BAB I
PNDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) No. 58/2020 tentang Sistem Kerja
yang mencakup dua hal pokok yaitu (1) perubahan perangkat keras organisasi
(hard system tools) atau yang biasa disebut dengan perubahan struktural, yang
meliputi perubahan strategi, stuktur organisasi dan sistem serta (2) Perubahan
perangkat lunak organisasi (soft system tools) atau perubahan kultural yang
daya manusia dan budaya organisasi. Setiap perubahan tidak bisa hanya
memilih salah satu aspek struktural ataukultural saja sebagai variabel yang
3
harus diubah, tetapi kedua aspek tersebut harus dikelola secara bersama-sama
agar hasilnya optimal. Dari pengertian yang dikemukakan oleh dua tokoh
perusahaan tersebut.
pelayanan publik tetap berjalan dengan baik, tanpa kendala meskipun dalam
dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan. Oleh karena itu, tulisan ini juga
aktivitas lainnya. Kondisi seperti ini ada dihadapan kita dan memerlukan
perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang
dapat dikatakan bahwa kinerja adalah prestasi kerja seseorang, baik secara
yang memiliki kinerja yang tinggi dalam bekerja dalam pencapaian visi dan
misi organisasi.
banyak pekerjaan yang tidak selesai sesuai dengan waktunya, hal ini
5
tugas mendesak di masa new normal tidak bisa diselesaikannya dengan baik.
normal.
new normal karena adanya indikasi bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dalam
waktu yang relatif lama, menghabiskan banyak sumber daya yang tersedia dan
hasil pekerjaan tidak sesuai dengan standar yang diharapkan dan belum
efektif dan belum efisien dalam mengelola sumber daya yang ada.
pegawai di masa new normal ini yaitu masih ada beberapa orang pegawai
yang kurang dapat memahami dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh
masih ada pegawai yang memiliki tingkat kejujuran yang rendah dalam
bekerja, serta masih ditemukan beberapa orang pegawai yang memiliki tingkat
tentunya akan dipengaruhi oleh banyak faktor. Peniliti menduga faktor yang
masyarakat dewasa ini tentang Pegawai Negeri Sipil selalu bernada miring.
Isu tersebut antara lain terkait dengan produktivitas kerja PNS dan etos
Oleh sebab itu penulis tertarik untuk meneliti masalah tersebut dalam
B. Rumusan Masalah
2. Faktor – faktor apa saja yang menjdi Kendala pada bidang Pemerintahan
1. Tujuan
Sorong.
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan ilmiah
b. Kegunaan Praktis
D. Sistematika Penulisan
maka proposal ini disusun kedalam satu bab. Disusun sedemikian rupa
sehingga nampak adanya keterkaitan antara bab satu dengan lainnya. Dengan
demikian maka hubungan antara bab satu dengan lainnya merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Secara kronologis, Proposal ini disusun
BAB I PENDAHULUHAN
Berisi tentang Grand teori, teori Penunjang, dan Kerangka Pikir, yang
mendukung pelaksanaan penelitian maupun penulisan skripsi dan yang
berkaitan dengan permasalahan maupun pembahasannya, sehingga
menjadikannya landasan teori dan acuan yang mendasari penulisan
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kinerja Pegawai
1. Pengertian Kinerja
2015:259).
satu “arti adalah “thing done” (sesuatu hasil yang telah dikerjakan).
diberikan kepadanya.
pula.
e) Hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang
tidak dapat diukur secara langsung, atribut psikologis hanya dapat di ukur
secara tidak langsungmelalui respons yang dibuat oleh subjek pada waktu
kinerjanya.
dan motivasi. Serta faktor Individu yang terdiri dari kemampuan dan
2. Kinerja Pegawai/Karyawan
oleh berbagai fakor yangpenting artinya bagi peningkatan hasil kerja yang
bekerja.
Performance atau kinerja ini perlu diukur oleh pimpinan agar dapat
(Wibowo, 2015:2) hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
a) Kemampuan
b) Kemauan
lingkungan sosial.
c) Energi
d) Teknologi
oleh seseorang untuk mengubah bentuk atau isi dari objek atau ide.
individu atau suatu objek dengan atau tanpa bantuan alat atau alat
tersebut.
e) Kompensasi
dapat bekerja dengan tenang dan tekun. Akan tetapi bila pegawai
f) Kejelasan Tujuan
dengan jelas tujuan pekerjaan yang hendak dicapai, maka tujuan yang
tercapai tidak efisien atau kurang efektif. Hal ini sejalan dengan
g) Keamanan
pekerjaan daripada gaji atau kenaikan pangkat. Oleh sebab itu, tidak
4. Pengukuran Kinerja
d. Penggunaan informasi
enam kinerja primer yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja, yaitu:
17
diharapkan.
diinginkan.
memelihara harga diri, nama baik, dan kerja sama di antara rekan kerja
dan bawahan.
mereka.
pengeluaran.
yang dicapai.
yang dihasilkan.
sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan guna mewujudkan
organisasi.
b. Untuk mengukur prestasi kerja yaitu sejauh mana pegawai bisa sukses
dalam pekerjaannya.
c. Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas seluruh kegiatan di
dalam perusahaan.
d. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan kefektifan
jadwal kerja, metode kerja, struktur organisasi, gaya pengawasan,
kondisi kerja, dan peralatan kerja.
e. Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi
pegawai yang berdada di dalam organisasi.
f. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai sehingga
dicapai tujuan untuk mendapatkan performance kerja yang baik.
g. Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan para atasan
(supervisor, managers, administrator) untuk mengobservasi perilaku
bawahansupaya diketahui minat dan kebutuhan-kebutuhan bawahan.
h. Sebagai alat untuk bisa melihat kekurangan atau kelemahan-kelemahan
di masa lampau dan meningkatkan kemampuan pegawai selanjutnya.
i. Sebagai kriteria di dalam menentukan atau mengembangkan seleksi
dan penempatan pegawai.
j. Sebagai alat untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan personel
dan dengan demikian bisa sebagai bahan pertimbangan agar dapat
diikut sertakan dalam program latihan kerja tambahan.
k. Sebagai alat untuk memperbaiki atau mengembangkan kecakapan
pegawai.
tujuan organisasi.
manusia yakni ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga
karyawan, danmasyarakat.
yang menekankan pada unsur SDM dan sudah menjadi tugas manajemen
sumber daya manusia untuk mengelola unsur manusia secara baik agar
dikelola agar dapat berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan
organisasi.
1) Perencanaan
Perencanaan SDM (human recources planing) adalah perencanaan
tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan
perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan
dilakukan dengan menetapkan program kepegawaian. Program
kepegawaian meliputi pengorganisasian, pengarahan, pengendalian,
pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian karyawan. Program
kepegawaian yang baik akan membantu tercapainya tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2) Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua
karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja,
delegasi wewenang, integrasi dan koordinasi dalam bagan organisasi
(organization chart). Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai
tujuan. Dengan organisasi yang baik akan membatu terwujudnya
tujuan secara efektif.
3) Pengarahan
Pengarahan(directing) adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan,
agar mau bekerja sama dan bekerja efektif dan efisien dalam
membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Pengarahan dilakukan pimpinan dengan menugaskan bawahan agar
mengerjakan semua tugasnya dengan baik.
4) Pengendalian
Pengendalian (controlling) adalah kegiatan pengendalian semua
karyawan agar mentaati peraturan-peratuaran perusahaan dan bekerja
sesuai dengan rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan,
diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana.
Pengendalian karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku,
23
(15 Mei 2020) menyatakan bahwa: “Kehidupan Kita sudah pasti berubah
untuk mengatasi risiko wabah ini. Itu keniscayaan. Itulah yang oleh banyak
tatanan hidup baru, yang dapat ‘berdamai’ dengan COVID-19. Adapun yang
dimaksud dengan New Normal adalah suatu tindakan atau perilaku yang
dilakukan oleh masyarakat dan semua institusi yang ada di wilayah tersebut
untuk melakukan pola harian atau pola kerja atau pola hidup baru yang
berbeda dengan sebelumnya. Bila hal ini tidak dilakukan, akan terjadi risiko
penularan. Tujuan dari New Normal adalah agar masyarakat tetap produktif
Maksud dari Adaptasi Kebiasaan Baru adalah agar kita bisa bekerja, belajar
Nasional atau Kepala Bappenas tepat pada 28 Mei 2020 dalam jumpa pers
bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Tim Pakar Gugus Tugas
serta Aman Covid-19 untuk menuju Normal Baru (new normal), new normal
C. Kerangka Berfikir
Rumusan masalah: G.
1. BagaimanaH.Perencanaan
strategi pimpinan dalam
meningkatkanI. Kinerjan
UUD Karyawan di Pt.Irian Jaya Teori &
Kinerja: Sehat? J. Konsep
2. Apa Hambatan dalam
UU NO.5 perencanaan K. strategi 1. Kinerja
Tahun pimpinan dalam 2. New
2014 meningkatkanL. Kinerjan Normal
Karyawan di Pt.Irian Jaya
Sehat M.
3. Bagaimana upaya
N.
mengatasi hambatan dalam
strategi pimpinan pt. Irian
Jaya O.
Sehat dalam
meningkatkan kinerja
karyawan di P. Kota Sorong?
Strategi Pimpinan Meningkatkan Kinerja
Q. BAB III
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dilihat dari jenis datanya, penelitian ini menggunakan metode kualitatif, baik
library research maupun field research. Terkait dengan itu, penelitian yang
dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
generalisasi yang terdiri atas subyek atau objek yang memiliki karakter
2. Sampel
1. Metode Observasi
dapat dilakukan secara spontan dapat pula dengan daftar isian yang telah
disiapkan sebelumnya.
2. Metode Wawancara
informasi atau data dari subyek penelitian mengenai suatu masalah khusus
dengan teknik bertanya bebas tetapi didasarkan atas suatu pedoman yang
3. Dokumentasi
yaitu mencari data mengenai hal yang berupa catatan, transkrip, buku,
merupakan data primer atau data yang langsung didapat dari pihak
pertama.
Menurut Miles & Huberman (2015:16) analisis terdiri dari tiga alur
kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data,
laporan akhir tersusun. Jadi, dalam penelitian kualitatif, reduksi data tidak
2. Penyajian Data (Data Display), merupakan alur kedua yang penting dalam
datayang disajikan, kita melihat dan akan dapat memahami apa yang
ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali
F. Keabsahan Data
menguji data yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif
(Sugiyono, 2016:270).
sebagai penelitian ilmiah perlu dilakukan uji keabsahan data. Adapun uji
1. Credibility
hasil penelitian yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang
a. Perpanjangan pengamatan
benar atau tidak, ada perubahan atau masih tetap. Setelah dicek
33
c. Triangulasi
2016:273).
34
1) Triangulasi Sumber
2) Triangulasi Teknik
(Sugiyono, 2016:274).
3) Triangulasi Waktu
dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan
ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan
f. Mengadakan membercheck
data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi
dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang
2. Transferability
3. Dependability
penelitian yang dilakukan oleh orang lain dengan proses penelitian yang
data, melakukan uji keabsahan data, sampai pada pembuatan laporan hasil
pengamatan.
37
4. Confirmability
penelitian telah disepakati oleh lebih banyak orang. Penelitian kualitatif uji
antara data yang diperoleh oleh peneliti dengan data yang terjadi
DAFTAR PUSTAKA