Anda di halaman 1dari 19

Computational Thinking

Topik 3 – CT dalam Problem Solving


Subtopik 2 (CT dalam Menyelesaikan Soal Literasi Membaca, Matematika, Sains, dan
Finansial)

02.04.01 Lembar Kerja Mahasiswa 1 (Literasi Membaca pada Tes PISA)

Nama/NIM: Sandita Nur Indahsari/ 202210631013074

Literasi Membaca

Mengapa literasi membaca dibutuhkan oleh siswa?

Literasi membaca dibutuhkan oleh peserta didik agar peserta didik mampu memahami
sebuah makna dan informasi dari bacaan yang dibacanya sehingga bisa diterapkan dalam
kehidupan sehari-harinya. Kemampuan dasar literasi yang berupa kemampuan membaca
menulis harus menjadi prioritas utama dalam dunia pendidikan. Banyak manfaat yang
didapatkan dari hasil membaca. Dengan membaca, kita bisa mendapatkan informasi dan
pengetahuan, misalnya membaca koran atau majalah.

Pengertian dari literasi membaca pada tahun 2018 adalah kemampuan untuk mengerti,
menggunakan, merefleksikan teks untuk suatu tujuan. Literasi membaca juga mencakup siswa
memiliki motivasi untuk mempelajari dan mengerti lebih dalam suatu teks. Apa makna dari masing-
masing istilah berikut ini dalam konteks literasi membaca?
1. Mengerti teks:
Memahami/menangkap/mengetahui isi teks secara menyeluruh

2. Menggunakan teks:
Menerapkan atau mengimplementasikan informasi yang ditangkap dari sebuah teks

3. Merefleksikan teks:
Proses menilai, mengevaluasi, dan mengkaji diri sendiri terkait
penerapan informasi yang telah dilakukan atau proses melihat
kembali serta merenungkan berbagai hal yang telah terjadi dalam
proses memahami dan menerapkan informasi

4. Memiliki motivasi untuk mempelajari dan mengerti lebih dalam suatu teks:
Hasrat maupun keinginan kuat yang mendorong seseorang untuk
mempelajari dan memahami suatu teks

Apa saja jenis teks yang digunakan pada tes PISA untuk literasi membaca?

Teks argumentasi, eksposisi, deskripsi, narasi, grafik, table, denah, dan formulir.

Terdapat 6 level progress pada reading literacy. Tuliskan apa yang seharusnya siswa dapat lakukan
jika ada atau melewati level tersebut! Level 1b diberikan sebagai contoh.

Level Apa yang dapat dilakukan siswa

1b Siswa dapat menemukan sebuah informasi yang mudah didapat dari sebuah teks
sederhana. Informasi yang dicari biasanya sering diulang di dalam teks. Informasi
yang dicari juga bisa dinyatakan dalam gambar dan grafik sehingga memudahkan
siswa menemukan informasi tersebut.

1a Di level 1a siswa dapat menemukan satu atau lebih bagian independen dari informasi
yang dinyatakan secara eksplisit; mereka dapat mengenali tema utama atau tujuan
penulis dalam teks tentang topik yang sudah dikenal, atau membuat hubungan
sederhana antara informasi dalam teks dan pengetahuan umum sehari-hari. Biasanya,
informasi yang diperlukan dalam teks menonjol dan hanya sedikit, jika ada,
informasi yang bersaing. Siswa secara eksplisit diarahkan untuk mempertimbangkan
faktor-faktor yang relevan dalam tugas dan dalam teks.

2 Di Level 2 siswa dapat menemukan satu atau lebih informasi, yang mungkin perlu
disimpulkan dan mungkin perlu memenuhi beberapa kondisi. Mereka dapat
mengenali gagasan utama dalam sebuah teks, memahami hubungan, atau
menafsirkan makna dalam bagian teks yang terbatas ketika informasinya tidak
menonjol dan pembaca harus membuat kesimpulan tingkat rendah. Tugas pada
tingkat ini mungkin melibatkan perbandingan atau kontras berdasarkan fitur tunggal
dalam teks. Tugas refleksi yang khas pada tingkat ini mengharuskan pembaca untuk
membuat perbandingan atau beberapa hubungan antara teks dan pengetahuan luar,
dengan memanfaatkan pengalaman dan sikap pribadi.

