NUSANTARA IV KEBUN TOBASARI Sahat Parulian Remus Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kedisiplinan kerja dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Tobasari. Alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah karena PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Tobasari merupakan salah satu perusahaan perkebunan swasta nasional yang sedang berkembang. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Tobasari mulai tanggal 22 Februari 2012 sampai dengan tanggal 30 Agustus 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data yaitu metode kuesioner. Untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan kerja dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan yang diinginkan oleh perusahaan digunakan beberapa teknik analisis data yaitu analisis asumsi klasik dan analisis regresi linear sederhana. Dari hasil output SPSS didapatkan bahwa hubungan antara kedisiplinan kerja dan produktivitas kerja karyawan adalah sebesar 52,4%, sedangkan sisanya 47,6% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini seperti motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan faktor lainnya. Dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan kerja memberikan perngaruh positif dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Tobasari. Kata kunci: Kedisiplinan kerja, produktivitas kerja
PENDAHULUAN dan iklim kerja, sarana produksi,
Latar Belakang teknologi dan kesempatan berprestasi. Setiap perusahaan mengharapkan Disiplin merupakan bentuk agar semua karyawan dapat terlibat pengendalian diri dari karyawan, dalam setiap kegiatan organisasi yang pelaksanaan yang teratur akan dapat ada. Sehingga karyawan dapat meningkatkan kesungguhan tim dalam memberikan prestasi kerja yang baik bekerja pada sebuah organisasi serta dalam bentuk produktivitas kerja tindakan disiplin menuntut standar- setinggi mungkin untuk mewujudkan standar yang ditentukan. Tindakan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan disiplin yang dilaksanakan secara tidak sebelumnya. Banyak faktor yang dapat benar adalah destruktif bagi karyawan mempengaruhi produktivitas dan organisasi. Oleh karena itu diantaranya sikap mental (motivasi tindakan disiplin haruslah tidak kerja, disiplin kerja dan etika kerja), diterapkan secara sembarangan, pendidikan, keterampilan, manajemen, melainkan memerlukan pertimbangan hubungan industri, tingkat yang bijaksana. Dengan terbentuknya penghasilan/kompensasi, gizi atau terciptanya disiplin yang tinggi kesehatan, jaminan sosial, lingkungan maka akan mendukung tercapainya tujuan perusahaan atau organisasi. 10 Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No.1 (Januari – Juni 2017) Keberhasilan diterapkannya disiplin merosot akan menjadi penghalang dan yang tinggi dalam suatu organisasi atau memperlambat pencapaian tujuan perusahaan tidak lepas dari kemampuan perusahaan‖. pimpinan dalam menegakkan peraturan- Menurut Terry (dalam Sutrisno, peraturan yang ada di dalam organisasi. 