Puji syukur penulis telah ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah Computational Thingking yang sederhana ini dapat terselesaikan tidak kurang dari
pada waktunya.
Maksud dan tujuan dari penulisan tugas ini tidaklah lain untuk memenuhi salah satu dari
sekian kewajiban mata kuliah CT serta merupakan bentuk langsung tanggung jawab penulis
pada tugas yang diberikan.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Bapak ibuk selaku dosen mata kuliah PPG PRAJABATAN GEL 1 2023 serta semua pihak
yang telah membantu penyelesaian tugas portofolio ini baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana penulis pun sadar
bahwasanya penulis hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan,
sedangkan kesempurnaan hanya milik Tuhan Azza Wa’jala hingga dalam penulisan dan
penyusununnya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
konstruktif akan senantiasa penulis nanti dalam upaya evaluasi diri.
Wassalam,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pada materi topik mata kuliah CT berisi tentang gambaran umum mengenai
computational thinking. Gambaran umum ini meliputi definisi computational thinking, alur
kerja dari computational thinking, perbedaan antara computational thinking dengan critical
thinking, dan juga urgensi computational thinking dalam pendidikan abad 21.
Computational thinking adalah cara berfikir logis dan efektif untuk menyelesaikan masalah.
Dengan penggunaan komputer dan sistem dalam berbagai kegiatan sehari-hari, mulai dari
memasak, bekerja, berolahraga sampai beristirahat. Kita dapat menjurangi masalah yang ada
dengan berfikir lebih logis dan efektif.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Tekonologi
mengenai perkembangan literasi digital dan kompetensi yang pendukungnya,yaitu
computational thinking dan compassion. Selain itu, dalam pemaparan topik ini juga dibahas
mengenai tingkatan atau fase-fase pengunaan CT sesuai dengan tingakatan atau jenjang
pendidikan, mulai dari tingkat dasar sampai menengah bagaimana menggunakan CT dalam
kehidupan sehari-hari. memformulasikan persoalan dan berstategi dalam menentukan dan
memilih efektifitas solusi alternative permasalahan secara efektif, efisien dan optimal. Dengan
menggunakan empat pondasi CT yaitu dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi dan algoritma.
ct di perlukan untuk di integrasikan pada setiap mata pelajaran yang ada. Sebagai pendidik
dalam mengajarkan dalam menerapkan CT dalam pendidikan dan pembelajaran dengan
menerapkan 4 pondasi CT tersebut dalam menyelesaikan serta Keterkaitan yang erat pada
bidang STEM dan CT dan Mengeksplorasi konsep CT dalam materi ajar yang pernah dibuat dan
memodifikasi dan merancang materi ajar dengna mengintegrasikan CT dalamnya. Memberikan
pangalaman dalam mengintegrasikan CT ke dalam mata pelajaran yang di ampu yaitu
Bimbingan dan Konseling, dan menentukan perbedaan rancangan sebelum dan sesuadah di
integrasikan CT.
BAB II PEMBAHASAN
Question 1
Nama/Jenjang/Mapel yang akan diajar:
Your Answer:
Question 2
Saat ini, komputer cukup banyak digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan
berbagai hal, misalnya belanja online (daring) atau mencari jalur untuk menuju suatu tempat.
Menurut Anda, bagaimana cara komputer ‘berpikir’ sehingga dapat membantu manusia
melakukan berbagai kegiatan?
Your Answer:
Komputer berfikir dengan teknik pemecahan masalah data menjadi beberapa bagian yang lebih
kecil untuk mempermudah mencari atau memperoleh informasi yang di inginkan. berfikir
komputer adalah teknik pemecahan masalah hal ini merupakan pemikiran yang seharusnya
diiliki setiap orang apalagi di era modern seperti sekarang. Kita harus mampu berpikir cepat
memikirkan apa yang harus kita lakukan kedepannya. Selain itu, harus mengembangkan apa
yang telah kita lakukan. Misalnya, kita menulis suatu buku, maka kita harus bisa
mengembangkannya menjadi suatu kata hingga kalimat. Jika, kita dapat mengembangkan suatu
hal, maka kita sudah memiliki cara berpikir untuk maju ke depan atau menjadi lebih dinamis.
Question 3
Apakah Anda pernah mendengar/mengetahui tentang CT? Jika pernah, uraikan dengan ringkas
apa yang Anda ketahui tentang CT!
Your Answer:
tidak saya belum pernah mendengar tentang CT tapi saya pernah mendengar tentang berfikir
komputer karena kata CT lebih modern dari kata berfikir komputer jadi jarang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
Question 4
Jika belum pernah mendengar tentang CT dan saat ini Anda mengambil mata kuliah ini, apa
motivasi Anda dalam mengambil mata kuliah ini?
Your Answer:
Adapun motivasi saya mengambil mata kuliah ini adalah ingin menambah pengetahuan dan
pemahaman baru saya serta ingin mengetahui tentang CT ini bagaimana menerapkan pemikiran
CT dalam kehidupan sehari-hari dan mengimplementasikannya serta bagaimana menerapkan CT
pada peserta didik dan pembelajaran.
2. Topik 1 Eksplorasi Konsep
Adapun manfaat yang saya peroleh setelah mempelajari CT adalah saya lebih tau kalau CT
adalah suatu cara seseorang befikir dimana tidak hanya membantu saya menyelesaikam masalah
namun menguraikan masalah menjadi lebih sederhana yang membantu memberikan solusi
permasalahan secara efektif, efisien dan optimal. dengan adanya CT membantu berfikir secara
sistematis serta menemukan solusi terhadap masalah yang lebih efektif, efisien dan optimal
ketika menghadapi masalah sederhana maupun kompeks.
1. Membantu saya memecahkan masalah yang kompleks seperti komputer dimana masalah di
pecahkan mejadi beberapa bagian agar lebih mudah penyelesaian nya menjadi lebih efektif,
efisien, optimal dan sederhana.
2. Melatih pola pikir saya agar dapat berfikir secara logis, kreatif dan terstruktur.
6. jika kita dapat berfikir CT maka dapat membantu pekerjaan kita akan lebih mudah dan
efisien.
Menurut Anda, apakah Anda sudah dapat memahami apa itu CT dan 4 fondasi CT? Jelaskan apa itu CT
dan 4 fondasi dasarnya berdasarkan pemahaman Anda !
Menurut saya CT adalah suatu cara berfikir seseorang dalam menyelesaikan masalah secara
efektif, efisien dan optimal. dimana dalam berfikir metode menyelesaikan persoalan masalah
dengan menerapkan teknik ilmu komputer yaitu dengan merumuskan masalah kemudian
menguraikan masalah menjadi beberapa bagian kecil sehingga lebih mudah dalam penyelesaian
permasalahan tersebut. berfikir CT ini membantu otak agar terbiasa berfikir secara logis, kreatif
dan terstruktur.
1. Dekomposisi adalah metode yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan suatu
masalah yang besar menjadi sub-sub permasalahan yang lebih kecil agar memepermudah
menyelesaikan permasalahan tersebut. dekomposisi ini juga memudahkan melakukan suatu
inovasi
2. Pengenalan Pola adalah suatu metode diamana seseorang mengamati dan menganalisis
kesamaan yang ada pada suatu persoalan-persoalan. seperti ketika seseorang telah berkali-kali
meyelesaikan suatu permasalahan maka akan lebih mudah baginya menemukan pola dan jenis
masalah yang di implementasikan untuk membantu memberi solusi terhadap masalah lainnya.
3. Abstraksi adalah suatu proses dimana kita menganalisis hal-hal atau bagian-bagian relevan
yang dihadapi suatu masalah dan mengabaikan hal-hal yang tidak diperlukan untuk penyelesaian
masalah.
4. Algoritma adalah suatu pola pikir dimana kita mengembangkan solusi dengan membuat
langkah-langkah terurut terkait permasalahan untuk diselesaikan yang disusun secara jelas,
lengkap, terurut dan efisien.
Adapun persoalan zaman sekarang yang tidak menggunakan komputer, TIK dan robat tapi menggunakan
CT adalah membersihkan rumah, menutup pintu, mencuci baju, berbelanja di warung, memasak nasi,
membuat teh, melaksanakan sholat 5 waktu dan mencatat materi perkuliahan.
