5) Dapat terjadi pada suhu tinggi.
47. Ciri-ciri perubahan wujud mendeposisi ditunjukkan oleh nomor . . . . …
a. (1) dan (3)
b. (1), (2), dan (5)
c. (1) dan (2)
d. (3) dan (4)
Median 65 78
Modus 60 75
Minimum 50 65
Maximum 75 88
Mean 62 71
Median 62 72
Modus 55 70
Std 7,115 6.054
Deviation
Maximum 50 60
Minimum 77 82
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.968 50
Excludeda 0 .0
Total 28 100.0
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Group Statistics
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Perubahan Wujud Benda (terlampir)
F. METODE PEMBELAJARAN
◾ Metode : Ceramah bervariasi,Praktik, Diskusi dan tanya jawab
Model : Quantum Teaching kerangka TANDUR
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan ◾ Sebelum Pelajaran dimulai guru mengatur tempat 10 menit
duduk dengan pola berkelompok yaitu dengan
menjadi 4 kelompok.
◾ Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan
mengecek kehadiran siswa.
◾ Siswa berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah
satu siswa.
◾ Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
dilanjutkan lagu Nasional “Tanah Airku”.
(Tumbuhkan)
◾ Guru membuka pelajaran dengan mengarahkan
siswa untuk mengamati benda-benda di sekitar
kelas.(Tumbuhkan)
◾ Kegiatan pembukaan dapat diawali dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyebutkan sebanyak-banyaknya benda yang berawalan
huruf tertentu. Misalkan awalan huruf S, setiap anak
bergantian menyebutkan benda-benda berawalan huruf S,
tidak boleh menyebutkan benda yang sama dengan yang
telah disebutkan oleh teman sebelumnya. (Tumbuhkan)
◾ Arahkan siswa untuk memberikan contoh benda
yang bervariasi, jangan hanya benda padat, tapi juga
benda cair ataupun gas.
2. Penilaian Afektif
a. tehnik penilaian : non test
b. bentuk penilaian : subjektif
c. rubrik penilaian : (terlampir)
Mengetahuai
(RPP)
2 4.1 Menyajikan hasil informasi tentang 4.1.1 Menceritakan kembali informasi secara
konsep perubahan wujud benda lisan tentang benda-benda di
dalam kehidupan sehari-hari dalam sekitarnya yang terbuat dari kayu,
bentuk lisan, tulis, dan visual plastik dan perpindahan calor.
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif.
C. TUJUAN PEMEBALAJARAN
Setelah membaca teks berjudul Benda sekitar, siswa dapat:
1. Mendefinisikan Perubahan wujud benda
2. Mengklasifikasikan benda benda padat, cair, dan gas
3. Menceritakan kembali informasi secara lisan tentang benda-benda di sekitarnya yang terbuat dengan
percaya diri.
Buku Pedoman Guru Tema : Peristiwa Dalam Kehidupan Kelas V (Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
Buku Siswa Tema : Peristiwa Dalam KehidupanKelas V(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
Benda-benda yang terbuat dari kayu
Silabus Kelas V
E. MATERI PEMBELAJARAN
Perubahan Wujud Benda
F. METODE PEMBELAJARAN
Metode : Ceramah Bervariasi, Diskusi Tanya Jawab
Model : Kooperatif Learning Make-a Match
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan mengecek 10 menit
kehadiran siswa.
Siswa berdoa bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin oleh salah satu
siswa. Religius
Guru mengatur temapt duduk dengan pola berkelompok
yaitu menjadi 4 kelompok
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Inti Guru mengajukan pertanyaan benda yang dapat berubah 150 menit
bentuk? Communication
Siswa menyebutkan contoh benda-benda di sekitar yang
dapat berubah bentuk
Guru menjelasakn materi perubahan wujud benda
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
1. Langkah langkah pembelajaran kooperatif learning Make-
a Mach
Peserta didik dikelompokan kedalam krlompok masing-
masing 6 orang
Setiap anggota diberikan kertas yang berisi pertanyaan
dan jawaban
Setiap anggota ditugaskan untuk mencari pasangan kertas
yng mereka miliki
Setiap anggota yang dapat menemukan pasangan jawaban
akan diberikan skor nilai
Setiap tim mempresentasikan hasil kertas yang mereka
pegang bersama pasangannya
Teman teman dan guru mengoreksi apakah jawaban
sesuai dengan pasangnnya
Kelomok yang paling banyak menemukan jawaban di beri
rewerd
.
Penutup Siswa untuk melakukan refleksi tentang kegiatan hari ini. 15 menit
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Ringkasan Materi
KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru
dan tetangga serta tanah air
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan di tempat
bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
PPKn 1.3 Mensyukuri 1.3.1 Menerima Keragaman Menceritakan Religius Sikap: 24 JP Buku
keberagaman Keragaman ras dan identitas ras dan Nasionalis Guru
sosial budaya sosial suku suku bangsanya Mandiri Jujur Buku
masayarakat bangsa. sendiri. Gotong Disiplin Siswa
budaya
sebagai Sikap dan Menyebutkan suku- Royong Tanggung Aplikasi
masyarakat
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
anugerah sebagai perilaku suku bangsa di Integritas Jawa Media SCI
Tuhan Yang anugerah dalam Indonesia. Santun Internet
Maha Esa Tuhan yang menghadapi Wawancara Peduli Lingkunga
dalam konteks keragaman keragaman suku Percaya diri n
Maha Esa.
Bhineka dalam bangsa di Kerja Sama
Tunggal Ika 1.3.2 Menjaga kehidupan lingkungan tempat
2.3 Bersikap sehari-hari. tinggalnya.
keragaman
toleran dalam Menyebutkan Jurnal:
keberagaman sosial
peristiwa-peristiwa
sosial budaya budaya seputar Sumpah Catatan
masyarakat masyarakat Pemuda 1928. pendidik
dalam konteks Bercerita identitas tentang sikap
Bhineka 2.3.1 dan keragaman peserta didik
Tunggal Ika Menerapkan suku bangsa teman- saat di
3.3 Menelaah sikap temannya. sekolah
keberagaman toleran Mengidentifikasi maupun
sosial budaya sikap dan perilaku informasi dari
dalam
masyarakat yang tepat dalam orang lain
4.3 keberagama
menghadapi
Menyelenggar n sosial
keragaman dalam
akan kegiatan masyarakat. kehidupan sehari- Penilaian Diri:
yang hari.
mendukung 3.3.1 Mengikuti Peserta didik
Membaca bacaan
keberagaman keberagama mengisi
tentang peristiwa
n sosial
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
sosial budaya budaya kedatangan bangsa- daftar cek
masyarakat masyarakat bangsa Eropa di tentang sikap
a. Indonesia. peserta didik
3.3.2 Membuat peta saat di
Mengidentifi pikiran. rumah, dan
kasi Berdiskusi tentang di sekolah
keberagama ulasan bacaan.
Membaca peristiwa- Pengetahuan:
n sosial
peristiwa penting Tes tulis
buday keragaman
pada masa
masyarakat. pemerintahan suku bangsa
kolonial Inggris dan dan faktor
4.3.1 Belanda. penyebabnya
Memahami Membandingkan Kemampuan
keberagama peristiwa-peristiwa menjelaskan
n sosial penting pada masa keragaman
buday pemerintahan suku bangsa.
masyarakat. kolonial Inggris dan Pemahaman
4.3.2 Belanda. tentang
Melaksanak Membaca teks Peristiwa
an kegiatan tentang perubahan kedatangan
yang wujud benda. bangsa Eropa
berkaitan Membaca sistem ke Indonesia.
keberagama tanam paksa yang Tes tulis
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
n sosial dilakukan tentang
buday pemerintah kolonial Peristiwa
masyarakat. Belanda. penting pada
Membaca masa
keragaman suku pemerintahan
Bahasa 3.5 Menggali 3.5.1 Teks bangsa di Indonesia. kolonial
Indonesi informasi Mengetahui bacaan Membaca peristiwa- Inggris dan
penting dari yang peristiwa sejarah Belanda.
a langkah-
teks narasi bebentuk pada masa awal Tes tulis
langkah pergerakan nasional. tentang
sejarah yang narasi.
disajikan mencari Membaca faktor- Sistem tanam
secara lisan informasi faktor yang paksa
dan tulis penting membedakan suku pemerintah
menggunakan pada sebuah bangsa satu dengan kolonial
aspek: apa, di teks. yang lain. Belanda,
mana, kapan, Membaca dampak Peristiwa
siapa, 3.5.2 peristiwa Sumpah perlawanan
mengapa, dan Pemuda 1928 terhadap
Menjelaskan
bagaimana dengan penuh portugis dan
informasi belanda,
4.5 Memaparkan kepedulian.
penting yang keragaman
informasi Membaca teks
penting dari terdapat tentang peristwa suku bangsa
teks narasi pada teks mengembun dan dan faktor
sejarah dengan penyebabnya.
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
menggunakan menggunaka menyublim. Tes
aspek: apa, di n aspek: Membaca peristiwa pemahaman
mana, kapan, apa, di Kongres Perempuan tentang
siapa, Indonesia. Peristiwa
mana,
mengapa, dan Melakukan pada masa
bagaimana kapan,
percobaan untuk awal
serta kosakata siapa, menunjukkan pergerakan
baku dan mengapa, perbedaan sifat-sifat nasional,
kalimat efektif dan benda padat, cair, peristiwa
bagaimana. dan gas. Sumpah
Berdiskusi mengenai Pemuda,
3.5.3 peristiwa membeku, Tes
Mengidentifi mencair, dan pemahaman
kasi menguap. tentang
Informasi Melakukan keragaman
penting yang percobaan untuk suku bangsa
terdapat menunjukkan Tes tulis
pada sebuah terjadinya peristiwa Peristiwa
teks dengan mencair, membeku, Sumpah
tepat. dan menguap. Pemuda,
4.5.1 Melakukan Tes
Menyebutka percobaan untuk pemahaman
n informasi mengetahui sifat perubahan
tedapat hantaran wujud benda.
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
pada sebuah panas/kalor. Tes
teks dengan Berdiskusi tentang pemahaman
menggunaka berbagai perubahan Peristiwa
n kosakata wujud benda. kongres
Melakukan perempuan
dan kalimat
percobaan untuk Indonesia.
yang tepat. menunjukkan Tes tulis
Terjadinya peristiwa Sifat-sifat
4.5.2
mengembun dan benda padat,
Menyajikan
menyublim cair, dan gas.
informasi
Mengamati gambar Tes
penting dan
tentang rempah- pemahaman
tidak
rempah. Perubahan
penting yang
Menceritakan proses wujud benda
terdapat pda
kedatangan bangsa- Tes
sebuah teks.
bangsa Eropa di pemahaman
IPA 3.7 Menganalisis 3.7.1Menjelaska Perubahan
Indonesia. Peristiwa
pengaruh n sifat-sifat wujud dan
Membandingkan kedatangan
kalor terhadap benda suhu
peristiwa-peristiwa bangsa Eropa
perubahan benda.
padat, cair, penting pada masa ke
suhu dan Sifat-sifat
dan gas. pemerintahan Indonesia.
wujud benda benda
kolonial Inggris dan Tes tulis
dalam padat, cair,
3.7.2Mengidentif Belanda. Peristiwa
kehidupan dan gas
ikasi sifat- Membuat peta penting pada
sehari-hari
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
4.7 Melaporkan sifat benda Peristiwa konsep tentang masa
hasil padat, cair, membeku, sistem tanam paksa pemerintahan
percobaan dan gas. mencair, pemerintah kolonial kolonial
pengaruh dan Belanda. Inggris dan
kalor pada menguap Menyebutkan Belanda.
benda 4.7.1 Sifat peristiwa-peristiwa Tes
Mempraktik hantaran perlawanan kemmapuan
kan panas/kalor terhadap pemerintah mejelaskan
percobaan . kolonial Portugis Sistem tanam
dan Belanda. paksa
tentang
Mengamati kondisi pemerintah
sifat-sifat kolonial
kehidupan
benda masyarakat Belanda.
padat, cair, Indonesia pada Tes
dan gas. masa awal pemahaman
pergerakan nasional Peristiwa
4.7.2 di berbagai bidang. perlawanan
Mendiskusik Menyanyikan lagu terhadap
an berjudul “Rayuan portugis dan
perbedaan Pulau Kelapa”. belanda.
Menceritakan isi Tes
sifat wujud
lagu “Rayuan Pulau pemahaman
benda Peristiwa
Kelapa”.
(padat, cair,
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
dan gas). Bernyanyi lagu pada masa
“Indonesia Raya”. awal
IPS 3.4 3.4.1 Proses Bernyanyi lagu pergerakan
Mengidentifika Menjelaskan kedatangan “Tanah Airku”. nasional.
si faktor- penyebab bamngsa Tes
faktor penting eropa ke menghafal
penjajahan
penyebab Indonesia. Lagu Rayuan
penjajahan bangsa
Peristiwa Kelapa.
bangsa Indonesia penting Tes
Indonesia dan dan upaya pada masa menghafal
upaya bangsa bangsa pemerintah Lagu
Indonesia Indonesia an colonial Indonesia
dalam dalam Inggris dan Raya.
mempertahan Belanda. Tres
mempertaha
kan System menghafal
kedaulatanny nkan
tanam Lagu Tanah
a. kedaulatann paksa. Airku.
4.4 Menyajikan ya.
hasil Keterampilan:
identifikasi 3.4.2 Praktik/Kinerja
mengenai Mengetahui Bercerita
faktor-faktor penyebab identitas ras
penting penjajahan dan suku
penyebab bangsa
bangsa
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
penjajahan Indonesia sendiri.
bangsa dan upaya Bercerita
Indonesia dan bangsa identitas dan
upaya bangsa keragaman
Indonesia
Indonesia suku bangsa
dalam dalam
teman-
mempertahan mempertaha temannya.
kan nkan Membuat
kedaulatanny kedaulatann peta pikiran.
a. ya. Berdiskusi.
Bercerita
4.4.1 Menyanyikan
Mendiskusik lagu rayuan
an penyebab kelapa,
penjajahan Indonesia
Raya, dan
bangsa
Tanah airku.
Indonesia
Membuat
dan upaya peta konsep.
bangsa Melakukan
Indonesia percobaan
dalam sifat-sifat
mempertaha bendpadat,
nkan cair, dan gas.
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
kedaulatann Melakukan
ya. percobaan
untuk
4.4.2 menunjukkan
Menuliskan terjadinya
penyebab peristiwa
mencair,
penjajahan
membeku,
bangsa dan
Indonesia menguap,
dan upaya dan untuk
bangsa mengetahui
Indonesia sifat
dalam hantaran
panas/kalor.
mempertaha
Percobaan
nkan tentang
kedaulatann peristiwa
ya. mengembun
dan
menyublim.
Seni 3.2 memahami 3.2.1 Tangga
Budaya tangga nada Menjelaskan nada.
dan 4.2 menyanyikan pengertian Lagu-lagu
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
Prakarya lagu-lagu tangga nada daerah. Portofolio
dalam dengan
berbagai tepat. Menilai hasil
tangga nada belajar
dengan 3.2.2. peserta
iringan musik Mengetahui didik pada
macam- aspek
macam tertentu dari
tangga nada tahap awal
pada lagu. sampai
4.2.1 tahap akhir
Menyesuaik dalam
memahami
an lagu
materi atau
dengan praktik yang
tangga nada terkait sub
lagu. tema
4.2.2
Menyanyika
n lagu
sesuai
dengan
iringan
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
musik.
................ .........................................
KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru
dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
PPKn 1.3 Mensyukuri 1.3.1 Menerima Keberagama Mengamati kegiatan- Religius Sikap: 24 JP Buku
keberagaman Keragaman n sosial kegiatan masyarakat Nasionalis Guru
sosial budaya sosial budaya dsekitar tempat Mandiri Jujur Buku
masayarakat masyarakat. tinggalnya yang Gotong Disiplin Siswa
budaya
sebagai Nilai-nilai menujukkan nilai- Royong Tanggung Aplikasi
anugerah masyarakat
persatuan nilai persatuan dalam Integritas Jawa Media
Tuhan Yang sebagai dalam keragaman. Santun SCI
Maha Esa anugerah keragaman Berikrar sikap dalam Peduli Internet
dalam konteks Tuhan yang Sikap-sikap keragaman agama Percaya diri Lingkung
Bhineka Maha Esa. dalam dan budaya Kerja Sama an
Tunggal Ika keragaman Cerita sikap yang baik
2.3 Bersikap 1.3.2 Menjaga dalam keragaman
toleran dalam keragaman masyarakat dengan Jurnal:
keberagaman sosial penuh kepedulian.
sosial budaya
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
masyarakat budaya Membaca peristiwa Catatan
dalam konteks masyarakat pembacaan pendidik
Bhineka . Proklamasi tentang sikap
Tunggal Ika Kemerdekaan. peserta didik
3.3 Menelaah 2.3.1 Membaca kalor dapat saat di
keberagaman Menerapka mengubah suhu sekolah
sosial budaya benda. maupun
n sikap
masyarakat Membaca peristiwa- informasi dari
4.3 toleran orang lain
peristiwa yang terjadi
Menyelenggara dalam sebelum pembacaan
kan kegiatan keberagam teks Proklamasi
yang an sosial Kemerdekaan.
mendukung masyarakat Membaca bacaan Penilaian Diri:
keberagaman . tentang proklamator
sosial budaya kemerdekaan Peserta didik
masyarakat 2.3.2 Mengikuti Indonesia. mengisi
Membaca peristiwa- daftar cek
keberagam
peristiwa heroik tentang sikap
an sosial peserta didik
dalam menyambut
budaya saat di
Proklamasi
masyarakat Kemerdekaan. rumah, dan
a. Membaca dan di sekolah
mengamati nilai-nilai
3.3.1Mengidentif
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
ikasi luhur dalam
keberagam keragaman Pengetahuan:
an sosial masyarakat. Tes
budaya Membaca berbagai pemahaman
masyarakat peristiwa dalam Keragaman
3.3.2 Memahami upaya pembentukan sosial
keberagam Negara Kesatuan budaya
an sosial Republik Indonesia masyarakat.
budaya dengan penuh Tes
tanggung jawab. kemampuan
masyarakat
Membaca unsur- menjelaskan
4.3.1 unsur budaya dengan Proses
penuh kepedulian. pengakuan
Menyebutk
Membaca bacaan kedaulatan
an kegiatan “Perjuangan Indonesia
yang Mempertahankan olehBelanda
mendukun Kemerdekaan”. .
g Membaca siswa Tes
keberagam memahami peristiwa menjelaskan
an sosial pengakuan Sikap dalam
kedaulatan Indonesia keragaman.
budaya
oleh Belanda, Tes
masyarakat bernyanyi lagu menjelaskan
“Syukur”. Peristiwa
4.3.2 Melakukan
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
kegiatan Bercerita peristiwa- pembacaan
kegiatan peristiwa setelah teks
yang pembacaan teks Proklamasi
mendukun Proklamasi Kemerdekaa
g Kemerdekaan. n dan
keberagam perubahan
an sosial Melakukan Percobaan panas/kalor
budaya untuk mengetahui .
masyarakat kalor dapat Tes
Bahasa 3.5 Menggali 3.5.1 Teks narasi mengubah suhu pemahaman
Indonesia informasi Mengetahui sejarah. suatu benda. tentang
penting dari langkah- Melakukan Percobaan perubahan
teks narasi kalor dapat wujud
langkah
sejarah yang menyebabkan benda.
disajikan mencari
perubahan wujud Tes
secara lisan informasi benda. pemahaman
dan tulis penting Melakukan Percobaan tentang
menggunakan pada tentang perubahan Nilai-nilai
aspek: apa, di sebuah wujud benda. luhur
mana, kapan, teks. Melakukan kegiatan keragaman
siapa, menulis untuk bangsa.
mengapa, dan 3.5.2Menjelask membuat peta pikiran Tes
bagaimana an peristiwa-peristiwa menjelaskan
4.5 Memaparkan penting seputar peristiwa
informasi
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
informasi penting pembacaan teks sebelum dan
penting dari yang Proklamasi sesudah
teks narasi terdapat Kemederkaan. pembacaan
sejarah Membaca Peristiwa- teks
pada teks
menggunakan peristiwa heroik Proklamasi
aspek: apa, di dengan Kemerdekaa
dalammenyambut
mana, kapan, menggunak Proklamasi n
siapa, an aspek: Kemerdekaan. Tes
mengapa, dan apa, di Membaca Peristiwa bercerita
bagaimana mana, dalam upaya tentang
serta kosakata kapan, pembentukan Negara suku
baku dan Kesatuan Republik bangsa.
siapa,
kalimat efektif Indonesia dengan Tes
mengapa,
penuh tanggung pemahaman
dan jawab. Berbagai
bagaimana. Mengenal Ahmad bentuk
Soebarjo perjuangan
4.5.1Memprese Membaca Unsur- mempertaha
ntasikan unsur budaya dengan nkan
informasi penuh kepedulian. kemerdekaa
penting Memperagakan gerak n.
yang tari dengan pola Tes
tedapat lantai. pemahaman
Memperagakan karya unsur unsur
pada
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
sebuah tari dengan budaya.
teks pola lantai Tes
dengan menghafal
menggunak lirik lag
“Maju Tak
an
Gentar”.
kosakata Tes
dan kalimat pemahaman
yang tepat. Pola lantai
dalam tari
4.5.2 kreasi
Menuliskan daerah.
informasi Tes
penting dan menjleaskan
tidak Kreasi pola
penting lantai tari
yang daerah
terdapat dengan
pada benar sesuai
sebuah ekspresi.
teks.
IPA 3.7 Menganalisis 3.7.1 Keterampilan:
pengaruh Menjelaska Mengamati
kalor terhadap n pengaruh gambar pola
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
perubahan kalor lantai dalam
suhu dan terhadap kreasi tari.
wujud benda perubahan Berlatih
dalam pola lantai
suhu dan
kehidupan kreasi tari.
sehari hari wujud
Memeragaka
4.7 Melaporkan benda. n pola lantai
hasil tari daerah
percobaan 3.7.2Mengidentif
sesuai
pengaruh ikasi
ekspresi.
kalor pada Pengaruh
Menyanyika
benda kalor
n lagu-lagu
terhadap
daerah.
perubahan
Menilai
suhu dan
pembuatan
wujud
peta pikiran.
benda.
4.7.1Memprakti Melakukan
wawancara.
kkan
Melakukan
percobaan percobaan.
Pengaruh Menilai
kalor kemampuan
terhadap bercerita.
perubahan Menilai
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
suhu dan kemampuan
wujud presentasi.
benda.
Portofolio
4.7.2Mendiskusi
kan Menilai hasil
Pengaruh belajar
kalor peserta
terhadap didik pada
perubahan aspek
suhu dan tertentu dari
wujud tahap awal
benda. sampai
IPS 3.4 3.4.1 Perubahan tahap akhir
Mengidentifika wujud dalam
Menjelaska
si faktor-faktor benda. memahami
n penyebab
penting materi atau
penjajahan Perubahan
praktik yang
penyebab kalor pada
penjajahan bangsa terkait sub
benda.
bangsa Indonesia tema
Perubahan
Indonesia dan dan upaya suhu benda
upaya bangsa bangsa yang di
Indonesia Indonesia sebabkan
dalam dalam oleh kalor.
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
mempertahank mempertah
an ankan
kedaulatannya kedaulatan
.
nya.
4.4 Menyajikan
hasil 3.4.2
identifikasi
Mengetahu
mengenai
faktor-faktor i penyebab
penting penjajahan
penyebab bangsa
penjajahan Indonesia
bangsa dan upaya
Indonesia dan bangsa
upaya bangsa
Indonesia
Indonesia
dalam dalam
mempertahank mempertah
an ankan
kedaulatannya kedaulatan
. nya.
4.4.1
Mendiskusi
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
kan
penyebab
penjajahan
bangsa
Indonesia
dan upaya
bangsa
Indonesia
dalam
mempertah
ankan
kedaulatan
nya.
4.4.2
Menuliskan
penyebab
penjajahan
bangsa
Indonesia
dan upaya
bangsa
Indonesia
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
dalam
mempertah
ankan
kedaulatan
nya
Seni 3.3 Memahami 3.3.1 Pola lantai
Budaya pola lantai Menjelaska dam kreasi
dan dalam tari n pola tari daerah.
Prakarya kreasi daerah.
lantai yang
4.3
Mempraktikka terdapat
n pola lantai dalam
pada gerak tari kreasi tari
kreasi daerah. daerah..
3.3.2
Mengidentif
ikasi pola
lantai
dalam
kreasi tari
daerah.
4.3.1
Menyebutk
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
an pola
lantai pada
gerak tari
kreasi
daerah.
4.3.2
Memperaga
kan gerak
tari dengan
pola lantai
yang benar.
................ .........................................
NIP. ............................... NIP. ...............................
KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru
dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar
PPKn 1.3 Mensyukuri 1.3.1 Menerima Peristiwa Membaca peristiwa Religius Sikap: 24 JP Buku
manfaat Keragaman lahirnya lahirnya Pancasila. Nasionalis Guru
persatuan sosial Pancasila. Mencari tahu Mandiri Jujur Buku
dan kesatuan Makna perilaku-perilaku di Gotong Disiplin Siswa
budaya
sebagai Pancasila. lingkungan sekolah. Royong Tanggung Aplikasi
anugerah masyarakat
Keragaman Berlatih menanggapi Integritas Jawa Media
Tuhan Yang sebagai Santun
budaya. berbagai SCI
Maha Esa. anugerah Kegiatan- permasalahan yang Peduli Internet
2.3 Menampilkan Tuhan yang kegiatan muncul dalam Percaya diri Lingkung
sikap jujur Maha Esa. dalam kehidupan sehari- Kerja Sama an
pada mengisi hari.
penerapan 1.3.2 Menjaga kemerdekaa Membaca kegiatan-
nilai-nilai keragaman n. kegiatan dalam Jurnal:
persatuan sosial mengisi kemerdekaan.
dan kesatuan Membaca Makna Catatan
budaya
untuk Pancasila dalam pendidik
membangun masyarakat
Keragaman Budaya tentang sikap
kerukunan di . peserta didik
Bangsa.
bidang sosial Membaca menghargai saat di
budaya. 2.3.1
perbedaan budaya. sekolah
3.3 Menelaah Menerapka maupun
Membaca upaya
keberagaman n sikap
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar
masyarakat peristiwa
Bahasa 3.9 Mencermati 3.9.1 Surat pengkristala
Indonesia penggunaan Memahami undangan n, dan
kalimat efektif penggunaa resmi dan peristiwa
dan ejaan surat
n ejaan Pengembuna
dalam surat undangan
undangan yang tepat n
tidak resmi.
(ulang tahun, pada Penggunaan Tes
kegiatan sebuah ejaan. menjelaskan
sekolah, kalimat. kegiatan
kenaikan mengisi
kelas, dll.) 3.9.2Mengident
kemerdekaa
4.9 Membuat ifikasi
surat nPeran
penggunaa
undangan pelajar
n ejaan
(ulang tahun, dalam
yang tepat
kegiatan mengisi
sekolah, pada
kemerdekaa
kenaikan sebuah
n, sikap
kelas, dll.) teks.
dalam
dengan
kalimat efektif 4.9.1 keragaman,
dan Mejelaskan dan Cara
memperhati- unsur- menghargai
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar
Menilai
IPA 3.7 Menganalisis 3.7.1 Perubahan pembuatan
pengaruh Menjelaska wujud gambar.
kalor n benda yang
terhadap di pengaruhi Portofolio
perubahan
perubahan oleh
suhu dan wujud
kalor/panas Menilai hasil
wujud benda benda yang . belajar
dalam dipengaruh peserta
kehidupan i oleh kalor didik pada
sehari-hari aspek
4.7 Melaporkan 3.7.2 tertentu dari
hasil Mengidentif tahap awal
percobaan ikasi sampai
pengaruh perubahan tahap akhir
kalor pada wujud dalam
benda benda yang memahami
dipengaruh materi atau
i oleh kalor praktik yang
4.7.1 terkait sub
Memprakti tema
kkan
percobaan
perubahan
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar
wujud
benda yang
dipengaruh
i oleh kalor
4.7.2
Mendiskusi
kan
perubahan
wujud
benda yang
dipengaruh
i oleh kalor.
IPS 3.4 3.4.1 Kegiatan
Mengidentifik Mengetahui kegiatan
asi upaya dalam,
faktor-faktor mengisi
bangsa
penting kemerdekaa
penyebab Indonesia
n.
penjajahan dalam Faktor-
bangsa mempertah faktor
Indonesia dan ankan penting
upaya bangsa kedaulatan penyebab
Indonesia penjajahan
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar
kedaulatan
nya.
4.4.2
Mendiskusi
kan upaya
bangsa
Indonesia
dalam
mempertah
ankan
kedaulatan
nya.
Seni 3.4 Memahami 3.4.1 Karya seni
Budaya karya seni Menjelaskan rupa
dan rupa ciri-ciri karya daerah.
Prakarya daerah seni rupa. Ragam seni
4.4 Membuat rupa
karya seni 3.4.2Mengidentifi daerah.
rupa kasi ragam
daerah
seni rupa
daerah.
4.4.1
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar
Menyebutka
n ragam seni
rupa daerah
4.4.2
Mempraktikk
an
pembuatan
seni rupa
daerah.
KOMPETENSI INTI
5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
6. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru
dan tetangga serta tanah air
7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan di tempat
bermain.
8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
PPKn 1.3 Mensyukuri 1.3.1 Menerima Keragaman Menceritakan Religius Sikap: 24 JP Buku
keberagaman Keragaman ras dan identitas ras dan Nasionalis Guru
sosial budaya sosial suku suku bangsanya Mandiri Jujur Buku
masayarakat bangsa. sendiri. Gotong Disiplin Siswa
budaya
sebagai Sikap dan Menyebutkan suku- Royong Tanggung Aplikasi
anugerah masyarakat
perilaku suku bangsa di Integritas Jawa Media SCI
Tuhan Yang sebagai dalam Indonesia. Santun Internet
Maha Esa anugerah menghadapi Wawancara Peduli Lingkunga
dalam konteks Tuhan yang keragaman keragaman suku Percaya diri n
Bhineka Maha Esa. dalam bangsa di Kerja Sama
Tunggal Ika kehidupan lingkungan tempat
2.3 Bersikap 1.3.2 Menjaga sehari-hari. tinggalnya.
toleran dalam keragaman Menyebutkan Jurnal:
keberagaman sosial peristiwa-peristiwa
sosial budaya seputar Sumpah Catatan
budaya
masyarakat Pemuda 1928. pendidik
dalam konteks masyarakat
Bercerita identitas tentang sikap
Bhineka dan keragaman peserta didik
Tunggal Ika 2.3.1
suku bangsa teman- saat di
3.3 Menelaah Menerapkan
temannya. sekolah
keberagaman sikap
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
sosial budaya toleran Mengidentifikasi maupun
masyarakat dalam sikap dan perilaku informasi dari
4.3 keberagama yang tepat dalam orang lain
Menyelenggar menghadapi
n sosial
akan kegiatan keragaman dalam
yang masyarakat. Penilaian Diri:
kehidupan sehari-
mendukung hari.
3.3.1 Mengikuti Peserta didik
keberagaman Membaca bacaan
keberagama mengisi
sosial budaya tentang peristiwa
n sosial daftar cek
masyarakat kedatangan bangsa-
budaya tentang sikap
masyarakat bangsa Eropa di
Indonesia. peserta didik
a. saat di
3.3.2 Membuat peta
pikiran. rumah, dan
Mengidentifi di sekolah
Berdiskusi tentang
kasi ulasan bacaan.
keberagama Membaca peristiwa- Pengetahuan:
n sosial peristiwa penting Tes tulis
buday pada masa keragaman
pemerintahan suku bangsa
masyarakat.
kolonial Inggris dan dan faktor
4.3.1 Belanda. penyebabnya
Memahami Membandingkan Kemampuan
keberagama menjelaskan
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
n sosial peristiwa-peristiwa keragaman
buday penting pada masa suku bangsa.
masyarakat. pemerintahan Pemahaman
4.3.2 kolonial Inggris dan tentang
Melaksanak Belanda. Peristiwa
an kegiatan Membaca teks kedatangan
yang tentang perubahan bangsa Eropa
wujud benda. ke Indonesia.
berkaitan
Membaca sistem Tes tulis
keberagama tanam paksa yang tentang
n sosial dilakukan Peristiwa
buday pemerintah kolonial penting pada
masyarakat. Belanda. masa
Membaca pemerintahan
keragaman suku kolonial
Bahasa 3.5 Menggali 3.5.1 Teks bangsa di Indonesia. Inggris dan
Indonesi informasi Mengetahui bacaan Membaca peristiwa- Belanda.
a penting dari langkah- yang peristiwa sejarah Tes tulis
teks narasi bebentuk pada masa awal tentang
langkah
sejarah yang narasi. pergerakan nasional. Sistem tanam
disajikan mencari
Membaca faktor- paksa
secara lisan informasi faktor yang pemerintah
dan tulis penting membedakan suku kolonial
menggunakan pada sebuah Belanda,
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
aspek: apa, di teks. bangsa satu dengan Peristiwa
mana, kapan, yang lain. perlawanan
siapa, 3.5.2 Membaca dampak terhadap
mengapa, dan Menjelaskan peristiwa Sumpah portugis dan
bagaimana informasi Pemuda 1928 belanda,
4.5 Memaparkan penting yang dengan penuh keragaman
informasi kepedulian. suku bangsa
terdapat
penting dari Membaca teks dan faktor
teks narasi pada teks penyebabnya.
tentang peristwa
sejarah dengan mengembun dan Tes
menggunakan menggunaka menyublim. pemahaman
aspek: apa, di n aspek: Membaca peristiwa tentang
mana, kapan, apa, di Kongres Perempuan Peristiwa
siapa, mana, Indonesia. pada masa
mengapa, dan Melakukan awal
kapan,
bagaimana percobaan untuk pergerakan
serta kosakata siapa, nasional,
menunjukkan
baku dan mengapa, perbedaan sifat-sifat peristiwa
kalimat efektif dan benda padat, cair, Sumpah
bagaimana. dan gas. Pemuda,
Berdiskusi mengenai Tes
3.5.3 peristiwa membeku, pemahaman
Mengidentifi mencair, dan tentang
kasi
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
Informasi menguap. keragaman
penting yang Melakukan suku bangsa
terdapat percobaan untuk Tes tulis
pada sebuah menunjukkan Peristiwa
teks dengan terjadinya peristiwa Sumpah
tepat. mencair, membeku, Pemuda,
4.5.1 dan menguap. Tes
Menyebutka Melakukan pemahaman
n informasi percobaan untuk perubahan
tedapat mengetahui sifat wujud benda.
hantaran Tes
pada sebuah
panas/kalor. pemahaman
teks dengan Berdiskusi tentang Peristiwa
menggunaka berbagai perubahan kongres
n kosakata wujud benda. perempuan
dan kalimat Melakukan Indonesia.
yang tepat. percobaan untuk Tes tulis
menunjukkan Sifat-sifat
4.5.2 Terjadinya peristiwa benda padat,
Menyajikan mengembun dan cair, dan gas.
informasi menyublim Tes
penting dan Mengamati gambar pemahaman
tidak tentang rempah- Perubahan
penting yang
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
terdapat pda rempah. wujud benda
sebuah teks. Menceritakan proses Tes
IPA 3.7 Menganalisis 3.7.1Menjelaska Perubahan kedatangan bangsa- pemahaman
pengaruh n sifat-sifat wujud dan bangsa Eropa di Peristiwa
kalor terhadap benda suhu Indonesia. kedatangan
perubahan benda. Membandingkan bangsa Eropa
padat, cair,
suhu dan Sifat-sifat peristiwa-peristiwa ke
wujud benda dan gas.
benda penting pada masa Indonesia.
dalam padat, cair, pemerintahan Tes tulis
3.7.2Mengidentif
kehidupan dan gas kolonial Inggris dan Peristiwa
ikasi sifat-
sehari-hari Peristiwa Belanda. penting pada
sifat benda
4.7 Melaporkan membeku, Membuat peta masa
padat, cair,
hasil mencair, konsep tentang pemerintahan
dan gas.
percobaan dan sistem tanam paksa kolonial
pengaruh menguap pemerintah kolonial Inggris dan
kalor pada Sifat Belanda. Belanda.
4.7.1
benda hantaran Menyebutkan Tes
Mempraktik
panas/kalor peristiwa-peristiwa kemmapuan
kan mejelaskan
. perlawanan
percobaan terhadap pemerintah Sistem tanam
tentang kolonial Portugis paksa
sifat-sifat dan Belanda. pemerintah
benda Mengamati kondisi kolonial
padat, cair, kehidupan Belanda.
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
dan gas. masyarakat Tes
Indonesia pada pemahaman
4.7.2 masa awal Peristiwa
Mendiskusik pergerakan nasional perlawanan
an di berbagai bidang. terhadap
perbedaan Menyanyikan lagu portugis dan
berjudul “Rayuan belanda.
sifat wujud
Pulau Kelapa”. Tes
benda
Menceritakan isi pemahaman
(padat, cair, lagu “Rayuan Pulau Peristiwa
dan gas). Kelapa”. pada masa
Bernyanyi lagu awal
IPS 3.4 3.4.1 Proses “Indonesia Raya”. pergerakan
Mengidentifika Menjelaskan kedatangan Bernyanyi lagu nasional.
si faktor- penyebab bamngsa “Tanah Airku”. Tes
faktor penting eropa ke menghafal
penjajahan
penyebab Indonesia. Lagu Rayuan
penjajahan bangsa
Peristiwa Kelapa.
bangsa Indonesia penting Tes
Indonesia dan dan upaya pada masa menghafal
upaya bangsa bangsa pemerintah Lagu
Indonesia Indonesia an colonial Indonesia
dalam dalam Inggris dan Raya.
mempertahan Belanda. Tres
mempertaha
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
kan nkan System menghafal
kedaulatanny kedaulatann tanam Lagu Tanah
a. ya. paksa. Airku.
4.4 Menyajikan
hasil 3.4.2 Keterampilan:
identifikasi Mengetahui Praktik/Kinerja
mengenai Bercerita
penyebab
faktor-faktor identitas ras
penting penjajahan dan suku
penyebab bangsa bangsa
penjajahan Indonesia sendiri.
bangsa dan upaya Bercerita
Indonesia dan bangsa identitas dan
upaya bangsa Indonesia keragaman
Indonesia suku bangsa
dalam
dalam teman-
mempertahan mempertaha temannya.
kan nkan Membuat
kedaulatanny kedaulatann peta pikiran.
a. ya. Berdiskusi.
Bercerita
4.4.1 Menyanyikan
Mendiskusik lagu rayuan
an penyebab kelapa,
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
penjajahan Indonesia
bangsa Raya, dan
Indonesia Tanah airku.
dan upaya Membuat
peta konsep.
bangsa
Melakukan
Indonesia percobaan
dalam sifat-sifat
mempertaha bendpadat,
nkan cair, dan gas.
kedaulatann Melakukan
ya. percobaan
untuk
4.4.2 menunjukkan
Menuliskan terjadinya
peristiwa
penyebab
mencair,
penjajahan membeku,
bangsa dan
Indonesia menguap,
dan upaya dan untuk
bangsa mengetahui
Indonesia sifat
hantaran
dalam
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
mempertaha panas/kalor.
nkan Percobaan
kedaulatann tentang
ya. peristiwa
mengembun
dan
Seni 3.2 memahami 3.2.1 Tangga menyublim.
Budaya tangga nada Menjelaskan nada.
dan 4.2 menyanyikan pengertian Lagu-lagu
Prakarya lagu-lagu Portofolio
tangga nada daerah.
dalam
berbagai dengan Menilai hasil
tangga nada tepat. belajar
dengan peserta
iringan musik 3.2.2. didik pada
Mengetahui aspek
macam- tertentu dari
macam tahap awal
tangga nada sampai
pada lagu. tahap akhir
4.2.1 dalam
Menyesuaik memahami
an lagu materi atau
praktik yang
dengan
Indikator Pendidikan
Alokas
Kompetensi Materi Penguatan Sumber
Mapel Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Dasar Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
tangga nada terkait sub
lagu. tema
4.2.2
Menyanyika
n lagu
sesuai
dengan
iringan
musik.
KOMPETENSI INTI
5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
6. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru
dan tetangga.
7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
PPKn 1.3 Mensyukuri 1.3.1 Menerima Keberagama Mengamati kegiatan- Religius Sikap: 24 JP Buku
keberagaman Keragaman n sosial kegiatan masyarakat Nasionalis Guru
sosial budaya sosial budaya dsekitar tempat Mandiri Jujur Buku
masayarakat masyarakat. tinggalnya yang Gotong Disiplin Siswa
budaya
sebagai Nilai-nilai menujukkan nilai- Royong Tanggung Aplikasi
anugerah masyarakat
persatuan nilai persatuan dalam Integritas Jawa Media
Tuhan Yang sebagai dalam keragaman. Santun SCI
Maha Esa anugerah keragaman Berikrar sikap dalam Peduli Internet
dalam konteks Tuhan yang Sikap-sikap keragaman agama
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
Bhineka Maha Esa. dalam dan budaya Percaya diri Lingkung
Tunggal Ika keragaman Cerita sikap yang baik Kerja Sama an
2.3 Bersikap 1.3.2 Menjaga dalam keragaman
toleran dalam keragaman masyarakat dengan
keberagaman sosial penuh kepedulian. Jurnal:
sosial budaya budaya Membaca peristiwa
masyarakat pembacaan Catatan
masyarakat
dalam konteks Proklamasi pendidik
Bhineka . tentang sikap
Kemerdekaan.
Tunggal Ika Membaca kalor dapat peserta didik
3.3 Menelaah 2.3.1
mengubah suhu saat di
keberagaman Menerapka sekolah
benda.
sosial budaya n sikap Membaca peristiwa- maupun
masyarakat toleran peristiwa yang terjadi informasi dari
4.3 dalam sebelum pembacaan orang lain
Menyelenggara keberagam teks Proklamasi
kan kegiatan Kemerdekaan.
an sosial
yang Membaca bacaan
mendukung masyarakat Penilaian Diri:
tentang proklamator
keberagaman .
kemerdekaan
sosial budaya Indonesia. Peserta didik
masyarakat 2.3.2 Mengikuti mengisi
Membaca peristiwa-
keberagam daftar cek
peristiwa heroik
an sosial
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
budaya dalam menyambut tentang sikap
masyarakat Proklamasi peserta didik
a. Kemerdekaan. saat di
Membaca dan rumah, dan
3.3.1Mengidentif mengamati nilai-nilai di sekolah
ikasi luhur dalam
keberagam keragaman
an sosial masyarakat. Pengetahuan:
budaya Membaca berbagai Tes
masyarakat peristiwa dalam pemahaman
3.3.2 Memahami upaya pembentukan Keragaman
keberagam Negara Kesatuan sosial
Republik Indonesia budaya
an sosial
dengan penuh masyarakat.
budaya
tanggung jawab. Tes
masyarakat Membaca unsur- kemampuan
unsur budaya dengan menjelaskan
4.3.1 Proses
penuh kepedulian.
Menyebutk Membaca bacaan pengakuan
an kegiatan “Perjuangan kedaulatan
yang Mempertahankan Indonesia
mendukun Kemerdekaan”. olehBelanda
g Membaca siswa .
memahami peristiwa Tes
keberagam
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
an sosial pengakuan menjelaskan
budaya kedaulatan Indonesia Sikap dalam
masyarakat oleh Belanda, keragaman.
bernyanyi lagu Tes
4.3.2 Melakukan “Syukur”. menjelaskan
kegiatan Bercerita peristiwa- Peristiwa
kegiatan peristiwa setelah pembacaan
yang pembacaan teks teks
mendukun Proklamasi Proklamasi
g Kemerdekaan. Kemerdekaa
keberagam n dan
an sosial Melakukan Percobaan perubahan
budaya untuk mengetahui panas/kalor
masyarakat kalor dapat .
Bahasa 3.5 Menggali 3.5.1 Teks narasi mengubah suhu Tes
Indonesia informasi Mengetahui sejarah. suatu benda. pemahaman
penting dari Melakukan Percobaan tentang
langkah-
teks narasi kalor dapat perubahan
langkah wujud
sejarah yang menyebabkan
disajikan mencari perubahan wujud benda.
secara lisan informasi benda. Tes
dan tulis penting Melakukan Percobaan pemahaman
menggunakan pada tentang perubahan tentang
aspek: apa, di sebuah wujud benda. Nilai-nilai
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
mana, kapan, teks. Melakukan kegiatan luhur
siapa, menulis untuk keragaman
mengapa, dan 3.5.2Menjelask membuat peta pikiran bangsa.
bagaimana an peristiwa-peristiwa Tes
4.5 Memaparkan informasi penting seputar menjelaskan
informasi penting pembacaan teks peristiwa
penting dari Proklamasi sebelum dan
yang
teks narasi Kemederkaan. sesudah
sejarah terdapat pembacaan
Membaca Peristiwa-
menggunakan pada teks peristiwa heroik teks
aspek: apa, di dengan dalammenyambut Proklamasi
mana, kapan, menggunak Proklamasi Kemerdekaa
siapa, an aspek: Kemerdekaan. n
mengapa, dan apa, di Membaca Peristiwa Tes
bagaimana dalam upaya bercerita
mana,
serta kosakata pembentukan Negara tentang
baku dan kapan, suku
Kesatuan Republik
kalimat efektif siapa, Indonesia dengan bangsa.
mengapa, penuh tanggung Tes
dan jawab. pemahaman
bagaimana. Mengenal Ahmad Berbagai
Soebarjo bentuk
4.5.1Memprese Membaca Unsur- perjuangan
ntasikan unsur budaya dengan mempertaha
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
informasi penuh kepedulian. nkan
penting Memperagakan gerak kemerdekaa
yang tari dengan pola n.
tedapat lantai. Tes
Memperagakan karya pemahaman
pada
tari dengan unsur unsur
sebuah budaya.
pola lantai
teks Tes
dengan menghafal
menggunak lirik lag
an “Maju Tak
kosakata Gentar”.
Tes
dan kalimat
pemahaman
yang tepat. Pola lantai
dalam tari
4.5.2
kreasi
Menuliskan
daerah.
informasi
Tes
penting dan
menjleaskan
tidak
Kreasi pola
penting
lantai tari
yang
daerah
terdapat
dengan
pada
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
sebuah benar sesuai
teks. ekspresi.
IPA 3.7 Menganalisis 3.7.1
pengaruh Menjelaska Keterampilan:
kalor terhadap n pengaruh Mengamati
perubahan gambar pola
kalor
suhu dan lantai dalam
wujud benda terhadap kreasi tari.
dalam perubahan Berlatih
kehidupan suhu dan pola lantai
sehari hari wujud kreasi tari.
4.7 Melaporkan benda. Memeragaka
hasil n pola lantai
percobaan 3.7.2Mengidentif tari daerah
pengaruh ikasi sesuai
kalor pada Pengaruh ekspresi.
benda kalor Menyanyika
terhadap n lagu-lagu
perubahan daerah.
suhu dan Menilai
wujud pembuatan
benda. peta pikiran.
4.7.1Memprakti Melakukan
kkan
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
percobaan wawancara.
Pengaruh Melakukan
kalor percobaan.
terhadap Menilai
kemampuan
perubahan
bercerita.
suhu dan Menilai
wujud kemampuan
benda. presentasi.
4.7.2Mendiskusi Portofolio
kan
Pengaruh Menilai hasil
kalor belajar
terhadap peserta
perubahan didik pada
suhu dan aspek
wujud tertentu dari
benda. tahap awal
IPS 3.4 3.4.1 Perubahan sampai
Mengidentifika Menjelaska wujud tahap akhir
si faktor-faktor n penyebab benda. dalam
penting
penjajahan Perubahan memahami
penyebab kalor pada materi atau
bangsa
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
penjajahan Indonesia benda. praktik yang
bangsa dan upaya Perubahan terkait sub
Indonesia dan bangsa suhu benda tema
upaya bangsa yang di
Indonesia
Indonesia sebabkan
dalam dalam
oleh kalor.
mempertahank mempertah
an ankan
kedaulatannya kedaulatan
. nya.
4.4 Menyajikan
hasil 3.4.2
identifikasi Mengetahu
mengenai i penyebab
faktor-faktor
penjajahan
penting
penyebab bangsa
penjajahan Indonesia
bangsa dan upaya
Indonesia dan bangsa
upaya bangsa Indonesia
Indonesia dalam
dalam
mempertah
mempertahank
ankan
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
an kedaulatan
kedaulatannya nya.
.
4.4.1
Mendiskusi
kan
penyebab
penjajahan
bangsa
Indonesia
dan upaya
bangsa
Indonesia
dalam
mempertah
ankan
kedaulatan
nya.
4.4.2
Menuliskan
penyebab
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
penjajahan
bangsa
Indonesia
dan upaya
bangsa
Indonesia
dalam
mempertah
ankan
kedaulatan
nya
Seni 3.3 Memahami 3.3.1 Pola lantai
Budaya pola lantai Menjelaska dam kreasi
dan dalam tari n pola tari daerah.
Prakarya kreasi daerah.
lantai yang
4.3
Mempraktikka terdapat
n pola lantai dalam
pada gerak tari kreasi tari
kreasi daerah. daerah..
3.3.2
Mengidentif
ikasi pola
Indikator Pendidikan
Alokas
Materi Penguatan Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i
Pembelajaran Karakter Belajar
Waktu
lantai
dalam
kreasi tari
daerah.
4.3.1
Menyebutk
an pola
lantai pada
gerak tari
kreasi
daerah.
4.3.2
Memperaga
kan gerak
tari dengan
pola lantai
yang benar.
KOMPETENSI INTI
5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
6. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru
dan tetangga.
7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar
PPKn 1.3 Mensyukuri 1.3.1 Menerima Peristiwa Membaca peristiwa Religius Sikap: 24 JP Buku
manfaat Keragaman lahirnya lahirnya Pancasila. Nasionalis Guru
persatuan sosial Pancasila. Mencari tahu Mandiri Jujur Buku
dan kesatuan Makna perilaku-perilaku di Gotong Disiplin Siswa
budaya
sebagai Pancasila. lingkungan sekolah. Royong Tanggung Aplikasi
anugerah masyarakat
Keragaman Berlatih menanggapi Integritas Jawa Media
Tuhan Yang sebagai Santun
budaya. berbagai SCI
Maha Esa. anugerah Kegiatan- permasalahan yang Peduli Internet
2.3 Menampilkan Tuhan yang kegiatan muncul dalam Percaya diri Lingkung
sikap jujur Maha Esa. dalam kehidupan sehari- Kerja Sama an
pada mengisi hari.
penerapan 1.3.2 Menjaga kemerdekaa Membaca kegiatan-
nilai-nilai keragaman n. kegiatan dalam Jurnal:
persatuan sosial mengisi kemerdekaan.
dan kesatuan Membaca Makna Catatan
budaya
untuk Pancasila dalam pendidik
membangun masyarakat
Keragaman Budaya tentang sikap
kerukunan di . peserta didik
Bangsa.
bidang sosial Membaca menghargai saat di
budaya. 2.3.1
perbedaan budaya. sekolah
3.3 Menelaah Menerapka maupun
Membaca upaya
keberagaman n sikap pelestarian budaya informasi dari
sosial budaya toleran orang lain
Membaca kegiatan
masyarakat dalam
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar
benda yang
dipengaruh
i oleh kalor
4.7.2
Mendiskusi
kan
perubahan
wujud
benda yang
dipengaruh
i oleh kalor.
IPS 3.4 3.4.1 Kegiatan
Mengidentifik Mengetahui kegiatan
asi upaya dalam,
faktor-faktor mengisi
bangsa
penting kemerdekaa
penyebab Indonesia
n.
penjajahan dalam Faktor-
bangsa mempertah faktor
Indonesia dan ankan penting
upaya bangsa kedaulatan penyebab
Indonesia nya penjajahan
dalam bangsa
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar
nya.
4.4.2
Mendiskusi
kan upaya
bangsa
Indonesia
dalam
mempertah
ankan
kedaulatan
nya.
Seni 3.4 Memahami 3.4.1 Karya seni
Budaya karya seni Menjelaskan rupa
dan rupa ciri-ciri karya daerah.
Prakarya daerah seni rupa. Ragam seni
4.4 Membuat rupa
karya seni 3.4.2Mengidentifi daerah.
rupa kasi ragam
daerah
seni rupa
daerah.
4.4.1
Menyebutka
Indikator Pendidikan
Materi Penguatan Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter Waktu Belajar
n ragam seni
rupa daerah
4.4.2
Mempraktikk
an
pembuatan
seni rupa
daerah.
Kegiatan Penelitian