Anda di halaman 1dari 27

UNIVERSITAS ANDALAS

TUGAS APLIKASI I

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. L DENGAN SINDROMA


IMMUNO DEFISIENSI AKUISTIK ( SIDA ) + ORAL CANDIDIASIS +
ANEMIA DI RUANGAN INTERNE PRIA IRNA PENYAKIT DALAM
RSUP DR M.DJAMIL PADANG 2021

Disusun Oleh:
NIA MITRA AGUSTIN
2021312019

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


PEMINATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN PA Tn. L BERDASARKAN TEORI
ADAPTASI CALLISTA ROY

I. INFORMASI UMUM
Tanggal : 18 Oktober 2021 Waktu: 08.30 Wib
A. Identitas Pasien

Nama : Tn. L RM :
Umur : 28 Tahun Jenis kelamin : Laki -
Laki
Agama : Islam Pendidikan : SMA
terakhir
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Jati
Diagnosa : SIDA + Oral Candidiasis + Anemia
Medis
Tanggal Masuk 12 Oktober 2021

B. Identitas Penanggung jawab

Nama :Ny/ T Umur : 30


tahun
Pendidikan : SMA
terakhir
Pekerjaan : IRT
Hubungan : kakak
No Tlp :
Alamat Jati, Padang

C. Riwayat Kesehatan

Keluhan utama :
Klien mengatakan diare sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit, mual
dan muntah, tidak nafsu makan dan kepala pusing.
Riwayat Kesehatan Sekarang :
Pasien masuk melalui IGD pada tanggal 12 Oktober 2021, rujukan dari
RSUD Rasidin Padang dengan keluhan diare sejak empat hari sebelum
masuk rumah sakit. Pada saat pengkajian pada tanggal 18 Oktober 2021
pasien mengatakan perut sakit, sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit,
demam naik turun, mual dan muntah, badan terasa lemas. Pasien
mengatakan terasa nyeri di bagian bibir, skala nyeri 2, nyeri tidak
menyebar, nyeri bertambah ketika makan, bibir terlihat pecah pecah dan
terdapat jamur (kandidiasis) pada lidah pasien mengatakan nafsu makan
tidak ada
Riwayat Kesehatan Dahulu :
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit seperti ini
sebelumnya, semenjak sakit pasien sudah tidak bekerja, sebelumnya
pasien bekerja sebagai wiraswasta. Pasien mengatakan pada tahun 2018
pasien pernah melakukan perilaku seks beresiko tanpa menggunakan
pengaman, pasien pernah melakukan perilaku berisko sesama lelaki,
pasien tidak pernah menggunakan narkoba suntik, tidak pernah donor
darah.
Riwayat penyakit keturunan .
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit
yang sama dengan pasien. Riwayat TB dan minum OAT tidak ada, ayah
pasien menderita hipertensi.

II. ADAPTASI (TAHAP I)


A. Fisiologis
1. Oksigenasi
Pasien mengatakan tidak ada batuk, tidak ada sesak. Pasien tidak
menggunakan nafas cuping hidung dan tidak menggunakan otot bantu
pernafasan. TD : 100/70 mmhg, RR: 20 x/i, N: 90 x/i, T: 37,50C, nadi
terasa lemah, tidak ada wheezing dan ronchi, suara nafas vesikuler, dada
terlihat simetris kiri dan kanan, bentuk dada normal, trsktur fremitus kiri
dan kanan sama. conjungtiva anemis, membran mukosa bibir kering,
CRT < 3 detik. Pemeriksaan diagnostik lain (Radiologi Thorax paru :
hasil normal).
2. Nutrisi
pasien mengatakan nafsu makan tidak ada, pasien merasa mual muntah,
tidak ada sakit saat menelan, pasien menghabiskan hanya 1-2 sendok
makan dari diet yang di berikan oleh rumah sakit, TB: 175 cm, BB: 55
kg, IMT: 18 (underwight). Pasien mengatakan tidak nafsu makan karena
mual dan lidah yang kurang terasa, pasien mendapatkan diet biasa, pasien
tidak mengkonsumsi suplemen, terdapat nyeri tekan bagian ulu hati
(kuadran kiri atas), bising usus 18x/i.
Hematologi Tanggal Tanggal Tanggal Nilai Normal Satuan
14 /10 / 15/10 / 17/10 /
2021 2021 2021
Hemoglobin 8,3 8,5 9,9 14 – 18 G/dl
Leukosit 3.00 3.03 1.50 5000 – 10.000 /mm3
Trombosit 182.000 179.000 125.000 150.000 – /mm3
400.000
Hematokrit 25 27 29 40 – 48 %
Eritrosit 3.13 3.22
Retikulosit 0.67 0.82
Hitung Jenis
Basofil 0 0 0-1 %
Eosinofil 0 0 1-3 %
Neutrofil 85 4 2.0 - 6.0 %
Batang
Neutrofil 80 50.0 - 70.0 %
Segmen
Limfosit 11 9 20.0 - 40.0 %
Monosit 4 7 2.0 - 8.0 %
Sel Patologis - - %

Kesan : Anemia, Leukopenia dengan limfopenia

Kimia Tanggal Nilai Normal Satuan


Klinik 14 /10 /
2018
SGOT 84 <37 / <31 u/l
SGPT 41 <40 / <31 u/l
Ureum 15 10-50 Mg/dl
Kreatinin 0.9 0,7 – 1,1 Mg/dl
Na 4.0 139 – 145 Mmol/l
Kalium 9.0 3,6 – 5,5 Mmol/l
Cl 102 97 - 111 Mmol/l

3. Eliminasi
Pola defekasi pasien sebelum sakit yaitu 1x sehari dan namun sejak sakit
pasien mengalami mencret 2-3 kali sehari. Konsistensi, warna dan bau
feces dalam batas normal. Pasien tidak mengalami konstipasi,
inkontinensia dan nyeri dalam BAB. Pada pemeriksaan darah samar
diperoleh hasil positif, namun tidak ada riwayat BAB berdarah. Pola BAK
2-3 kali sehari dengan jumlah urine ± 300 cc/hari. Warna kuning, bau
khas, pasien berjalan buang air kecil dengan pispot yang dibantu kakaknya
karena pasien merasa badannya lemas.
4. Aktivitas dan Istirahat
Pasien mengatakan cepat merasa lelah dan tubuh terasa lemah sekali,
keadaan umum terlihat sedang. Pasien masih mampu berjalan namun
dengan perlahan-lahan dan dipapah oleh kakaknya. Sebagian fungsi
dilakukan pasien diatas tempat tidur dengan dibantu oleh keluarga
pasien. Kebutuhan tidur malam dan siang pasien masih dapat terpenuhi.
Frekuensi tidurnya sekitar 6-7 jam/hari.
5. Proteksi dan Perlindungan
pasien mengalami luka di bagian bibir (sariawan), perlindungan pasien
baik, pasien di temani kakak.
6. Sensori
pasien mengatakan tidak mengalami gangguan penglihatan, pasien
mengatakan penciuman pasien baik, tidak ada sumbatan di hidung pasien
ki – ka, pasien mengatakan memiliki masalah pada pengecapan karena
tampak ada jamur di lidah pasien, pasien tidak mengalami gangguan
pendengaran.
7. Cairan dan elektrolit
Keluarga pasien mengatakan pasien hanya minum 4-5 gelas sehari,
pasien terpasang infus nacl 500 mg pada tangan kiri. pasien mengatakan
mual dan muntah. Mukosa bibir pasien terlihat kering , tugor kulit pasie
baik, pasien tidak mengalami peningkatan JVP, pasien tidak ada edema,
tidak mengalami diaphoresis
Intake : Melalui oral : 500 cc /hari
Parietal :1000 cc/hari
Output : Urine : 600 cc/ hari
IWL : 500 cc/24 jam
Balance : +400 cc/hari
Kimia Tanggal Nilai Normal Satuan
Klinik 14 /10 /
2021
Na 131 139 – 145 Mmol/l
Kalium 4,0 3,6 – 5,5 Mmol/l
Cl 102 97 - 111 Mmol/l

8. Fungsi neurologi
Keadaan umum : sedang, tingkat kesadaran : Composmentis, GCS 15.
Status mental baik, fungsi intelektual baik, tidak terjadi gangguan pada
nervous kranialis, reflek fisiologis (+), reflek patologis (-), sensori baik,
otonom baik, pasien dapat berkomunikasi dengan baik, tidak terdapat
tanda defisit fungsi neurologis. Pasien dapat berorientasi terhadap tempat,
orang dan waktu.
Kekuatan otot : 5555 5555
5555 5555
9. Endokrin
pasien tidak mengalami pembesaran kelenjer tiroid, pasien tidak
memilikiri riwayat penyakit DM

B. Konsep Diri
1. Physical Self
a. Sensasi diri : pasien mengatakan “setiap saya bergerak terasa badan
lemes dan agak sesak, saya ingin lekas sembuh”.
b. Gambaran diri : pasien mengatakan “pasien mengatakan dirinya
sudah mulai baik, pasien masih kurang yakin menderita hiv”
2. Personal Self
a. Moral / etik/ spiritual
Pasien beragama islam, pasien tidak bisa melaksanakan ibadah
dengan baik selama dalam perawatan.
b. Self consistensy
Pasien mengatakan “saya akan berusaha untuk mematuhi
pengobatan supaya cepat sembuh, apa yang harus dilakukan
agar saya cepat sembuh dan bisa beraktifitas seperti semula
c. Ideal diri :
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan kembali ke rumah
melakukan aktivitas seperti sebelum sakit.
C. Fungsi Peran
Sehat : Keluarga pasien mengatakan pasien merupakan anak bungsu dari 5
bersaudara.
Sakit : pasien mengatakan sudah kurang lebih 3 bulan tidak bekerja
semenjak sakit yang klien alami.
D. Interdependen
1. Affectional Adequacy
Pasien selalu ditemani oleh kakak selama di rumah sakit, kakaknya selalu
memberikan perhatian yang khusus dan memahami keadaan pasien,
semua kebutuhan pasien selalu dipenuhi. Pasien mengatakan
kakaknya sangat membantu pasien untuk sembuh dan yang menjadi
sumber pendukung pasien”.
2. Developmental Adequacy
ibu pasien tidak bisa menemani dan bezuk pasien selama di rumah
sakit, tetapi selalu menghubungi pasien melalui handphone. Pasien merasa
senang apabila di telepon oleh keluarganya.
3. Resource Adequacy
Pasien berobat menggunakan saranan Asuransi Kesehatan (BPJS)

III. Faktor – Faktor Berpengaruh (Tahap II)


A. Fisiologis
1. Oksigenasi
Identifikasi stimulus fokal:
Identifikasi stimulus kontekstual :
Identifikasi stimulus residual :
2. Nutrisi
Stimulus Fokal: gangguan intake nutrisi: mual muntah, gangguan
pencernaan, terdapatnya infeksi kandidiasis oral
Stimulus Kontekstual: Perubahan pola pengaturan diit
Stimulus Residual: Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang
manajemen nutrisi, intake makanan dan pentingnya nutrisi bagi pasien
3. Eliminasi
Stimulus Fokal:
Stimulus Kontekstual: penurunan immunitas pasien, gangguan
penyerapan
Stimulus Residual: pasien menjalani perawatan dengan dukungan
keluarga yang sangat minimal.
4. Aktivitas dan Istirahat
Stimulus Fokal: pasien terpasang infus NaCL di tangan kiri.
Stimulus Kontekstual: kondisi pasien lemah tak berdaya, tidak bertenaga
sehingga aktivitas terbatas.
Stimulus Residual: pasien menjalani perawatan dengan dukungan
keluarga.
5. Proteksi dan Perlindungan
Stimulus Fokal: proses infeksi dan candidiasis oral
Stimulus Kontekstual: penurunan sistem kekebalan tubuh
Stimulus Residual: kurang pengetahuan dalam perawatan hiegind
6. Sensori
Stimulus fokal: sensori bagus .
Stimulus kontektual: pasien sadar dan mampu merasakan rangsangan
sensori yang diberikan.
Stimulus residual: dukungan keluarga adekuat
7. Neurologis
Pengkajian Stimulus : adaptif.
8.Endokrin
Pengkajian Stimulus: adaptif.
B. Konsep Diri
Stimulus fokal : adanya ancaman terhadap status kesehatan pasien
Stimulus kontekstual : perasaan tidak berdaya, pasien berada dalam
kecemasan sehingga pasien merasa kurang mendapat informasi
Stimulus Residual : meragukan kesembuhan, memikirkan kondisi
penyakitnya.

C. Fungsi Peran
Stimulus fokal : adanya ancaman perubahan kesehatan dan peran
Stimulus kontekstual : minum obat seumur hidup
Stimulus residual : ketidakmampuan pasien dalam menentukan dan
menjalani pemulihan
D. Interdependen
Semua stimulus adaptif

IV. Terapi pengobatan :


 Nacl 0,9% : aminofusin : triofusin. 1 : 1 : 1 8 jam/kolf
 Cotrimuxazole 1x960 mg
 Fluconazole 1x150 mg
 Atripla 1x1 tab
 Paracetamol 3x500 mg
 Sukralfat syr 3x10 cc
 Lansoprazole 1x30 mg
 N.A 3x200 mg
 Nistatin drop 4x1 cc
 Inj. Heparin 2x5000 IU
 Domperidon 3x10 mg
ANALISA DATA
Masalah
No Analisa Data Etiologi
Keperawatan

