Anda di halaman 1dari 122

RESTRUKTURISASI PORTOFOLIO

(TUGAS AKHIR)

Portofolio ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Computational


Thinking

OLEH:
Dea Faisal Rahmad Salim
202210631013206

PROGRAM PROFESI GURU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan hidayah-
Nya proses restrukturisasi portofolio ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Saya sadar bahwa apa yang telah saya peroleh tidak semata-mata hasil dari jerih
payah saya sendiri, tetapi hasil dari keterlibatan semua pihak. Oleh sebab itu, kami
menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Rose Fitria Lutfiana, M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah
Computational Thinking yang telah membimbing dan mendidik saya selama
satu semester ini.
2. Teman-teman mahasiswa PPG Prajabatan jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar
3. Penyelenggara program PPG Prajabatan yang telah memberikan kesempatan
kepada saya untuk mempelajari lebih dalam mata kuliah Computational
Thinking ini.
Semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan mendapat pahala dan hikmah
dari Allah Yang Maha Esa. Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam
restrukturisasi portofolio ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan restrukturisasi portofolio ini.
Akhir kata, saya berharap semoga portofolio ini bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 05 Mei 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................. Y

DAFTAR ISI ............................................................ Y

TOPIK 1 PENDALAMAN PEMAHAMAN CT ....... Y

A. Mulai Dari Diri (Hasil Reflektif 1-3) Y

B. Eksplorasi Konsep (Hasil pendalaman pemahaman CT)


Y

C. Ruang Kolaborasi (Hasil Diskusi Kelompok) ......... Y

D. Demonstrasi Kontekstual (Hasil Feedback) ........... Y

E. Koneksi Antar Materi (Hasil Keterkaitan CT) ........ Y

F. Aksi Nyata (Hasil Refleksi) ................................... Y

TOPIK 2 CT DALAM KURIKULUM ..................... Y

A. Mulai Dari Diri (Hasil Reflektif 1-3) ...................... Y

B. Eksplorasi Konsep (Hasil LK Reflektif dan LK Mahasiswa)


Y

C. Ruang Kolaborasi (Hasil Diskusi Kelompok) ......... Y


D. Demonstrasi Kontekstual (Slide presentasi kelompok) Y

E. Elaborasi Pemahamahan
dan Koneksi Antar Materi
(Hasil Kaitan antara CP
mata
pelajaran)
............................................
Y
F. Aksi Nyata (Hasil Refleksi) ................................... Y

TOPIK 3 CT DALAM PROBLEM SOLVING ......... Y

A. Mulai Dari Diri Sub 1 (Hasil Reflektif) .................. Y

B. Eksplorasi Konsep Sub 1(Hasil LK Reflektif dan LK


Mahasiswa)............................................................... Y

C. Ruang Kolaborasi Sub 1 (Hasil diskusi dan penilaian) Y

D. Demonstrasi Kontekstual Sub 1 (Hasil Kegiatan Individual)


Y

E. Mulai Dari Diri Sub 2 (Hasil Reflektif) .................. Y


F. Eksplorasi Konsep Sub 2(Hasil LK Reflektif dan LK
Mahasiswa) ............................................................... Y

G. Ruang Kolaborasi Sub 2 (Hasil diskusi dan penilaian) Y

H. Demonstrasi Kontekstual Sub 2 (Hasil Kegiatan Individual)


Y

I. Koneksi Antar Materi (Hasil Kegiatan Kelompok) . Y

J. Aksi Nyata (Hasil Refleksi) ................................... Y

TOPIK 4 UJIAN TENGAH SEMESTER ................. Y

TOPIK 5 CT DAN PROYEK ................................... Y

A. Mulai Dari Diri (Hasil Reflektif) ............................Y

B. Eksplorasi Konsep (Hasil LK Reflektif dan LK Mahasiswa)


Y

C. Ruang Kolaborasi (Hasil Diskusi Kelompok) ......... Y

D. Demonstrasi Kontekstual (Slide presentasi kelompok) Y

E. Koneksi Antar Materi (Hasil Kegiatan Individual). Y

F. Aksi Nyata (Hasil Refleksi) ................................... Y


TOPIK 6 INTEGRASI CT DALAM MATA PELAJARAN
...................................................................................... Y

A. Mulai Dari Diri (Hasil Reflektif) Y

B. Eksplorasi Konsep 1 (Hasil Lembar Kerja Reflektif) Y

C. Eksplorasi Konsep 2 (Hasil Lembar Kerja Mahasiswa) Y

D. Ruang Kolaborasi (Hasil Diskusi Kelompok) ......... Y

E. Demonstrasi Kontekstual (Hasil Feedback) ........... Y

F. Koneksi Antar Materi (Hasil Kegiatan Kelompok) . Y

G. Aksi Nyata (Hasil Refleksi dan Portofolio) ............ Y


MULAI DARI DIRI

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 1

1. Saat ini, komputer cukup banyak digunakan untuk membantu manusia


dalam melakukan berbagai hal, misalnya belanja online (daring) atau
mencari jalur untuk menuju suatu tempat. Menurut Anda, bagaimana
cara komputer ‘berpikir’ sehingga dapat membantu manusia melakukan
berbagai kegiatan?
Dalam pandangan saya, cara computer berfikir sehingga dapat membantu
manusia melakukan berbagai kegiatan adalah dengan mengembangkan
keterampilan Computational Thinking (CT) pada anak-anak dan remaja untuk
memungkinkan mereka berpikir dengan cara yang berbeda, mengekspresikan
diri mereka melalui berbagai media, menyelesaikan masalah dunia nyata, dan
menganalisis masalah sehari-hari dari perspektif yang berbeda lebih ke arah
cara cepat dalam menyelesaikan suatu masalah peserta didik di dalam
membuat sebuah karya penulisan atau sebuah karangan yang lebih efektif dan
nantinya dapat di lihat oleh khalayak umum khususnya dikalangan pelajar
misalnya dalam hal membuat puisi, pantun, membuat sebuah cerita atau
dongeng anak-anak, jika pada zaman dahulu sebelum ada komputer alat bantu
menulisnya menggunakan alat tulis dan kertas yang sifatnya masih tradisional
dan belum bisa diekspos kedalam sebuah media sosial maupun media
publikasi lainya dengan adanya komputer ditemukannya aplikasi penulisan
sebagai wadah keterampilan menulis bagi peserta didik sehingga ketika
membuat karya tulis bisa lebih efektif.
2. Apakah Anda pernah mendengar/mengetahui tentang CT? Jika pernah,
uraikan dengan ringkas apa yang Anda ketahui tentang CT!
Computational thinking adalah cara berfikir logis dan efektif untuk
menyelesaikan masalah. Dengan penggunaan komputer dan sistem dalam
berbagai kegiatan sehari-hari, mulai dari memasak, bekerja, berolahraga
sampai beristirahat. KIta dapat mengurangi masalah yang ada dengan berfikir
lebih logis dan efektif. Kemampuan pemecahan masalah ini memungkinkan
kamu untuk menganalisis masalah yang kompleks, memahami apa
masalahnya, dan menentukan solusi yang tepat. Berdasarkan hal tersebut
dapat membantu dalam menguraikan masalah menjadi beberapa bagian
kemudian diseleksi dan memperoleh solusi.
3. Jika belum pernah mendengar tentang CT dan saat ini Anda mengambil
mata kuliah ini, apa motivasi Anda dalam mengambil mata kuliah ini?
Motivasi saya dalam mengambil mata kuliah CT ini adalah agar mendapatkan
ilmu untuk melatih diri dalam menemukan solusi pada suatu permasalahan
yang dihadapi secara tepat dan efisien, serta dapat berpikir secara CT dalam
mengimplementasikan pembelajaran pada siswa SD di masa mendatang
EKSPLORASI KONSEP
Name : Dea Faisal Rahmad Salim
NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 1

1. Manfaat apa sajakah yang Anda peroleh setelah mempelajari CT?


Manfaat mempelajari CT: belajar berpikir sistematis, logis, dan runtut;
mampu menyelesaikan masalah secara efektif, efisien, dan optimal;
mengembangkan pembelajaran yang terintegrasi dengan CT. Memudahkan
kita untuk memecahkan masalah yang besar dan kompleks dengan cara yang
efektif dan efisien. Selain itu, masalah yang kompleks bisa diselesaikan
dengan baik, sehingga menjadi masalah sederhana.
1. Menurut Anda, apakah Anda sudah dapat memahami apa itu CT dan 4
fondasi CT? Jelaskan apa itu CT dan 4 fondasi dasarnya berdasarkan
pemahaman Anda!
Computational Thinking merupakan cara berpikir seperti computer scientist
yang bertujuan untuk memecahkan suatu permasalahan secara sistematis
menggunakan strategi yang efektif dan efisien. Terdapat empat fondasi
sebagai dasar dalam penerapan CT, terdiri atas dekomposisi (memecah
persoalan yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang lebih
mudah dikelola), pengenalan pola (mengenali pola atau tren pada persoalan
atau meneliti kesamaan dengan persoalan yang sudah diselesaikan
sebelumnya), abstraksi (fokus pada gambaran besar dan hal-hal yang penting
dari suatu persoalan), dan algoritma (menyusun langkah atau tahapan untuk
menyelesaikan persoalan).
2. Sampai saat ini, Anda sudah mendapatkan contoh-contoh
implementasi CT dalam kehidupan sehari-hari. Dalam contoh-contoh
tersebut, dapat dilihat bahwa CT dapat diterapkan dengan ataupun tanpa
menggunakan “komputer”. Tuliskanlah hal atau persoalan apa yang
zaman sekarang tidak memakai “komputer”, TIK, dan robot tapi
membutuhkan CT!
Menurut pendapat saya, pada zaman sekarang segala hal yang berkenaan
dengan pekerjaan semua menggunakan komputer, kecuali seperti makan,
minum, tidur dan kegiatan sehari-hari yang merupakan kegiatan primer
manusia itu saja yang tidak menggunakan komputer.
3. Tuliskan dan jelaskan minimal satu contoh penerapan untuk masing-
masing fondasi CT dalam kehidupan sehari-hari! Contoh yang Anda
berikan dapat mengandung lebih dari satu fondasi.
Contohnya adalah Saat lomba kelas dalam event classmeeting. a)
Dekomposisi, peserta didik menyiapkan berbagai alat dan bahan yang
dibutuhkan, mengidentifikasi poin-poin dalam penilaian (kebersihan,
kerapian, keindahan kelas, dan kelengkapan administrasi kelas, kondisi
barang atau perkakas yang ada di kelas. b) Pengenalan Pola, peserta didik
mencari informasi tentang kriteria kelas yang baik dan berpedoman pada
kelas-kelas yang menjadi juara tahun sebelumnya. c) Abstraksi, peserta didik
mengeluarkan barang-barang yang tidak diperlukan di kelas seperti
mengeluarkan kursi dan meja yang rusak dan tidak digunakan, mengecat
dinding yang mengandung gambar atau tempelan dengan unsur negatif, dan
mencari tanaman yang dapat ditanaman di dalam pot bunga untuk diletakkan
di pojok ruang kelas. d) Algoritma, Peserta didik bergotong royong dan
membagi anggota menjadi beberapa tim (kebersihan, keindahan, dan
kerapian).
RUANG KOLABORASI

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD

Topic 1

Nama Kelompok : 1. Dea Faisal Rahmad Salim


2. Kiki Damayanti
3. Nurul Azizah
Hasil Diskusi Mahasiswa secara Umum :
Computational Thinking adalah proses berfikir dalam memformulasikan persoalan dan berstrategi dalam
menentukan solusi yang efektif, efisien, optimal untuk dikerjakan oleh agen pemroses informasi / solusi
tersebut. Agen pemroses yang dimaksud bisa dalam bentuk manusia dan komputer

Contoh hal atau persoalan zaman yang tidak memakai “komputer”.


1. Mencuci pakaian putih
2. Dalam pembelajaran kimia”mengapa ketika siswa mempelajari konsep atom Rutherford tidak mampu
memahami atom sebagaimana pemahaman atom menurut Rutherford ?
3. Memasak bubur ayam
Penerapan fondasi CT dalam kehidupan sehari – hari
A. Jawaban yang sudah tepat
1.Mencuci pakaian putih
 Dekomposisi, pada tahap awal mengumpulkan pakaian putih yang akan dicuci, menyiapkan alat
cuci, ember dan memahami proses pencucian.
 Pengenalan Pola, mengetahui pola dalam mencuci pakaian putih dari memisahkan pakaian putih
dengan pakaian berwarna untuk dicuci, memperkirakan detergen dan air yang akan dibutuhkan
untuk mencuci pakaian.
 Abstraksi, setelah mengetahui berapa banyak pakaian putih yang kotor, kemudian akan
dilanjutkan dengan memahami pakaian yang kotor, menyatukan pakaian kedalam ember hingga
mencucinya dan menjemurnya.
 Alogaritma, setelah mengetahui langkah di atas dari pemecahan mencuci pakaian putih mulai dari
memilah pakaian, menyiapkan detergen, alat mencuci, mencuci hingga menjemur.
2. Dalam pembelajaran kimia”mengapa ketika siswa mempelajari konsep atom Rutherford tidak
mampu memahami atom sebagaimana pemahaman atom menurut Rutherford ?
 Dekomposisi
 Karena siswa belum memahami konsep abstrak untuk membayangkan benda kecil seperti atom
bisa esksis, apalgi membayangkan elektron.
 Belum ada visualisasi bergerak yang valid pada pembelajaran
 Penjelasan tentang arah tembakan sinar alfa ke lempeng tipis emas di bahan ajar masih
membingungkan.
 Tidak ada data yang ditampilkan, siswa tidak di ajak analisis.
 Siswa tidak di ajak untuk mempertimbangkan data
 Tidak dijelaskan mengapa emas digunakan untuk percobaan
 Siswa dan guru masih percaya, tidak bisa memahami konsep adalah dengan hafal tidaknya
terhadap konsep.
 Karena siswa tidak melakukan percobaan seperti yang dilakukan oleh Rutherford
 Pengenalan Pola
 Jika hanya mendengarkan tidak akan paham.
 Siswa belajar hanya bersumber dari apa yang disampaikan guru
 Siswa belajar belum cukup paham namun diajak ( terpaksa ) mempelajari materi selanjutnya,
siswa menghafal konsep  Abstrak  Menajamkan atau memperdalam pemahaman
 Fokus pada bukti untuk solusi menutupi kekurangan dari teori sebelumnya
 Memberikan visualisasi konsep atom Rutherford yang tepat
 Melakukan demonstrasi untuk menggambarkan konsep atom
 Melakukan simulasi untuk menggambarkan konsep atom Rutherford
 Alogaritma
 Mereview teori atom Thompson
 Mengkonfrontasi pemahaman teori atom Thompson dengan menyajikan fakta fakta ( konsep
partikel bermuatan yang bergerak )
 Mengusulkan teori baru / hopotesis ( rambu rambu supaya tidak melompat ke kerugian )
 Merancang pembuktian
 Memverifikasi data
 Menganalisis data
 Merumuskan kesimpulan
 Teori baru Rutherford
3. Memasak Bubur Ayam
 Dekomposisi, pada tahap awal kami menyiapkan langkah pemecahan permasalahan dengan
menyiapkan bahan bahan ( 1 kg beras, air, kaldu ayam, dan ½ kg daging ayam ) dan alat ( tempat
nasi, pemasak / rice cooker )
 Pengenalan Pola, dengan memahami prosedur / proses memasak bubur ayam dimulai dari
memasak air dahulu, memasak beras hingga menyalakan mesin pemasak bubur tersebut.
 Abstraksi, pandangan terkait seberapa banyak beras yang harus dibutuhkan untuk memasak
bubur, komposisi takaran antara beras dan airnya
 Alogaritma, sudah memahami polanya sehingga stepnya masukan beras secukupnya, air
secukupnya, memasukkan kaldu ayam dan potongan ayam, nyalakan mesin pemasak nasi.
Jawaban Kurang Tepat
Dalam Pembelajaran IPA, siwa mengamati banyaknya sampah plastik dan menyebabkan pencemaran
lingkungan. Tanah menjadi tidak subur dan tidak bisa ditanami. Bagaimana solusinya ?
 Dekomposisi  Apa yang menyebabkan menumpuknya sampah plastik ? banyak orang yang sudah
terbiasa menggunakan plastik dalam kehidupannya
 Mengapa tanah menjadi tercemar ? palstik merupakan jenis benda yang sulit untuk diuraikan
secara ilmiah
 Dalam tahap ini, siswa mengidentifikasi masalah yang ingin dicari solusinya. Solusi yang
diperoleh : mencari pengganti kantong plastik dengan kemasan yang lebih ramah lingkungan
seperti kertas dengan bahan singkong cara lain mengolah sampah plastik dengan mendaur
ulang
 Pengenalan Pola, berfokus pada alternatif pengganti plastik yang lebih ramah lingkungan misalnya
membuat plastik dari singkong
 Abstraksi, mencari langkah langkah pembuatan kantong plastik dari singkong yang ramah
lingkungan. Siswa menuliskan secara rinci dan urut
 Alogaritma, orang menggunakan kantong plastik untuk menyimpan / membawa barang
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

Nama : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD

Topic 1

NAMA/NO KELOMPOK KELOMPOK 9


1. Dea Faisal Rahmad Salim
NO. INDUK / NAMA MAHASISWA 2. Kiki Damayanti
3. Nurul Azizah
FEEDBACK/ PERTANYAAN TANGGAPAN/SOLUSI
1. Dalam penerapan Computational Thinking, apakah Pengertian dari Computational Thinking itu sendiri
harus menemukan persoalan terlebihdahulu? adalah proses berfikir dalam memformulakan
persoalan dan strategi dalam menentukan solusi yg
efektif, optimal untuk dikerjakan oleh agen pemroses
informasi / solusi tersebut. agen pemroses yang
dimaksud bisa dalam bentuk manusia maupun
komputer. Sehingga dari pernyataan tersebut sudah
jelas bahwa dalam penerapan Computational
Thinking perlu adanya suatu persoalan terlebih
dahulu sehingga kita dapat menentukan bagaimana
menentukan solusi yang efektif dan optimal untuk
dikerjakan.
2. PPada kelompok sebelumnya telah dijelaskan bahwa Menurut kelompok kami bagian yang tidak sesuai
pernyataan yang sesuai mencakup 4 fondasi yang yaitu pada penjelasan masing-masing fondasi yang
merupakan computational thinking jika tidak tidak dijelaskan secara terperinci. Sehingga pada
memenuhi 4 fondasi tersebut merupakan pernyataan masing – masing fondasi tersebut menimbulkan
yang tidak sesuai. Namun di kelompok ini dijelaskan pemaknaan yang ganda sehingga besar kemungkinan
pernyataan yang tidak sesuai juga dijelaskan pelaku pelaksana Computational Thingking tersebut
4 fondasi. Mohon penjelasannya! bisa melaksanakan secara acak pada penerapannya..

3 Apakah dalam CT diperlukan suatu permasalahan? Hal ini berkaitan dengan pertanyaan nomor 1 dimana
disebutkan bahwa dalam penerapan Computational
Thinking perlu sebuah persoalan dimana suatu
persoalan tersebut merupakan suatu masalah yang
harus ditangani dan ditentukan suatu formulanya
demi suatu solusi yang efektif dan optimal dilakukan
dalam pemecahan suatu permasalahan
KONEKSI ANTAR MATERI

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD

Topic 1

Computational Thinking
Topik 1 Pendalaman Pemahaman Computational Thinking
Koneksi Antar Materi

Pertanyaan :
1. Tuliskan contoh-contoh hubungan CT dengan kehidupan sehari-hari Anda!
Jawaban :
Computational thinking merupakan kemampuan memecahkan masalah dengan
menerapkan ilmu komputasi. Kemampuan pemecahan masalah ini
memungkinkan kamu untuk menganalisis masalah yang kompleks, memahami
apa masalahnya, dan menentukan solusi yang tepat. Dengan computational
thinking, kamu dapat menguraikan masalah menjadi beberapa bagian atau
tahapan yang efektif. Sehingga menghasilkan solusi yang tepat dan dapat
dipahami baik oleh komputer, manusia, atau keduanya. Dalam konsepnya,
terdapat empat pilar utama dalam berpikir komputasi, yang masing-masing
memiliki tujuannya sendiri yaitu Dekomposisi, mengenali pola, abstraksi, dan
algoritma. Berikut contoh Penerapan CT dalam kehidupan seharihari yaitu: a.
Memasak, memerlukan pemikiran CT karena tidak hanya sekedar memasak
tapi berfikir bagaimana cara memasak dengan cepat, dan tepat sesuai gizi yang
dibutuhkan b. Mencuci pakaian putih, memerlukan pemikiran CT karena
mencuci pakaian putih memiliki tantangan tersendiri yaitu jika perlakuannya
salah maka akan berakibat negative seperti warna pakaian memudar, kusut atau
bahkan terkena warna pakaian lain
2. Menurut pendapat Anda, dapatkah CT diterapkan pada mata pelajaran yang
akan Anda ajar?
Jawaban:
Penerapan CT dapat dilakukan baik pada metode atau bentuk pengajaran, soal-
soal, atau aktivitas lainnya di dalam kelas. Computational thinking dapat
diterapkan pada mata pelajaran pendekatan dalam proses pembelajaran. CT
memang memiliki peran penting dalam pengembangan aplikasi komputer,
namun CT juga dapat digunakan untuk mendukung pemecahan masalah di
semua disiplin ilmu, termasuk humaniora, matematika dan ilmu pengetahuan.
Computational juga dapat diterapkan pada setiap pembelajaran yang akan
diajarkan. Contohnya seperti pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam
membuat kolase dari bahan biji-bijian.
Dekomposisi: Sebelum melaksanakan kegiatan , peserta didik menyiapkan
biji-bijian untuk ditempel ke gambar, lem dan gunting serta peralatan lain yang
di butuhkan. Biji-bijian yang digunakan terdiri dari berbagai jenis seperti
jagung, kedelai,kacang-kacangan,beras.
Pengenalan pola : Pembuatan kolase dilakukan dengan peserta didik
menggambar terlebih dahulu sebuah gambar yang akan di gunakan untuk
kerajinan kolase
Abstraksi : Pandangan peserta didik terkait seberapa banyak biji-bijian yang
akan di gunakan dalam membuat kerajinan kolase, sehingga menentukan
ukuran gambar.
Algoritma : Peserta didik telah memahami cara membuat kolase dari biji-
bijian yang nantinya akan ditempelkan ke gambar yang telah di buat.
AKSI NYATA

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD

Topic 1

1. Apa harapan/target Anda dalam mengikuti mata kuliah ini?


Harapan saya setelah mengikuti mata kuliah computional thinking ini yaitu
melatih mindset saya untuk berpikir kreatif dan inovatif selain itu dapat berpikir
dalam memformulasikan persoalan dan berstrategi dalam menentukan/memilih
solusi yang efektif, efisien, optimal.
2. Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari CT?
Setelah mempelajari Computational Thinking, saya mendapatkan pemahaman
bahwa Computational Thinking adalah pendekatan berfikir yang
menggabungkan logika, algoritma, dan pemrograman untuk menyelesaikan
masalah dan menciptakan solusi secara efisien. Ini termasuk menggunakan
strategi seperti pemecahan masalah, deskripsi yang sistematis, analisis data,
dan pemodelan masalah. Ini juga melibatkan pemahaman struktur data seperti
array, teks, dan gambar.
3. Bagaimana pendapat Anda mengenai keberadaan CT dalam kehidupan
Anda?
Saya pikir Computational Thinking sangat penting dalam kehidupan saya. Ini
akan membantu saya untuk lebih cepat menyelesaikan masalah dan
menciptakan solusi yang efisien. Ini juga dapat membantu saya meningkatkan
keterampilan kritis dan analitis saya. Dengan demikian, Computational
Thinking akan memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih baik dan
efisien.
4. Bagaimana perasaan Anda setelah belajar mengenai CT?
Saya merasa sangat antusias dan tertarik dengan Computational Thinking.
Saya yakin bahwa ini akan menjadi keterampilan yang sangat berguna bagi
saya dan akan membantu saya meningkatkan keterampilan berfikir yang dapat
saya gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Apa potensi kendala yang mungkin akan Anda alami selama mengikuti
kuliah ini? Jika ada, tindakan apa yang akan Anda lakukan untuk
mengantisipasinya?
Kendala dalam mengikuti perkuliahan pada materi computional thinking yaitu
masih pertama mengetahui tentang matakuliah ini, dalam mengatasi kendala
tersebut tentunya saya memahami secara sungguh-sungguh sehingga dapat
menerapkan konsep computional thinking dalam kehidupan sehari-hari
MULAI DARI DIRI

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 2

PERTANYAAN REFLEKTIF
1. Bagaimana pendapat Anda mengenai keberadaan CT di dalam
Kurikulum Merdeka?
Keberadaan CT di dalam Kurikulum Merdeka sangat mendukung proses
pembelajaran. Kurikulum merdeka merupakan kurikulum pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik dengan mengutamakan penggunakan model
Problem-Based Learning dan Project-Based Learning. Dua model ini perlu
didukung dengan adanya Computational Thinking, sebab model pembelajaran
ini menuntut peserta didik untuk dapat memiliki kemampuan problem solving
yang bak. Adanya CT akan menuntun peserta didik untuk dapat menganalisis
dan memecahkan masalah atau persoalan dalam kehidupan sehari-hari dengan
kreatif, logis, sistematis, dan terstruktur sehingga didapatkan pemecahan
masalah yang efektif, efisien, dan optimal.

2. Karena CT berada dalam kurikulum, CT dipandang sebagai sesuatu yang


perlu dipelajari oleh peserta didik. Menurut Anda, mengapa CT tidak
diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri?
CT tidak diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri karena CT
merupakan keterampilan berpikir yang dapat dilatihkan kepada peserta didik
melalui semua mata pelajaran yang ada dalam satuan pendidikan. karena CT
adalah literasi berpikir yang perlu dilatih secara terus-menerus, maka tidak
cukup hanya dilatih pada mata pelajaran. CT sangat disarankan diintegrasikan
pada seluruh mata pelajaran lain. Guru hanya dapat menumbuhkan dan
mengasah keterampilan CT, sedangkan siswa akan berkembang secara
mandiri berkat proses pembelajaran yang dirancang oleh guru.
3. Pada saat Anda membaca referensi-referensi yang ditugaskan oleh
dosen Anda, bagian mana yang:
• Paling menarik untuk Anda? Mengapa?
• Paling sulit untuk diajarkan? Mengapa?
Hal yang menarik dalam CT ini adalah mengajarkan kita untuk berpikir
sistem dengan memperhatikan fondasi yang ada pada CT untuk
menyelesaikan persoalan yang dihadapi baik persoalan ringan ,sedang hingga
berat dengan menerapkan fondasi pada CT. Dengan demikian maka kita akan
menemukan solusi yang sesuai dengan persoalan yang kita hadapi tentunya
solusi yang efektif dan efisien. Bagian menariknya adalah CT tidak harus
menggunakan komputer dalam penerapannya, CT ini dapat digunakan dalam
situasi dan permasalahan apapun dalam kehidupan sehari-hari. Serta adanya
kebebasan untuk merancang pembelajaran dan asesmen sesuai dengan
karakteristik peserta didik. Paling sulit untuk diajarkan yaitu: membuat latihan
soal problem solving dengan kompleksitas berpikir tingkat tinggi yang
menerapkan CT dan memberikan pengertian apa itu CT agar Peserta Didik
mampu menerapkan di kehiduan sehari – hari.
EKSPLORASI KONSEP

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 2

1. Paparan Konsep
Paparan Konsep CT dalam kurikulum juga seperti pembelajaran yang lain,
yaitu memiliki Capaian Pembelajaran (CP). Dalam kurikulum SD, CT
diintegrasikan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan
IPAS. Sementara untuk jenjang SMP dan SMA, CT secara eksplisit terdapat
pada mata pelajaran Informatika. Terdapat keserupaan CP pada fase-fase yang
diberikan, namun pada setiap kenaikan fase, diberikan persoalan atau problem
dengan kompleksitas yang semakin meningkat, untuk objek mulai konkrit
sampai dengan “abstrak”. Pembelajaran CT perlu dimulai sejak usia dini dan
perlu terus diasah bersama semua mata pelajaran lainnya. Kemampuan dan
keterampilan CT diperoleh secara konstruktif dan berjenjang sesuai dengan
usia dan seiring dengan semakin dalamnya pengetahuan bidang lain yang
dikuasainya.

2. Bagi calon guru kelas I sampai VI. Ceritakan dengan kata-kata Anda
sendiri terkait peningkatan capaian yang ada pada fase A sampai C.
Apakah Anda dapat melihat peningkatan capaian dari fase A-C? Jelaskan
jawaban Anda!

Saya dapat melihat peningkatan dari setiap CP. Hal ini dilihat dari kemajuan
hasil belajar siswa terjadi melalui penilaian pembelajaran, yaitu. evaluasi
Siswa yang belum mencapai hasil belajarnya atau yang mengalami
peningkatan hasil belajarnya dapat memperoleh bantuan untuk mencapai hasil
belajarnya. Peningkatan hasil belajar tahap A-C tercermin dari hasil belajar
hasil akhir. Sehingga peningkatan capaian yang ada pada fase A-C dapat
ditunjukkan dengan adanya kompetensi yang ingin dicapai pada setiap fase
meningkat.

3. Menurut Anda, bagaimana posisi CT di Indonesia jika dibandingkan


keberadaannya di beberapa negara lain yang sudah berupaya terlebih
dahulu untuk memasukkan CT ke dalam kurikulumnya?
Di Indonesia posisi CT sudah cukup baik, hal ini terlihat dengan CT yang
sudah mulai diterapkan oleh beberapa satuan pendidikan, bahkan pemerintah
melalui kemdikbud yang telah memasukkannya ke dalam kurikulum nasional
yang dikenal dalam mata pelajaran informatika. Namun CT di Indonesia
sebelum sepenuhnya diterapkan atau diintegrasikan dalam mata pelajaran lain
seperti, IPA, IPA, dan Bahasa. Hal ini berbeda dengan negara-negara maju
seperti merika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, dan Singapura yang telah
mengintegrasikan CT ke dalam kurikulum mereka, baik sebagai mata pelajaran
tersendiri maupun terintegrasi ke dalam mata pelajaran lain seperti
matematika, sains, bahasa, dan ilmu komputer. Negara-negara tersebut telah
mengembangkan program dan inisiatif meningkatkan keterampilan CT peseta
didik. Selain itu, di Indonesia juga belum banyak guru yang menyusun bahan
ajar (LKPD) dan instrumen soal yang berbasis CT.
Nama / NIM DEA FAISAL RAHMAD SALIM / 202210631013206
Fase (A/B/C/D/E/F) Fase A : Bahasa Indonesia Kelas I & II SD
 Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi
dan bernalar, sesuai dengan tujuan, kepada teman sebaya dan orang
dewasa di sekitar tentang diri dan lingkungannya.
 Peserta didik menunjukkan minat serta mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan;
berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi sederhana dalam
interaksi antar pribadi serta di depan banyak pendengar secara
santun.
 Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru
melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik
yang beragam.
 Peserta didik juga mulai mampu mengungkapkan gagasannya
secara lisan dan tulisan dengan sikap yang baik menggunakan kata-
kata yang dikenalinya sehari-hari.
Fase B : Bahasa Indonesia kelas III & IV SD
 Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi
dan bernalar, sesuai dengan tujuan, kepada teman sebaya dan orang
dewasa tentang hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya.
 Peserta didik menunjukkan minat terhadap teks,
mampu memahami dan menyampaikan gagasan dari teks
informatif, serta mampu mengungkapkan gagasan dalam kerja
kelompok dan diskusi, serta memaparkan pendapatnya secara
lisan dan tertulis.
 Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru
melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra
dengan topik yang beragam. Peserta didik mampu membaca
dengan fasih dan lancar.
Fase C : Bahasa Indonesia Kelas V & VI
 Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk
berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dan konteks
sosial.
Peserta didik menunjukkan minat terhadap teks,mampu
memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi dan pesan
dari paparan lisan dan tulis tentang topik yang dikenali dalam teks
narasi dan informatif.
 Peserta didik mampu menanggapi dan mempresentasikan
informasi yang dipaparkan;berpartisipasi aktif dalam diskusi;
menuliskan tanggapannya terhadap bacaan menggunakan
pengalaman dan pengetahuannya;menulis teks untuk
menyampaikan pengamatan danpengalamannya dengan lebih
terstruktur.
 Peserta didik memiliki
 kebiasaan membaca untuk hiburan, menambah pengetahuan, dan
keterampilan.
Tuliskan Kata-Kata Kunci yang membedakan masing-masing fase.
Fase A : peserta didik mampu mengungkapkan gagasannya melalui lisan dan tulisan dengan
bahasa yang baik berdasarkan bahasa sehari-hari
Fase B : peserta didik mampu serta memaparkan pendapatnya secara
lisan dan tertulis.
Fase C : mengolah, dan menginterpretasi informasi dan pesan dari paparan lisan dan tulis
tentang topik yang dikenali dalam teks narasi dan informatif.
Setelah memperhatikan dengan lebih seksama kata kunci pembeda pada tiap fase, tuliskan
peningkatan kompleksitas capaian fase A-C :
Pada fase A-C tersebut terdapat peningkatan kognitif sesuai dengan taksonomi Bloom yaitu
pada fase A peserta didik mampu menyampaikan gagasan secara lisan atau tertulis sesuai
dengan C1, kemudian pada Fase B peserta didik tentunya mengalami peningkatan Capaian
dengan mampu memaparkan pendapatnya sesuai dengan C-2 serta C-3 , Pada fase C terjadi
peningkatan bahwa peserta didik mampu menginterprestasikan informasi, pada tahap ini
peserta didik mencapai pada C5
RUANG KOLABORASI
Name : Dea Faisal Rahmad Salim
NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 2

Nama/NIM KIKI DAMAYANTI


NURUL AZIZAH
DEA FAISAL RAHMAD SALIM
Fase A
CP peserta didik mampu menerapkan berpikir
komputasional dalam menyelesaikan persoalan
sehari-hari yang dialami dengan
mengidentifikasi, membandingkan, memilih,
memilah, mengelompokkan, dan mengurutkan
objek konkrit.
Istilah dan makna dari kata-kata yang sudah disepakati oleh kelompok:
1. Komputational
2. Objek Konkrit
Kata-kata yang dipahami sebagai makna yang berbeda oleh anggota kelompok. Diskusikan lebih lanjut
tentang perbedaan makna tersebut! Diskusikan juga dengan konsep pada saat eksplorasi konsep :
1. Komputational adalah terminology yang sekarang ini digunakan untuk merujuk pada ide dan
konsep dalam penerapan berbagai bidang computer science (CS) atau Teknik informatika. Secara
internasional, telah terjadi debat terkait pentingnya pemahaanakan computer science, tidak hanya
dalam konten, tetapi juga sebagai salah satu kemampuan umum, terkait pemikiran yang kritis
dalam dunia teknologi sekarang ini.
2. Objek Konkrit adalah kata yang acuannya nyata atau dapat dicerap oleh pancaindera, misalnya
buku, rumah, dan dingin. Kata-kata tersebut dapat dirasakan keberadaannya melalui indera kita.
Tuliskan pemaknaan mengenai CP yang dibahas di kelompok, sesuai pemahaman bersama seluruh anggota
kelompok :
- Pada akhir fase A, peserta didik dapat menerapkan langkah – langkah penyelesaian masalah dalam
kehidupan sehari – hari berdasarkan bagian atau tahapan yang efektif. Sehingga menghasilkan
solusi yang tepat dapat di pahami baik menggunakan computer ataupun pemikira
kritis manusia.
Nama/NIM KIKI
DAMAYANTI
NURUL AZIZAH
DEA FAISAL RAHMAD SALIM
Fase B
CP peserta didik mampu menerapkan berpikir
komputasional dalam menyelesaikan persoalan
sehari-hari dengan membandingkan, memilih,
memilah, menyusun, mengelompokkan, dan
mengurutkan himpunan data kecil hasil
abstraksi benda konkrit menggunakan berbagai
cara untuk menghasilkan beberapa solusi
dengan memanfaatkan perkakas yang
disediakan.
Istilah dan makna dari kata-kata yang sudah disepakati oleh kelompok:
1. Komputasi
2. Abstraksi
3. Perkakas
Kata-kata yang dipahami sebagai makna yang berbeda oleh anggota kelompok. Diskusikan lebih lanjut
tentang perbedaan makna tersebut! Diskusikan juga dengan konsep pada saat eksplorasi konsep :
1. Komputasi adalah adalah proses penggunaan teknologi komputer untuk menyelesaikan
sejumlah tugas. Meski berkaitan dengan permodelan matematika dan penyelesaian numerik, ilmu
komputasi lebih sering dikaitkan dengan computer.
2. Abstraksi adalah deskripsi dari suatu masalah ada level generalisasi tertentu, sehingga
memungkinkan kita untuk berkonsentrasi pada aspek kunci dari masalah tersebut tanpa
memperhatikan hal-hal detail.
3. Perkakas adalah Alat / benda yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan kita sehari-
hari.
Tuliskan pemaknaan mengenai CP yang dibahas di kelompok, sesuai pemahaman bersama seluruh
anggota kelompok :
- Pada akhir fase B, peserta didik dapat menyelesaikan suatu persoalan dalam kehidupan sehari-
hari dengan menggunakan suatu tahapan CT untuk menghasilkan suatu solusi, dimana solusi
tersebut dapat dipecahkan menggunakan alat.
Nama/NIM KIKI DAMAYANTI
NURUL AZIZAH
DEA FAISAL RAHMAD SALIM
Fase C
CP peserta didik mampu menerapkan berpikir
komputasional dalam menyelesaikan persoalan
sehari-hari dengan membandingkan,
menyusun, mengelompokkan, dan
mengurutkan himpunan data hasil abstraksi
benda konkrit yang lebih banyak dan kompleks
dengan menggunakan berbagai cara untuk
menghasilkan lebih banyak alternatif solusi
yang mengintegrasikan berpikir komputasional
dalam memanfaatkan perkakas
yang digunakannya.
Istilah dan makna dari kata-kata yang sudah disepakati oleh kelompok:
1. Mengintegrasikan : menggabungkan / menyatukan
Kata-kata yang dipahami sebagai makna yang berbeda oleh anggota kelompok. Diskusikan lebih lanjut
tentang perbedaan makna tersebut! Diskusikan juga dengan konsep pada saat eksplorasi konsep :
1. Mengintegrasikan adalah menggabungkan atau menyatukan urutan suatu penyelesaian
permasalahan dengan menggunakan tahapan CT
Tuliskan pemaknaan mengenai CP yang dibahas di kelompok, sesuai pemahaman bersama seluruh
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 2

NAMA KELOMPOK & NIM DEA FAISAL RAHMAD SALIM


KIKI DAMAYANTI
NURUL AZIZAH

FASE ISTILAH YANG MAKNA DARI ISTILAH


BARU DIKETAHUI
MAKNANYA
Fase B peserta didik  Komputasi  Komputasi adalah proses penggunaan
mampu menerapkan  Abstraksi teknologi komputer untuk
berpikir  Perkakas
komputasional dalam menyelesaikan sejumlah tugas. Meski
menyelesaikan berkaitan denganpermodelan
persoalan sehari-hari matematika dan penyelesaian numerik,
dengan
ilmu komputasi lebih sering dikaitkan
membandingkan,
memilih, dengan computer.
memilah,menyusun,  Abstraksi adalah deskripsi dari suatu
mengelompokkan,dan
masalah ada levelgeneralisasi
mengurutkan
himpunan data kecil tertentu,sehingga memungkinkan
hasil abstraksi benda kita untuk berkonsentrasi pada aspek
konkrit menggunakan
kunci darimasalah tersebut tanpa
berbagai cara untuk
memperhatikan hal-hal detail.
menghasilkan
 Perkakas adalah Alat / benda yang
beberapa solusi
digunakan untuk mempermudah
dengan
pekerjaan kita sehari-hari.
memanfaatkan
perkakas yang
disediakan.

Tuliskan Pemahaman yang anda dapat dari presentasi rekan anda mengenai CP CT pada fase
yang berbeda dari fase yang anda kerjakan dalam kelompok
Fase B Peserta didik mampu menyusun,
mengelompokkan,dan mengurutkan
himpunan data kecil hasil abstraksi benda
konkrit.
ELABORASI PEMAHAMAHAN DAN KONEKSI ANTAR MATERI

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 2

PERTANYAAN

1. Bagaimana cara menerapkan computational thingking secara efektif pada peserta didik
jenjang sekolah dasar yang tergolong Fase A?

2. Apakah computational thinking dapat diterapkan pada semua bidang ilmu mata pelajaran
sekolah dasar? Jelaskan!

3. Apabila seorang guru mendapatkan tugas mengajar disekolah yang kurang memadai sarana
dan prasarananya. Bagaimana cara guru dapat menerapkan computational thinking pada
sekolah tersebut? Kemudian apakah sekolah yang kurang memadai sarana dan
prasarananya berpengaruh terhadap penerapan computational thinking?

KONEKSI ANTAR MATERI

Fase A ( untuk kelas I – II SD )


CP Computational Thinking Pada akhir fase A, peserta didik mampu
menerapkan berpikirkomputasional dalam
menyelesaikan persoalan sehari-hariyangdialami
dengan mengidentifikasi,
membandingkan,memilih, memilah,
mengelompokkan, dan mengurutkanobjek
konkrit.
CP Mata Pelajaran Matematika:
Peserta didik dapat melakukan operasi
penjumlahan dan pengurangan menggunakan
benda-benda konkret yang banyaknya sampai
20
Keterkaitan CP CT dan CP mata pelajaran Membahas tentang mengidentifikasi, cara
berfikir dalammemecahkan operasi
penjumlahan dan pengurangan
dalamkehidupan sehari-hari menggunakan
objek konkrit
Fase B (untuk Kelas III-IV SD)
CP Computational Thinking Pada akhir fase B, peserta didik mampu
menerapkan berpikirkomputasional dalam
menyelesaikan persoalan sehari-hari dengan
membandingkan, memilih, memilah,
menyusun,mengelompokkan, dan mengurutkan
himpunan data kecilhasil abstraksi benda konkrit
menggunakan berbagai carauntuk menghasilkan
beberapa solusi dengan
memanfaatkan perkakas yang disediakan.
CP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia:
Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan
dalam suatu percakapan dan diskusi dengan
mematuhi tata caranya.Peserta didik mampu
menceritakan kembali suatu informasiyang
dibaca atau didengar dari teks narasi dengan
topik yang beraneka ragam.
Keterkaitan CP CT dan CP mata pelajaran Membahas tentang cara berfikir secara
terstruktur dalammemecahkan suatu masalah
dalam kehidupan sehari-hari
Fase C (untuk Kelas V-VI SD)
CP Computational Thinking Pada akhir fase C, peserta didik mampu
menerapkan berpikirkomputasional dalam
menyelesaikan persoalan sehari-haridengan
membandingkan,menyusun, mengelompokkan,
dan mengurutkan himpunan data hasil abstraksi
benda konkrityang lebih banyak dan kompleks
dengan menggunakan berbagai cara untuk
menghasilkan lebih banyak alternatifsolusi yang
mengintegrasikan berpikir komputasional
dalammemanfaatkan perkakas
yang digunakannya
CP Mata Pelajaran IPAS:
Peserta didik menggunakan peta
konvensional/digital untukmengenal letak dan
kondisi geografis negara Indonesia
Keterkaitan CP CT dan CP mata pelajaran Membahas tentang cara berpikir alternatif
solusi langkah dalam memecahkan suatu
masalah
AKSI NYATA

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 2

1. Bagaimana perasaan Anda saat menelaah lebih lanjut mengenai CP CT dalam pertemuan
kuliah ini?

Saya menjadi sadar bahwa ada banyak hal yang belum saya ketahui dan perlu saya ketahui
lebih lanjut tentang CT. Bahwa setiap capaian pembelajaran CT terdapat barbagai fase dan saling
memiliki keterkaitan. saya merasa ada banyak hal baru yang saya ketahui dan setelahnya saya
merasa lebih dalam lagi mempelajari CT ini, mengerti bagaimana fasefase yang ada. computational
thinking sangat penting untuk diajarkan kepada peserta didik. Hal ini bertujuan agar peserta didik
dapat mengetahui dengan tepat apa yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan suatu
permasalahan, selain itu dengan berpikir secara komputasional juga melatih otak peserta didik
untuk terbiasa berpikir secara logis, terstruktur, dan kreatif. Dan saya dapat termotivasi untuk
mengimplementasikan pada sekolah dasar yaitu pada fase A, B, dan C.

2. Tuliskan pengetahuan-pengetahuan baru yang Anda dapatkan dari pertemuan ini.

Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD), Pada akhir fase A, peserta didik mampu
menerapkan berpikir komputasional dalam menyelesaikan persoalan sehari-hari yang dialami dengan
mengidentifikasi, membandingkan, memilih, memilah, mengelompokkan, dan mengurutkan objek
konkrit. Fase B ( Umumnya untuk kelas III dan IV SD), pada akhir fase B, peserta didik mampu
menerapkan berpikir komputasional dalam menyelesaikan persoalan sehari-hari dengan
membandingkan, memilih, memilah, menyusun, mengelompokkan, dan mengurutkan himpunan data
kecil hasil abstraksi benda konkrit menggunakan berbagai cara untuk menghasilkan beberapa solusi
dengan memanfaatkan perkakas yang disediakan. Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD), pada
akhir fase C, peserta didik mampu menerapkan berpikir komputasional dalam menyelesaikan
persoalan sehari-hari dengan membandingkan, menyusun, mengelompokkan, dan mengurutkan
himpunan data hasil abstraksi benda konkrit yang lebih banyak dan kompleks dengan menggunakan
berbagai cara untuk menghasilkan lebih banyak alternatif solusi yang mengintegrasikan berfikir
komputasional dalam memanfaatkan perkakas yang digunakannya
MULAI DARI DIRI
Name : Dea Faisal Rahmad Salim
NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 3

1. Pernahkah Anda mengerjakan soal Bebras sebelum masuk ke Topik 3?


Belum Pernah
2. Apa pendapat Anda mengenai soal Bebras?
Soal bebras berperan penting bagi siswa (peserta kompetisi) maupun guru (sebagai penyusun soal). Siswa
“didorong” untuk berpikir tentang informatika, sedangkan guru harus berpikir tentang kaitan kehidupan sehari-
hari dengan ilmu komputer. Soal yang kreatif dan menarik adalah tantangan utama dalam penyelenggaraan
kompetisi Bebras. Penyusun soal Bebras berusaha memilih soal yang menarik untuk memotivasi siswa dal am
mengidentifikasi persoalan informatika dan berpikir lebih dalam tentang teknologi. Mereka juga ingin
menyajikan sebanyak mungkin topik informatika dan pembelajaran komputer. Di bidang informatika, masih ada
masalah silabus. Bahkan di sekolah-sekolah di beberapa negara, sampai saat ini belum ada kesepakatan bersama
materi apa yang harus dimasukkan dalam silabus informatika yang terpadu, dengan memanfaatkan teknologi
informasi.
3. Latihan CT apa saja yang pernah Anda kerjakan selain soal Bebras? Apa nama situs/sumber Anda
mengerjakan latihan CT?
Bebras adalah sebuah inisiatif internasional yang tujuannya adalah untuk mempromosikan Computational
Thinking (Berpikir dengan landasan Komputasi atau Informatika), di kalangan guru dan murid mulai tingkat SD,
serta untuk masyarakat luas. Jadi saya pernah mengerjakan soal yang terkait informatika. situs di internet.
Tantangan bebras menyajikan soal-soal yang mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan kritis dalam
menyelesaikan persoalan dengan menerapkan konsep-konsep berpikir komputasional.

4. Pernahkah Anda mendapat informasi mengenai Tantangan Bebras?


belum pernah

5. Pernahkah Anda membimbing siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan CT (dengan soal Bebras
atau soal CT lainnya)? Jika pernah, bagaimana pengalaman Anda ketika membimbing siswa?
belum pernah. Saya belum pernah membimbing siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan CT
EKSPLORASI KONSEP SUB 1
Name : Dea Faisal Rahmad Salim
NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 3

NAMA : DEA FAISAL RAHMAD SALIM


NIM : 202210631013206
KELAS : PGSD-008
No Pertanyaan Jawaban
1 Tulis solusi masing-masing soal SD : Jawaban yang tepat = 5
SMP: Jawaban
yang tepat = 3
SMA :
Jawaban yang
tepat = 4
Tulis Langkah-langkah berpikir SD :
anda hingga mendapat solusi Untuk mendapatkan jawaban yang akurat dalam
dari masing-masing Soal! Jika menyelesaikan persoalan ini, kita dapat menggunakan
anda menggunakan lebih dari sebuah dadu. Apabila tidak terdapat dadu, kita dapat
satu cara berpikir, tulis pada menggunakan sebuah benda berbentuk kubus lalu
jenjang mana anda menuliskan angka-angka sesuai pola penempatan
menggunakan cara berpikir angka pada dadu. Kemudian posisikan dadu sesuai
tersebut dengan gambardi posisi awal. Selanjutnya gulirkan
dadu ke depan, belakang, kiri atau kanan sesuai
dengan arah yang ditentukan pada persoalan. Pada
persoalan SD ini langkah-langkah menentukan angka
pada sisi atas dadu saat berada di petakhijau antara lain
adalah:
Bergulir 3 langkah ke belakang: 5, 1, 2
Bergulir 2 langkah ke kanan: 4, 5
Jadi angka yang berada di atas adalah 5
SMP :
Untuk mendapatkan jawaban yang akurat dalam
menyelesaikan persoalan ini, kita dapat menggunakan
sebuah dadu. Apabila tidak terdapat dadu, kita dapat
menggunakan sebuah benda berbentuk kubus lalu
menuliskan angka-angka sesuai pola penempatan
angka pada dadu. Kemudian posisikan dadu sesuai
dengan gambar
di posisi awal. Selanjutnya gulirkan dadu ke depan,
belakang, kiri atau kanan sesuai dengan arah yang
ditentukan pada persoalan. Pada persoalan SMP ini
langkahlangkah menentukan angka pada sisi atas
dadu saat berada di peta hijau antara lain adalah:
Bergulir 3 langkah ke belakang = 5, 1, 2
Bergulir 2 langkah ke kanan = 4, 5 Bergulir 1 langkah
ke depan = 1Bergulir 1 langkah ke kanan = 3
Jadi angka yang berada di atas adalah 3
SMA :
Untuk mendapatkan jawaban yang akurat dalam
menyelesaikan persoalan ini, kita dapat
menggunakan sebuah dadu. Apabila tidakterdapat
dadu, kita dapat menggunakan sebuah benda berbentuk
kubu lalu menuliskan angka-angka sesuai pola
penempatan angka pad dadu. Kemudian posisikan
dadu sesuai dengan gambar di posisi awal Selanjutnya
gulirkan dadu ke depan, belakang, kiri atau kanan
sesua dengan arah yang ditentukan pada persoalan.
Pada persoalan SMP ini langkah-langkah menentukan
angka pada sisi atas dadu saat berada d petak hijau
antara lain adalah:
Bergulir 3 langkah ke belakang = 5, 1, 2
Bergulir 2 langkah ke kanan = 4, 5 Bergulir 1
langkah ke depan = 1
Bergulir 1 langkah ke kanan = 3 Bergulir 2 langkah ke
depan = 2, 4
Jadi angka yang berada di atas adalah 4

3 Identifikasi 4 pondasi CT yang anda - Mengenal pola : Pada persoalan ini, pola yang dapat
gunakandalam menyelesaikan diidentifikas adalah bahwa jumlah angka pada sisi
persoalan ini dadu yang saling berlawana adalah 7 seperti 1
berlawanan dengan 6, 5 dengan 2, dan 3dengan 4.
- Algoritma, penerapan fase algoritma pada persoalan
ini ditunjukkandengan menentukan angka yang akan
muncul
sesuai dengan arah jalan bergulirnya dadu (ke depan,
belakang, kiri,atau kanan)
4 Adakah contoh pada kehidupan Dalam kehidupan sehari-hari contoh yang sesuai
sehari-hari yang dengan persoalan in misalnya saat kita menggunakan
mengimplementasikan konsep yang motor, kita dapat mengenal po dengan menentukan
ada pada soal ini?
konsumsi BBM motor berdasarkan tipe ata merek
motor. Kemudian menentukan apabila jarak tempuh
motor 5 Km
berapa liter BBM yang habis.
5 Tuliskan perbedaan kompleksitas Perbedaan kompleksitas persoalan untuk masing-
persoalan untuk masing jenjang yanterdapat pada jenjang tangga, pada
masing-masing jenjang yang terdapat jenjang SD n =6, SMP n=7 da SMA n=9
pada soal ini
RUANG KOLABORASI SUB 1

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 3

Ruang Kolaborasi Topik 3 Subtopik 1


Jenis Kegiatan: Kegiatan kelompok (Dinilai - Dikumpulkan Bersama Lembar Kerja pada Eksplorasi Konsep)

Materi Diskusi Kelompok


1. Masing-masing anggota kelompok menambahkan Tabel 3.1 pada lembar kerja yang dikerjakanpada 02.04.
2. Pilihlah lembar kerja dari salah satu anggota kelompok untuk didiskusikan bersama!
3. Anggota kelompok yang lain memberi penilaian terhadap hasil lembar kerja tersebut di Tabel
3.1. Setelah semua selesai menilai, seluruh anggota kelompok mendiskusikan apa yang masih kurang dan
bagaimana perbaikan yang dapat dilakukan. Perbaikan yang perlu dilakukan dicatatpada Tabel 3.2.

Mata Kuliah Computational Thinking


Topik CT Dalam Problem Solving
Sub Topik Ruang Kolaborasi Sub 1
Nama DEA FAISAL RAHMAD SALIM
Kelom KIKI DAMAYANTI
NURUL AZIZAH
pok

Kelas PGSD 008


Tabel 3.1: Penilaian Teman Kelompok
Penilaian dari teman kelompok

Kriteria Penilaian Anggota 1 Anggota 2 Anggota 3


Apakah cara Ya dapat di pahami Ya dapat di pahami Ya dapat di pahami
mengerjakan soal
yang dituliskan dapat
dipahami ?
Apakah cara Sudah lengkap Sudah lengkap Sudah lengkap
mengerjakan
sudah lengkap

Apakah cara Dapat di ikuti meskipun Dapat diikuti Sudah dapat diikuti dengan
baik meskipun memang
mengerjakan ada kemungkinan meskipun ada kata
ada beberapa kata yang
dapatdiikuti tanpa menimbulkan ambigu yang ambigu membuat ambigu ( kata
bagain mana yang
pada kata digulirkan sepertidigulirkan
menimbulkan dimaksud )
kedepan ( arah depan kedepan ( bagian tidak dijelaskan secara
keambiguan ?
mana yang dimaksud ) depan mana yang detail
dimaksud )
Apakah 4 pondasi CT Ya sudah benar Ya sudah benar Ya sudah benar
yang ditulis benar ?
Apakah 4 pondasi CT Ya sudah lengkap Ya sudah lengkap Ya sudah lengkap
yang dituliskan
dijelaskan dengan
lengkap ?
Apakah contoh Ya sudah disebutkan Ya sudah disebutkan Sudah ada contohnya
masalah sehari-hari contohnya contohnya

yang dituliskan
sesuaidengan
persoalan
yang diselesaikan ?
Tabel 3.2 : Perbaikan yang perlu dilakukan

Nomor Hal yang perlu diperbaiki Masukan atau saran


Soal perbaikan
1 Fondasi CT pada bagian abstraksi Hal yang ditulis pada bagian
abstraksi tidak relevan dengan
tahap penyelesaian persoalan
tidak menggunakan rumus
matematika. Namun pada
fondasi abstraksi penulis
menyatakan menggunakan cara
matematika
tertentu
. Seharusnya pada proses
abstraksi penulis membuang hal
hal yang tidak penting saat
pengenalan pola yaitu,
membuang perhatiannya pada
sisi dadu kanan dan kiri ketika
dadu bergerak maju.

Tabel 3.3: Rubrik Penilaian untuk Masing-masing Kriteria

A = Sangat Baik B = Baik C = Cukup D = Kurang


Jika ketiga soal Jika hanya 2 soal Jika hanya 1 soal Jika ketiga-
memenuhi kriteria yangmemenuhi yangmemenuhi tiganya tidak
kriteria kriteria memenuhi
kriteria

Hasil Penilaian : B
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL SUB 1

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 3

Judul soal : Tooth Decay


No Pertanyaan Jawaban
1 Tuliskan solusi untuk soal ini Bakteri menghasilkan asam, sehingga semakin
banyak seseorang mengkonsumsi gula maka
semakin besar kemungkinan orang tersebut
terkena karies. Pertanyaan terkait kerusakan gigi
dapat dijawab dengan eksperimen ilmiah.
Sedangkang fluoride terbukti mampu mencegah
resiko kerusakan gigi pada anak. Masalah
pembiayaan dating ke dokter gigi tidak perlu
diselesaikan dengan eksperimen ilmiah. Tidak
dapat menyetujui untuk mengetahui bagaimana
bakteri kerusakan gigi melalui miskroskop.
Dengan mempelajari vaksinpada gigi dapat
mencegah karies gigi dan menjaga Kesehatan
gigi.
2 Tuluskan langkah-langkah berpikir Berikut langkah-langkah berpikir yang
anda hingga mendapat solusi dari digunakan :  Membaca petunjuk soal dengan

permasalahan ini! seksama.  Menganalisis jawaban berdasarkan


masing-masing persoalan.  Mencocokkan
permasalahan dengan jawaban masingmasing
persoalan.  Menulis jawaban yang tepat pada
masing-masing persoalan
3 Identifikasi 4 fondasi CT yang anda  Dekomposisi : Persoalan ini yaitu mengenai
gunakan dalam menyelesaikan masalah penyebab kerusakan pada gigi dan banyaknya
ini! bakteri pada gigi yang digambarkan dalam
grafik.
 Pengenalan Pola: Memahami petunjuk soal dan
mencari jawaban disesuaikan dengan petunjuk
soal serta dengan literatur.
 Abstraksi : Mencocokkan hasil jawaban dengan
masing-masing persoalan sehingga didapatkan
jawaban yang tepat.
 Algoritma : untuk menemukan solusi dari
persoalan ini diperlukan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Membaca petunjuk soal dengan seksama.
2. Menganalisis jawaban berdasarkan masing-
masing persoalan.
3. Mencocokkan permasalahan dengan jawaban
masing-masing persoalan.
4. Menulis jawaban yang tepat pada masing-
masing persoalan.
4 Adakah contoh pada kehidupan sehari- Dengan mengsikat gigi tiga kai sehari pada pagi
hari yang mengimplementasikan siang malam sebelum tidur dapat memperkecil

konsep yang ada pada soal ini ? kemungkinan kerusakan gigi dan dengan
mengurangi memakan makanan manis dapat
meminimalisir terjadinya karies pada gig
MULAI DARI DIRI SUB 2

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 3
PERTANYAAN REFLEKTIF
1. Apakah Anda pernah mendengar AKM? Apa yang Anda ketahui tentang AKM?
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) mengukur kemampuan siswa melalui literasi membaca dan
numerasi, hal yang dimaksudkan adalah bernalar melalui Bahasa yakni literasi membaca, dan kemampuan
dalam menghitung. Konten yang diukur pada literasi membaca dan numerasi adalah konten yang bersifat
esensial serta berkelanjutan lintas kelas maupun jenjang. Tidak semua konten pada kurikulum diujikan,
sehingga sifatnya minimum.
2. Pernahkah Anda membimbing siswa yang akan menghadapi AKM?
pernah
3. Apakah Anda pernah mendengar tentang tes PISA? Apa yang Anda ketahui tentang tes PISA?
belum, PISA adalah studi penilaian tingkat internasional yang diselenggarakan oleh OECD untuk
mengevaluasi sistem pendidikan di dunia dengan mengukur performa akademik pelajar sekolah berusia 15
tahun pada bidang matematika, sains, dan kemampuan membaca. Tes ini bersifat diagnostik yang digunakan
untuk memberikan informasi yang berguna untuk perbaikan sistem pendidikan.
4. Apakah Anda pernah mengerjakan soal AKM/PISA? Jika pernah, bagaimana pendapat
Anda mengenai soal AKM/PISA? Apakah siswa Indonesia akan kesulitan dalam
mengerjakan soal sejenis AKM/PISA?
Belum pernah untuk PISA akan tetapi saat mengikuti ujian test substantif PPG Prajabatan tahun 2022 soal
berbentuk numerasi dan literasi.
EKSPLORASI KONSEP SUB 2

Nama : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 3

Nama/NIM : Dea Faisal Rahmad Salim /202210631013206

Literasi Membaca

Mengapa literasi membaca dibutuhkan oleh siswa?


Penerapan membaca secara aktif, terarah dan fungsional dalam berbagai situasi dan untuk berbagai
tujuan. PISA menilai berbagai siswa. Beberapa dari siswa ini akan melanjutkan ke universitas, mungkin
untuk mengejar karir akademis atau profesional; beberapa akan melanjutkan studi lebih lanjut sebagai
persiapan untuk bergabung dengan angkatan kerja; danbeberapa akan langsung memasuki dunia kerja
setelah menyelesaikan sekolah menengah.
Terlepas dari aspirasi akademik atau tenaga kerja mereka, literasi membaca akan menjadipenting bagi
partisipasi aktif siswa dalam komunitas.

Pengertian dari literasi membaca pada tahun 2018 adalah kemampuan untuk mengerti, menggunakan,
merefleksikan teks untuk suatu tujuan. Literasi membaca juga mencakup siswa memiliki motivasi untuk
mempelajari dan mengerti lebih dalam suatu teks. Apa makna dari masing- masing istilah berikut ini dalam konteks
literasi membaca?

1. Mengerti teks:
Pembaca menggambarkan pemikiran dan pengalaman mereka sendiri ketika terlibat dengan teks. Setiap
tindakan membaca membutuhkan refleksi, di mana pembaca meninjau dan menghubungkan informasi di
dalam teks dengan informasi dari luar teks. Saat pembacamengembangkan simpanan informasi,
pengalaman, dan keyakinan mereka, mereka terus- menerus menguji apa yang mereka baca dengan
pengetahuan luar, dengan demikian terus meninjau dan merevisi pengertian teks mereka.

2. Menggunakan teks:
Tujuan pendidikan untuk menumbuhkan tidak hanya kemampuan tetapi juga keterlibatan dengan
membaca. Keterlibatan dalam konteks ini menyiratkan motivasi untuk membaca dan terdiri dari
sekelompok karakteristik afektif dan perilaku yang mencakup minat dan kenikmatan membaca, rasa
kontrol atas apa yang dibaca, keterlibatan dalam dimensi sosialmembaca dan praktik membaca yang
beragam dan sering. Seseorang yang literat membaca tidak hanya memiliki keterampilan dan
pengetahuan membaca yang baik, tetapi juga menghargai dan memanfaatkan bacaan untuk berbagai
keperluan.
3. Merefleksikan teks:
Merefleksikan teks dapat mencakup menimbang klaim penulis, penggunaan retoris dan sarana wacana
lainnya, serta menyimpulkan perspektif penulis. Pada saat yang sama, secara bertahap dan mungkin
tanpa terasa, refleksi pembaca terhadap teks dapat mengubah pemahaman mereka tentang dunia.
Refleksi mungkin juga menuntut pembacauntuk mempertimbangkan isi teks, menerapkan pengetahuan
atau pemahaman mereka sebelumnya atau berpikir tentang struktur atau bentuk teks. Masing-masing
keterampilan dalam definisi – “memahami”, “menggunakan”, “mengevaluasi” dan “merefleksikan” –
diperlukan, tetapi tidak ada yang cukup untuk literasi membaca yang berhasil.

4. Memiliki motivasi untuk mempelajari dan mengerti lebih dalam suatu teks:Praktik membaca individu,
motivasi dan sikap terhadap membaca, serta kesadaran tentang seberapa efektif strategi membaca, memainkan
peran penting dalam membaca. Siswa yanglebih sering membaca, baik dengan media cetak atau di layar, yang
tertarik membaca, yang merasa percaya diri dengan kemampuan membaca mereka dan yang mengetahui
strategi apa yang harus digunakan, misalnya meringkas teks atau mencari informasi di Internet, cenderung
lebih mahir dalam membaca.

Apa saja jenis teks yang digunakan pada tes PISA untuk literasi membaca?

Teks artefak: Dalam definisi ini, kami mengecualikan sebagai teks artefak bahasa murni aural seperti
rekaman suara, film, TV, visual animasi dan gambar tanpa kata-kata.
Teks visual: Teks memang menyertakan tampilan visual seperti diagram, gambar,peta, tabel, grafik, dan
strip komik, yang menyertakan beberapa bahasa tertulis (misalnya, keterangan). Teks visual ini dapat eksis
secara mandiri atau dapat disematkan di dalam teks yang lebih besar.
Teks dinamis: yang memberi pembaca beberapa tingkat kekuatan pengambilan keputusan tentang
bagaimana membacanya, berbeda dari teks tetap dalam beberapa hal, termasuk kurangnya petunjuk fisik
yang memungkinkan pembacauntuk memperkirakan panjang dan kuantitas teks.

Terdapat 6 level progress pada reading literacy. Tuliskan apa yang seharusnya siswa dapat lakukanjika ada
atau melewati level tersebut! Level 1b diberikan sebagai contoh.
Level Apa yang dapat dilakukan siswa
1b Siswa dapat menemukan sebuah informasi yang mudah didapat dari sebuah teks sederhana.
Informasi yang dicari biasanya sering diulang di dalam teks. Informasi yang dicari juga bisa
dinyatakan dalam gambar dan grafik sehingga memudahkan siswamenemukan informasi
tersebut.
1a Memahami teks secara literal:
 Mengidentifikasi kejadian yang dihadapi tokoh cerita pada teks sastra sesuai
jenjangnya.
 Menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks tunggal maupun teks
jamak
 Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh pada teks sastra sesuai jenjangnya.
 Menyusun inferensi (kesimpulan) terkait isi teks untuk menentukan apakah suatu
komentar/ pertanyaan/ pernyataan relevan dengan isi teks pada teks sastra.
 Membandingkan hal-hal utama (misalnya karakter tokoh atau elemen intrinsiklain)
dalam teks sastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
2 Memahami teks secara literal:
 Mengidentifikasi kejadian yang dihadapi tokoh cerita pada teks sastra sesuai
jenjangnya.
 Menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks tunggal maupun teks
jamak
 Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh pada teks sastra sesuai jenjangnya.
 Menyusun inferensi (kesimpulan) terkait isi teks untuk menentukan apakah suatu
komentar/ pertanyaan/ pernyataan relevan dengan isi teks pada teks sastra.
 Membandingkan hal-hal utama (misalnya karakter tokoh atau elemen intrinsiklain)
dalam teks sastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
3  Siswa dapat mengakses dan mencari informasi dalam teks menemukan informasi
tersurat (siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana) pada teks sastra yang terus
meningkat sesuai jenjangnya.
 Siswa dapat mencari dan memilih informasi yang relevan mengidentifikasi katakunci
yang efektif untuk menemukan sumber informasi yang relevan pada teks sastra yang
terus meningkat sesuai jenjangnya.
4 Memahami teks secara literal:
 Menganalisis perubahan pada elemen intrinsik (kejadian/ karakter/
setting/konflik/alur cerita) pada teks sastra yang terus meningkat sesuai
jenjangnya.
 Menyusun inferensi, membuat koneksidan prediksi baik teks tunggal
maupun teks jamak:
 Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh serta elemen intrinsik lain seperti
latar cerita, kejadian-kejadian dalam cerita berdasarkan informasi rinci di
dalam teks sastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
 Menyusun inferensi (kesimpulan) dan prediksi berdasarkan unsur-unsur
pendukung (grafik, gambar,tabel, dll) disertai bukti-bukti yang mendukung di
dalam tekssastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
 Membandingkan hal-hal utama (misalnya karakter tokoh atau elemen intrinsik
lain) dalam teks sastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
5 Memahami teks secara literal:
 Menganalisis perubahan pada elemen intrinsik (kejadian/
karakter/setting/konflik/alurcerita) pada teks sastra yang terus meningkat sesuai
jenjangnya. Menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks tunggal
maupun teks jamak:
 Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh serta elemen intrinsik lain seperti latar
cerita, kejadian-kejadian dalam cerita berdasarkan informasi rinci di dalam teks
sastrayang terus meningkat sesuai jenjangnya.
 Menyusun inferensi (kesimpulan) dan prediksi berdasarkan unsur-unsur
pendukung (grafik, gambar,tabel, dll) disertai bukti-bukti yang mendukung di
dalam teks sastra yangterus meningkat sesuai jenjangnya
 Membandingkan hal-hal utama (misalnya karakter tokoh atau elemen intrinsik
lain) dalam teks sastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
6 Memahami teks secara literal:
 Menganalisis perubahan pada elemen intrinsik (kejadian/
karakter/setting/konflik/alur cerita) pada teks sastra yang terus meningkat sesuai
jenjangnya. Menyusun inferensi, membuat koneksidanprediksi baik teks tunggal
maupun teks jamak:
 Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh serta elemen intrinsik lain seperti
latar cerita,kejadian-kejadian dalam cerita berdasarkan informasi rinci di
dalam teks sastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
 Menyusun inferensi (kesimpulan) dan prediksi berdasarkan unsur-unsur
pendukung (grafik, gambar,tabel, dll) disertai bukti-bukti yang mendukung di
dalam teks sastra yangterus meningkat sesuai jenjangnya.
 Membandingkan hal-hal utama (misalnya karakter tokoh atau elemen intrinsik
lain)dalam teks sastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya.

02.04.01 Lembar Kerja Mahasiswa 4 (Literasi Finansial pada tes PISA)

Nama/NIM: Dea Faisal Rahmad Salim /202210631013206


Literasi Matematika
Mengapa literasi matematika dibutuhkan oleh siswa?
Konstruk literasi matematika yang digunakan dalam laporan ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan
kapasitas individu untuk bernalar secara matematis dan menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat
matematika untuk mendeskripsikan, menjelaskan, dan memprediksi fenomena. Konsep literasi matematika
ini mendukung pentingnya siswa mengembangkan pemahaman yang kuat tentang konsep matematika murni
dan manfaat terlibat dalam eksplorasi di dunia abstrak matematika.
Pengertian dari literasi matematika 2012 juga digunakan pada tahun 2015 dan 2018. Literasi
matematika adalah kemampuan seseorang untuk memformulasikan sebuah situasi secara
matematika, menggunakan konsep, fakta, prosedur, dan penalaran matematika, dan
menginterpretasikan hasil matematika untuk berbagai konteks. Apa makna dari masing-masing istilah
berikut ini dalam literasi matematika?
1. Memformulasikan sebuah situasi secara matematika:
Definisi literasi matematika mengacu pada kapasitas individu untuk memformulasi, menggunakan, dan
menginterpretasikan matematika. Ketiga kata ini – memformulasikan, menggunakan, dan menafsirkan –
memberikan struktur yang berguna dan bermakna untuk mengatur proses matematika yang menggambarkan
apa yang dilakukan individu untuk menghubungkan konteks masalah dengan matematika dan dengan
demikian menyelesaikan masalah.
2. Menggunakan konsep, fakta, prosedur dan penalaran matematika:
Kata mempekerjakan dalam pengertian literasi matematika merujuk pada individu yang
mampu menerapkan konsep, fakta, prosedur, dan penalaran matematika untuk memecahkan
masalah yang dirumuskan secara matematis untuk memperoleh kesimpulan matematis. Dalam
proses menggunakan konsep matematika, fakta, prosedur, dan penalaran untuk memecahkan
masalah, individu melakukan prosedur matematika yang diperlukan untuk memperoleh hasil
dan menemukan solusi matematika (misalnya melakukan perhitungan aritmatika,
menyelesaikan persamaan, membuat deduksi logis dari asumsi matematika, melakukan
manipulasi simbolik). , mengekstraksi informasi matematika dari tabel dan grafik, mewakili
dan memanipulasi bentuk dalam ruang, dan menganalisis data). Mereka bekerja pada model
situasi masalah, menetapkan keteraturan, mengidentifikasi hubungan antara entitas
matematika, dan membuat argumen matematika.
3. Menginterpretasikan hasil matematika:
Literasi matematika berfokus pada kemampuan individu untuk merefleksikan solusi
matematika, hasil, atau kesimpulan dan menafsirkannya dalam konteks masalah kehidupan
nyata. Ini melibatkan menerjemahkan solusi matematika atau penalaran kembali ke dalam
konteks masalah dan menentukan apakah hasilnya masuk akal dan masuk akal dalam konteks
masalah.
Terdapat 6 level progress pada literasi matematika. Tuliskan apa yang seharusnya siswa dapat
lakukan jika ada atau melewati level tersebut!
Level Apa yang dapat dilakukan siswa
1 Komunikasi: Literasi matematika melibatkan komunikasi. Individu merasakan adanya
beberapa tantangan dan dirangsang untuk mengenali dan memahami situasi masalah.
2 Perwakilan: Literasi matematika sering kali melibatkan representasi objek dan situasi
matematika. Ini dapat memerlukan pemilihan, interpretasi, penerjemahan antara, dan
penggunaan berbagai representasi untuk menangkap situasi, berinteraksi dengan
masalah, atau untuk mempresentasikan karya seseorang.
3 Penalaran dan argumen: Kemampuan ini melibatkan proses pemikiran yang berakar
secara logis yang mengeksplorasi dan menghubungkan elemen-elemen masalah
sehingga dapat membuat kesimpulan darinya, memeriksa pembenaran yang diberikan,
atau memberikan pembenaran pernyataan atau solusi untuk masalah.
4 Merancang strategi untuk memecahkan masalah: Keaksaraan matematika
seringkali membutuhkan strategi untuk memecahkan masalah secara matematis. Ini
melibatkan serangkaian proses kontrol kritis yang memandu individu untuk mengenali,
merumuskan, dan memecahkan masalah secara efektif.
5 Menggunakan bahasa dan operasi simbolik, formal dan teknis: Literasi
matematika membutuhkan penggunaan bahasa dan operasi simbolik, formal dan
teknis. Ini melibatkan pemahaman, interpretasi, manipulasi, dan penggunaan ekspresi
simbolik dalam konteks matematika (termasuk ekspresi dan operasi aritmatika) yang
diatur oleh konvensi dan aturan matematika.
6 Menggunakan alat matematika: Alat matematika meliputi alat fisik, seperti alat
ukur, serta kalkulator dan alat berbasis komputer yang semakin banyak tersedia.
02.04.02 Lembar Kerja Mahasiswa 4 (Literasi Finansial pada tes PISA)
Nama/NIM: Nama/NIM: Dea Faisal Rahmad Salim /202210631013206
Literasi Sains
Mengapa literasi sains dibutuhkan oleh siswa?
Karena literasi sains juga tidak hanya membutuhkan pengetahuan tentang konsep dan teori
sains, tetapi juga pengetahuan tentang prosedur dan praktik umum yang terkait dengan
penyelidikan ilmiah dan bagaimana hal ini memungkinkan sains untuk maju. Oleh karena itu,
individu yang melek ilmiah memahami konsepsi dan gagasan utama yang menjadi dasar
pemikiran ilmiah dan teknologi; bagaimana pengetahuan tersebut diperoleh; dan sejauh mana
pengetahuan tersebut dibenarkan oleh bukti atau penjelasan teoretis.
Literasi sains adalah kemampuan untuk terlibat aktif dalam masalah dan ide yang berhubungan dengan
sains. Kompetensi yang diperlukan oleh seseorang yang memiliki literasi dalam sains adalah
kemampuan untuk menjelaskan sebuah fenomena secara ilmiah, mengevaluasi dan merancang
pertanyaan-pertanyaan ilmiah, dan menginterpretasi data dan bukti-bukti secara ilmiah. Jelaskan
masing-masing kompetensi di bawah ini!
1. Menjelaskan sebuah fenomena secara ilmiah:
Mengenali, menawarkan dan mengevaluasi penjelasan untuk berbagai alam dan teknologi
fenomena. Menjelaskan beberapa fenomena ilmiah, bagaimanapun, membutuhkan lebih dari
sekedar kemampuan untuk mengingat dan menggunakan teori, gagasan penjelasan, informasi,
dan fakta (pengetahuan konten). Menawarkan penjelasan ilmiah juga membutuhkan
pemahaman tentang bagaimana pengetahuan tersebut diperoleh dan tingkat kepercayaan
yang dapat dimiliki seseorang tentang klaim ilmiah apa pun. Oleh karena itu, individu juga
memerlukan pengetahuan tentang bentuk standar dan prosedur yang digunakan dalam
penyelidikan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan tersebut.pengetahuan prosedural) dan
pemahaman tentang peran dan fungsinya sendiri dalam membenarkan pengetahuan yang
dihasilkan oleh sains (pengetahuan epistemik).

2. Mengevaluasi dan merancang pertanyaan-pertanyaan ilmiah:


Menggambarkan dan menilai penyelidikan ilmiah dan mengusulkan cara-cara menangani
pertanyaan secara ilmiah. Literasi sains menuntut siswa untuk memiliki beberapa pemahaman
tentang tujuan penyelidikan ilmiah, yaitu untuk menghasilkan pengetahuan yang dapat
diandalkan tentang alam. Data yang diperoleh melalui observasi dan eksperimen, baik di
laboratorium maupun di lapangan, mengarah pada pengembangan model dan hipotesis
penjelas yang memungkinkan prediksi yang kemudian dapat diuji secara eksperimen.
3. Menginterpretasi data dan bukti-bukti secara ilmiah:
Menganalisis dan mengevaluasi data, klaim dan argumen dalam berbagai representasi dan
menarik kesimpulan ilmiah yang tepat. Menafsirkan data adalah kegiatan inti bagi semua
ilmuwan. Ini biasanya dimulai dengan mencari pola, mungkin dengan membuat tabel
sederhana atau visualisasi grafis. Setiap hubungan atau pola dalam data kemudian harus
dibaca dengan menggunakan pengetahuan tentang pola standar. Individu yang melek ilmiah
juga dapat diharapkan untuk memahami bahwa ketidakpastian adalah fitur yang melekat pada
semua pengukuran, dan bahwa salah satu kriteria untuk menyatakan keyakinan kita pada
suatu temuan adalah probabilitas bahwa hal itu mungkin terjadi secara kebetulan. Semua ini
mengacu pada tubuhpengetahuan prosedural. Individu yang melek ilmiah harus mampu
menilai apakah prosedur ini sesuai dan apakah klaim berikutnya dapat dibenarkan
(pengetahuan epistemik).
Terdapat 6 level progress pada literasi sains. Tuliskan apa yang seharusnya siswa dapatlakukan jika ada
atau melewati level tersebut!
Level Apa yang dapat dilakukan siswa

1 Kompetensi ilmiah: Kompetensi darimenjelaskan fenomena secara ilmiahmenuntut siswa untuk


mengingat kembali konten pengetahuan yang sesuai dalam situasi tertentu dan menggunakannya
untuk menafsirkan dan memberikan penjelasan tentang fenomena yang diminati. Pengetahuan
semacam itu juga dapat digunakan untuk menghasilkan hipotesis penjelas tentatif untuk
fenomena yang diamati atau ketika disajikan dengan data.
1a Pengetahuan ilmiah: Hanya sampel dari domain konten sains yang dapat dinilai
dalam penilaian sains PISA 2018. Oleh karena itu, penting bahwa kriteria yang jelas
digunakan untuk memandu pemilihan pengetahuan yang dinilai.
2 Pengetahuan prosedural: Tujuan mendasar sains adalah untuk menghasilkan catatan
penjelasan tentang dunia material. Akun penjelasan tentatif pertama kali
dikembangkan dan kemudian diuji melalui penyelidikan empiris. Penyelidikan empiris
bergantung pada konsep dan metode tertentu yang sudah mapan seperti gagasan
variabel dependen dan independen, kontrol variabel, berbagai jenis pengukuran dan
bentuk kesalahan, metode untuk meminimalkan kesalahan, pengenalan pola umum
yang diamati dalam data, dan metode penyajian data.
3 Pengetahuan epistemik adalah pengetahuan tentang konstruksi dan fitur yang
menentukan yang penting untuk proses pembangunan pengetahuan dalam sains
(misalnya hipotesis, teori, dan pengamatan) dan perannya dalam membenarkan
pengetahuan yang dihasilkan oleh sains (Duschl, 2008).
4 Permintaan Kognitif: Fitur utama kerangka kerja PISA 2018 adalah definisi tingkat
permintaan kognitif dalam penilaian literasi sains dan di ketiga kompetensi kerangka
kerja tersebut. Dalam kerangka asesmen, kesulitan item, yang diturunkan secaraempiris,
sering dibingungkan dengan tuntutan kognitif.
5 Karakteristik Uji: Sebuah unit tes diperkenalkan oleh bahan stimulus khusus, yang
mungkin berupa tulisan singkat, atau teks yang menyertai tabel, bagan, grafik atau
diagram. Dalam unit yang baru dibuat untuk PISA 2015 (dan digunakan kembali di
PISA 2018), materi stimulus juga dapat mencakup materi stimulus non-statis, seperti
animasi dan simulasi interaktif.
6 Skala pelaporan: Pengembangan skala pencapaian siswa – atau menjelaskan apa yang
dapat dilakukan oleh siswa pada tingkat pencapaian yang berbeda – sangat penting
untuk melaporkan dan membandingkan pencapaian siswa di seluruh dunia. Kerangka
kerja tahun 2015 (di mana kerangka kerja ini sebagian besar didasarkan) secara
eksplisit mendefinisikan parameter peningkatan kompetensi dan kemajuan, yang
memungkinkan pengembang item merancang item yang mewakili pertumbuhan
kemampuan ini (Kane, 2006).
02.04.03 Lembar Kerja Mahasiswa 4 (Literasi Finansial pada tes PISA)
Nama/NIM: Dea Faisal Rahmad Salim /202210631013206

Literasi Finansial

Mengapa literasi finansial dibutuhkan oleh siswa?


Rekomendasi OECD 2005 menyarankan bahwa “pendidikan keuangan harus dimulai di sekolah. Orang
harus dididik tentang masalah keuangan sedini mungkin dalam hidup mereka”Alasan utama mendukung
Rekomendasi OECD: pentingnya fokus pada muda untuk memberimereka keterampilan hidup utama
sebelum mereka menjadi konsumen keuangan aktif, dan efisiensi relatif penyediaan pendidikan
keuangan di sekolah daripada mencoba tindakan perbaikan di masa dewasa.
Seseorang yang memiliki literasi finansial adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan pemahaman
mengenai konsep dan resiko finansial. Selain itu, dia juga memiliki kemampuan, motivasi dan
kepercayaan diri untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pemahamannya untuk membuat keputusan
yang efektif pada berbagai konteks masalah-masalah finansial. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
kualitas kehidupan finansial individu maupun masyarakat. Literasi finansial juga memungkinkan
seseorang untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi. Jelaskan apa makna dari istilah-istilah berikut ini:
1. Memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai konsep dan resiko finansial:

Literasi keuangan dengan demikian bergantung pada beberapa pengetahuan dan pemahaman tentang
elemen dasar dunia keuangan, termasuk konsep keuangan utama serta tujuan dan fitur dasar produk
keuangan. Ini juga termasuk risiko yang dapat mengancam kesejahteraan finansial serta polis asuransi
dan pensiun.

2. Kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman finansial:

PISA berfokus pada kemampuan untuk mengaktifkan dan menerapkan pengetahuan dan pemahaman
dalam situasi kehidupan nyata daripada reproduksi pengetahuan. Dalam menilai literasi keuangan, ini
diterjemahkan menjadi ukuran kemampuan kaum muda untuk mentransfer dan menerapkan apa yang
telah mereka pelajari tentang keuangan pribadi ke dalam pengambilan keputusan yang efektif. Istilah
"keputusan efektif" mengacu pada keputusan yang terinformasi dan bertanggung jawab yang
memuaskan kebutuhan tertentu.

3. Motivasi dan kepercayaan diri untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman finansial:
Literasi keuangan melibatkan tidak hanya pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan untuk
menangani masalah keuangan, tetapi juga atribut non-kognitif: motivasi untuk mencari informasi
dan saran untuk terlibat dalam kegiatan keuangan, kepercayaan diri untuk melakukannya dan
kemampuan untuk mengelola emosi. dan faktor psikologis yang mempengaruhi pengambilan
keputusan keuangan. Atribut-atribut ini dianggap sebagai tujuan pendidikan keuangan, serta
berperan penting dalam membangun pengetahuan dan keterampilan keuangan.

4. Berbagai konteks masalah-masalah finansial:

Keputusan keuangan yang efektif dapat merujuk pada berbagai konteks keuangan yang berhubungan
dengan kehidupan dan pengalaman sehari-hari kaum muda saat ini, tetapi juga pada langkah-langkah
yang kemungkinan akan mereka ambil dalam waktu dekat sebagai orang dewasa. Misalnya, kaum muda
saat ini mungkin membuat keputusan yang relative sederhana seperti bagaimana mereka akan
menggunakan uang saku mereka atau kontrak ponsel mana yang akan mereka pilih, tetapi mereka
mungkin akan segera dihadapkan pada keputusan yang lebih signifikan tentang pilihan pendidikan dan
pekerjaan dengan konsekuensi keuangan jangka panjang.

5. Meningkatkan kualitas kehidupan finansial individu maupun masyarakat:

Literasi keuangan dalam PISA terutama dipahami sebagai literasi seputar keuangan pribadi atau
rumah tangga dan dibedakan dari literasi ekonomi, yang mencakup konsep seperti teori penawaran
dan permintaan, dan struktur pasar. Literasi keuangan berkaitan dengan bagaimana individu
memahami, mengelola dan merencanakan urusan keuangan mereka sendiri.Bagaimanapun, bahwa
pemahaman, manajemen dan perencanaan keuangan yang baik di pihak individu memiliki beberapa
dampak kolektif pada masyarakat yang lebih luas, dalam memberikan kontribusi terhadap stabilitas,
produktivitas dan pembangunan nasional dan bahkan global.

6. Memungkinkan seseorang untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi:

Seperti definisi literasi lainnya dalam PISA, definisi literasi keuangan menekankan pentingnya
peran individu sebagai anggota masyarakat yang bijaksana dan terlibat. Individu dengan
tingkat literasi keuangan yang tinggi lebih siap untuk membuat keputusan yang bermanfaat
bagi diri mereka sendiri, dan juga untuk secara konstruktif mendukung dan mengkritisi dunia
ekonomi tempat mereka tinggal.

02.04.04 Lembar Kerja Mahasiswa 4 (Literasi Finansial pada tes PISA)


RUANG KOLABORASI SUB 2

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD

NAMA KELOMPOK : 1. KIKI DAMAYANTI


2. NURUL AZIZAH
3. DEA FAISAL RAHMAT SALIM

Tabel 3.1 Penelitian Teman Kelompok

Penilaian Teman
Kelompok
Kriteria Penilaian Faisal Aziza
h
Apakah cara mengerjakan soal Sudah di pahami ( A ) Sudah di pahami ( A )
yang ditulis dapat dipahami ?
Apakah cara mengerjakan sudah Sudah lengkap ( A ) Sudah lengkap ( A )
lengkap ?
Apakah cara mengerjakan Ya, dapat diikuti ( A ) Ya, dapat diikuti ( A )
dapat diikuti tanpa
mwnimbulkan
keambiguan ?
Apakah 4 fondasi CT yang Ya, benar ( A ) Ya, benar ( A )
ditulis
benar ?
Apakah 4 fondasi CT yang Ya suah lengkap ( A ) Ya sudah lengkap ( A )
ditulis
dijelaskan dengan lengkap ?
Apakah contoh masalah sehari Ya sudah sesuai ( A ) Ya sudah sesuai ( A )
– hari yang dituliskan sesuai
dengan persoalan yang
dijelaskan ?
Nama / NIM : 1. Kiki Damayanti
2. Nurul Azizah
3. Dea Faisah Rahmad Salim
Jenjang / mata pelajaran yang diampu : SD / Bahasa Indonesia
Unit / no. Unit : Membaca
Judul soal : penelitian ilmiah dirumah
No Pertanyaan Jawaban
1 Tuliskan solusi untuk soal ini ! Tentukan apakah setiap aktivitas berikut merupakan langkah
sistematis dalam melakukan penelitian ilmiah di atas ataukah tidak
jawaban :
 Jumlah air penyiraman tanaman A ditambahkan setelah dua
minggu: tidak sistematis, karena penelitian yang dilakukan
untuk mengetahui apakah jumlah air akan berpengaruh pada
pertumbuhan tanaman A dan B, sehingga apabila jumlah air
penyiraman tanaman A diubah maka intensitas peyiraman
menjadi sama dan tidak sesuai dengan penelitian
 Kedua tanaman disiram pada jam yang sama setiap harinya:
sistematis, karena dalam penelitian ilmiah kita tidak boleh
memberikan perlakukan yang berbeda pada objek yang
sedang di amati, mulai dari intensitas air, jam menyiram,
hingga cara mengukur harus memerlukan perlakuan yang
sesuai.
 Tinggi tanaman di ukur ketka terlihat ada perubahan tinggi
tanaman: tidak sistematis karena jika sudah melakukan semua
proses secara sistematis maka dalam megukur tinggi pun
harus diakukan secara sistematis pula yakni dengan alat ukur
yang sama, satuan ukur yang sama dan waktu mengukur yang
sama
 Data pengukuran tinggi tanaman di catat dalam satuan
panjang yang sama: sistematis, berkaitan dengan sebellumnya
apabila kita sudah melakukan tahapan sebelumnya dengan
sistematis maka penting bagi kita untuk mengukur tinggi
dengan cara yang sistematis pula yakni dengan menggunakan
alat ukur yang sama dan satuan yang sama
2. berikut ini yang merupakan manfaat dari pencatatan prosedur
penelitian ilmiah adalah, jawaban :
 Memastikan langkah yang dilakukan konsisten dari waku ke
waktu
 Membuka peluang siapa pun dapat melanjutkan penelitian
imiah dengan cara yang sama
3. media tanaman A adalah tanah humus yang subur, sedangkan
media tanaman B adalah tanah berpasir. Peneliti menyimpulkan
bahwa tenaman A yang disiram dengan jumlah air sedikit lebih
tinggi dibandingkan dengan tanaman B yang disiram dengan jumlah
air banyak. Berdasarkann teks tersebut, apakah simpulan
penelitian dapat diterima? Jawaban :
Tidak, karena dasar dari sebuah penelitian yang benar adalah
menggunakan prosedur / langkah yang sistematis, mulai dari tidak
membedakan perlakukan, tidak membedakan jenis tanaman, hingga
tidak membedakan cara pengukuran tanaman. Kemudian tujuan dari
penelitian ialah untuk mengetahui “ apakah intensitas air akan
mempengaruhi tinggi tanaman? “ dalam pengamatan diciptakan
situasi: menyiram hanya sekali sehari atau menyiram dua kali sehari.
Sehingga apabila peneltian tetap untuk menngetahui pengaruh
intensitas namun ada perbedaan perlakuan ( jenis tanah ) maka
bahwa media tanam tanaman A dan B memiliki perbedaan sehingga
hal tersebut tidak
sistematis dan tidak bisa diterima

2 Tuliskan langkah-  Menguraikan masalah sesuai dengan soal PISA berjudul “


langkah berpikir anda penelitian ilmiah dirumah “
hingga mendapat solusi  Mengenali kesamaan pola dari teks “ penelitian ilmiah di
dari permasalahan ini! rumah “ dengan pola soal nomor 1,2 dan 3
 Mengabaikan hal yang kurang penting dengan fokus pada hal
yang penting seperti langkah penelitian yang sistematis,
manfaat penelitian yang sesuai dengan pertanyaan penelitian
 Mendapatkan jawaban dari langkah penelitian untuk soal
nomor 1. Manfaat paneleitian untuk soal nomor 2 dan
kesimpulan penelitian tersebut dapat diterima atau tidak
untuk soal nomor 3

3 Identifikasi 4 fondasi CT yang  Dekomposisi : menguraikan masalah sesuai pertanyaan


ada gunakan dalam soal PISA dan teks soal PISA berjudul penelitian ilmiah
menyelesaikan masalah ini ! dirumah yang membahas terkait penelitian ilmiah
dirumah dan menguraikan pola / prosedur sistematis
yang dilakukan untuk penelitian dirumah
 Pengenalan pola: mengenali pola prosedur sistematis
pada bacaan soal PISA dan mengenali pola pertanyaan
1,2,3 pada soal PISA yang saling berkaitan
 Abstraksi: mengabaikan hal hal diluar soal PISA dan
di laur teks soal PISA. Fokus pada hal penting dari
pertanyaan soal PISA yaitu sistematis penelitian yang
relevan dengan teks penelitian ilmiah dirumah
 Algoritma : memnjawab pertanyaan dengan sistematis
sesuai dengan teks penelitian ilmiah dirumah dan secara
urut dengan memperhatikan teks soal PISA mengenai
prosedur sistematis, manfaat prosedur penelitian dan
kesimpulan penelitian.
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL SUB 2

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 3

Jenjang/mata pelajaran yang diampu: SD/Bahasa Indonesia


Unit / no.unit : membaca
Judul Soal : Penelitian di rumah

No. Pertanyaan Jawaban


1. Tuliskan Tentukan apakah setiap aktivitas berikut merupakan langkah
solusiuntuk sistematis dalam melakukan penelitian ilmiah di atas ataukah tidak
soal ini! jawaban :
 Jumlah air penyiraman tanaman A ditambahkan setelah dua minggu:
tidak sistematis, karena penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
apakah jumlah air akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman A
dan B, sehingga apabila jumlah air penyiraman tanaman A diubah
maka intensitas
peyiraman menjadi sama dan tidak sesuai dengan penelitian
 Kedua tanaman disiram pada jam yang sama setiap harinya:
sistematis, karena dalam penelitian ilmiah kita tidak boleh
memberikan perlakukan yang berbeda pada objek yang sedang di
amati, mulai dari intensitas air, jam menyiram, hingga cara mengukur
harus memerlukan perlakuan yang
sesuai.
 Tinggi tanaman di ukur ketka terlihat ada perubahan tinggi tanaman:
tidak sistematis karena jika sudah melakukan semua proses secara
sistematis maka dalam megukur tinggi pun harus diakukan secara
sistematis pula yakni dengan alat ukur yang sama, satuan ukur yang
sama dan waktu mengukur yang sama
 Data pengukuran tinggi tanaman di catat dalam satuan panjang yang
sama: sistematis, berkaitan dengan sebellumnya apabila kita sudah
melakukan tahapan sebelumnya dengan sistematis maka penting bagi
kita untuk mengukur tinggi dengan cara yang sistematis pula yakni
dengan menggunakan alat ukur yang sama dan satuan yang sama
2. berikut ini yang merupakan manfaat dari pencatatan prosedur
penelitian ilmiah adalah,
jawaban :
 Memastikan langkah yang dilakukan konsisten dari waku ke waktu
 Membuka peluang siapa pun dapat melanjutkan penelitian imiah
dengan cara yang sama
3. media tanaman A adalah tanah humus yang subur, sedangkan media
tanaman B adalah tanah berpasir. Peneliti menyimpulkan bahwa
tenaman A yang disiram dengan jumlah air sedikit lebih tinggi
dibandingkan dengan tanaman B yang disiram dengan jumlah air
banyak. Berdasarkann teks tersebut, apakah simpulan penelitian dapat
diterima?
Jawaban :
Tidak, karena dasar dari sebuah penelitian yang benar adalah
menggunakan prosedur / langkah yang sistematis, mulai dari tidak
membedakan perlakukan, tidak membedakan jenis tanaman, hingga
tidak membedakan cara pengukuran tanaman. Kemudian tujuan dari
penelitian ialah untuk mengetahui “ apakah intensitas air akan
mempengaruhi tinggi tanaman? “
dalam pengamatan diciptakan situasi: menyiram hanya sekali sehari
atau menyiram dua kali sehari. Sehingga apabila peneltian tetap untuk
menngetahui pengaruh intensitas namun ada perbedaan perlakuan (
jenis tanah ) maka bahwa media tanam tanaman A dan B memiliki
perbedaan sehingga hal tersebut tidak sistematis dan tidak bisa
diterima
2. Tuliskan Menguraikan masalah sesuai dengan soal PISA berjudul “ penelitian
ilmiah dirumah “
langkah-
 Mengenali kesamaan pola dari teks “ penelitian ilmiah di rumah “
langkah dengan pola soal nomor 1,2 dan 3
berpikir anda  Mengabaikan hal yang kurang penting dengan fokus pada hal yang
penting seperti langkah penelitian yang sistematis, manfaat penelitian
hingga yang sesuai dengan pertanyaan penelitian
mendapatkan  Mendapatkan jawaban dari langkah penelitian untuk soal nomor 1.
Manfaat paneleitian untuk soal nomor 2 dan kesimpulan penelitian
solusi dari tersebut dapat diterima atau tidak untuk soal nomor 3
permasalaha
nini!
3. Identifikasi Dekomposisi : menguraikan masalah sesuai pertanyaan soal PISA dan
teks soal PISA berjudul penelitian ilmiah dirumah yang membahas
fondasi 4 CT
terkait penelitian ilmiah dirumah dan menguraikan pola / prosedur
yang anda sistematis
yang dilakukan untuk penelitian dirumah
gunakan
 Pengenalan pola: mengenali pola prosedur sistematis pada bacaan
dalam soal PISA dan mengenali pola pertanyaan 1,2,3 pada soal PISA yang
saling berkaitan
menyelesaika
 Abstraksi: mengabaikan hal hal diluar soal PISA dan di laur teks soal
n masalah! PISA. Fokus pada hal penting dari pertanyaan soal PISA yaitu
sistematis penelitian yang relevan dengan teks penelitian ilmiah
dirumah
 Algoritma : memnjawab pertanyaan dengan sistematis sesuai dengan
teks penelitian ilmiah dirumah dan secara urut dengan memperhatikan
teks soal PISA mengenai prosedur sistematis, manfaat prosedur
penelitian dan
kesimpulan penelitian.
KONEKSI ANTAR MATERI

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD

1. Kesamaan Tipe Soal BEBRAS dan PISA


Tipe soal BEBRAS dan PISA memiliki kesamaan yaitu menyajikan soal – soal yang mendorong peserta didik
untuk berfikir kritis , kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan persoalan dengan menerapkan konsep –
konsep berfikir komputational. Selain itu kedua jenis tes ini memiliki fungsi untuk menganalisis kemampuan
literasi dan numerasi peserta didik dalam menyelesaikan masalah menggunakan metode ilmiah. Diharapkan
peserta didik dapat menerapkan ilmu – ilmu yang mereka pelajari di sekolah dalam kehidupan nyata .

2. Perbedaan Tipe Soal BEBRAS dan PISA


BEBRAS PISA
 Soal – soal yang digunakan pada tantangan  Soal – soal pada Programme for
BEBRAS umumnya disajikan dalam bentuk uraian Internasional Student Assesment
persoalan yang dilengkapi dengan gambar yang (PISA) umumnya disajikan dalam
menarik, sehingga peserta didik dapat lebih mudah bentuk pilihan ganda dan uraian dalam
memaknai soal bentuk lainnya.
 Soal – soal BEBRAS sudah dikategorikan  Seluruh tes ditujukan bagi
berdasarkan usia atau jenjang pendidikan, peserta didik usia pendidikan
sehingga dapat diadopsi untuk masing – masing menengah (15 tahun keatas )
jenjang tanpa banyak penyesuaian  Waktu yang digunakan dalam
 Masing – masing soal BEBRAS dapat mengerjakan soal cukup panjang
dikerjakan dalam waktu yang lumayan singkat karena pada satu soal terdapat
karena hanya terdapat satu pertanyaan beberapa pertanyaan
 Soal BEBRAS sebetulnya terkait pada konsep  Soal – soal PISA biasanya digunakan
tertentu dalam informatika dan computational untuk mengukur untuk kemampuan
thinking literasi membaca, matematika, sains
 Soal – soal tantangan BEBRAS bertujuan untuk dan literasi finansial
memperkenalkan dan melatih peserta didik dalam  PISA mengukur apa yang diketahui
bidang informatika dan CT peserta didik dan apa yang dapat
 Soal – soal yang digunakan dalam tantangan dilakukan ( aplikasi ) dengan
BEBRAS selalu baru setiap tahunnya dan pengetahuannya
dipersiapkan dengan  Saat mengadopsi soal PISA , guru perlu
 proses seleksi yang terpercaya sehingga kualitas soal
mempertimbangkan apakah soal
BEBRAS sudah terjamin
tersebut sudah sesuai dengan jenjang
yang diajar.
3. Kesamaan dari langkah penyelesaian kedua jenis persoalan
Kesamaan langkah dalam penyelesaian soal Bebras dan PISA yaitu peserta didik harus dapat
memahami informasi yang diberikan. Selain itu juga mengidentifikasi karakteristik penting dan
hubugannya. Membangun representasi yang sesuai untuk solusi, serta dapat mengambil keputusan
yang tepat untuk memecahkan permasalahan pada soal yang diberikan.
AKSI NYATA

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email :
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 3
Computational Thinking
Topik 3. CT dalam Problem Solving
Aksi Nyata 07.01 Pertanyaan Reflektif (Menjadi Bagian Portofolio)
1. Pengalaman menarik apa saja yang Anda dapatkan dari mengimplementasikan CT
untuk menyelesaikan berbagai jenis persoalan? Anda bisa menceritakan
keberhasilan dan kegagalan yang Anda alami dalam mempelajari topik ini.
Jawab: Pengalaman menarik yang saya alami ketika mengimplementasikan CT adalah
penyelesaian berbagai jenis persoalan yang saya hadapi dengan menggunakanurutan CT
secara sistematis. Selain itu, saya menemukan metode atau cara barudalam menyelesaikan
masalah dengan cara struktural langkah demi langkah. Pengalaman menarik lainnya yaitu
saya memahami akan penyelesaian soal Bebras,PISA dan AKM dengan menggunakan CT.
dimana penyelesaian soal menjadi lebih tepat dengan menggunakan fondasi CT tersebut.
Keberhasilan saya mempelajari topik ini adalah dapat menyelesaikan soal tingkat HOTS
yaitu PISA / AKM menggunakan metode fondasi CT dengan benar

2. Apakah terjadi perubahan cara berpikir yang Anda alami setelah mempelajari topik
CT dalam problem solving?
Jawab: Ya, ada perubahan berfikir yang berubah setelah mempelajari CT. Dimana ketika
saya dihadapkan suatu permasalahan saya dapat percaya diri dalam menghadapi
permasalahan dan mencari solusinya, karena telah mengetahui apa yang harus dilakukan
dengan mengetahui pondasi CT yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
sehari – hari . Terdapat 4 pondasi CT yaitu Decomposition adalah tentang mengurai masalah
yang kompleks menjadi bagian – bagian kecil sehingga lebih mudah untuk ditangani.
Pattern recognition mencari permasalahn atau pola yang terdapat di dalam permasalahan.
Abstraction fokus pada informasi yang penting saja dan mengabaikan informasi lain yang
tidak relevan. Dan yang terakhir adalah Algorithms yaitu menentukan langkah demi
langkah solusi untuk mengatasi masalah atau prosedur yang harus dilakukan untuk
menyelesaikan masalah. Cara berfikir inilah yang harus saya terapkan, karena dapat
mempermudah saya dalam problem solving

3. Apakah ada perbaikan yang dapat Anda lakukan terhadap cara mengajar Anda
nantinya setelah mempelajari topik CT dalam problem solving?
Jawab: Ya, ada yang perlu saya perbaiki terhadap cara mengajar yang akan saya lakukan
nantinya saya akan mengimplementasikan fondasi CT dalam aktivitas pembelajaran
dan asesmen. Saya juga akan menambahkan asesemen dari soal Bebras atau PISA
karena soal Bebras atau PISA dapat menumbuhkan kemampuan berfikir HOTS
peserta didik yang dibutuhkan dalam abad 21.
TOPIK 4
UJIAN TENGAH SEMESTER
TOPIK 5
CT DAN PROYEK
MULAI DARI DIRI

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 5

01.02. Pertanyaan Reflektif Individual


1. Jika Anda memilih proyek STEM yang sudah pernah Anda lakukan, kendala apakah yang
Anda hadapi dalam melaksanakan proyek STEM tersebut?
Kendala penerapan STEM antara lain 1) Membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan
masalah, 2) Siswa yang lemah dalam eksperimen dan pengumpulan informasi akan mengalami
kesulitan, 3) Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok, 4)
kurangnya dukungan dan pengetahuan pedagogik, 5) tantangan teknis, waktu, akses terhadap
konten STEM, 6) fasilitas terutama fasilitas berbasis teknologi.
2. Jika Anda memilih proyek STEM yang belum pernah Anda lakukan (mengambil proyek yang
ada di media lain seperti buku dan internet), potensi kendala apa yang mungkin dihadapi
jika proyek STEM tersebut dilaksanakan?
Kendala yang mungkin di hadapi STEM antara lain 1) Membutuhkan waktu yang lama untuk
menyelesaikan masalah, 2) Siswa yang lemah dalam eksperimen dan pengumpulan informasi akan
mengalami kesulitan, 3) Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok,
4) kurangnya dukungan dan pengetahuan pedagogik, 5) tantangan teknis, waktu, akses terhadap
konten STEM, 6) fasilitas terutama fasilitas berbasis teknologi.
3. Tuliskan usulan Anda untuk mengatasi kendala-kendala yang telah Anda sebutkan di atas!
solusi untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan meminimalisir biaya dengan
mengumpulkan alat dan bahan dari barang-barang bekas yang layak pakai, sehingga dapat
dirangkai menjadi proyek tanpa mengeluarkan biaya banyak.
EKSPLORASI KONSEP

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 5

Judul Proyek STEM yang di pilih :


Bunyi dapat dihasilkan dari benda yang bergetar.
Sumber :
Praktik
Diskripsi Singkat :
Guru dapat memberi contoh misalnya gitar. Selanjutnya guru menjelaskan mengenai alat musik itu
dari berbagai sudut pandang, terutama menjelaskan dari sudut pandang dalam STEM, contohnya:
Sudut Pandang Science Guru akan menjelaskan bagaimana gitar bisa berirama, serta menjelaskan
kenapa alat musik tersebut dapat berbunyi, kenapa bisa berbunyi do re mi, dan sebagainya. Sudut
Pandang Technology Guru akan menerangkan cara membuat gitar secara sederhana. Bahan dan alat
apa saja yang dibutuhkan untuk membuat model dari alat musik tersebut. Sudut Pandang Engineering
Guru akan mengutarakan cara mengatur senar atau karet pada gitar supaya dapat menghasilkan suara
yang pas yang berbedabeda. Sudut Pandang Math Guru dapat menjelaskan menghitung harga bahan
material yang dibutuhkan untuk membuat gitar. Bisa pula dengan mengukur panjang atau lebar gitar.
Metode pembelajaran STEM dapat membantu siswa supaya lebih mudah untuk beradaptasi dengan
zaman yang serba cepat. Pada zaman sekarang, ketrampilan yang diperlukan yaitu critical thinking.
RUANG KOLABORASI

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 5
1) Proyek STEM sebelum Diintegrasikan dengan CT
Pada bagian ini, tuliskan deskripsi tentang proyek STEM yang dipilih, yang sebelumnyabelum
mengintegrasikan CT.
Nama Kelompok Dea Faisal Rahmad Salim
Kiki Damayanti
Nurul Azizah

Judul Proyek STEM yang di pilih Perancangan rumah tahan gempa

Sumber Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan


teknologi RepublikIndonesia, 2022 Buku Panduan
guru Prakarya: Rekayasa untuk SD/ kelas V Penulis:
Indra Samsudin, Lissiana Nussifera, NoviNurhayati
ISBN : 978-602- 244-891-4 (jil. 1
Diskripsi Singkat  Teknologi tepat guna adalah teknologi yang
diciptakan untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup masyarakat Sesuai
kebutuhannya.
 Teknologi tepat guna mampu meningkatkan
kualitasmasyarakat dengan memanfaatkan
potensi sumber dayaalam, sumber daya
manusia, social, dan teknologi secara
bekelanjutan. Rumah tahan gempa
merupakan salah satucontoh produk
teknologi tepat guna
 Konstruksi rumah tahan gempa adalah
bangunan yang dirancang secara khusus
untuk menahan beban ataumeredam
guncangan gempa
 Struktur bangunan tahan gempa perlu
diperhitungkansecara analisis, baik
kombinasi beban, kekuatan
fondasipenggunaan material, maupun
penempatan massa strukturnya. Karakteristik
bahan rumah tahan gempabiasanya kuat,
namun ringan.
2) Proyek STEM setelah Diintegrasikan dengan CT
Pada bagian ini, tuliskan bagaimana CT dapat diintegrasikan dengan proyek CT yang
dikerjakan
Nama Proyek Perancangan rumah tahan gempa, banjir
dan tsunami
Deskripsi Singkat Proyek Siswa akan membentuk kelompok untuk
merencanakan,merancang serta menguji
rancangan untuk merancang rumah tahan
gempa, banjir dan tsunami
Outline Proyek • Minggu 1-4 : Siswa mengidentiikasi
rumah tahan gempa dan mendesain
rancangan produk rekayasa
• Minggu 5 -8 : Siswa membuat produk
rekayasa danmelakukan evaluasi terhadap
produk
Tujuan Pembelajaran • Siswa menginvestigasi tentang rumahdan
gempa sehingga merancang miniature rumah
tahan gempa,banjir dan tsunami
• Siswa menguji hasil rancangannya
dibawah berbagaikondisi gempa

Driving Question Bagaimana konstruksi rumah yang aman dan


nyaman sertatahan gempa?

Produk Akhir Sebuah mininatur rumah tahan gempa, banjir


dan tsunami

Asesmen Asesmen berupa • Asesmen individu •


Asesmen kelompok Jenis Asesmen : • Proyek
• Lisan, saat mendiskusikan miniature rumah
tahangenpa, jenis, karakteristiknya dan
Teknik pembuatannya Kriteria Penilaian ; •
Penilaian sikap • Penilaian pengetahuan •
Penilaian keterampilan
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 5
Judul Proyek STEM yang di pilih :
Perancangan rumah tahan gempa, banjir dan tsunami
Catatan Perbaikan Yang Perlu Dilakukan Berdasarkan Masukan Dari
Dosen Dan Kelompok Lain :
1. Secara umum kelompok sudah dapat memahami cara berpikir CT akan
tetapi masih perlu memahami CT lebih dalam lagi karena hal tersebut
berguna dalam pengimplementasian konsep-konsep CT dalam proyek
STEAM.
2. Perlunya perbaikan pada Resource yang dibutuhkan. Sebaiknya kelompok
menuliskan secara langsung Resource yang dibutuhkan agar siswa ada
persiapan untuk membawa barang sebagai bahan pembuatan miniatur
rumah tahan gempa dan banjir, seperti membawa kantong keresek, karet,
stik es krim, benang kasur, benang jait, lem, gunting, penggaris.
KONEKSI ANTAR MATERI

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 5
Nama DEA FAISAL RAHMAD SALIM
NIM 202210631013206
KELAS PGSD 08
Kesimpulan tentang integrasi CT ke dalam proyek Mengajarkan peserta didik untuk berusaha
STEM : memecahkan sebuah masalah dengan efektif,
efisien, dan optimal. Sehingga perlu adanya
produk STEM untuk membantu pekerjaan
manusia agar lebih ringan dan mudah.

Tantangan apa yang mungkin dihadapi Menyesuaikan materi pembelajaran


ketika mengintegrasikan CT ke dalam denganproyek STEM yang akan dibuat, karena
tidak semua materi pelajaran bisa
proyek STEM : diintegrasikan dengan proyek STEM.
Usulan solusi untuk mengatasi tantangan – Memperbanyak sumber belajar bisa dari internet,
tantangan ketika mengintegrasi CT ke dalam buku cetak, surat kabar, koran untuk mengetahui
proyek STEM berbagai macam produk STEM yang kemudian
dapat disesuaikan dengan mata pelajaran peserta
didik.
AKSI NYATA

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 5

1. Pengalaman apa saja yang Anda dapatkan dari proses melakukan


integrasi CT ke dalam proyek STEM?
Jawab :
Pengalaman yang saya dapatkan adalah mendapatkan pengetahuan baru
tentang mengintegrasikan CT ke dalam proyek STEM , hal ini akan
megarah pada proyek yang menjadi lebih efektif, efisien dan memiliki hasil
optimal dengan memanfaatkan dan menerapkan keempat fondasi CT
2. Bagaimana perasaan Anda pada saat mengerjakan modul ini?
Jawab :
Saya sangat senang mengerjakan modul ini karena saya jadi lebih
memahami manfaat dari penerapan CT dalam kehidupan dan penelitian
3. Jelaskan bagaimana rencana Anda dalam mengintegrasikan CT di
dalam proyek STEM di kelas yang Anda ajar kelak!
saya akan memasukkan CT ke dalam proyek STEM di kelas yang akan saya
ajarkan pada peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Saya akan menanamkan pada mereka kebiasaan berpikir
secara terstruktur dengan menerapkan CT dalam tugas kelas yang
mereka kerjakan. Proyek yang mereka lakukan bisa berskala kecil atau
besar. Penting untuk mengambil pendekatan yang terukur, yang terpenting
adalah langkah – langkah di jalankan secara efektif dan efisien, ini akan
mengarah pada hasil yang maksimal
MULAI DARI DIRI

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 6
Pertanyaan Reflektif
Menurut Anda, apakah CT dapat diintegrasikan pada mata pelajaran yang
akan Anda ampu? Jelaskan alasan dari jawaban Anda!
CT dapat diintegrasikan dalam proses pembelajaran tematik maupun mata
pelajaran terpisah pada jenjang SD. Karena CT merupakan tahapan alur berpikir
yang membantu dalam menyelesaikan masalah di semua bidang mata pelajaran
ditingkat SD.
EKSPLORASI KONSEP SUB 1

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 6
Eksplorasi Konsep – Bagian Lembar Kerja Reflektif 02.03
Bringing Computational Thinking to K-12: What is Involved and What is the
Role of theComputer Science Education Community?
Jawab :
Intisari yang dapat diambil dari makalah :
CT adalah suatu cara berpikir yang dapat membantu siswa untuk memecahkan
masalah dan mengembangkan solusi melalui pemodelan data dan proses algoritma
CT merupakan keterampilan yang penting dan relevan untuk masa depan di era
digital dan dapat diterapkan pada berbagai bidang dan disiplin ilmu. Penting bagi
guru dan komunitas pendidikan komputer untuk mengembangkan program dan
kurikulum yang memasukkan CT ke dalam pembelajaran siswa di tingkat K-12
CT dapat di ajarkan melalui pendekatan interdisipliner, di mana mata pelajaran
seperti metematika, sains dan bahasa inggris dapat saling berintegrasi.
Kaitan makalah tersebut dengan mata pelajaran yang anda ampu!
Konsep CT Matematika
Pengumpulan data Mengumpulkan data dari rumus
Analisis data Analisis data dan hitungan angka
Representasi data dan analisis
Pengukuran dan perbandingan
data
Abstraksi Membangun konsep sebuah model
Analisis dan validasi model Validasi kebenaran sebuah model
Otomatisasi Menggunakan pembuktian
Pengujian dan verifikasi Validasi dan membrsihkan data
Algoritma dan prosedur Melakukan prosedur eksperimen
Melakukan klasifikasi atas konsep yang
Dekomposisi persoalan
dirancang
Struktur control -
Menjalankan eksperimen secara serentak
Pararelisasi
dengan rumus yang berbeda beda
Simulasi kasus soal cerita secara langsung
Simulasi / tes
soal mandiri
EKSPLORASI KONSEP SUB 2

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013207
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 6

Materi ajar : IPAS


Kelas : III
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase B peserta didik mampu menerapkan
berpikir komputasional dalam menyelesaikan persoalan sehari-hari dengan
membandingkan, memilih, memilah, menyusun, mengelompokkandan
mengurutkan himpunan data kecil hasilabstraksi benda konkret menggunakan
berbagai cara untuk menghasilkan beberapa solusi dengan memanfaatkan
perkakas yang disediakan
Materi Ajar : Lingkungan
Model Pembelajaran : PJBL
Tujuan Pembelajaran : peserta didik mampu merumuskan penanganan
penyebab maslaah di lingkungan sekitar sekolah dan rumah tangga dengan tepat
Judul proyek : pembuatan alat pembakaran sampah ramah lingkungan
Deskripsi penyampaian materi sebelum integrasi CT :
Aktivitas yang akan dilakukan adalah:
1. Peserta didik menggali informasi tentang materi perubahan lingkungan
2. Peserta didik mendefinisikan pengertian perubahan lingkungan
3. Peserta didik menganalisis dampak perubahan lingkungan
Pada materi ajar ini peserta didik diberikan salah satu contoh dampak perubahan
lingkungan
udara, air dan daratan.
Deskripsi penyampaian materi setelah integrasi CT :
Skenario aktivitas berikut diusulkan untuk dapat melatih kecakapan CT peserta
didik
1. Peserta didik diberikan beberapa contoh dampak perubahan lingkungan
2. Meminta peserta didik untuk mendiskusikan mengenai apa itu perubahan
lingkungan
3. Peserta didik mampu mengidentifikasi dampak perubahan lingkungan
4. Peserta didik mampu merancang percobaan alat pembakaran sampah sederhana
tanpa
asap dengan proses pembakaran dalam suatu sistem yang terkontrol dengan tujuan
mengurangi
5. pencemaran udara
RUANG KOLABORASI

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 6

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Materi Ajar Teks Deskripsi
Tujuan Pembelajaran Peserta didik melalui kegiatan pembelajaran Project
Based learning mampu Menyusun kerangka
deskripsi berdasarkan ini dan kebahasaan dnegan
memperhatikan sistematika deskripsi memproduksi
deskripsi dengan memperhatikan isi dan kebahasaan
mempresentasikan, mengomentari, merevisi unsur-
unsur instriktik dan kebahasaandeskripsi secara lisan
maupun tulis serta menjunjung nilai Kerjasama,
tanggung jawab,
cermat, percaya diri, kreatif dan religious.
Deskripsi penyampaian materi Guru langsung memberikan tugas proyek menulis
sebelum integrasi CT teks deskripsi tanpa menganalisis materi sebelumnya
mengenai deskripsi dan tidak
memberikan tugas membuat karangan deskripsi.
Deskripsi penyampaian materi Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik
setelah integrasi CT mengenai materi Teks Deskripsi agar peserta didik
yang belum paham mengenai materi deskripsi dapat
memahami dan mengingat kembali selain itu guru
memberikan tugas kepada peserta didik untuk
membuat kerangka karangan deskripsi terlebih
dahulu lalu dikembangkan menjadi cerita teks
deskripsi yang utuh.
Penjelasan konsep CT yang  Dekomposisi : Peserta didik menganalisis hal-
diintegrasikan pada materi ajar hal yang dibutuhkan untuk membuat teks
deskripsi. Hal-hal yang dibutuhkan yaitu Tema,
akar, genre, sudut pandang yang akan
diceritakan.laptop untuk menulis teks deskripsi
dan perangkat dari berbagai member untuk
meneruskan ide cerita
 Pengenalan Pola : peserta didik di bantu oleh
guru untuk merancang teks deskripsi
berdasarkan pengetahuan dan ide-ide peserta
didik yang telah dipelajari. Pada tahap ini
peserta didik merancang kerangka karangan teks
deskripsi. Menyusun ide atau gagasan dan
menentukan tema yang akan digunakan untuk
menghubungkan cerita dalam teks deskripsi
 Abstraksi : peserta didik di bantu oleh guruuntuk
menentukan Langkah praktis menulis teks
deskripsi dan meninggalkan hal-hal yang tidak
diperlukan agar waktu lebih efektif, efisien dan
optimal
 Algoritma : peserta didik melaksanakan semua
rancangan terkait proyek menulis teks deskripsi.
Perencanaan mulai daari merancang kerangka ,
mengembangkan karangan, menuliskan ide
kedalam kaliamat sesuai dengan struktur yang
telah dipelajari.
lOMoARcPSD| 26930656

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL
Name : Dea Faisal Rahmad Salim
NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 6

Nama Anggota Kelompok 1. Kiki damayanti


yang presentasi 2. Nurul Azizah
Nama anggota Kelompok yang memberikan 1. Dea Faisal Rahmad Salim
evaluasi
Mata Pelajaran IPAS
Materi Ajar Sumber daya alam
Ide baru yang didapatkan terkait 1. Mengenalkan siswa untuk
integrasiCT Didalam mata pelajaran menggunakan CT dalam menyelesaikan
sebuah permasalahan
2. Adanya empat fondasi CT yang
terintegrasi dalam kegiatan
pembelajaran
3. Kegiatan pembelajaran yang digunakan
sudah baik karena mengeksplorasi
lingkungan sekitar siswa dan
kegiatannya sudah sangat jelas dalam
pengintergrasikan CT didalamnya
Evaluasi/saran untuk kelompok yang Rancangan yang disusun sudah menerapkan
sedangpresentasi empat fondasi CT kedalam kegiatan
pembelajaran dan melatih peserta didik
untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan
suatu masalah
lOMoARcPSD| 26930656

KONEKSI ANTAR MATERI

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD

Kesimpulan mengenai integrasi Setelah mempelajari dan meingintegrasikan CT ke


dalam mata pelajaran, kami menjadi lebih mudah dalam
CT ke dalam mata pelajaran
memahami dan menyampaikan materi kepada peserta
didik. Selain itu, melalui mengintegrasikan konsep CT
dalam pembelajaran, dapat mempermudah peserta didik
dalam memecahkan suatu permasalahan. Membiasakan
berfikir CT dalam kegiatan pembelajaran juga dapat
melatih peserta didik dalam berfikir kritis dan inovatif.

Strategi untuk mengintegrasikan - Menggunakan model dan metode pembelajran


yang dapat meningkatkan keaktifan peserta didik
CT ke dalam mata pelajaran
- Peserta didik diberikan suatu permasalahan yang
membutuhkan penyelesaian dengan kemampuan
berfikir kritis
- Peserta didik diminta untuk mempelajari
bagaimana membuat solusi dengan menerapkan
konsep CT
a. Dekomposisi: pembagian persoalan ke
dalam beberapa sub persoalan yang lebih
kecil
b. Pengenalan pola : pengenalan pola adalah
pengamatan atau analisis terhadap berbagai
kesamaan yang ada diantara persoalan-
persoalan
c. Abstraksi : proses eliminasi bagian – bagian
yang tidak relevan dari suatu persoalan
d. Algoritma : langkah – langkah secara urut
dan sistematis untuk menyelesaikan suatu
persoalan
lOMoARcPSD| 26930656

AKSI NYATA

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 6
Integrasi CT dalam Mata Pelajaran 07.01.
Pertanyaan Reflektif Jawablah pertanyaan-pertanyaan reflektif berikut
1. Pengalaman apa saja yang Anda dapatkan dari proses melakukan integrasi CT
kedalam matapelajaran yang Anda ampu? Apakah ada kendala yang Anda hadapi?
Pengalaman yang saya dapatkan dari proses melakukan integrasi CT ke dalam mata
pelajaran yang saya ampu, yaitu berkat aktivitas-aktivitas dalam modul ini, melatih diri saya
untuk membiasakan diri untuk menjadi lebih kreatif, logis dan terstruktur serta menyususn
pemecahanmasalah yang efektif, efiesien, dan lebih optimal, khususnya dalam melakukan
langkah-langkahdalam kegiatan belajar mengajar serta yang saya peroleh mengenai CT
semakin mendalam, Hal ini kaitannya dengan pemahaman pengintergrasian CT ke dalam
mata pelajaran yang saya ampusebagai salah satu opsi penerapan/pengaplikasian pemikiran
CT tersebut
2. Bagaimana perasaan Anda pada saat mengerjakan modul ini?
Perasaan saya pada saat mengerjakan modul ini, yaitu saya merasa ingin banyak tahu dan
penasaran untuk mengeksplor bagaimana integrasi CT dalam mata pelajaran. Selain itu,
melalui aktivitas-aktivitas dalam modul ini, saya menjadi semakin tergerak untuk
mencobakan pengintegrasian CT ke dalam mata pelajaran yang saya ampu. Hal ini tidak
hanya bermanfaat untuk diri saya dalam rangka mengembangkan kemampuan pemecahan
masalah lebih efektif, efisien, dan optimal, namun juga untuk peserta didik saya kelak
dengan merancang pembelajaranyang sesuai.
3. Setelah mendapat feedback dari rekan mahasiswa dan dosen, tuangkan rancangan
materi ajar yangtelah Anda integrasikan dengan CT dalam bentuk RPP! Jika
lOMoARcPSD| 26930656

memungkinkan, tampilkan RPP sebelum dan setelah dilakukan integrasi CT.


Mata Pelajaran Kelas Capaian Pembelajaran
Materi ajar : IPAS
Pada akhir fase B peserta didik mampu menerapkan berpikir komputasional dalam
menyelesaikan persoalan sehari-hari dengan membandingkan, memilih, memilah,
menyusun, mengelompokkandan mengurutkan himpunan data kecil hasil abstraksi benda
konkret menggunakan berbagai cara untuk menghasilkan beberapa solusi dengan
memanfaatkan perkakas yang disediakan
Model Pembelajaran : Project Based Learning (PjBL)
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu merumuskan penanganan penyebab masalah
lingkungan di sekitar sekolah danrumah tangga dengan tepat
Judul Proyek : Pembuatan alat pembakaran sampah ramah lingkungan Aktivitas yang akan
dilakukan adalah:
1. Peserta didik menggali informasi tentang materi perubahan lingkungan
2. Peserta didik mendefinisikan pengertian perubahan lingkungan
3. Peserta didik menganalisis dampak perubahan lingkungan
Pada materi ajar ini peserta didik diberikan salah satu contoh dampak perubahan lingkungan
udara,air dan daratan.
Deskripsi penyampaian materi setelah integrasi CT : Skenario aktivitas berikut diusulkan
untuk dapat melatih kecakapan CT peserta didik
1. Peserta didik diberikan beberapa contoh dampak perubahan lingkungan
2. Meminta peserta didik untuk mendiskusikan mengenai apa itu perubahan lingkungan
3. Peserta didik mampu mengidentifikasi dampak perubahan lingkungan
4. Peserta didik mampu merancang percobaan alat pembakaran sampah sederhana tanpa
asap dengan proses pembakaran dalam suatu sistem yang terkontrol dengan tujuan
mengurangi
5. Pencemaran udara
lOMoARcPSD| 26930656

TOPIK 7
RESTRUKTURISASI PORTOFOLIO
lOMoARcPSD| 26930656

RESTRUKTURISASI PORTOFOLIO

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 7

Pertanyaan reflektif
1. Apakah artefak yang anda miliki lengkap? Jika tidak lengkap , tuliskan persentase
jumlah artefak portofolio yang berhasil anda kumpulkan!
artefak yang saya miliki lengkap

2. Apakah artefak yang anda kumpulkan sudah menggambarkan pencapaian tersebut?


Jika dikaitkan dengan pencapaian pembelajran pada setiap topic, tuliskan kelebihan
atau kekurangan dari artefak portofolio yang anda miliki. Jika ada kekurangan ,
bagian apa saja yang perlu anda tambahkan atau koreksi?
Ya. Setelah membaca ulang capaian pembelajaran yang diberikan pada setiap awal topik, artefak

yang saya kumpulkan sudah menggambarkan pencapaian tersebut. Kelebihan artefak yang saya
miliki adalah portofolio saya desain secara unik dan berusaha mengerjakan semampu saya

walaupun belum tentu benar. Kekurangannya adalah saya masih harus memperdalah kembali

seluruh materi yang diajarkan dan memperbanyak latihan agar keterampilan dalam

mengintegrasikan CT dalam seluruh aspek pendidikan sebagai seorang pendidik meningkat.

3. Fondasi CT apa sajakah yang anda gunakan dalam restrukturisasi portofolio anda?
Jelaskan pada bagian mana saja fondasi CT tersebut dimanfaatkan !
keempat fondasi CT saya gunakan dalam restrukturisasi portofolio. antara lain: dekomposisi,
abstraksi, pengenalan pola, hingga algoritma.

4. Secara struktur , apakah portofolio anda sudah terdekomposisi dengan baik?


Sudah
5. Apakah setiap bagian dari portofolio anda telah terabsraksi dengan baik?
ya, setiap bagian dari portofolio telah terabstraksi dengan baik.

6. Apakah kalimat, gambar atau sajian lainnya diuraikan secara ruut, jelas, sistematis
dalam bahasa yang mudah di pahami pembaca?
Ya, sudah. kalimat, gambar atau sajian lainnya diuraikan secara runut, jelas, sistematis dalam
bahasa yang mudah dipahami pembacanya

7. Apakah anda merasa puas dengan portofolio anda? Jelaskan alasan anda dari jawaban anda!
lOMoARcPSD| 26930656

ya, saya puas karena saya berjuang untuk menyusun satu persatu dengan perlahan.

8. Hal baru apa saja yang anda peroleh dari penyusunan portofolio ini ?
Saya memiliki pengalaman untuk menyusun ulang portofolio yang proporsional guna
kepentingan profesionalitasan karier nantinya.

9. Mengacu ke mata pelajaran yang akan anda ampu , apa rencana tindakan nyata
saya dalam penerapan CT dalam mata pelajaran yang saya ampu?
Menyusun rencana pembelajaran yang melibatkan suatu proyek dengan mengintegrasikan CT. b.
Menyediakan sumber-sumber belajar yang memfasilitasi pemahaman tentang computational
thinking, seperti tutorial video atau buku teks yang terstruktur dan mudah dipahami. c.
Memberikan permasalahan untuk kehidupan sehari-hari agar kontekstual. d. Memberikan
evaluasi yang memfokuskan pada pemahaman konsep dan kemampuan aplikatif computational
thinking.
.
lOMoARcPSD| 26930656

UNGGAH TUGAS RESTRUKTURISASI PORTOFOLIO

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 7
Pada kegiatan ini, mahasiswa membuat laporan akhir tugas restrukturisasi portofolio dari topik 1 –
9 sesuai dengan Alur MERDEKA yaitu mulai diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi,
demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman, koneksi antar materi dan aksi nyata
lOMoARcPSD| 26930656

UNGGAH TUGAS RESTRUKTURISASI PORTOFOLIO (INFOGRAFIS)

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 7
Pada kegiatan ini, mahasiswa setelah membuat laporan akhir tugas restrukturisasi portofolio dari
topik 1 – 9. Mahasiswa membuat infografis laporan akhir tugas restrukturisasi portofolio dari topik
1–9
lOMoARcPSD| 26930656

TOPIK 8
MATERI PENGAYAAN – TOPIK CT
DALAM PROBLEM SOLVING :
MENYELESAIKAN PERSOALAN YANG
MELIBATKAN ANALISIS DATA,
PEMODELAN, DAN SIMULASI DENGAN
CT
lOMoARcPSD| 26930656

MULAI DARI DIRI

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 8
1. Apa yang anda pahami tentang analisis data ?
Analisis data adalah suatu proses yang melakukan hal seperti pemeriksaan, pembersihan,
transformasi, dan juga pemodelan data dengan memiliki tujuan untuk dapat menemukan
informasi yang berguna dan untuk menginformasikan sebuah kesimpulan yang
mendukung dalam melakukan pengambilannya

2. Apakah Anda pernah melakukan analisis data? Jika ya, ceritakan salah satu
pengalaman Anda!

Pernah, saat melakukan analisis data pada hasil belajar peserta didik guna unukmelakukan
penelitian tindakan kelas

3. Apa yang anda pahami tentang pemodelan?

Pemodelan merupakan proses membangun atau membentuk suatu model dari suatu sistem
nyata dalam bahasa formal tertentu.

4. Apakah Anda pernah melakukan pemodelan? Jika ya, ceritakan pengalaman Anda
dalam memodelkan sesuatu?

Pernah, ketika membuat media pembelajaran jam dinding menggunakan kardus

5. Apa yang Anda pahami tentang simulasi?

Metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip dengan
keadaan yang sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu sistem atau proses dengan
peragaan atau pemeran

6. Apa Anda pernah terlibat atau merencanakan sebuah simulasi? Jika ya, ceritakan
salah satu pengalaman Anda!

Iya saya pernal terlibat. Simulasi yang pernah saya lakukan ketika saya melaksanakan
microteaching, membuat media pembelajaran seperti E-Book dan media pembelajaran
berbasis elektronik.
lOMoARcPSD| 26930656

EKSPLORASI KONSEP

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 8
1. Tuliskan hal baru apa sajakah yang Anda dapatkan dari mempelajari CT melalui
aktivitas problem solving yang melibatkan analisis data, pemodelan dan simulasi!

Mencoba membuat rancangan analisis data, pemodelan dan simulasi yang dapat dilakukan
siswa sesuai jenjang yang mengimplementasikan CT. b) mengidentifikasi masakah guna
merancang solusi yang efektif. c) mengumpulkan dan analisis data kemudian
merepresentasikan data olahan dari simulasi. d)berpikir kritis dalam menciptakan solusi
dengan memanfaatkan sebuah simulasi.
lOMoARcPSD| 26930656

RUANG KOLABORASI

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 8

02.04.01 Lembar Kerja Mahasiswa 1 (Hasil Mempelajari Makalah) Pelajari makalah (Weintrop et al.,
2016) untuk mengisi lembar kerja ini

No Pertanyaan Jawaban
1 Mengapa CT di implementasikan pada Mengapa CT di implementasikan pada
matematika dan sains ? Karena adanya matematika dan sains ? Karena adanya
kemampuan generik yang dapat kemampuan generik yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan digunakan untuk menyelesaikan
masalah pada berbagai bidang lainnya. masalah pada berbagai bidang lainnya.
2 Apa saja praktek ( penerapan ) CT yang Apa saja praktek ( penerapan ) CT yang
melibatkan data ? adakah yang kurang melibatkan data ? adakah yang kurang
anda pahami dari hasil eksplorasi anda pahami dari hasil eksplorasi
konsep pada makalah yang anda konsep pada makalah yang anda
lakukan berkaitan dengan Data ? jika ya, lakukan berkaitan dengan Data ? jika
coba tuliskan dan cari tahu apa artinya ? ya, coba tuliskan dan cari tahu apa
Analisis data, pemodelan dan simulasi. artinya ? Analisis data, pemodelan dan
Sudah memahami simulasi. Sudah memahami
3 Salahh satu praktek yang melibatkan Salahh satu praktek yang melibatkan
data adalah analisis data. Tuliskan data adalah analisis data. Tuliskan
strategi yang dilakukan saat melakukan strategi yang dilakukan saat
analisis data ! Mentabulasi data dengan melakukan analisis data ! Mentabulasi
mengentri kedalam tabel. data dengan mengentri kedalam tabel.
Mengelompokkan data berdasarkan Mengelompokkan data berdasarkan
variabel. Mendeskripsikan data. variabel. Mendeskripsikan data.
Menguji kualias data. Menguji hipotesis. Menguji kualias data. Menguji
hipotesis.
4 Apa saja dimaksud dengan model ? Apa saja dimaksud dengan model ?
Model dapat digunakan untuk Model dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah sejenis dengan menyelesaikan masalah sejenis
fitur – fitur yang berbeda atau dapat dengan fitur – fitur yang berbeda atau
digunakan untuk mendapatkan data dapat digunakan untuk mendapatkan
dengan melakukan simulasi. data dengan melakukan simulasi.
5 Sebutkan contoh – contoh model yang Sebutkan contoh – contoh model yang
anda ketahui berdasarkan makalah ! anda ketahui berdasarkan makalah !
Discovery learning. Pembelajaran Discovery learning. Pembelajaran
berbasis proyek. Pembelajaran berbasis berbasis proyek. Pembelajaran
proyek. Belajar berdasarkan berbasis proyek. Belajar berdasarkan
pengalaman sendiri (Self Directed pengalaman sendiri (Self Directed
Learning/SDL) Pembelajaran Learning/SDL) Pembelajaran
kontekstual (melakukan) Bermain kontekstual (melakukan) Bermain
peran dan simulasi. Pembelajaran peran dan simulasi. Pembelajaran
kooperatif. Pembelajaran kolaboratif. kooperatif. Pembelajaran kolaboratif.
lOMoARcPSD| 26930656

6 Apa tujuan dari dilakukannya simulasi ? Apa tujuan dari dilakukannya simulasi
Untuk mendapatkan data atau bisa juga ? Untuk mendapatkan data atau bisa
untuk mendapatkan pola yang nantinya juga untuk mendapatkan pola yang
digunakan dalam pembuatan model nantinya digunakan dalam pembuatan
model
7 Adakah yang kurang anda pahami dari Adakah yang kurang anda pahami dari
hasil eksplorasi konsep pada makalah hasil eksplorasi konsep pada makalah
yang anda lakukann berkaitan dengan yang anda lakukann berkaitan dengan
pemodelan dan simulasi ? jika ya, coba pemodelan dan simulasi ? jika ya, coba
tuliskan dan cari tahu apa yang artinya ? tuliskan dan cari tahu apa yang artinya
Saya sudah memahami ? Saya sudah memahami

Nama/NIM: 1. KIKI DAMAYANTI 2. NURUL AZIZAH 3. DEA FAISAL RAHMAT SALIM

Jenjang/mata pelajaran yang akan diampu: SD / Bahasa Indonesia

Nomor soal:
Jawaban:
Implementasi konsep CT (dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, algoritma, analisis
data, pemodelan dan simulasi):

 Dekomposisi : Peserta didik menganalisis hal-hal yang dibutuhka untuk membuat


teks deskripsi. Hal-hal yang dibutuhkan yaitu Tema, akar, genre, sudut pandang yang
akan diceritakan.laptop untuk menulis teks deskripsi dan perangkat dari berbagai
member untuk meneruskan ide cerita

 Pengenalan Pola : peserta didik di bantu oleh guru untuk merancang teks deskripsi
berdasarkan pengetahuan dan ide-ide peserta didik yang telah dipelajari. Pada tahap
ini peserta didik merancang kerangka karangan teks deskripsi. Menyusun ide atau
gagasan dan menentukan tema yang akan digunakan untuk menghubungkan cerita
dalam teks deskripsi

 Abstraksi : peserta didik di bantu oleh guru untuk menentukan Langkah praktis
menulis teks deskripsi dan meninggalkan hal-hal yang tidak diperlukan agar waktu
lebih efektif, efisien dan optimal

 Algoritma : peserta didik melaksanakan semua rancangan terkait proyek menulis


teks deskripsi. Perencanaan mulai daari merancang kerangka , mengembangkan
karangan, menuliskan ide kedalam kaliamat sesuai dengan struktur yang telah
dipelajari.

Penilaian teman kelompok


Kriteria penilaian Faisal Azizah
Apakah cara mengerjakan soal Sudah di pahami ( A ) Sudah di pahami ( A )
yang ditulis dapat dipahami ?
Apakah cara mengerjakan Sudah lengkap ( A ) Sudah lengkap ( A )
sudah lengkap ?
Apakah cara mengerjakan dapat Ya, dapat diikuti ( A ) Ya, dapat diikuti ( A )
diikuti tanpa mwnimbulkan
keambiguan ?
lOMoARcPSD| 26930656

Apakah 4 fondasi CT yang Ya, benar ( A ) Ya, benar ( A )


ditulis benar ?
Apakah 4 fondasi CT yang Ya suah lengkap ( A ) Ya suah lengkap ( A )
ditulis dijelaskan dengan
lengkap ?
Apakah contoh masalah sehari – Ya sudah sesuai ( A ) Ya sudah sesuai ( A )
hari yang dituliskan sesuai
dengan persoalan yang
dijelaskan ?
lOMoARcPSD| 26930656

RUANG KOLABORASI TOPIK 8

Nama Dea Faisal Rahmad Salim

Nim 202210631013206

Pak Agus adalah guru sejarah di suatu sekolah kecil. Pak Agus mengajar sebuah kelas yang berisi
10 orang siswa. Setelah semester pertama berakhir, Pak Agus mendapati nilai rata-rata kelas
tersebut tidak terlalu bagus yaitu 48. Pak Agus ingin mengetahui apa yang menyebabkanrata-rata
kelas tidak begitu bagus agar dapat melakukan perbaikan pada semester kedua. Untukmengetahui
hal tersebut, Pak Agus mencoba melihat lagi nilai siswa pada masing-masing materi. Seorang
siswa memiliki 4 nilai. Masing-masing nilai berasal dari 1 materi. Tabel A.2 adalah rincian nilai
siswa selama semester pertama.

Tabel A.2: Data Nilai Siswa yang Diajar Pak Agus

Nama Nilai 1 Nilai 2 Nilai 3 Nilai 4


Aldi 90 69 70 95
Budi 70 40 50 75
Ceri 60 21 10 10
Dona 89 73 70 90
Emi 50 5 5 0
Feri 50 15 10 3
Gina 70 30 45 69
Heri 75 48 49 71
Iwan 60 5 10 2
Jojo 75 38 41 78

Dari data yang diberikan di Tabel A.2, apakah Anda bisa memberikan hasil analisis untuk
menjawab keingintahuan pak Agus?

Jawaban
1. Carilah rata-rata untuk masing-masing siswa!

Berdasarkan hasil analisis didapatkan rata-rata nilai kelas adalah 47,15. Adapun siswa
dengan rata-rata skor tertinggi Aldi dengan skor 81 sementara Emi mendapatkan skor rata-
rata paling rendah yaitu 15. Untuk rincian skor rata-rata yang didapatkan oleh masing-
masing siswa dapat dilihat pada tabel A.2 diatas.
lOMoARcPSD| 26930656

2. Pengelompokkan peserta didik berdasarkan kemampuan kognitif


Berdasarkan tabel A.2, maka tingkat pemahaman kognitif siswa dapat dikelompokkan
menjadi tiga kategori dengan rincian sebagai berikut:
Aldi
High level
Dona
Heri
Middle level
Jojo
Budi
Gina

Low level Ceri


Emi
Feri
Iwan
Berdasarkan tabel diatas, Pak Agus memiliki peserta didik dengan tiga kategori yaitu
high level, middle level dan low level. Oleh sebab itu Pak Agus memiliki enam peserta
didik yang membutuhkan perhatian khusus dalam proses pembelajarannya dan
membutuhkan pengayaan juga remedial.

3. Nilai rata-rata untuk salah satu materi


Berdasarkan tabel A.2, materi 1 (nilai 1) memiliki rata-rata nilai tertinggi dengan skor
68,9. Sementara materi 2 (nilai 2) memiliki rata-rata nilai paling rendah dengan skor
34,4. Dari keempat materi diperoleh skor rata-rata 47,15. Tetapi, sebaran nilai yang
diperoleh siswa cenderung tidak merata sehingga data tersebut tidak bisa dijadikan
acuan utama dalam menentukan keputusan terkait pemahaman materi siswa. Adapun
rata-rata nilai siswa untuk masing-masing materi dapat dilihat pada tabel A.2.

4. Buatlah grafik dari masing-masing materi!


lOMoARcPSD| 26930656

5. Kesimpulan akhir
Berdasarkan hasil analisis data nilai siswa, dapat disimpulkan bahwa materi 2 (nilai 2)
cenderung memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi, hal tersebut terlihat dari rata-rata nilai
yang diperoleh siswa yaitu 34,4. Meskipun demikian, terdapat siswa yang mendapatkan
nilai tinggi pada materi tersebut yaitu Dona dan Aldi dengan skor 73 dan69.

Implementasi konsep CT
1. Dekomposisi
Terdapat empat materi dengan nilai yang berbeda-beda pada setiap materinya.

2. Pengenalan pola
Diantara keseluruhan materi, materi 2 memiliki tingkat kesulitan soal yang paling tinggi
sehingga nilai rata-rata yang didapat paling kecil dan hanya ada 2 siswa yang mendapat
nilai diatas 65.

3. Abstraksi
Delapan dari sepuluh peserta didik pada meteri 2 mendapat nilai dibawah 65 dan secara
keseluruhan, ada enam peserta didik yang termasuk kategori low level yang memerlukan
perhatian khusus dari guru sedangkan empat peserta didik lainnya termasuk kategori high
dan middle level.

4. Algoritma
Enam peserta didik yang termasuk low level harus mendapat treatment khusus dari guru
karena secara rata-rata, mereka mendapat nilai rendah yang menandakan bahwa mereka
tidak mengerti sebagian materi disampaikan guru. Untuk itu guru perlu memberikan materi
pengayaan dan remedial pada mereka dan mengelompokkan keenam peserta didik ini
dalam satu kategori kelompok sehingga ke depannya ketika proses pembelajaran
berlangsung, guru dapat memberikan perhatian lebih dan khusus kepada mereka.

5. Analisis data
Tabel A.2 merupakan data yang didapat oleh guru setelah melakukan empat kali tes.
Nama Nilai 1 Nilai 2 Nilai 3 Nilai 4
Aldi 90 69 70 95
Budi 70 40 50 75
Ceri 60 21 10 10
Dona 89 73 70 90
Emi 50 5 5 0
Feri 50 15 10 3
Gina 70 30 45 69
Heri 75 48 49 71
Iwan 60 5 10 2
Jojo 75 38 41 78
lOMoARcPSD| 26930656

Berdasarkan hasil analisis didapatkan rata-rata nilai kelas adalah 47,15. Adapun siswa
dengan rata-rata skor tertinggi Aldi dengan skor 81 sementara Emi mendapatkan skor rata-
rata paling rendah yaitu 15. Untuk rincian skor rata-rata yang didapatkan oleh masing-
masing siswa dapat dilihat pada tabel A.2 diatas.

6. Pemodelan
Materi yang membutuhkan pengayaan dan remedial untuk para peserta didik.

7. Simulasi
Berikan pengayaan dan remedial untuk peserta didik dan memberikan perhatian khusus
pada peserta didik yang berada pada kategori low level.
lOMoARcPSD| 26930656

TOPIK. 8 RUANG KOLABORASI

SEL.09.2-T8-4a Ruang Kolaborasi


Jenis Aktivitas: Aktivitas Kelompok (Dikumpulkan Bersama Lembar Kerja Pada Eksplorasi
Konsep)
Tabel 3.1: Penilaian Teman Kelompok
Penilaian Teman Kelompok
Kriteria Penilaian Faisal Azizah
Apakah cara mengerjakan Sudah di pahami ( A ) Sudah di pahami ( A )
soal yang ditulis dapat
dipahami ?
Apakah cara mengerjakan Sudah lengkap ( A ) Sudah lengkap ( A )
sudah lengkap ?
Apakah cara mengerjakan Ya, dapat diikuti ( A ) Ya, dapat diikuti ( A )
dapat diikuti tanpa
mwnimbulkan
keambiguan ?
Apakah 4 fondasi CT yang Ya, benar ( A ) Ya, benar ( A )
ditulis benar ?
Apakah 4 fondasi CT yang Ya suah lengkap ( A ) Ya sudah lengkap ( A )
ditulis dijelaskan dengan
lengkap ?
Apakah contoh masalah Ya sudah sesuai ( A ) Ya sudah sesuai ( A )
sehari – hari yang dituliskan
sesuai dengan persoalan yang
dijelaskan ?

Tabel 3.2: Perbaikan yang perlu dilakukan

Nomor soal Hal yang perlu diperbaiki Masukan atau saran perbaikan
1. Tahapan pengerjaan soal terlalu Diperlukan adanya penyederhanaan
rumit agar mudah dipahami
2. Tidak ada, fondasi CT sudah Tidak ada
dituliskan dengan baik dan jelas

Tabel 3.3: Rubrik Penilaian untuk Masing-masing Kriteria


A = Sangat Baik B = Baik C = Cukup D = Kurang
Jika ketiga soal Jika hanya 2 soal Jika hanya 1 soal Jika ketiga-tiganya
memenuhi kriteria yang memenuhi yang memenuhi tidak memenuhi
kriteria kriteria kriteria
lOMoARcPSD| 26930656

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

Target jenjang kelas yang diajar : IV


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila ( simbol dan makna lambang pancasila )
Nama Anggota Kelompok :
1. KIKI DAMAYANTI
2. NURUL AZIZAH
3. DEA FAISAL RAHMAT SALIM
PGSD 008
Rancangan Kegiatan Siswa :
No Pertanyaan Jawaban
1 Tuliskan solusi yang anda harapkan CP yang dapat siswa penuhi
dari kegiatan siswa yang anda ! Pemahaman konsep
rancang ! Pancasila Peserta didik
mampu :
1. mendefinisikan makna pancasila
2. menjelaskan lambang dari pancasila
3. mengidentifikasi simbol-simbol pancasila

Keterampilan proses :
1. mengamati dan memprediksi
2. melakukan penyelidikan
3. mengevaluasi dan refleksi
4. mengkomunikasikan hasil

Tujuan pembelajaran yang mampu dicapai


siswa!
1. peserta didik ( A:Audiens ) dapat
mendefinisikan makna pancasila (
B:Behavior ) melalui penjelasan guru (
C:Condition ) dengan benar ( D:Degree )
2. peserta didik ( A:Audiens ) dapat
menjelaskan lambang pancasila ( B:Behavior
) melalui gambar ( C:Condition ) dengan
benar ( D:Degree )
3. peserta didik ( A:Audiens ) mampu
mengidentifikasi simbol – simbol
pancasila ( B:Behavaior ) melalui gambar
( C:Condition ) dengan diskusi kelompok
( D:Degree )
4. peserta didik ( A:Audiens ) mampu
mengkomunikasikan hasil diskusi
pertemuan sebelumnya ( B:Behavior )
dalam kegiatan presentasi hasil karya (
C:Condition ) secara terperinci (
D:Degree )
5. peserta didik ( A:Audiens ) mampu
menyimpulkan hasil diskusi ( B:Behavior )
secara
lOMoARcPSD| 26930656

benar ( D:Degree )
2 Jelaskan konsep CT yang digunakan Fondasi CT : Implementasi pada materi ajar
dalam menyelesaikan kegiatan yang anda yang sudah pernah dibuat
rancang ( jika ada ) ! Dekomposisi : melakukan breakdown apa
saja yang dipelajari dalam simbol dan
lambang pancasila , yaitu makna pancasila,
simbol simbol pancasila serta lambang dari
negara indonesia Pengenalan pola :
mengamati gambar simbol simbol pancasila
untuk dapat memahami maknanya
Abstraksi : melihat gambaran secara umum
apa yang tidak relevan / perlu dieliminasi
misalnya yang tidak sesuai dengan simbol
dan makna dari pancasila
Algoritma : peserta didik belajar menentukan
simbol pancasila kemudian mencari makna
dari makna simbol tersebut, kemudian
lambang dari
negara indonesia

Tabel A.4: Rubrik Penilaian Rancangan Analisis Data, Pemodelan dan Simulasi
lOMoARcPSD| 26930656

TOPIK 9
Materi Pengayaan - Topik CT dan Proyek Kreatif:
Proyek Programming dengan Scratch
lOMoARcPSD| 26930656

EKSPLORASI KONSEP

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 9

1. Tuliskan hal baru apa sajakah yang Anda dapatkan dari mempelajari CT melalui
Pemrograman dengan Scratch!
Lembar Kerja Reflektif Individual (Pertanyaan Diskusi di Kelas) Salah satu metode
yang efektif untuk mengajarkan CT kepada murid-murid SD adalah menggunakan media
pemrograman berbasis blok seperti Scrath. Penguasaan pemrograman scratch dapat dicapai
melalui pelatihan intensif. Untuk menjaring guru yang berminat mengikuti pelatihan
intensif perlu dilakukan workshop pengenalan pemrograman Scratch. Penyajian pelatihan
pengenalan pemrograman yang dinilai menarik dan mudah diikuti dilakukan untuk
meyakinkan guru agar mau mengikuti program intensif. Berdasarkan hasil post test dapat
disimpulkan bahwa kegiatan dinilai cukup efektif untuk menjaring minat guru belajar
pemrograman scratch.
lOMoARcPSD| 26930656

UNGGAH EKSPLORASI KONSEP

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 9

SEL.09.2-T9-2b Eksplorasi Konsep - Unggah Lembar Kerja

01.04. Lembar Kerja Mahasiswa (Dikumpulkan dan Dinilai)


Secara individual, mahasiswa mengerjakan sebuah proyek sederhana, yaitu membuat sebuah
permainan menebak angka. Sebelum memulai membuat proyek ini, ingatlah bahwa mengambil
karya orang lain dalam bentuk kode program termasuk ke dalam tindakan plagiarisme. Pada
permainan ini, pemain akan menebak sebuah angka acak dari 1 hingga 100. Lalu, sprite akan
memberitahukan apakah tebakan benar, terlalu kecil, atau terlalu besar. Di awal permainan, akan
ditampilkan interaksi seperti yang ditunjukkan pada Gambar B.6. Tampilan ini akan terus
menerus ditampilkan selamatebakan dari pemain belum tepat.

Gambar B.6. Tampilan Awal Permainan Tebak Angka


O MMoo AARRccPPSSDD || 2266 95 3303 65 50 60
llO

Gambar B.7 adalah respon dari permainan jika tebakan yang dimasukkan oleh pemain
lebih kecil daripada angka yang seharusnya. Setelah itu, program akan menampilkan
kembali tampilan awal seperti semula.

Gambar B.7. Respon Program Jika Tebakan Terlalu Kecil

Pada Gambar B.8 dapat dilihat respon permainan jika tebakan pemain terlalu besar.
Setelah itu, program akan menampilkan kembali tampilan awal seperti semula.

Gambar B.8. Respon Program Jika Tebakan Terlalu Besar

Jika tebakan tepat, maka respon dari permainan adalah seperti Gambar B.9. Setelah itu,
program akan menampilkan kembali tampilan awal seperti semula.

Gambar B.9. Respon Program Jika Tebakan Tepat


O MMoo AARRccPPSSDD || 2266 95 3303 65 50 60
llO

Isilah lembar kerja berikut ini!

Nama Dea Faisal Rahmad Salim


NIM Mahasiswa 202210631013206
Seperti yang telah dijelaskan Dekomposisi:
pada bagian 01.02.01,
Mengidentifikasi apa saja fungsi tools yang bisa
jelaskanlah bagaimana anda
digunakan untuk membuat animasi, menu,
menggunakan fondasi CT
deskripsi blok, canvas, script area, dan sprite list.
untuk memrogram permaianan
tebak angka di atas! Anda bisa
Algoritma:
melengkapi dengan konsep CT
Fondasi CT ini diterapkan pada langkah-
lainnya dari tabel B.2!
langkahmembuat animasi, yaitu:
1. Klik menu berkas > baru

2. Pilih gerakan, lalu drag perintah event,


control dan look, isi kata yang diinginkan
dan isi waktuyang diinginkan pula.
3. Klik pada bendera warna hijau yang ada pada
bagian stage, maka kelelawar akan bergerak
saatbendera di klik.

Pengenalan Pola:

Script akan berlaku atau berlajan sesuai dengan


apayang kita pilih dalam deskripsi blok, seperti:
Gerakan (motion) → sprite akan bergerak
Tampilan (looks) → berhubungan
dengantampilan sprite
Suara (sound) → memberikan suara pada sprite
Kejadian (events) → mengatur script atau
kodeakan berjalan
Kontrol (control) → mengontrol kode agar
berjalan
O MMoo AARRccPPSSDD || 2266 95 3303 65 50 60
llO

Sensor (sensing) → memberikan sensor


padaperintah yang digunakan
Operator → operasi matematika
Variabel → mengatur variable

Jika ingin mengulang animasi maka sprite


jugadiletakkan kembali di area awal.

Abstraksi:

Kolom tutorials jika sudah mengerti scratch.


Tuliskan atau tampilkan Saya dan kelompok saya membuat animasi
program Scratch yang telah dengan judul “Latihan Koordinasi Mata
anda buat! Tangan”.Alurnya adalah Mangkuk akan
merespon sesuai arahan dari pengguna jika
pengguna menekan arah kanan maka mangkuk
akan bergeser ke kanan dan apabila pengguna
menekan arah kiri maka mangkuk akan bergeser
ke kiri.
- Buah apel akan jatuh dari atas ke bawah dan
pengguna mengarahkan mangkuk untuk
menangkap apel.
- Apabila apel menyentuh mangkuk
maka poin/score akan bertambah, dan
apabila apel jatuh dan tidak menyentuh
mangkuk maka permainan
selesai. Bagi pemain yang dapat menangkap apel
jatuh ke dalam mangkuk akan mendapatkan
score.
O MMoo AARRccPPSSDD || 2266 95 3303 65 50 60
llO

Tampilan animasi yang saya buat:

• Tampilan Permainan

• Terdapat Tampilan Score

• Tampilan “Game Over”


O MMoo AARRccPPSSDD || 2266 95 3303 65 50 60
llO
O MMoo AARRccPPSSDD || 2266 95 3303 65 50 60
llO

MULAI DIRI

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 9

1. Apa saja kendala yang Anda hadapi ketika mempelajari pemrograman dengan Scratch?

Sulit untuk di pahami untuk pemogramannya karena baru pertamakali mengprasikan aplikasi
scratch dan membuat progamnya

2. Apa saja kendala yang Anda hadapi ketika mempelajari asesmen CT melalui pemrograman?

Banyak fitur-fitur pemograman yang belum saya pahami fungsinga

3. Tuliskan strategi Anda dalam mengatasi kendala-kendala yang telah Anda sebutkan di atas!

Selalu mencoba dan belajar lagi untuk mengaplikasikan scratch dan membuat progamnya,
dengan membaca modul/tutorial pada video di internet

RUANG KOLABORASI

Kelompok 9
Anggota Kelompok Kiki
Damayanti
Nurul Azizah
O MMoo AARRccPPSSDD || 2266 95 3303 65 50 60
llO

Dea Faisal Rahmat Salim

Judul Program yang Dibuat Latihan Koordinasi Mata Tangan


Tuliskan secara singkat tentang program yang ❖ Input
anda buat. Apa yang menjadi masukan, - Program ini menggunakan masukan
bagaimana masukan akan diproses, dan jelaskan perintah control ke kanan maupun ke
keluaran dan program anda. kiri.
Contoh program yang dibuat adalah program ❖ Proses
untuk menghitung besarnya gaya. Masukan dari - Mangkuk akan merespon sesuai arahan
porgram adalah massa benda dan percepatan. dari pengguna jika pengguna menekan
Gaya dihitung berdasarkan rumus F m.a arah kanan maka mangkuk akan
bergeser ke kanan dan apabila pengguna
menekan arah kiri maka mangkuk akan
bergeser ke kiri.
- Buah apel akan jatuh dari atas ke bawah
dan pengguna mengarahkan mangkuk
untuk menangkap apel.
- Apabila apel menyentuh mangkuk maka
poin/score akan bertambah, dan apabila
apel jatuh dan tidak menyentuh
mangkuk maka permainan selesai.
❖ Output
- Output dari permainan ini yaitu score
yang didapatkan dari berapa kali
pemain dapat menangkap apel yang
jatuh ke dalam mangkuk.
O MMoo AARRccPPSSDD || 2266 95 3303 65 50 60
llO

Tampilkan program Scratch yang telah anda • Tampilan Permainan


buat !

• Terdapat Tampilan Score

• Tampilan “Game Over”


Mo ARccPSSD | 2 9 3 6 5 6
llO
O M o AR P D | 266 5 303 5 0 0

• Coding Mangkuk

• Coding Apel
Mo ARccPSSD | 2 9 3 6 5 6
llO
O M o AR P D | 266 5 303 5 0 0

KONEKSI ANTAR MATERI

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 9

Apa keterkaitan CT dengan pemrogaman Scratch ? Pemrograman adalah suatu kegiatan untuk
menghasilkan suatu solusi dari sebuah
persoalan atau menghasilkan suatu karya
digital. Baris-baris kode yang dituliskan pada
kegiatan ini merupakan cerminan dari pola
pikir dari orang yang menulis kode.
Pemrograman scratch dan CT adalah dua
elemen pada informatika yang komplementer
dan tidak terpisahkan satu sama lainnya. Karena
itulah sebuah program yang baik merupakan
cerminan dari keterampilan CT yang baik pula.
Program yang baik dapat dihasilkan dari:
dekomposisi yang baik, abstraksi yang
sesuai, menggunakan pola program yang teruji,
serta menggunakan strategi algoritmik yang
tepat. Dengan demikian, CT dan pemrograman
memiliki kaitan yang erat. Misal dalam
pembuatan pemograman hendaknya
menggunakan sebuah rancangan yang sistematis
seperti penggunaan coding-coding yang
disusun sehingga membentuk sebuah bahasa
yang dapat dipahami oleh computer. Hal
ini sangat berkaitan dengan keterampilan dalam
computationalthingking dengan pemecahan
masalah yang sistematis dan logis.
Mo ARccPSSD | 2 9 3 6 5 6
llO
O M o AR P D | 266 5 303 5 0 0

Bagaimana pemrogaman dengan scratch dapat Pemrograman adalah suatu keterampilan untuk
membantu proses pembelajaran di kelas, sesuai menulis program dalam suatu bahasa yang dapat
dengan bidang mata pelajaran yang anda ajar ? dipahami baik oleh komputer maupun oleh
manusia yang mengeksekusinya. Dalam hal ini
pemrograman dengan Scratch dapat membantu
pendidik dalam proses pembelajaran di kelas
karena bahasa yang digunakan memudahkan
peserta didik untuk memahaminya dan lebih
peka terhadap lingkungan. Contohnya, dengan
menggunakan scratch pembelajaran akan lebih
menyenangkan sebab diselingi dengan
permainan yang mengasah kemampuan bernalar
kritis peserta didik khususnya pada bidang
Pendidikan Pancasila yang dimana sebagian
besar materi Pendidikan Pancasila dituntut untuk
menghafal dan penerapan dalam kehidupan sehari
hari.
Mo ARccPSSD | 2 9 3 6 5 6
llO
O M o AR P D | 266 5 303 5 0 0

AKSI NYATA

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 9

1. Pengalaman apa saja yang Anda dapatkan dari mempelajari kaitan


CT dengan pemrograman?
2. Bagaimana perasaan Anda pada saat mempelajari kaitan CT dengan
pemrograman?

JAWAB
1. Computational Thinking adalah adalah sebuah metode pemecahan masalah
dengan mengaplikasikan / melibatkan teknik yang digunakan oleh software
engineer dalam menulis program. Berpikir komputasi tidak berarti berpikir
seperti komputer, melainkan berpikir tentang komputasi di mana sesorang
dituntut untuk memformulasikan masalah dalam bentuk masalah komputasi
dan menyusun solusi komputasi yang baik (dalam bentuk algoritma) atau
menjelaskan mengapa tidak ditemukan solusi yang sesuai. Pemrograman
memiliki hubungan yang sangat erat dengan Computational Thinking karena
dalam rangka membuat sebuah program yang baik dan sesuai dengan
kebutuhan, harus dilakukan computational thinking terlebih dahulu, mulai dari
dekomposisi hingga ke abstraksi.

2. Saya sebagai calon guru merasa bahwa CT perlu diajarkan kepada peserta
didik. CT sebagai salah satu teknik penyelesaian masalah menjadi sangat
penting di masa sekarang untuk menyiapkan generasi penerus yang berdaya
saing di era ekonomi digital ini. Kecakapan ini mengajarkan siswa bagaimana
berpikir seperti cara ilmuwan komputer berpikir untuk menyelesaikan
permasalahan di dunia nyata
Mo ARccPSSD | 2 9 3 6 5 6
llO
O M o AR P D | 266 5 303 5 0 0

UNGGAH TUGAS AKSI NYATA

Name : Dea Faisal Rahmad Salim


NIM : 202210631013206
Email : rahmad84defa@gmail.com
Subject : Computational Thinking
Class : PPG PGSD
Topic 9

Nama Dea Faisal Rahmad Salim


NIM 202210631013206
Pengalaman apa saja Pengalaman yang didapatkan dari mempelajari kaitan CT dengan
yang Anda dapatkan pemrograman antara lain:
dari mempelajari
kaitan CT dengan 1. Kecakapan Berpikir/Pemikiran Komputasi atau Computational
pemrograman Thinking (CT) sebagai salah satu teknikpenyelesaian masalah
menjadi sangat penting di masa sekarang untuk menyiapkan
generasi penerus yang berdayasaing di era ekonomi digital ini.
Kecakapan ini mengajarkan peserta didik dan juga guru
bagaimana berpikir seperti cara ilmuwan komputer berpikir,
untuk menyelesaikan permasalahan di dunia nyata.
menganalisis masalah kompleks, memahami apa masalahnya,
dan mengembangkan solusi yang tepat dengan menggunakan
konsep, praktik, dan perspektif CT.
2. Mampu mengimplementasikan perangkat pembelajaran yang
aktif, inofatif dan kreatif melalui pemrograman Scratch
sehingga proses pembelajajaran menjadi bermakna dan
menyenangkan.
3. Mengikuti perkembangan zaman dimana teknologi sangat
berperan oenting pada segala aspek kehidupan manusia, salah
satunya CT yang mampu melatih guru dan peserta didik dalam
membuat program belajar yang mudah dipahami.
4. Mampu merasakan keberhasilan dan kegagalan dalam proses
pembelajaran CT dan pemrograman, serta belajar dari kesalahan
dan mencari solusi alternatif
Bagaimana perasaan Perasaan saat mempelajari kaitan CT dengan pemrograman:
Anda pada saat
mempelajari kaitan 1. Rasa senang dan bangga ketika berhasil membuat karya digital
CT dengan yang kreatif dan interaktif dengan menggunakan Scratch
pemrograman? 2. Rasa penasaran dan tertantang untuk menyelesaikan masalah
yang kompleks dan menarik dengan menggunakan CT dan
pemrograman.
3. Rasa termotivasi dan bersemangat untuk terus belajar dan
meningkatkan kemampuan CT dan pemrograman, serta mencari
solusi baru yang lebih baik

Anda mungkin juga menyukai