2011), ―Disiplin merupakan alat Kedisiplinan yang optimal hanya dapat penggerak karyawan‖. Agar tiap tercapai dengan adanya kemampuan dan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar, dukungan dari segenap potensi yang ada maka harus diusahakan agar ada disiplin di dalam suatu organisasi atau yang baik. Terry kurang setuju jika perusahaan tersebut. Dalam hal ini disiplin hanya dihubungkan dengan hal- disiplin dapat ditegakkan atas kerjasama hal yang kurang menyenangkan dan kesadaran yang tinggi dari para (hukuman), karena sebenarnya karyawan atau sumber daya manusia hukuman merupakan alat paling akhir yang ada di dalam organisasi. untuk menegakkan disiplin. Menurut Siagian (dalam Sutrisno, Rumusan Masalah 2011), ―Dalam arti yang lebih arti Apakah kedisiplinan kerja sempit dan lebih dipakai, disiplin berarti berpengaruh dan signifikan dalam tindakan yang diambil dengan meningkatkan produktivitas kerja penyeliaan untuk mengoreksi perilaku karyawan pada PT. Perkebunan dan sikap yang salah pada sementara Nusantara IV Kebun Tobasari?‖ karyawan‖. Bentuk disiplin yang akan Tinjauan Pustaka tercermin pada suasana, yaitu: Pengertian disiplin menurut 1. Tingginya rasa kepeduliaan Sastrohardiwiryo (2002:291) adalah karyawan terhadap pencapaian disiplin kerja dapat didefenisikan tujuan perusahaan. sebagai suatu sikap menghormati, 2. Tingginya semangat dan gairah menghargai, patuh dan taat terhadap kerja dan inisiatif para karyawan peraturan-peraturan yang berlaku, baik dalam melakukan pekerjaan. yang tertulis maupun tidak tertulis serta 3. Besarnya rasa tanggung jawab para sanggup menjalankannya dan tidak karyawan untuk melaksanakan mengelak untuk menerima sanksi- tugas dengan sebaik-baiknya. sanksinya apabila ia melanggar tugas 4. Berkembangnya rasa memiliki dan dan wewenang yang diberikan solidaritas yang tinggi dikalangan kepadanya. karyawan. Menurut Singodimedjo (dalam 5. Meningkatnya efisiensi dan Sutrisno, 2011), mengatakan disiplin produktivitas kerja para karyawan. adalah ―Sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati Faktor-Faktor yang Mempengaruhi norma-norma peraturan yang berlaku Disiplin Kerja Menurut Singodimedjo (dalam disekitarnya. Disiplin karyawan yang Sutrisno, 2011), faktor yang baik akan mempercepat tujuan mempengaruhi disiplin kerja karyawan perusahaan, sedangkan disiplin yang adalah: Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No.1 (Januari – Juni 2017) 11 1. Besar kecilnya pemberian organisasi dikatakan produktif bila kompensasi. mencapai tujuan-tujuannya dan Ada tidaknya keteladanan pimpinan melakukannya dengan cara mengubah dalam perusahaan. masukan menjadi hasil dengan biaya 2. Ada tidaknya aturan pasti yang serendah mungkin. Oleh karena itu, dapat dijadikan pegangan. produktivitas merupakan ukuran kinerja 3. Keberanian pimpinan dalam yang mencakup efektivitas dan mengambil tindakan.. efisiensi. 4. Ada tidaknya pengawasan pimpinan. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi 5. Ada tidaknya perhatian kepada para Produktivitas Kerja karyawan. Menurut Simanjuntak (dalam 6. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan Sutrisno, 2011), ada beberapa 12actor yang mendukung tegaknya disiplin. yang dapat mempengaruhi produktivitas Pengertian Produktivitas Kerja kerja karyawan, yaitu: Yuli (2005:204) menyimpulkan 1. Pelatihan bahwa ―Produktivitas sebagai Latihan kerja yang dimaksudkan perbandingan antara besarnya input untuk melengkapi karyawan dengan yang dilibatkan dalam kegiatan keterampilan dan cara-cara yang produksi terhadap hasil akhir (output) tepat untuk menggunakan peralatan yang dihitung berdasarkan nilai unit kerja. Untuk itu, latihan kerja atau rupiah barang dan jasa yang diperlukan bukan sebagai pelengkap dihasilkan‖. akan tetapi sekaligus untuk Menurut Kussrianto (dalam Sutrisno, memberikan dasar-dasar 2011), mengemukakan bahwa: pengetahuan. Karena dengan latihan ―Produktivitas adalah perbandingan berarti para karyawan belajar untuk antara hasil yang dicapai dengan peran mengerjakan sesuatu dengan benar- serta tenaga kerja per satuan waktu‖. benar dan tepat serta dapat Peran serta tenaga kerja di sini adalah memperkecil atau meninggalkan penggunaan sumber daya serta efisien kesalahan-kesalahan yang pernah dan efektif. dilakukan. Produktivitas secara umum diartikan 2. Mental dan kemampuan fisik sebagai hubungan antara keluaran karyawan. (barang atau jasa) dengan masukan Keadaan mental dan fisik karyawan (tenaga kerja, bahan, uang). merupakan hal yang sangat penting Produktivitas adalah ukuran efisiensi untuk menjadi perhatian bagi produktif. Suatu perbandingan antara organisasi, sebab keadaan fisik dan hasil keluaran dan masukan. Masukan mental karyawan mempunyai sering dibatasi dengan tenaga kerja, hubungan yang sangat erat dengan sedangkan keluaran diukur dalam produktivitas kerja karyawan. satuan fisik, bentuk dan nilai. (Sutrisno, 3. Hubungan antara atasan dan 2011:99) bawahan. Menurut Robbins (2009: 36), suatu Hubungan atasan dan bawahan akan 12 Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No.1 (Januari – Juni 2017) mempengaruhi kegiatan yang didasarkan atas kesadaran dari dalam dilakukan sehari-hari. Bagaimanan diri karyawan. pandangan atasan terhadap Kegiatan pendisiplinan yang bawahan, sejauh mana bawahan dilaksanakan untuk mendorong para diikutsertakan dalam penentuan karyawan agar mengikuti berbagai tujuan. Sikap yang terjalin dapat standar dan aturan, sehingga meningkatkan produktivitas penyelewengan-penyelewengan dapat karyawan dalam bekerja. Dengan dicegah. Sasaran pokoknya adalah demikian, jika karyawan untuk mendorong disiplin diri di antara diperlakukan secara baik, maka para karyawan untuk datang di kantor karyawan tersebut akan tepat waktu. Dengan datang ke kantor berpartisipasi dengan baik pula tepat waktu dan melaksanakan tugas dalam proses produksi, sehingga sesuai dengan tugasnya, maka akan berpengaruh pada tingkat diharapkan produktivitas kerja akan produktivitas kerja. meningkat. Hubungan Disiplin dengan Kerangka Berpikir Produktivitas Kerja Disiplin Kerja (X): Menurut Sukarno (dalam Sutrisno, 1. Tujuan dan 2011), disiplin pegawai memainkan kemampuan Produktivitas 2. Teladan pimpinan Kerja (Y): peranan yang dominan, krusial dan 3. Balas Jasa 1. Pelatihan kritikal dalam keseluruhan upaya untuk 4. Keadilan 2. Mental dan Fisik meningkatkan produktivitas kerja para 5. Waskat Karyawan pegawai. Disiplin kerja para pegawai 6. Sanksi hukuman 3. Hubungan antara sangat penting. Disiplin kerja 7. Ketegasan Atasan dan merupakan hal yang harus ditanamkan 8. Hubungan Bawahan kemanusiaan dalam diri tiap karyawan, karena hal ini akan menyangkut tanggung jawab moral karyawan itu pada tugas Hipotesis kwajibannya. Seperti juga suatu ―Kedisiplinan kerja mempunyai tingkah laku yang bisa dibentuk melalui pengaruh yang positif dan signifikan kebiasaan. Selain itu, disiplin kerja dalam meningkatkan produktivitas kerja dapat ditingkatkan apabila terdapat karyawan pada PT. Perkebunan kondisi kerja yang dapat merangsang Nusantara IV Kebun Tobasari.‖ karyawan untuk berdisiplin. Menurut Tohardi (dalam Sutrisno, METODOLOGI PENELITIAN 2011), ketidakdisiplin individu atau Lokasi Penelitian karyawan dapat mempengaruhi Lokasi penelitian dilaksanakan produktivitas kerja organisasi. Disiplin penulisdi PT. Perkebunan Nusantara IV kerja atau kebiasaan-kebiasaan baik (Persero) Tobasari terletak di yang harus ditanamkan dalam diri Kecamatan Sarimantin Kecamatan karyawan sebaiknya bukan atas dasar Pematang Sidamanik Kabupaten paksaan semata, tetapi harus lebih Simalungun.
Populasi dan Sampel kebijaksanan dalam pemberian balas Populasi dalam penelitian ini adalah jasa (pengakuan) atau hukuman, karyawan tetap PT. Perkebunan akan merangsang terciptanya Nusantara IV Kebun Tobasari yang kedisiplinan karyawan yang baik. berjumlah 339 orang, maka jumlah 5. Waskat. sampel penelitian minimal yang harus Dengan waskat berarti atasan harus diambil mengacu pada formula slovin aktif dan langsung mengawasi adalah: perilaku, moral, sikap, gairah kerja, n= N = 339 dan prestasi kerja bawahannya. 1 + Ne² 1 + 339(0,1)² 6. Sanksi Hukuman. = 73 orang Dengan adanya sanksi hukuman Variabel Penelitian dan Defenisi yang semakin berat, karyawan akan Operasional semakin takut melanggar peraturan- 1. Disiplin kerja (X) peraturan perusahaan, sikap dan Untuk mengetahui lebih jelas tentang perilaku indisipliner karyawan akan disiplin kerja, lebih lanjut menurut berkurang. Hasibuan (2000:191), perlu dipahami 7. Ketegasan. faktor-faktor yang mempengaruhi Pimpinan harus berani tegas tingkat kedisplinan karyawan pada bertindak untuk menghukum setiap suatu perusahaan, adalah: karyawan yang indisipliner sesuai 1. Tujuan dan Kemampuan. dengan sanksi hukuman yang telah Tujuan pekerjaan yang dibebankan ditetapkan. kepada seseorang karyawan harus 8. Hubungan kemanusiaan. sesuai dengan kemampuan karyawan Hubungan-hubungan itu baik bersifat tersebut. vertikal maupun horizontal yang 2. Teladan Pimpinan. terdiri dari single relationship, direct Dalam menentukan disiplin kerja group relationship, dan cross karyawan maka pimpinan dijadikan relationship hendaknya harmonis. teladan dan panutan oleh para Tercipta human relationship yang bawahannya. Pimpinan harus serasi akan mewujudkan lingkungan memberi contoh yang baik, dan suasana kerja yang nyaman. berdisiplin baik, jujur, adil, serta 2. Produktivitas Kerja Karyawan sesuai kata dengan perbuatan. (Y) 3. Balas Jasa. 1. Pelatihan. Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) Latihan kerja yang dimaksudkan ikut mempengaruhi kedisiplinan untuk melengkapi karyawan dengan karyawan, karena balas jasa akan keterampilan dan cara-cara yang memberikan kepuasan dan kecintaan tepat untuk menggunakan peralatan karyawan terhadap kerja. perusahan/pekerjaannya. 2. Mental dan kemampuan fisik 4. Keadilan. karyawan. Keadilan yang dijadikan dasar 14 Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No.1 (Januari – Juni 2017) Keadaan mental dan fisik karyawan TCR = Tingkat pencapaian jawaban merupakan hal yang sangat penting responden untuk menjadi perhatian bagi Dengan kriteria capaian sebagai organisasi, sebab keadaan fisik dan berikut: mental karyawan mempunyai Persentase Pencapaian Kriteria hubungan yang sangat erat dengan Nilai TCR 90%-100% : Sangat baik produktivitas kerja karyawan. Nilai TCR 80%-89,99% : Baik 3. Hubungan antara atasan dan Nilai TCR 65%-79,99% : Cukup bawahan. Nilai TCR 55%-64,99% : Kurang Baik Jika karyawan diperlakukan secara Nilai TCR 0%-54,99% : Tidak Baik baik, maka karyawan tersebut akan Analisis Regresi Linier Sederhana berpartisipasi dengan baik pula Untuk menghitung besarnya dalam proses produksi, sehingga pengaruh satu variabel bebas terhadap akan berpengaruh pada tingkat satu variabel digunakan analisis regresi produktivitas kerja. linier sederhana. Bentuk umum Teknik Analisis Data persamaan regresi linier sederhana ialah Pada bagian ini dianalisis sebagai berikut : pencapaian responden terhadap penyebaran angket yang dilakukan, n X i Yi X i Yi b n X i X i maka pada bagian deskripsi ini akan 2 2 tergambar persentase dan kategori pencapaian responden tersebut. Untuk a Y i b X i mengetahui pencapaian dan kriteria n n responden tersebut dilakukan dengan Keterangan : menggunakan kalsifikasi rumus sebagai Y = Produktivitas Karyawan berikut : X = Disiplin Kerja Rata rata.skor a = Intersep (konstanta) (5.SS ) (4.S ) (3.TM ) (2.TS ) (1.STS ) b = Koefisien regresi SS S TM TS STS Selanjutnya data akan diolah dengan menggunakan SPSS (Statistical Dimana : Package for the Social Sience) versi SS = Sangat setuju 16.0. S = Setuju TM = Tidak menentukan HASIL PENELITIAN DAN TS = Tidak setuju PEMBAHASAN STS = Sangat tidak setuju Analisis Deskriptif tentang Disiplin Sedangkan untuk mencari tingkat Kerja pencapaian jawaban responden Berdasarkan hasil tabulasi data digunakan rumus, sebagai berikut : dengan seluruh responden yang menjadi Rata rata.skor sampel dalam penelitian ini diperoleh TCR x100 informasi bahwa distribusi frekuensi 5 variabel disiplin kerja tergolong pada Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No.1 (Januari – Juni 2017) 15 kriteria baik. Hal tersebut ditunjukkan karyawan dengan rata-rata skor 4,53 dan dengan pencapaian skor rata-rata yang mendapatkan respon paling rendah sebesar 4,19 dan tingkat pencapaiannya adalah hubungan antara atasan dan mencapai 83,73%. Dengan kondisi bawahan dengan rata-rata skor 3,96. tersebut hasil penelitian memberikan Berdasarkan data-data yang telah indikasi bahwa disiplin kerja karyawan dibahas diatas, dapat di rangkum dalam pada PT. Perkebunan Nusantara IV Tabel 1. bahwa indikator disiplin kerja Kebun Tobasari mendapat respon yang mempunyai pengaruh bagi responden positif. Artinya, disiplin kerja pada dalam meningkatkan produktivitas umumnya menjadi perhatian yang baik karyawan. dari para karyawan di PT. Perkebunan Tabel 1. Nusantara IV Kebun Tobasari. Rekapitulasi Tingkat Pencapaian Berdasarkan pada tabel 1. diketahui Variabel Penelitian pada PT. bahwa indikator disiplin kerja yang Perkebunan Nusantara IV Kebun memperoleh respon paling tinggi adalah Tobasari tujuan dan kemampuan dengan rata-rata Skor Tingkat skor 4,60 dan yang mendapatkan respon No Variabel rata- Capaian Kriteria rata (%) paling rendah adalah hubungan 1 Disiplin Kerja 4.19 83.73 Baik kemanusiaan dengan rat-rata skor 3,78. Produktivitas 2 4.29 85.77 Baik Analisis Deskriptif Tentang Karyawan Produktivitas Karyawan Sumber : Hasil penelitian Berdasarkan hasil tabulasi data Analisis Asumsi Klasik dengan seluruh responden yang menjadi Uji Normalitas sampel dalam penelitian ini diperoleh Hasil output SPSS terlihat seperti informasi bahwa distribusi frekuensi Gambar 1 dan Gambar 2. variabel disiplin kerja tergolong pada kriteria baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan pencapaian skor rata-rata sebesar 4,29 dan tingkat pencapaiannya mencapai 85,77%. Dengan kondisi tersebut hasil penelitian memberikan indikasi bahwa disiplin kerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Tobasari mendapat respon yang positif. Artinya, produktivitas karyawan pada umumnya menjadi perhatian yang baik dari para karyawan di PT. Gambar 1. Pengujian Normalitas Perkebunan Nusantara IV Kebun Histogram Tobasari. Berdasarkan pada tabel 4.6 Sumber: Pengolahan SPSS (2012) diketahui bahwa indikator produktivitas karyawan yang memperoleh respon paling tinggi adalah mental dan fisik 16 Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No.1 (Januari – Juni 2017) Uji Normalitas titik-titik menyebar di atas dan di bawah Tabel 2. angka 0 pada sumbu Y, maka Uji Kolmogorov-Smirnov Test berdasarkan metode grafik tidak terjadi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test heteroskedastisitas pada model regresi. Unstandardized Indikasi terjadi heteroskedastisitas. Residual Tabel 4 N 73 Uji Glejser Normal Parametersa Mean .0000000 Unstandard Standar Std. Coeff Coeff 4.01043215 Deviation Std. Most Extreme Absolute .085 Model B Error Beta T Sig. Differences Positive .042 1 (C) 4.663 2.520 1.850 .068 Negative -.085 Kolmogorov-Smirnov Z .728 Disiplin -.019 .037 -.061 -.519 .605 Asymp. Sig. (2-tailed) .665 a. Dependent Variabel: absut a. Test distribution is Normal. Sumber: Pengolahan SPSS (2012) Sumber: Pengolahan SPSS (2012) Dengan menggunakan tingkat Dari tabel diatas memperlihatkan kesalahan (x) sebesar 10% atau 0,1 bahwa tidak satupun variabel ternyata seluruh variabel memiliki nilai independen yang signifikan secara Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,665 dan statistik mempengaruhi variabel diatas nilai signifikan 0,05. Dengan dependen absolut Ut (abSut). Hal ini demikian, seluruh variabel yang terlihat dari probabilitas signifikasinya dianalisis seperti variabel disiplin kerja di atas tingkat kepercayaan 5%. Jadi, dan variabel produktivitas karyawan disimpulkan model regresi tidak sebaran datanya mengikuti distribusi mengarah adanya heterokedastisitas. normal. Analisis Regresi Linier Sederhana Uji Heteroskedastisitas Koefisien Determinari (R2) Tabel 5. Koefisien Determinasi Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate 1 .724a .524 .518 4.03858 a. Predictors: (Constant), Disiplin Sumber: Pengolahan SPSS (2012) Keterangan: a. R = 0,724 atau 72,4% berarti Gambar 3. Pengujian hubungan (relation) antara disiplin Heteroskedastisitas Scatterplot kerja dan produktivitas karyawan Sumber: Pengolahan SPSS (2012) adalah erat. Berdasarkan Gambar 3 dapat terlihat b. R Square = 0,524 berarti 52,4% bahwa tidak ada pola yang jelas, serta variabel produktivitas karyawan
dapat dijelaskan oleh disiplin kerja, Nilai t hitung untuk variabel sedangkan sisanya 47,6% dapat disiplin kerja > t tabel yaitu 8,845 > dijelaskan oleh faktor-faktor lain 6,314. Dengan demikian, Ho yang yang tidak diteliti oleh penelitian ini. menyatakan bahwa disiplin kerja tidak c. Standard Error of Estimated berpengaruh signifikan terhadap (standard deviasi) adalah mengukur produktivitas karyawan ditolak, dengan variasi dari nilai yang diprediksi. menerima Ha yang menyatakan disiplin Hasil penelitian menunjukan kerja berpengaruh signifikan terhadap Standard Error of Estimated adalah produktivitas karyawan. Ini 4,039. menunjukkan bahwa secara parsial variabel disiplin kerja berpengaruh Uji Secara Parsial (Uji t) signifikan terhadap produktivitas Tabel 6. karyawan pada PT. Perkebunan Uji Regresi secara Parsial (Uji t) Nusantara IV Kebun Tobasari. Standar Unstandar Coeff Coeff Pembahasan Hasil Penelitian Model B Std. Error Beta t Sig. Hasil hipotesis diatas menjelaskan 1 (C) 22.880 4.710 4.858 .000 bahwa disiplin kerja secara langsung Disiplin .619 .070 .724 8.845 .000 berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan. Dalam hal ini Sumber: Pengolahan SPSS (2012) dapat diartikan semakin besar disiplin Berdasarkan table 6. dapat kerja pada karyawan PT. Perkebunan disimpulkan sebagai berikut: Nusantara IV Kebun Tobasari, maka hal Y = 22,880 + 0,619X ini akan berpengaruh semakin besar Dimana : pula terhadap produktivitas karyawan. a = Konstanta sebesar 22,880 berarti Berdasarkan hasil tabulasi data jika disiplin kerja (X) nilainya 0 dengan seluruh responden yang menjadi maka kinerja karyawan (Y) nilainya sampel dalam penelitian ini diperoleh positif yaitu sebesar 22,880 informasi bahwa distribusi frekuensi b = Koefisien regresi variabel disiplin variabel disiplin kerja tergolong pada kerja (X) sebesar 0,619 berarti jika kriteria baik. Hal tersebut ditunjukkan disiplin kerja mengalami kenaikan dengan pencapaian skor rata-rata sebesar 1 poin maka kinerja (Y) sebesar 4,19 dan tingkat pencapaiannya akan mengalami peningkatan mencapai 83,73%. Dengan kondisi sebesar 0,619 koefisien negatif tersebut hasil penelitian memberikan berarti terjadi hubungan negatif indikasi bahwa disiplin kerja karyawan antara disiplin kerja terhadap pada PT. Perkebunan Nusantara IV produktivitas karyawan. Semakin Kebun Tobasari mendapat respon yang menurun disiplin kerja maka akan positif. Artinya, disiplin kerja pada semakin menurun produktivitas umumnya menjadi perhatian yang baik karyawan PT. Perkebunan dari para karyawan di PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Tobasari. Nusantara IV Kebun Tobasari.
Berdasarkan pengamatan yang statistik dapat dibuktikan bahwa dilakukan dapat diketahui bahwa seluruh variabel yang dianalisis yaitu indikator disiplin kerja yang variabel disiplin kerja dan variabel memperoleh respon paling tinggi adalah produktivitas karyawan sebaran tujuan dan kemampuan dengan rata-rata datanya mengikuti distribusi normal skor 4,60 dan yang mendapatkan respon atau dapat dikatakan bahwa residual paling rendah adalah hubungan menyebar normal. kemanusiaan dengan rat-rata skor 3,78. 2. Pada pengolahan data uji Hasil penelitian ini didukung oleh heterokedastisitas baik secara grafik pernyataan Sukarno (dalam Sutrisno, maupun secara statistik dapat 2011), bahwa disiplin pegawai dibuktikan bahwa tidak satupun memainkan peranan yang dominan, variabel independen yang signifikan krusial dan kritikal dalam keseluruhan secara statistik mempengaruhi upaya untuk meningkatkan variabel dependen absolut Ut produktivitas kerja para pegawai. (abSut). Hal ini terlihat dari Disiplin kerja merupakan hal yang probabilitas signifikasinya di atas harus ditanamkan dalam diri tiap tingkat kepercayaan 5%. Jadi, dapat karyawan, karena hal ini akan disimpulkan bahwa model regresi menyangkut tanggung jawab moral tidak mengarah adanya karyawan itu pada tugas kwajibannya. heterokedastisitas. Seperti juga suatu tingkah laku yang 3. Berdasarkan hasil penelitian data bisa dibentuk melalui kebiasaan. Selain yang kemudian telah diolah dengan itu, disiplin kerja dapat ditingkatkan menggunakan software SPSS 16.00 apabila terdapat kondisi kerja yang dapat dibuktikan bahwa disiplin dapat merangsang karyawan untuk kerja berpengaruh langsung secara berdisiplin. erat terhadap produktivitas karyawan Didasarkan pada hasil perhitungan, pada PT. Perkebunan Nusantara IV diperoleh angka signifikasi sebesar Kebun Tobasari yaitu sebesar 72,4% 0,00. Angka signifikasi 0,00 < 0,05 melalui analisis regresi linear oleh karena itu Ho ditolak dan H1 sederhana. diterima. Artinya, ada hubungan linier 4. Berdasarkan tabel uji regresi secara antara variabel disiplin kerja dengan parsial (uji t), nilai t hitung untuk produktivitas karyawan pada PT. variabel disiplin kerja > t tabel yaitu Perkebunan Nusantara IV Kebun 8,845 > 6,314. Dengan demikian, Tobasari. Oleh karena terdapat Ho yang menyatakan bahwa disiplin hubungan linier antara kedua variabel kerja tidak berpengaruh signifikan maka variabel disiplin kerja memang terhadap produktivitas karyawan mempengaruhi produktivitas karyawan. ditolak, dengan menerima H1 yang menyatakan disiplin kerja KESIMPULAN DAN SARAN berpengaruh signifikan terhadap Kesimpulan produktivitas karyawan. Ini 1. Pada pengolahan data uji normalitas menunjukkan bahwa secara parsial baik secara grafik maupun secara Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No.1 (Januari – Juni 2017) 19 variabel disiplin kerja berpengaruh mengembangkan tenaga dan signifikan terhadap produktivitas fikirannya semaksimal mungkin karyawan pada PT. Perkebunan demi terwujudnya tujuan dan cita- Nusantara IV Kebun Tobasari. cita perusahaan. 5. Terdapat 52,4% variabel 3. Untuk lebih meningkatkan disiplin produktivitas karyawan dapat kerja sebaiknya PT. Perkebunan dijelaskan oleh disiplin kerja, Nusantara IV Kebun Tobasari sedangkan sisanya 47,6% dapat menciptakan aturan-aturan yang dijelaskan oleh faktor-faktor lain lebih jelas dan terkoordinir dengan yang tidak diteliti oleh penelitian ini. baik, sehingga karyawan dapat Berarti terjalin hubungan yang erat bekerja lebih loyal dan mentaati antara disiplin kerja terhadap aturan-aturan tersebut. produktivitas karyawan pada PT. 4. Dapat digunakan beberapa alternatif Perkebunan Nusantara IV Kebun cara dalam mematuhi aturan kerja Tobasari. yaitu salah satunya dengan memberi sanksi kepada karyawan, agar Saran karyawan lebih termotivasi lagi 1. Disiplin kerja karyawan pada PT. bekerja secara optimal dan Perkebunan Nusantara IV Kebun produktivitas kerja akan lebih baik. Tobasari, walaupun sudah dalam 5. Dalam meningkatkan produktivitas kategori baik diharapkan kepada hendaknya pimpinan dapat seluruh karyawan untuk dapat meningkatkan efisiensi waktu dan mempertahankan bahkan meningkatkan disiplin kerja tersebut. efektivitas kerja karyawan. Dengan meningkatnya disiplin kerja, DAFTAR PUSTAKA maka secara tidak langsung dapat Hasibuan, Malayu. 2000. Manajemen pula menaikkan atau meningkatkan Sumber Daya Manusia. Jakarta: produktivitas kerja karyawan yang Bumi Aksara. akan menghasilkan peningkatan Robbins, Stephen P dan Timothy A. keuntungan bagi perusahaan. Judge. 2009. Perilaku Organisasi. 2. Untuk dapat meningkatkan disiplin Jakarta: Salemba Empat kerja dan produktivitas karyawan, Satrohadiwiryo, B. Siswanto. 2002. maka faktor yang dinilai masih Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. sangat rendah yaitu hubungan Jakarta: Bumi Aksara kemanusiaan baik antara atasan dan Siagian, Sondang P. 2011. Manajemen bawahan maupun antar sesama Sumber Daya Manusia. Jakarta: pegawai harus diselaraskan sehingga Bumi Aksara. tercipta hubungan yang baik dan Sirait, Justine. 2006. Memahami harmonis. Perhatian dan Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber pengawasan kerja dari pimpinan Daya Manusia dalam Organisasi. sangat dibutuhkan agar karyawan Jakarta: Penerbit Grasindo. dapat lebih bersemangat dalam melaksanakan tugasnya serta dapat 20 Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No.1 (Januari – Juni 2017) Siswanto, B. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti. 2011. Analisis Data Untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Medan: USU Press. Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Kencana. Wursanto. 2000. Manajemen Kepegawaian. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Yuli, Sri Budi Cantika. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang: UMM Press.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional