Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI

KERJA KARYAWAN
(Studi pada PT BPR Gunung Ringgit Malang)

Jundah Ayu Permatasari


Mochammad Al Musadieq
Yuniadi Mayowan
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E.mail : jundahayu@gmail.com

Abstract
The background of this research is the implication of work discipline and work motivation due to increasing
employee work achievement. The objective of this research is to explain the influence of variable of Work
Dicipline and Work Motivation simultaneously and partially on Employee Work Achievement. The research
type is explanatory research.This research use saturated sampling. The instrument that used in this research
is questionnaire which is distributed to 30 employees of PT BPR Gunung Ringgit. Data analysis uses
descriptive analysis, multiple linier regression analysis, F test, and t test supported by SPSS program v 18.0.0.
Result of multiple linier regression indicates that simultaneously and partially variable of Work Dicipline and
Work Motivation have significant influence on Employee Work Achievement. Variable work dicipline has
dominance impact on the employee work achievement.

Keyword : Work discipline, work motivaton, employee work achievement

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penerapan disiplin kerja dan motivasi kerja guna meningkatkan prestasi
kerja karyawan pada PT BPR Gunung Ringgit Malang. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh
variabel Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja secara simultan dan juga parsial terhadap Prestasi Kerja Karyawan.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Teknik
sampel yang digunakan dalam peneitian ini adalah sampel jenuh. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner yang disebarkan kepada 30 responden di PT BPR Gunung Ringgit Malang. Analisis data yang
digunakan yaitu analisis deskriptif, analisis regresi linier berganda, uji F dan uji t dengan bantuan SPSS v
18.0.0. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkkan bahwa secara simultan dan parsial variabel
Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Prestasi Kerja Karyawan.
Variabel yang memiliki pengaruh dominan dalam penelitian ini adalah variabel disiplin kerja.

Kata Kunci : Disiplin kerja, Motivasi kerja, Prestasi Kerja Karyawan

PENDAHULUAN
Setiap perusahaan memiliki berbagai utama terwujudnya tujuan suatu organisasi atau
macam bagian penting untuk dapat menunjang perusahaan.
berlangsungnya kegiatan perusahaan dan Sumber daya manusia sangat penting dalam
membantu dalam mencapai tujuan perusahaan. suatu perusahaan, maka sebuah perusahaan
Sumber daya manusia adalah salah satu dari dipandang perlu untuk dapat mengatur dan
berbagai macam bagian penting tersebut. Manusia mendayagunakannya dengan baik agar tujuan
adalah komponen terpenting penggerak perusahaan tercapai. Tujuan perusahaan akan lebih
perusahaan. Manusia yang merumuskan strategi mudah tercapai bila karyawannya memiliki
dalam perusahaan, manusia yang melakukan prestasi yang baik. Prestasi yang baik dipengaruhi
proses produksi, manusia yang melayani oleh disiplin kerja yang baik pula dari
konsumen, dan pada akhirnya manusialah faktor karyawannya.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015| 1


Administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Menurut Rivai (2010:825), Disiplin kerja dengan masyarakat. Kegiatan usaha BPR
adalah alat yang digunakan para manajer untuk konvensional dirinci dalam Undang-Undang
berkomunikasi dengan karyawan agar mereka Nomor 10 tahun 1998. Menurut Gazali dan Usman
bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta (2012:165), kegiatan usaha BPR konvensional
sebagai suatu upaya untuk meningkatkan dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998,
kesadaran norma-norma sosial yang berlaku. Hal meliputi :
ini berarti di dalam membentuk sikap disiplin, 1. Menghimpun dana masyarakat dalam
manajer harus dapat mengkomunikasikan segala bentuk simpanan yang berupa deposito
norma-norma yang berlaku dalam perusahaan agar berjangka, tabungan, atau bentuk
membentuk kesadaran karyawan untuk mematuhi lainnya yang dipersamakan dengan itu.
aturan yang ada. Disiplin kerja dapat dibentuk 2. Memberikan kredit.
melalui latihan, pendidikan atau kebiasaan dengan 3. Menempatkan dana dalam bentuk
keteladanan tertentu. Selain mengkomunikasikan Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
aturan dengan baik, manajer atau pemimpin juga deposito, sertifikat deposito, atau
berperan penting sebagai teladan bagi para tabungan pada bank lain.
bawahannya. Tingkat disiplin kerja yang baik pada
akhirnya akan meningkatkan prestasi kerja TINJAUAN PUSTAKA
karyawan. Disiplin Kerja
Selain disiplin kerja, hal lain yang 1. Pengertian Disiplin Kerja
mempengaruhi prestasi kerja karyawan adalah Menurut Hasibuan (2009:193), Disiplin
motivasi kerja. Motivasi kerja merupakan suatu merupakan kesadaran serta kesediaan seseorang
usaha yang dapat meningkatkan semangat kerja untuk mentaati peraturan yang ada di dalam
pegawai untuk melakukan tugas serta tanggung organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku.
jawabnya. Menurut McCormick dalam buku Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan
Mangkunegara (2009:94) Work motivation is bahwa disiplin kerja merupakan kesediaan
defined as conditions which influence the arousal, karyawan untuk menaati aturan serta norma-norma
direction, and maintenance of behaviors relevant yang berlaku di dalam perusahaan baik itu aturan
in work settings. Artinya, motivasi kerja yang tertulis maupun aturan yang tidak tertulis.
dibutuhkan untuk membangkitkan semangat kerja Disiplin kerja merupakan suatu bentuk
karyawan. Motivasi kerja juga diperlukan guna pengendalian diri dan juga dilaksanakan secara
memelihara perilaku dan sikap yang berhubungan teratur sebagai indikator tingkat kesungguhan kerja
dengan lingkungan kerja sehingga motivasi kerja karyawan.
harus diberikan secara terus menerus kepada
karyawan. 2. Tujuan Disiplin Kerja
Karyawan yang memiliki motivasi kerja Tujuan disiplin kerja menurut Simamora
yang besar akan mempunyai semangat yang lebih (2006:611) :
besar pula untuk menjalankan tugas yang a. Tujuan utama disiplin kerja adalah untuk
diberikan. Motivasi kerja dapat berasal dari dalam memastikan perilaku karyawan
diri karyawan itu sendiri maupun dari luar diri konsisten sesuai dengan aturan
karyawan itu sendiri. Perusahaan harus memiliki perusahaan. Aturan dibuat untuk tujuan
strategi-strategi yang dapat mendorong timbulnya organisasi yang lebih jauh. apabila
motivasi karyawan dalam bekerja. Sama halnya sebuah aturan dilanggar maka efektivitas
dengan disiplin kerja, motivasi kerja juga sangat organisasi akan berkurang sampai
dibutuhkan untuk mendorong prestasi kerja tingkat tertentu, tergantung pada
karyawan yang pada akhirnya akan memperlancar kerasnya pelanggaran. Penyelia
tugas-tugas perusahaan. seharusnya mengetahui bahwa tindakan
Segala macam organisasi bisnis apapun disipliner dapat menjadi kekuatan positif
bentuknya akan memerlukan prestasi kerja bagi perusahaan disaat tindakan itu
karyawan untuk mewujudkan tujuan diterapkan secara bertanggung jawab
perusahaannya. Organisasi bisnis yang dan juga adil. Perusahaan akan
mengandalkan prestasi kerja karyawan sebagai aset beruntung apabila penyusunan dan
utama salah satunya adalah perusahaan jasa. Bank penerapan kebijakan disipliner efektif.
Pengkreditan Rakyat (BPR) adalah salah satu Tanpa adanya disiplin yang sehat,
contoh perusahaan jasa yang berhubungan erat

