Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA

TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR KECAMATAN


BANJARSARI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen pada Program Studi Manajemen

Disusun Oleh :

M Yosef Aji Haetami

NIM : B03170037

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR BANTEN
TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Di era globalisasi ini sumber daya manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan sebagai

penunjang dan tolak ukur keberhasilan suatu organisasi, dimana segala aktivitas organisasi

baik itu dari aspek pemasaran, keuangan maupun SDM targetnya akan tercapai bila diisi oleh

sumber daya manusia yang berkualitas dan ahli dibidangnya. Pesatnya perkembangan

teknologi jika tidak di dukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas terasa akan

percuma. Perusahaan maupun instansi yang ada di seluruh dunia menginginkan sumber daya

manusia yang berkualitas untuk menunjang kegiatan perusahaan maupun instansi.Sumber

Daya Manusia merupakan hal yang sangat penting dalam suatu kegiatan operasional, karena

keefektifan dan keberhasilan suatu instansi sangat tergantung pada kualitas dan kinerja sumber

daya manusia yang ada pada instansitersebut.Keberhasilan perusahaan ataupun instansisangat

dipengaruhi oleh kinerja pegawainya.

Sumber daya dalam hal ini yaitu para pegawai di sebuah instansi, melihat fakta diatas

bahwa kinerja pegawai akan sangat mempengaruhi kemajuan ataupun kemunduran dari

sebuah instansi, faktor yang memperngaruhi kinerja dari seorang pegawai adalah lingkungan

kerja,dan disiplin kerja. Jika faktor ini diperhatikan maka sumber daya manusia yang

dimilikinya akan kompeten

1
2

sehingga dalam bekerja akan memiliki rasa tanggung jawab serta efektif dalam

menaklukan pekerjaan dan maksimal.

Kecamatan Banjarsari merupakan instansi pemerintahan yang dimana tugas pokok dan

fungsinya telah diatur oleh Kementrian Dalam Negeri.Pemerintahan desa dibentuk oleh

pemerintah untuk melakukan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di desa selain itu

untuk memudahkan masyarakat dalam mengurus administrasi kependudukan.Salah satu yang

menjadi perhatian dalam hal ini adalah kinerja pegawai yang masih belum bisa bertanggung

jawab atas pekerjan yang telah diberikan sehingga sering kali masyarakat merasa kecewa atas

pelay\aan yang belum maksimal. Tingkat keberhasilan sebuah instansi dapat dilihat dari

bagaimana cara mengelola sumber daya manusia yang dimilikinya, untuk menyamakan

kelarasan dan kekompakan maka berikan pembinaan bagi pegawai agar menjadi sumber daya

manusia yang berkualitas dengan memiliki sikap dan perilaku yang memiliki jiwa pengabdian,

bertanggungjawab, loyalitas, disiplin, kejujuran, professional serta berwibawa sehingga dapat

meningkatkan kinerja pegawai yang akhirnya dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik

dan maksimal terhadap masyarakat.

Kinerja dianggap lebih dari produktivitas karena kinerja menyangkut perilaku alami

yang dimilikki seseorang untuk bebas melakukan tidakan sesuai keinginannya. Kinerja

pegawai yang efektif dan maksimal merupakan gambaran dari sumber daya manusia yang

berkualitas, kinerja ini mencerminkan keberhasilan dari diri seseorang pegawai dan

dampaknya akan mempengaruhi kualitas instansi. Kinerja pegawai menjadi faktor utama yang

harus diperhatikan
3

oleh setiap pimpinan tak terkecuali di kecamatan Banjarsari yang merupakan salah

satu sistem pemerintahan yang melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kementrian Dalam

Negeri dalam wilayah Kabupaten lebak. Melalui kinerja maka akan diketahui hasil kerja yang

dilakukan oleh pegawai.

Melalui lingkungan kerja yang kondusif akan membuat para pegawai lebih

bertanggung jawab atas pekerjaan yang telah di berikannya, ciptakan lingkungan kerja yang

nyaman untuk menunjang segala aktivitas di dalam instansi tersebut.

Disiplin menjadi hal penting dalam meningkatkan kinerja pegawai, jika disiplin

dijadikan pedoman dalam melakukan pekerjaan maka rasa tanggung jawab itu pasti ada.

Instansi memiliki peran penting dalam mengelola hal ini, agar pegawai mematuhi segala

peraturan dan norma sehingga pegawai bekerja disiplin dan efektif. Di era globalisasi saat ini

peningkatan pelayanan dan tuntutan masyarakat merupakan suatu kondisi yang tidak dapat

dihindarkan, jika seorang pegawai tidak disiplin saat bekerja, maka hal ini berdampak pada

kepuasan masyarakat dalam pelayanan yang diberikan di Desa.

Berdasarkan pemaparan fenomena dan penelitian terdahulu yang relevan dengan

fenomena penelitian mengambil judul “Pengaruh Lingkungan kerja dan Disiplin Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai kantor Kecamatan banjarsari”

B. PERUMUSAN MASALAH

1. Apakah lingkungan kerja akan berpengaruh terhadap kinerja pegawai kantor kecamatan

Banjarsari ?

2. Apakah disiplinkerja dalam berkerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai kecamatan

Banjarsari?
4

3. Apakah lingkungan kerja dan disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap

kinerja pegawai kantor kecamatan banjarsari?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai kantor kecamatan

Banjarsari.

2. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerjaterhadap kinerja pegawai kantor kecamatan

Banjarsari.

3. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai

kantor kecamatan Banjarsari.

D. KEGUNAAN PENELITIAN

Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi pihak-pihak

berikut:
5

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai tambahan informasi dan dapat

dijadikan bahan pertimbangan instansi dalam mengambil keputusan dalam menentukan

kebijakan.

2. Bagi Lembaga UNMA Banten

Hasil penelitian ini diharapkan menambah khasanah pustaka di Universitas Mathla’ul

Anwar Pandeglang.

3. Bagi Peneliti

Dapat menerapkan teori-teori yang telah diperoleh selama kuliah ke dalam

Kasus nyata penelitia.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja memegang peranan penting dalam kegiatan instansi karena segala

sesuatu kegiatan akan dialukan disana, dengan adanya lingkungan kerja yang nyaman dan

kondusif diharapkan akan membuat para pegawai menjadi lebih efektif dan maksimal

dalam melakukan pekerjaannya.

Menurut Sutrisno, (2009) dalam Suwondo dan Sutanto, (2015) lingkungan kerja

adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada di sekitar karyawan yang sedang

melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, sedangkan

Menurut Analisa, (2011: 20) dalam Triastuti, (2018) menyatakan bahwa lingkungan

kerja adalah sesuatu yang ada di sekitar pegawai dan dapat mempengaruhi dirinya dalam

menjalankan tugas yang dibebankan.Pengertian

Indikator Lingkungan Kerja

Menurut Wardhani dkk., (2016) dengan penjelasan yang digunakan menurut

Sedarmayanti (2009: 46) dalam Budianto dan Katini (2015), adalah sebagai berikut :

6
7

a. Penerangan

Penerangan adalah cukup sinar yang masuk ke dalam ruang kerja masing –masing

pegawai. Dengan tingkat penerangan yang cukup akan membuat kondisi kerja yang

menyenangkan.

b. Suhu udara

Suhu udara adalah seberapa besar temperature di dalam suatu ruang kerja pegawai.

Suhu udara ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin akan menjadi tempat yang

menyenangkan untuk bekerja.

c. Penggunaan warna

Penggunaan warna adalah pemilihan warna ruangan yang dipakai untuk bekerja.

d. Suara bising

Suara bising adalah tingkat kepekaan pegawai yang mempengaruhi aktifitasnya

pekerja.

e. Hubungan pegawai

Hubungan pegawai pegawai lainya harus harmonis karena untuk mencapai tujuan

instansi akan cepat jika adanya kebersamaan dalam menjalankan tugas – tugas yang di

bebankannya..

