Roy
C. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama :
Muntah disertai warna merah kecoklatan sejak 6 jam sebelum masuk rumah sakit
ortopedi, direncanankan akan dilakukan operasi. Tidak ada nyri dada, sesak nafas dan
kejang/suara pelo. Sejak 13 bulan yang lalu pasien mengalami serangan jantung, dipasang
stent dua buah di RSCM. Pasien juga dinyatakan gagal ginjal dan cuci darah rutin. Pasein
sudah terpasang cimino. Pasien cuci darah pada hari selasa dan jum’at. Sejak 14 tahun
yang lalu pasien dinyatakan DM, pernah pakai insulin 6 bulan yang lalu. Sejak 2 bulan
terakhir gula darah pasien terkontrol dengan diet. Keluarga pasie ada yang mempunyai
sakit DM yaitu saudara pasien.
Allergy
Obat :Tidak Ada
Makanan : Klien tidak memiliki riwayat alergi makanan
Lainnya :
Riwayat operasi
Tidak ada tahun _________________
__________________________________ tahun _________________
___________________________________ tahun _________________
Paracetamol 3 x 500 mg
Ondansetron 3 x 4 ml (IV)
Plavix 1 x 750 mg
Cefixime 2 x 1 gram
Ondansetron 1 x 45 mg (PO)
Inspeksi :
Nafas : RR: 20 x/mnt Irama : √Normal Bradypnea Takypnea
Cheyne-stokes Kussmaul
Simetris : Tidak √Ya
Retraksi dada : √Tidak Ya
Palpasi :
Taktil Fermitus : Kanan + Kiri +
Perkusi :
√Resonance Letak : area semua
lapangan paru.
hiperresonance Letak ____________
Flat Letak ____________
Dullnes Letak ____________
Tympany Letak ____________
b. Lab :
2. Sirkulasi
a. Fisik
TD : 150/80mmHg Nadi : 81x/mnt Irama : √Reguler Irreguler
Konjungtiva : Normal√Pucat Kekuatan :√KuatLemah
Absent
Membran : √NormalPucat Sianosis : Ya √Tidak
mukosa/ bibir Kulit pucat : Ya√Tidak
Kapillary refill :< 2 detik Akral : Ya √Tidak
dingin
CVP : - JVP : 5 – 2 cmH2O
Bunyi jantung : √S1 – S2 normal Gallop
Paradoksial Murmur
b. Lab :
Nilai Nilai normal H/L
Hematologi : 27 September 2014
Hemoglobin 8,6 g/dL 12.0-15.0
Hematokrit 25,6 % 36.0-46.0
Eritrosit 2,87 x 106 /µL 4,3 – 5,5
Trombosit 519 x 103/mm3 150-400 x103/mm3
PT 12 9.8 – 12.6
APTT 48,1 31.0 – 47.0
3. Nutrisi
a. Fisik
TB : 170cm BB : 65Kg IMT : 22,4 kg/cm2 (Normal)
Kebiasaan:
5 Aplikasi Keperawatan Medikal Bedah Aplikasi 1 – F. Kep Universitas Andalas
Pengkajian Keperawatan Model Adaptasi 2019
Roy
merokok : ___________________btg/hr/minggu
alkohol : _____________________gls/hr/minggu
soda : _____________________gls/hr/minggu
kopi : ___________________gls/hr/minggu
teh : _____________________gls/hr/minggu
konsumsi gula : _________________sdk/hr/minggu
konsumsi garam : _____________________sdk/hr/minggu
HEMATOLOGI
KIMIA KLINIK
ELEKTROLIT
HEMATOLOGI
KIMIA KLINIK
ELEKTROLIT
HEMOSTASIS
APTT
8 Aplikasi Keperawatan Medikal Bedah Aplikasi 1 – F. Kep Universitas Andalas
Pengkajian Keperawatan Model Adaptasi 2019
Roy
HEMATOLOGI
KIMIA KLINIK
ELEKTROLIT
HEMOSTASIS
APTT
9 Aplikasi Keperawatan Medikal Bedah Aplikasi 1 – F. Kep Universitas Andalas
Pengkajian Keperawatan Model Adaptasi 2019
Roy
Kesimpulan :
Gastritis Erosif
Ulkus Gaster
Duodenitis dengan Massa di D1
Saran:
Tunggu hasil biopsy, stop NSAID, terapi PPI, Sucralfat.
4. Eliminasi
a. Fisik
BAK : Keluhan : Tidak ada keluhan
Anuria (< 50 ml/hr) Dysuria (kesusahan kemih)
Nocturia Polyuria Inkontenensia
Rasa Panas Distensi bladder
Frekuensi Sebelum sakit : 3 – 5 x/hr Saat sakit : pasien terpasang kateter
Jumlah Sebelum sakit : 1500- 1800 cc Saat sakit : urine 6 jam : 250 cc
Warna √ Kuning Merah
Penggunaan : Tidak ada
obat dieuretik
7. Sensori
a. Fisik
Nyeri :
P : Klien menyatakan Nyeri pada pinggang
Q: Nyeri terasa memberat
b. Lainnya
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
_________________________________________________________
Other : _____________
b. Lab : Tanggal 27 September 2014
Nilai Nilai normal H/L
Natrium (Na) Darah 131mEq/L 132 – 147
Kalium (K) darah 3,94mEq/L 3.30 – 5.40
Klorida (Cl) Darah 96,8mEq/L 94.0 – 111.0
c. Lainnya
Tidak ada
9. Fungsi neurologi
a. Fisik
Status Mental
Memory : √ Panjang √ Pendek
Perhatian : √Dapat mengulangTidak dapat mengulang
Bahasa : √Baik Tidak
Kognisi : √ BaikTidak
Orientasi : √Orang √ Tempat √ Waktu
Saraf sensori Nyeri tusuk Suhu Sentuhan
Lainnya: ______________
b. Lainnya
Tidak ada
10. Endokrin
a. Fisik
Kalenjar tiroid Pembesaran: Ya √ Tidak
Tremor : Ya √Tidak
Pankreas Trias DM : √ Ya : riwayat pasienTidak
Adrenal Tanda Syndrom cushing tidak ada
1. Adaptasi Fisiologis
Pengkajian Stimulus
Pola Pengkajian Perilaku
Stimulus Fokal Stimulus Kontekstual Stimulus Residual
1. Oksigenasi RR : 20 x/menit, pernapasan normal, tidak Tidak ada data Karena semua data Karena semua data
ada otot bantu pernapasan, tidak maladaptif dalam adaptif maka pengkajian adaptif maka pengkajian
menggunakan alat bantu nafas, tidak ada pola oksigenasi stimulus kontekstual stimulus residual tidak
ronchi ataupun wheezing, gerakan paru pasien tidak dilakukan. dilakukan.
simetris, retraksi suprasternal tidak ada,
palpasi fremitus kiri dan kanan, suara nafar
vesikuler. Hasil foto thoraks tidak ada
kelainan pada cordan pulmo.TD : 150/80
mmHg, Nadi : 81 x/mnt, irama regular dan
teraba kuat, konjungtiva anemis, membran
mukosa normal, kulit tidak pucat, sianosis
tidak ada, CRT < 2 detik, JVP : 5 – 2 cmH 2O,
bunyi jantung normal. Lab tanggal
27September 2014: Hb: 8,6 g/dL (12.0 –
15.0), Ht ; 25,6 % (36.0 – 46.0), Eritrosit :
2,87 x 106 /µL2,87 x 106 /µL (4,3 – 5,5),
Trombosit : 519 x 103/mm3 (150-400
x103/mm3), APTT : 48,1 detik ( 31.0 – 47.0).
Lab tanggal 25 September 2014 Hb :9,5 g/dL
(12.0-15.0), Ht : 28,3 % (36.0-46.0),
Trombosit : 484 x 103/mm3 (150-400
x103/mm3). Lab tanggal 24 September 2014
Hb : 9,9 g/dL (12.0-15.0), Ht : 30,1 % (36.0-
46.0), Trombosit : 414 x 103/mm3 (150-400
x103/mm3).
2. Nutrisi Status gizi pasien gizi normal dengan IMT : Intake nutrisi tidak Mual dan muntah yang Penyakit CKD yang
Pengkajian Stimulus
Pola Pengkajian Perilaku
Stimulus Fokal Stimulus Kontekstual Stimulus Residual
22,4 kg/cm2,Klien tidak terpasang NGT, adekuat dialami oleh pasien sedang dialami pasien
Klien mengeluhkan sebelum masuk rumah
sakit nafsu makannya menurun dan sampai
saat ini masih tidak bernafsu makan.
makanan habis 1/3 porsi, klien juga
mengeluhkan adanya mual dan muntah ± 200
cc, klien tidak mengalami gangguan pada
sensasi rasa, klien tidak mengalami gangguan
bau, klien mendapat menu dari rumah sakit
berupa diet DM 2208Kilo Kalori, dengan
makanan selingan berupa susu dan
pudingyang disediakan oleh rumah sakit,
pemeriksaan lab di temukan kadar Hb 8,6
gr/dl (13.0 - 17.0) (tanggal 27 September
2014) dan Hb 9.5 gr/dL (13.0 - 17.0) dan
albumin : 2,87 g/dL (3,5 – 5,2) (tanggal 25
September 2014) serta Hb : 9,9 gr/dL (13.0 -
17.0) dan albumin : 2,73 g/dL (3,5 – 5,2)
(tanggal 24 September 2014). Kemudian dari
hasil pemeriksaan endoskopi ditemukan
kesimpulan Gastritis Erosif, Ulkus Gaster
dan Duodenitis dengan Massa di D1 (tanggal
23 september 2014).
3. Eliminasi Pasien mengeluhkan susah untuk BAB, BAB Intake cairan dan Mual dan muntah yang Penyakit CKD yang
hanya 1 kali dalam 1 minggu, BAB serat tidak adekuat dialami oleh pasien sedang dialami pasien
sebelumnya menggunakan obat pencahar,
saat ini pasein belum BAB selama 7 hari,
flatus (+), bising usus 4 x/ menit
Saat ini pasien terpasang kateter, Klien tidak
Pengkajian Stimulus
Pola Pengkajian Perilaku
Stimulus Fokal Stimulus Kontekstual Stimulus Residual
mengeluhkan BAK,urine pasien selam 6 jam
250 cc, tidak ada nyeri, warna urin kuning
dan bau khas.
4. Aktivitas dan
Istirahat
a. Aktivitas Klien tidak bisa melakukan mobilisasi di Penurunan rentang Nyeri pada daerah Adanya peradangan pada
tempat tidur, klien mengeluhkan sakit di gerak sendi lumbal daerah lumbal
pinggang saat menggerakkan badan. Saat ini (spondylitis)
klien tidak mampu untuk duduk dan berdiri,
pasien hanya mampu posisi semifowler, ada
keterbatasan dalam kemampuan gerak pasien,
untuk melakukan aktifitas sehari-hari pasien
membutuhkan bantuan perawat dan keluarga
pasien. Hasil pemeriksaan Rontgen toraks
tanggal 16 September 2014 didapatkan hasil
Straiht lumbal dengan sonsylosis lumbalis,
Destruksi endplate inferior vertebrae 1,3 den
endplate inferior vertebrae L4 disertai
penyempitan setelah diskins intervertebrae
L3,4, Suspek destruksi pedikel kanan L4.
Pengkuran kekuatan otot :
5555 5555
55533555
Keterangan:
Klien tidak mampu menggerakkan sendi di
daerah pangkal paha sampai pinggang
dengan keluhan nyeri pada skor 7.
Klien mengatakan tidak mengalami Tidak ada data Karena semua data
b. Tidur gangguan tidur , kebiasan tidur pasien malam maladaptif dalam adaptif maka pengkajian Karena semua data
Pengkajian Stimulus
Pola Pengkajian Perilaku
Stimulus Fokal Stimulus Kontekstual Stimulus Residual
dari jam 22 sampai jam 04.30 total : 6,5 pola tidur pasien stimulus kontekstual adaptif maka pengkajian
jam, Siang : dari jam 12 sampai jam 15 total : tidak dilakukan. stimulus residual tidak
3 jam, sehingga jika dijumlahkan jam tidur dilakukan.
pasie 9,5 jam (cukup).
5. Proteksi Suhu 360C, kulit bewarna coklat tua, terdapat Tidak ada data Karena semua data Karena semua data
selang infus yang terpasang ditangan sebelah maladaptif dalam adaptif maka pengkajian adaptif maka pengkajian
kanan, kuku normal, klien terpasang pola proteksi pasien stimulus kontekstual stimulus residual tidak
kateter,rambut distribusi tidak merata merata tidak dilakukan. dilakukan.
(ada kerontokan di daerah frontal dan
oksipital), warna hitam dan beberapa rambut
putih, tampak berminyak, laboratorium
tanggal 27 september 2014 Leukosit 13 x
10^3/µL (5,00 – 10,00), dan tanggal 25
september 2014 Leukosit 13 x 10^3/µL (5,00
– 10,00), tanggal 24 september 2014
Leukosit 9,74 x 10^3/µL (5,00 – 10,00)
6. Pengindera-an Klien tidak mengalami gangguan Nyeri diadaerah Proses imflamasi di Adanya peradangan pada
penginderaan. lumbal daerah lumbal daerah lumbal
a. Pemeriksaan sensasi nyeri: nyeri pada (spondylitis)
pingang, tidak menyebar pada skala 7,
nyeri berlangsung saat dilakukan
mobilisasi.
b. Pemeriksaan penglihatan klien normal,
lapang pandang normal, Pupil isokor
3mm/3mm, terdapat reflek cahaya
c. Sensasi raba tidak mengalami gangguan
d. Telinga: tidak ada gangguan pendengaran
e. Hidung: Fungsi pembau normal
f. Lidah: kemampuan merasa makanan
Pengkajian Stimulus
Pola Pengkajian Perilaku
Stimulus Fokal Stimulus Kontekstual Stimulus Residual
normal
g. Kulit: Dapat membedakan kasar dan
halus, serta dapat membedakan suhu
7. Cairan Total pemasukan cairan pasien dalam 24 jam Penurunan Laju Kerusakan pada sel Penyakit CKD yang
elektrolit dan adalah 800ml/24 jam dan total pengeluaran Filtrasi Glomerulus nefron ginjal sedang dialami pasien
asam basa 540ml/24 jam, balance: +260 ml, tiap minum (GFR)
biasa diberikan melalui gelas, tidak ada
edema, tidak ada tanda-tanda dehidrasi, hasil
pemeriksaan elektrolit tanggal 27 september
2014 Natrium : 131 mEq/L (132 – 147),
Tekanan Darah 150/80 mmHg, Nadi 81
x/menit, Suhu 36,5 oC, respirasi 20x/menit.
8. Neurologis Kesadaran kompos mentis, GCS 15 Tidak ada data Karena semua data Karena semua data
(E4V5M6). Ingatan klien baik, tidak ada maladaptif dalam adaptif maka pengkajian adaptif maka pengkajian
gangguan, klien masih peka dengan pola neulologis stimulus kontekstual stimulus residual tidak
rangsangan nyeri, orientasi dengan orang, pasien tidak dilakukan. dilakukan.
lingkungan baik.
9. Endokrin Klien mempunyai riwayat penyakit DM sejak Hiperlikemi Penurunan sensitifitas Proses penyakit DM yang
14 tahun yang lalu. Pemeriksaan gula darah insulin oleh sel sedang dialami pasien
sewaktu tanggal 27 september 2014 : 174
mg/dL (<140 mg/dL).
Pengkajian Stimulus
Pola Pengkajian Perilaku
Stimulus Fokal Stimulus Kontekstual Stimulus Residual
Perkembangan Tidak ada gangguan pada Tidak terdapat kelainan Tidak ada faktor Klien menyadari
diri perkembangan diri klien. Klien yang dapat menyebabkan pencetus/presipitasi dan faktor bahwa dirinya sudah
kooperatif selama menjalani gangguan perkembangan risiko terhadap perkembangan. memasuki masa
proses perawatan klien. dewasa.
Focus diri Pasien tidak berfokus pada Tidak terdapat masalah Tidak ada faktor pencetus Pasien berinteraksi
dirinya sendiri, pasein menajalin yang berarti pada fokus maupun faktor risiko yang dengan baik dengan
komunisi dengan baik dengan diri klien. dapat menyebabkan gangguan keluarga dan perawat
isteri dan anaknya. pada focus diri klien.
Identitas diri Pasien tidak merasa malu dengan Tidak ada gangguang pada Tidak ada faktor pencetus Pasien menerima
kondisi nya saat ini identitas diri pasien maupun faktor risiko yang kedaannya dan
dapat menyebabkan gangguan berharap penyakitnya
pada identitas diri pasien bisa cepat sembuh.
Keluarga memberikan
dukungan penuh
kepada klien.
Pengambilan Selama sakit, semua kegiatan Penurunan rentang gerak Faktor pencetus yang mungkin Klien menyadari
peran digantikandan kebutuhan sendi pasien terjadi yang menyebabkan terjadi bahwa selama sakit
klien selama di rumah sakit pengambilan peran adalah kondisi terbatas dalam
Pengkajian Stimulus
Pola Pengkajian Perilaku
Stimulus Fokal Stimulus Kontekstual Stimulus Residual
juga dibantu oleh isteri, anak klien yang masih belum bisa untuk beraktifitas dan
dan keponakan pasien beraktivitas secara penuh akibat berharap penyakitnya
nyeri pada daerah lumbal segera sembuh.
Integrasi peran Selama di rumah sakit Tidak terdapat suatu Tidak ada faktor Klien menyadari
kebutuhan pasien dibantu masalah yang dapat pencetus/presipitasi dan faktor bahwa selama sakit
penuh oleh keluarga dan menyebabkan gangguan risiko terhadap perkembangan. terbatas dalam
perawat integrasi peran. beraktifitas dan
berharap penyakitnya
segera sembuh
4. Adaptasi Interdependensi
Pengkajian Stimulus
Pola Pengkajian Perilaku
Stimulus Fokal Stimulus Kontekstual Stimulus Residual
Affectional Selama di rumah sakit Rasa nyeri saat bergerak Faktor yang mungkin dapat Klien berharap cepat sembuh
adequacy kebutuhan pasien dibantu yang dialami oleh pasien menjadi pencetus adalah dan bisa melakukan aktivitas
penuh oleh keluarga proses inflamasi spondylitis seperti semula.
Sumber daya Klien sudah memahami tentang Klien dan keluarga Pemahaman yang baik dapat Klien berharap mendapatkan
yang adekuat program terapi yang harus pernah terpapar informasi menurunkan stress pasien. pengobatan yang terbaik dan
dijalani untuk penyembuhan mengenai pengobatan berharap penyakit yang
penyakitnya perawatan di RS dialaminya saat ini dapat segera
sembuh.
4. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian diatas, diagnosa yang muncul pada Tn. MRH berdasarkan
NANDA 2012 – 2014, antara lain:
1. Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh b.d Intake yang Tidak Adekuat. Data
yang mendukung : Klien mengeluhkan sebelum masuk rumah sakit nafsu makannya
menurun dan sampai saat ini masih tidak bernafsu makan, makanan hanya habis 1/3
porsi, klien juga mengeluhkan adanya mual dan muntah ± 200 cc, pemeriksaan lab di
temukan kadar Hb 8,6 gr/dl (13.0 - 17.0) (tanggal 27 September 2014) dan Hb 9.5 gr/dL
(13.0 - 17.0) dan albumin : 2,87 g/dL (3,5 – 5,2) (tanggal 25 September 2014) serta Hb :
9,9 gr/dL (13.0 - 17.0) dan albumin : 2,73 g/dL (3,5 – 5,2) (tanggal 24 September 2014).
Kemudian dari hasil pemeriksaan endoskopi ditemukan kesimpulan Gastritis Erosif,
Ulkus Gaster dan Duodenitis dengan Massa di D1 (tanggal 23 september 2014).
2. Hambatan Mobilitas Fisik b.d Nyeri Lumbal. Data yang mendukung: Klien tidak bisa
melakukan mobilisasi di tempat tidur, klien mengeluhkan sakit di pinggang saat
menggerakkan badan. Saat ini klien tidak mampu untuk duduk dan berdiri, pasien hanya
mampu posisi semifowler, ada keterbatasan dalam kemampuan gerak pasien, untuk
melakukan aktifitas sehari-hari pasien membutuhkan bantuan perawat dan keluarga
pasien. Hasil pemeriksaan Rontgen toraks tanggal 16 September 2014 didapatkan hasil
Straiht lumbal dengan sonsylosis lumbalis, Destruksi endplate inferior vertebrae 1,3 den
endplate inferior vertebrae L4 disertai penyempitan setelah diskins intervertebrae L3,4,
Suspek destruksi pedikel kanan L4.
Pengkuran kekuatan otot :
5555 5555
55533555
Keterangan:
Klien tidak mampu menggerakkan sendi di daerah pangkal paha sampai pinggang
dengan keluhan nyeri pada skor 7. Selanjutnya pada pemeriksaan penginderaan
didapatkan Pemeriksaan sensasi nyeri: nyeri pada pingang, tidak menyebar pada skala
7, nyeri berlangsung saat dilakukan mobilisasi.
4. Resiko Kelebihan Volume Cairan b.d Kegagalan Mekanisme Regulasi. Data yang
mendukung : Total pemasukan cairan pasien dalam 24 jam adalah 800ml/24 jam dan
total pengeluaran 540ml/24 jam, balance: +260 ml, Natrium : 131 mEq/L (132 – 147),
Tekanan Darah 150/80 mmHg, Nadi 81 x/menit, diagnosa medis pasien saat ini CKD St
V dengan Gastropati Uremikum on HD,
5. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi
b. Koordinasi pasien normal Pantau skala nyeri pasien sebelum dana sesudah terapi
c. Tidak adanya nyeri saat Jaga pasien dari adanya trauma
mobilisasi Lakukan Range of motion pada pasien
d. Pergerakan otot dan sendi Dukung pasien untuk melakukan perubahan posisi di tempat tidur
normal Dukung pasien untuk merubah posisi di tempat tidur
e. Posisi tubuh dalam posisi
yang nyaman b. Manajemen Nyeri
f. Mampunya klien dalam Aktifitas:
duduk, berdirin dan Lakukan penilaian nyeri secara komprehensif dimulai dari lokasi,
berjalan karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas dan penyebab.
Kaji ketidaknyamanan secara nonverbal, terutama untuk pasien yang
tidak bisa mengkomunikasikannya secara efektif
Pastikan pasien mendapatkan perawatan dengan analgetik
Gunakan komunikasi yang terapeutik agar pasien dapat menyatakan
pengalamannya terhadap nyeri serta dukungan dalam merespon nyeri
Tentukan dampak nyeri terhadap kehidupan sehari-hari (tidur, nafsu
makan, aktivitas, kesadaran, mood, hubungan sosial, performance
kerja dan melakukan tanggung jawab sehari-hari)
Evaluasi bersama pasien dan tenaga kesehatan lainnya dalam menilai
efektifitas pengontrolan nyeri yang pernah dilakukan
Kontrol faktor lingkungan yang dapat menimbulkan
ketidaknyamanan pada pasien (suhu ruangan, pencahayaan,
keributan)
Pilihlah variasi dari pengobatan (farmakologis, nonfarmakologis, dan
hubungan atar pribadi) untuk mengurangi nyeri
Pertimbangkan tipe dan sumber nyeri ketika memilih metoda
mengurangi nyeri
Dorong pasien dalam memonitor nyerinya sendiri
Ajari untuk menggunakan tehnik non-farmakologi (spt: biofeddback,
TENS, hypnosis, relaksasi, terapi musik, distraksi, terapi bermain,
acupressure, apikasi hangat/dingin, dan pijatan ) sebelum, sesudah
dan jika memungkinkan, selama puncak nyeri , sebelum nyeri terjadi