Tuliskan dan jelaskan minimal satu contoh penerapan untuk masing-masing fondasi CT dalam
kehidupan sehari-hari! Contoh yang Anda berikan dapat mengandung lebih dari satu fondasi.
a. Dekomposisi
Contoh penerapan: pada tahal awal menyiapakan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
menyelesaikan masalah dengan menguraikan menjadi bagian-bagian kecil seperti sebelum berbelanja
diwarung menyiapkan mencatat keperluan yang ingin dibeli di warung.
b. Pengenalan Pola
Contohnya: Masalah apa saja yang ingin dibeli dengan mengelompokan jenis-jenis belanjaan sesuai
dengan jenisnya untuk mempermudah porses belanja.
c. Abstraksi
Contohnya: mengeliminasi hal-hal yang tidak penting dalam berbelanja seperti apakah harus berbelanja
banyak untuk stok sebulan atau seperlunya saja, apakah harus mencatat hal-hal yang ingin dibeli sesuai
dengan jenisnya. Ketika sudah di warung apakah harus berbelajar dari barang terdekat pintu atau
bertanya pada penjual, apakah dari bahan yang dibeli harus menyatukan belanjaan sesuai jenisnya atau
sebaliknya.
d. Algoritma
Contohnya: setelah mengetahui permasalahan di atas memahami pola diatas dengan menyiapkan
keperluan yang ingin dibeli kemudian mengelompokan jenis belanjaan agar mempermudah, selanjutnya
membeli bahan belanjaan sesuai dengan jenisnya dengan menanyai penjual dan memisahkan jenis-jenis
belanjaan.
4. Topik 1 Ruang Kolaborasi
1.
1. Citra Adelia Rahayu
2. Henni Twentyona Anjelita. S
No. Induk / Nama Mahasiswa : 2.
3.
Hasil Diskusi secara umum : Computational thinking atau pemikiran komputasional adalah cara berpikir untuk
menyelesaikan suatu masalah. Caranya adalah dengan menguraikan setiap masalahmenjadi beberapa
bagian atau tahapan yang efektif dan efisien. serta juga dapat diartikan menjadi sebuah metode untuk
menyelesaikan suatu masalah yang dirancang untuk bias diselesaikan oleh manusia atau sistem atau
keduanya.
Contoh hal atau persoalan zaman sekarang yang tidak memakai “komputer”, TIK, dan robot tapi membutuhkan
CT.
Dengan memahami proses membuat kue dari menentukan jenis kue apa yang ingin dimasak, kemudian
menyiapkan bahan yang diperlukan dengan memperhatikan waktu sehingga kue matang dengan baik
Abstraksi : proses eliminasi bagian-bagian yang tidak relevan dari suatu persoalan
- Apakah harus menentukan berapa banyak kue yang dimasak sebelum membuat adonan ?
- Apakah harus menggunakan alarm untuk melihat waktu yang dibutuhkan dalam memasak ?
- Apakah kue yang dimasak harus matang sama rata ?
Algoritma : algoritma adalah langkah-langkah terurut untuk menyelesaikan suatu persoalan.
Setelah mengetahui langkah-langkah untuk membuat kue dengan dimulai dari menentukan jenis dan
bahan kue yang akan dimasak dan memperhatikan waktu agar kue masak dengan sempurna.
Abstraksi : proses eliminasi bagian-bagian yang tidak relevan dari suatu persoalan
Dengan memahami proses lakukan rekognisi isi dan struktur dengan mengatur pola informasi dalam teks
tersebut. Apakah ada pengantar, pengembangan, dan kesimpulannya.
Abstraksi : proses eliminasi bagian-bagian yang tidak relevan dari suatu persoalan
- Memilih informasi utama
- Tentukan informasi inti yang ingin kita sertakan dalam artikel baru
Algoritma : algoritma adalah langkah-langkah terurut untuk menyelesaikan suatu persoalan
Setelah menemukan poin penting, tuliskan poin yang menjadi kerangka bahasan dalam artikel tersebut.
2. …
3. Jawaban sudah tepat
Alasannya karena pada 4 komponen telah menggambarkan keefektifan,keefisienan dan hasil yang diperoleh
optimal.
1. …
2. Jawaban nya belum tepat
Karena jika undangan dibutuhkan dalam jumlah yang banyak seperti menggundang semua teman, kerabat
dalam jumlah banyak maka lebih efisien menggunakan undangan cetak dan digital untuk memermudah dan
menghemat biaya dan waktu. Jika ingin mengundang sedik orang maka akan lebih efisien menggunakan
undangan cetak saja untuk menghemat biaya.
3. …
5. Topik 1 Demonstrasi Konseptual
Feedback/pertanyaan: Tanggapan/solusi:
contohnya:
a. meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dalam hal ini tentunya memerlukan
suatu pemikiran yang tercomputational thingking karena seorang guru dituntut untuk berfikir
bagaiaman cara untuk menyelesaikan suatu masalah dengan cepat serta positif secara terus
menerus.
b. mencuci pakaian, memerlukan pemikiran ct diamana memiliki tantang tersendiri yaitu jika
salah dalam mencuci pakaian warna pakaian akan memudar jika terlalu keras di gosok, dan juga
jika mencapur dengan pakaian yang mudah pudar akan merusak warna pakian yang lain.
c. ramalan cuaca diamana hal ini memeperhatian pergerakan awan dan pola alam disekitar
merupakan bentuk penerapan berfikir CT sehari-hari.
2. Menurut pendapat Anda, dapatkah CT diterapkan pada mata pelajaran yang akan Anda ajar?
Penerapan CT dapat dilakukan baik pada metode atau bentuk pengajaran, soal-soal, atau
aktivitas lainnya di dalam kelas.
menurut saya CT dapat di terapkan pada mata pembelajaran saya yaitu BK karena ct ini
berkaitan dengan pemecahan masalah dengan cara yang beragam. CT juga dapat di terapkan
pada aktivitas lainya di dalam kelas seperti menggunakan Abstraksi adalah saat di mana Anda
hanya fokus pada informasi yang penting saja dan menyingkirkan hal yang tidak relevan dengan
prioritas. Sehingga, sumber daya Anda untuk membangun solusi lebih efisien.
Harapan saya dalam mengikuti perkuliahan ini saya harap dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan pemahaman baru saya tentang CT, serta saya dapat menerapkan berfikir
CT dalam kehidupan sehari-hari dan mengimplementasikan nya dalam proses pembelajaran
dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh peserta didik saya secara efektif, efisien dan
optimal
Menurut pendapat saya keberadaan CT dalam kehidupan saya sangat diperlukan dimana
merupakan berfikir hal yang sangat penting dan membantu saya menyelesaikan persoalan-
persoalan yang saya hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dan juga sebagai seorang guru
agar dapat membantu saya menyelesaikan permasalahan yang ada dalam proses
pembelajaran secara efektif, efisien dan optimal.
Saya merasa senang karena dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan pemahaman baru dan
saya sangat tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang CT ini karena berkaitan dengan
cara dan pola berfikir seseorang dalam kehidupan sehari-hari dan pembelajaran.
5. Apa potensi kendala yang mungkin akan Anda alami selama mengikuti kuliah ini? Jika ada,
tindakan apa yang akan Anda lakukan untuk mengantisipasinya?
Kendala yang mungkin saya alami adalah bagimana menerapkan pola pikir CT ini pada peserta didik
saya di sekolah nantinya Dimana saya akan mengajak dan menerapkan berfikir CT ini dalam
kehidupan peserta didik dan lingkungan sekolah dan pembelajaran. Tentunya ini menjadi tantangan
bagi saya untuk dapat mengubah pola piker seseorang nantinya. Antisipasi yang akan saya lakukan
adalah saya akan menyiapkan media pendukung nanti nya yang diperlukan dalam membantu
menerapkan berfikir CT ini pada peserta didik dalam pembelajaran.
B. TOPIK 2 CT DALAM KURIKULUM
Menurut saya keberadaan CT dalam kurikulum mardeka sangat penting Karena membantu
proses pembelajaran menjadi lebih pembelajaran dimana membantu peserta didik dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapinya dan membuat peserta didik dapat berfikir kritis
sehingga dapat menyelesaikan masalah secara efektif, efisien dan optimal. Hal ini sejalan dengan
tujuan dari kurikulum mardeka yaitu terwujudnya profil pelajar pancasila.
2. Karena CT berada dalam kurikulum, CT dipandang sebagai sesuatu yang perlu dipelajari oleh
peserta didik. Menurut Anda, mengapa CT tidak diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri?
Karena pada awal nya CT di anggap sebagai sebuah pembelajaran IT yang hanya terfokus pada
teknologi namun seiring dengan perkembanganya CT menjadi sebuah proses berfikir seseorang
karena pada dasarnya CT adalah sebuah cara berfikir hal ini membuat CT dapat di
implementasikan kedalam proses pembelajaran pada materi apa saja sehingga tidak perlu di beri
satu mata pelajaran saja tentang CT tersebut.