2. Pengertian Disiplin

Disiplin merupakan pedoman pokok seorang pegawai dalam menjalankan

tugasnya, karena disiplin yang baik merupakan cerminan seseorang atas besarnya rasa

tanggung jawab terhadap tugas-tugas yang di berikan kepadanya hal ini menjadi kunci dari

terwujudnya tujuan instansi.


8

Disiplin adalah suatu kewajiban sikap ataupun perilaku dari seseorang untuk selalu

taat, menghargai dan menghormati segala peraturan maupun norma yang berlaku di dalam

instansi tersebut.

Menurut Hasibuan dalam Supomo dan Nurhayati, (2018: 133) disiplin adalah

kesadaran atau kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma

sosial yang berlaku.Disiplin kerja merupakan salah satu aspek dalam sistem kerja yang

harus diperhatikan oleh sebuah organisasi atau perusahaan untuk meningkatkan kinerja atau

produktivitas sebuah organisasi. Selanjutnya menurut Thaief et al., (2015) “Salah satu

aspek dari kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM) dapat tercermin dalam sikap dan

perilaku disiplin, karena disiplin memiliki dampak yang kuat pada organisasi untuk

mencapai kesuksesan dalam mengejar tujuan yang direncanakan. Segala macam

kebijaksanaan tidak ada artinya jika tidak didukung oleh administrator”.

Indikator Disiplin

Menurut Hasibuan, (2008: 194) dalam Isvandiari, (2018) pada dasarnya banyak

indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan seorang karyawan, di antaranya:

a. Tujuan dan kemampuan

Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup

menantang bagi kemampuan karyawan.


9

b. Terhadap pimpinan

Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan, karena

pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya.

c. Balas jasa

Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) turut mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena

balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan

dan pekerjaannya.

d. Keadilan

Keadilan turut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan.

e. Ketegasan

Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan

karyawan

3. Pengertian Kinerja

Instansi akan kesulitan mencapai tujuan apabila kinerja pegawai tidak berjalan efektif dan

maksimal, oleh karena itu dalam meningkatkan kinerja pegawai bisa dilakukan dengan

pendidikan, pelatihan, pemberian motivasi, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif,

pemberian kompensasi yang layak serta penerapan disiplin kerja yang baik. Dalam usaha

untuk mencapai suatu tujuan perusahaan diperlukan adanya pegawai yang penuh

kesadaran, kesetiaan, ketaatan, disiplin dan bertanggung jawab atas segala pekerjaan yang

diberikan.Kinerja pegawai yang efektif dan maksimal merupakan gambaran dari sumber

daya manusia yang berkualitas, kinerja ini mencerminkan


10

keberhasilan dari diri seseorang pegawai dan dampaknya akan mempengaruhi kualitas

instansi. Kinerja pegawai dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berhubungan dengan

tenaga kerja itu sendiri maupun yang berhubungan dengan lingkunganperusahaan atau

instansi, seperti faktor kepemimpinan, disiplin maupun lingkungan kerja jika semua aspek

memberikan dampak positif maka hal ini akan mempengaruhi kualitas kerja para pegawai.

Berikut beberapa pendapat “Pada dasarnya, kinerja adalah hal-hal yang dilakukan atau

tidak dilakukan oleh karyawan. Kinerja karyawanmengenai kinerja mempengaruhi jumlah

kontribusi kepada organisasi“ (Rismawati, 2016).Menurut Mangkunegara, (2017: 9) kinerja

sumber daya manusia merupakan istilah yang berasal dari kata job performance atau actual

performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang). Kinerja

sumber daya manusia adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun

kuantitas yang dicapai SDM persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Indikator Kinerja

Menurut Prastyo dkk., (2016) dalam penelitiannya indikator kinerja ada lima dapat

dijabarkan sebagai berikut:

a. Kuantitas

Kuantitas merupakan jumlah yang dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah

siklus aktivitas yang diselesaikan beserta hasilny BB


11

a. Kualitas

Kualitas adalah ketaatan dalam prosedur, disiplin, dedikasi.Kualitas kerja dapat diukur

dari persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan

tugas terhadap ketrampilan dan kemampuan pegawai.

b. Keandalan

Keandalan dalam kinerja merupakan kemampuan dalam melakukan pekerjaan yang

disyaratkan dengan supervisi umum.Kehandalan mencakup konsistensi kinerja dan

kehandalan dalam pelayanan yang akurat tepat, akurat dan benar.

c. Kehadiran

Kehadiran adalah keyakinan untuk masuk kerja setiap hari dan sesuai dengan jam

kerja.

d. Kemampuan bekerjasama

Kemampuan bekerjasama merupakan kemampuan seorang tenaga kerja untuk

bekerjasama dengan orang lain dalam menyelesaikan pekerjaan atau suatu tugas yang

telah ditetapkan sehingga mencapai tujuan dan hasil yang sebesar-besarnya.


12

B. KERANGKA BERFIKIR

Gambar 2.1

Hubungan Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

C. HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai

berikut :

H1 = Terdapat pengaruh yang signifikan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai;

H2 = Terdapat pengaruh yang signifikan disiplin kerja terhadap Kinerja pegawai;

H3 = Lingkungan kerja dan disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh secara

signifikan terhadap Kinerja pegawai


BAB III

METODE PENELITIAN

A. TEMPAT DAN JADWAL PENELITIAN

1. Tempat

Penulis mengambil tempat penelitian pada Kecamatan Banjarsari yang beralamat

kantorKecamatan Banjarsari, Kab.Lebak,Provinsi Banten,Indonesia.

2. Jadwal Kegiatan

a. Rincian Kegiatan

Agar pelaksanaan penelitian ini dapat berjalan dengan lancar maka penulis

membuat rincian kegiatan sebagai berikut :

1) Survey

2) Penentuan Judul

3) Penyusunan Latar Belakang Masalah

4) Penyusunan Idebtifikasi Masalah

5) Penyusuna Perumusan Masalah

6) Penyusunan Tinjauan Pustaka

7) Penyusunan Hipotesis

8) Penyusunan Variabel

9) Pengajuan Proposal Penelitian

10) Seminar Proposal Penelitian

11) Penelitian

13
14

B. VARIABEL PENELITIAN

Variabel-variabel yang akan di analisis dalam penelitian ini terdiri dari 3 variabel :

1. variabel bebas adalh Lingkungan kerja (X1)

2. Variabel bebas adalah Disiplin Kerja (X2)

3. Variabel tidak bebas adalah kinerja pegawai kantor kecamatan banjarsari (Y)

C. METODE PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah ada pengaruh antara Lingkungan Kerja,

Displin Kerja terhadap Kinerja Pegawai dengan jenis penelitian kuantitatif, menurut Bintarti,

(2015: 4) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab

permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel tertentu

sehingga menghasilkan simpulan simpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks

waktu dan situasi serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kuantitatif.

D. POPULASI DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Populasi pada penelitian ini adalah pegawai Kantor kecamatan Banjarsari sebanyak 80

responden sedangkan sampel penelitian adalah konsumen yang mengisi kuesioner dengan

metode nonprobability sampling yang digunakan adalah teknik sampling jenuh sehingga

didapatkan sampel sebanyak 80 responden. Kuesioner penelitian terdiri dari kuesioner yang

disebar dalam bentuk fisik kepada seluruh pegawai di Desa. Pengumpulan data kesioner

menggunakan skala likert 1-5


15

dengan pilihan dari sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju dengan

mengisi data pribadi seperti usia, pendidikan terakhir dan jenis kelamin.

Analisis reliabilitas mengukur konsistensi item pertaanyaan penelitian dalam bentuk skala dan

stabilitas pengukuran dari setiap dimensi. Hasil uji reliabilitas menunjukkan angka di atas 0,6

pada setiap variabel penelitian sehingga dapat dipastikan pertanyaan penelitian reliabel.

Analisis validitas bertujuan menguji apakah pertanyaan penelitia memberikan hasil yang tepat

sesuai tujuan. Berdasarkan hasil uji validitas menunjukan hasil penelitian melebihi nilai r tabel

sehingga dapat dapat dipastikan pertanyaan penelitian valid untuk diuji

E. ALAT PENGUMPULAN DATA/INSTRUMEN PENELITIAN

a. Alat Pengumpulan Data

Angket atau Kuesioner :Peneliti mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanuyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden.

b. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis instrumen angket atau kuesioner

dengan pemberian skor sebagai berikut:

1. SS : Sangat setuju diberi skor 5

2. S : Setuju diberi skor 4

3. RG : Ragu-ragu diberi skor 3

4. TS : Tidak setuju diberi skor 2


16

5. STS : Sangat tidak setuju diberi skor 1

F. TEKNIK ANALISIS DATA

Untuk pengujian data primer sebelum menggunakan analisis statistik terlebih dahulu

diuji menggunakan uji validasi dan uji reliabilitas. Dengan rumus sebagai.berikut:

1. Uji Validasi

r xy =n ∑ xy −¿ ¿ ¿ ¿

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi

n : Jumlah responden

Y : Total skor keseluruhan item per variabel

X : Jumlah skor total per item per variabel

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliability instrument dilakukan dengan metode alpha cronbach, rumus

yang digunakan untuk menghitung reliabilitas intrumen (rac) adalah sebagai berikut:
17

2
r ac =
k
[ 1−
∑ σ b ]Keterangan :
k −1 σ t2

rac : Reliabilitas alpha cronbach

k : Banyaknya item pernyataan

∑σb2 : Jumlah/total varians per-butir/item pernyataan

σt2 : Jumlah atau total varians

Perhitungan diatas dapat dilakukan menggunakan software khusus perhitungan

statistik, misalkan menggunakan SPSS versi 21.Untuk selanjutnya digunakan analisis

statisik.

Sedangkan data sekunder analisis statistiknya bisa langsung menggunakan koefisien

korelasi, koefisien determinasi dan uji hipotesis. Adapun rumus-rumus analisis statistik

sebagai berikut :

a. Analisis Koefisien Korelasi

Rumus koefisinen korelasi adalah sebagai berikut :

r xy =n ∑ xy −¿ ¿ ¿ ¿

b. Korelasi berganda

Analisis korelasi berganda digunakan untuk mengetahui derajat atau kekuatan

hubungan antara seluruh variabel X terhadap variabel Y secara bersamaan. Menurut

Sugiyono (2014:256)

Rumus korelasi berganda adalah sebagai berikut :

r 2 yx 1 +r 2 yx 2 −2r yx r yx r x
Ry . x 1 x2 =
√ 2
1−r x 1 x 2
1 2 1
x2

Dimana:
18

R y . x =¿ Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama


1 x2

dengan variabel Y.

r y x =¿Korelasi Prodoct Moment antara X1 dengan Y.


1

r y x =¿Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y.


2

r x x =¿Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2.


1 2

c. Koefisien Determinasi

KD=r 2 x 100 %

d. Uji t Hitung/ Uji Hipotesis

Analisis uji t hitung digunakan untuk membuktikan apakah hubungan kebijakan

harga dengan loyalitas pelanggan signifikan atau tidak. Dengan menggunakan uji t

hitung sebagai berikut ;

r √ n−2
t=
√1−r 2
thitung≥ t tabel maka, Ho ditolak dan Ha diterima

thitung¿ t tabel maka, Ho diterima dan Ha ditolak.

Gambar 3.1

Uji Hipotesis Dua Pihak

Anda mungkin juga menyukai