Anda di halaman 1dari 10

Vol. XIII, No.

1, Mei 2019 Cita Ekonomika, Jurnal Ekonomi ISSN 1978-3612

FAKTOR-FAKTOR BEBAN KERJA YANG MEMPENGARUHI KINERJA


PEGAWAI KANTOR PERTANAHAN KOTA AMBON
Agusthina Risambessy

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura


Jl. Ir. M. Putuhena Kampus Poka-Ambon, 97233, Indonesia
Email : austhin_r@yahoo.com

ABSTRACT

The performance of an institution depends not only on the capabilities possessed by employees but also influenced by
various factors including the work environment that provides comfort, the large volume of work that must be
completed and the work discipline that must be obeyed by each employee. This study seeks to analyze and explain
the factors of non-physical work environment, workload and work discipline on employee performance. The objects
studied were 62 employees who were sampled at the Land Office. The sampling technique is sampling census data.
By using multiple regression analysis. The results of the study prove that the non-physical work environment has a
significant positive effect on employee performance, workload has a significant effect on employee performance and
work discipline has a significant effect on employee performance. Environmental factors Non-physical work has a
very dominant influence in improving performance. It is clear that working relationships between employees need to
be a top priority in completing work. For the next researcher, it is recommended to be able to examine
environmental factors as a whole.

Keywords: Non-physical environment, Workload, Discipline, Performance


JEL Classification : J19, J80, Y80, P17

PENDAHULUAN pegawai harus merasa nyaman dalam menyelesaikan


pekerjaan terkadang tidak memberikan kenyamanan
Perkembangan teknonogi dan informasi dalam pekerjaan dilihat dari penataan ruang dan
mengaharuskan sumberdaya manusia memiliki kompeten hubungan antar rekan Kerja dalam lembaga.
dan bersifat dinamis, Sistem manajemen harus efektif Secara jelas hasil pengamatan dilapangan maka dapat
artinya dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan dapat diangkat berbagai permasalahan yang mendasar. Pertama
mengakomodasikan setiap perubahan baik yang sedang bahwa masih rendahnya disiplin kerja pegawai seperti
dan telah terjadi dengan cepat, tepat dan terarah. Untuk itu banyaknya pegawai yang bolos kerja, datang terlambat dan
organisasi sudah tidak lagi dipandang sebagai sistem pulang lebih awal sebelum waktunya, sertabeberapa
tertutup tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang pegawai juga tidak melaksanakan tugas sesuai dengan
harus dapat merespon dan mengakomodasikan berbagai perintah. Kedua beban kerja yang tidak seimbang atau
perubahan ekternal dengan cepat dan efisien. tidak sama meskipun dengan jenis pekerjaan yang sama.
Kantor Pertanahan Kota Ambon merupakan Dan adanya ketidakmerataan beban kerja antara pegawai
lembaga pemerintah yang bergerak di bidang pertanahan yang satu dengan pegawai lainnya sering menimbulkan
dalam proses opreasional pelayanan kepada masyarakat ini kecemburuan sosial antar pegawai. Ketiga lingkungan
belum secara maksimal dilihat dari disiplin kerja ada kerja non fisik adanya hubungan dengan sesama teman
sebagian ASN yang masuk kantor tidak tepat waktu kerja yang tidak harmonis.
banyak masyarakat yang datang meminta penjelasan Berdasarkan uraian dan pertimbangan yang telah
tentang hak tanah dan proses pengurusan hak tanah disampaikan diatas, maka penelitian ini penulis akan
ternyata harus menunggu pegawai beberapa saat dan PHQJXML· 3HQJDUXK disiplin kerja,beban kerja dan
lainnya. Kemudian dilihat dari tingkat beban kerja dimana lingkungan kerja non fisik dalam terhadap kinerja pegawai
banyaknya item-item pekerjaan yang harus ditangani oleh Kantor Pertanahan Kota Ambon.
seorang pegawai menyebabkan kelancaran pelayanan
tertunda. Lingkungan kerja merupakan sarana dimana Rumusan Masalah
Vol. XIII, No. 1, Mei 2019 ISSN 1978-3612

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup
diatas, maka rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah menantang bagi kemampuan karyawan.
terdapat pengaruh faktor disiplin kerja terhadap kinerja 2. Teladan pimpinan sangat berperan dalam
pegawai Kantor Pertanahan Kota Ambon? 2. Apakah menentukan kedisiplinan karyawan karena
terdapat pengaruh faktor beban kerja terhadap kinerja pimpinanan dijadikan teladan dan panutan oleh
pegawai Kantor Pertanahan Kota Ambon. 3. Apakah parabawahannya. Pimpinan harus memberi contoh
terdapat pengaruh faktor lingkungan kerja kinerja pegawai yang baik, berdisiplin baik, jujur,adil, serta sesuai dengan
Kantor Pertanahan Kota Ambon. perbuatan.
3. Balas jasa atau gaji, kesejahteraan ikut mempengaruhi
TINJAUAN PUSTAKA kedisiplinankaryawan, karena balas jasa akan
memberikan kepuasan dan kecintaan
Disiplin Kerja karyawanterhadap perusahaan.
4. Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisplinan
Disiplin merupakan suatu kekuatan yang karyawan, karena ego dan sifat manusia yang selalu
berkembang didalam tubuh pekerja sendiri yang merasa dirinya penting dan minta diperlakukansama
menyebabkan dia dapat menyesuaikan diri dengan manusia lainnya.
dengansukarela kepada keputusan-keputusan, peraturan- 5. Waskat adalah tindakan nyata paling efektif dalam
peraturan, dan nilai-nilai tinggi daripekerjaan dan tingkah mewujudkankedisiplinan karyawan perusahaan.
laku (Asmiarsih 2006:23). 6. Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara
kedisiplinan karyawan.
Jenis-jenis Disiplin Kerja 7. Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan
mempengaruhikedisiplinan karyawan perusahaan,
Newstrom dalam Asmiarsih (2006) disiplin mempunyai 3 pimpinan harus berani dan tegas bertindakuntuk
(tiga) macam bentuk, yaitu : memberikan sanksi sesuai dengan yang telah
1. Disiplin Preventif. tindakan SDM agar terdorong ditetapkan perusahaansebelumnya.
untuk menaatistandar atau peraturan. Tujuan 8. Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara
pokoknya adalah mendorong SDM agar sesama karyawan iku tmenciptakan kedisiplinan yang
memilikidisiplin pribadi yang tinggi, agar peran baik pada suatu perusahaan.
kepemimpinan tidak terlalu berat denganpengawasan
atau pemaksaan, yang dapat mematikan prakarsa dan Lingkungan Kerja
kreativitas sertapartisipasi SDM.
2. Disiplin Korektif. tindakan dilakukan setelah terjadi Nitisemito (1996), lingkungan kerja adalah
pelanggaranstandar atau peraturan, tindakan tersebut sesuatu yang adadisekitar para pekerja dan yang
dimaksud untuk mencegah timbulnyapelanggaran mempengaruhi dirinya dalammenjalankan tugas-tugas
lebih lanjut. Tindakan itu biasanya berupa hukuman yang dibebankan. Sedarmayati (2001), menyatakan
tertentu yangbiasa disebut sebagai tindakan disipliner, lingkungan kerja sebagaikeseluruhan alat perkakas dan
antara lain berupa peringatan, skors,pemecatan. bahan yang dihadapi, lingkungansekitarnya di mana
3. Disiplin Progresif. Disiplin progresif adalah tindakan seseorang bekerja, metode kerjanya, sertapengaturan
disipliner berulang kali berupa hukuman yang makin kerjanya baik sebagai perseorangan maupun
berat, dengan maksud agar pihak pelanggar bisa sebagaikelompok.
memperbaiki diri sebelum hukuman berat dijatuhkan.
Jenis-Jenis Lingkungan Kerja
Indikator-indikator Kedisiplinan
Menurut Sedarmayanti (2001), ada 2 jenis lingkungan kerja
Menurut Hasibuan (2005:194-198) Pada dasarnya yaitu:
banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan 1. Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan
karyawan suatu organisasi, di antaranya : berbentuk fisik yangterdapat di sekitar tempat kerja
1. Tujuan dan kemampuan ini mempengaruhi tingkat yang dapat mempengaruhipegawai baik secara
kedisiplinan karyawan .Tujuan yang akan dicapai harus langsung maupun secara tidak langsung.

Cita Ekonomika, Jurnal Ekonomi | 19


Vol. XIII, No.1, Mei 2019 ISSN 1978-3612

2. Lingkungan kerja non-fisik adalah semua keadaan dari beban kerja yang berlebihan. Beban kerja
yang terjadiyang berkaitan dengan hubungsn kerja, berlebihan dan beban kerja terlalu sedikit dapat
baik hubungan dengan atasan maupun hubungan berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
dengan bawahan sesama rekan kerja,ataupun Kategori Beban kerja dapat dibedakan
hubungan dengan bawahan. 1. %HEDQ NHUMD WHUODOX EDQ\DN VHGLNLW ´ .XDQWLWDWLIµ
yang timbul akibat dari tugas tugas yang terlalu
Faktor-faktor Lingkungan Kerja Non Fisik banyak/sedikit diberikan kepada tenaga kerja untuk
diselesaikan dalam waktu tertentu.
1. Hubungan kerja antar karyawan dengan pimpinan. 2. Beban kerja berlebihan/terlalu sedikit Kualitatif yaitu
Sikap atasan terhadap bawahan memberikan jika orang merasa tidak mampu untuk melaksanakan
pengaruh bagi karyawan dalam melaksanakan suatu tugas atau melaksanakan tugas tidak
aktivitasnya sikap yang bersahabat, saling menggunakan keterampilan dan atau potensi dari
menghormati dan menghargai perlu dalam hubungan tenaga kerja.
antar karyawan dengan pimpinan untuk kerjasama
dalam mencapai tujuan perusahaan.Sikap bersahabat Dimensi beban kerja yang dihubungkan dengan
yang diciptakan atasan akan menjadikan karyawan performasi, terdiri dari
lebihbetah untuk bekerja dan dapat menimbulkan 1. Beban waktu (time load) menunjukan jumlah waktu
semangat kerja bagi karyawan. yang tersedia dalam perencanaan, pelaksanaan dan
2. Hubungan kerja antar karyawan sangat diperlukan monitoring tugas atau kerja.
untuk melakukan pekerjaan, terutama bagi karyawan 2. Beban usaha mental (mental effort load) yaitu berarti
yang bekerja secara kelompok. kerjasama atau saling banyaknya usaha mental dalam melaksanakan suatu
membantu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. pekerjaan.
3. Beban tekanan Psikologis (psychological stress load)
Beban Kerja yang menunjukan tingkat resiko pekerjaan,
kebingungan, dan fruVWDVLµ 7DUZDND
Beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah
kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi Kajian Empiris
atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu,
Permendagri No. 12/2008. Beban kerja adalah besaran Elvi lastriani (2014) Pengaruh Disiplin Terhadap
pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit kinerja Anggota Pada Satlantas Polresta Pekanbaru, Regesi
organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja Liniear sederhana Penelitian menunjukkan disiplin
dan norma waktu. Demikian pengertian beban kerja memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan
adalah sebuah proses yangdilakukan seseorang dalam kinerja anggotta Satlantas Polresta Pekanbaru.
menyelesaikan tugas-tugas suatu pekerjaan atau kelompok Tri Hardjono (2013) Analisis pengaruh motivasi, disiplin
jabatan yang dilaksanakan dalam keadaan normal dalam kerja dan kemampuan kerja terhadap kinerja pegawai
suatu jangka waktu tertentu. negeri sipil Regresi berganda Penelitian menunjukkan
motivasi, disiplin kerja dan kemampuan kerja secara
Dimensi Beban Kerja bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai.
Menurut Munandar (2001:381-384), Putra (2012) Analisis pengaruh beban kerja terhadap
mengklasifikasikan beban kerja kedalam faktor-faktor kinerja karyawan divisi marketing dan kredit (Studi pada
intrinsik dalam pekerjaan sebagai berikut : PT.WOM Finance Cabang Depok) Jalur Iklim
1. Tuntutan Fisik. Kondisi kerja tertentu dapat Organisasi terhadap Komitmen dan Kepuasan Kerja
menghasilkan prestasi kerja yang optimal disamping Serta Implikasinya pada Prestasi Kerja Metode Partial
dampaknya terhadap kinerja pegawai, kondisi fisik Least Square (PLS) Pendistribusian beban kerja tidak
berdampak pula terhadap kesehatan mental seorang merata, terdapat karyawan yang memiliki beban kerja
tenaga kerja. Kondisi fisik pekerja mempunyai tinggi dan beban kerja rendah.
pengaruh terhadap kondisi faal dan psikologi Bachtiar (2012) Pengaruh motivasi dan lingkungan
seseorang. kerja terhadap kinerja karyawan study pada PT. Aqua Tirta
2. Tuntutan Tugas. Kerja shif/kerja malam sering kali Investama di Klaten Metode analisis deskripsi presentase
menyebabkan kelelahan bagi para pegawai akibat dan regresi linier berganda. Ada pengaruh motivasi kerja

20 | Cita Ekonomika, Jurnal Ekonomi


Vol. XIII, No. 1, Mei 2019 ISSN 1978-3612

dana lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap


kinerja karyawan bagian produksi PT. Tirta Investama. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Putra dkk (2013) Pengaruh Lingkungan kerja dan disiplin
Kerja terhadap kinerja studi pada Karyawan PT. Naraya Defenisi Operasional
Telematika Malang. Analisis statistic deskriptif dan analisis Definisi operasional adalah dimaksud untuk
statistik inferensial Variable bebas mempunyai pengaruh menjelaskan masing-masing variabel indikator sebagai
yang signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan. indikator konstruk atau variabel laten dalam penelitian ini.
Agar tidak terjadi kesalahpahaman atau perbedaan
METODOLOGI PENELITIAN pandangan dalam mendefinisikan. Definisi operasional
masing-masing variabel tersebut adalah:
Tempat dan Obyek Penelitian
Disiplin Kerja (X1)
Lokasi penelitian yang akan diteliti adalah Kantor Disiplin kerja adalah tindakan disipliner berulang kali
Pertanahan Kota Ambon, berupa hukuman yang makin berat, dengan maksud agar
pihak pelanggar bisa memperbaiki diri sebelum hukuman
Populasi berat dijatuhkan.
Menurut Hasibuan (2005:194-198). Disiplin Kerja diukur
Menurut Arikunto (2002), populasi adalah seluruh dengan indikator :
subjek penelitian dan merupakan wilayah generalisasi yang 1. Tujuan dan kemampuan mempengaruhi tingkat
terdiri dari objek/subjek penelitian yang mempunyai kedisiplinan
kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh 2. Teladan pimpinan
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. 3. Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan
Unit analisis dalam penelitian ini adalah pegawai Kantor pegawai
Pertanahan Kota Ambon berjumlah 62 Orang. 5. Pengawasan melekat.
6. Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara
Sampel penelitian kedisiplinan pegawai.
7. Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara
Menurut Sugiyono (2009), sample adalah bagian dari sesama pegawai.
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Beban Kerja (X2)
pegawai Kantor Pertanahan Kota Ambon yang Indikator yang mempengaruhi beban kerja dalam
berjumlah 62 orang. penelitian (Sulaiman 2011: 85) adalah sebagai berikut :
Tugas, Organisasi Kerja, Faktor somatic, Faktor Psikis
Jenis dan Sumber Data
Lingkungan Kerja (X3)
Penelitian ini menggunakan data yang dikumpulkan Yang menjadi indikator-indikator lingkungan kerja
dari sumber berikut : menurut Sedarmayanti (2001:46) adalah sebagai berikut : 1.
1. Data primer Penerangan, 2. Suhu udara, 3. Suara bising, 4. Penggunaan
2. Data sekunder warna, 5. Ruang gerak yang diperlukan, 6. Keamanan
kerja, 7. hubungan karyawan.
Metode Analisis
Kinerja Pegawai (Y)
Teknik analisis yang akan digunakan adalah analisis Indikator kinerja Anwar Prabu Mangkunegara
regresi, yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel- (2009:75) mengemukakan bahwa indikator kinerja yaitu :
variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi Kualitas, Kuantitas, Tanggung jawab.
akan digunakan dengan bantuan program aplikasi statistik
SPSS 23. Bentuk analisis multiple regresi ini adalah HASIL DAN PEMBAHASAN
(Sulaiman, 2004):
Pada pengolahan data dengan menggunakan regresi
Y = a+b1X1+b2X2+b3.X3+e (1) linear, dilakukan untuk membuktikan hubungan antara
Cita Ekonomika, Jurnal Ekonomi | 21
Vol. XIII, No.1, Mei 2019 ISSN 1978-3612

