Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Ilmiah Administratie

Volume : 5 Nomor : 1 Edisi : September 2015

ANALISIS KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KELURAHAN KAYAMANYA


INDUK KECAMATAN POSO KOTA KABUPATEN POSO

Oleh : Galib Lahada

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kinerja Pegawai Pada Kantor Lurah
Kayamanya Induk Kecamatan Poso Kota dan ingin mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kelurahan Kayamanya Induk Kecamatan
Poso Kota. Lokasi penelitian adalah di Kantor Lurah Kayamanya Induk. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data yang di kumpulkan melalui
observasi langsung dan wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan, kemudian data
tersebut di analisis secara kualitatif deskriptif untuk menggambarkan permasalahan penelitian
dengan menggunakan presentase. Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa Kinerja Pegawai
Pada Kantor Lurah Kayamanya Induk berada pada kondisi yang baik dari beberapa aspek yang
digunakan dari 5 (lima) indikator adalah Produktivitas Kerja 35 orang atau 53,03%, Kualitas
Layanan 28 orang atau 42,42%, dan Responsivitas 35 orang atau 53,03%. Adapun yang
menyatakan kurang baik adalah Responsibilitas 25 orang atau 37,88% dan Akuntabilitas 30
orang atau 45,45%. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap Kinerja Pegawai Kelurahan
Kayamanaya Induk adalah Kepemimpinan dan Sumber Daya Manusia. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa Kinerja Pegawai Pada Kantor Kelurahan Kayamanya Induk
Kecamatan Poso Kota Kabupaten Poso belum berperan secara optimal. Sehingga tidak dapat
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dalam organisasi dan belum dapat mendorong
peningkatan kinerja organisasi.

Kata Kunci: Analisis, Kinerja Pegawai.

PENDAHULUAN prinsip good govermance dalam pengelolaan


Sejak reformasi bergulir pada tahun pemerintah di indonesia menjadi satu
1998 dalam tatanan kehidupan barbangsa keharusan dan tuntutan utama oleh
dan bernegara khususnya di bidang politik masyarakat dalam reformasi birokrasi.
dan pemerintahan di indonesia mengalami Reformasi kelembagaan
perubahan pradigma dari sistim sentralistik pemerintahan hanya merupakan salah satu
menjadi desentralisasi. Hampir seluruh aspek dari reformasi administrasi negara
aktivitas birokrasi baik pusat maupun daerah atau reformasi birokrasi secara keseluruhan
menjadi sorotan yang tajam dari masyarakat, dan mendapat perhatian sejak runtuhnya
terutama dalam aspek transparansi, orde baru. Dalam pokok-pokok reformasi
keterbukaan, akuntabilitas, efisiensi dan pembangunan untuk penyelamatan dan
efektivitas di dalam menyelenggarakan normalisasi kehidupan nasional sebagai
tugas-tugas pemerintahan dan haluan negara disebutkan bahwa reformasi
pembangunan. Dalam konteks ini penerapan merupakan pernyataan kehendak rakyat

25
Jurnal Ilmiah Administratie
Volume : 5 Nomor : 1 Edisi : September 2015

untuk mewujudkan pembaharuan di segala integritas, profesionalisme, kompetensi dan


bidang pembangunan nasional terutama semangat pengabdian. Pada prinsipnya
dalam bidang ekonomi, politik, hukum, setiap orang ingin berprestasi atau berhasil
sosial budaya. dalam berbagai bidang kehidupan. Bahkan
Sebagai salah satu bentuk berprestasi merupakan salah satu kebutuhan
akuntabilitas organisasi Kantor Lurah manusia. Sejalan dengan itu seseorang yang
Kayamanya Induk terhadap masyarakat di terima dan di angkat menjadi pegawai
harus di tunjukkan melalui kinerja yang atau pemimpin suatu organisasi mampu
baik. Salah satu manifestasi dari kinerja ini menunjukkan kinerja yang memuaskan.
akan tampak dari pelayanan yang di berikan. Keberhasilan mereka dalam melaksanakan
Kinerja dalam konteks pelayanan dapat di tugas akan terlibat dari kinerja dari tingkat
berikan di artikan sebagai rangkaian hasil kontribusi terhadap pencapaian tujuan
yang telah di capai oleh seorang Pegawai organisasi.
Negeri Sipil (PNS) setelah melakukan tugas Berdasarkan observasi awal yang
pokoknya. Pengukuran terhadap kinerja dilakukan menunjukkan bahwa masih ada
Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Kantor keluhan yang timbul dari masyarakat
Lurah Kayamanya Induk penting di lakukan Kelurahan Kayamanya Induk menyangkut
dengan maksud sebagai alat untuk kinerja pegawai Kelurahan Kayamanya
meningkatkan kualitas pelayanan dan Induk seperti kenyataan menunjukkan
akuntabilitas mereka sebagai abdi Negara bahwa setiap pegawai dalam suatu
dan abdi Masyarakat. organisasi untuk tidak selalu bekerja dan
Undang-Undang No.32 Tahun 2004 mampu mencapai kinerja yang diharapkan.
tentang Pemerintahan Daerah perlu Ada kalanya terdapat kesenjangan kinerja
diimbangi dengan peningkatan kinerja yang atau mengalami kesulitan untuk
lebih baik oleh segenap birokrasi. Hal ini memperbaiki dan meningkatkan kinerja.
mengingat di Era Otonomi Daerah akan Dalam kaitan itu setiap pemimpin di
terjadi fenomena bebagai macam tuntutan hadapkan pada masalah bagaimana cara
dari seluruh lapisan masyarakat agar supaya memperbaiki dan meningkatkan kinerja
birokrasi pemerintah baik dari segi organisasi/unit kinerja melalui pegawai yang
kelembagaan, kinerja dan pelayanan dipimpin. Jika setiap pemimpin bersama
masyarakat dapat melakukan perubahan bawahannya mampu menampilkan kinerja
menuju ke arah perbaikan. Seiring dengan yang baik sesuai bidang tugas masing-
usaha peningkatan kinerja melalui masing maka kinerja organisasi akan
peningkatan SDM pegawai, pengguna dan tercapai. Pemimpin dan bawahan yang
pemanfaatan teknologi semakin di perlukan menjadi pelaku dalam organisasi merupakan
sebagai informasi penting terhadap hasil dan kunci penentu keberhasilan untuk mencapai
kinerja pemerintah. tujuan organisasi. Oleh sebab itu untuk
Dalam rangka reformasi birokrasi di memperoleh gambaran dan informasi
era otonomi daerah persyaratan utama mengenai kinerja pegawai pada Kantor
adalah bagaimana membangun kembali Lurah Kayamanya Induk perlu dilakukan
pencitraan dan kepercayaan masyarakat penelitian yang lebih mendalam mengenai
yang sudah terlanjur menipis terhadap unsur-unsur terkait dan bertanggung jawab
birokrasi. Membangun kembali pencitraan terhadap pencapaian kinerja aparatur dari
dan masyarakat itu hanya bisa di capai jika aspek produktivitas, motivasi kerja yaitu
setiap aparat pemerintah dapat memperbaiki bagaimana pimpinan dapat memberikan
dirinya sendiri melalui peningkatan motivasi terhadap bawahan agar pekerjaan

26
Jurnal Ilmiah Administratie
Volume : 5 Nomor : 1 Edisi : September 2015

dapat terselesaikan secara baik sesuai yang akurat terhadap dugaan sementara akan
dengan tujuan tertentu dan disiplin kerja kebenarannya.
yaitu ketepatan waktu dalam melaksanakan 2. Konsep Kinerja
pekerjaan. Pelayanan pemerintah pada
Berangkat dari fenomena itulah umumnya di cerminkan oleh kinerja
penulis merasa tertarik untuk melakukan birokrasi pemerintah. Apalagi sekarang ini
penelitian dengan judul “ Analisis Kinerja masih terdapat keluhan dan tuntutan
Pegawai Pada Kantor Kelurahan masyarakat disektor pelayanan pemerintah.
Kayamanya Induk Kecamatan Poso Kota Setidaknya antara lain di sebabkan oleh
Kabupaten Poso ”. kinerja birokrasi yang belum sepenuhnya
memenuhi harapan masyarakat. Hal ini
TEORI DAN KONSEP terjadi karena pelayanan yang berbelit-belit
1. Pengertian Analisis yang menyebabkan biaya tinggi. Pada
Dalam pelaksanaan penelitian terhadap dasarnya setiap orang yang menjadi anggota
suatu kegiatan diperlukan proses analisis suatu organisasi harus ikut bertanggung
yang cermat, kegiatan penganalisian bersifat jawab atas pencapaian kinerja organisasi
formal dan hati-hati yang melibatkan suatu bidang, tugas, dan fungsi masing-
penelitian mendalam terhadap masalah- masing. Kalau setiap bidang pegawai
masalah yang berkaitan dengan suatu mampu menampilkan kinerja yang baik atas
program yang telah dilaksanakan, sehingga pelaksanaan pekerjaan yang menjadi
penelitian tersebut dapat mencapai tujuan tanggung jawab maka mereka memberikan
yang diinginkan. kontribusi terhadap pencapaian kinerja
Menurut Anton Muliono (2002 : 43 ) organisasi. Istilah kinerja telah populer di
mengemukakan bahwa : gunakan dalam berbagai literatur akan tetapi
“Analisis adalah penyelidikan definisi kinerja belum mencantumkan dalam
terhadap suatu peristiwa untuk kamus Bahasa Indonesia sehingga
mengetahui keadaan yang sebenarnya menyulitkan masyarakat untuk
serta penguraian terhadap suatu pokok mengetahuinya. Namun demikian media
atas berbagai bagiannya dan penelaan massa di Indonesia memberi pedoman kata
terhadap bagian tersebut serta dalam bahasa inggris untuk istilah kinerja
hubungan antara bagian itu sendiri yaitu “performance”.
untuk memperoleh pengertian yang Kinerja adalah merupakan
tepat dari pemahaman secara implementasi dari rencana yang telah di
keseluruhan.” susun melalui bebagai program dan
Sedangkan Menurut Departemen kegiatan yang dilaksanakan dalam suatu
Pendidikan Nasional (2004) menjelaskan organisasi. Implementasi kinerja dilakukan
bahwa Analisis adalah “Penyelidikan suatu oleh sumber daya manusia yang memiliki
peristiwa atau kejadian untuk mengetahui kemampuan, motivasi, kompetensi dan
keadaan yang sebenarnya, serta pemecahan kepentingan. Bagaimana organisasi
atas masalah yang di mulai dengan akan menghargai dan memperlakukan sumber
kebenarannya”. daya manusianya akan mempengaruhi sikap
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dan perilaku dalam menjalankan kinerja.
Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu Menurut Wibowo (2007:75) berpendapat
peristiwa mengenai hal-hal yang belum bahwa “Kinerja merupakan fungsi dan
diketahui atau pernah terjadi sehingga hasil keinginan melakukan pekerjaan,
penyelidikan tersebut mendapatkan data keterampilan untuk menyelesaikan

27
Jurnal Ilmiah Administratie
Volume : 5 Nomor : 1 Edisi : September 2015

pekerjaan, keterampilan yang perlu untuk mempengaruhi kinerja sumber daya manusia
menyelesaikan tugas serta pemahaman yang menjadi bawahannya. Istilah kepemimpinan
jelas atas apa yang di kerjakan dan sering di salin dengan kata “Leadership”.
bagaimana mengerjakannya”. Sementara itu Kepemimpinan dibutuhkan manusia, karna
menurut Sianipar (2000:5) memberikan adanya suatu keterbatasan dan kelebihan-
pengertian “Kinerja adalah hasil dan fungsi kelebihan tertentu pada manusia. Disatu
pekerjaan atau kegiatan tertentu selama satu pihak manusia terbatas untuk memimpin dan
periode waktu tertentu”. dipihak lain ada orang mempunyai
3. Penilaian Kinerja kelebihan dan kemampuan untuk
Suatu lembaga baik lembaga memimpin.
pemerintah maupun lembaga yang Demikian pentingnya peranan
dinamakan perusahaan dalam mencapai kepemimpinan dalam usaha mencapai tujuan
tujuan yang di tetapkan harus melalui sarana organisasi dapat di katakan bahwa
dalam bentuk organisasi yang digerakkan keberhasilan atau kegagalan yang di alami
oleh sekelompok orang yang berperan aktif organisasi sangat ditentukan oleh kualitas
sebagai pelaku dalam upaya mencapai kepemimpinan yang dimiliki oleh orang-
tujuan lembaga atau organisasi orang yang diserahi tugas untuk memimpin
bersangkutan. Tercapainya tujuan lembaga organisasi.
atau organisasi hanya di mungkinkan karena 5. Motivasi
adanya upaya para pelaku dengan Dalam kehidupan berorganisasi
mengoptimalkan seluruh sumber daya yang aspek motivasi mendapatkan perhatian
terdapat pada organisasi tersebut. serius oleh para pimpinan. Hal ini penting
Dengan demikian dalam penelitian karena keberhasilan suatu organisasi dalam
yang dimaksud dengan penilaian kinerja mencapai tujuan sangat tergantung dari
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan kemampuan pimpinan untuk menggerakkan
untuk mengetahui keberhasilan yang dapat orang lain atau bawahannya dalam usaha
di capai oleh organisasi Dinas Pendapatan membuat orang lain baik secara individu
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Melalui maupun kelompok untuk dapat
Produtivitas kerja pegawai, Kompetensi, melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas
Akuntabilitas, Motivasi kerja dan Disiplin dan fungsinya.
kerja dalam melaksanakan tugas dan Tantangan utama dalam
fungsinya dengan memanfaatkan dan membangkitkan semangat karyawan dalam
melibatkan seluruh sumber daya secara sebuah organisasi adalah bagaimana
efektif dan efisien sesuai visi dan misi memotivasi dalam bekerja. Motivasi adalah
organisasi. salah satu kondisi psikis manusia yaitu
4. Kepemimpinan kondisi dalam diri individu yang
Kepemimpinan dan gaya berhubungan dengan rangsangan sehingga
kepemimpinan dalam organisasi sangat mendorong seseorang untuk bertindak.
berperan dalam mempengaruhi kinerja Kondisi psikis tersebut harus selalu
karyawan. Bagaimana pemimpin menjalin ditumbuh kembangkan kearah terbentuknya
hubungan antara karyawan yang satu dengan motivasi. Motivasi merupakan salah satu
karyawan yang lain, bagaimana mereka fungsi manajemen yang menjadi faktor
memberi memberi penghargaan kepada penting meraih keberhasilan suatu
karyawan yang berprestasi, bagaimana organisasi.
mereka mengembangkan dan
memberdayakan karyawannya sangat

28
Jurnal Ilmiah Administratie
Volume : 5 Nomor : 1 Edisi : September 2015

METODE PENELITIAN Pada dasarnya penelitian ini


Dasar penelitian yang di gunakan dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan
oleh penulis adalah penelitian survey, yaitu dan mengetahui usaha yang dilakukan untuk
melakukan penyelidikan untuk memperoleh meningkatkan kinerja pegawai serta apakah
fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan aspek kepemimpinan dan sumber daya
mencari keterangan-keterangan secara manusia turut mempengaruhi dan
faktual dengan tipe penelitian deskriptif mendukung strategi peningkatan kinerja
yang bertujuan memberikan gambaran yang aparatur pada Kantor Lurah Kayamanya
detail mengenai obyek yang diteliti yaitu Induk. Setiap karyawan mempunyai
analisis terhadap Kinerja Pegawai Pada kemampuan yang berbeda untuk
Kantor Kelurahan Kayamanya Induk melaksanakan tugas berdasarkan
Kecamatan Poso Kota. Lokasi penelitian pengetahuan, keterampilan serta sarana dan
adalah Kantor Lurah Kayamanya Induk. prasarana yang tersedia. Namun, para
Adapun yang menjadi obyek yang diteliti karyawan juga mempunyai kepribadian
yaitu pegawai pada Lurah Kayamanya Induk sikap dan perilaku yang dapat
Kecamatan Poso Kota. Penulis menetapkan mempengaruhi kinerjanya. Sehubungan
populasi dalam penelitian adalah seluruh dengan hal tersebut maka dibutuhkan
pegawai yang ada di kantor Lurah kepemimpinan yang dapat mempengaruhi
Kayamanya Induk Kecamatan Poso Kota dan mendorong peningkatan kinerja
yang berjumlah 16 orang dan masyarakat karyawan yaitu sumber daya manusia itu
yang berjumlah 3.298 orang. Jadi sendiri, bisa memilih seorang pemimpin
keseluruhan populasi berjumlah 3.314 yang bertanggung jawab dalam jabatannya.
orang. Adapun teknik yang di gunakan pada Seorang pemimpin bisa menjaga dan
penelitian ini adalah Pourposive Sampling menjalin hubungan yang harmonis dengan
yaitu mengambil sebagian populasi yang di karyawan, memberi perhatian dan
anggap paham dan mewakili untuk di penghargaan kepada mereka yang
jadikan sampel dengan rincian sebagai berprestasi, mengembangkan dan
berikut yaitu 16 orang pegawai dan memberdayakan bawahannya sangat
masyarakat 50 jiwa. Jadi jumlah keseluruhan mempengaruhi keberhasilan kinerja untuk
sampel yang di gunakan Sebanyak 66 mencapai tujuan organisasi.
orang. Untuk mengetahui bagaimana kinerja
Data yang di kumpulkan dalam aparatur dan faktor yang berpengaruh
penelitian ini di kelompokkan dalam data terhadap pencapaian tujuan sesuai visi dan
primer dan data sekunder. Data primer misi organisasi Kantor Lurah Kayamanya
adalah data yang diperoleh langsung dari Induk. Maka penulis akan menganalisa data
objek penelitian yaitu observasi, wawancara, dan informasi yang diperoleh melalui
dan kuesioner. Sedangkan data sekunder observasi di lapangan, wawancara kepada
adalah data yang diperoleh melalui staf serta tanggapan responden melalui
dokumen-dokumen kepustakaan yaitu kuesioner dan dokumen yang dapat
melalui literatur, media elektronik dan mendukung hasil penelitian ini.
berupa informasi dari internet serta yang a. Produktivitas Kerja
memiliki kaitan dengan penelitian ini. Salah satu kunci keberhasilan kinerja
pegawai baik secara individu, tim atau
HASIL PENELITIAN organisasi terletak pada produktivitas
1. Kinerja Pegawai Pada Kantor Lurah kerjanya. Jika produktivitasnya tinggi atau
Kayamanya Induk Kecamatan Poso Kota bertambah, maka kinerja individu, tim atau

29
Jurnal Ilmiah Administratie
Volume : 5 Nomor : 1 Edisi : September 2015

organisasi tersebut dikatakan baik atau yang baik apabila sebagian besar karyawan
berhasil. Sebaliknya apabila mempunyai kepedulian dan komitmen untuk
produktivitasnya tidak memenuhi standar berpatisipasi dalam perbaikan produktivitas
maka kinerjanya dikatakan tidak berhasil. kerja.
Melalui penilaian kinerja, maka diharapkan Berdasarkan hasil penelitian yang
organisasi dapat memperoleh informasi yang dilakukan melalui tanggapan responden
sesuai dengan kinerja karyawannya, tentang partisipasi pegawai dalam
sehingga organisasi dapat mengambil pelaksanaan tugas di Kantor Lurah
langkah-langkah dan kebijakan untuk Kayamanya Induk dapat dilihat pada tabel
melakukan perbaikan dan penyesuaian. sebagai berikut:
Organisasi akan dapat menciptakan kinerja
Tabel 1
Tanggapan Responden Mengenai Partisipasi Pegawai
Dalam Melaksanakan Tugas
No Tanggapan Responden Jumlah (Orang) Presentase(%)
1. Sangat Baik 10 15,15
2. Baik 35 53,03
3. Kurang Baik 16 24,24
4. Tidak Baik 5 7,58
Jumlah 66 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer Tahun 2015
Dalam tabel 1 tersebut di atas, menunjukkan organisasi pelayanan publik. Banyak
bahwa dari 66 responden mengatakan pandangan negatif yang terbentuk mengenai
tingkat partisipasi pegawai melaksanakan organisasi publik muncul karena
tugas sangat baik terdapat 10 orang atau 15, ketidakpuasan publik terhadap kualitas.
15 % kemudian terdapat 35 orang atau 24,24 Dengan demikian kepuasan masyarakat
% menyatakan baik. Sedangkan yang terhadap layanan dapat dijadikan kinerja
menyatakan kurang baik sebanyak 16 orang birokrasi publik. Keuntungan utama
atau 24,24 % dan yang menyatakan tidak menggunakan kepuasan masyarakat sebagai
baik adalah 5 orang atau 7,58 %. indikator kinerja adalah informasi mengenai
Berdasarkan hasil wawancara yang kepuasan masyarakat. Informasi mengenai
dilakukan oleh penulis dengan Sekertaris kepuasan masyarakat terhadap kualitas
Kelurahan Kayamanya Induk inisial “HDN” pelayanan sering kali dapat diperoleh dari
menyatakan sebagai berikut: media massa atau diskusi publik. Kualitas
“pegawai pada Kantor Lurah layanan relatif sangat tinggi, maka bisa
Kayamanya Induk sudah memahami menjadi suatu ukuran kinerja birokrasi
dengan baik apa yang menjadi tugas publik yang mudah dipergunakan.
dan kewajibannya. Tanpa menunggu Berdasarkan hasil penelitian yang
jika ada perintah atau petunjuk dari dilakukan melalui tanggapan responden
pimpinan, baru melakukan aktifitas tentang kualitas layanan pegawai dalam
kerja”. (Wawancara 20 April 2016) pelaksanaan tugas di Kantor Lurah
b. Kualitas Layanan Kayamanya Induk dapat dilihat pada tabel
Kualitas Layanan cenderung menjadi sebagai berikut:
penting dalam menjelaskan kinerja

30
Jurnal Ilmiah Administratie
Volume : 5 Nomor : 1 Edisi : September 2015

Tabel 2
Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Layanan Pegawai
Dalam Pelaksanaan Tugas

No Tanggapan Responden Jumlah (Orang) Presentasi (%)


1. Sangat Baik 5 7,58
2. Baik 28 42,42
3. Kurang Baik 22 33,33
4. Tidak Baik 11 16,67
Jumlah 66 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer Tahun 2015

Dalam tabel 2 tersebut di atas, masyarakat. Responsivitas menunjukkan


menunjukkan bahwa dari 66 responden pada keselarasan antara program dan
mengenai kualitas layanan pegawai dalam kegiatan pelayanan dengan kebutuhan dan
melaksanakan tugas sangat baik terdapat 5 aspirasi masyarakat. Responsivitas
orang atau 7,57 % kemudian terdapat 28 dimaksudkan sebagai salah satu indikator
orang atau 42,42 % menyatakan baik. kinerja karena responsivitas secara langsung
Sedangkan yang menyatakan kurang baik menggambarkan kemampuan birokrasi
adalah 22 orang atau 33,33 % dan yang publik dalam tujuannya, terutama untuk
menyatakan tidak baik adalah 11 orang atau memenuhi kebutuhan masyarakat.
16,67 %. Berdasarkan jawaban responden di Responsivitas yang rendah ditunjukkan
atas, menunjukkan bahwa kualitas layanan dengan ketidakselarasan antara pelayanan
pegawai dalam pelaksanakan tugas yang dengan kebutuhan masyarakat.
diperoleh adalah 28 atau 42,42 %. Untuk itu dari aspek responsivitas
c. Responsivitas kinerja pegawai pada Kantor Lurah
Responsivitas, yaitu kemampuan Kayamanya Induk. Maka berdasarkan
birokrasi untuk mengenali kebutuhan tanggapan responden mengenai pelayanan
masyarakat, menyusun agenda, prioritas pegawai dalam melaksanakan tugas di
pelayanan, dan mengembangkan program- Kantor Lurah Kayamanya Induk dapat
program pelayanan publik sesuai dengan dilihat pada tabel sebagai berikut:
kebutuhan masyarakat dan aspirasi

Tabel 3
Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan Pegawai
Dalam Melaksanakan Tugas

No Tanggapan Responden Jumlah (Orang) Presentas (%)


1. Sangat Baik 15 22,73
2. Baik 35 53,03
3. Kurang Baik 11 16,67
4. Tidak Baik 5 7,57
Jumlah 66 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer Tahun 2015

31
Jurnal Ilmiah Administratie
Volume : 5 Nomor : 1 Edisi : September 2015

Dalam tabel 3 tersebut di atas, d. Responsibilitas


menunjukkan bahwa dari 66 responden Responsibilitas yaitu menjelaskan
mengenai pelayanan pegawai dalam apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi
melaksanakan tugas sangat baik terdapat 15 publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-
orang atau 22,73 % kemudian terdapat 35 prinsip administrasi yang benar. Karna
orang atau 53,03 % menyatakan baik. dalam suatu organisasi sangat dibutuhkan
Sedangkan yang menyatakan kurang baik pertanggung jawaban pegawai untuk
adalah 11 orang atau 16,67 % dan yang melaksanakan tugas dari seorang pemimpin.
menyatakan tidak baik adalah 5 orang atau Sehingga mencapai suatu keberhasilan untuk
7,57 %. mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan hasil wawancara yang Untuk itu dari aspek responsibilitas
dilakukan oleh penulis dengan salah satu kinerja pegawai pada Kantor Lurah
Masyarakat inisial “WS” menyatakan Kayamanya Induk. Berdasarkan responden
sebagai berikut: mengenai tanggung jawab pegawai dalam
“Dalam melaksanakan tugas, pegawai pelaksanaan tugas dapat dilihat dalam tabel
memberikan pelayanan kepada sebagai berikut:
masyarakat sudah baik. Sehingga
masyarakat merasa puas dengan
adanya pelayanan dari pegawai di
Kantor Lurah Kayamanya Induk”.
(Wawancara 2015)

Tabel 4
Tanggapan Responden Mengenai Tanggung jawab Pegawai
Dalam MelaksanaanTugas

No Tanggapan Responden Jumlah (Orang) Presentase (%)


1. Sangat Baik 13 19,69
2. Baik 20 30,30
3. Kurang Baik 25 37,88
4. Tidak Baik 8 12,12
Jumlah 66 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer Tahun 2015

Dalam tabel 4 tersebut di atas, pelaksanaan tugas yang diperoleh adalah 25


menunjukkan bahwa dari 66 responden yang atau 37,88 %.
mengatakan tanggung jawab pegawai dalam Berdasarkan hasil wawancara yang
melaksanakan tugas sangat baik terdapat 13 dilakukan oleh penulis dengan salah satu
orang atau 19,69 % kemudian terdapat 20 staf inisial “MA” menyatakan sebagai
orang atau 30,30 % menyatakan baik. berikut:
Sedangkan yang menyatakan kurang baik “Tanggungjawab pegawai dalam
adalah 25 orang atau 37,88 % dan yang melaksanakan tugas sudah sesuai
menyatakan tidak baik adalah 8 orang atau dengan pembagian tugas masing-
12,12 %. Berdasarkan jawaban responden masing dan bertanggung jawab
diatas menunjukkan bahwa dalam aspek dengan baik untuk mencapai
tanggungjawab pegawai kurang baik dalam keberhasilan. Karena dalam suatu

32
Jurnal Ilmiah Administratie
Volume : 5 Nomor : 1 Edisi : September 2015

organisasi sangat dibutuhkan publik itu konsisten dengan kehendak


pertanggungjawaban untuk mencapai publik. Kinerja birokrasi publik tidak hanya
sasaran dan tujuan yang telah bisa dilihat dari ukuran internal yang
ditetapkan. hanya saja masih ada dikembangkan oleh birokrasi publik atau
sebagian karyawan yang kurang pemerintah, seperti pencapaian target.
bertanggumg jawab dengan apa yang Kinerja sebaiknya harus dilihat dari ukuran
menjadi tugasnya”. eksternal, seperti nilai-nilai dan norma-
e. Akuntabilitas norma yang berlaku dalam masyarakat.
Akuntabilitas yaitu menunjuk pada Untuk itu, dari aspek akuntabilitas
seberapa besar kebijakan dan kegiatan kinerja pegawai pada Kantor Lurah
birokrasi publik tunduk pada para pejabat Kayamanya Induk maka berdasarkan
politik yang dipilih oleh rakyat. Dalam tanggapan responden mengenai tingkat
konteks ini, konsep akuntabilitas publik kedisiplinan pegawai dalam pelaksanaan
dapat digunakan untuk melihat seberapa tugas di Kantor Lurah Kayamanya Induk
besar kebijakan dan kegiatan birokrasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 5
Tanggapan Responden Mengenai Kedisiplinan
Pegawai Dalam Pelaksanaan Tugas

No Tanggapan Responden Jumlah (Orang) Presentasi (%)


1. Sangat Baik 5 7,58
2. Baik 18 27,27
3. Kurang Baik 30 45,45
4. Tidak Baik 13 19,69
Jumlah 66 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer Tahun 2015

Dalam tabel 5 tersebut di atas, kesadaran dan tidak tidak mau memenuhi
menunjukkan bahwa dari 66 responden yang ketentuan mengenai disiplin pegawai
mengatakan kedisiplinan pegawai dalam negeri sipil sebagaimana diatur dalam
melaksanakan tugas sangat baik terdapat 5 peraturan pemerintah Nomor 53 Tahun
orang atau 7,58 % kemudian terdapat 18 2010 dan petunjuk pelaksanaannya”.
orang atau 27,27 % menyatakan baik. (Wawancara 2015)
Sedangkan yang menyatakan kurang baik
adalah sebanyak 30 orang atau 45,45 % dan Namun demikian, berdasarkan
yang menyatakan tidak baik adalah 13 orang pengamatan penulis juga ditemukan bahwa
atau 19,69 %. minimnya tingkat kedisiplinan pegawai pada
Berdasarkan hasil wawancara yang Kantor Lurah Kayamanya Induk dapat
dilakukan oleh penulis dengan salah satu dilihat dari kurangnya jumlah pegawai yang
staf inisial “NT” menyatakan sebagai hadir untuk masuk kantor secara tepat waktu
berikut: yang telah ditentukan.
“Menurunnya tingkat kedisiplinan
pegawai disebabkan karena pegawai
yang bersangkutan kurang memiliki

33
Jurnal Ilmiah Administratie
Volume : 5 Nomor : 1 Edisi : September 2015

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tanggungjawab untuk mengawasi,


terhadap Kinerja Pegawai Kantor mengarahkan, dan menentukan pemanfaatan
Lurah Kayamanya Induk sumber daya organisasi secara efektif dan
1. Kepemimpinan efisien untuk mencapai tujuannya. Seorang
Salah satu faktor yang dapat pemimpin dituntut untuk harus mempunyai
mendorong peningkatan kinerja pegawai kompetensi yang memberikan kemampuan
adalah aspek kepemimpinan. Kepemimpinan dan pengetahuan lebih, sehingga dapat
merupakan suatu fenomena sosial dalam mengarahkan dan mempengaruhi
kehidupan manusia baik dalam bawahannya. Pemimpin dan bawahan harus
bermasyarakat maupun berorganisasi. memiliki interaksi antara keduanya, agar
Kepemimpinan merupakan motor mencapai suatu keberhasilan dalam
penggrerak bagi keseluruhan sumber daya pekerjaan. apabila pimpinan menginginkan
yang dimiliki organisasi. Kepemimpinan bawahan untuk melakukan apa yang mereka
tidak dapat dilepaskan dengan perilaku katakan untuk dilakukan, pemimpin harus
kerjasama orang yang dipimpin sebagai dapat membuktikan bahwa dirinya ditakuti
anggota organisasi. dan apabila atasan menginginkan
Kepemimpinan merupakan aktifitas bawahannya bersifat terbuka, atasan harus
mempengaruhi orang-orang dalam bersedia bersikap jujur dan dapat dipercaya.
organisasi agar mau bekerjasama untuk Untuk itu, dalam konteks peran
melaksanakan tugas. Kepemimpinan dan kepemimpinan terhadap peningkatan kinerja
kinerja merupakan dua hal yang berbeda, pegawai pada Kantor Lurah Kayamanya
namun memiliki keterkaitan dalam konteks Induk. Berdasarkan data hasil penelitian
pekerjaan dan interaksi manusia dalam yang diperoleh dapat dilihat pada tabel
organisasi. Seorang pemimpin puncak (top sebagai berikut:
manager) mempunyai wewenang dan

Tabel 6
Tanggapan Responden Mengenai Peran Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Pegawai

No Tanggapan Responden Jumlah(Orang) Presentas (%)


1. Sangat Baik 13 19,69
2. Baik 20 30,30
3. Kurang Baik 29 43,94
4. Tidak Baik 4 6,06
Jumlah 66 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer Tahun 2015

Dari tabel 6 di atas, menunjukkan bahwa dalam peran kepemimpinan terhadap


bahwa dari 66 responden 13 orang atau peningkatan kinerja pegawai yang diperoleh
19,69 % menyatakan sangat baik kemudian adalah 29 atau 43,94 % menyatakan kurang
terdapat 20 orang atau 30,30% menyatakan baik.
baik. Sedangkan 29 orang atau 43,94% Peran pimpinan merupakan
menyatakan kurang baik dan 4 orang atau kelompok kerja pemegang wewenang dan
6,06 % menyatakan tidak baik. Berdasarkan tanggung jawab untuk mengendalikan atau
jawaban responden tersebut menunjukkan memimpin jalannya suatu kegiatan

34
Jurnal Ilmiah Administratie
Volume : 5 Nomor : 1 Edisi : September 2015

organisasi, berdasarkan kebijakan yang disiplin, kemauan dan komitmen bersama


ditetapkan dalam upaya pencapaian tujuan untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan
organisasi. sesuai visi dan misi organisasi.
Dari hasil wawancara yang
dilakukan oleh penulis dengan Camat Poso Organisasi yang baik harus dapat
Kota menyatakan bahwa: menjamin ketersediaan sumber daya
“Pada dasarnya peran kepemimpinan manusia yang diperlukan serta berusaha
lurah sudah sangat baik dengan adanya untuk mengembangkan dan meningkatkan
tupoksi yaitu pemerintahan, kemauan, pengetahuan dan keterampilan
kemasyarakatan, dan pembangunan yang dimiliki sehingga organisasi tidak
belum ada laporan yang menjadi mengalami kekurangan karyawan untuk
hambatan dalam proses pembangunan melaksanakan seluruh rutinitas pekerjaan
dan pelayanan umum baik dari pegawai secara profesional dan berkelanjutan.
maupun masyarakat”. (Wawancara Keberhasilan organisasi untuk mencapai
2015) tujuan tidak terlepas dari pemberdayaan dan
peran serta seluruh sumber daya manusia
2. Sumber Daya Manusia yang mempunyai keterampilan dalam
Faktor utama dan paling menentukan melaksanakan pekerjaan.
keberhasilan pencapaian tujuan organisasi Berdasarkan data dan informasi yang
adalah terletak pada tersedianya sumber diperoleh menunjukkan bahwa peran aktif
daya manusia diantaranya pegawai yang pegawai dalam melaksanakan
berkualitas tidak hanya mampu penyelenggaraan urusan yang menjadi tugas
melaksanakan pekerjaan sesuai prosedur dan dan tanggung jawab organisasi Kantor
tugas yang menjadi tanggungjawabnya, akan Lurah Kayamanya Induk dapat dilihat pada
tetapi diharapkan mempunyai semangat, tabel sebagai berikut:

Tabel 7
Tanggapan Responden Mengenai Peran Sumber Daya Manusia
Dalam Pelaksanaan Tugas

No Tanggapan Responden Jumlah (Orang) Presentase (%)


1. Sangat Baik 23 34,85
2. Baik 10 15,15
3. Kurang Baik 31 46,97
4. Tidak Baik 2 3,03
Jumlah 66 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer Tahun 2015

Dari tabel 7 di atas, menunjukkan bahwa bahwa dalam peran sumber daya manusia
dari 66 responden 23 orang atau 34,85 % terhadap peningkatan kinerja organisasi
menyatakan sangat baik kemudian terdapat Kantor Lurah Kayamanya Induk adalah 31
10 orang atau 15,15% menyatakan baik. orang atau 46,97% menyatakan kurang baik.
Sedangkan 31 orang atau 46,97% Berdasarkan hasil wawancara yang
menyatakan kurang baik dan 2 orang atau dilakukan oleh penulis dengan salah satu
3,03 % menyatakan tidak baik. Berdasarkan kepala seksi Kelurahan Kayamanya Induk
jawaban responden tersebut menunjukkan inisial “RL” menyatakan bahwa:

35
Jurnal Ilmiah Administratie
Volume : 5 Nomor : 1 Edisi : September 2015

“Peran Sumber Daya Manusia dalam daya manusia adalah 31 orang atau
melaksanakan tugas sudah berjalan 46,97% menyatakan kurang baik.
dengan baik. Sehingga terdapat Sehingga tidak dapat mendukung
kesesuaian untuk bekerja sesuai dengan kelancaran pelaksanaan tugas dalam
skill (keterampilan) yang dimiliki oleh organisasi.
pegawai”. (Wawancara 2015)
SARAN
Beberapa saran yang perlu
KESIMPULAN dikemukakan sehubungan dengan
Berdasarkan hasil uraian pembahasan kesimpulan dalam penelitian ini, yaitu :
penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai 1. Perlu dilakukan untuk meningkatkan
berikut : kinerja pegawai dapat pula melalui
1. Kinerja Pegawai Pada Kantor Lurah pendekatan pengembangan pegawai
Kayamanya Induk berada dalam kondisi (Human Resources Development), yakni
yang baik yaitu dari aspek produktivitas dalam rangka meningkatkan kualitas
kerja, kualitas layanan dan responsivitas dan profesionalisme pegawai. Agar
maksimal untuk mendukung dapat bertanggungjawab apa yang
keberhasilan pelaksanaan tugas pokok diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
dan fungsi sesuai dengan kebijakan tugas masing-masing dan untuk
yang ditetapkan. Adapun dari indikator meningkatkan kinerja dalam pencapaian
yang menyatakan kurang baik yaitu tujuan sebaiknya pimpinan dapat
responsibilitas dan akuntabilitas Hal ini meningkatkan tingkat kedisiplinan
didukung oleh data dan informasi serta pegawai pada jam kerja yang telah
pendapat dari 66 responden yang ditentukan.
menunjukkan bahwa dari beberapa 2. Untuk mengoptimalkan Peran
aspek yang digunakan sebagai indikator Kepemimpinan dan peran Sumber Daya
yaitu produktivitas kerja yang Manusia untuk mendorong peningkatan
menyatakan baik adalah 35 orang atau kinerja pegawai perlu ditingkatkan
53,03%, kualitas layanan adalah 28 pelaksanaan fungsi pengawasan dan
orang atau 42,42% yang menyatakan pembinaan. Agar menciptakan
baik dan untuk responsivitas adalah 35 hubungan yang harmonis dan
orang atau 53,03% yang menyatakan komunikatif antara pimpinan dan
baik. Sedangkan responsibilitas adalah pegawai.
25 orang atau 37,88% menyatakan
kurang baik serta akuntabilitas berada Demikian kesimpulan dan saran
dalam kondisi yang dikategorikan yang dapat penulis kemukakan, semoga
kurang baik, adalah 30 orang atau bermanfaat terutama bagi Kantor Kelurahan
45,45%. Kayamanya Induk Kecamatan Poso Kota.
2. Faktor kepemimpinan di lingkungan
Kantor Lurah Kayamanya Induk belum DAFTAR PUSTAKA
berperan secara optimal dan berada Ariani, Dorothea Wahyu, 2003 Manajemen
dalam kategori kurang baik, dengan Kualitas. Ghalia Indonesia, Jakarta
tanggapan responden 29 orang atau Arikunto, Suharsimi, 2002 Prosedur
43,94%. Sehingga belum dapat Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
mendorong peningkatan kinerja Rineka Cipta, Jakarta
organisasi. Sedangkan peran sumber

36
Jurnal Ilmiah Administratie
Volume : 5 Nomor : 1 Edisi : September 2015

Danim Sudarman 2004. Motivasi Uno Hamzah B. 2007 Teori Motivasi dan
Kepemimpinan dan Efektivitas Pengukuran. Bumi Aksara Jakarta,
Kelompok Rineka Cipta Jakarta Wibowo, 2007 Manajemen Kinerja Raja
Dwiyanto Agus 2005. Penilaian Kinerja Grafindo Persada Jakarta
STIA LAN Press Jakarta Jurnal Administrasi Daerah 2004
Gerson, Richard F,2002,Mengukur
Kepuasan Pelanggan. PPM, Jakarta
Irawan Prasetya, 2006. Analisis Kinerja
STIA LAN Press Jakarta.
Moleong, Lexy J, 2004. Metode Penelitian
Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung
Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian.
Ghalia Indonesia, Jakarta,
Nawawi, Hadari 2006 Kepemimpinan
Mengefektifkan Organisasi Gajah
Mada University Press
Obsorn, David dan Ted Gaebler, 1999,
Mewirausahakan Birokrasi.
CV.Teruna Grafica, Jakarta,
Rangkuti, Freddy. 2002. Teknik Mengukur
dan strategi Meningkatkan Kepuasan
Pelanggan. PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta,
Rasyid, M. Ryaas, 2000 Makna
Pemerintahan. PT. Mutiara Sumber
Widya, Jakarta,
Ratminto dan Atik Septi Winarsih, 2005,
Manajemen Pelayanan. Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Sianipar, J.P.G.2000 Manajemen Pelayanan
Masyarakat. Lembaga Administrasi
Negara, Jakarta.
Sinambela Lijian Poltak dkk. 2007
Reformasi Pelayanan Publik. Bumi
Aksara Jakarta
Sugiyono, 2005, Metode Penelitian
administrasi. Alfabeta, Bandung.
Siagian, Sondang P, 2002, Teori dan
Praktek Kepemimpinan, PT.Rineka
Cipta, JaSkarta.
Thoha Miftah, 2007 Perilaku Organisasi,
Konsep Dasar dan Aplikasinya PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta

37

Anda mungkin juga menyukai