PENDEKATAN HUKUM
Short Description /Silabus ringkas 1
Goals/
Tujuan Instruksional
Umum (TIU)
1. 6
Perencanaan/ Fungsi-fungsi Pengembangn/
Planning MSDM Development
11 7
Pemberhentia Kompensasi/
n/Separation Compensation
9 8
10
Pemeliharaan/ Pengintegrasi
Kedisplinan
Maintenance an/Integration
Fungsi Pengintegrasian
Kegiatan menyatukan keinginan karyawan
dankepentingan perusahaan agar terciptakerjasama
yang memberikan kepuasan dan saling menguntungkan
Cara pengintegrasian
-Hubungan antar manusia(human relation)
- Motivasi (motivotion)
- Kepemimpinan(leadership)
- Kesepakatna Kerja bersama
- Collective Bargaining
TUJUAN MSDM
Memungkinkan organisasi untuk mendapatkan dan
mempertahankan tenaga kerja yang cakap, dapat dipercaya dan
memiliki motivasi tinggi, sesuai yang diperlukan.
Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas yang melekat pada
manusia, kontribusi, kemampuan dan kecakapan mereka,
Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang
meliputi prosedur perekrutan dan seleksi “ yang diteliti”, sistem
kompensasi dan insentif yang tergantung pada kinerja.
Pengembangan manajemen serta aktivitas pelatihan yang
terkait kebutuhan bisnis
Mengembangkan praktik manajemen dengan komitmen tinggi
yang menyadari bahwa karyawan adalah stakeholder dalam
organisasi yang bernilai dan membantu mengembangkan iklim
kerja sama dan kepercayaan bersama.
Menciptakan iklim, di mana hubungan yang produkti dan
harmonis dapat dipertahankan melalui asosiasi antara
manajemen dengan karyawan.
Mengembangkan lingkungan, kerjasama tim dan
fleksibilitas untuk dapat berkembang.
Membantu organisasi untuk menyeimbangkan dan
mengadaptasikan kebutuhan stakeholder ( pemilik,
lembaga atau wakil pemerintah, manajemen, karyawan,
pelanggan, pemasok dan masyarakat luas );
Memastikan bahwa orang dinilai dan dihargai berdasarkan
apa yang mereka lakukan dan mereka capai;
Mengelola tenaga kerja yang beragam, memperhitungkan
perbedaan individu dan kelompok dalam kebutuhan
penempatan, gaya kerja dan aspirasi;
Memastikan bahwa kesamaan kesempatan tersedia untuk
semua;
Mengadopsi pendekatan etis untuk mengelola karyawan
yang didasarkan pada perhatian untuk karyawan, keadilan
dan transparansi;
Mempertahankan dan memperbaiki kesejahteraan fisik
dan mental karywan.
Pergeseran paradigma
MSDM
Terjadi pergeseran dari MSDM paradigma
lama yang memiliki fungsi spesialisasi
berkaitan dengan kegiatan administrasi yang
berhubungan dengan fungsi-fungsi operasional
MSDM (perekrutan, pelatihan,
pengupahan,dsb) ke paradigma baru yaitu
fungsi MSDM yang memiliki fungsi lebih strategi
dalam organisasi, departemen SDM berfungsi
dan bekerjasama secara integratif dengan
manajer lini lainnya dalam membuat
perencanaan secara terpadu yang sesuai
dengan kebutuhan organisasi
FAKTOR PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU
Sasaran o Keuntungan o Kepuasan Konsumen
o Produktivitas o Kualitas
o Individual o Team
Desain Pekerjaan o Efisiensi o Kualitas
o Produktivitas o Customization
o Standar o Inovasi
Struktur o Sentralisasi o Desentralisasi
oSedikit keterlibatan
manajer lini
o Persaingan
Komunikasi o Satu Arah o Dua Arah
o Top Down o Bottom Up
o Fokus ke Struktur o Fokus ke SDM
o Organisasi
DasarKompensasi Kinerja individual Team atau group
KARAKTERISTIK MSDM
Berorientasi pada komitmen
Menekankan integrasi strategi bisnis dengan SDM
Penggerak aktivitas manajemen puncak
Peningkatan kinerja SDM, kecakapan, kontribusi dan
keterampilan
Memberikan kontribusi bagi penciptaan dan
pemeliaharaan keunggulan kompetitif dan fokus
pada penambahan nilai
Menerapkan nilai-nilai budaya organisasi bagi
pengembangan organisasi
Hubungan karyawan bersifat unitaris daripada plilaris
Penekanan yang kuat pada penyampaian kualitas
kepada pelanggan serta kepuasan pelanggan
AKTIVITAS POKOK MSDM
Oleh manajer lini dan profesional SDM
Organisasi
- Design Organisasi, mengelompokkan secara bersama
secara integratif berbagai kepentingan dan aktivitas yang
akan dilaksanakan dan untuk mengefektifkan komunikasi
dalam pengambilan keputusan.
- Design Jabatan, memutuskan berdasarkan isi jabatan,
tugas dan tanggung jawab serta hubungan yang ada
antara pemegang jabatan dan orang-orang lain dalam
organisasi
- Pengembangan Organisasi, merencanakan dan
menerapkan program yang di design untuk memperbaiki
keefektifan fungsi organisasi dan perubahan
Hubungan Ketenagakerjaan, memperbaiki
kualitas hubungan ketenagakerjaan dengan
menciptakan iklim kepercayaan dan
pengembangan kontrak kearah yang lebih
positif dengan mengacu pada ketentuan
peraturan perundang-undangan
ketenagakerjaan
Penyumberdayaan,
- Melalui perencanaan SDM memperkirakan
permintaan tenaga kerja dimasa yang akan
datang meliputi kuantitas maupun kualitas.
- Perekrutan dan seleksi, untuk mendapatkan
jumlah dan kualitas tenaga kerj ayang
diperlukan oleh organisasi/ perusahaan
Manajemen kinerja, untuk mendapatkan
hasil yang lebih baik dari perusahaan, tim
dan individu dengan mengukur dan
mengelola kinerja dalam kerangka mencapai
sasaran serta persyaratan kecakapan yanng
disepakati, memperkirakan dan memperbaiki
kinerja memenuhi kebutuhan pelatihan dan
pengembangan bagi tenaga k
Pengembangan SDM melalui
- pembelajaran organisasi dan individu
- Pengembangan manajemen dan
- Manjemen karier
Manajemen Imbalan
- Sistem pembayaran yang layak, adil dan
transparan
- Imbalan Non-financial seperti pengakuan
peningkatan tanggungjawab yang
ditingkatkan dan peluang untuk berprestasi
Hubungan Karyawan
- Hubungan industrial,
- Keterlibatan dan partisipasi karyawan, dan
- Komunikasi
Tantangan yang bersumber
dari organisasi
Kebutuhan organisasi terhadap kapasitas kerja (work
force) akan selalu berubah mengikuti perubahan
waktu, perkembangan organisasi, bentuk
pengembangan organisasi, dan semakin kompleksnya
teknologi yang dipergunakan dalam organisasi
tersebut.
Maka seorang manajer SDM yang bertugas mengelola
SDM di dalam organisasi tersebut harus mampu
merencanakan, mengorgniasasikan, mengarahkan,
dan mengendalikan program-program pengadaan,
pengembangan dan pemeliharaan tenaga kerja sesuai
dengan kebutuhan organisasi ybs.
Kekuatan kerja (work force) yang ada
dalam suatu organisasi tentunya terdiri
dari manusia-manusia yang mempunyai
barbagai pebedaan, baik tipe, sikap, dan
pandangannya. Oleh karena itu,
kekuatan kerja inipun akan selalu
mengalami perubahan, baik dalam
komposisi bauran maupun nilainya,
yang terjadi mengikuti perubahan dalam
kebutuhan, sikap, pandangan, dan tata
nilai dari manusia-manusia didalamnya.
Mengapa Perencanaan Sumber
Daya Manusia itu Penting ?
A. Kepentingan individu tenaga kerja sendiri.
Bagaimana kemampuan pengembangan
jenjang karirnya.
Kemampuan apa yang harus dimilikinya untuk
memungkinkan dirinya menduduki suatu
jabatan tertentu.
Waktu yang terbaik untuk menjangkau karir
tersebut.
Dengan mengetahui hal-hal tersebut di atas,
maka seorang tenaga kerja akan dapat
menyusun rencana tentang apa yang harus
dilakukannya.
B. Kepentingan organisasi
Membantu pimpinan organisasi dalam
upaya mendayagunakan sumber daya
manusia yang ada.
Organisasi akan mampu meningkatkan
efisiensi dan produktivitasnya dalam
jangka waktu yang panjang.
Menarik tenaga kerja yang benar-benar
dibutuhkan, baik secara kuantitatif
maupun kualitatif
C. Kedudukan sebuah rencana.
1. Sebuah rencana membimbing ke arah sukses.
Melalui rencana, dimungkinkan melakukan
pendayagunaan tenaga kerja secara optimal
melalui penempatan pada jabatan-jabatan
tertentu dengan jenjang karir yang sesuai
dengan kepentingan individu maupun
organisasi. Jadi dengan menggunakan suatu
rencana kita akan mempunyai keyakinan bahwa
tenaga kerja yang ada akan dipergunakan
secara efisien dan efektif.
2. Sebuah rencana akan memungkinkan
organisasi melakukan penyesuaian dengan
perubahan-perubahan yang mungkin terjadi.
Dengan sebuah rencana kita akan mampu
mengantisipasi kondisi bisnis yang akan
datang secara lebih awal, sehingga
memungkinkan organisasi melakukan
tindakan-tindakan untuk mempersiapkan
tenaga kerja yang dimilikinya, baik melalui
pelatihan, mutasi, dan sebagainya,
disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja
sebagai akibat adanya perubahan-
perubahan di kemudian hari.
Tingkat integratif fungsi-fungsi SDM
terwujud dalam empat hubungan,
yaitu:
1. Hubungan Administratif, hubungan manajer
puncak dan manajer fungsional yang lainnya
menganggap fungsi SDM relatif tidak penting dan
memandang manusia bukan sebagai aset
perusahaan dalam pengambilan keputusan bisnis
2. Hubungan Satu Arah, terdapat hubungan
sekuensial antara perencanaan strategis dan
fungsi-fungsi SDM. Fungsi SDM merancang
proram dan sistem untuk mendukung tujuan
strategi perusahaan, tetapi SDM belum dianggap
sebagai mitra bisnis yang strategis
3. Hubungan Dua Arah, adanya hubungan
saling ketergantungan antara
perencanaan strategis dengan SDM.
Fungsi SDM dipandang sebagai sesuatu
yang penting dan SDm berperan dalam
penentuan arah strategis perusahaan dan
dijadikan mitra bisnis strategis
4. Hubungan Integratif, adanya hubungan
yang dinamisdan interaktif antara fungsi-
fungsi SDM dan perencanaan strategis.
Disini manajer SDM dipandang sebagai
mitra bisnis strategis dan dilibatkan dalam
keputusan strategis.
Integrasi Fungsi-fungsi SDM
dalam Strategi Bisnis
Perusahaan
Dilakukan melalui 3 pendekatan, yaitu:
1. Mencocokkan atau menyesuaikan gaya
managerial atau aktivitas personal.
2. Meramalkan kebutuhan tenaga kerja dengan
memberikan sasaran strategis atau kondisi
lingkungan yang pasti.
3. Menyediakan sarana integrasi SDM dalam
usaha menyeluruh untuk menyesuaikan
strategi dan struktur perusahaan.
Melalui integrasi tersebut diharapkan
tercapai efektivitas fungsi SDM dalam
melaksanakan fungsinya, memberikan nilai
tambah bagi organisasi, memperbaiki kinerja
perusahaan dan meningkatkan fleksibilitas
organisasi untuk mampu beradaptasi dengan
perubahan dan perkembangan lingkungan
bisnis sehingga perusahaan mampu
memenangkan persaingan bisnis dalam
lingkungan bisnis yang makin kompetitif.
Fungsi Divisi Human Resource
Development Dalam Pengelolaan
SDM
1. Mengelola SDM untuk menciptakan
kemampuan atau kompetensi SDM
2. Mengelola diversitas untuk meraih
keunggulan bersaing.
3. Mengelola SDM untuk meningkatkan
daya saing.
4. Mengelola SDM untuk menghadapi
globalisasi.
Kesamaan Kedudukan dan
Peluang Kerja
1
7
Kesamaan Kedudukan dan
Peluang Kerja
Setiap orang berhak untuk hidup sejahtera Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan
lahir batin, bertempat tinggal, dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara
mendapatkan lingkungan hidup yang baik sewenang-wenang oleh siapapun“(Pasal 28H ayat 4
dan sehat serta berhak memperoleh UUD 1945)
pelayanan (Pasal 28H ayat 1 UUD 1945).
Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat
Setiap orang berhak mendapat
diskriminatif atas dasar apapun dan berhak
kemudahan dan perlakuan khusus untuk
mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang
memperoleh kesempatan dan manfaat
bersifat diskriminatif. (Pasal 28I ayat 2 UUD 1945)
yang sama guna mencapai persamaan
dan keadilan;( Pasal 28H ayat 2 UUD 1.Melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
1945) 2.Melaksanakan pekerjaan sendiri dan hanya atas
Tiap-tiap warga negara berhak atas persetujuan pengusaha utk. Digantikan oleh orang
pekerjaan dan penghidupan yang layak lain.
bagi (Pasal 27 ayat 2 UUD 1945) 3.Mentaati peraturan perusahaan.( Pasal 1603
KUHPerdata kewajiban pekerja)
setiap orang berhak untuk bekerja serta
mendapat imbalan dan perlakuan yang 1.Membayar upah yg. telah dijanjikan tepat waktu.
adil dan layak dalam hubungan kerja”(. 2.Memberi kesempatan kpd pekerja utk menunaikan
Pasal 28D ayat 2 UUD 1945 ) kewajiban agamanya.
Setiap orang berhak atas jaminan 3.Tidak mempekerjaan pada hari minggu dan hari libur
sosial yang memungkinkan lainnya.
pengembangan dirinya secara utuh 4.Menjaga keamanan,kenyamanan dan perawatan
sebagai manusia yang bermartabat” pekerja dalam menjalankan pekerjaannya. Pasal
(Pasal 28H ayat 3 UUD 1945.) 1602 KUHPerdata menyatakan kewajiban
15
Pengawasan
Pengawasan ketenagkerjaan adalah kegiatan mengawasi
dan menegakkan pelaksanaan peraturan perundang-
undangan di bidang ketenagakerjaan.
Pengaturan Manajemen SDM dalam peraturan
perundangan- undangan ( UU No.43/1999, UU
No.13/2003, UU No.14/2005 )\
UU No 43/1999 UU No 13/2003 UU No 14/2005
Ttg Kepegawaian Ttg Ketenagakerjaan Ttg Guru dan Dosen
Pengertian Setiap warga negara RI yg Tenaga kerja adalah setiap org Guru adalah pendidik profesional
telah memenuhi syarat yg yg mampu melakukan dgn tugas utama : mendidik,
ditentukan, diangkat oleh pekerjaan guna menghasilkan mengajar pada pendidikan anak
pejabat yg berwenang dan barang dan/atau jasa baik untuk usia dini, dasar dan menengah,
diserahi tugas dalam suatu memenuhi kebutuhan sendiri Dosen adalah pendidik
jabatan negeri atau diserahi maupum untuk masyarakat profesional dan ilmuwan dng
tugas negara lainnya, dan tugas pokok/utama
digaji berdasarkan peraturan- mentransformasikan,
perundang-undangan yg mengembangkan,
berlaku menyebarluaskan ilmu melalui
pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat
Kedudukan Sebagai aparatur negara yg Sebagai pegawai perusahaan Sebagai pendidik yg profesional
bertugas memberikan swasta,BUMN
pelayanan kepada masyarakat
secara profesional
Perolehan status Pengangkatan Perjanjian kerja Pengangkatan/Perjanjian kerja
Incenti
Drive Goal
ve
Satisfied
Unsatisfied Need Need
Secara Peraturan
Makro Perundang-undangan
Pengaturan
Hak dan
Perjanjian Ketenangan
Kewajiban Individual
Kerja Industrial
Pertumbuhan
Secara
Ekonomi
Mikro Peraturan
Perusahaan
Kolektif
PKB/KB
Kepentingan pemeliharaan
keseimbangan dan kejelasan hak
dan kewajiban masing-masing pihak
bahwa hal-hal yang merupakan hak organisasi
merupakan kewajiban bagi para anggotanya,
sebaliknya hak para anggota organisasi merupakan
kewajiban organisasi untuk menunaikannya
Misal; suatu organisasi berhak memperoleh
kesetiaan, dedikasi, kehadiran yang konstan di
tempat tugas, efisiensi kerja, efektivitas dan
produktivitas kerja
Hal tersebut akan membuat suatu organisasi semakin
dekat kepada tujuannya dan pada gilirannya
meningkatkan kemampuan organisasi dalam
menunaikan kewajibannya kepada anggota/
karyawan organisasi ybs.
Sebaliknya pegawai mempunyai hak-hak yang
harus dipenuhi oleh oganisasi/perusahaan; seperti
gaji/upah yang layak, pekerjaan yang sesuai
dengan bakat, keahlian, ketrampilan,pendidikan
dan pengalaman,perlakuan yg adil, keamanan dan
kenyamanan di tempat kerja.
Pengaturan secara makro berarti pengaturan yang
berkaitan dengan yang sifatnya umum dan berlaku
bagi semua perusahaan.Hal ini tetuang dalam
undang-undang.
Intervensi hukum/undang-undang saat ini sangat
mempengaruhi hubungan industrial , terutama
untuk memberikan perlindungan bagi pekerja dan
mengatasi berbagai permasalahan
ketenagakerjaan.
Dalam situasi terjadi penawaran tenaga kerja jauh
lebih besar dibanding pemintaannya, kekuatan
tawar menawar(bargaining power) dari tenaga
kerja menjadi rendah, sehingga pekerja ada yang
bersedia untuk digaji lebih rendah di bawah upah
minimum atau tanpa uang lembur)
HUBUNGAN KERJA MERUPAKAN HUBUNGAN HUKUM
a.Individual Bargaining:
membahas penentuan syarat- syarat kerja secara
individu dalam Perjanjian Kerja
b.Collectiive Bargaining/Relation:
membahas penentuan syarat-syarat kerja bagi anggota
serikat pekerja ( seperti : jam kerja, hari kerja, tempat
kerja, upah, jaminan sosial) yang diatur dalam Perjanjian
Kerja Bersama (PKB)
2. Man Power Management:
Membahas pelaksanaan syarat-syarat kerja dan
berbagai permasalahan serta pemecahannya seperti:
a. Personal Management:
Membahas penanganan pelaksanaan syarat kerja
beserta permasalahan dan pemecahannya diterapkan
secara individu
b. Labour Relation:
Membahas penanganan permasalahan dan
pemecahannya ke organisasi pekerja yang
meliputi:pengembangan tenaga kerja, kompensasi,
integrasi, pemeliharaan
Fungsi Pelaku Dalam Hubungan
Industrial
1. Pemerintah
a) menetapkan kebijakan
b) memberikan pelayanan
c) melaksanakan pengawasan
d) melakukan penindakan thd. pelanggaran perat.per-uu-an
e) melakukan pembinaan
2. Pekerja/Serikat Pekerja
a) menjalankan pekerjaan sesuai kewajiban
b) menjaga ketertiban dan kelangsungan produksi
c) menyalurkan aspirasi secara demokrastis
d) mengembangkan ketrampilan/keahlian
e) memajukan perusahaan
f) memperjuangkan kesejahteraan anggota & kel.
3. Pengusaha/Organisasi Pengusaha
a) menciptakan kemitraan
b) mengembangkan usaha
c) memperluas lapangan kerja
d) memberikan kesejahteraan pekerja secara
terbuka,demokratis,berkeadilan
d.Sarana Untuk Melaksanakan
Hubungan industrial melalui:
1. Serikat Pekerja
2. Organisasi Pengusaha
3. Lembaga Kerjasama Bipartit
4. Lembaga Kerjasama Tripartit
5. Peraturan Perusahaan
6. Perjanjian Kerja Bersama
7. Peraturan Perundang-undanagn
Ketenagakerjaan
8. Lembaga Penyelesaian Perselisihan hubungan
Industrial
9. Proses Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial
10. Lembaga Biparti
11. Penyelesaian Diluar Pengadilan
- Konsiliasi
- Arbitrase
- Mediasi
12. Penyelesaian Melalui Pengadilan
1. SERIKAT PEKERJA
Memiliki Fungsi :
A. Fungsi Konvensional :
• Penyalur aspirasi anggota
• Melindungi anggota
• Meningkatkan kesejahteraan anggota
B. Fungsi Developmental :
• Meningkatkan partisipasi dalam pembangunan
• Mendidik anggota untuk memahami hak dan
tanggungjawabnya
• Membantu menciptakan masyarakat Pancasila
2. Organisasi Pengusaha
Lembaga Kerjasama
Bipartit
Merupakan forum komunikasi dan
konsultasi mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan hubungan industrial
disuatu perusahaan yang anggotanya
terdiri dari pengusaha, serikat pekerja
yang sudah terdaftar pada instansi
ketengakerjaan
Lembaga Kerjasama
Tripartit
Merupakan forum komunikasi,
konsultasi dan musyawarah tentang
masalah ketenagakerjaan yang
anggotanya terdiri dari unsur organisasi
pengusaha, serikat pekerja dan
pemerintah
Peraturan
Perusahaan
Merupakan peraturan yang dibuat
secara tertulis oleh pengusaha yang
memuat syarat- syarat kerja dan tertib
perusahaan
Perjanjian Kerja
Bersama
Merupakan perjanjian yang merupakan
hasil perundingan antara serikat pekerja
atau beberapa serikat pekerja yang
sudah terdaftar dengan pegusaha yang
memuat syarat kerja dan kewajiban
kedua belah pihak
NEGOSIASI
Proses Negosiasi Manajemen
Dengan Serikat Pekerja
1. Penyelesaian Bipartit
2. Penyelesaian Di Luar Pengadilan Hubungan
Indutrial melalui :
a. Mediasi,
b. Kosiliasi,
c. Arbitrase
3. Penyelesaian melalui Pengadilan Hubungan
Industrial
Penyelesaian Melalui Bipartit
UU No 13/2003 UU No 2/2004
Penyelesaian dilakukan
secara musyawarah oleh
pihak-pihak
Perselisihan hak
Perselisihan kepentingan
Perselisihan PHK.
Tugas Mediator :
- melakukan mediasi dan mempunyaikewajiban memberikan
anjuran tertulis pada pihak yang berselisih terkait dengan
perselisihan hak, perselisihan kepentingan, perselisihan PHK,
dan perselisihan antar serikat pekerja dalam satu perusahaan
Penyelesaian Melalui Mediasi
Dilakukan penelitian ttg permasalahan perselisihan dan
segera mengadakan sidang mediasi
Pada tahun ke-4 dia mengundurkan diri atas kemauaan sendiri tanpa
tekanan atau paksaan dari pihak manapun.Satu bulan sebelum
mengundurkan diri dia menyampaikan secara tertulis kepada
pimpinannya. Dan dia tetap melaksanakan tugas dan kewajibananya
hingga hari pengunduran dirinya tiba. Apa saja kompensasi yang
diterima Rahmat dan berapa jumlahnya?
Jawaban:
Karena Rakmat mengundurkan diri atas kemauan sendiri dan
prosespengunduran dirinya sesuai ketentuan, maka ia berhak
mendapat uang penggantian hak dan uang pisah ( lihat Psal 162)
Perhitungan uang penggantian hak :
a. Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur ;
12/30 x Rp 1.950.000,- : Rp 780.000,-
b. Ongkos pulang dari Manado ke Bandung : Rp 1.800.000,-
Jumlah : Rp 2.580.000,-
Cat. Bila Rahmat tidak menyampaikan pengunduran dirinya kepada
perusahaansatu bulan sebelumnya ia tidak berhak mendapatkan
kompensasi tersebut.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau
Corparate Social Responsibility (CSR)
merupakan komitmen usaha untuk bertindak
secara etis, beroperasi secara legal, dan
berkontribusi untuk peningkatan ekonomi
perusahaan bersamaan dengan peningkatan
kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya,
komunitas lokal dan komunitas secara lebih luas.
CSR (Corparate Social Responsibility)
yaitu komitmen bisnis untuk berkontribusi
dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan, bekerja dengan karyawan
perusahaan tersebut, komunitas-komunitas
setempat (lokal) dan komunitas secara
keseluruhan dalam rangka meningkatkan
kualitas kehidupan.
(The World Business Council for Sustainable
Developement (WBCSD)
“CSR” merupakan :
- peningkatan kualitas kehidupan mempunyai arti adanya
kemampuan manusia sebagai individu anggota komunitas
untuk dapat menanggapi keadaan sosial yang ada, dan
dapat menikmati serta memanfaatkan lingkungan hidup
termasuk perubahan-perubahan yang ada sekaligus
memelihara.
- Atau merupakan cara perusahaan mengatur proses
usaha untuk memproduksi dampak positif pada komunitas.
- Atau proses penting dalam pengaturan biaya yang
dikeluarkan dari keuntungan kegiatan bisnis dari
stakeholder baik secara internal (pekerja, stakeholders dan
penanam modal) maupun eksternal (kelembagaan
pengaturan umum, anggota-anggota komunitas, kelompok
komunitas sipil dan perusahaan lain)
Budaya Organisasi
kinerja
Manajemen
puncak
Kuat
Filsafatdan Kriteria
pendiri seleksi Budaya
organisasi organisasi
lemah
sosialisasi
Kepuasan
kerja
PARADIGMA PERUBAHAN BUDAYA
ORGANISASI
DARI PRADIGMA LAMA KE PRADIGMA BARU
1. SDM Pasif, menunggu perintah, 1. Proaktif, suka terobosan, penuh
mohon petunjuk, mencari dan inisiatif, berani ambil risiko
memilih aman 2. Sikap terbuka, kreatif ,berani
2. Sikap tertutup, selalu penurut, anti berbeda pendapat, mencari alternatif
beda pendapat, disiplin mati 3. Prestasi excellent (unggul), tidak
3. Prestasi medicore (alakadarnya), puas, risk taker ( berani mengambil
cepat merasa puas, acuh tak acuh, risiko), punya self esteem.
masa bodoh, menghindari resiko. 4. Mental melayani, orientasi pada
4. Mental dilayani, pengabdian pada pelanggan
atasan. 5. Mental pelaku bisnis, mental
5. Mental pegawai, mental penguasa pengusaha, terus terang (asertif)
budaya sungkan 6. Life time employability, keberhasilan,
6. Life time employment. Kepatuhan, komitmen pada nilai (value)
kesetiaan pada manusia. 7. Orientasi kualitas, kemampuan dan
7. Orientasi kuantitas, ijazah, senioritas karya
8. Penonjolan individu, kompensasi 8. Kerja sama kelompok(team work).
yang sama rata 9. Penilaian prestasi (PKP), pendidikan
9. DP3, pelatihan SDM (orientasi pada SDM (pola pikir,sikap mantal
keterampilan) kebiasaan dan watak)
10 KRITERIA PENILAIAN TERHADAP
BUDAYA PERUSAHAAN (Syarwhani dan
Priyohadi, 2001 )
Individual initiative: Seberapa besar SDM dalam
organisasi tersebut memiliki inisiatif yang cukup baik.
Risk Tolerance: Seberapa besar organisasi memiliki
toleransi terhadap risiko, misalnya bila ada karyawan yang
melakukan inovasi namun menghasilkan kesalahan fatal.
Direction: apakah organisasi berjalan penuh birokrasi
ataukah tidak ditemui hambatan yang cukup berarti.
Integration: apakah organisasi cukup memiliki sistem dan
prosedur yang memadai dan tidak dijumpai banyak tumpang
tindih wewenang.
Management support: apakah para pimpinan puncak
memiliki model atau metode untuk memberikan motivasi
kearah kemajuan dan pandai mendorong bawahan untuk
maju.
Control: apakah organisasi memiliki sistem kontrol yang
baik, sehingga penyimpangan-penyimpangan dapat
dikendalikan dengan cukup baik.
Identity: apakah organisasi memiliki cukup identitas khas
yang dapat dipakai sebagai manifestasi atau cerminan
keberadaan dan eksistensi tersebut.
Reward system: apakah organisasi memiliki cukup model
penghargaan yang mencakup bagi pengembangan dan
pengakuan prestasi pegawai.
Conflict Tolerance: apakah perusahaan memiliki cukup
toleransi terhadap konflik yang terjadi dan mampu mengelola
konflik untuk kemajuan organisasi
Communication Pattern: bagaimana dengan transparansi
informasi perangkat penggunaan media informasi dan
sejenisnya.
Reengineering Organisasi dari
Pendekatan MSDM
Konsep Reengineering adalah proses perubahan
yang dilaksanakan oleh suatu organisasi/
perusahaan dalam menyelesaikan cara kerja
mereka. (Herbkersman).
Reengineering adalah pemikiran ulang yang
fundamental dan perancanganulan yang radikal
terhadap proses-proses bisnis organisasi yang
membawa organisasi mencapai peningkatan yang
dramatis dalam kinerja bisnisnya ( Hamer dan
Champy).
Dalam reengineering perusahaan berusaha
melakukan perubahan-perubahan
(reengineering), melalui tindakan pengurangan
dan mengubah dirinya menjadi organisasi yang
ramping (lean organization).
Dalam melaksanakan reengineering aspek
manajemen SDM perlu diperhatikan, untuk dapat
terciptanya ketenangan dan ketentraman bagi
karyawan.
Penyebab kegagalan reengineering
suatu perusahaan ditinjau dari
pendekatan MSDM
Faktor penolakkan untuk berubah,baik perilaku
maupun budaya organisasi (resistance to change)-
Roger,dkk
Faktor kurangnya komitmen manajemen ( lack of
management commitment).Hall dkk.
Upaya untuk memberdayakan SDM, dengan
memupuk kreativitas dan human skill, sehingga
mereka tidak menolak untuk berubah dan memiliki
komitmen terhadap organisasi.
Keterkaitan MSDM Dan Proses
Reengineering
Dari segi Leadership/kepemimpinan ;
Kepemimpinan sangat menentukan berhasil tidaknya organisasi
dalam melakukan reengineering
Sifat-sifat kepemimpinan yang harus dimiliki adalah:
1. Mampu membangun hubungan erat dengan bawahan
2. Mampu memimpin dan sekaligus menopang dari belakang
3. Memiliki kepercayaan terhadap bawahan,namun sekaligus
memperhatikan apa yang dilakukan bawahan
4. Memiliki toleransi tinggi
5. Mempertahankan aspirasi bawahan dan tetap loyal terhadap
tujuan perusahaan
6. Memiliki sifat visioner, dinamis, reflektif, percaya diri dan rendah
hati.
Tahapan Reengineering oleh
Perusahaan Dari Pedekatan MSDM
1. Mendiagnosa keadaan saat ini.
Dengan melakukan identifikasi keunggulan dan
kelemahan kepemimpinan yang sedang berjalan
2. Mendisain Ulang (redesign) keadaan masa
depan
3. Mengidentifikasi berbagai hambatan
4. Melakukan roll-out berbagai tindakan untuk
mengurang hambatan
SEKIAN