PENDAHULUAN
Heart Failure (HF) atau gagal jantung adalah suatu sindroma klinis kompleks,
global, dengan lebih dari 26 juta orang yang terkena gagal jantung. Di negara-
negara maju prevalensi penderita gagal jantung gagal pada kelompok usia
dewasa adalah 1-2%. Menurut American Heart Association, 5,3 juta kasus
gagal jantung telah terjadi di Amerika serikat, lebih dari 660.000 kasus baru
pada usia lebih dari 65 tahun. Diperkirakan angka kematian tahunan terkait
dengan gagal jantung adalah sekitar 278.000 orang. Prevalensi gagal jantung
Berdasar Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 disebutkan bahwa gagal jantung
dalam hal penurunan kualitas hidup. Maka dari itu perlunya asuhan
jantung akut.
1.3 Tujuan
dibutuhkan oleh pasien dan keluarga sesuai kasus secara teori dengan benar.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Gagal jantung akut (GJA) adalah serangan yang cepat dari gejala
dan tanda gagal jantung sehingga membutuhkan terapi segera. GJA dapat
berupa acute de novo (serangan baru dari gagal jantung akut, tanpa ada
kelainan jantung sebelumnya) atau dekompensasi akut dari gagal jantung
kronik (GJK).
Tabel 2-1. Penyebab dan faktor presipitasi GJA
Dikutip dari: ”Manurung D. Gagal jantung akut. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B,
Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 4th
Ed. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2006. p. 1505.”
1. Kegagalan pompa
2. Obstruksi aliran
3. Regurgitasi
tekanan atau disfungsi regional pada jantung yang akan meningkatkan beban
kerja jantung dan menyebabkan hipertrofi otot jantung dan atau dilasi kamar
jantung.
panjang sel. Akibatnya, terjadi reduksi diameter kamar jantung. Keadaan ini
otot atau ketebalan dinding yang seiring dengan penambahan diameter kamar
jantung menyebabkan tebal dinding jantung akan tetap normal atau kurang
dari normal.
kerja mekanik akibat overload tekanan atau volume, atau sinyal trofik (misal
dimensi, dan massa miosit, yang pada akhirnya ukuran jantung. Apakah
perdebatan.
dan perfusi organ vital jika terdapat beban hemodinamik berlebih atau
kontraktilitas.
muncul pada cedera iskemik, overload tekanan, dan volume atau dilated
atau aliran balik darah ke sistem vena (backward failure) atau keduanya.
terutama merupakan akibat dari aliran balik darah ke sirkulasi paru yang
progresif dan akibat dari berkurangnya aliran dan tekanan darah perifer.
Gagal jantung kanan yang terjadi tanpa didahului gagal jantung kiri
muncul pada beberapa penyakit. Biasanya gagal jantung kanan merupakan
pulmoner berat kronik (cor pulmonale). Pada keadaan ini ventrikel kanan
paru. Hipertrofi dan dilatasi secara umum terbatas pada ventrikel dan atrium
kategori klinik:
o Edema paru
oksigen.
sakitnya rendah.
o Syok kardiogenik
dapat ditegakkan bila pada pasien didapatkan paling sedikit 1 kriteria mayor
derajat kongesti paru dan untuk menilai kondisi paru dan jantung yang lain.
relatif vena lobus atas, edema vaskular, edema interstisial, dan cairan alveolar
o Anemia
o Prerenal azotemia
dalam darah juga perlu dievaluasi. Sedikit peningkatan troponin jantung dapat
respirasi (pCO2) dan keseimbangan asam basa (pH), terutama pada semua
EKG abnormal?
Gas darah abnormal? tidak
Bendungan di X-ray?
BNP meningkat?
Penyakit jantung atau gagal jantung kronik? Pertimbangkan
penyakit paru
Gagal jantung
terkonfirmasi
Rencanakan strategi
penatalaksanaan
Menilai jenis, severitas, dan
etiologi menggunakan
investigasi pilihan
o Terapi diuretik dengan furosemid atau diuretik kuat lainnya (dimulai dengan
hemodinamik
o Pacing, antiaritmia, atau elektroversi jika terjadi kelainan denyut dan irama
jantung
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS UMUM
Nama :
Alamat :
Tempat/tgl lahir :
Agama :
Usia :
Suku Bangsa :
Nama ayah/ibu :
Pendidikan ayah :
Pekerjaan ayah :
pendidikan ibu :
Pekerjaan ibu :
2. LINGKUNGAN INTERNAL
a. Alasan masuk rumah sakit :
b. Faktor pencetus :
c. Keluhan utama :
d. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya :
e. Diagnose medic :
3. LINGKUNGAN EKSTERNAL
a. Riwayah kesehatan dahulu
1) Penyakit waktu kecil :
2) Pernah dirawat di RS :
3) Obat-obatn yang digunakan :
4) Tindakan (Operasi) :
5) Alergi :
6) Kecelakaan :
7) Imunisasi :
b. Lingkungan karakteristik rumah (resiko terhadap kesehatan), (jelaskan
keadaan rumah terutama yang membahayakan kesehatan seperti sirkulasi
udara, sinar matahari, tangga, lanta yang licin, dsb)
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
4. PENGKAJIAN KONSERVASI
a. Konservasii energy
1) Nutrisi dan cairan:
…………………………………………………………………………
2) Eliminasi
…………………………………………………………………………
3) Istirahat dan tidur
…………………………………………………………………………
4) Aktivitas
…………………………………………………………………………
5) Kebersihan
…………………………………………………………………………
b. Konservasi struktur
a) Keadaan umum dan kesadaran
b) Tanda-tanda vital
1) Suhu :
2) Frekuensi Nafas :
3) Tekanan darah :
4) Nadi :
c) Pengukuran antropometri
1) Berat badan :
2) Tinggi badan :
3) Lingkar kepala :
4) Lingkar perut :
5) Lingkar lengan :
d) Pemeriksaan fisik (Head to toe)
1) Kepala
a) Inspeksi
(1) Bentuk dan kesimetrisan :
(2) Kebersihan kepala :
(3) Lesi :
b) Palpasi
(1) Benjolan (ada/tidak) :
(2) Nyeri tekan (ada/tidak) :
2) Mata
a) Palpebral : Edama ( ) Radang ( )
b) Scelera : ikterik ( ) Tidak ikterik ( )
c) Konjungtiva : Anemis ( ) Anemis ( )
d) Pupil : Isokor ( ) Anisokor ( ) miosis
( ) midriasis ( )
Reflek pupil terhadap cahaya:
Reflek kornea :
e) Posisi mata : Simetris ( ) Tidak Simetris ( )
f) Gerakan bola mata :
g) Kemampuan visual :
3) Hidung
a) Bentuk :
b) Struktur :
c) Perforasi septum :
d) Secrec/cairan :
4) Telinga
a) Posisi telinga :
b) Ukuran dan bentuk :
c) Aurikel :
d) Lubang telinga : bersih/serumen/nanah
e) Memakai alat bantu :
f) Pemeriksaan uji pendengaran
Rinne :
Weber :
Swabach :
5) Mulut
a) Gigi :
Keadaan gigi :
Karang Gigi :
Gigi Berlubang :
b) Gusi : normal/edema
c) Lidah : mikroglosia/makroglosia/glosoptosis
d) Mukosa Mulut : lembab/kering
e) Tonsil : normal/bengkak
f) Palatum : labiopalatoskisis/tidak
g) Pengeluaran saliva berlebih: ada/tidak
6) Faring
a) Hyperemia :
b) Edema :
c) Abses pada retroaringeal: ada/tidak
7) Laring
a) Obstruksi pada laring : ada/tidak
8) Pemeriksaan paru
a) Inspeksi
Kesimetrisan : simetris/tidak
Gerakan dada : sama antara kanan/kiri
Deformitas : ada/tidak
Penonjolan : ada/tidak
b) Palpasi
Kesimetrisan :
Vocal Premitas :
Krepitasi subcotis:
c) Perkusi
Pembesaran paru :
Suara : resonan/pekak
d) Auskultasi : vesikuler/ronchi/cracles
9) Jantung
a) Inspeksi
Denyut apek :
b) Pekusi
Pembesaran :
Suara :
c) Auskultasi
BJ 1 :
BJ II :
BJ III :
Bunyi jantung tambahan :
10) Abdomen
a) Inspeksi
Ukuran & bentuk :
Lesi/luka post op :
Stoma :
b) Auskultasi
Peristaltic usus : x/menit
c) Perkusi : timpani/redup
d) Palpasi
Organ hati
Limpa
Ketengangan dinding perut
Turgor kulit
11) Genetalia
a) Laki – laki
Ukuran :
Bentuk penis : hipospadi/epispadia/normal
Peradangan
Testis
fimosis
b) Perempuan
Labia minora tertutup oleh labia mayora
Lubang uretra dan vagina terpisah
Kebersihan vagina
12) Pemeriksaan anus
a) adanya luka post op : ada/tidak
b) kebersihan :
c) anus : ada/tidak
13) Pemeriksaan tulang belakang dan ekstremitas
a) kelainan tulang belakang: lordosis/kifosis/skoliosis
b) spasme otot : ada/tidak
c) paralysis : ada/tidak
d) atropi/hipertropi
e) kontraktur :
f) faktur :
g) kelemahan/kelumpuhan :
h) polidaktil :
i) clubbing finger :
j) CRT :
14) Pemeriksaan Kulit
a) Turgor kulit : kencang/lembek
b) Warna kulit : sianosis/ikterus
c) Kelembaban :
d) Penyakit pada kulit :
c. Konservasi personal
1) Identitas diri : baik ( ), tidak baik ( ), lainnya
(sebutkan) :
………………………………………………………………………
2) Harga diri : baik ( ), tidak baik ( ), lainnya
(sebutkan) :
………………………………………………………………………
3) Stress dan koping : baik ( ), tidak baik ( ), lainnya
(sebutkan) :
………………………………………………………………………
d. Konservasi sosial
1) Pembawaan secara umum : baik ( ), tidak baik ( ), lainnya
(sebutkan) :
………………………………………………………………………
2) Hubungan dengan anggota keluarga: baik ( ), tidak baik ( ), lainnya
(sebutkan) :
………………………………………………………………………
3) Support keluarga : baik ( ), tidak baik ( ),
lainnya (sebutkan) :
………………………………………………………………………
4) Hubungan dengan teman sebaya : baik ( ), tidak baik ( ),
lainnya (sebutkan) :
………………………………………………………………………
5) Harapan keluarga terhadap tindakan petugas kesehatan (apa yang
diharapkan keluarga terhadap petugas kesehatan: cepat
sembuh/pulang kerumah ( ), lainnya (sebutkan)
………………………………………………………………………
B. TRIPOCOGNOSIS (DIAGNOSA KEPERAWATAN)
1. ……………………………………………………………….
2. ……………………………………………………………….
C. HIPOTESIS (INTERVENSI)
1. ……………………………………………………………….
………………………………………………………….....
………………………………………………………….....
…………………………………………………………….
2. ……………………………………………………………….
………………………………………………………….....
………………………………………………………….....
…………………………………………………………….
D. IMPLEMENTASI DAN ANALISA DATA
Yusrizal. (2012). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Masase Terhadap
Penurunan Skala Nyeri Pasien Pasca Apendiktomi di Ruang Bedah RSUD
Dr. M. Zein Painan. Ners Jurnal Keperawatan, 8(2), 138–146.
28