3. Pada saat Anda membaca referensi-referensi yang ditugaskan oleh dosen Anda, bagian mana
yang:
Menurut saya bagian menarik dalam pembelajaran CT adalah memahami apa itu CT dan
bagaimana menerapkan berfikir CT dala kehidupan sehari-hari dan dalam pembelajaran
kepada peserta didik. Karena sebelumnya saya belum pernah mempelajari CT saya
tertarik untuk memahami CT lebih dalam dan mengimplementasikannya dalam
kurikulum dan proses konseling nantinya.
4 pondasi CT karena menurut saya hal ini sangat sulit di mengerti dari penjelasan dan
penerapan nya serta bagaimana jika salah satu dari ke empat elemen tidak dapat
diterapkan dengan baik. Serta bagaimana menerapkan CT pada kurikulum merdeka ini
agar dapat membantu siswa.
Tabel 2.1: Capaian Pembelajaran dari materi CT untuk fase A sampai dengan F
FASE CAPAIAN PEMBELAJARAN CT
Fase A Pada akhir fase A, peserta didik mampu menerapkan berpikir komputasional
(Umumnya dalam menyelesaikan persoalan sehari-hari yang dialami dengan
untuk kelas I mengidentifikasi, membandingkan, memilih, memilah, mengelompokkan, dan
dan II SD) mengurutkan objek konkrit.
Fase B Pada akhir fase B, peserta didik mampu menerapkan berpikir komputasional
(Umumnya dalam menyelesaikan persoalan sehari-hari dengan membandingkan, memilih,
untuk kelas memilah, menyusun, mengelompokkan, dan mengurutkan himpunan data kecil
III dan IV SD) hasil abstraksi benda konkrit menggunakan berbagai cara untuk menghasilkan
beberapa solusi dengan memanfaatkan perkakas yang disediakan.
Fase C Pada akhir fase C, peserta didik mampu menerapkan berpikir komputasional
(Umumnya dalam menyelesaikan persoalan sehari-hari dengan membandingkan,
untuk kelas V menyusun, mengelompokkan, dan mengurutkan himpunan data hasil abstraksi
dan VI SD) benda konkrit yang lebih banyak dan kompleks dengan menggunakan berbagai
cara untuk menghasilkan lebih banyak alternatif solusi yang mengintegrasikan
berpikir komputasional dalam memanfaatkan perkakas yang digunakannya.
Fase D Pada akhir fase D, peserta didik mampu menerapkan berpikir komputasional
(Umumnya untuk menghasilkan beberapa solusi dari persoalan dengan data diskrit
untuk kelas bervolume kecil serta mendisposisikan berpikir komputasional dalam bidang
VII, VIII dan lain terutama dalam literasi, numerasi, dan literasi sains (computationally
IX SMP) literate).
Fase E Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan strategi algoritmik standar
(Umumnya pada kehidupan sehari-hari maupun implementasinya dalam sistem komputer,
untuk kelas X untuk menghasilkan beberapa solusi persoalan dengan data diskrit bervolume
SMA) besar.
Fase F Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis beberapa strategi
(Umumnya algoritmik secara kritis dalam menghasilkan banyak alternatif solusi untuk satu
untuk kelas XI persoalan dengan memberikan justifikasi efisiensi, kelebihan, dan keterbatasan
dan XII dari semua alternatif solusi, kemudian memilih dan menerapkan solusi terbaik,
paling efisien, dan optimal dengan merancang struktur data yang lebih
kompleks dan abstrak.
Bacalah lagi dengan seksama CP CT Tabel di atas ini pada fase yang sesuai dengan
kegiatan pembelajaran yang akan Anda ampu sebagai seorang guru.
Jawablah salah satu dari pertanyaan reflektif berikut:
1. Bagi calon guru kelas I sampai VI. Ceritakan dengan kata-kata Anda sendiri terkait
peningkatan capaian yang ada pada fase A sampai C. Apakah Anda dapat melihat
peningkatan capaian dari fase A-C? Jelaskan jawaban Anda!
2. Bagi calon guru kelas VII-XII. Bacalah kembali dengan seksama CP pada fase yang
akan Anda ampu. Apakah ada istilah-istilah atau kata-kata yang belum Anda pahami
pada CP tersebut? Tuliskan kata-kata yang belum Anda pahami pada kotak berikut.
Anda juga boleh menuliskan istilah-istilah yang menurut Anda menarik untuk
dipelajari lebih lanjut.
Saya adalah calon guru BK yang saat ini sedang mengampu kelas XI di sekolah, adapun
CP untuk fase yang saya ampu adalah pada fase akhir fase F, peserta didik mampu dan
selesai menganalisis permasalahan dengan berfikir CT terhadap masalah yang dihadapi
dengan beberapa strategi algoritmik dan solusi-solusi terhadap masalah dengan berfikir
secara kritis dalam menghasilkan banyak alternatif solusi untuk satu persoalan dengan
memberikan justifikasi efisiensi, kelebihan, dan keterbatasan dari semua alternatif solusi,
kemudian memilih dan menerapkan solusi terbaik, paling efisien, dan optimal dengan
merancang struktur data yang lebih kompleks dan abstrak.
adapun materi yang saya belum pahami pada materi ini adalah:
1. Strategi algoritmik
2. justifikasi efisiensi
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan pendidik mengajarkan peserta didik
tentang CT dalam pembelajaran. Salah satu upaya untuk mengenal CT lebih jauh adalah
bangsa indonesia memulai dari pedidik mempelajari CT kemudian di implementasikan
kepada peserta didik dengan melalui mata kuliah Computational Thingking pada PPG
PRAJABATAN ini agar membantu pendidik dalam menerapkan berfikir CT pada
peserta didik agar dapat di implementasikan dalam pembelajaran dan kegiatan sehari-
hari supaya negara indonesia dapat maju dan berkembang baik dalam berbagai segi yang
ada karena pemikiran CT tersebut.
Kata-kata atau istilah yang belum diketahui Makna yang didapat setelah mencari tahu lebih
maknanya lanjut mengenai kata/istilah tersebut:
Tuliskan pemaknaan mengenai CP tersebut setelah Anda memahami setiap istilah yang terdapat pada CT
tersebut:
Capaian pembelajaran pada materi ini adalah peserta didik mampu dan selesai menganalisis
permasalahan dengan berfikir CT terhadap masalah yang dihadapi dengan beberapa strategi algoritmik
dengan kumpulan metode atau urutan langkah-langkah untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan
yang diinginkan dan solusi-solusi terhadap masalah dengan berfikir secara kritis dalam menghasilkan
banyak alternatif solusi untuk satu persoalan dengan memberikan justifikasi efisiensi atau pembuktian
fakta yang mendukung suatu hipotesis atau proposisi untuk mencapai tujuan suatu persoalan yang
dilakukan secara efisien, kelebihan, dan keterbatasan dari semua alternatif solusi, kemudian memilih dan
menerapkan solusi terbaik, paling efisien, dan optimal dengan merancang struktur data yang lebih
kompleks dan abstrak.
Fase (A/B/C/D/E/F) F
Istilah dan makna dari kata-kata yang sudah disepakati oleh kelompok:
3. Strategi Algoritmik
4. Justifikasi Efisiensi
5. Struktur Data
Kata-kata yang dipahami sebagai makna yang berbeda oleh anggota kelompok. Diskusikan lebih lanjut
tentang perbedaan makna tersebut! Diskusikan juga dengan konsep pada saat eksplorasi konsep!
1. Strategi Algoritmik adalah pendekatan atau metode yang digunakan untuk merancang dan
menganalisis serangkaian langkah-langkah untuk memecahkan masalah guna mencapai tujuan
tertentu.
Strategi algoritmik adalah kumpulan metode/teknik untuk memecahkan masalah sesuai dengan
tujuan yang ditentukan, yang dalam hal ini deskripsi metode atau teknik dinyatakan dala suatu
urutan Langkah-langkah penyelesaian.
Strategi algoritmik adalah suatu rencana atau rancangan dari metode, cara, dan lagkah-langkah
yang diambil dalam menyelesaikan suatu persoalan yang disusun secara jelas, runtut, lengkap,
efisien, dan tidak menyalahi batasan-batasan dalam persoalan tersebut
2. Justifikasi efisiensi adalah penjelasan mengapa suatu solusi atau metode dianggap sebagai cara
yang lebih baik dibandingkan dengan yang lainnya.
Justifikasi efisiensi adalah proses memberikan fakta yang mendukung suatu hipotesis atau
proposisi untuk mencapai tujuan suatu persoalan yang dilakukan secara efisien.
Justifikasi efisiensi adalah keputusan yang diambil atau keputusan dalam memilih solusi dalam
persoalan dimana keputusannya disesuaikan dengan cara dan sumber daya yang ada.
3. Struktur data adalah cara mengatur dan menyimpan informasi agar mudah diakses dan dikelola.
Tuliskan pemaknaan mengenai CP yang dibahas di kelompok, sesuai pemahaman bersama seluruh
anggota kelompok!
Peserta didik dapat mempertimbangkan berbagai cara untuk menyelesaikan masalah secara kritis,
menciptakan berbagai solusi, menjelaskan mengapa suatu solusi lebih baik, lalu memilih dan
menggunakan solusi terbaik tersebut dengan merancang dan menyimpan informasi yang lebih kompleks.
Tuliskan pemahaman yang Anda dapat dari presentasi rekan Anda mengenai CP CT pada fase yang
berbeda dari fase yang Anda kerjakan dalam kelompok!
Fase Pemaknaan CP
Pada akhir fase D, peserta didik mampu menerapkan berpikir komputasional yaitu
Fase D
metode pemecahan masalah dengan menerapkan teknologi ilmu komputer atau
informatika untuk menghasilkan beberapa solusi dari persoalan dengan data diskrit
bervolume kecil yaitu data yang nilainya memiliki kemungkinan nilai terbatas dan
antar nilai satu dengan yang lainnya terpisah lebih kecil serta mendisposisikan atau
menempatkan berpikir komputasional dalam bidang lain terutama dalam literasi,
numerasi, dan literasi sains (computationally literate).
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan strategi algoritmik standar yaitu
pendekatan atau metode yang digunakan untuk merancang dan menganalisis
serangkaian langkah-langkah untuk memecahkan masalah guna mencapai tujuan
tertentu. pada kehidupan sehari-hari maupun implementasinya dalam sistem
komputer, untuk menghasilkan beberapa solusi persoalan dengan data diskrit
bervolume besar data yang nilainya memiliki kemungkinan nilai terbatas dan antar
Fase E
nilai satu dengan yang lainnya terpisah lebih besar.
6. TOPIK 2 Elaborasi Pemahaman
Berdasarkan pemahaman mahasiswa terkait CP CT yang mengacu pada Lembar Kerja
pada Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, dan Demonstrasi Kontekstual, dosen dapat
meluruskan pemahaman mahasiswa yang kurang tepat atau mengkoreksi pemahaman
yang salah terkait CT dalam Kurikulum Merdeka dan posisi CT dalam tatanan global.
Jika masih ada pertanyaan seputar CT dalam Kurikulum Merdeka dan posisi CT dalam
tatanan global, tuliskan pertanyaan-pertanyaan tersebut! Setelah itu, diskusikanlah
pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan dosen, maupun rekan mahasiswa lainnya!
Saat menelaan topik ini CP CT saya merasa senang karena dapat menamnah ilmu
pengetahuan dan pemahaman baru saya dalam topik ini terlebih lagi kurikulum mardeka
ini, dimana pemahaman kurikulum sangat penting bagi seorang guru. Dalam CT dalam
setiap pembelajaran sangat di perlukan dan memang selalu ada berupa keterampilan
dalam berfikir dan menyelesaikan masalah dan persoalan yang di hadapi individu untuk
dapat berfikir kritis kemudian yang di implementasikan dan dikontekstualkan dalam
kehidupan sehari-hari.
10. Tuliskan pengetahuan-pengetahuan baru yang Anda dapatkan dari pertemuan ini?
Saya dapat mengetahui posisi dan peran CT dalam kurikulum Indonesia dan
kaitannya dengan Informatika. CT diintegrasikan dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia, Matematika, dan IPAS.Untuk jenjang SMP dan SMA, CT secara eksplisit
terdapat pada mata pelajaran Informatika. Namun, karena CT adalah literasi berpikir
yang perlu dilatih secara terus-menerus, makatidak cukup hanya dilatih pada
mata pelajaran Informatika. CT sangat disarankan diintegrasikan pada seluruh
mata pelajaran lain. Integrasi CT dalam mata pelajaran selainInformatika dibahas pada
Topik Integrasi CT dalam Mata Pelajaran.
Capaian pembelajaran pada materi ini adalah peserta didik mampu dan selesai
menganalisis permasalahan dengan berfikir CT terhadap masalah yang dihadapi dengan
beberapa strategi algoritmik dengan kumpulan metode atau urutan langkah-langkah
untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan yang diinginkan dan solusi-solusi
terhadap masalah dengan berfikir secara kritis dalam menghasilkan banyak alternatif
solusi untuk satu persoalan dengan memberikan justifikasi efisiensi atau pembuktian
fakta yang mendukung suatu hipotesis atau proposisi untuk mencapai tujuan suatu
persoalan yang dilakukan secara efisien, kelebihan, dan keterbatasan dari semua
alternatif solusi, kemudian memilih dan menerapkan solusi terbaik, paling efisien, dan
optimal dengan merancang struktur data yang lebih kompleks dan abstrak.
4 Adakah contoh pada Rotasi dalam Permainan Olahraga: Banyak olahraga, seperti voli,
kehidupan sehari-hari bola kasti, bulu tangkis, dan lainnya, melibatkan gerakan rotasi
yang saat pemain bergerak untuk mengambil posisi yang tepat untuk
mengimplementasika menghadapi bola atau lawan. Gerakan rotasi ini membantu
n konsep yang ada pemain mengoptimalkan posisi dan kinerja mereka dalam
pada soal ini? permainan
5 Tuliskan perbedaan Jenjang SD (Sekolah Dasar):
kompleksitas persoalan untuk Pada jenjang SD, siswa diperkenalkan dengan
masing-masing jenjang yang konsep matematika dasar seperti penjumlahan,
terdapat pada soal ini? pengurangan, dan pemahaman pola sederhana.
Mereka mungkin belum memiliki pemahaman yang
cukup dalam tentang konsep matematika yang lebih
kompleks.
Perbedaan kompleksitasnya terletak pada sejauh
mana siswa dapat memahami perubahan sisi dadu
dan perhitungan sederhana yang terkait dengan
jumlah titik pada sisi dadu yang berlawanan.
Siswa SD mungkin lebih fokus pada perhitungan
jumlah putaran dadu dan hubungan antara sisi dadu
daripada pemahaman konsep matematika yang lebih
dalam.
Jenjang SMP (Sekolah Menengah Pertama):
Pada jenjang SMP, siswa telah mempelajari konsep
matematika yang lebih lanjut seperti perkalian,
pembagian, pecahan, dan matematika aljabar
sederhana. Mereka mungkin lebih terampil dalam
berpikir logis dan melakukan perhitungan.
Perbedaan kompleksitasnya terletak pada
kemampuan siswa SMP untuk lebih jelas memahami
hubungan antara perubahan sisi dadu dengan konsep
matematika, seperti menghitung jumlah titik pada
sisi dadu yang berlawanan dan mengidentifikasi
pola perubahan sisi dadu.
LEMBAR KERJA
Nama/NIM : Asri Romiyati (A2P423009)
Citra Adelia Rahayu (A2P423002)
Dwi Afrilianingtias (A2P423007)
Elaeisna Nozalia (A2P423005)
Feji Gezika (A2P423014)
Jenjang/mata pelajaran yang diampu : SMA/Bimbingan dan Konseling
Judul soal : Memindahkan Dadu
No Pertanyaan Jawaban
1 Tuliskan solusi masing-masing SD : Jawaban yang tepat = 5
soal SMP : Jawaban yang tepat = 3
SMA : Jawaban yang tepat = 4
2 Tuliskan Langkah-langkah
berpikir anda hingga mendapat
solusi dari masing-masing Soal!
Jika anda menggunakan lebih
dari satu cara berpikir, tulis
pada jenjang mana anda
menggunakan cara berpikir
tersebut
Pertanyaan Refleksi
Apakah Anda pernah mendengar AKM? Apa yang Anda ketahui tentang AKM?
sabelumnya saya belum pernah mendengar kata AKM dan saya baru kali ini mendengar AKM
tersebut. namun setelah saya baca pada modul dan internet saya mulai memahami apa itu AKM.
AKM atau Asesmen Nasional adalah Asesmen Kompetensi Minimun yaitu AKM akan fokus
pada literasi dan numerasi seperti pada tes PISA. Dengan membiasakan CT pada siswa,
harapannya mereka bisa mengimplementasikannya untuk menyelesaikan permasalahan literasi
dan numerasi.
AKM merupakan program evaluasi sistem pendidikan pada jenjang dasar dan menengah,
meliputi sekolah, madrasah, juga program pendidikan kesetaraan di Indonesia. AKM merupakan
program yang diadakan oleh pemerintah Indonesia untuk menanggapi salah satu kebutuhan
global yang ada, yaitu kemampuan peserta
didik untuk beradaptasi dengan dunia nyata yang cepat berubah dan berpartisipasi aktif di
masyarakat.
AKM bertujuan untuk mengukur kompetensi yang diperlukan pada dunia nyata. Dua
kompetensi yang diukur pada AKM adalah literasi membaca dan literasi matematika. Literasi
membaca dan matematika membantu siswa dalam mempelajari bidang ilmu lainnya terutama
dalam berpikir dan mencerna informasi dalam bentuk tertulis dan bentuk angka (secara
kuantitatif).
AKM merupakan bagian dari Asesmen Nasional (AN) yang menggantikan Ujian Nasional (UN)
bagi siswa di jenjang dasar hingga menengah. pada saat saya masih sekolah, sekolah masih
menggunakan pelaksanaan Ujian nasional (UN) jadi ya saya ketahui hanya UN yang merupakan
penilaian hasil belajar oleh pemerintah pusat yang bertujuan untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dan menjadi salah satu tolak
ukur pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka penjaminan dan peningkatan
mutu pendidikan yang dimana menguji semua keterampilan siswa sedangkan pada AKM hanya
literasi dan numerasi saja.
Sebelumnya saya belum pernah membantu atau membimbing siswa dalam menghadapi dan
mengikuti AKM.
Apakah Anda pernah mendengar tentang tes PISA? Apa yang Anda ketahui tentang tes PISA?
sebelumnya saya belum pernah mendengar tetang tes PISA. namun setelah saya mencari tahu tes PISA
Programme for International Student Assessment (PISA) adalah program yang dilaksanakan oleh
Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) untuk mengukur literasi membaca,
matematika, dan sains dan literasi finensial dari siswa berusia 15 tahun yang akan dibutuhkan untuk
menghadapi tantangan dunia nyata yang dilakukan pada 3 tahun sekali untuk mengukur kinerja akademik
anak. Pada tahun 2022 PISA berencana untuk juga mengukur creative thinking dan ICT.
Tujuan dari PISA adalah untuk menguji dan membandingkan kinerja anak sekolah di seluruh
Dunia, dengan tujuan untuk meningkatkan metode dan hasil pendidikan.
Apakah Anda pernah mengerjakan soal AKM/PISA? Jika pernah, bagaimana pendapat Anda
mengenai soal AKM/PISA? Apakah siswa Indonesia akan kesulitan dalam mengerjakan soal
sejenis AKM/PISA?
Apakah Anda pernah mengerjakan soal AKM/PISA? Jika pernah, bagaimana pendapat Anda
mengenai soal AKM/PISA? Apakah siswa Indonesia akan kesulitan dalam mengerjakan soal
sejenis AKM/PISA?
saya belum pernah mengerjakan soal AKM/PISA sebelumnya, namun setelah saya membaca
dan memahami tentang soal tersebut menurut pendapat saya soal AKM/PISA merupakan soal
yang agak sulit karena contoh soal AKM/PISA yaitu literasi dan numerisasi adalah materi
terpenting selain tes karakter. untuk mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil
belajar kognitif. selain itu durasi tes AKM atau assesmen dilakukan antara 20 menit sampai 90
menit. Contoh soal AKM memiliki lima bentuk. Ada soal AKM pilihan ganda, pilihan ganda
kompleks, menjodohkan, isian singkat, dan uraian.
Menurut saya siswa indonesia akan kesulitan dalam mengerjakan soal sejenis ini karena soal
yang diberikan cukup banyak, materi yang lumayan sulit karena soal tidak terfokus pada materi
pelajaran tapi pada literasi dan numerasi, serta nalar siswa dan pemahaman siswa benar-benar di
uji.
kebetulan Tes PISA dilakukan setiap 3 tahun sekali dan pernah dilakukan di Indonesia terakhir
kali tes PISA ini ditahun 2018. Hasilnya menempatkan Indonesia diurutan ke 74 untuk tes
literasi, urutan ke 73 untuk matematika, dan urutan ke 71 untuk sains. Seharusnya tes PISA ini
dilakukan kembali tahun 2021, namun terhalang oleh pandemi covid-19. Hasil tes PISA ini
menunjukkan bahwa pendidikan Indonesia secara umum masih belum berhasil membentuk
peserta didik yang memiliki daya nalar, literasi, dan numerik yang baik. Bahkan ditingkat
ASEAN, hasil tes PISA Indonesia berada dibawah Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Jika dilihat dari kebijakan terbaru mendikbudristek tentang dihapuskannya UNBK dan TPA
pada seleksi jalur tes calon mahasiswa serta menggantinya dengan tes kognitif, matematika,
literasi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris kita dapat melihat bahwa pemerintah berusaha
untuk memperbaiki pola pendidikan yang dijalankan selama ini. karena pola pendidikan
Indonesia selama ini dikenal lebih cenderung kepada soal-jawab. Sehingga siswa diarahkan
untuk bagaimana menghafal/mengingat teknik dan cara termudah dalam menyelesaikan soal.
Dengan pendekatan seperti ini, banyak siswa yang membutuhkan jam pelajaran tambahan
seperti bimbingan belajar agar lebih memahami pelajaran disekolah.
Tuliskan hal baru apa sajakah yang Anda dapatkan dari mempelajari CT melalui
aktivitas problem solving soal-soal literasi??
Dengan memepelajari CT melalui problem solving soal-soal literasi saya bisa memecahkan
masalah dengan menghemat waktu pemecahan masalah dan memperoleh alternatif-alternatif
solusi dari permasalahan dengan berfikir komputer dalam kehidupan sehari hari, secara efektif,
efisien dan optimal. melalui aktivitas problem solving dengan berfikir CT menggunakan
langkah-langkah yaitu dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritma. dapat membantu
dalam memecahkan masalah dengan lebih efektif, efisien dan optimal.
Melatih otak agar terbiasa berpikir secara logis, kreatif, dan terstruktur.
Literasi Membaca
Apa saja jenis teks yang digunakan pada tes PISA untuk literasi membaca?
Pada tes PISA 2018 jenis atau tipe teks yang digunakan untuk literasi membaca
adalah teks deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, instruksi,interaksi, transaksi.
Terdapat 6 level progress pada reading literacy. Tuliskan apa yang seharusnya siswa dapat lakukan
jika ada atau melewati level tersebut! Level 1b diberikan sebagai contoh.
1a Siswa dapat menentukan letak inforamsi secara jelas dalam teks, seperti mengetahui
topik utama tujuan dari penulisannya membuat kaitan sederhana antara teks dengan
kehidupan sehari-hari. Secara jelas siswa diarahkan untuk memikirkan faktor yang teks
dan tugas yang diberikan.
2 Siswa dapat menentukan letak informasi yang tersirat (informasi yang perlu
disimpulkan dan memenuhi syarat tertentu). Siswa dapat menentukan gagasan
utama dari teks, memahami keterkaitan atau menafsirkan arti teks ketika informasi
dituliskan.
3 Siswa dapat menemukan dan dalam beberapa kasus mengenali hubungan kasusu serta
mengenali hubungan antar beberapa informasi yang diperoleh dalam beberapa kondisi.
Serta mampu mengintegrasikan beberapa teks untuk mengidentifikasi dan memahami
hubungan gagasan dan ide makna kata yang tersirat dalam teks
4 Siswa dapat menentukan letak inforamsi secara jelas dalam teks, seperti mengetahui
topik utama tujuan dari penulisannya membuat kaitan sederhana antara teks dengan
kehidupan sehari-hari. Secara jelas siswa diarahkan untuk memikirkan faktor yang teks
dan tugas yang diberikan.
5 Siswa dapat menentukan letak informasi yang tersirat (informasi yang perlu
disimpulkan dan memenuhi syarat tertentu). Siswa dapat menentukan gagasan
utama dari teks, memahami keterkaitan atau menafsirkan arti teks ketika informasi
dituliskan.
6 Siswa dapat menemukan dan dalam beberapa kasus mengenali hubungan kasusu serta
mengenali hubungan antar beberapa informasi yang diperoleh dalam beberapa kondisi.
Serta mampu mengintegrasikan beberapa teks untuk mengidentifikasi dan memahami
hubungan gagasan dan ide makna kata yang tersirat dalam teks
Literasi Matematika
Pengertian dari literasi matematika 2012 juga digunakan pada tahun 2015 dan 2018. Literasi
matematika adalah kemampuan seseorang untuk memformulasikan sebuah situasi secara
matematika, menggunakan konsep, fakta, prosedur, dan penalaran matematika, dan
menginterpretasikan hasil matematika untuk berbagai konteks. Apa makna dari masing-masing istilah
berikut ini dalam literasi matematika?
1. Memformulasikan sebuah situasi secara matematika:
Memformulasikan masalah yaitu siswa mampu membaca situasi atau masalah menentukan
suatu variabel dengan menjelaskan dan menghubungkan variabel dengan masalah serta
menjelaskan hubungan variabel dengan symbol secara matematis.
2. Menggunakan konsep, fakta, prosedur dan penalaran matematika:
Menggunakan konsep fakta dan prosedur dalam menalarkan matematika merupakan tahap
menerapkan matematis . penerapan literasi metematis membatuhakan kemampuan
merancang dan menerapkan strategi dalam menerapkan solusi matematis suatu
permasalahan.
3. Menginterpretasikan hasil matematika:
Menginterpretasikan hasil mateatika erupakan kemampuan menafsirkan digunakan dalam
literasi matematika yan berfokus pada kemampuan siswa dalam memikirkan solusi matematis.
Kesimpulan dalam menafsirkan kesimpulan dalam konteks masalah dalam kehidupan.
Terdapat 6 level progress pada literasi matematika. Tuliskan apa yang seharusnya siswa dapat
lakukan jika ada atau melewati level tersebut!
Level Apa yang dapat dilakukan siswa
1 Siswa dapat menjawab pertanyaan yang melibatkan konteks yang lazim atau akrab
dimana semua informasi yang relevan dan pertanyaan di definisikan dengan jelas.
Mereka mampu mengidentifikasi informasi dan melaksanakan prosedur rutin sesuai
dengan instruksi langsung dalam situasi eksplisit.
2 Siswa melihat informasi yang relevan dari sumber informasi dan menggunakan
penyajian tunggal, serta dapat menjalankan algoritma,rumus prosedur atau konversi
dasar untuk memecahkan masalah,
Literasi Sains
Literasi sains adalah kemampuan untuk terlibat aktif dalam masalah dan ide yang
berhubungan dengan sains. Kompetensi yang diperlukan oleh seseorang yang memiliki
literasi dalam sains adalah kemampuan untuk menjelaskan sebuah fenomena secara ilmiah,
mengevaluasi dan merancang pertanyaan-pertanyaan ilmiah, dan menginterpretasi data dan
bukti-bukti secara ilmiah. Jelaskan masing-masing kompetensi di bawah ini!
1. Menjelaskan sebuah fenomena secara ilmiah:
Menjelaskan fenomena secara ilmiah yaitu kemampuan peserta didik daslam menerapkan
sains dalam situasi yang telah diberikan , mendeskripsikan persitiwa yang terjadi, memperdiks
perubahan, dan mampu dalam mengidentifikasi informasi secara jelas dan relevan, serta
menjelaskan dan memperkirakan hasil yang sesuai.
2. Mengevaluasi dan merancang pertanyaan-pertanyaan ilmiah:
Mengidentifikasi pertanyaan atau isu-isu secara ilmiah, pertanyaan ilmiah merupakan suatu
pertanyaan yang dalam menjawab memerlukan jawaban secara ilmiah serta bukti yang kuat.
Indikator pertama sesorang harus tau mengenal dan memahami pertanyaan yang diteliti
secara ilmiah dalam situasi yang diberikan, menemukan informasi sains dan kata kunci dalam
mengali informasi sains tersebut, mengenal pola-pola penyelidikan seperti hal yang ditanyaka
tentang apa saja, variabel apa yang perlu diubah, hal apa yang perlu ditambahkan serta
prosedur apa yang harus dilakukan agar data yang dikumpulkan dapat relevan.
3. Menginterpretasi data dan bukti-bukti secara ilmiah:
Mengunakan bukti ilmiah indikator ini menutut sesorang untuk mamahami temuan ilmiah
sebagai bukti dalam membuat suatu kesimpulan tersebut dan mengidentifikasi bukti, dan
mengomunikasikan alasan kesimpulan tersebut, serta melakukan refleksi terhadap implikasi
sosial yang muncul sevbagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Terdapat 6 level progress pada literasi sains. Tuliskan apa yang seharusnya siswa dapat
lakukan jika ada atau melewati level tersebut!
Le Apa yang dapat dilakukan siswa
vel
1b Siswa dapat menggunakan pengetahuan ilmiah dasar atau sehari-hari dan pengetahuan
prosedur untuk mengenali dan mengidentifikasi penjelasan serta aspek-aspek fenomena
ilmiah sederhana. Mereka mampu mengidentifikasi pola sederhana dalam data,
mengenali istilah ilmiah dasar dan mengikuti instruksi eksplisit untuk melakukan
prosedur ilmiah.
1a Siswa mampu menggunakan konten dasar atau sehari-hari dan pengetahuan
prosedural untuk mengenali atau mengidentifikasi penjelasan fenomena ilmiah
sederhana. Dengan dukungan, mereka dapat melakukan terstruktur pertanyaan
ilmiah dengan tidak lebih dari dua variabel. Mereka mampu mengidentifikasi kausal
atau korelasional sederhana hubungan dan menafsirkan data grafis dan visual
yang membutuhkan tingkat permintaan kognitif yang rendah. Siswa dapat memilih
penjelasan ilmiah terbaik untuk data yang diberikan secara pribadi, lokal, dan global
yang familier konteks.
5 Siswa dapat menggunsks ide dan konsep yang lebih kompleks atau absrak untuk
menjelaskan fenomena peristiwa dan proses yang dikenal dan lebih kompleks yang
melibatkan banyak hubungan sebab akibat. Siswa mampu menerapkan pengetahuan
empirik yang lebih canggih untuk mengevaluasi desain eksperimentasi cara
mengeksplorasi pertanyaan yang diberikan secara ilmiah dan mengidentifikasi batasan
dan interprestasi kumpulan data termasuk sumber dan efek ketidakpastian data ilmiah.
6 Siswa dapat menarik berbagai ide atau konsep ilmiah yang saling terkait dari fakta
kehidupan, bumi dan antariksa menggunakan konten, pengetahuan, prosedur dan
empsteik untuk menawarkan hipotesis penjelasan tentang fenomena, peristiwa dan
proses ilmiah baru atau membuat prediksi. Dalam mengiplementasikan data dan bukti
mereka mampu membedakan infor,asi uang relevan dan tidak relevan dapat
menggunakan pengetahuan dari luar kurikulum sekolah normal. Mereka dapat
membedakan antara uang didasarkan pada bukti dan teori ilmiah dan uang didasarkan
pertimbangan lain. Siswa dapat mengevaluasi desain percobaan kompleks, studi
lapangan atau simulasi yang bersaing dan membenarkan pilihan mereka.
Literasi Finansial
Seseorang yang memiliki literasi finansial adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan
pemahaman mengenai konsep dan resiko finansial. Selain itu, dia juga memiliki kemampuan,
motivasi dan kepercayaan diri untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pemahamannya
untuk membuat keputusan yang efektif pada berbagai konteks masalah-masalah finansial.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan finansial individu maupun
masyarakat. Literasi finansial juga memungkinkan seseorang untuk terlibat dalam kegiatan
ekonomi. Jelaskan apa makna dari istilah-istilah berikut ini:
1. Memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai konsep dan resiko finansial:
Literasi tentang konsep pemahaman finensial keuangan serta resiko utama yang dihadapi
seperti memilih barang-barang pribadi dan engambil bagian dalam diskusi keuangan mulai
menghasilkan tabungan dan beberapa komitmen keuangan meluli rekening bank dan mobile
bank. Pemahaman tentang konsep seperti bunga, investasi, inflasi dan nilai uang yang
penting untuk kesejahteraan finensial mereka
2. Kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman finansial:
Literasi keuangan dengan demikian bergantung pada beberapa pengetahuan dan pemahama
tentang elemen dasar dunia keuangan, termasuk konsep keuangan utama serta tujuan dan
fitur dasar produk Keuangan. Beberapa siswa sudah memiliki pengalaman produk keuangan
dan komitmen melalui rekening bark atau kontrak ponsel Pemahaman konsep seperti bunga,
inflasi dan nilai uang akan segera, jika belum, penting untuk kesejahteraan finansial mereka
3. Motivasi dan kepercayaan diri untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman
finansial:
Motivasi dan kepercayaan diri untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman finansia
Literasi keuangan melibatkan tidak hanya pengetahuan, pemahaman dan keterampilan untu
menangani masalah keuangan, tetapi juga atribut non-kognitif, motivasi untuk mencari
informasi dan nasihat untuk terlibat dalam kegiatan keuangan, kepercayaan diri untuk
melakukannya dan kemampuan untuk mengelola emosi dan faktor psikologis yang
mempengaruhi pengambilan keputusan keuangan. Atribut ini dianggap sebagai tujuan
pendidikan keuangan, serta berperan dalam membangun pengetahuan dan
keterampilan keuangan.
4. Berbagai konteks masalah-masalah finansial:
Keputusan keuangan yang efektif dapat merujuk pada berbagai konteks keuangan yang
berhubungan dengan kehidupan dan pengalaman sehari-hari kaum muda saat ini, tetapi juga
dengan langkah-langkah yang kemungkinan akan mereka ambil dalam waktu dekat sebagai
orang dewasa. Misalnya, kaum muda saat ini mungkin membuat keputusan yang relatif
sederhana seperti bagaimana mereka akan menggunakan uang saku mereka atau kontrak
telepon seluler mana yang akan mereka pilih, tetapi mereka mungkin segera dihadapkan pad
keputusan yang lebih signifikan tentang pendidikan dan pilihan pekerjaan dengan konsekuen
keuangan jangka panjang
5. Meningkatkan kualitas kehidupan finansial individu maupun masyarakat:
Pemahaman menejemen dan perencanaan keuangan yang baik di pihak individu memiliki
beberapa dampak kolektif pada masyarakat yang lebih luas, dalam memberikan kontribusi
terhadap stabilitas, produktivitas, dan pembangunan nasional dan bahkan global.
6. Memungkinkan seseorang untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi:
Literasi keuangan menekankan pentingnya peran idividu sebagai anggota masyarakat yang
bijaksana dan terlibat. Individu dengan tingkat literasi keuangan yang tinggi lebih siap untuk
membuat keputusan yang bermanfaat bagi mereka sendiri dan juga untuk secara konstruktif
mendukung dan engkritisi dunia ekonomi tepat mereka tinggal.
No. Soal Hal yang perlu diperbaiki Memasukkan atau Saran Perbaikan
1. Penjabaran fondasi CT tidak Ketika presentasi, jelaskan dengan lebih detail
ada yang perlu di perbaiki saat merincikan 4 fondasi CT
Adapun pertanyaan saya pada diskusi tentang soal tes PISA ini adalah apakah soal-soal Tes
PISA memiliki tingkatan level pada setiap Fase? dan apakah soal yang digunakan pada graffiti,
matematic, dan scencie mengunakan bahasa inggis dan apakah di ambil dari soal internasional
apa bisa dibuat oleh pendidikan nasional saja?
1. Pengalaman menarik apa saja yang Anda dapatkan dari mengimplementasikan CT untuk
menyelesaikan berbagai jenis persoalan? Anda bisa menceritakan keberhasilan dan
kegagalan yang Anda alami dalam mempelajari topik ini.
2. Apakah terjadi perubahan cara berpikir yang Anda alami setelah mempelajari topik CT
dalam problem solving?
Ya, ada banyak perubahan dalam cara berpikir saya, terutama dalam memecah kan masalah
atau problem solving. Saya dapat memecahkan masalah yang kompleks dengan cara yang
lebih efektif, efisien dan optimal serta sistematis sehingga saya dapat menemukan solusi
terbaik termasuk mengevaluasi dan memecahkan masalah secara sistematis,
mengeksplorasisolusi alternatif, dan mengevaluasi hasil akhir . Jadi saya tidak terburu- buru
untuk mengambil kesimpulan tentang masalah terhadap masalah.
3. Apakah ada perbaikan yang dapat Anda lakukan terhadap cara mengajar Anda nantinya
setelah mempelajari topik CT dalam problem solving?
Ada sesuatu yang harus diperbaiki dalam metode pengajaran saya, yang akan saya lakukan
selanjutnya. Dalam hal mengajar saya akan lebih memperhatikan apa yang diinginkan
oleh peserta didik, sehingga saya lebih mengenal peserta didik dan lebih mudah
dalam mengajarkan menggunakan model berpikir komputasi. Setelah mempelajari topik
CT dalam problem solving, saya dapat mengevaluasi dan mengevaluasi cara mengajar saya
untuk memastikan bahwa saya menyediakan contoh yang beragam dari masalah yang dapat
dipecahkan dengan menggunakan CT danmemberikan kesempatan kepada siswa untuk
berlatih menggunakan metode CT dalam situasi yang berbeda. Saya juga dapat menyediakan
umpan balik yang sesuai dengan materi. Hal lain yang saya perbaiki Salah satunya adalah
langkah-langkah dan strategi untuk memecahkan masalah. Untuk pengajaran, saya terbiasa
memecahkan masalah menggunakan pemikiran komputasi, sehingga diharapkan siswa dapat
meniru pemikiran komputasi.
NIM A2PA23002
Sumber Internet
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/fkip-epro/article/view/15105
Deskripsi Singkat
MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING
tentang Proyek BERBASIS STEM PADA PEMBELAJARAN FISIKA Jurnal Cendy Eka
Erlinawati, Singgih Bektiarso, Maryani Prodi Pendidikan Fisika, FKIP,
STEM yang Dipilih Universitas Jember
NIM A2PA23002
1. Pendahuluan
a. Latar belakang
Outline Proyek
b. Tujuan
c. Manfaat
d. Sasaran
2. Rencana Pelaksanaan
a. Identifikasi masalah
b. Perencanaan solusi
c. Perancangan Emosional Journal
d. Persiapan media pembuatan Emosional Journal
3. Implementasi
a. Pembuatan Emosional Journal
b. Mengkreasikan Emosional Journal
c. Pengumpulan data berdasarkan
pengalaman pribadi
4. Analisis Data
a. Pengelolaan data
b. Analisis data
c. Interpretasi hasil
5. Pelaporan
a. Pembuatan padlet
6. Evaluasi
a. Evaluasi pelaksanaan proyek
b. Evaluasi hasil yang dicapai
c. Identifikasi peluang pengembangan
7. Kesimpulan
a. Ringkasan hasil
b. Saran dan rekomendasi
8. Daftar Pustaka
9. Lampiran
a. Desain Padlet Emosional Journal
b. Hasil produk Emosional Journal
c. Foto-foto pembuatan Emosional Journal
Pengumpulan Data:
CT juga digunakan dalam proyek ini untuk
mengembangkan kemampuan pengumpulan data
peserta didik. Peserta didik akan belajar tentang
bagaimana mengumpulkan data dengan
mengekspresikan perasaannya dengan pegalaman
hidup ke dalam padlet. Peserta didik juga akan belajar
tentang bagaimana mendeskripsikan dan
mengumpulkan data yang diperlukan untuk mencapai
tujuan proyek.
TOPIK 4
AKSI NYATA
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING - IPS
UNIVERSITAS JAMBI 2023
1. Pengalaman apa saja yang Anda dapatkan dari proses melakukan integrasi CT ke dalam
proyek STEM?
Pengalaman saya dalam pembelajaran proyek STEM ini saya mendapatkan pemahaman
dan pengetahuan baru dan saya juga mempelajarai tentang apa itu STEM dan bagaiamana
cara membuat proyek STEM dan bagaimana membuat proyek STEM dengan CT dalam
pembelajaran dan mengintergrasikan nya dalam proses pembelajaran agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
saya tertarik ingin menbuat proyek STEM dan ingin mengimplementasikan dalam
pembelajaran supaya peserta didik dapat berpikir secara komputational, serta menambah
wawasan tentang proyek STEM dan diintegrasi CT agar proyek dipecahkan dengan
menggunakan konsep fondasi CT sehingga memunculkan inovasi baru. Saya menjadi
mengetahui bahwa CT dapat diterapkan di sekolah dan di dalam bidang pembelajaran
saya yaitu BK dengan menggunakan proyek STEM.
Question 1
Untuk guru SD: Menurut Anda, apakah CT dapat diintegrasikan dalam proses pembelajaran
tematik yang Anda lakukan? Jelaskan jawaban Anda!
Untuk guru SMP/SMA: Menurut Anda, apakah CT dapat diintegrasikan pada mata pelajaran
yang akan Anda ampu? Jelaskan alasan dari jawaban Anda!
Your Answer:
Untuk Guru SD menurut saya CT dapat di integrasikan pada pembelajaran tematik pada sekolah
dasar atau SD tapi namun tidak optimal karena pada dasarnya CT adalah suatu cara berfikir
seseorang dengan berfikir komputer dengan cara yang efektif, efisien dan optimal. dengan
menggunakan empat keterampilan dasar dalam menyelesaikan masalah yakni dekomposisi,
pengenalan pola, abstraksi dan algoritma dengan menyederhanakan masalah ke yang lebih
kompleks. apalagi pada kurikulum mardeka seperti sekarang ini CT dapat di intergrasikan dalam
pemebelajaran apa lagi pada BK dimana peserta didik dapat berfikir dengan genetic skill
sehingga dapat menyelesaikan masalah yang di alami siswa tersebut namun dengan
menggunakan strategi dan metode yang tepat dengan memberikan aktivitas yang menyenangkan
yang membuat siswa lebih aktif dan bersemangat.
Untuk Guru SMP/SMA CT juga sudah dapat di integrasikan apalagi pada kelas
SMP/SMA dimana penerapanya dengan menggunakan Abstraksi, algoritma, dekomposisi dan
pengenalan pola diharapkan dapar membantu melatih dan mengenali pemecahan masalah yang ia
lakukan sehingga pembelajaran yang di lakukan dapat bermakna dan mempermudah peserta
didik untuk menyelesaikan masalah dan memperoleh pengetahuan. CT ini sangat di perlukan
pada anak sekolah SMP/SMA karena dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah.
2. Eskplorasi Konsep
TUGAS TOPIK 5 (EKSPLORASI KONSEP) COMPUTATIONAL THINKING
1. Intisari apa saja yang Anda dapatkan saat mempelajari makalah “Bringing computational
thinking to K-12: what is Involved and what is the role of the computer science education
community” (Barr & Stephenson, 2011)?
Fase berikutnya dari proyek ini akan melibatkan Lokakarya Praktisi untuk mengembangkan
sumber daya dan strategi. Lokakarya ini akan fokus pada perumusan materi baru untuk
menerapkan konsep pemikiran komputasional ke dalam kurikulum dan menganjurkan
pemikiran komputasional sebagai komponen pendidikan utama bagi semua siswa. Artikel ini
juga menekankan perlunya perubahan kebijakan pendidikan dan penyediaan sumber daya
bagi guru K-12 agar dapat secara efektif mengintegrasikan konsep
pemikiran komputasi ke dalam pengajaran mereka. Selain itu, laporan ini menyoroti
pentingnya melibatkan pendidik K-12 yang berpengetahuan luas dalam proyek yang
bertujuan meningkatkan pembelajaran siswa dan peran penting komunitas pendidikan ilmu
komputer dalam upaya ini.
2. Tuliskan juga kaitan makalah tersebut dengan mata pelajaran yang Anda ampu! Masing-
masing kelompok hanya perlu mengisi satu lembar kerja reflektif.
Makalah tersebut secara langsung relevan dengan mata pelajaran yang saya ampu yaitu
bimbingan dan konseling. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu:
Bimbingan dan konseling dapat memainkan peran dalam mendukung integrasi pemikiran
komputasional dengan memberikan arahan kepada siswa tentang pentingnya kemampuan
komputasional dalam dunia modern.
Bimbingan dan konseling dapat berkolaborasi dengan staf pengajar untuk merancang strategi
bimbingan yang mendukung penyisipan pemikiran komputasional ke dalam kurikulum.
Konselor dapat memainkan peran penting dalam memfasilitasi kerja sama antara pendidik K-
12 dan komunitas pendidikan ilmu komputer, memastikan sinergi yang efektif dalam
meningkatkan pembelajaran siswa. Bimbingan dapat memfasilitasi lokakarya praktisi dan
memastikan keterlibatan guru dan siswa dalam pengembangan sumber daya untuk integrasi
pemikiran komputasional.
3. Ruang Kolaborasi
Tuliskan perbedaan yang terdapat pada materi ajar yang belum diintegrasikan dengan CT
dan materi ajar yang telah diintegrasikan dengan CT!
Materi yang belum diintegrasikan dengan CT yaitu pembelajaran masih berpusat pada
guru dan lebih fokus pada pemberian informasi dan penguasaan konsep tanpa penekanan
khusus pada keterampilan pemecahan masalah. Sedangkan materi ajar yang telah
diintegrasikan dengan CT yaitu pembelajaran berpusat pada peserta didik dimana peserta
didik dapat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang lebih baik dengan
menerapkan langkah-langkah algoritma. Lebih lanjut, pengintegrasian teknologi dalam
pembelajaran (infografis atau video) memungkinkan peserta didik memanfaatkan sumber
daya digital untuk meningkatkan produktivitas dan pemahaman mereka.
4. Demonstrasi Kontekstual
3. Elaborasi Pemahaman
Kesimpulan mengenai Pengintegrasian CT dalam mata pelajaran yaitu peserta didik mampu
integrasi CT ke dalam untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan logis
mata pelajaran: karena dalam penyelesaian masalahnya peserta didik tidak hanya
berfokus pada hasil saja, tetapi juga mampu memikirkan solusi dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi dengan menerapkan empat
pondasi CT yaitu dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritma
sehingga permasalahan tersebut dapat diselesaikan secara efektif,
efesien, dan optimal sesuai dengan mata pelajaran.
5. Aksi Nyata
1. Pengalaman apa saja yang Anda dapatkan dari proses melakukan integrasi CT ke dalam mata
pelajaran yang Anda ampu? Apakah ada kendala yang Anda hadapi?
Pengalaman yang saya dapatkan setelah melakukan integrasi CT ke dalam mata pelajaran
yang saya ampu yaitu BK tepatnya pada layanan BK yang saya lakukan saya
mendapatkan pemahaman bahwa CT itu sangat penting dan membantu dalam
pembelajaran. Selain itu saya juga bagaiamana menggunakan teknologi dalam
pembelajaran dengan membuat sebuah pendekatan pembelajaran dan
mengimpelentasikan untuk membantu peserta didik dalam memahami materi yang di
berikan karena adanya kurikulum mardeka yang membantu siswa belajar sesuai dengan
miant, kemampuan dan gaya belajar yang dimiliki. Saya belajar menyusun layanan BK
dengan menggunakan komponen CT agar membantu siswa dalam belajar dan membuat
proyek STEM untuk peserta didik.
Kendala yang saya alami adalah masalah dalam menyusun modul Layanan BK dengan
mengintegrasikan CT di dalamnya seperti kesulitan dalam mengakses sumber daya untuk
membuat kurikulum yang kreatif dan menarik dan membantu siswa lebih memahami
materi. Selain itu saya juga kesulitan dalam menyederhanakan materi sehingga lebih
mudah di pahami peserta didik dengan menggunakan komponen CT.
Perasaan saya pada saat mengerjakan modul ini, yaitu saya merasa ingin belajar lebih
dalam lagi dan lebih memahami tentang bagaiamana membuat layanan BK dengan
mengintegrasikan CT dalam layanan tersebut agar membantu peserta didk dalam
memahami materi secara maksimal. Saya menjadi semakin tergerak untuk membuat
layanan BK dengan pengintegrasian CT ke dalam mata pelajaran yang saya ampu. Hal ini
tidak hanya bermanfaat untuk diri saya dalam rangka mengembangkan
kemampuan pemecahan masalah lebih efektif, efisien, dan optimal, namun juga untuk
peserta didik saya kelak dengan merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik dalam pembelajaran.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2023/2024
SPESIFIKASI
Layanan dasar (Bimbingan
Mengatasi Ketergantuangan Komponen Klasikal
Topik Layanan Medsos
Peserta didik kelas XI Fase Bidang Belajar
Sasaran F.6 Sem/TP 2/2023/2024
Experiental Learning,
Permainan, Tanya Jawab,
kuis,
Metode/Teknik curah pendapat, penugasan Media/Alat Laptop, HP, Lcd
SPESIFIKASI
Layanan dasar (Bimbingan
Mengatasi Ketergantuangan Komponen Klasikal
Topik Layanan Medsos
Peserta didik kelas XI Fase Bidang Belajar
Sasaran F.6 Sem/TP 2/2023/2024
Experiental Learning,
Permainan, Tanya Jawab,
kuis,
Metode/Teknik curah pendapat, penugasan Media/Alat Laptop, HP, Lcd
PENUTUP