Anda di halaman 1dari 2

Mata Kuliah Computational Thinking

Topik Pendalaman Pemahaman Computational Thinking


Sub Topik 7.Koneksi Antar Materi
Nama Kelompok Ina Mutmainnah
NIM 202210631013129
Kelas PGSD 09

1. Tuliskan contoh-contoh hubungan CT dengan kehidupan sehari-hari Anda!


Computational Thinking merupakan sebuah kemampuan yang digunakan
untuk memecahkan masalah dengan menerapkan ilmu-ilmu komputasi. Dengan
adanya Computational Thinking kita dapat memecahkan masalah dengan cara yang
efektif. Kita bisa menganalisis permasalahan melalui tahap-tahap sehingga
menemukan solusi yang sesuai dengan permasalahan yang kompleks.
Berikut ini contoh penerapan CT dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
a. Mengajar les privat
- Dekomposisi : melihat secara general, apa saja yang dibutuhkan untuk
mengajar les privat (persiapan dan pelaksanaan).
- Pengenalan pola dilakukan dengan beberapa kegiatan, menganalisis pola-pola
soal yang sering muncul dalam ujian, memprediksi kelebihan dan kekurangn
alat yang digunakan untuk mengajar, menganalisis fee les privat yang berlaku
dalam lingkungan sekitar tempat bekerja, mengenali rute yang akan ditempuh
untuk menuju tempat siswa belajar, dan menganalisis perkiraan karakter siswa
dengan mempertimbangkan latar belakang siswa, keluarga dan sekolah.
- Abstraksi : melihat secara general, memisahkan apa yang perlu dilakukan
dalam hal teknis dan non teknis. Hal teknis meliputi kendaraan dan rute
menuju lokasi, alat dalam kegiatan belajar mengajar, bahan ajar, jadwal
mengajar, sistem pembayaran fee les privat dan evaluasi mengajar. Hal non
teknis meliputi persiapan sosio emosional pengajar dan pengenalan
karakteristik siswa.
- Algoritma : berkomunikasi dengan siswa atau orang tua untuk menentukan
jadwal-membuat bahan ajar-menyiapkan alat mengajar – melakukan evaluasi
pembelajaran-mengirimkan tagihan fee les privat

b. Mencuci pakaian berbagai warna


- Dekomposisi : Mengatur kategori masalah (alat mencuci, penggolongan
pakaian, dan alat menjemurpakaian)
- Pengenalan pola : mengidentifikasi embar dengan jumlah dan ukuran yang
sesuai untuk merendam pakaian, menentukan perkiraan deterjen yang akan
digunakan, menentukan beberapa tahap pakaian dapat dicuci dalam mesin cuci
(menyesuaikan ukuran), memperkirakan hanger dan tempat penjemuran yang
memadai untuk keseluruhan pakaian dan terkena sinar matahri dengan baik
(menyesuaikan cuaca).
- Abstraksi : memilah milah bagian yang tidak relevan seperti jumlah pakaian
dan ukuran pakaian
- Algoritma : memilah pakaian berdasarkan warnanya (gelap dan terang) –
memilah pakaian berdasarkan jenisnya (yang dicuci dengan tangan ataupun
dengan mesin cuci) – merendam pakaian dengan detergen – mencuci pakaian
dengan mesin cuci maupun dengan tangan – mengerjakan pakaian dengan
mensing pengering – menjemur pakaian

Ina Mutmainnah
202210631013129
c. Memasak. Ketika kita ingin memasak kita juga memerlukan pemikiran CT karena
pada saat kita memasak tidak hanya memasukan sayuran kedalam panci
melainkan berfikir bagaimana cara memasak yang benar dan tepat sesuai dengan
gizi yang seharusnya kita konsumsi.
d. Meningkatkan keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini juga

2. Menurut pendapat Anda, dapatkah CT diterapkan pada mata pelajaran yang


akan Anda ajar? Penerapan CT dapat dilakukan baik pada metode atau bentuk
pengajaran, soal-soal, atau aktivitas lainnya di dalam kelas.
Computational Thinking dapat diterapkan pada mata pelajaran IPAS materi
Peredaran Darah Manusia dengan mengaplikasikan cara mengajar yang beragam.
Dengan menggunakan CT peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan yang
diberikan oleh guru melalui Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) terkait dengan
materi Peredaran Darah Manusia.
Berikut ini merupakan contoh penerapan CT dalam proses pembelajaran pada mata
pelajaran IPAS materi siklus air:
• Dekomposisi: peserta didik dapat memecahkan permasalahan terkait dengan
perbedaan antara tahapan-tahapan siklus air dan contoh implementasi pada
kehidupan sehari-hari
• Mengenali pola: peserta didik dapat memahami pola-pola tahapan pada siklus
air
• Abstraksi: peserta didik dapat mengetahui fakta bahwa setiap tahapan-tahapan
pada siklus air saling berhubungan untuk kelancaran siklus air agar tidak
tergangu, jika tidak sesuai tahapan atau ada beberapa yang tergangu akan
berpengaruh dengan hasil siklus air.
• Algoritma:
a. Mengidentifikasi pengertian siklus air
b. Menganalisis perbedaan tahapan tahapan siklus air, baik siklus air pendek
maupun siklus air panjang
c. Menganalisis penyebab gangguan pada proses siklus air
d. Membuat projek dalam menjaga ketersediaan air
e. Kesimpulan

Ina Mutmainnah
202210631013129

Anda mungkin juga menyukai