1.2.3. Pertanyaan Reflektif (pertanyaan diskusi di kelas)
Jawablah pertanyaan berikut! Nama/Jenjang/Mapel yang akan diajar : Pertanyaan Refleksi Respon Bagaimana pendapat Anda mengenai Saat ini merupakan momen yang terbaik keberadaan CT di dalam Kurikulum sehubungan dengan kebijakan pemerintah Merdeka? yaitu Merdeka Belajar dan sekolah-sekolah harus menyambutnya dengan menciptakan terobosan-terobosan baru di mana salah satunya melalui computational thinking.
Mempelajari CT memberdayakan orang
dengan cara berpikir oleh karena itu CT menjadi salah satu bagian penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia khususnya dalam mempersiapkan peserta didik menghadapi masa depan. Karena CT berada dalam kurikulum, CT Awalnya CT diterapkan dipandang sebagai sesuatu yang perlu dalam pembelajaran IT saja namun dengan dipelajari oleh peserta didik. Menurut Anda, berkembangnya pengetahuan dan secara mengapa CT tidak diberikan sebagai mata terus menerus pembelajaran harus pelajaran tersendiri? berinovasi dalam pemecahan masalah maka CT harus diimplementasikan di dalam segala bidang, agar terlatih untuk berpikir mendalam, kritis dan prosedural.
Teknik berpikir Computional Thinking
sebagai sebuah pendekatan sangat penting dikuasai peserta didik untuk membantu mereka menstrukturisasi penyelesaian masalah yang rumit. Di mana kecakapan complex problem solving dan berpikir kritis ini merupakan dua keahlian terpenting yang diperlukan pada masa mendatang. Setiap mata pelajaran terdapat masalah masing- masing, namun dengan cara berpikir CT peserta didik dilatih untuk memecahkan masalah di setiap mata pelajaran yang sedang dihadapi dengan pola-pola yang teratur sehingga mendapatkan solusi yang lebih akurat. Pada saat Anda membaca referensi-referensi Computational thinking sebagai metode yang ditugaskan oleh dosen Anda, bagian pemecahan masalah yang melatih berpikir mana yang: kritis sehingga mendapatkan solusi terbaik ● Paling menarik untuk Anda? Mengapa? terhadap masalah yang sedang dipecahkan. ● Paling sulit untuk diajarkan? Mengapa? Hal yang paling sulit diajarkan adalah mencapai tahap-tahapan CT dengan akurat sehingga mencapai solusi terbaik
2.3. Lembar Kerja Reflektif individual (pertanyaan diskusi di kelas)
1. Bacalah lagi dengan seksama CP CT (Tabel 2.1) pada fase yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang akan Anda ampu sebagai seorang guru. Jawablah salah satu dari pertanyaan reflektif berikut: b. Bagi calon guru kelas VII-XII. Bacalah kembali dengan seksama CP pada fase yang akan Anda ampu. Apakah ada istilah-istilah atau kata-kata yang belum Anda pahami pada CP tersebut? Tuliskan kata-kata yang belum Anda pahami pada kotak berikut. Anda juga boleh menuliskan istilah-istilah yang menurut Anda menarik untuk dipelajari lebih lanjut. 1. Komputational 2. Data diskrit 3. Mendisposisikan 4. Literasi sains 5. Algoritmik 6. Justifikasi 2. Menurut Anda, bagaimana posisi CT di Indonesia jika dibandingkan keberadaannya di beberapa negara lain yang sudah berupaya terlebih dahulu untuk memasukkan CT ke dalam kurikulumnya? CT sangat berpengaruh dengan keterampilan berfikir seseorang, yang mana seseorang tersebut mampu melibatkan gaya berfikir secara komputasi dalam penyelesaikan suatu permasalahan. Baik itu permasalah dalam pendidikan maupun permasalah dalam bermasyarakat. CT memiliki dampak yang luar biasa dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti dalam menggunakan teknologi informasi yang digunakan untuk bekerja lebih efektif. Negara negara maju seperti Inggris dan Amerika Serikat telah menerapkan konsep pemrograman dalam kurikulum pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan computational thinking skill (CTS) siswa dalam program K-12. Program K-12 ini menunjukkan tingkatan yang digunakan dari pendidikan dasar hinga menengah ataupun yang sering dikatakan dengan kurikulum. Di Amerika Serikat, CT sudah menjadi sebuah kurikulum yang wajib bagi siswa tingkat pendidikan menengah (SMA) di mana kurikulum tersebut dikhususkan untuk mempersiapkan siswa dalam mengambil Ilmu Komputer di universitas. Tujuan dari kurikulum CT tidak lain untuk melatih dan membiasakan seorang siswa dalam berfikir kreatif, logis dan terstruktur. Selain itu, negara-negara maju lainnya juga ikut aktif dalam menerapkan progam meningkatkan CT pada siswa tingkat K-12 melalui program coding dan pemograman. Pengembanggan CT di Indonesia belum terlalu diterapkan, tetapi Indonesia mulai bergabung dengan satu organisasi yang bernama Bebras Indonesia. Bebras didirikan pada tahun 2004, namun Indonesia bergabung dengan organisasi Bebras sejak 2016. Bebras Indonesia mempunyai suatu kegiatan yang dapat mengubah cara berfikir manusia agar mampu berfikir secara computational thinking. Bebras Indonesia dikelola Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) bermitra dengan universitas regional. Universitas bertugas mengkoordinasi sekolah-sekolah. Adapun kategori CT Bebras di Indonesia; Siaga untuk siswa SD dan sederajat, Penggalang untuk siswa SMP dan sederajat dan Penegak untuk siswa SMA dan sederajat. Saat ini pemerintah mulai menggalakkan kembali penerapan CT dalam Kurikulum terbaru yaitu kurikulum merdeka. Dalam kurikulum SD, CT diintegrasikan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPAS. Untuk jenjang SMP dan SMA, CT secara eksplisit terdapat pada mata pelajaran Informatika. Namun, karena CT adalah literasi berpikir yang perlu dilatih secara terus-menerus, maka tidak cukup hanya dilatih pada mata pelajaran Informatika. CT sangat disarankan diintegrasikan pada seluruh mata pelajaran lain. Integrasi CT dalam mata pelajaran selain Informatika dibahas pada Topik Integrasi CT dalam Mata Pelajaran.
2.4. Lembar Kerja Mahasiswa (dikumpulkan, penilaian partisipasi)
Mahasiswa memilih salah satu dari tugas berikut sesuai fase yang akan diampu ketika mengajar. b. Untuk calon guru yang akan mengampu fase D-F. Dalam CP CT (Tabel 2.1) terdapat beberapa istilah teknis yang belum tentu diketahui oleh semua orang. Setelah membaca dengan seksama CP CT untuk fase yang akan Anda ampu dan menuliskan kata-kata yang masih belum diketahui maknanya, saat ini carilah arti dari kata-kata tersebut dalam kamus atau tesaurus dan tuliskan pada lembar kerja mahasiswa ini. (Catatan: ada beberapa istilah pada CP yang diambil dari bidang Informatika)
Nama Elza Yulistiana
Fase D-F Capaian Fase D Pada akhir fase D, peserta didik mampu Pembelajaran (CP) (Umumnya menerapkan berpikir komputasional untuk untuk menghasilkan beberapa solusi dari persoalan kelas VII, dengan data diskrit bervolume kecil serta VIII dan mendisposisikan berpikir komputasional IX SMP) dalam bidang lain terutama dalam literasi, numerasi, dan literasi sains (computationally literate). Fase E Pada akhir fase E, peserta didik mampu (Umumnya menerapkan strategi algoritmik standar pada untuk kehidupan sehari-hari maupun kelas X implementasinya dalam sistem komputer, SMA) untuk menghasilkan beberapa solusi persoalan dengan data diskrit bervolume besar. Fase F Pada akhir fase F, peserta didik mampu (Umumnya menganalisis beberapa strategi algoritmik untuk secara kritis dalam menghasilkan banyak kelas XI alternatif solusi untuk satu persoalan dengan dan XII memberikan justifikasi efisiensi, kelebihan, SMA) dan keterbatasan dari semua alternatif solusi, kemudian memilih dan menerapkan solusi terbaik, paling efisien, dan optimal dengan merancang struktur data yang lebih kompleks dan abstrak. Kata-kata atau istilah yang belum Makna yang didapat setelah mencari tahu diketahui maknanya lebih lanjut mengenai kata/istilah tersebut: 1. Komputasional Metode menyelesaikan persoalan dengan menerapkan teknik ilmu komputer atau mengadobsi cara berpikir seperti komputer. 2. Diskrit Data diskrit adalah data berupa angka yang hanya menampilkan angka dan dihitung dalam jumlah bilangan bulat. 3. Mendisposisikan Membiaisakan berpikir, dalam hal ini membiasakan berpikir secara komputasi 4. Literasi sains Pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains. 5. Algoritmik Proses atau serangkaian aturan yang harus diikuti dalam perhitungan atau operasi pemecahan masalah lainnya, terutama oleh komputer.
Dalam hal ini berpikir algoritmik merupakan
cara untuk mendapatkan solusi melalui langkah-langkah logis yang disusun secara sistematis sehingga proses penyelesaian masalahpun lebih efisien. 6. Justifikasi Justifikasi adalah m enyediakan dasar, bukti, dan penalaran untuk meyakinkan orang lain (atau mengajak diri sendiri) bahwa suatu klaim atau pembenaran adalah benar Tuliskan pemaknaan mengenai CP tersebut setelah Anda memahami setiap istilah yang terdapat pada CT tersebut: Fase D Pada fase D peserta didik mampu menerapkan berpikir komputasi untuk menghasilkan beberapa solusi dari persoalan dengan data yang bulat dengan volum yang kecil dan membiasakan berpikir komputasional dalam bidang lain terutama dalam literasi, numerasi, dan pengetahuan yang melatih kecakapan terhadap sains. Fase E Peserta didik mampu menerapkan strategi pemecahan masalah yang menggunakan Langkah-langkah logis sehingga mendapatkan solusi yang efisien dalam kehidupan sehari- hari. Fase F Peserta didik mampu menganalisis strategi yang bersifat logis secara kritis sehingga menghasilkan banyak alternatif solusi untuk satu persoalan dan menganalisis nama solusi yang terbaik dari beberapa alternatif solusi yang ditermukan.
Koneksi antar Materi
Jenis Kegiatan: Kegiatan Individual (Pertanyaan Diskusi di Kelas)
Anda telah mempelajari dengan lebih mendalam mengenai CP CT untuk fase A-F. Tuliskan kaitan antara CP mata pelajaran yang Anda ampu dengan CP CT untuk fase yang akan Anda ampu!
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP
Fase D (Umumnya untuk kelas VII-IX SMP)
Di fase ini, peserta didik menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran dan pengamatan serta memperhatikan detail yang relevan dari objek yang diamati. Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi tentang penyelidikan ilmiah. Peserta didik juga merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Dalam penyelidikan yang dilakukan, peserta didik menggunakan berbagai jenis variabel untuk membuktikan prediksi, menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model, serta menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data secara digital atau non digital.
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Biologi SMA
Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA) Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut antara lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan penelitian, memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan merefleksi, dan mengkomunikasikan dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan aplikasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan global, pencemaran lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan tersebut dibangun pula berakhlak mulia dan sikap ilmiah seperti jujur, objektif, bernalar kritis, kreatif, mandiri, inovatif, bergotong royong, dan berkebhinekaan global.
Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMA)
Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan mendeskripsikan bioproses yang terjadi dalam sel, dan menganalisis keterkaitan struktur organ pada sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tersebut. Selanjutnya peserta didik memiliki kemampuan menerapkan konsep pewarisan sifat, pertumbuhan dan perkembangan dalam kehidupan sehari-hari dan mengevaluasi gagasan baru mengenai evolusi. Konsep-kosep yang dipelajari diterapkan untuk memecahkan masalah kehidupan yang diselesaikan dengan keterampilan proses secara mandiri hingga menciptakan ide atau produk untuk mengatasi permasalah tersebut. Melalui keterampilan proses juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar pancasila khususnya mandiri, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.
7.1. Pertanyaan Reflektif (Menjadi Bagian Portofolio)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dan tuliskan hasilnya sebagai bagian dari portofolio akhir untuk mata kuliah ini! 1. Bagaimana perasaan Anda saat menelaah lebih lanjut mengenai CP CT dalam pertemuan kuliah ini?
Saya merasa senang dengan adanya pengetahuan CT dalam kurikulum yang
membahas CP CT dalam masing-masing fase sesuai dengan jenjang peserta didik, membuat pikiran saya menjadi terbuka bahwa masing-masing fase pembelajaran peserta didik mempunyai tingkatan dan kesulitan masing-masing menuju abstaksi yang terus dikembangkan sesuai dengan jenjang pendidikan yang sedang ditempuh oleh peserta didik tersebut. Sehingga capaian pembelajaran dalam CT tercapai dan peserta didik dapat belajar dengan baik sesuai dengan jenjang yang ditempuh.
2. Tuliskan pengetahuan-pengetahuan baru yang Anda dapatkan dari pertemuan ini.
- CT dalam Kurikulum Merdeka - Capaian Pembelajaran dari materi CT untuk fase A sampai dengan F - CT dalam bidang Pedagogik - Kaitan CP CT dengan CP mata pelajaran yang diampu