2 DS : Ketidakmampuan Defisit Nutrisi


- Pasien mengatakan nafsu menelan
makan tidak ada makanan , mual,
- Pasien merasa mual muntah
muntah,
- Pasien mengatakan perut
nyeri ulu hati, skala nyeri 4
DO :
- Pasien menghabiskan
hanya 1-2 sendok makan
dari diet yang di berikan
oleh rumah sakit,
- TB: 175 cm, BB: 55 kg,
IMT: 17 (underweight)
- BB sebelumnya 67 kg ( 3
bulan yang lalu)
- Hb : 9,9 g/dl (saat
pengkajian tgl 18 Okt
2021)
- Membran mukosa pucat
- Terdapat kandidiasis oral
- Bising usus 18 x/i,
3. DS : Informasi tidak Kurang
- Klien banyak bertanya adekuat pengetahuan
apakah klien masih bisa
beraktivitas kembali seperti
biasa
- Klien mengatakan apakah
tidak apa-apa tinggal
serumah dengan keluarga
- Klien kurang yakin dengan
terpapar hiv
- Klien mengatakan tidak
nafsu makan
DO :
- Ku sedang
- Tampak kakak yang
menemani
- Tampak klien lebih banyak
murung
- Nafas : 20x/i
- Nadi: 90x/i
- TD: 100/70 mmHg

3. DS Ketidakadekuatan Resiko infeksi


- Pasien mengeluh nyeri Ketidakadekuatan
pada lidah karna pertahanan tubuh
kandidiasis oral sekunder :
- Pasien mengeluh berat penurunan
badan turun semenjak sakit haemoglobin
- Pasien mengatakan
semenjak 1 tahun terkahir
pasien sering sakit dari
sebelumnya
DO
- Mukosa mulut kering
- Adanya kandidiasis oral
- berat badan 55 kg, tinggi
badan 175 cm
- Suhu tubuh yaitu 37,5 0C
- Nadi meningkat 90x/menit

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan,
mual, muntah
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan Informasi tidak adekuat
3. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh
sekunder : penurunan haemoglobin
INTERVENSI KEPERAWATAN PADA TN. L BERDASARKAN TEORI ADAPTASI CALLISTA ROY

N Pengkajian Diagnosa
NOC NIC
o Perilaku Stimulus Keperawatan
1 Respon inefektif  Fokal : Defisit Nutrisi Setelah dilakukan Manajemen Nause
pada mode gangguan intake berhubungan tindakan keperawatan Manajemen Nutrisi
adaptasi fisik: nutrisi: kesulitan dengan pada Tn. A 3x24 jam
Nutrisi menelan, mual ketidakmampu asupan nutrisi Aktivitas Regulator :
Data Subjektif : muntah, gangguan an menelan adekuat, 1. Obsevasi status gizi pasien dan
 Pasien pencernaan, makanan kemampuan untuk memenuhi
mengatakan nafsu terdapatnya infeksi Dengan kriteria kebutuhan nutrisi
makan tidak ada kandidiasis oral 2. Observasi dan identifikasi alergi dan
 Pasien merasa 1. Anoreksia (-) intoleransi terhadap makanan
mual muntah,  Kontekstual : 2. Mual-mual (-). 3. Tentukan kalori adan jumlah/jenis
 Pasien Perubahan pola 3. Muntah (-) nutrisi yang dibutuhkan
mengatakan sakit pengaturan diit 4. Nafsu makan 4. Monitor peningkatan atau penurunan
saat menelan meningkat BB
Data Objektif :  Residual : 5. Berat badan ideal 5. Ciptakan lingkungan yang optimal
 Pasien Kurangnya 6. Tonus otot saat makan
menghabiskan pengetahuan pasien meningkat 6. Sajikan makan selagi hangad
hanya 1-2 sendok dan keluarga tentang 7. Intake nutrisi 7. Anjurkan klien makan dengan posisi
makan dari diet manajemen nutrisi, meningkat duduk jika memungkinkan.
yang di berikan intake makanan dan 8. Nilai Hb dalam 8. Kolaborasi dengan ahli gizi
oleh rumah sakit, pentingnya nutrisi batas normal mengenai diet klien.
 TB: 170 cm, BB: bagi pasien
50 kg, IMT: 17,3
(kurus)
BB sebelumnya Aktivitas Kognator : (Edukasi Self
67 kg ( 3 bulan Efficacy)
yang lalu) 1. Berikan bimbingan terhadap pilihan
 Membran mukosa makan yang sehat
memerah 2. Lakukan atau bantu klien perawatan
 Terdapat mulut sebelum dan sesudah makan
kandidiasis oral 3. Jelaskan kebutuhan energy harian k
 Hb : 9,9 g/dl 4. Jelaskan jenis diet, manfaat dan
komposisi makanan klien,
5. Jelaskan rasional pembatasan diet
terhadap kondisi penyakit klien,
6. Motivasi klien untuk menghabiskan
porsi makan
2 Data Subjektif :  Stimulus fokal : Kurang 1. Pengetahuan klien Aktivitas Regulator
DS : adanya ancaman Pengetahuan meningkat Pengajaran / Pendidikan Kesehatan
- Klien banyak terhadap status berhubungan KseSetelah dilakukan 1. Kaji tingkat pengetahuan klien
bertanya
apakah klien kesehatan pasien dengan asuhan keperawatan /keluarga dan rencanakan pemeberian
masih bisa dan peran, informasi tidak selama 3 x 24 jam : pengajaran sesuai tingkat pemahaman
beraktivitas
kembali  Stimulus adekuat  Klien dan keluarga klien dengan metode dan strategi
seperti biasa kontekstual : : menunjukkan yang tepat : misal, ceramah,
- Klien
mengatakan perasaan tidak pemahaman demonstrasi, dll.
apakah tidak berdaya, minum tentang : kondisi 2. Berikan informasi / penkesh.dari
apa-apa
tinggal obat seumur penyakit, sumber-sumber terkait yang dapat
serumah hidup, pasien penggunaan menolong klien/keluarga dalam
dengan
berada dalam yankes yang tepat, mempertahankan status kesehatan
keluarga
- Klien kurang kecemasan perawatan yang 3. Diskusikan pilihan terapi dan rasional
yakin sehingga pasien yang diperlukan, tindakan yang akan dilakukan dengan
menderita hiv
- Klien merasa kurang prosedur tindakan klien & keluarga.
mengatakan mendapat medik, 4. Libatkan keluarga dalam program
tidak nafsu
makan informasi mempertahankan pengobatan
 Stimulus tingkat aktifitas, 5. Dokumentasikan isi pembicaraan
DO : Residual : diet, konsumsi pada catatan asuhan keperawatan :
- Ku sedang meragukan obat yang materi yg diberikan, pemahaman
- Tampak
kakak yang kesembuhan, dianjurkan. klien tentang informasi yang diterima
menemani ketidakmampuan  Klien dan keuarga respon/perilaku klien yang
- Tampak klien
lebih banyak pasien dalam mampu menunjukkan peningkatan
murung menentukan dan mengidentifikasi pengetahuan sebagai hasil
- Nafas : 20x/i
- Nadi: 90x/i menjalani factor resiko pembelajaran
- TD: 100/70 pemulihan, terhadap kesehatan 6. Mengidentifikasi factor Resiko
mmHg
memikirkan dan informasi 7. Diskusikan perubahan gaya hidup
kondisi yang sesuai untuk mencegah komplikasi dengan
penyakitnya. dengan kebutuhan. klien dan keluarga
 Klien dan keluarga 8. Kolaborasi dengan Tim Medis, Ahli
menunjukkan Gizi, Social Worker, Psikolog,
perubahan Pastoral.
perilaku hidup Aktivitas kognator
sehat. 1. Tentukan materi pengajaran yang
dibutuhkan klien/keluarga tentang :
- Proses Penyakit : pengertian,
penyebab, tanda dan gejala,
komplikasi dan program
pengobatan serta perawatan nya
- Promosi Kesehatan : Diet, Seks
yang aman, aktivitas yang di
anjurkan.
- Patient Safety (jatuh, salah
minum obat)
3 Respon inefektif  Fokal : Resiko infeksi Setelah dilakukan Kontrol Infeksi
pada mode adaptasi Proses infeksi dan berhubungan tindakan keperawatan Kesehatan mulut
fisik: adanya candidiasis dengan pada Tn. A 3x24 jam
Proteksi dan oral Ketidakadekuat resiko infeksi dapat Aktivitas Regulator :
perlindungan an pertahanan diatasi 1. Batasi pengunjung bila perlu
 Kontekstual : tubuh primer : 2. Instruksikan pengunjung dan
Data Subjektif : penurunan sistem statis cairan Dengan kriteria : keluarga untuk mencuci tangan
- Pasien kekebalan tubuh tubuh dan 1. Tidak didapatkan saat berkunjung dan setelah
mengeluh nyeri Ketidakadekuat tanda-tanda infeksi berkunjung
pada lidah  Residual : Stimulus an pertahanan 2. Status respirasi 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah
karna Residual: kurang tubuh dalam batas kontak dengan pasien dan tindakan
kandidiasis oral pengetahuan dalam sekunder : normal keperawatan
- Pasien perawatan hiegind penurunan 3. Temperatur badan 4. Gunakan universal precaution dan
mengeluh berat dan dukungan haemoglobin dalam batas gunakan sarung tangan selama
badan turun keluarga yang normal kontak dengan kulit yang tidak
semenjak sakit kurang optimal, 4. turgor kulit baik utuh
- Pasien  5. Mukosa bibir 5. Tingkatkan intake nutrisi dan
mengatakan lembab dan bersih cairan
semenjak 1 6. Leukosit absolut 6. Observasi dan laporkan tanda dan
tahun terkahir dalam batas normal gejal infeksi seperti kemerahan,
pasien sering panas, nyeri, tumor
sakit dari 7. Kaji temperatur tiap 4 jam
sebelumnya 8. Catat dan laporkan hasil
DO laboratorium terutama leukosit
- Mukosa mulut 9. Istirahat yang adekuat
kering 10. Kaji warna kulit, turgor dan
- Adanya tekstur, cuci kulit dengan hati-hati
kandidiasis oral 11. Pastikan perawatan aseptik pada IV
- berat badan 55 line
kg, tinggi 12. Kolaborasi dalam pemberian
badan 175 cm antibiotik sesuai indikasi
- Suhu tubuh
yaitu 37,5 0C Aktifitas kognator : (Edukasi cara
- Nadi mencuci tangan )
meningkat 1. Ajari pasien dan keluarga tanda dan
90x/menit gejala infeksi dan melaporkan pada
perawat
2. Ajarkan klien dan anggota
keluarga bagaimana mencegah
infeksi
3. Ajarkan keluarga cara mencuci
tangan yang baik dan benar

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN PADA TN. L BERDASARKAN TEORI ADAPTASI CALLISTA ROY
Hari /
Diagnosa Nama/
Tanggal / Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
Keperawatan Paraf
Jam
senin / 18 Defisit nutrisi. Manajemen Nause dan Nutrisi 18 Oktober 2021 jam 12.30wib
Oktober
2021 jam Aktivitas Regulator : Subjektif :
10.00 wib 1. Mengopservasi status gizi pasien dan 1. Pasien mengatakan rasa mual mulai
kemampuan untuk memenuhi berkurang
kebutuhan nutrisi 2. Pasien mengatakan porsi makan sudah
2. Mengopservasi dan identifikasi mulai habis 4-5 sendok.
alergi dan intoleransi terhadap
makanan Objektif :
3. Menentukan kalori dan jumlah/jenis Perilaku Adaptif
nutrisi yang dihabiskan pasien 1. BB : 55 kg
4. Menciptakan lingkungan yang 2. IMT : 17 (underweight)
optimal saat makan 3. Tidak ada muntah
5. Menyajikan makan selagi hangad
Perilaku Inefektif
6. Menganjurkan pasien makan dengan
1. Porsi makan yang diberikan habis 2-3
posisi duduk jika memungkinkan,
sendok
makan sedikit tapi sering
2. Mual (+)
3. Muntah (-)
4. Pasien terlihat lemah dan letih
7. Menganjurkan kepada keluarga
5. Mukosa bibir kering dan merah
pasien untuk tidak memberikan Analisis:
makanan yang padat kepada pasien Masalah belum teratasi, perilaku pasien
masih inefektif
Aktivitas Kognator : Planning:
1. Memberikan bimbingan terhadap Intervensi manajemen nausea dan nutrisi
pilihan makan yang sehat dilanjutkan.
2. Menjelaskan kebutuhan energy harian
pasien
3. Menjelaskan jenis diet, manfaat dan
komposisi makanan klien,
4. Menjelaskan rasional pembatasan diet
terhadap kondisi penyakit klien,
5. Memotivasi pasien untuk
menghabiskan porsi makan
senin / 18 Kurang Aktivitas Regulator 18 Oktober 2021 jam 12.30wib
Oktober Pengetahuan Pengajaran / Pendidikan Kesehatan
2021 jam berhubungan 1. Kaji tingkat pengetahuan klien /keluarga Subjektif :
10.00 wib dengan informasi dan rencanakan pemeberian pengajaran 1. Pasien dan keluarga mengatakan mau
tidak adekuat sesuai tingkat pemahaman klien dengan mengetahui lebih jauh tentang
metode dan strategi yang tepat : misal, penyakitnya, cara penularan.
ceramah, demonstrasi, dll.
2. Pasien dan keluarga ingin mengerti
2. Berikan informasi / penkes dari sumber-
bagaimana perawatan pasien dirumah
sumber terkait yang dapat menolong
klien/keluarga dalam mempertahankan dan kondisi bagaimana saja yang perlu
status kesehatan dibawa ke fasiltas kesehatan
3. Diskusikan pilihan terapi dan rasional
tindakan yang akan dilakukan dengan Objektif :
klien & keluarga. 1. Keluarga dan pasien tampak mau
4. Libatkan keluarga dalam program menerima infromasi
pengobatan 2. Pasien dan keluarga tampak lebih
5. Mengidentifikasi factor Resiko tenang
6. Diskusikan perubahan gaya hidup untuk 3. Pasien dan keluarga kooperatif dalam
mencegah komplikasi dengan klien dan menjalankan semua tindakan medis
keluarga dan keperawatan
7. Kolaborasi dengan Tim Medis, Ahli 4. Pasien dan keluarga telah menerima
Gizi, Social Worker, Psikolog, Pastoral. penyakit pasien
Aktivitas kognator
2. Tentukan materi pengajaran yang
dibutuhkan klien/keluarga tentang : Analisis:
- Proses Penyakit : pengertian, Masalah belum teratasi
penyebab, tanda dan gejala,
komplikasi dan program Planning:
pengobatan serta perawatan nya
Intervensi dipertahankan.
- Promosi Kesehatan : Diet, Seks yang
aman, aktivitas yang di anjurkan.
- Pengobatan setealh pulang dari RS

selasa/ 19 Manajemen Nause dan Nutrisi 19 Oktober 2021 jam 12.30wib


Oktober
2021 jam Aktivitas Regulator : Subjektif :
09.00 wib 1. Mengopservasi status gizi pasien dan 1. Pasien mengatakan rasa mual mulai
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan berkurang
nutrisi 2. Pasien mengatakan porsi makan sudah
2. Mengopservasi dan identifikasi alergi dan mulai habis 5-6 sendok.
intoleransi terhadap makanan
3. Menentukan kalori dan jumlah/jenis Objektif :
nutrisi yang dihabiskan pasien Perilaku Adaptif
4. Menciptakan lingkungan yang optimal Tidak ada muntah
saat makan
5. Menyajikan makan selagi hangad Perilaku Inefektif
6. Menganjurkan pasien makan dengan 1. Porsi makan yang diberikan habis 5-6
posisi duduk jika memungkinkan, makan sendok
sedikit tapi sering 2. Mual-mual (+)
7. Menganjurkan kepada keluarga pasien 3. Muntah (-)
untuk tidak memberikan makanan yang 4. Pasien terlihat lemah dan letih
padat kepada pasien 5. Mukosa bibir kering dan merah

Aktivitas Kognator : Analisis:


1. Memberikan bimbingan terhadap pilihan Masalah belum teratasi, perilaku pasien
makan yang sehat masih inefektif
2. Menjelaskan kebutuhan energy harian Planning:
pasien Intervensi manajemen nausea dan nutrisi
3. Menjelaskan jenis diet, manfaat dan dilanjutkan.
komposisi makanan klien,
4. Menjelaskan rasional pembatasan diet
terhadap kondisi penyakit klien,
5. Memotivasi pasien untuk menghabiskan
porsi makan
selasa/ 19 Aktivitas Regulator 19 Oktober 2021 jam 12.30wib
Oktober Pengajaran / Pendidikan Kesehatan
2021 jam Subjektif :
8. Berikan informasi / penkesh.dari 1. Pasien dan keluarga mengatakan sudah
09.00 wib
sumber-sumber terkait yang dapat mengerti tentang penyakitnya, cara
penularan.
menolong klien/keluarga dalam
2. Pasien dan keluarga ingin mengerti
mempertahankan status kesehatan bagaimana perawatan pasien dirumah dan
9. Libatkan keluarga dalam program kondisi bagaimana saja yang perlu dibawa
ke fasiltas kesehatan
pengobatan 3. Pasien mengatakan akan minum obat
10. Dokumentasikan isi pembicaraan pada teratur
catatan asuhan keperawatan : materi yg
diberikan, pemahaman klien tentang Objektif :
informasi yang diterima respon/perilaku 1. Keluarga dan pasien tampak mau
menerima infromasi
klien yang menunjukkan peningkatan 2. Pasien dan keluarga tampak lebih tenang
pengetahuan sebagai hasil pembelajaran 3. Pasien dan keluarga kooperatif dalam
menjalankan semua tindakan medis dan
11. Mengidentifikasi factor Resiko keperawatan
12. Diskusikan perubahan gaya hidup untuk 4. Pasien dan keluarga telah menerima
penyakit pasien
mencegah komplikasi dengan klien dan
keluarga
Analisis:
Masalah teratasi
Aktivitas kognator
Planning:
- Menjelaskan materi pengajaran yang
Intervensi dipertahankan.
dibutuhkan klien/keluarga.

selasa/ 19 Resiko infeksi Kontrol Infeksi 19 Oktober 2021 jam 12.30wib


Oktober berhubungan Kesehatan mulut
2021 jam dengan Subjektif :
09.00 wib Ketidakadekuatan Aktivitas Regulator : keluarga mengatakan sudah mulai mengerti
pertahanan tubuh 1. Membatasi pengunjung bila perlu cara mengenali, mencegah dan melaporkan
primer 2. Instruksikan pengunjung dan keluarga tanda-tanda infeksi
untuk mencuci tangan saat berkunjung
dan setelah berkunjung Objektif
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah Perilaku adaptif:
kontak dengan pasien dan tindakan 1. TD 113/70 mmHg, HR 86 kali/menit, RR
keperawatan 18 kali/menit, Temp 36,50C
4. Gunakan universal precaution dan 2. Diet oral mulai adekuat 6-7 sendok nasi
gunakan sarung tangan selama kontak dan sayur
dengan kulit yang tidak utuh Perilaku inefektif:
5. Mengobservasi dan laporkan tanda dan 1. Mukosa mulut tampak lembab.
gejala infeksi seperti kemerahan, panas, 2. Terpasang infus Nacl 0,9%
nyeri, tumor Analisis:
6. Istirahat yang adekuat Masalah belum teratasi teratasi. Pasien
7. Kaji warna kulit, turgor dan tekstur, belum menunjukan perilaku adaptif
cuci kulit dengan hati-hati Planning:
Intervensi manajemen pengendalian infeksi
Aktifitas kognator : (Edukasi cara mencuci
masih dilanjutkan
tangan )
1. Ajari pasien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi dan melaporkan pada
perawat

2. Mengajarkan klien dan anggota


keluarga bagaimana mencegah infeksi
3. Mengajarkan keluarga cara mencuci
tangan yang baik dan benar

Rabu/ 20 Manajemen Nause dan Nutrisi 20 Oktober 2021 jam 12.30wib


Oktober
2021 Aktivitas Regulator : Subjektif :
1. Mengopservasi status gizi pasien dan 1. Pasien mengatakan rasa mual sudah mulai
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hilang
nutrisi 2. Pasien mengatakan sudah menghabiskan
2. Mengopservasi dan identifikasi alergi dan porsi yang disediakan
intoleransi terhadap makanan
3. Menentukan kalori dan jumlah/jenis Objektif :
nutrisi yang dihabiskan pasien Perilaku Adaptif
4. Menciptakan lingkungan yang optimal Tidak ada muntah
saat makan
5. Menganjurkan pasien makan dengan Perilaku Inefektif
posisi duduk jika memungkinkan, makan 1. Porsi makan yang diberikan dihabsikan
sedikit tapi sering 2. Mual-mual (-)
3. Muntah (-)
Aktivitas Kognator : 4. Mukosa bibir memerah
1. Memberikan bimbingan terhadap pilihan Analisis:
makan yang sehat Masalah belum teratasi, perilaku pasien
2. Memotivasi pasien untuk menghabiskan efektif
porsi makan Planning:
Intervensi manajemen nausea dan nutrisi
dilanjutkan.

Rabu/ 20 Kontrol Infeksi 19 Oktober 2021 jam 12.30wib


Oktober Kesehatan mulut
2021 Subjektif :
Aktivitas Regulator : keluarga mengatakan sudah mulai mengerti
1. Membatasi pengunjung bila perlu cara mengenali, mencegah dan melaporkan
2. Instruksikan pengunjung dan keluarga tanda-tanda infeksi
untuk mencuci tangan saat berkunjung
dan setelah berkunjung Objektif
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak Perilaku adaptif:
dengan pasien dan tindakan keperawatan  TD 100/70 mmHg, HR 86 kali/menit,
4. Gunakan universal precaution dan RR 18 kali/menit, Temp 36,50C
gunakan sarung tangan selama kontak
dengan kulit yang tidak utuh Perilaku inefektif:
5. Mengobservasi dan laporkan tanda dan  Mukosa mulut tampak lembab dan
gejala infeksi seperti kemerahan, panas, sudah bersih
nyeri, tumor  Terpasang infus Nacl 0,9%
6. Istirahat yang adekuat Analisis:
7. Kaji warna kulit, turgor dan tekstur, Masalah teratasi sebagian. Pasien
cuci kulit dengan hati-hati menunjukan perilaku adaptif
Planning:
Intervensi manajemen pengendalian infeksi

Anda mungkin juga menyukai