2. Menurut pendapat Anda, dapatkah CT diterapkan pada mata pelajaran yang akan Anda
ajar? Penerapan CT dapat dilakukan baik pada metode atau bentuk pengajaran, soal-soal,
atau aktivitas lainnya di dalam kelas.
Menurut pendapat saya, CT dapat diterapkan pada mata pelajaran, misalnya
akan saya terapkan pada mata pelajaran ekonomi. Pada materi kelangkaan sumber daya.
Ketika siswa diberikan sebuah permasalahan berupa kelangkaan sumber daya alam
berupa kelangkaan air yang terjadi di sekitar tempat tinggal, dimana siswa diminta
untuk bertindak secara rasional dalam menghadapi kelangkaan tersebut. Selanjutnya
guru meminta siswa untuk mempelajari dan mencaritahu faktor penyebab kelangkaan
air. Dalam dekomposisi, siswa dituntut untuk memecah atau mengurai masalah hingga
menjadi lebih sederhana atau menjadi lebih kecil hingga menemukan inti dari masalah
itu untuk kemudian diidentifikasi satu persatu hingga mencari penyebab masalah itu
muncul. Selanjutnya siswa akan memahami pola bagaimana cara membuat alat yang
dapat digunakan untuk menampung air hujan di saat jumlah air langka. Pada
pengenalan pola, siswa akan berupaya mencari pola tertentu dari masalah yang muncul
secara mandiri atau bisa disesuaikan dengan cara masing-masing siswa mengelola tiap
pola dalam masalah tersebut. Siswa diajak untuk mengembangkan rancangan untuk
membuat alat penampung air hujan melalui ide-idenya. Pada tahap ini siswa akan
menghasilkan gambar desain rancangan alat penampung air hujan sederhana. Setelah
berhasil mengurai dan mencari pola, tahap selanjutnya siswa akan melakukan proses
identifikasi terhadap prinsip yang menghasilkan pola maupun trend dari masalah serta
merumuskan model penyelesaian masalah yang ideal. Pada tahap ini disebut abstraksi.
Pada tahap algoritma, siswa mengurutkan langkah-langkah pemecahan masalah untuk
membuat alat penampung air hujan sederhna. Dengan menyiapkan tong penampung air,
pipa, lem pipa, obeng, mur drat tom, bor, sambungan pipa, kran, lilin dan talang air.
Siswa akan melakukan pengembangan melalui petunjuk yang ada pada permasalahan
secara satu per satu maupun tahapan demi tahapan untuk kemudian menghasilkan
metode pemecahan masalah yang sesuai.
Teknik Computational Thinking sangat penting diterapkan kepada siswa, karena
Teknik ini akan membangun karakter siswa khususnya dalam hal pemecahan masalah
yang lebih sistematis, terstruktur melalui proses analisa yang tepat terhadap masalah
yang dihadapinya sehingga akan mendapatkan solusi yang efektif, efisien, dan optimal.
Selain itu, teknik Computational Thinking juga membangun model pendekatan yang
mengarahkan siswa untuk melakukan restrukturisasi tiap permasalahan bahkan yang
rumit sekalipun melalui kecakapan untuk berpikir dan menganalisa secara
kritis. Sekaligus mencari solusi permasalahan yang kompleks (complex problem
solving).