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
efektivitas perusahaan akan sangat Motivasi Kerja
terbatas. 1. Pengertian Motivasi Kerja
b. Tujuan disiplin yang kedua adalah untuk Motivasi diartikan sebagai hal yang dapat
menumbuhkan atau mempertahankan mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
rasa hormat dan saling percaya di antara Motivasi kerja dapat berasal dari luar diri karyawan
penyelia dan bawahannya. Pengenaan ataupun dari dalam diri karyawan itu sendiri.
tindakan disiplin yang benar tidak hanya Menurut Greenberg dan Baroon dalam Wibowo
memperbaiki perilaku karyawan, tetapi (2014:322), Motivasi merupakan serangkaian
juga akan meminimalkan masalah proses membangkitkan (arouse), mengarahkan
disipliner di masa yang akan datang (direct) dan menjaga (maintain) perilaku manusia
melalui hubungan yang positif di antara menuju pada pencapaian tujuan.
penyelia-bawahan.
c. Tindakan disipliner dapat pula 2. Tujuan Motivasi Kerja
membantu karyawan supaya menjadi Tujuan motivasi kerja menurut Hasibuan
lebih produktif, dengan demikian (2009:146) adalah sebagai berikut :
menguntungkannya dalam jangka a. Meningkatkan moral dan juga kepuasaan
panjang. kerja diantara para karyawan.
d. Tindakan disipliner yang efektif dapat b. Meningkatkan produktivitas.
memacu individu karyawan untuk c. Mempertahankan kestabilan di dalam
meningkatkan prestasi kerja (kinerja) perusahaan.
yang pada akhirnya menghasilkan d. Meningkatkan sikap disiplin para
pencapaian bagi individu bersangkutan. karyawan.
Berdasarkan pendapat di atas dapat e. Pengadaan karyawan yang efektif.
disimpulkan bahwa disiplin kerja dibutuhkan agar f. Menciptakan suasana dan juga hubungan
karyawan konsekuen, konsisten, taat asas, dan kerja yang baik antar atasan dengan
bertanggung jawab atas tugas yang diamanahkan karyawan maupun antar sesama karyawan.
kepadanya. g. Meningkatkan loyalitas, kreatifitas, serta
partisipasi karyawan.
3. Indikator Disiplin Kerja h. Meningkatkan kesejahteraan hidup
Adapun indikator disiplin kerja menurut Alfred karyawan.
R. Lateiner dalam Soedjono (2002:72) adalah : i. Meningkatkan rasa tanggung jawab
a. Ketepatan waktu karyawan terhadap tugas-tugas yang
Jika karyawan datang ke kantor tepat diberikan.
waktu, pulang kantor tepat waktu, serta j. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-
karyawan dapat bersikap tertib maka dapat alat dan juga bahan baku.
dikatakan karyawan tersebut memiliki
displin kerja yang baik. 3. Jenis Motivasi Kerja
b. Pemanfaatan sarana Jenis Motivasi Kerja menurut Hasibuan
Karyawan yang berhati-hati dalam (2009:150), yaitu :
menggunakan peralatan kantor untuk a. Motivasi Positif atau insentif positif
menghindari terjadinya kerusakan pada alat Motivasi positif yaitu manajer
kantor merupakan cerminan karyawan memotivasi bawahan dengan cara
yang memiliki disiplin kerja yang baik. memberikan hadiah untuk karyawan
c. Tanggung jawab yang tinggi yang berprestasi. Sehingga, semangat
Karyawan yang selalu menyelesaikan tugas kerja bawahan akan meningkat karena
yang dibebankan kepadanya sesuai dengan umumnya manusia senang menerima
prosedur dan bertanggung jawab terhadap suatu hal yang baik.
hasil kerjanya, dapat pula dikatakan
memiliki disiplin kerja yang tinggi. b. Motivasi Negatif atau insentif negatif
d. Ketaatan terhadap aturan kantor Motivasi negatif yaitu manajer
Karyawan yang memakai seragam sesuai memotivasi bawahan dengan cara
aturan, mengenakan kartu tanda identitas, memberi hukuman kepada tindakan
ijin apabila tidak masuk kantor, juga pelanggaran. Melalui motivasi negatif
merupakan cerminan disiplin yang tinggi. semangat bekerja karyawan dalam

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
waktu pendek akan meningkat karena Bawahan sebaiknya diberi informasi
para karyawan takut dihukum, tetapi tentang segala sesuatu yang
dalam jangka waktu panjang akan berhubungan dengan usaha pencapaian
berakibat kurang baik. tugas.
c. Prinsip mengakui andil bawahan
4. Teori Motivasi Motivasi kerja bawahan dapat
Teori ERG dikemukakan oleh Clayton ditingkatkan apabila atasan selalu
Alderfer, dan merupakan bentuk pengembangan bersedia untuk mengakui bawahan
dari teori motivasi Maslow. Menurut mempunyai andil di dalam usaha
Mangkunegara (2009:98) teori ERG merupakan pencapaian tujuan.
refleksi dari nama tiga dasar kebutuhan, yang d. Prinsip pendelegasian wewenang
maliputi : Manajer perlu memberikan otoritas
1) Existence needs. Kebutuhan ini kepada bawahan untuk memutuskan
berhubungan dengan fisik dari sesuatu yang mempengaruhi hasil kerja.
eksistensi pegawai yang merupakan Lebih banyak atasan mengizinkan
kebutuhan dasar. Contohnya seperti bawahan untuk membuat keputusan-
makan, minum, pakaian, bernapas, keputusan sendiri, sehubungan dengan
gaji, keamanan kondisi kerja, fringe pekerjaan yang dilakukannya. Lebih
benefits. banyak bawahan akan merasa sangat
2) Related needs. Kebutuhan terlibat secara emosional dengan tujuan
interpersonal, yaitu kebutuhan akan yang akan dicapai.
interaksi atau kebutuhan sosial dalam e. Prinsip memberikan perhatian timbal
lingkungan kerja. balik
3) Growth needs. Kebutuhan untuk Dengan menunjukkan perhatian yang
mengembangkan dan meningkatkan tulus terhadap keinginan dan tujuan
potensi pribadi. Hal ini berhubungan yang ingin dicapai bawahan, maka
dengan kemampuan dan kecakapan atasan telah berusaha menaikkan
pegawai. keinginan bawahan untuk menunjukkan
Menurut Siagian (2014:290) apabila teori pula perhatiannya dalam menolong
Alderfer dilihat lebih lanjut akan terlihat bahwa : perusahaan untuk mencapai tujuan.
1) Semakin tidak terpenuhinya suatu
kebutuhan tertentu, maka akan Prestasi Kerja Karyawan
semakin besar pula keinginan untuk 1. Pengertian Prestasi Kerja Karyawan
memuaskannya. Menurut Mangkunegara (2009:67), Istilah
2) Kuatnya keinginan memuaskan prestasi kerja (kinerja) berasal dari kata job
kebutuhan yang lebih tinggi semakin performance atau actual performance. Prestasi
besar apabila kebutuhan yang lebih kerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan
rendah telah terpenuhi. kuantitas yang dicapai oleh karyawan sesuai
3) Sebaliknya, semakin sulit memuaskan dengan tanggung jawab yang diberikan
kebutuhan yang lebih tinggi, maka kepadanya. Sehingga, prestasi kerja karyawan
akan semakin besar keinginan untuk merupakan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan,
memuaskan kebutuhan yang lebih organisasi atau perusahaan yang dipengaruhi oleh
mendasar. kegiatan operasional di dalam perusahaan.

5. Prinsip-prinsip dalam memotivasi 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi


karyawan Kerja Karyawan
Menurut Rivai (2004:241-242), prinsip- Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
prinsip dalam memotivasi karyawan : kerja karyawan menurut Mangkunegara (2009:67)
a. Prinsip Partisipasi adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor
Atasan sebaiknya memberikan motivasi (motivation). Hal ini sesuai dengan
kesempatan kepada bawahan untuk ikut pendapat Keith Davis (1964:484) yang
berpartisipasi di dalam menentukan merumuskan bahwa:
tujuan kerja yang ingin dicapai. Human performance = Ability + Motivation
b. Prinsip komunikasi Motivation = Attitude + Situation

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Ability = Knowledge + Skill daftar pernyataan-pernyataan tertulis yang
diberikan kepada responden untuk ditanggapi.
3. Pengukuran Prestasi Kerja Karyawan
Dharma (2003:335) mengemukakan 2. Metode Dokumentasi
bahwa, pada umumnya cara mengukur prestasi Dokumentasi adalah penelitian yang didapat
kerja karyawan mempertimbangkan tiga hal, yaitu melalui dokumen-dokumen perusahaan yang akan
kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu. Sehingga diteliti. Data dokumentasi dari perusahaan
indikator yang digunakan untuk mengukur prestasi meliputi, sejarah perusahaan, data mengenai
kerja adalah : karyawan, struktur organisasi beserta tugas
a. Pengukuran kuantitas, meliputi masing-masing jabatan.
pengukuran terhadap keluaran atau
output dari proses atau pelaksanaan Analisis Data
kegiatan. Hal ini berkaitan dengan 1. Analisis Deskriptif
jumlah keluaran atau jumlah hasil kerja Analisis deskriptif digunakan untuk
yang dihasilkan. memberikan gambaran tentang karakteristik dan
b. Pengukuran kualitas, keluaran yang sebagaimana adanya serta menyusun tabel
mencerminkan pengukuran tingkat distribusi frekuensi dengan menggunakan data
kepuasan atau kualitas dari hasil kuesioner yang telah diberikan kepada responden.
pekerjaan yaitu seberapa baik pekerjaan Berdasarkan skor yang diperoleh pada masing-
yang telah dihasilkan. Hal ini berkaitan masing item variabel tersebut kemudian dianalisis
dengan bentuk keluaran. guna mengungkapkan fenomena yang terdapat
c. Pengukuran ketepatan waktu, berkaitan pada setiap variabel sesuai dengan persepsi
dengan waktu dalam pengerjaan tugas responden yang mana hal tersebut nantinya
karyawan. digunakan sebagai masukan bagi perusahaan
dimana penelitian ini dilakukan.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian 2. Uji Asumsi Klasik
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik
explanatory research dengan pendekatan untuk menguji apakah model regresi dalam
kuantitatif sebab penelitian ini bertujuan untuk penelitian ini telah baik dan tidak bias. Uji asumsi
menjelaskan pengaruh disiplin kerja dan motivasi klasik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
kerja terhadap prestasi kerja karyawan. a. Uji Normalitas
b. Uji Multikolineritas
Populasi dan Sampel c. Uji Autokorelasi
Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh d. Uji Heterokedastisitas
karyawan tetap PT BPR Gunung Ringgit yang
memiliki masa kerja satu tahun atau lebih. Populasi 3. Analisis Regresi Linier Berganda
dalam penelitian ini berjumlah kurang dari 100 Analisis linier berganda ini untuk menyatakan
orang, sehingga objek yang akan diteliti dalam seberapa besar pengaruh naik turunnya nilai
penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap PT variabel terikat terhadap dua atau lebih variabel
BPR Gunung Ringgit yang berjumlah 30 orang bebas. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda
karyawan. akan diperoleh nilai koefisien regresi yang
menunjukkan besarnya pengaruh dari masing-
masing variabel independen yaitu Disiplin Kerja
Metode Pengumpulan Data dan Motivasi Kerja terhadap variabel dependen
1. Metode Kuisioner yaitu Prestasi Kerja Karyawan
Menurut Hadjar dalam Taniredja dan
Mustafidah (2011:44), Kuesioner (angket) adalah 4. Uji Hipotesis
daftar pertanyaan ataupun pernyataan mengenai a. Uji F (Uji Simultan)
topik tertentu yang diberikan kepada subyek, baik Uji F dilakukan guna mengetahui
secara individu atau kelompok, untuk pengaruh antar kedua variabel independen
mendapatkan informasi tertentu contohnya seperti yaitu Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja
preferensi, keyakinan, minat dan perilaku. secara bersama-sama terhadap variabel
Penelitian ini menggunakan kuesioner yang berisi dependen yaitu Prestasi Kerja Karyawan.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
b. Uji t (parsial)
Uji t dilakukan guna mengetahui masing- Tabel 1. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
masing sumbangan variabel independen
yaitu Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Model Unstandardize
secara parsial terhadap variabel dependen d Coefficients
Std.
yaitu Prestasi Kerja Karyawan. B Error T Sig.
1 (Constant) 0,848 1,965 0,43 0,67
HASIL DAN PEMBAHASAN 1 0
1. Analisis Deskriptif Disiplin Kerja (X1) 0,418 0,142 2,94 0,00
Berdasarkan analisis deskriptif, pada variabel 5 7
Disiplin Kerja untuk total nilai rata-rata atau grand Motivasi Kerja (X2) 0,408 0,177 2,31 0,02
mean menunjukkan nilai sebesar 3,8532, yang 0 9
artinya berada pada kategori baik. Ini R 0,797
menggambarkan bahwa Disiplin Kerja yang R Square 0,635
terdapat pada PT BPR Gunung Ringgit sudah Adjusted R Square
Sig
0,608
terlaksana dengan baik. Pada variabel Motivasi
0,000
Kerja, total nilai rata-rata atau grand mean
a. Dependent Variable: Prestasi Kerja Karyawan (Y)
menunjukkan nilai sebesar 2,9666 yang artinya
berada pada kategori cukup baik. Hal ini Berdasarkan hasil analisis regresi linier
menggambarkan bahwa motivasi kerja yang ada berganda tersebut, maka diperoleh persamaan
pada PT BPR Gunung Ringgit sudah terlaksana sebagai berikut :
dengan cukup baik. Pada variabel Prestasi Kerja Y = a + b1X1 + b2X2
Karyawan, total nilai rata-rata atau grand mean Y = 0,848+ 0,418 X1 + 0,408 X2
menunjukkan nilai sebesar 3,375 yang berarti a. Nilai konstanta 0,848, menunjukkan apabila
berada pada kategori baik. Hal tersebut variabel Disiplin Kerja (X1) dan Motivasi
menggambarkan bahwa karyawan PT BPR Kerja (X2) adalah sebesar 0, maka Prestasi
Gunung Ringgit dapat menyelesaikan pekerjaan Kerja Karyawan (Y) adalah sebesar 0,848.
dengan baik dari segi kualitas, kuantitas, serta Hal ini berarti, tanpa adanya atau sebelum
ketepatan waktu. variabel Disiplin Kerja (X1) dan Motivasi
Kerja (X2) dalam perusahaan maka besarnya
2. Analisis Regresi Linier Berganda Prestasi Kerja Karyawan (Y) adalah sebesar
Analisis regresi linier berganda, digunakan 0,848.
untuk menghitung seberapa besar pengaruh antara b. Prestasi Kerja Karyawan (Y) akan
variabel bebas, yaitu Disiplin Kerja (X1) dan mengalami peningkatan sebesar 0,418 satuan
Motivasi Kerja (X2) terhadap variabel terikat yaitu untuk setiap tambahan satu satuan Disiplin
Prestasi Kerja Karyawan (Y). Analisis regresi Kerja (X1). Sehingga, apabila Disiplin Kerja
linier berganda dalam penelitian ini menggunakan mengalami peningkatan 1 satuan, maka
Program SPSS v 18.0.0 guna memperoleh besarnya Prestasi Kerja Karyawan juga akan turut
nilai pengaruh variabel bebas terhadap variabel mengalami peningkatan sebesar 0,418 satuan
terikat melalui hubungan variabel Disiplin Kerja dengan asumsi variabel yang lainnya
(X1) dan variabel Motivasi Kerja (X2) terhadap dianggap konstan.
variabel Prestasi Kerja Karyawan (Y) dengan c. Prestasi Kerja Karyawan (Y) akan meningkat
signifikan 5% (alpha = 0,05). Hasil uji regresi sebesar 0,408 satuan untuk setiap tambahan 1
linier berganda dalam penelitian ini, yaitu: satuan Motivasi Kerja (X2). Sehingga,
apabila Motivasi Kerja mengalami
peningkatan 1 satuan, maka Prestasi Kerja
Karyawan juga akan turut meningkat sebesar
0,408 satuan dengan asumsi variabel yang
lainnya dianggap konstan.
d. Nilai R adalah sebesar 0,797, termasuk dalam
kategori kuat untuk hubungan variabel bebas
secara keseluruhan yaitu Disiplin Kerja (X1)
dan Motivasi (X2) terhadap Variabel terikat
yaitu Prestasi Kerja Karyawan (Y)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
e. Nilai R Square yaitu sebesar 0,635, hal sedangkan ttabel adalah sebesar 2,05183.
tersebut berarti bahwa 63,5% variabel bebas, Karena t hitung > t tabel yaitu 2,310 >
yaitu Disiplin Kerja (X1) dan Motivasi Kerja 2,05183 atau nilai sig t (0,029) < =
(X2) mempengaruhi variabel terikat yaitu 0,05, maka pengaruh Motivasi Kerja
Prestasi Kerja Karyawan (Y). Sedangkan (X2) terhadap Prestasi Kerja Karyawan
sebesar 36,5%, variabel Prestasi Kerja (Y) adalah signifikan. Kesimpulannya,
Karyawan (Y) dipengaruhi oleh variabel H0 ditolak dan H3 diterima sehingga hal
variabel lain yang tidak diteliti dalam ini berarti terdapat pengaruh parsial
penelitian ini. yang signifikan oleh Motivasi Kerja
terhadap Prestasi Kerja Karyawan.
3. Uji Hipotesis Berdasarkan hasil seluruh analisis
a. Uji Simultan (Uji F) dalam penelitian ini, dapat disimpulkan
Uji F dipergunakan untuk mengetahui bahwa Disiplin Kerja dan Motivasi
pengaruh antara kedua variabel Kerja mempunyai pengaruh yang
independen yaitu Disiplin Kerja (X1) signifikan terhadap Prestasi Kerja
dan Motivasi Kerja (X2) secara Karyawan secara simultan dan juga
simultan atau bersama-sama terhadap parsial. Diantara kedua variabel bebas
variabel dependen yaitu Prestasi Kerja tersebut yang memiliki pengaruh paling
Karyawan (Y). Berdasarkan hasil dari dominan terhadap Prestasi Kerja
nilai Ftabel dengan nilai (alpha) adalah Karyawan adalah Disiplin kerja, karena
sebesar 0,05 dan degree of freedom memiliki nilai koefisien beta dan t hitung
regression adalah sebesar 2 dan nilai paling besar.
degree of freedom residual adalah
sebesar 27, didapatkan nilai Ftabel KESIMPULAN DAN SARAN
sebesar 3,35 sehingga, kesimpulannya 1. Kesimpulan
adalah bahwa nilai Fhitung > Ftabel yaitu Berdasarkan hasil penelitian serta analisis
23,447 > 3,35, maka H0 ditolak dan H1 data yang telah dilakukan terhadap karyawan PT
diterima atau terdapat pengaruh BPR Gunung Ringgit mengenai Pengaruh Disiplin
simultan yang signifikan antara Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Prestasi Kerja
Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Karyawan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
terhadap Prestasi Kerja Karyawan. berikut :
Nilai sig < 0,05 , maka kesimpulannya 1. Disiplin Kerja (X1) dan Motivasi Kerja
H0 ditolak dan H1 diterima atau (X2), mempunyai pengaruh yang signifikan
terdapat pengaruh simultan yang secara simultan terhadap Prestasi Kerja
signifikan antara Disiplin Kerja dan Karyawan (Y) di PT BPR Gunung Ringgit.
Motivasi Kerja terhadap Prestasi Kerja Hal ini dapat ditunjukkan dengan hasil
Karyawan. perhitungan nilai Fhitung > Ftabel yaitu 23,447
b. Uji Parsial (Uji t) > 3,35 dan signifikansi 0,000 < 0,05
Uji t antara Disiplin Kerja (X1) dengan sehingga, keputusannya adalah H1 diterima
Prestasi Kerja Karyawan (Y) dan H0 ditolak. Disiplin kerja dan Motivasi
menunjukkan thitung sebesar 2,945 kerja memiliki kontribusi yang sangat besar
sedangkan ttabel sebesar 2,05183. dalam rangka meningkatkan prestasi kerja
Karena t hitung > t tabel yaitu 2,945 > karyawan. Karyawan yang menaati aturan
2,05183 atau nilai sig t 0,007 < = 0,05 perusahaan serta memiliki semangat kerja
maka pengaruh variabel Disiplin Kerja yang tinggi akan diiringi dengan
(X1) terhadap Prestasi Kerja Karyawan peningkatan prestasi kerjanya pula.
(Y) adalah signifikan. Kesimpulannya, Dimana, sikap taat aturan tersebut
H0 ditolak dan H2 diterima sehingga hal tercermin melalui kedisiplinan dalam
ini berarti terdapat pengaruh parsial mengerjakan tugas-tugas sehingga semua
yang signifikan oleh Disiplin Kerja pekerjaan selalu selesai sesuai target yang
terhadap Prestasi Kerja Karyawan. ditentukan. Adanya motivasi kerja yang
Uji t antara Motivasi Kerja (X2) dengan baik juga akan meningkatkan prestasi kerja
Prestasi Kerja Karyawan (Y) karyawan, sebab dalam mencapai
menunjukkan thitung sebesar 2,310

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
tujuannya, karyawan akan cenderung yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
meningkatkan prestasi kerjanya. oleh PT BPR Gunung Ringgit :
2. Disiplin Kerja (X1) memiliki pengaruh 1. Diharapkan perusahaan dapat
yang signifikan terhadap Prestasi Kerja mempertahankan serta meningkatkan
Karyawan (Y), hal ini ditunjukkan dengan Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja yang ada
hasil dengan thitung > ttabel yaitu 2,945 > dalam perusahaan, agar Prestasi Kerja
2,05183 atau nilai sig t (0,007) < = 0,05 Karyawan juga mengalami peningkatan.
sehingga H2 diterima dan H0 ditolak. 2. Dilihat dari nilai mean pada variabel Disiplin
Karyawan yang memiliki disiplin yang Kerja memiliki nilai terendah pada item
tinggi akan cenderung menyelesaikan merapikan alat-alat kantor apabila telah
pekerjaan tepat waktu sehingga dapat selesai digunakan. Sebaiknya PT BPR
memenuhi target yang ditentukan Gunung Ringgit dapat menumbuhkan tingkat
perusahaan, dimana tercapainya target kesadaran dan kedisiplinan kepada para
perusahaan ini merupakan indikator dari karyawan untuk dapat menggunakan
prestasi kerja karyawan. Disiplin adalah peralatan kantor sesuai kebutuhan dan dapat
ketaatan karyawan terhadap segala aturan menjaga kebersihan dan kerapihan dalam
yang berlaku dalam perusahaan. Manakala menggunakan peralatan kantor.
karyawan patuh terhadap aturan 3. Dilihat dari nilai mean pada variabel
perusahaan maka tindakan tersebut dapat Motivasi Kerja memiliki nilai terendah pada
mencegah dirinya untuk terkena sanksi item peluang untuk mengembangkan karier
perusahaan sehingga hal tersebut juga di perusahaan. Sebaiknya perusahaan harus
berimplikasi kepada prestasi kerjanya. lebih memberikan peluang bagi karyawan
3. Motivasi Kerja (X2) memiliki pengaruh untuk mengembangkan karier di perusahaan
yang signifikan terhadap Prestasi Kerja sehingga karyawan lebih termotivasi dalam
Karyawan (Y). Hasil perhitungan uji t yaitu melakukan pekerjaannya.
dengan thitung > ttabel adalah sebesar 2,310 > 4. Mengingat variabel bebas dalam penelitian
2,05183, nilai sig t sebesar (0,029) < = ini merupakan hal yang sangat penting dalam
0,05 kesimpulannya, H3 diterima dan H0 mempengaruhi Prestasi Kerja karyawan
ditolak. Motivasi kerja merupakan suatu diharapkan hasil penelitian ini dapat
kondisi yang mendorong munculnya digunakan sebagai bahan acuan untuk
semangat karyawan untuk bekerja. penelitian selanjutnya. Selain itu untuk
Motivasi kerja muncul sebab seseorang penelitian selanjutnya dapat
memiliki keinginan atau kebutuhan mempertimbangkan dan mengembangkan
terhadap sesuatu. Karyawan yang memiliki variabel-variabel lain yang mempengaruhi
keinginan untuk memenuhi kebutuhannya prestasi kerja karyawan yang tidak diteliti
pasti akan senantiasa bekerja keras untuk dalam penelitian ini.
meningkatkan prestasi kerjanya sehingga
tujuannya dapat terpenuhi. Sehingga DAFTAR PUSTAKA
apabila karyawan memiliki motivasi kerja Dharma.2003. Manajemen Supervisi. Jakarta:
yang tinggi maka prestasi kerjanya juga Grafindo
akan semakin tinggi. Gozali, Djoni S dan Rachmadi Usman. 2012.
4. Disiplin Kerja (X1), berdasarkan koefisien Hukum Perbankan. Jakarta : Sinar Grafika
beta pada hasil uji regresi linier berganda
mempunyai nilai yang lebih tinggi Hasibuan, M. Malayu S.P. 2009. Manajemen
dibandingkan dengan Motivasi Kerja, Sumber Daya Manusia. Edisi revisi.
sehingga dapat dikatakan bahwa Disiplin Cetakan ke-12. Jakarta : Bumi Aksara
Kerja (X1) memiliki pengaruh yang Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Manajemen
dominan terhadap variabel Prestasi Kerja Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Karyawan (Y) di PT BPR Gunung Ringgit. Bandung : Rosda
2. Saran Nawawi, Ismail. 2013. Budaya Organisasi,
Berkaitan dengan hasil penelitian yang Kepemimpinan, dan Kinerja. Jakarta :
telah dilakukan, terdapat beberapa saran-saran Kencana

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Rivai, Veithzal. 2004. Kiat Memimpin dalam Abad
ke-21. Jakarta : Grafindo
2010. Manajemen Sumber Daya
Manusia untuk Perusahaan. Jakarta :
Rajawali Pers
Robbins, P. Stephen. 2008. Buku 1. Perilaku
Organisasi. Jakarta : Salemba Empat
Siagian, Sondang P. 2014. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara
Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta : STIE YKPN
Soedjono, Imam. 2002. Teknik memimpin Pegawai
dan Pekerja. Jakarta: Aksara Baru
Sutrisno, Edy. 2014. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Edisi 1. Cetakan ke-16.Jakarta :
Kencana
Taniredja, Tukiran dan Mustafidah Hidayati. 2011.
Penelitian Kuantitatif. Bandung : Alfabeta
Wibowo. 2014. Manajemen Kinerja. Jakarta :
Rajawali Pers

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015| 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai