1. Konsep Dasar CT
Diperoleh konsep dasar dalam gambaran bahwa computational thinking
merupakan sebuah cara berpikir analitik, pendekatan berpikir matematis secara umum
yang mungkin digunakan dalam memecahkan sebuah masalah, pendekatan pemikiran
teknik secara umum yang memungkinkan merancang dan mengevaluasi sistem yang
kompleks dan besar yang ada di dunia nyata, serta pendekatan berpikir saintifik secara
umum dalam memahami kemampuan komputasi, kecerdasan, pikiran dan perilaku
manusia..
2. Mengapa CT Penting
CT merupakan sebuah pendekatan atau pola pikir dalam memecahkan masalah
yang sederhana maupun komplek dengan merancang solusi yang efektif, efesien dan
optimal. Proses pembelajaran menjadi lebih berpusat pada siswa CT menjadi penting
karena dengan adanya CT akan terbiasa berpikir sistematis dan menemukan solusi yang
efektif, efisien, dan optimal saat menghadapi persoalan sederhana maupun kompleks.
Kemampuan memecahkan persoalan adalah kemampuan yang sangat dibutuhkan. Dalam
kehidupan sehari-hari kita selalu berhadapan dengan persoalan dan perlu memutuskan
solusi yang akan diambil dari berbagai solusi yang mungkin ada.
Computational thinking penting dimiliki oleh setiap orang dan harus dilatih sejak
dini agar bisa menghadapi dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-
hari. Berpikir komputasional juga menjadi salah satu keahlian yang dibutuhkan dalam
dunia industri modern saat ini. Cara berpikir seperti ini membentuk seseorang memiliki
kemampuan berpikir yang kritis, logis dan struktur serta meningkatkan kemampuan
problem solving.
Dan yang tidak termasuk dalam CT adalah pembelajaran yang tidak mencangkup 4 poin
CT diatas adapun pemikiran yang tidak termasuk CT mampu mengorganisasi dan
menganalisa data, representasi data, mampu mengidintefikasi dan memberikan solusi
dengan langkah dan sumber daya yang terbatas.
4. Disposisi CT
CT memiliki empat fondasi yang menjadi landasan pemecahan persoalan yaitu
a. Dekomposisi: Dekomposisi adalah pembagian persoalan ke dalam beberapa sub-
persoalan yang lebih kecil.
b. Pengenalan pola: Pengenalan pola adalah pengamatan atau analisis terhadap berbagai
kesamaan yang ada di antara persoalan-persoalan.
c. Abstraksi: Abstraksi adalah proses eliminasi bagian-bagian yang tidak relevan dari
suatu persoalan. Dengan abstraksi, dapat dibuat suatu blueprint penyelesaian
persoalan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan sejenis.
d. Algoritma: Algoritma adalah langkah-langkah terurut untuk menyelesaikan suatu
persoalan. Algoritma berarti juga menentukan langkah demi langkah solusi untuk
mengatasi masalah atau prosedur yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah.
5. Pembentukan Pondasi CT
“Disposisi pembelajaran” atau dapat juga disebut “kebiasaan berpikir” mengacu pada
cara di mana peserta didik terlibat dan berhubungan langsung dalam proses belajar.
Disposisi pembelajaran mempengaruhi pendekatan pembelajaran peserta didik, dan oleh
karena itu berpengaruh pula pada hasil belajar mereka. Disposisi pembelajaran dapat
memajukan keterampilan, keterlibatan, dan pemahaman yang mendalam bagi peserta
didik untuk hal yang sedang dipelajarinya.
Terdapat tiga hal yang diperlukan untuk membentuk disposisi, yaitu: