PENDAHULUAN
Di era globalisasi saat ini, setiap organisasi atau instansi dituntut untuk
Kantor camat merupakan pusat pelayanan masyarakat yang ada di wilayahnya dan
hal itu maka para pegawai kantor camat harus memiliki kinerja yang bagus dan
Kinerja karyawan merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pekerja menurut
standar atau kriteria yang ditetapkan oleh organisasi. Pengelolaan untuk mencapai kinerja
secara menyeluruh.”
Selain itu, kinerja karyawan juga merupakan suatu hasil yang dicapai oleh
pekerja dalam melakukan pekerjaannya sesuai kriteria tertentu yang berlaku untuk
perusahaan juga merupakan hasil yang diinginkan perusahaan dari perilaku orang-
orang di dalamnya.
Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seorang dalam melaksanakan
pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Dengan kata lain bahwa kinerja adalah
1
2
hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan
suatu Organisasi sangat tergantung dari hasil kerja, baik secara kualitas maupun
kuantitas yang dicapai oleh para pegawai yang ada di dalam instansi tersebut.
Pada dasarnya kinerja pegawai pada Kantor Camat Jangka sudah baik dan
memiliki kemampuan bekerja sama yang baik, akan tetapi juga mempunyai
Komitmen pegawai merupakan salah satu kunci yang turut menentukan berhasil
tidaknya suatu lembaga untuk mencapai tujuannya. Pegawai yang mempunyai komitmen
pada lembaga pemerintahan biasanya mereka menunjukkan sikap kerja yang penuh
terkandung keyakinan, pengikat, yang akan menimbulkan energi untuk melakukan yang
terbaik. Secara nyata, komitmen berdampak kepada performansi kerja sumber daya
manusia, dan pada akhirnya juga sangat berpengaruh terhadap kinerja suatu lembaga
pemerintahan. Karena itu peran sumber daya manusia, khususnya jajaran manajemen dari
ini dasar sampai lini puncak harus mampu berperan sebagai penggerak untuk
satu persyaratan dalam penilaian kinerja pegawai dan promosi jabatan. Dalam
pegawainya tidak mempunyai suatu komitmen dalam bekerja, maka tujuan dari
instansi atau organisasi tersebut tidak akan tercapai. Namun terkadang suatu
dan kuantitas ketenagaan seperti halnya yang terjadi pada pegawai di Kecamatan
sering mengeluh terhadap tugasnya hal ini disebabkan diantaranya adalah faktor
komitmen dan agar pelayanan dapat memenuhi tuntutan masyarakat maka sikap
masih rendah diduga oleh adanya faktor sebagai berikut: 1) Kurangnya dukungan,
Jangka mengalami kesulitan menjaga kedisiplinan dalam masuk kerja, dan juga
kurang aktif dalam membantu pegawai lain dalam menyelesaikan suatu kegiatan
lama. Seharusnya jika saling berpartisipasi maka pelibatan kerja akan membangun
ini adalah :
manfaat, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
6
TINJAUAN PUSTAKA
Sumber daya manusia merupakan aset penting dan berperan sebagai faktor
sehingga harus dikelola dengan baik melalui Manajemen Sumber Daya Manusia
organisasi.
pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
Bedasarkan pengertian dari beberapa para ahli tersebut maka peneliti dapat
sebagai suatu pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada pada
7
8
secara maksimal di dalam dunia kerja untuk mencapai tujuan organisasi dan
manusia meliputi:
1. Fungsi Manajerial
a. Perencanaan
program kepegawaian.
b. Pengorganisasian
(organization chart).
c. Pengarahan
d. Engendalian
perencanaan.
2. Fungsi Operasional
a. Pengadaan
b. Pengembangan
pelatihan.
c. Kompensasi
berupa uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan atau upah
d. Pengintegrasian
e. Pemeliharaan
kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan agar mereka tetap mau
f. Kedisiplinan
g. Pemberhentian
komitmen organisasi. Hal ini dikarenakan bahwa tempat kerja tenaga administrasi
keterlibatan yang relatif kuat terhadap organisasi. Menurut Sopiah (2008:155) komitmen
keanggotaannya dalam organisasi tersebut dan bersedia bekerja keras demi pencapaian
mana seorang individu mengenal dan terikat pada organisasinya. Pegawai-pegawai yang
diandalkan, berusaha untuk tinggal lebih lama didalam organisasi, dan mencurahkan lebih
tanggung jawab seorang tenaga administrasi dalam melayani proses administrasi kepada
masyarakat, dan stakeholder. Dengan adanya kesetiaan tenaga administrasi maka akan
organisasi tersebut.
seseorang akan mengabdi diri dalam dunia pendidikan dengan sungguh- sungguh dalam
keadaan yang bagaimana pun. Sehingga dengan seseorang memiliki komitmen maka
seseorang tersebut dapat merasa aman dan nyaman dan menyenangkan dalam
Komitmen yang mencerminkan suatu ikatan atau janji kepada dirinya sendiri
untuk terus mengabdi dan setia terhadap sekolah atau organissai yang ia naungi. Dengan
demikian adanya komitmen serta kesetiaan yang tinggi pada sekolah atau organisasi
menyebabkan seseorang akan merasa nyaman dalam melaksanakan tugas sehingga tujuan
organisasi terkait dengan organisasi yang telah memperkerjakan para pegawai tersebut.
12
suatu perilaku pegawai yang berkaitan dengan kepercayaan dan penerimaan yang kuat
atas tujuan dan nilai-nilai organisasi, adanya kemauan untuk mengusahakan tercapainya
anggota organisasi. Agar dapat menilai organisasi tersebut sehingga mereka tetap loyal
dan bersedia bekerja sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi tersebut.
sangat mudah dan cepat. Melainkan mengalami proses yang bertahap dan cukup
1) Faktor personal, hal ini meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
dari organisasi.
emosi yang meliputi kemampuan untuk mengendalikan diri, memiliki daya tahan
baik emosi dirinya maupun emosi orang lain, dan juga kemampuannya dalam
membedakan emosi dirinya dengan emosi orang lain, dimana kemampuan ini
menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, emosi, koneksi dan
berikut:
1. Pembawaan
yang pintar dan ada yang kurang pintar. Meskipun menerima latihan
2. Kematangan
3. Pembentukan
yang dilakukan dalam dunia luar itu, lama kelamaan timbullah minat
5. Kebebasan
1. Lingkungan keluarga.
Peran serta orang tua sangat dibutuhkan karena orang tua adalah subyek
akan menjadi bagian dari kepribadian anak. Kecerdasan emosi ini dapat
Kehidupan emosi yang dipupuk dalam keluarga sangat berguna bagi anak
kelak di kemudian hari, sebagai contoh: melatih kebiasaan hidup disiplin dan
ini akan menjadikan anak menjadi lebih mudah untuk menangani dan
dapat berkonsentrasi dengan baik dan tidak memiliki banyak masalah tingkah
anak seperti bermain peran. Anak berperan sebagai individu di luar dirinya
dengan emosi yang menyertainya sehingga anak akan mulai belajar mengerti
asertivitas, empati dan masih banyak lagi bentuk pelatihan yang lainnya.
1. Fisik.
Secara fisik bagian yang paling menentukan atau paling berpengaruh terhadap
2. Psikis.
Menurut Kartiningsih (2007:22) kinerja karyawan adalah suatu hasil yang dicapai
oleh pekerja dalam melakukan pekerjaannya sesuai kriteria tertentu yang berlaku untuk
suatu pekerjaan tertentu. Kinerja perusahaan merupakan indikator tingkatan prestasi yang
hasil kerja yang dicapai seorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.
18
Dengan kata lain bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam
melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja karyawan juga dapat
ditegaskan yaitu, perbandingan dari hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dengan
standar yang telah ditentukan. Kinerja merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang, baik
kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Kinerja memfokuskan pada apa yang diperlukan oleh organisasi,
manajer, dan pekerja untuk berhasil. Kinerja adalah tentang menciptakan hubungan dan
memastikan komunikasi yang efektif. Kinerja juga membahas tentang bagaimana kinerja
disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja baik itu secara kualitas maupun
kuantitas yang telah dicapai karyawan, dalam menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan organisasi, hasil kerja tersebut disesuaikan dengan yang
diharapkan organisasi, melalui kriteria atau standar yang berlaku dalam organisasi.
kinerja:
kepuasan kerja.
19
rekan sekerja.
4. Sistem factor, ditunjukkan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas yang
diberikan organisasi.
berikut:
1. Kualitas
2. Kuantitas
Jumlah yang dihasilkan dalam istilah jumlah unit, jumlah siklus aktivitas
yang diselesaikan.
3. Ketepatan Waktu
4. Efektifitas
5. Kemandirian
2. Kuantitas, yaitu jumlah yang dihasilkan atau jumlah aktivitas yang dapat
diselesaikan.
3. Ketepatan waktu, yaitu dapat menyelesaikan pada waktu yang telah ditetapkan
4. Efektivitas, yaitu pemanfaatan secara maksimal sumber daya yang ada pada
Dari kedua kedua pendapat ahli diatas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa, indikator menurut Tampi (2014:6) lebih cocok untuk mengukur variabel
kinerja dalam penelitian ini. Indikator tersebut yaitu: kualitas, kuantitas, ketepatan
dengan hasil penelitian yang terdahulu yang kebenarannya dapat diuji secara
empiris.
22
Berdasarkan teori yang ada dalam penelitian ini, maka dapat disusun
Komitmen Pegawai
(X1) H1
Kinerja Pegawai
H3
(Y)
H2
Kecerdasan Emosional
(X2)
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
2.3 Hipotesis
merupakan data tetapi karena kemungkinan bisa salah, apabila akan digunakan
sebagai dasar pembuatan keputusan harus di uji dahulu dengan memakai data
hasil observasi.
sebagai berikut :
penyusunan penelitian ini. Adapun penelitian terdahulu yang pernah diteliti antara
lain:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Judul Nama
No Variabel Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian Peneliti
1 Pengaruh Triana X1 = kecerdasan Kecerdasan
Kecerdasan Fitriastuti emosional emosional
Emosional, berpengaruh
Komitmen X2 = komitmen positif dan
signifikan terhadap
Organisasional X3 = Organizational kinerja pegawai
Dan Citizenship Komitmen
Organizational Behavior berpengaruh
Citizenship positif dan
Behavior Y = Kinerja signifikan terhadap
Terhadap pegawai kinerja pegawai
Kinerja Organizational
Citizenship
Karyawan
Behavior
berpengaruh
positif dan
signifikan terhadap
kinerja pegawai
kecerdasan
emosional,
komitmen dan
Organizational
Citizenship
Behavior
berpengaruh
secara simultan
dan signifikan
terhadap kinerja
pegawai
2 Pengaruh Indra X1= Kecerdasan Kecerdasan
Kecerdasan Gunawan, Emosional Emosional
Emosional dan berpengaruh
X2= Komitmen positif dan
24
Judul Nama
No Variabel Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian Peneliti
Komitmen H. Sutadji. Organisasi signifikan terhadap
Organisasi Erwin kinerja pegawai
Terhadap Resmawan Y= Kinerja Pegawai Komitmen
Kinerja Organisasi
berpengaruh
Pegawai Dinas
positif dan
Perkebunan signifikan terhadap
dan Kehutanan kinerja pegawai
Kabupaten Kecerdasan
Kutai Emosional dan
Kartanegara Komitmen
Organisasi
berpengaruh
secara simultan
dan signifikan
terhadap kinerja
pegawai.
3 Pengaruh I Nyoman X1= Kecerdasan Kecerdasan
Kecerdasan Gede Emosional Emosional
Emosional dan Tangkas berpengaruh
Komitmen Pemayun X2= Komitmen positif dan
Organisasi signifikan terhadap
Organisasi
kinerja pegawai
Terhadap Y= Kinerja Pegawai Komitmen
Kinerja Organisasi
Pegawai Dinas berpengaruh
Perkebunan positif dan
dan Kehutanan signifikan terhadap
Kabupaten kinerja pegawai
Kecerdasan
Kutai
Emosional dan
Kartanegara Komitmen
Organisasi
berpengaruh
secara simultan
dan signifikan
terhadap kinerja
pegawai.
BAB III
METODE PENELITIAN
Objek penelitian yang digunakan adalah seluruh pegawai Kantor Camat Jangka
kinerja pegawai Kantor Camat Jangka. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Maret sampai dengan April 2019. Perkiraan waktu dapat berubah sesuai dengan
3.2.1 Populasi
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
3.2.2 Sampel
(Sugiarto, 2016:80). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik total sampling. Teknik total sampling merupakan salah satu teknik
25
26
atau dapat juga disebut penelitian populasi. Dalam penelitian ini seluruh pegawai
pegawai.
Untuk memperoleh data yang relevan dan konkrit, maka dalam penulisan ini
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. Data primer dalam
penelitian ini berisi hasil dari jawaban responden mengenai hal yang berkaitan
dengan komitmen dan kecerdasan dan kinerja pegawai. Data primer dalam
penelitian ini diperoleh dari pengisian kuesioner yang disebarkan kepada pegawai
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data (Sugiyono, 2016:81). Sumber data sekunder dalam penelitian ini
diperoleh dari berbagai sumber antara lain: buku, jurnal, laporan, artikel dan
sumber lain yang berhubungan dan relevan dengan permasalahan yang dibahas
filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
kuantitatif/ statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan
(Sugiyono,2016:81).
1. Kuesioner
data tentang pengaruh budaya organisasi, kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai
menjawab semua pertanyaan yang ada dalam kuesioner, dengan memilih salah
item soal disediakan 5 (lima) pilihan jawaban. Dalam penelitian ini jawaban yang
diberikan oleh responden kemudian diberi skor dengan mengacu pada skala
Likert.
28
Tabel 3.1
Skala Likert
2. Observasi
bila dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara dan kuesioner, kalau
tidak terbatas pada orang tetapi juga objek-objek alam yang lain (Sugiyono,
2016:145).
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai
budaya organisasi, kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat
3. Studi Kepustakaan
proses penulisan. "Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung
foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada" (Sugiyono. 2016:83)
Instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah
Dalam penelitian ini menggunakan suatu model angket atau kuesioner yang
dapat dipercaya sangat ditentukan oleh alat pengukur yang digunakan untuk
mengukur variabel yang akan diteliti. Untuk itu kuesioner tersebut harus diuji
karena itu, untuk mengukur handal atau tidaknya kuesioner digunakan analisis
1. Uji Validitas
pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Dalam penelitian ini, validitas
dari kuesioner budaya organisasi, kepuasan kerja dan kinerja pegawai adalah
sejauh mana kuesioner ini mampu mengukur. Adapun kriteria untuk menentukan
pengaruh antara tiap butir pertanyaan pada variabel budaya organisasi dan
variabel kepuasan kerja terhadap total skor komitmen dan kecerdasan. Begitu juga
kuesioner adalah dengan melihat signifikansi pada pengaruh tiap butir pertanyaan
variabel komitmen, kecerdasan dan kinerja pegawai terhadap total skor komitmen,
kecerdasan dan kinerja pegawai. Butir pertanyaan valid jika nilai signifikasi <
dinyatakan valid jika rhitung > rtabel. Maka item pertanyaan tersebut valid (Riduwan
dengan rtabel dengan mencari degree of freedom (df) = N-2, dalam hal ini N adalah
jumlah sampel, dan dua adalah ketentuan dari rumus. Jika rhitung > rtabel, dan bernilai
2. Uji Reliabilitas
31
stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013:25). Suatu penelitian dapat dipercaya
apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap suatu kelompok dengan subjek
yang sama akan menghasilkan hasil yang sama. Pengujian reliabilitas setiap
(SPSS). Data yang diperoleh akan dapat dikatakan reliable apabila nilai
Cronbach’s Alpha lebih besar atau sama dengan 0,60 (Ghozali, 2013:25).
penelitian ini memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari asumsi klasik. Syarat-syarat
yang harus dipenuhi adalah data tersebut harus terdistribusikan secara normal,
1. Uji Normalitas
distribusi normal. Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal.
32
a. Analisis grafik
dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah
kesalahan yang mungkin terjadi, maka uji normalitas dalam penelitian ini
b. Uji Kolmogorov-Smirnov
2. Uji Multikolinearitas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel ini tidak original. Variabel original adalah variabel independen yang nilai
korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali 2013:105).
akan tetapi untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam model regresi
dalam penelitian ini karena cara ini merupakan cara umum yang dilakukan dan
a. Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan
regresi.
b. Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan
regresi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Cara yang paling umum yang digunakan untuk mendeteksi ada atau
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik–titik menyebar diatas dan
(Gozali, 2013:141).
penelitian ini juga akan dilakukan uji statistik untuk menjamin keakuratan hasil
dipahami oleh setiap pembaca dan sekaligus untuk menghindari terjadinya salah
pengertian atau kekeliruan dalam mengartikan variabel yang akan diteliti, selain
Tabel 3.2
Definisi Operasionalisasi Variabel
Penyajian statistik deskriptif bertujuan agar dapat dilihat profil dari data penelitian
37
tersebut dengan hubungan yang ada antar variabel yang digunakan dalam
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y = Kinerja pegawai
X1 = Komitmen Pegawai
X2 = Kecerdasan Emosional
penelitian ini lebih dari dua variabel. Selain itu nilai adjusted R2 dianggap lebih
baik dari nilai R2, karena nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu
persentase dari model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini apakah
telah mampu menjelaskan informasi yang terkandung dalam data dengan cara
baik model regresi tersebut menjelaskan variabel terikat, sedangkan jika nilai R 2
Tabel 3.3
Interprestasi Nilai R2
Besarnya nilai R2 Interprestasi
0,800 – 1,000 Tinggi
0,600 – 0,800 Cukup
0,400 – 0,600 Agak Rendah
0,200 – 0,400 Rendah
0,000 – 0,200 Sangat Rendah
0 Tidak berkorelasi
39
signifikansi Fhitung dengan Ftabel dengan ketentuan :
pegawai berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan dan status perkawinan. Hal
ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai kondisi
dari pegawai yang bekerja di Kantor Camat Jangka Kabupaten Bireuen dan
berikut:
Tabel 4.1
Pegawai Berdasarkan Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid ≤ 25 Tahun 9 19.6 19.6 19.6
26-30 Tahun 5 10.9 10.9 30.4
31-35 Tahun 9 19.6 19.6 50.0
36-40 Tahun 12 26.1 26.1 76.1
≥ 41 Tahun 11 23.9 23.9 100.0
Total 46 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2019)
40
41
tahun sebanyak 12 orang dengan persentase sebesar 26,1% dan pegawai yang
Tabel 4.2
Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Laki-laki 20 43.5 43.5 43.5
Perempuan 26 56.5 56.5 100.0
Total 46 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2019)
4.3 berikut:
Tabel 4.3
Pegawai Berdasarkan Pendidikan
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid SMA/Sederajat 5 10.9 10.9 10.9
D3 15 32.6 32.6 43.5
S1 26 56.5 56.5 100.0
42
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Total 46 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2019)
orang pegawai atau sebesar 10,9% dari jumlah pegawai keseluruh, sedangkan
untuk pendidikan D3 sebanyak 15 orang pegawai atau 32,6% dan untuk yang
Tabel 4.4
Pegawai Berdasarkan Status Perkawinan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Belum Kawin 9 19.6 19.6 19.6
Sudah Kawin 37 80.4 80.4 100.0
Total 46 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2019)
tersebut, menunjukkan bahwa pegawai yang belum kawin sebanyak 9 orang atau
19,6% sedangkan untuk yang sudah kawin sebanyak 37 orang pegawai atau
80,4%.
kuesioner harus diuji kualitas datanya atau syarat yang penting yang berlaku
43
dalam kuesioner seperti: keharusan kuesioner untuk valid dan reliabel. Hal ini
untuk variabel yang diukur, sehingga penelitian ini bisa mendukung hipotesis.
dipergunakan untuk mengukur apa yang diukur. Adapun caranya adalah dengan
SPSS V.25 for Windows. Dalam penelitian ini pengujian validitas hanya dilakukan
terhadap 46 responden. Pengambilan keputusan berdasarkan pada nilai rhitung > rtabel.
Untuk mengetahui letak nilai rtabel terlebih dahulu harus dijabarkan terlebih
df = 46 – 2 = 44
Penelitian dimana peneliti belum mengetahui hasil dari penelitian ini atau
dengan judul dan tempat penelitian yang sama sehingga peneliti sama sekali
negatif.
44
pernyataan dan variabel kinerja pegawai (Y) dengan 5 item pernyataan adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas
Nomor
Variabel Butir rhitung rtabel Sig Keterangan
Pernyataan
Komitmen X1.1 0,754 0,000 Valid
Pegawai X1.2 0,721 0,2907 0,000 Valid
(X1) X1.3 0,769 0,000 Valid
X2.1 0,764 0,000 Valid
X2.2 0,698 0,000 Valid
Kecerdasan X2.3 0,437 0,000 Valid
Emosional X2.4 0,775 0,2907 0,000 Valid
(X2) X2.5 0,302 0,041 Valid
X2.6 0,750 0,000 Valid
X2.7 0,557 0,000 Valid
Y.1 0,606 0,000 Valid
Kinerja Y.2 0,700 0,000 Valid
Pegawai Y.3 0,633 0,2907 0,000 Valid
(Y) Y.4 0,717 0,000 Valid
Y.5 0,746 0,000 Valid
Sumber: Data primer diolahan SPSS (2019)
(X2) dan kinerja pegawai (Y) memiliki nilai korelasi di atas 0,2907 sebagai nilai
batas suatu item kuesioner penelitian dapat digunakan (dapat diterima). Sehingga
kecerdasan emosional (X2) dan kinerja pegawai (Y) valid dan dapat digunakan
uji reliabilitas adalah jika nilai Alpha lebih besar dari 0,60 maka item-item
kuesioner yang digunakan dinyatakan reliabel atau konsisten, sebaliknya jika nilai
Alpha lebih kecil dari 0,60 maka item-item kuesioner yang digunakan dinyatakan
Program SPSS V.25 for Windows, adapun reliabilitas hasilnya disajikan pada
Tabel 4.6
Hasil Uji Reliabilitas
yang dinyatakan reliabel. Suatu variabel dikatakan reliabel atau handal jika
emosional (X2) = 0,716 dan kinerja pegawai (Y) = 0,702, dalam hal ini variabel
komitmen pegawai (X1), kecerdasan emosional (X2), dan kinerja pegawai (Y)
dinyatakan reliabel.
46
(X1) yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 4.7 berikut
ini:
Tabel 4.7
Deskripsi Komitmen Pegawai
nilai paling kecil (minimum) yang muncul yaitu 2 dan nilai terbesarnya
47
artinya keseluruhan pegawai masih menjawab setuju (4) serta nilai sebaran
2. Pada pernyataan (Saya sangat setia terhadap lembaga tempat saya bekerja
saat ini sehingga kepentingan lembaga lebih saya utamakan dari pada
kepentingan yang lain) jawaban pegawai untuk nilai paling kecil (minimum)
nilai rata-rata (mean) sebesar 4,28 yang artinya keseluruhan pegawai masih
menjawab setuju (4) serta nilai sebaran jawaban pegawai atau tingkat
setuju (4) serta nilai sebaran jawaban pegawai atau tingkat kesamaan
(X2) yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 4.8 berikut
ini:
Tabel 4.8
Deskripsi Kecerdasan Emosional
Saya mampu
menyesuaikan diri dengan
rekan kerja didasarkan 46 2 5 3.48 1.206
pada perasaan saling
memahami
Saya memiliki
kemampuan untuk
berkomunikasi sesuai 46 1 5 2.98 1.145
dengan kebutuhan orang
lain
49
1. Pada pernyataan (Saya memiliki keyakinan apa yang saya kerjakan sudah
pegawai masih menjawab antara ragu-ragu (3) dan setuju (4) serta nilai
2. Pada pernyataan (Rasa ingin tau saya sangat tinggi sehingga untuk
jawaban pegawai untuk nilai paling kecil (minimum) yang muncul yaitu 1
sebesar 3,98 yang artinya keseluruhan pegawai masih menjawab antara ragu-
ragu (3) dan setuju (4) serta nilai sebaran jawaban pegawai atau tingkat
3. Pada pernyataan (Saya memiliki niat yang kuat dalam mengikuti semua
aturan yang telah ditetapkan oleh lembaga ditempat saya bekerja) jawaban
pegawai untuk nilai paling kecil (minimum) yang muncul yaitu 1 dan nilai
50
4,41 yang artinya keseluruhan pegawai masih menjawab setuju (4) serta nilai
yang dibutuhkan oleh lembaga tersebut) jawaban pegawai untuk nilai paling
keseluruhan pegawai masih menjawab antara ragu-ragu (3) dan setuju (4)
serta nilai sebaran jawaban pegawai atau tingkat kesamaan jawaban pegawai
setuju (4) serta nilai sebaran jawaban pegawai atau tingkat kesamaan
dengan kebutuhan orang lain) jawaban pegawai untuk nilai paling kecil
pegawai masih menjawab antara tidak setuju (2) dan ragu-ragu (3) serta nilai
51
saya bekerja dengan kebutuhan pribadi) jawaban pegawai untuk nilai paling
keseluruhan pegawai masih menjawab setuju (4) serta nilai sebaran jawaban
sebesar 0,748.
yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9
Deskripsi Kinerja Pegawai
rata) jawaban pegawai untuk nilai paling kecil (minimum) yang muncul
antara ragu-ragu (3) dan setuju (4) serta nilai sebaran jawaban pegawai atau
2. Pada pernyataan (Saya dapat menargetkan jumlah pekerjaan yang akan saya
kerjakan) jawaban pegawai untuk nilai paling kecil (minimum) yang muncul
antara ragu-ragu (3) dan setuju (4) serta nilai sebaran jawaban pegawai atau
3. Pada pernyataan (Saya selalu tepat waktu baik masuk kantor maupun
pegawai menjawab setuju (4) serta nilai sebaran jawaban pegawai atau
dengan yang dibutuhkan ditempat saya kerja) jawaban pegawai untuk nilai
artinya keseluruhan pegawai menjawab setuju (4) serta nilai sebaran jawaban
sebesar 1,222.
harus meminta bantuan pada orang lain) jawaban pegawai untuk nilai
artinya keseluruhan pegawai masih menjawab ragu-ragu (3) dan setuju (4)
serta nilai sebaran jawaban pegawai atau tingkat kesamaan jawaban pegawai
1. Uji Normalitas
normal. Model regresi yang baik memiliki model yang mempunyai distribusi
normal atau mendekati normal. Uji normalitas dapat dilihat dengan analisis grafik
Gambar 4.1
Normal Probability Plot
menyebar mendekati dari garis diagonal dan membentuk pola. Oleh karena itu
2. Uji Multikolinearitas
55
Collinearity Statistics Tolerance (T) dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai
nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Untuk mengetahui uji
multikolonieritas dapat dilihat dari nilai Variance Inflancion Factor (VIF) yang
Tabel 4.10
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Komitmen .767 1.304
Kec Emosional .767 1.304
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Data Primer Olahan (2019)
dan nilai VIF ≤ 10 maka tidak terdapat multikolinearitas. Berdasarkan tabel di atas
1. Komitmen (X1), nilai tolerance sebesar 0,767 (lebih besar dari 0,10) dan nilai
VIF sebesar 1,304 (kurang dari 10), artinya tidak terjadi multikolinearitas.
2. Kecerdasan emosional (X1), nilai tolerance sebesar 0,767 (lebih besar dari
0,10) dan nilai VIF sebesar 1,304 (kurang dari 10), artinya tidak terjadi
multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
yang teratur, maka mengidentifikasi telah terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak
membentuk pola yang jelas serta titik yang menyebar di atas dan di bawah angka
nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas itu dengan melihat grafik Scatter
Gambar 4.2
Uji Heteroskedastisitas
atas dan di bawah angka nol atau tidak membentuk pola yang jelas. Oleh karena
itu hasil ini menunjukkan bahwa data telah terjadi homoskasdestisitas atau dengan
pegawai.
Tabel 4.11
Hasil Perhitungan Regresi Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) -1.933 1.824
Komitmen .544 .148 .297
Kec Emosional .563 .065 .704
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Data Primer Olahan (2019)
sebesar 0,1933%.
presentase perubahan atau variasi dari variabel dependen bisa dijelaskan oleh
perubahan atau variasi dari variabel independen. Semakin tinggi nilai koefisien
determinasi dapat dilihat dari nilai adjusted R square pada analisis regresi
berganda. Hasil pengujian koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.12
sebagai berikut:
Tabel 4.12
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square
Estimate
1 .886a .785 .775 1.696
a. Predictors: (Constant), Kec Emosional, Komitmen
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Data Primer Olahan (2019)
sebesar 0,785 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan
22,5% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam variabel
independen dalam penelitian ini. Dilihat dari nilai Adjusted R Square sebesar
tinggi.
2 arah (2 tailed). Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel
Tabel 4.13
Hasil Uji Statistik t
terhadap variabel kinerja pegawai, yang ditunjukkan dengan besarnya nilai thitung
sebesar 3,676 dan nilai ttabel sebesar 2,01669 yang artinya 3,676 > 2,01669 dengan
nilai probabilitas sebesar 0,001. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa
dan Ha diterima.
besarnya nilai thitung sebesar 8,719 dan nilai ttabel sebesar 2, 01669 yang artinya
8,719 > 2,01669 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000. Dari hasil analisis dapat
kinerja pegawai pada Kantor Camat Jangka Kabupaten Bireuen. Hal tersebut
Tabel 4.14
Hasil Regresi Uji F
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 452.184 2 226.092 78.561 .000b
Residual 123.751 43 2.878
Total 575.935 45
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
b. Predictors: (Constant), Kec Emosional, Komitmen
61
Berdasarkan Tabel 4.14 hasil uji F dengan nilai Fhitung sebesar 78,561 dan
nilai Ftabel sebesar 3,21 dengan nilai signifikansi 0,00, maka dapat disimpulkan H0
ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan secara simultan variabel independen
4.2 Pembahasan
suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau
perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan
memiliki dan mampu memilih komitmen pegawai yang tepat dalam mengelola
bawahannya, maka kinerja bawahan dapat terkontrol dengan baik dan mampu
meningkatkan kinerjanya.
62
Begitu juga hasil dalam penelitian ini didapatkan bahwa besarnya nilai
thitung sebesar 3,676 dan nilai ttabel sebesar 2,01669 yang artinya 3,676 > 2,01669
dengan nilai probabilitas sebesar 0,001. Dari hasil analisis dapat disimpulkan
tercapai atau dapat pula dikatakan bahwa komitmen pegawai adalah pola perilaku
dan strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin.
komitmen pegawai adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari
Prawirosentono (2016:2) kinerja pegawai adalah hasil kerja yang dapat dicapai
oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan
tujuan organisasi bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai
PT. Jasa Raharja cabang Jawa Timur), dalam penelitian yang didapatkan bahwa
Begitu juga hasil penelitian yang didapatkan dalam penelitian ini bahwa
besarnya nilai thitung sebesar 8,719 dan nilai ttabel sebesar 2, 01669 yang artinya
8,719 > 2,01669 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000. Dari hasil analisis dapat
kinerja pegawai pada Kantor Camat Jangka Kabupaten Bireuen. Hal tersebut
emosional terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai,
hal ini dapat dibuktikan dengan uji F dengan nilai Fhitung sebesar 78,561 dan nilai
Ftabel sebesar 3,21 dengan nilai signifikansi 0,00, maka dapat disimpulkan H 0
ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan secara simultan variabel independen
dependen dapat diketahui nilai Adjusted R² sebesar 0,785 yang berarti variabilitas
sebesar 77,5%. Sedangkan sisanya sebesar 22,5% dapat dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak termasuk dalam variabel independen dalam penelitian ini. Dilihat
dari nilai Adjusted R Square sebesar 0,775 maka dapat dinyatakan bahwa besaran
Kantor Camat Jangka Kabupaten Bireuen artinya besar kecilnya semua variabel
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bireuen.
5.2 Saran
adalah:
keterampilan sosial.
65
66
menciptakan situasi yang kondusif bagi pegawai agar mereka dapat bekerja