Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perilaku kerja kontra produktif
pada pegawai Negeri Sipil di pengadilan Agama Sungai Penuh. Objek penelitian ini
dilakukan pada PNS Pengadilan Agama Kota Sungai Penuh yang berlokasi di Provinsi Jambi
Kota Sungai Penuh. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai PNS Pengadilan
Agama Kota Sungai Penuh yang berlokasi di Provinsi Jambi Kota Sungai Penuh berjumlah
41 orang. Penelitian ini bersifat analisis deskriptif. Hasil penilitian ini menunjukan bahwa
mayoritas Pegawai Negeri Sipil di Pengadilan Agama Kota Sungai Penuh memiliki tingkat
kecenderungan perilaku kerja kontra produktif yang cukup tinggi.
Kata kunci:Perilaku Kerja Kontraproduktif
1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sumber
daya
manusia
merupakan
tersebut.
Pengadilan
Agama
mempunyai
tugas
organisasi
tidak
menerima,
memeriksa,
dukungan
sumber
akan
tercapai
daya
yang
tanpa
handal,
menyelesaikan
Sungai
Penuh
dan
fungsi
pokok
perkara
yang
dan
diajukan
kepadanya
beragama
untuk
daya
secara
dan sewajarnya.
mendayagunakan
optimal,
sumber
antara
memutus
orang-orang
yang
instansi.
Instansipemerintahmempunyaiberbagai
macamtempatpelayananmasyarakat,salahsatu
nyaadalah
Kinerja
pengadilan
agama.Pengadilan
yang
rendahmerupakanakibatdariperilakukontrapr
oduktif pegawai
diatasi
Pengadilan
Agama
Penuhmerupakan
Sungai
terhadap
satu-satunya
maka
akan
tujuan
penyelasaian
berdampak
atau
perkara
kualitas
pada
negatif
hasil
Pengadilan
datang.
atau
instansi
dengan
sebaik-baiknya.
tentang
perkara
tidak
ada
yang
an
agama
tersebutrendah
di
setiapbulannyapadatahun 2014.
BerdasarkanPeraturanPemerintahNom
or
tentangPembinaanJiwaKorpsdanKodeEtik
PNS,
dapatdilihatdariduasisi,
yaituproduktivitaskerjadanprofesionalitasnya
semestinyaakandapatmenjadi
perkara
yang
diselesaikan
42
tahun
2004
ruanglingkupetoskerja
PNS
PNS
yang
produktifdanprofesional,
masih
begitujugasebaliknya,
maka
PNS
tersebutakanmenjadi
tidakproduktifdankurang/ tidakprofesional.
PNS
yang
kurang/
Perilakukerjakontraproduktifseringkali
munculdalamtiaporganisasibaikswastamaupu
norganisasipublik.Hal
tersebuttentunyaberdampakpadapenurunanki
nerjaorganisasi.Perilakukerjakontraproduktif
2015).Hal
tersebutmeliputitindakan
inidibuktikandenganseringterlihatnyaanggota
berlebihansepertiagresidanpencurianatautind
instansipemerintahatau
akan
PNS
yang
datangdanpulangkerjatidaktepatwaktu,
danmengobrol
jam
ikutiperintahataumelakukanpekerjaandengan
kerja.Budayatersebutseringdilakukanoleh
tidakbenar.
karenadianggapwajar,
namunsebenarnyatindakan
2.1.2Dimensi
PNS
PerilakuKerjaKontraProduktif
tersebutsudahdikategorikansebagaiperilakuk
Menurut
yaituabuse
rumusanmasalah
dkk
(2006)
against
other
(tindakanpenyimpanganterhadap
yang
munculadalahsebagaiberikut:
bagaimanaperilakukerjakontraproduktifpada
orang
lain),production
deviance
(penyimpanganproduksi),
sabotage
(penarikandiri).
sungapenuh?
Selainlimadimensiperilakukerjakontrap
2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
PerilakuKerjaKontraProduktif
2.1.1
terdapatdimensiperilakukontraproduktif yang
DefenisiPerilakuKerjaKontraProdu
cocokditerapkanpadaorganisasipublikmenuru
ktif
MenurutSecketdanDeVoredalam
corruption
Anderson
work
mencakupsegalabentukperilaku
Bashir
dkk
(2012)
yaitukickback/
(suap/menerimabayaransejumlahuang/
(2005:145)
korupsi).
perilakukerjakontraproduktif(Counterproduc
tive
Spector
adalimadimensiperilakukerjakontraproduktif
Rumusan Masalah
diuraikan
yang
lebihpasiflagisepertisecarasengajagagalmeng
di
PNS
yang
behavior)
yang
dilakukandengansengajaolehanggotaorganisa
Vore
si yang bertentangandengantujuanorganisasi.
(2005)menyatakanbahwaterdapatempatdime
Anderson
dkk
nsidariperilakukerjakontraproduktif,
Perilakukerjakontraproduktifadalahperi
laku
dalam
lainpenyimpanganproperti
yang
ditujukanuntukmenggangguorganisasidanang
deviance),
(production
antara
(property
penyimpanganproduksi
deviance),
penyimpanganpolitik(political
deviance),
FaktorPerilakuKontraProduktif
Sacket
2.2
danDeVoredalam
Anderson
dkk(2005:153)
Penelitian Terdahulu
PenelitiansebelumnyadilakukanolehBa
menerangkanbahwaterdapatbeberapahal
shir,
yang
menelititentangdimensiperilakukerjakontrapr
melatarbelakangikemunculanperilakukerjako
oduktifpadaorganisasi
ntraproduktifindividu.Faktor-faktor
diPakistan.
yang
dkk
(2012)
yang
sektor
publik
dkk
(2012)
Bashir,
dianggapmelatarbelakangiperilakukerjakontr
menggunakandimensiperilakukerjakontaprod
aproduktifindividuyaitu
(personality),
karakteristikpekerjaan
characteristic),
(work
faktorkepribadian
(job
yang
karakteristikkelompokkerja
group
characteristic),
terdiriataspenyimpanganataupelanggaranterh
dan
sabotase,
2.1.4 Kategori
Menurut
Perilaku
Kerja
pencurian,
danpenarikandiri.
Berkowitz
(2003)
Kontraproduktif
stressdansituasitidakmenyenangkanberhubun
gandenganpenyimpanganataupelanggaranter
kaitdenganemosinegatif.
bentuk-bentuk
perilaku
kerja
Penelitian
menemukan
dalamduniapekerjaanakanmeningkatkanperil
akukerjakontraproduktif.
penyalahgunaan
3.
METODE PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian
informasi
(misuse
of
bahwa
yang
stress
organisasi
(unsafe
behavior),
kehadiran
Penuh.
Populasi
dipublikasikan
dan
dipublikasikan.
Data
Provinsi
Penuh
Sungai Penuh.
Jambi
Kota
Sungai
Sekaran
(2011:61)
perantara)
data
dan
sebagai
profil
sosial
berhubungandengan
sengaja
yang
menggunakan
skala
dan
dimensi
perilaku
kerja
identitas
properti,
penyimpangan
produksi,
3.5MetodeAnalisaData
Dalammelakukanpengujianstatistik,
pegawai.
b. Data Sekunder
di
gunakandalampenelitianinidenganmengguna
perilaku
kontraproduktif
menurut
kontraproduktif
data
kerja
adalah
dalam
Perilaku
sekunder
tidak
yang
secara
tidak
langsung
a. Analisa Deskriptif
melalui
Analisa
menggambarkan
ini
bermaksud
karakteristik
untuk
masing-
menghubung-hubungkan
6
satu
variabel
dengan
variabel
tidak
dengan
skor
dan
membandingkan
lainnya
satu
masing-masing
Ra ta ra ta sko r
dan
variabel
indikator
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan terhadap
responden
digunakan
rumus
berikut:
TCR
Mean
5
Pengkategorian
pencapaian
65%
79,99% = Sedang
-
Uji
validitas
digunakan
untuk
55%
64,99% = Rendah
-
0%
54,99% = Sangat rendah
-
Uji Validitas
Uji
validitas
untuk
Berdasarkan
data
diperoleh
nilai
Tabel 4.3
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbac Keteranga
Variabel
h Alpha
n
memberikan
arti
bahwa
Perilaku Kerja
Kontraprodukti
f
secara
0,932
Reliabel
variabel
adalah
atau
29,
loading<
loadinguntuk
tidak
itu
37
dan
0,40
sebanyak
diikutsertakan
item
4.4.1
dalam
perilaku
handalseperti
perilaku
ini
kerja
yang
dikemukakan
diukur
dengan
menggunakan
distribusi
variabel
sehingga
0.60
Dimana
dari
kontraproduktif
(Santoso, 2001).
39
sebelas
kerja
besar
menunjukkan
item
perilaku
kerja
maka
melalui
disebarkan,
4.3.2 Uji Reliabilitas
kuesioner
diperoleh
yang
telah
deskripsi
data
Tabel 4.4.
Hasil Distribusi Perilaku Kerja
Kontraproduktif
Item
Indikator
Rata rata
penyimpangan
properti
Rata rata
penyimpangan
produksi
Total
Skor
148
Rata
TCR
Ket
3,60
72,00
Cukup
tinggi
148
3,62
72,40
Cukup
tinggi
Rata rata
penyimpangan
politik
Rata rata
agresi
individu
Rerata
145
3,54
70,80
Cukup
tinggi
139
3,39
67,80
Cukup
tinggi
cukup tinggi.
3,54
70,80
Cukup
tinggi
Kemudian
perilaku
kerja
dilakukan
juga
cukup tinggi.
properti,
berupa
penyimpangan
masuk
penyimpangan
dalam
politik
kategori
cukup
adalah
penyimpangan
Tabel 4.5
Hasil Pengkategorian Perilaku Kerja
Kontraproduktif
produksi,
Keterangan
Kategori Perilaku
Kerja
Kontraproduktif
Tidak
Ya
12
29
Kontraproduktif
Gender
laki-laki
Perempuan
Usia
28 - 37 tahun
38 - 47 tahun
48 - 57 tahun
> 57 tahun
Status Pernikahan
Sudah Menikah
Belum Menikah
Pendidikan
SMA/D3
S1
S2
Berdasarkan
kesimpulan
Tabel
mengenai
10
2
15
14
0
1
11
0
5
6
17
1
12
0
25
4
0
10
2
1
24
4
4.5,
diperoleh
karakteristik
dari
responden
yang
yang
dapat
perilaku
kerja
kategori
mengindikasikan
dikategorikan
diteliti
dalam
perilaku
kerja
Kemudian
kontraproduktif.
dari
29
bahwa
orang
perilaku
yang
kerja
kontraproduktif
(61%)
(39%)
disebabkan
bahwa
lebih
laki-laki
dan
16
orang
studi-studipsikologis
telah
pada
mereka
lamanya
mempunyai
waktu
pemulihan
tingkat
yang
2003:47).
wanita
dalam
Sedangkan
memiliki
dilihat
pernikahan responden,
dari
status
maka ditemukan
oleh
pegawai
yang
sudah
ini
sejalan
dengan
teori
yang
Perilaku
kerja
kontraproduktif
orang
yang
melakukan
perilaku
kerja
satu
aparatur
Negara
yang
membantu
KESIMPULAN
Agama
Sungai
Penuh,
didapatkan
kesimpulan bahwa :
sisanya
berperilaku
kerja
tidak
produksi.
Selanjutnya
properti.
Kemudian
perilaku
kerja3.
variabel-variabel
individu.
pertimbangan
bagi
peneliti
kontraprodutif.
penelitian
perilaku
kerja
Maka
saran
untuk
selanjutnya
agar
dapat
memasukkan
golongan/pangkat
selanjutnya
memasukkan
golongan
agar
dapat
PNS
supaya
melakukan
perilaku
turut
terkait
yang
lain
DAFTAR PUSTAKA
1.
kerja
kontraproduktif.
12
Peraturan
Pemerintah
Republik
IndonesiaNomor
42
Tahun
2004TentangPembinaan Jiwa Korps
Dan Kode EtikPegawai Negri Sipil.
13
14