variabel independen dan variabel dependen, yakni


pengaruh disiplin kerja (X1), beban kerja (X2), dan
lingkungan kerja non fisik (X3), terhadap kinerja pegawai
Kantor Pertanahan Kota Ambon (Y). Hasil perhitungan
regresi berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel (1) Hasil Analisis Regresi

Stadardized
Variabel t hitung Sig.
Coefficients Keterangan
(B)
Constant
Disiplin kerja
0.202 2.109 0.038 Signifikan
(X1)
Beban kerja (X2) 0.229 2.414 0.018 Signifikan
Lingkungan kerja non
0.263 2.742 0.007 Signifikan
fisik (X3)
R 0.740
R Square 0.594
Adjusted R Square 0.597
F hitung 7.217
Sign. F 0.000
Sumber : data (diolah)
2. ¢2 = 0.269 nilai parameter atau koefisien regresi ¢2
Model regresi berdasarkan hasil analisis dengan menjelaskan bahwa setiap peningkatan variabel
bantuan program SPSS 23 dapat dibentuk suatu beban kerja (X2) diwakili oleh indikator jumlah
persamaan regresi sebagai berikut: pegawai yang ada saat ini sudah cukup untuk
menangani pekerjaan yang ada, target yang harus saya
Y = 0.202X1 + 0.269X2 + 0.263X3 capai dalam pekerjaan sudah jelas, menyelesaikan
tugas yang diberikan sesuai target waktu yang
Adapun interpretasi dari persamaan tersebut adalah: ditentukan, beban kerja yang tinggi membuat saya
1. ¢1 = 0.202 nilai parameter atau koefisien regresi ¢1 terbiasa bekerja, menyelesaikan pekerjaan yang
menjelaskan bahwa setiap variabel Disiplin kerja (X1) kompleks secara maksimal, sering lembur untuk
diindikasikan Pegawai masuk kantor sesuai waktu, menyelesaikan tugas, pekerjaan yang saya laksanakan
Pegawai pulang kantor sesuai waktu, Pegawai sesuai dengan prosedur yang ada, beban kerja yang
dituntut untuk bekerja dengan efektif, Pegawai diberikan sesuai dengan strandar pekerjaan maka
bekerja sesuai dengan tupoksi, Pegawai menerima kinerja pegawai Kantor Pertanahan Kota Ambon
sanksi bila melakukan kesalahan, Penghargaan (Y) akan meningkat sebesar nilai koefisien regresi ¢2
diberikan kepada pegawai yang disiplin, Perintah yang atau dengan kata lain setiap peningkatan kinerja
diberikan oleh atasan harus langsung dikerjakan, Izin pegawai Kantor Pertanahan Kota Ambon (Y)
dari atasan diperlukan apabila pegawai hendak dibutuhkan variabel beban sebesar 0.269, dengan
meninggalkan lingkungan kerja maka kinerja pegawai asumsi variabel bebas yang lain tetap.
Kantor Pertanahan Kota Ambon (Y) akan 3. ¢3 = 0.263 nilai parameter atau koefisien regresi ¢3 ini
meningkat sebesar nilai koefisien regresi ¢1 atau menjelaskan bahwa setiap variabel lingkungan kerja non
dengan kata lain peningkatan kinerja pegawai Kantor fisik (X3) diwakili oleh indikator adanya jaminan
Pertanahan Kota Ambon dibutuhkan variabel keamanan dilingkungan kerja, pimpinan memiliki
hubungan yang baik dengan bawahan, hubungan antar
disiplin kerja sebesar 0.202, dengan asumsi variabel sesama pegawai membuat anda nyaman dalam bekerja,
bebas yang lain tetap. kebersihan diruangan membuat anda nyaman dalam
bekerja, besarnya intensif yang didapat oleh pegawai sesuai

22 | Cita Ekonomika, Jurnal Ekonomi


Vol. XIII, No. 1, Mei 2019 ISSN 1978-3612

dengan kinerja, rekan kerja saya membantu jika Pengujian Hipotesis


menghadapi masalah dalam pekerjaan, saya selalu Guna membuktikan apakah variabel bebas secara
mengedepankan kerja sama tim dalam menyelesaikan parsial maupun secara simultan mempunyai pengaruh
tugas, pembagian kerja antar pegawai tidak diskriminatif, yang signifikan terhadap variabel terikat maka dilakukan
maka kinerja pegawai Kantor Pertanahan Kota Ambon suatu analisis dengan metode uji t dan uji F. Berikut ini
(Y) akan meningkat sebesar nilai koefisien regresi ¢3 atau adalah tabel yang menunjukkan hasil uji t dan besarnya t
dengan kata lain setiap peningkatan kinerja pegawai tabel pada signifikansi 5% atau ¡ = 0,05 (satu sisi), serta
Kantor Pertanahan Kota Ambon (Y) dibutuhkan variabel hasil uji F (khusus untuk uji simultan) :
lingkungan kerja non fisik sebesar 0.263, dengan asumsi
variabel bebas yang lain tetap.

Tabel (2) Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis Nilai Status


t = 2.109
Tolak H0 dan
Faktor Disiplin berpengaruh positif t tabel = 1.658
1. Terima Ha (H1
terhadap kinerja pegawai Sig = 0.038
diterima)
t = 2.414
Tolak H0 dan
Faktor Beban kerja berpengaruh positif t tabel = 1.658
2. Terima Ha (H1
terhadap kinerja pegawai Sig = 0.018
diterima)
t = 2.742
Faktor Lingkungan kerja non fisik Tolak H0 dan
t tabel = 1.658
3. berpengaruh positif terhadap kinerja Terima Ha (H1
Sig = 0.008
pegawai diterima)
Sumber Data: diolah, (2019)

1. Faktor Disiplin kerja (X1) Variabel lingkungan kerja non fisik (X3) memiliki
Faktor disiplin kerja (X1) memiliki nilai t nilai t statistik/hitung sebesar 2.742. Nilai ini lebih besar
statistik/hitung sebesar 2.109. Nilai ini lebih besar dari t dari t tabel (2,742 > 1,658). Dengan demikian hasil uji t,
tabel (2.109 > 1,658). Dengan demikian hasil uji t, mengandung makna analisis yakni menunjukkan secara
mengandung makna analisis yakni, menunjukkan secara statistik bahwa, tolak H0 dan terima Ha, atau Hipotesis
statistik bahwa, tolak H0 dan terima Ha atau Hipotesis yang diajukan dapat diterima. Hasil ini membuktikan
diterima. Hasil ini memperlihatkan bahwa variabel Disiplin bahwa variabel beban kerja berpengaruh nyata atau secara
kerja berpengaruh nyata atau secara signifikan terhadap signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Pertanahan
kinerja pegawai Kantor Pertanahan Kota Ambon. Kota Ambon.

2. Faktor Beban Kerja (X2) PEMBAHASAN


Faktor beban (X2) memiliki nilai t statistik/hitung
sebesar 2.414. Nilai ini lebih besar dari t tabel (2.414 > Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
1,658). Hasil uji t, mengandung makna analisis yakni Kantor Pertanahan Kota Ambon
menunjukkan secara statistik bahwa, tolak H0 dan terima Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Disiplin
Ha atau Hipotesis yang diajukan dapat diterima. Hasil ini kerja (X1) berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y)
membuktikan bahwa variabel beban kerja berpengaruh Kantor Pertanahan Kota Ambon. Hipotesis diterima.
nyata atau secara signifikan terhadap kinerja pegawai Hasil penelitian ini membuktikan bahwa indikasi disiplin
Kantor Pertanahan Kota Ambon kerja meliputi Pegawai masuk kantor sesuai waktu,
Pegawai pulang kantor sesuai waktu, Pegawai dituntut
3. Faktor Lingkungan kerja non fisik (X3) untuk bekerja dengan efektif, Pegawai bekerja sesuai
dengan tupoksi, Pegawai menerima perintah yang
Cita Ekonomika, Jurnal Ekonomi | 23
Vol. XIII, No.1, Mei 2019 ISSN 1978-3612

diberikan oleh atasan harus langsung dikerjakan, Izin dari terbiasa bekerja, menyelesaikan pekerjaan yang kompleks
atasan diperlukan apabila pegawai hendak meninggalkan secara maksimal, sering lembur untuk menyelesaikan
lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai tugas, pekerjaan yang saya laksanakan sesuai dengan
pada Kantor Pertanahan Kota Ambon . prosedur yang ada, beban kerja yang diberikan sesuai
Secara deskriptif keseluruhan tanggapan responden dengan strandar pekerjaan terbukti memberikan
pada variabel ini menyatakan sangat baik pada setiap pengaruh signifikan positif terhadap kinerja pegawai
indikator/item hal ini ditunjukan dengan ini mean 4.23. sebesar 0.018 pada Kantor Pertanahan Kota Ambon.
pernyataan ini membuktikan bahwa disiplin kerja yang Berdasarkan tanggapan responden pada variabel ini
lakukan pegawai pada Kantor Pertanahan Kota Ambon secara rata-rata responden menjawab setuju ditandai
dalam menyelesaikan pekerjaan melalui indikator/item dengan nilai mean 4.08. Pernyataan responden terhadap
pegawai masuk kantor sesuai waktu dan pegawai pulang setiap indikator jumlah pegawai yang ada saat ini sudah
kantor sesuai waktu menunjukan bahwa pegawai cukup untuk menangani pekerjaan yang ada, target yang
memiliki kesadaran dalam menyelesaikan pekerjaan harus saya capai dalam pekerjaan sudah jelas,
bahkan pegawai pada Kantor Pertanahan Kota Ambon. menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai target waktu
Izin dari atasan diperlukan apabila pegawai hendak yang ditentukan, membuktikan bahwa kebutuhan atas
meninggalkan lingkungan kerja hal ini menunjukan bahwa pekerjaan yang harus diselasaikan telah dianalisi dengan
kehadiran atau ketidakhadiran pegawai pada tiap hari kerja baik, dan setisp pekerjaan telah diatur dalam tugas dan
semuanya diketahui dengan baik oleh pimpinan sehingga fungsi secara jelas dipahami setiap pegawai, juga target
untuk proses pertanggung jawaban atas pekerjaan lebih waktu kerja di ketahui oleh pegawai Kantor Pertanahan
jelas. Dengan demikian penerapan disiplin kerja pada tiap Kota Ambon.
pegwai dapat meningkatkan kinerja pegawai sebesar 0.038 Pernyataan beban kerja yang tinggi membuat saya
pada Kantor Pertanahan Kota Ambon Ambon. terbiasa bekerja, menyelesaikan pekerjaan yang kompleks
Penelitian mendukung hasil penelitian Usmany 2015 secara maksimal, sering lembur untuk menyelesaikan
dengan judul penelitian pengaruh Etos kerja, dan Disiplin tugas, pekerjaan yang saya laksanakan sesuai dengan
kerja terhadap Kinerja serta Kepuasan Kerja Pegawai prosedur yang ada, beban kerja yang diberikan sesuai
pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku. dengan strandar pekerjaan. Secara jelas dimengerti oleh
Jumlah responden 126 pegawai, menggunakan path semua pegawai dan respon secara aktif oleh pegawai
analysis dengan nilai signifikansi 0.001. juga penelitian Tri melalui tanggung jawab beban kerja yang diselesaikan dan
Hardjono (2013) dan Putra (2012). Penelitian ini juga hal ini terbukti mempunyai pengaruh signifikan positif
mendukung konsep yang dikembangkan oleh Asmiarsih terhadap kinerja pegawai pada Kantor Pertanahan Kota
2006:23. Ambon
Disiplin merupakan suatu kekuatan yang Penelitian ini mendukung hasil penelitian Putra
berkembang didalam tubuh pekerja sendiri yang (2012) pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan
menyebabkan dia dapat menyesuaikan diri divisi marketing dan kredit pada PT.WOM Finance
dengansukarela kepada keputusan-keputusan, peraturan- Cabang Depok. Penelitian ini juga mendukung konsep
peraturan, dan nilai-nilai tinggi daripekerjaan dan tingkah yang dikembangkan oleh Cain, dalam Nurdin, (2011).
laku. Fathoni (2006) kedisiplinan adalah kesadaran dan Pengertian beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah
kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi
dan norma-norma sosial yang berlaku. atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu,
Menurut Permendagri No. 12/2008 Beban kerja adalah
Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu
Kantor Pertanahan Kota Ambon jabatan/unit organisasi dan merupakan hasil kali antara
Hasil kajian membuktikan bahwa terdapat volume kerja dan norma waktu. Demikian pengertian
pengaruh signifikan positif beban kerja terhadap kinerja beban kerja adalah sebuah proses yangdilakukan
pegawai Kantor Pertanahan Kota Ambon. Hal ini berarti seseorang dalam menyelesaikan tugas-tugas suatu
bahwa beban kerja yang dilakukan dengan indikator/item pekerjaan atau kelompok jabatan yang dilaksanakan dalam
yang meliputi: Jumlah pegawai yang ada saat ini sudah keadaan normal dalam suatu jangka waktu tertentu.
cukup untuk menangani pekerjaan yang ada, target yang
harus saya capai dalam pekerjaan sudah jelas, Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap
menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai target waktu Kinerja Pegawai Kantor Pertanahan Kota Ambon
yang ditentukan, beban kerja yang tinggi membuat saya

24 | Cita Ekonomika, Jurnal Ekonomi


Vol. XIII, No. 1, Mei 2019 ISSN 1978-3612

Hasil kajian membuktikan bahwa terdapat pengaruh Perbedaan penelitian ini dilihat dari nilai signifikan,
signifikan positif terhadap kinerja pegawai (0.007) pada nilai mean, jumlah sampel dan lokasi penelitian. Penelitian
Kantor Pertanahan Kota Ambon. Lingkungan kerja non ini juga mendukung konsep yang dikembangkan oleh
fisik: dengan indikator/item adanya jaminan keamanan Lingkungan kerja menurut Seydarmayati (2001)
dilingkungan kerja, pimpinan memiliki hubungan yang merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan
baik dengan bawahan, hubungan antar sesama pegawai kinerja karyawan, lingkungan kerja mempunyai pengaruh
membuat anda nyaman dalam bekerja kebersihan terhadap karyawan didalam menyelesaikan pekerjaan yang
diruangan membuat anda nyaman dalam bekerja, pada akhirnya akan meningkatkan kinerja oragnisasi. Suatu
besarnya intensif yang didapat oleh pegawai sesuai dengan kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila karyawan
kinerja, rekan kerja saya membantu jika menghadapi dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman,
masalah dalam pekerjaan, saya selalu mengedepankan dan nyaman.
kerja sama tim dalam menyelesaikan tugas, pembagian Oleh karena itu penentuan dan penciptaan
kerja antar pegawai tidak diskriminatif, lingkungan kerja yang baik akan sangat menentukan
Hal ini menunjukan variabel lingkungan kerja keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Sebaliknya
dengan indikator/item: temperatur diruang kerja saya apabila lingkungan kerja yang tidak baik akan dapat
sejuk, Udara terasa segar karena sirkulasi udara tertata menurunkan motivasi serta semangat kerja dan akhirnya
dengan baik, pencahayaan ruangan menunjang suasana dapat menurunkan kinerja karyawan. Demikian
kerja, suasana di ruang kerja sangat tenang (tidak ada sebaliknya semakin baik suasana kerja, komunikasi antar
kebisingan), ruangan kerja selalu bersih, warna ruangan atasan dan karyawan atau antar sesama karyawan,
cerah sesuai dengan kondisi kantor, fasilitas kerja selalu perlakuan yang baik, perlakuan yang manusiawi,
tersedia saat diperlukan berpengaruh signifikan positif perlakuaan yang adil mempengaruhi penyelesaian
terhadap kinerja pegawai pada Kantor Pertanahan Kota pekerjaan dengan standar mutu, hasil kerja karyawan yang
Ambon. Hipotesis diterima. tepat waktu dan tertanggungjawab.
Hal ini menunjukan bahwa temperatur yang sejuk
diruang kerja merupakan hal penting, dengan udara yang KESIMPULAN
segar dengan penetaan ruang yang rapi ini akan memacu
pegawai untuk betah bekerja, juga pencahayaan diruang Berdasarkan hasil uji yang telah diuraikan diatas maka
kerja dibaringi dengan suasana disekitar ruang kerja yang dapat diperoleh beberapa kesimpulan:
tenang, bersih sesuai kondisi kantor dilengkapi dengan 1. Lingkungan Kerja fnon fisik berpengaruh signifikan
fasilitas kerja yang memadai selalu tersedia saat dibutuhkan positif terhadap kinerja pegawai Kantor Pertanahan
itu dapat memberikan pengaruh meningkatkan kinerja Kota Ambon.
pegawai, Kantor Pertanahan Kota Ambon 2. Disiplin Kerja berpengaruh positif signifikan
Secara deskriptif variabel lingkungan non fisik terhadap kinerja pegawai Kantor Pertanahan
keseluruhan item pernyataan responden menyatakan baik 3. Beban Kerja berpengaruh signifikan positif terhadap
hal ini dinyatakan dengan nilai mean: 3.70 Kantor kinerja pegawai Kantor Pertanahan Kota Ambon
Pertanahan Kota Ambon. Penelitian ini mendukung hasil
penelitian yang dilakukan oleh Srivastava (2008) meneliti DAFTAR REFERENSI
tentang pengaruh Lingkungan Kerja (Lingkungan Fisik
dan Lingkungan non-fisik) terhadap perilaku tugas pekerja 1LWLVHPLWR $6 ´0DQDMHPHQ 6XPEHU 'D\D
dan efektivitas organisasi. 0DQXVLDµ &HWDNDQ 6HPELODQ (GLVL .HWLJD
Hasil Penelitian Ollukkaran dan Gunaseelan (2012) Jakarta:Ghalia Indonesia.
juga menunjukkan bahwa lingkungan kerja non fisik di 6HGDUPD\DQWL ´6XPEHU 'D\D 0DQXVLD GDQ
tempat bekerja berpengaruh terhadap peningkatan kinerja 3URGXNWLYLWDV.HUMDµ%DQGXQJ 0DQGDU0DMX
pegawai. Imran et.al (2012) menemukan bahwa 0XQDQGDU ´3VLNRORJL ,QGXVWUL GDQ 2UJDQLVDVLµ
lingkungan kerja non fisik berpengaruh positif dan Depok : Penerbit Universitas Indonesia (UI Press).
signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian ini juga
mendukung hasil penelitian (Talakua, 2013) Hasil Bachtiar (2012). ´Analyzing The Effects Of Work to
penelitian menjelaskan bahwa lingkungan kerja non fisik Dicilpine On Performance: A Field Study In
berpengaruh terhadap kinerja. Services Industries In Turkey.µ Journal of Global
Strategic Management | 11 | 2012, December.
Cita Ekonomika, Jurnal Ekonomi | 25
Vol. XIII, No.1, Mei 2019 ISSN 1978-3612

Arikunto, Suharsimi, (2002). ´Prosedur Penelitian Suatu Ilmiah Balai Diklat Keagamaan Manado
Pendekatan Praktek.µ Edisi Revisi IV. PT Rineka www.bdkmanado.kemenag.go.id
Cipta. Jakarta. Elvi lastriani, (2014), Pengaruh Faktor Beban Kerja dan
Hasibuan, Malayu, S. P. (2005). ´Organisasi Dan Motivasi, Disiplin Kerja serta Kompetensi Terhadap Kinerja
Dasar Peningkatan Produktifitas.µ Penerbit Bumi Pegawai Unit Layanan Pengadaan Kementerian
Aksara. Jakarta. Agama Pusat (ULP KEMENAG PUSAT).
Soleman. (2011). ´Psykologyµ: Kinerja Seri Manajemen Tri Hardjono, (2013). Analisis Pengaruh Beban Kerja, Disiplin
Sumber Daya Manusia, alih Bahasa Sofyan Cikmat. dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Kampar.
PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Thesis. UM
Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta $VPLDUVLK ´$QDOLVLV 7LQJNDW Disiplin Kerja,
0DQJNXQHJDUD $ 3 ´Manajemen Sumber Daya Kompetensi, dan Lingkungan Kerja Terhadap
Manusiaµ&HWDNDQ3HUWDPD 5RVGD %DQGXQJ Kinerja Pegawai Pada PT. Nusantara Fisheryµ
8VPDQ\ 'HVV\ ´ Pengaruh Etos kerja, dan Jakarta. Thesis UNP.
Disiplin kerja terhadap Kinerja serta Kepuasan )DWKRQL ´3HQJDUXK /LQJNXQJDQ .HUMD GDQ %HEDQ
Kerja Pegawai pada Kanwil Kementerian Agama Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Pelayanan
3URYLQVL 0DOXNXµ Thesis Pascasarajana Unpatti Pada Dinas Kependudukan Kota Bandar
Ambon /DPSXQJµ Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol.6, No.2
6XJL\RQR ´6WDOLVWLND 8QWXN 3HQHOLWLDQµ Cetakan Kedua. Agustus 2006.
Ikatan Penerbit Indonesia. Bandung. 1XUGLQ ´%HEDQ .HUMD 3DGD .DU\DZDQµ 3LGDWR
Srivastava. A.K. (2008). ´Effect of Perceived Work Pengukuhan Guru Besar Fakultas Psikologi
(QYLURQPHQW RQ (PSOR\HHV· -RE %HKDYLRXU DQG Universitas Indonesia. Jakarta
Organizational Effectiveness.µ Journal of the Indian Peraturan mentri Dalam Negeri No. 12/2008 tentang
Academy of Applied Psychology, Vol. 34, No.1, 47-55. Beban Kerja Pegawai Negeri Sipil Departemen
Ollukkaran. B. A & Gunaseelan. R., (2012). ´A Study On Dalam Negeri sebagai Penjabaran Kontrak Politik
The Impact Of Work Environment On Employee Kabinet Indonesia Bersatu
Performance.µ Namex International Journal of 6XODLPDQ ´'LVLSOLQ GDODP 7LQMDXDQ .LQHUMDµ
Management Researc, Vol. 2, Issue No. 2, July ² Jakarta : Eka Persada.
December 2012.
Imran. R, Fatima. A, Zaheer. A, Yousaf. I & batool. I.
(2012). ´How to Boost Employee Performance:
Investigating the Influence of Transformational
Leadership and Work Environment in a Pakistani
Perspective.µ Middle-East Journal of Scientific Research, 11
(10): 1455-1462.
Talakua, (2013) Thesis. ´3HQJDUXK .HSHPLPSLQDQ
Transformasional, Kompensasi, Motivasi Dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
SDGD37 %35 0RGHUQ([SUHVVµ

Bachtiar (2012) Pengaruh motivasi dan lingkungan kerja


terhadap kinerja karyawan pada PT. Aqua Tirta
Investama di Klaten. Journal of Management Researc,
Vol.1, Issue No. 2, Agustus ² December 2012.
Putra et al, (2013) Pengaruh Lingkungan kerja dan disiplin
Kerja terhadap kinerja studi pada Karyawan PT.
Naraya Telematika Malang. Management and Bisnis
Researc, Vol. 1, Issue No. 3, Februari ² Mey 2012.
7DUZDND ´$QDOLVLV 3HQJDUXK 'LVLSOLQ 'DQ
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Organisasi
3DGD %DODL 'LNODW .HDJDPDDQ 0DQDGRµ Jurnal

26 | Cita Ekonomika, Jurnal Ekonomi


Vol. XIII, No. 1, Mei 2019 ISSN 1978-3612

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

Cita Ekonomika, Jurnal Ekonomi | 27

Anda mungkin juga menyukai