1. Bagaimana pendapat Anda mengenai keberadaan CT di dalam Kurikulum
Merdeka?
Penerapan berpikir komputasi dalam pendidikan memiliki potensi besar untuk
meningkatkan keterampilan memecahkan masalah siswa secara signifikan (Maharani et al., 2020). Hal tersebut membuktikan bahwa keberadaan CT dalam lingkungan pendidikan merupakan hal yang dapat membantu untuk memaksimalkan potensi siswa. Menurut saya dengan adanya keberadaan CT di dalam kurikulum merdeka diharapkan dapat melatih keterampilan siswa dalam pemecahan masalah yang efektif, efisien, dan optimal dalam menghasilkan solusi yang baik. Dalam konteks sehari-hari, peserta didik dapat mengaplikasikan berpikir komputasi dengan mengambil data dari objek-objek konkret di sekitar mereka. Mereka dapat membandingkan objek-objek tersebut, memilih objek yang sesuai dengan kriteria tertentu, memilah-milah objek berdasarkan atributnya, menyusun objek dalam urutan tertentu, mengelompokkan objek berdasarkan kesamaan atau perbedaan, dan mengurutkan himpunan data kecil yang dihasilkan dari abstraksi objek-objek konkret tersebut.
2. Karena CT berada dalam kurikulum, CT dipandang sebagai sesuatu yang perlu
dipelajari oleh peserta didik. Menurut Anda, mengapa CT tidak diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri?
CT tidak diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri karena merupakan suatu
keterampilan yang digunakan pada semua mata pelajaran. Keterampilan CT perlu dilatih sedini mungkin kepada peserta didik.
3. Pada saat Anda membaca referensi-referensi yang ditugaskan oleh dosen Anda, bagian mana yang:
a. Paling menarik untuk Anda? Mengapa?
Setelah membaca referensi- referensi mengenai CT, hal yang menarik bagi saya adalah keterampilan CT dapat diaplikasikan untuk semua mata pelajaran.
b. Paling sulit untuk diajarkan? Mengapa?
Hal yang paling sulit adalah bagaimana untuk dapat mengimplementasikan atau menerapkan prinsip CT pada semua mata pelajaran dan kepada seluruh peserta didik dimana latar belakang dan kemampuan setiap peserta didik berbeda- beda.