KONSTRUKTIVITISME
DISUSUN OLEH:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mvha Esa, yang telah
memberikan saya anugerah akal dan pikiran yang lebih sempurna di bandingkan
dengan ciptaan-Nya yang lain. Karena atas ijin, rahmat dan karunia-Nya lah, saya
dapat menyelesaika makalah ini.
Saya sadar bahwa dalam menyelesaikan makalah ini tidak lepas dari
berbagai pihak. Karena itu, ucvpan terima kasih saya sampaikan kepada pihak
yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya. Saya sadar bahwa tidak ada manusia yang sempurna, begitu pula
saya. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat di harapkan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Belajar Konstruktivitisme .................................... 4
B. Ciri-ciri Teori Belajar Konstruktivitisme .......................................... 8
C. Prinsip Teori Belajar Konstruktivitisme ........................................... 8
D. Proses Teori Belajar Konstruktivitisme ............................................ 10
E. Kelebihan dan Kekurangan Teori Konstruktivisme ......................... 12
F. Penerapan Teori Belajar Konstruktivisme di Dalam Kelas .............. 13
G. Hakikat Teori Belajar Konstruktivitisme .......................................... 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mewujudkannya.
bukan merupakan sesuatu yang sudah ada, melainkan suatu proses yang
Banyak peserta didik yang salah menangkap apa yang diberikan oleh
1
pembelajaran menjadi bermakna dan ahirnya peserta didik tersebut mampu
konsepsi itu salah, dan jika ternyata benar maka pendidik harus membantu
Selain itu juga untuk mengetahui bagaimana sebenarnya hakikat teori belajar
dihubungkan dengan konsepsi awal yang dimiliki siswa dan pengalaman yang
B. Rumusan Masalah
2
6. Bagaimanakah implementasi teori belajar konstruktivitisme?
C. Tujuan
D. Manfaat
berikut :
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia
pengalaman nyata.
terdapat perubahan tingkah laku kepada pelajar, contohnya dari tidak tahu
pandangan ini adalah mental. Semua dalam diri individu diwakili melalui
struktur mental dikenal sebagai skema yang akan menentukan bagaimana data
dan informasi yang diterima, difahami oleh manusia. Jika ide tersebut sesuai
dengan skema, ide ini akan diterima begitu juga sebaliknya dan seterusnya
4
terbaru di mana pengetahuan akan dibangun sendiri oleh pelajar berdasarkan
penafsiran jamak (multiple perspektives) bukan hanya satu perspektif saja. Hal
lebih menekankan proses daripada hasil. Hasil belajar sebagai tujuan dinilai
penting, tetapi proses yang melibatkan cara dan strategi dalam belajar juga
dinilai penting. Dalam proses belajar, hasil belajar, cara belajar dan strategi
bersifat subyektif.
generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari.
5
bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita
dipindahkan dari guru kepada murid dalam bentuk yang serba sempurna.
masing. Pembelajaran adalah hasil daripada usaha murid itu sendiri dan guru
1. Jean Piaget
realitas dunia.
6
anak. Pada teori ini konsekuensinya dalah siswa harus memiliki
2. Teori Vigosky
7
B. Ciri-ciri Teori Belajar Konstruktivitisme
yaitu:
6. Siswa lebih aktif dalam proses belajar karena fokus belajar mereka pada
8
2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid, kecuali hanya
pertanyaan
Dari semua itu hanya ada satu prinsip yang paling penting adalah guru
informasi menjadi sangat bermakna dan sangat relevan bagi siswa, dengan
sendiri ide-ide dan dengan mengajak siswa agar menyadari dan menggunakan
kepada siswa yang mana tangga itu nantinya dimaksudkan dapat membantu
9
D. Proses Teori Belajar Konstruktivitisme
dipandang dari segi prosesnya dari pada segi perolehan pengetahuan dari
yang baru. Oleh sebab itu, meskipun kemampuan awal tersebut masih
10
2. Peran guru
dituntut memahami jalan pikiran siswa dalam belajar. Guru tidak dapat
mengeklaim bahwa satu-satunya cara yang tepat adalah sama dan sesuai
dengan kemauannya.
3. Sarana Belajar
4. Evaluasi Belajar
pengalamannya.
11
E. Kelebihan dan Kekurangan Teori Konstruktivisme
membuat keputusan;
12
c. Situasi dan kondisi tiap sekolah tidak sama, karena tidak semua
kreatifitas siswa;
harus memiliki perilaku yang elegan dan arif sebagai spirit bagi anak
nilai-nilai kemanusiaan;
kali guru tersebut melaksanakan pembelajaran di kelas. Guru yang kaya akan
metode mengajar, niscaya dapat menciptakan suasana kelas yang dinamis dan
pembelajaran.
13
pertanyaan-pertanyaan dan kemudian menganalisis serta menjawabnya
Berpikir reflektif memerlukan waktu yang cukup dan seringkali atas dasar
4. Siswa terlibat secara aktif dalam dialog atau diskusi dengan guru dan
siswa lainnya
Dialog dan diskusi yang merupakan interaksi sosial dalam kelas yang
yang didasarkan atas pemahaman sendiri. Jika merasa nyama dan aman
14
untuk mengemukakan gagasan-gagasannya, maka dialog yang sangat
terjadinya diskusi
materi interakti
konsep yang salah. Apabila peserta didik mempunyai miskonsepsi yang tidak
15
dikoreksi atau dibiarkan, maka akan menyulitkan peserta didik untuk belajar
1. Pengenalan
hari. Pada tahap ini, guru perlu mencermati melalui penilaian prakonsep
atau kompetensi awal yang dimiliki peserta didik untuk maju ke tahap
peserta didik perlu diberi tahapan pemulihan, yaitu tahap di mana peserta
benar.
2. Pembelajaran kompetensi
Bila peserta didik telah menguasai kompetensi secara benar, guru dapat
dasar telah dikuasai secara tuntas, tahap pemulihan dapat dilewati dan
16
tahap pengayaan agar peserta didik memperoleh variasi pengalaman
memperkaya kompetensi.
3. Pemulihan
tuntas dikuasai atau belum. Dari hasil penilaian dapat diketahui jenis-jenis
4. Pendalaman
sederhana ke yang kompleks, dan dari yang mudah ke sulit. Peserta didik
perlu belajar secara aktif dengan berbagai cara untuk mengkontruksi atau
menemukan sesuatu.
5. Pengayaan
Dalam hal pembelajaran seluruh peserta didik dalam hal ini perlu rasanya
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kognitif ini hanya dapat diatasi melalui pengetahuan akan dibangun sendiri
pengalaman mereka. Bukan kepatuhan siswa dalam refleksi atas apa yang
telah diperintahkan dan dilakukan oleh guru. Dengan kata lain, siswa lebih
B. Saran
yang digunakan para siswa untuk mengenal dunia mereka dan penalaran
yang dikembangkan dan yang dibuat para sisiwa untuk mendukung model-
model itu.
mengelola kelas.
18
DAFTAR PUSTAKA
Bell, Margareth E. 1994. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Bell, Margareth E. 1994. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Brennan, James F. 2006. Sejarah dan Sistem Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
19