3 Di Level 3 siswa dapat menemukan, dan dalam beberapa kasus mengenali hubungan
antara, beberapa informasi yang harus memenuhi beberapa kondisi. Mereka juga
dapat mengintegrasikan beberapa bagian teks untuk mengidentifikasi ide utama,
memahami hubungan, atau menafsirkan arti kata atau frasa. Mereka perlu
mempertimbangkan banyak fitur dalam membandingkan, membedakan, atau
mengkategorikan. Seringkali informasi yang dibutuhkan tidak menonjol atau ada
banyak informasi yang saling bersaing: atau ada hambatan teks lain, seperti ide yang
bertentangan dengan harapan atau bernada negatif. Mencerminkan tugas pada
tingkat ini mungkin memerlukan koneksi, perbandingan, dan penjelasan, atau
mungkin Amengharuskan pembaca untuk mengevaluasi fitur teks. Beberapa tugas
refleksi mengharuskan pembaca untuk menunjukkan pemahaman yang baik tentang
teks dalam kaitannya dengan pengetahuan sehari-hari yang akrab. Tugas-tugas lain
tidak memerlukan pemahaman teks yang terperinci tetapi mengharuskan pembaca
untuk memanfaatkan pengetahuan yang kurang umum.

4 Pada Level 4, pembaca dapat menemukan dan mengatur beberapa informasi yang
disematkan. Mereka juga dapat memaknai nuansa bahasa pada suatu bagian teks
dengan memperhatikan teks secara keseluruhan. Dalam tugas menafsirkan lainnya,
siswa menunjukkan pemahaman dan penerapan kategori dalam konteks asing. Selain
itu, siswa pada tingkat ini dapat menggunakan pengetahuan formal atau publik untuk
berhipotesis atau mengevaluasi secara kritis sebuah teks. Pembaca harus
menunjukkan pemahaman yang akurat tentang teks yang panjang atau kompleks
yang isinya atau bentuknya mungkin tidak familiar.

5 Pada Level 5, pembaca dapat menemukan dan mengatur beberapa informasi yang
tertanam dalam, menyimpulkan informasi mana dalam teks yang relevan. Tugas
reflektif memerlukan evaluasi kritis atau pembuatan hipotesis, berdasarkan
pengetahuan khusus. Baik tugas interpretasi maupun refleksi membutuhkan
pemahaman yang lengkap dan terperinci tentang teks yang konten atau bentukhlya
tidak dikenal. Untuk semua aspek membaca, tugas pada tingkat ini biasanya
melibatkan berurusan dengan konsep yang bertentangan dengan harapan.

6 Pembaca di Level 6 biasanya dapat membuat beberapa kesimpulan, perbandingan,


dan kontras yang detail dan tepat. Mereka menunjukkan pemahaman yang lengkap
dan rinci dari satu atau lebih teks dan dapat mengintegrasikan informasi dari lebih
dari satu teks Tugas mungkin mengharuskan pembaca untuk berurusan dengan ide-
ide asing di hadapan informasi bersaing menonjol, dan untuk menghasilkan kategori
abstrak untuk interpretasi. Siswa dapat berhipotesis tentang atau secara kritis
mengevaluasi teks kompleks tentang topik yang tidak dikenal, dengan
mempertimbangkan berbagai kriteria atau perspektif dan menerapkan pemahaman
yang canggih dari luar teks. Kondisi yang menonjol untuk mengakses dan
mengambil tugas pada tingkat ini adalah ketepatan analisis dan perhatian yang baik
terhadap detail yang tidak mencolok dalam teks.
Computational Thinking
Topik 3 – CT dalam Problem Solving
Subtopik 2 (CT dalam Menyelesaikan Soal Literasi Membaca, Matematika, Sains, dan
Finansial)

02.04.02 Lembar Kerja Mahasiswa 2 (Literasi Metematika pada Tes PISA)

Nama/NIM: Sandita Nur Indahsari/ 202210631013074

Literasi Matematika

Mengapa literasi matematika dibutuhkan oleh siswa?

Literasi matematika dibutuhkan oleh siswa, berangkat dari definisinya. Definisi literasi
matematika mengacu pada kapasitas individu untuk merumuskan, menggunakan dan
menafsirkan matematika. Ketiga kata ini (merumuskan, menggunakan dan menafsirkan)
memberikan struktur yang berguna dan bermakna untuk mengatur proses matematika
yang menggambarkan apa yang dilakukan individu untuk menghubungkan konteks
masalah dengan matematika dan dengan demikian memecahkan masalah.

Pengertian dari literasi matematika 2012 juga digunakan pada tahun 2015 dan 2018. Literasi
matematika adalah kemampuan seseorang untuk memformulasikan sebuah situasi secara
matematika, menggunakan konsep, fakta, prosedur, dan penalaran matematika, dan
menginterpretasikan hasil matematika untuk berbagai konteks. Apa makna dari masing-
masing istilah berikut ini dalam literasi matematika?
1. Memformulasikan sebuah situasi secara matematika:
Kata merumuskan atau memformulasikan dalam definisi literasi matematika
mengacu pada kemampuan individu untuk mengenali dan mengidentifikasi peluang
untuk menggunakan matematika dan kemudian memberikan struktur matematika
untuk suatu masalah yang dis ajikan dalam beberapa bentuk kontekstual. Dalam
proses merumuskan situasi secara matematis, individu menentukan di mana mereka
dapat mengekstrak matematika penting untuk menganalisis, mengatur dan
memecahkan masalah. Mereka menerjemahkan dari pengaturan dunia nyata ke
domain matematika dan memberikan masalah dunia nyata dengan struktur
matematika, representasi dan kekhususan. Mereka bernalar dan memahami tentang
kendala dan asumsi dalam masalah.

2. Menggunakan konsep, fakta, prosedur dan penalaran matematika:


Kata mempekerjakan dalam definisi literasi matematika mengacu pada individu
yang mampu menerapkan konsep matematika, fakta, prosedur dan penalaran untuk
memecahkan masalah yang dirumuskan secara matematis untuk memperoleh
kesimpulan matematis. Dalam proses menggunakan konsep matematika, fakta,
prosedur dan penalaran untuk memecahkan masalah, individu melakukan prosedur
matematika yang diperlukan untuk memperoleh hasil dan menemukan solusi
matematika (misalnya melakukan perhitungan aritmatika, memecahkan persamaan,
membuat deduksi logis dari asumsi matematika, melakukan manipulasi simbolik
mengekstrak informasi matematika dari tabel dan grafik, mewakili dan Kata
mempekerjakan dalam definisi literasi matematika mengacu pada individu yang
mampu menerapkan konsep matematika, fakta, prosedur dan penalaran untuk
memecahkan masalah yang dirumuskan secara matematis untuk memperoleh
kesimpulan matematis. Dalam proses menggunakan konsep matematika, fakta,
prosedur dan penalaran untuk memecahkan masalah, individu melakukan prosedur
matematika yang diperlukan untuk memperolen hail dan menemukan solusi
matematika (misalnya melakukan perhitungan aritmatika, memecahkan persamaan,
membuat deduksi logis dari asumsi matematika, melakukan manipulasi simbolik,
mengekstrak informasi matematika dari tabel dan grafik.

3. Menginterpretasikan hasil matematika:


Kata interpret yang digunakan dalam definisi literasi matematika berfokus pada
kemampuan individu untuk merefleksikan solusi, hasil, atau kesimpulan.
matematika dan menafsirkannya dalam konteks masalah kehidupan nyata. Ini
melibatkan menerjemahkan solusi matematika atau penalaran kembali ke dalam
konteks masalah dan menentukan apakah hasilnya masuk akal dan masuk akal dalam
konteks masalah. Kategori proses matematika ini mencakup panah "interpret" dan
"evaluasi" yang dicatat dalam model literasi matematika yang telah didefinisikan
sebelumnya dalam praktik. Individu yang terlibat dalam proses ini dapat diminta
untuk membangun dan mengomunikasikan penjelasan dan argumen dalam konteks
masalah, yang mencerminkan proses pemodelan dan hasilnya.

Terdapat 6 level progress pada literasi matematika. Tuliskan apa yang seharusnya siswa dapat
lakukan jika ada atau melewati level tersebut!

Level Apa yang dapat dilakukan siswa

1 Di Level 1, siswa dapat menjawab pertanyaan yang melibatkan konteks yang


sudah dikenal di mana semua informasi yang relevan hadir dan pertanyaannya
didefinisikan dengan jelas. Mereka mampu mengidentifikasi informasi dan
melaksanakan prosedur rutin sesual dengan instruksi langsung dalam situasi
eksplisit. Mereka dapat melakukan tindakan yang hampir selalu jelas dan
langsung mengikuti rangsangan yang diberikan.

2 Di Level 2, siswa dapat menginterpretasikan dan mengenali situasi dalam


konteks yang membutuhkan tidak lebih dari inferensi langsung. Mereka dapat
mengekstrak informasi yang relevan dari satu sumber dan menggunakan
mode representasi tunggal. Siswa pada tingkat ini dapat menggunakan
algoritma dasar, rumus, prosedur atau konvensi untuk memecahkan masalah
yang melibatkan bilangan bulat. Mereka mampu membuat interpretasi literal
dari hasil.

3 Di Level 3, siswa dapat menjalankan prosedur yang dijelaskan dengan jelas,


termasuk yang memerlukan keputusan berurutan. Interpretasi mereka cukup
masuk akal untuk menjadi dasar untuk membangun model sederhana atau
untuk memilih dan menerapkan strategi pemecahan masalah yang sederhana.
Siswa pada tingkat ini dapat menafsirkan dan menggunakan representasi
berdasarkan sumber informasi yang berbeda dan alasan langsung dari mereka.
Mereka biasanya menunjukkan beberapa kemampuan untuk menangani
persentase, pecahan dan angka desimal, dan untuk bekerja dengan hubungan
proporsional. Solusi mereka mencerminkan bahwa mereka telah terlibat
dalam interpretasi dan penalaran dasar.

4 Di Level 4, siswa dapat bekerja secara efektif dengan model eksplisit untuk
situasi konkret yang kompleks yang mungkin melibatkan kendala atau
panggilan untuk membuat asumsi. Mereka dapat memilih dan
mengintegrasikan representasi yang berbeda, termasuk simbolis,
menghubungkannya langsung dengan aspek situasi dunia nyata. Siswa pada
tingkat ini dapat memanfaatkan berbagai keterampilan mereka yang terbatas
dan dapat bernalar dengan beberapa wawasan, dalam konteks langsung.
Mereka dapat membangun dan mengomunikasikan penjelasan dan argumen
berdasarkan interpretasi, argumen, dan tindakan mereka.

5 Di Level 5, siswa dapat mengembangkan dan bekerja dengan model untuk


situasi yang kompleks, mengidentifikasi kendala dan menentukan asumsi.
Mereka dapat memilih, membandingkan, dan mengevaluasi strategi
pemecahan masalah yang tepat untuk menangani masalah kompleks yang
terkait dengan model ini. Siswa pada tingkat ini dapat bekerja secara strategis
menggunakan keterampilan berpikir dan penalaran yang luas dan berkembang
dengan baik, representasi terkait yang sesuai, karakterisasi simbolis dan
formal, dan wawasan yang berkaitan dengan situasi ini. Mereka mulai
merefleksikan pekerjaan mereka dan dapat merumuskan dan
mengomunikasikan interpretasi dan penalaran mereka.
6 Di Level 6, siswa dapat membuat konsep, menggeneralisasi, dan
memanfaatkan informasi berdasarkan penyelidikan dan pemodelan situasi
masalah yang kompleks, dan dapat menggunakan pengetahuan mereka dalam
konteks yang relatif tidak standar. Mereka dapat menghubungkan berbagai
sumber informasi dan representasi dan secara fleksibel menerjemahkan di
antara mereka. Siswa pada tingkat ini mampu berpikir dan bernalar matematis
tingkat lanjut. Siswa-siswa ini dapat menerapkan wawasan dan pemahaman
ini, bersama dengan penguasaan operasi dan hubungan matematika simbolis
dan formal. untuk mengembangkan pendekatan dan strategi baru untuk
menyerang situasi baru. Siswa pada tingkat ini dapat merefleksikan tindakan
mereka, dan dapat merumuskan dan secara tepat mengkomunikasikan
tindakan dan refleksi mereka mengenai temuan, interpretasi, argumen, dan
kesesuaiannya dengan situasi aslinya.
02.04.03 Lembar Kerja Mahasiswa 3 (Literasi Sains pada Tes PISA)

Nama/NIM: Sandita Nur Indahsari / 202210631013074

Literasi Sains

Mengapa literasi sains dibutuhkan oleh siswa?


Literasi sains dibutuhkan oleh siswa karena memberikan pemahaman, kesadaran, dan
menggerakkan peserta didik untuk turut ambil bagian dalam meminimalisir afek negatif dari
kemajuan dan produk dari teknologi yang sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat
global

Literasi sains adalah kemampuan untuk terlibat aktif dalam masalah dan ide yang berhubungan
dengan sains. Kompetensi yang diperlukan oleh seseorang yang memiliki literasi dalam sains
adalah kemampuan untuk menjelaskan sebuah fenomena secara ilmiah, mengevaluasi dan
merancang pertanyaan-pertanyaan ilmiah, dan menginterpretasi data dan bukti-bukti secara
ilmiah. Jelaskan masing-masing kompetensi di bawah ini!

1. Menjelaskan sebuah fenomena secara ilmiah


Untuk dapat menjelaskan sebuah fenomena secara ilmiah dibutuhkan kompetensi dalam
memahami darimana pengetahuan tersebut berasal dan tingkat kepercayaan yang dapat
dipegang seseorang tentang klaim ilmiah yang digunakan. Oleh karena itu, individu juga
memerlukan pengetahuan tentang bentuk standar dan prosedur yang digunakan dalam
penyelidikan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan tersebut (pengetahuan prosedural)
dan pemahaman tentang peran dan fungsinya sendiri dalam membenarkan pengetahuan
yang dihasilkan oleh sains (pengetahuan epistemik).
2. Mengevaluasi dan merancang pertanyaan-pertanyaan ilmiah
Dalam mengevaluasi dan merancang pertanyaan-pertanyaan ilmiah harus mengacu
pada pengetahuan konten, pengetahuan tentang prosedur umum yang digunakan dalam
sains (pengetahuan prosedural) dan fungsi dari prosedur-prosedur ini dalam
membenarkan setiap klaim yang diajukan oleh sains (pengetahuan epistemik).
Pengetahuan prosedural dan epistemik memiliki dua fungsi. Pertama, pengetahuan
tersebut diperlukan oleh individu untuk menilai penyelidikan ilmiah, sehingga
memutuskan apakah prosedur telah dilakukan tepat dan apakah kesimpulan tersebut di
benarkan. Kedua, pengetahuan tersebut memungkinkan individu untuk mengusulkan
secara luas, bagaimana pertanyaan ilmiah dapat diselidiki dengan tepat.

3. Menginterpretasi data dan bukti-bukti secara ilmiah


Kegiatan inti bagi semua ilmuwan adalah menafsirkan data. Biasanya dimulai dengan
mencari pola, mungkin melalui pembuatan tabel sederhana atau visualisasi grafis. Setiap
hubungan atau pola dalam data kemudian dibaca menggunakan pengetahuan tentang
pola standar. Individu yang terpelajar secara ilmiah harus mampu menilai apakah
prosedur-prosedur ini tepat dan apakah klaim-klaim berikutnya dapat dibenarkan
(pengetahuan epistemik). Misalnya, kumpulan data dapat diinterpretasikan dalam
berbagai cara, dan para ilmuwan harus berargumentasi untuk mendukung interpretasi
mereka sendiri sambil mempertahankannya dari kritik orang lain.
Terdapat 6 level progress pada literasi sains. Tuliskan apa yang seharusnya siswa dapat lakukan
jika ada atau melewati level tersebut!
Level Apa yang dapat dilakukan siswa
1b Untuk mengenali aspek-aspek familiar atau fenomena sederhana siswa dapat
menggunakan pengetahuan ilmiah dasar atau sehari-hari. Mereka mampu
mengidentifikasi pola sederhana dalam data, mengenali istilah ilmiah dasar dan
mengikuti instruksi eksplisit untuk melaksanakan prosedur ilmiah.
1a Untuk mengidentifikasi penjelasan dari fenomena ilmiah sederhana siswa dapat
menggunakan konten dasar atau sehari-hari dan informasi prosedural. Dengan
dukungan, mereka dapat melakukan kajian ilmiah terstruktur dengan maksimal dua
variabel. Mereka mampu mengidentifikasi hubungan kausal atau korelatif yang
sederhana dan menafsirkan data grafis dan visual yang membutuhkan tuntutan
kognitif tingkat rendah.
2 Pengetahuan konten sehari-hari dan pengetahuan prosedural dasar dapat
dimanfaatkan dalam usaha mengidentifikasi penjelasan ilmiah yang tepat,
menginterpretasikan data, dan mengidentifikasi pertanyaan yang sedang dibahas
dalam rancangan percobaan sederhana. Selain itu, mereka dapat mengidentifikasi
kesimpulan yang valid dari data sederhana. Selanjutnya, siswa tingkat ini juga dapat
mendemonstrasikan pengetahuan epistemik dasar dengan mampu untuk
mengidentifikasi pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah
3 Untuk mengidentifikasi atau membangun penjelasan dari fenomena yang familiar
siswa dapat memanfaatkan pengetahuan konten yang cukup kompleks. Dalam
situasi yang lebih kompleks, mereka dapat membangun penjelasan dengan isyarat
atau dukungan yang relevan. Mereka dapat memanfaatkan unsur-unsur
pengetahuan prosedural atau epistemik untuk melakukan percobaan sederhana
dalam konteks terbatas. Selain itu, mereka mampu membedakan antara masalah
ilmiah dan non-ilmiah dan mengidentifikasi bukti yang mendukung klaim ilmiah
tersebut.
4 Untuk membangun penjelasan tentang peristiwa dan proses yang lebih kompleks
atau kurang dikenal siswa dapat menggunakan pengetahuan konten yang lebih
kompleks atau lebih abstrak, baik yang disediakan atau diingat. Mereka dapat
melakukan eksperimen yang melibatkan dua atau lebih variabel independen dalam
konteks terbatas. Mereka mampu membenarkan desain eksperimental,
menggambar pada elemen pengetahuan prosedural dan epistemik. Selanjutnya,
siswa pada tingkat ini dapat menginterpretasikan data yang diambil dari kumpulan
data yang cukup kompleks atau konteks yang kurang familiar, menggambar sesuai
kesimpulan yang melampaui data dan memberikan pembenaran untuk pilihan
mereka.
5 Untuk menjelaskan sesuatu yang tidak biasa misalnya fenomena, peristiwa, dan
proses yang lebih kompleks yang melibatkan banyak hubungan sebab akibat siswa
dapat menggunakan ide atau konsep ilmiah abstrak.Mereka mampu menerapkan
lebih canggih pengetahuan epistemik untuk mengevaluasi desain eksperimental
alternatif dan membenarkan pilihan dan penggunaannya. Mereka mampu
menggunakan pengetahuan teoritis untuk menafsirkan informasi atau membuat
prediksi. Selain itu, siswa dapat mengevaluasi cara mengeksplorasi pertanyaan yang
diberikan secara ilmiah dan mengidentifikasi keterbatasan dalam interpretasi
kumpulan data termasuk sumber dan efek ketidakpastian dalam data ilmiah.
6 Siswa dapat menggunakan berbagai ide dan konsep ilmiah yang saling terkait dari
fisik, ilmu kehidupan dan bumi dan antariksa dan menggunakan konten,
pengetahuan prosedural dan epistemik untuk ditawarkan hipotesis penjelas
fenomena ilmiah baru, peristiwa dan proses atau untuk membuat prediksi. Dalam
menafsirkan data dan bukti, mereka mampu membedakan antara informasi yang
relevan dan tidak relevan dan dapat memanfaatkan pengetahuan di luar kurikulum
sekolah biasa. Mereka dapat membedakan antara argumen yang didasarkan pada
bukti dan teori ilmiah dan yang didasarkan pada pertimbangan lain. Selanjutnya,
siswa dapat mengevaluasi desain bersaing dari eksperimen kompleks, studi
lapangan atau simulasi dan membenarkan pilihan mereka.
02.04.02 Lembar Kerja Mahasiswa 4 (Literasi Finansial pada tes PISA)

Nama/NIM: Sandita Nur Indahsari / 202210631013074

Literasi Finansial

Mengapa literasi finansial dibutuhkan oleh siswa?

Literasi finansial dibutuhkan oleh siswa karena sebagai pengetahuan dasar untuk
memperoleh peluang dan solusi atas berbagai permasalahan ekonomi saat ini mengingat kita
hidup di abad ke 21 yang mana seluruh tatanan ekonomi global saling terhubung dan
berkaitan satu dengan lainnya sehingga potensi masalah ekonomi semakin kompleks. Selain
itu, individu yang memiliki pemahaman baik terhadap literasi keuangan, biasanya cenderung
lebih bijaksana dalam mengambil keputusan yang akan berdampak terhadap kesejahteraan
dan status sosial ekonominya.

Seseorang yang memiliki literasi finansial adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan
pemahaman mengenai konsep dan resiko finansial. Selain itu, dia juga memiliki kemampuan,
motivasi dan kepercayaan diri untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pemahamannya untuk
membuat keputusan yang efektif pada berbagai konteks masalah-masalah finansial. Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan finansial individu maupun masyarakat.
Literasi finansial juga memungkinkan seseorang untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi.
Jelaskan apa makna dari istilah-istilah berikut ini:
1. Memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai konsep dan resiko finansial:

Artinya seseorang tersebut memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai konsep


keuangan utama serta tujuan dan fitur dasar dari produk keuangan.

2. Kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman finansial:

Artinya seseorang mampu menerapkan pengetahuan dan pemahaman finanasial dalam


kehidupannya sehingga dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks
finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial,
dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.

3. Motivasi dan kepercayaan diri untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman


finansial:

Artinya dalam menerapkan pengetahuan dan pemahaman finansial tersebut seseorang


memerlukan motivasi untuk mencari informasi dan saran untuk terlibat dalam kegiatan
keuangan serta kepercayaan untuk melakukannya dan kemampuan untuk mengelola
faktor emosional dan psikologis yang mempengaruhi pengambilan keputusan
keuangan.

4. Berbagai konteks masalah-masalah finansial:

Artinya adanya beberapa ruang lingkup masalah finansial yang harus dipahami oleh
siswa yang berhubungan pada kehidupan dan pengalaman sehari-hari siswa saat ini
maupun di masa yang akan datang saat mereka sudah tumbuh dewasa.

5. Meningkatkan kualitas kehidupan finansial individu maupun masyarakat:

Artinya dengan memiliki kemampuan literasi keuangan seseorang akan mampu


memahami, mengelola, dan merencanakan keuangan diri sendiri dan keluarganya.
Dengan demikian individu tersebut memiliki pemahaman keuangan yang baik
sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap stabilitas nasional maupun global.

6. Memungkinkan seseorang untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi:

Hal ini berhubungan dengan manfaat yang diperolah jika seseorang memiliki
kecakapan literasi keuangan seperti mampu membuat keputusan yang bermanfaat bagi
diri mereka sendiri. Selain itu mereka juga dapat mendukung ataupun mengkritik
secara konstruktif tatanan ekonomi di tempat mereka tinggal.
Nama : Sandita Nur Indahsari
NIM : 202210631013074

02.04.05 Lembar Kerja Mahasiswa 5 (Latihan soal tes PISA)


Computational Thinking Topik 3

Soal yang diusulkan untuk anda kerjakan sebagai latihan berasal dari buku “Take the Test”
(OECD, 2009). Soal latihan yang diusulkan diberikan di Tabel 3.6
Tabel 3.6: Soal latihan PISA yang diusulkan

Kerjakan setidaknya satu soal unit reading dan satu soal unit mathematics.
Jawab:

Nama/NIM : Sandita Nur Indahsari/ 202210631013074


Jenjang/mata pelajaran yang diampu : SMA / Bahasa Inggris
Unit : Reading Unit
Nomor Unit : 3
Judul Soal : Graffiti

No. Pertanyaan Jawaban

1 Tuliskan solusi untuk soal ini! Question 3.1


The purpose of each of these letters is to
A. explain what graffiti is.
B. present an opinion about graffiti.
C. demonstrate the popularity of graffiti.
D. tell people how much is spent removing graffiti
Jawabannya adalah B. Jawaban bisa didapatkan
dengan memahami bacaan dan mengambil kesimpulan
dari masing-masing surat. Kedua surat memiliki topik
yang sama, yaitu tentang grafiti, namun kedua surat
tersebut memiliki perbedaan di dalam isinya. Surat
yang ditulis Helga, menggambarkan ia lebih
menyetujui grafiti dengan melalui jalur yang legal,
bukan dengan melakukan grafiti di tempat yang ilegal.
Sedangkan Shopia mendukung grafiti dengan
membandingkan pattern yang ada di baju di hargai,
namun pada grafiti tidak dihargai, padahal keduanya
adalah seni.

2 Tuliskan langkah-langkah Langkah Berpikir:


berpikir Anda hingga 1. Membaca masing-masing surat.
mendapat solusi dari 2. Memahami masing-masing surat dengan seksama.
permasalahan ini! 3. Memahami ide pokok pada masing-masing surat.
4. Memahami tujuan pada masing-masing surat.

3 Identifikasi fondasi CT yang 1. Dekomposisi


Anda gunakan dalam Menguraikan masalah kompleks menjadi bagian kecil.
menyelesaikan masalah ini! Kedua surat membahas topik yang sama, namun
memiliki perbedaan. Untuk itu perlu memahami inti
dari masing-masing surat.

2. Pengenalan Pola
Merupakan langkah untuk mencari persamaan. Untuk
lebih mengetahui maksud dan tujuan pada masing-
masing surat, maka perlu untuk menemukan kata
kunci atau kata yang memiliki makna yang sama
ditemukan secara berulang pada surat tersebut.
3. Abstraksi
Fokus pada informasi penting. Untuk melaksanakan
hal tersebut, perlu untuk membaca dengan scanning.
Seperti pada soal, untuk mengetahui tujuan dari surat
tersebut, maka kita perlu membaca dengan scanning
untuk mencari informasi yang berkaitan dengan tujuan
surat.

4. Algoritma
Merupakan langkah untuk menyelesaikan soal
tersebut. Maka hal yang dilakukan adalah membaca
bacaan secara skimming, kemudian membaca soal,
dan dilanjutkan dengan mencari informasi penting
yang dibutuhkan dengan membaca secara scanning.

Nama/NIM : Sandita Nur Indahsari/ 202210631013074


Jenjang/mata pelajaran yang diampu : SMA / Bahasa Inggris
Unit : Mathematic Unit
Nomor Unit : 7
Judul Soal : Speed of Racing Car

No. Pertanyaan Jawaban

1 Tuliskan solusi untuk soal ini! QUESTION 7.2


Where was the lowest speed recorded during the
second lap?
A. at the starting line.
B. at about 0.8 km.
C. at about 1.3 km.
D. halfway around the track
Jawaban untuk soal tersebut adalah C. Untuk
mendapatkan jawaban tersebut, langkah yang
dilakukan adalah mengumpulkan informasi yang
tersedia yang ada pada soal. Pada soal telah tersedia
grafik speed (kecepatan) dengan jarak (distance).
Dengan mengamati dan memahami grafik ini, maka
kita dapat memahami informasi yang disajikan dalam
bacaan.
Yang ditanyakan adalah kecepatan terendah yang
terekam pada lap ke dua. Maka, kita melihat grafik
yang menunjukkan lengkung atau titik terendah pada
speed (paling bawah) adalah yang dipilih. Kemudian
melihat titik terendah pada 70 km/h tersebut, berada
diantara jarak 1.2 dan 1.4, maka titik terendah berada
pada jarak 1.3 km

2 Tuliskan langkah-langkah Langkah Berpikir:


berpikir Anda hingga 1. Membaca dan memahami informasi yang
mendapat solusi dari disajikan dalam bacaan.
permasalahan ini! 2. Memahami soal, kemudian mencari informasi
yang dibutuhkan.
3. Membaca grafik, pertama adalah dengan mencari
titik terendah kecepatan. Kedua melihat titik
terendah tersebut berada pada jarak berapa.
4. Titik kecepatan terendah berada diantara 60 dan
80 km/h, maka kecepatan terendah adalah 70
km/h. Setelah itu melihat titik terendah tersebut
berada diantara jarak 1.2 dan 1.4 km, maka
kecepatan terendah berada pada 1.3 km.
3 Identifikasi fondasi CT yang 1. Dekomposisi
anda gunakan dalam Penguraian. Pada proses ini, membaca bacaan yang
menyelesaikan masalah ini! tersedia, kemudian memecahkan informasi-informasi
yang tersedia pada bacaan tersebut.

2. Pengenalan Pola
Mencari pola yang serupa. Seperti untuk mengetahui
kecepatan, maka melihat grafik sisi horizontal.
Semakin ke atas, maka kecepatan akan semakin tinggi.
Sedangkan untuk melihat jarak, maka yang dilihat
adalah grafik vertikal, semakin ke kanan maka jarak
akan semakin jauh.

3. Abstraksi
Proses pemilihan hal yang penting. Pada proses ini,
dilakukan dengan memahami soal atau masalah
terlebih dahulu. Sehingga informasi yang akan dicari
dapat sesuai dengan permasalahan. Dengan demikian
proses penyelesaian masalah akan lebih efektif dan
efisien.

4. Algoritma
Urutan atau langkah-langkah dalam menyelesaikan
masalah dan menemukan solusi. Yang dapat dilakukan
adalah membaca sekilas (skimming) bacaan dan
memilah informasi secara sekilas, kemudian
memahami informasi yang tersedia. Kemudian
memahami permasalahan atau soal yang muncul.
Informasi apa saja yang dibutuhkan untuk dapat
menyelesaikan permasalahan tersebut. Kemudian,
menyaring informasi yang ada berdasarkan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai