OLEH
KELOMPOK 2
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
secara menyeluruh dalam waktu lima belas tahun mendatang, meliputi Amerika,
Eropa, dan sebagian besar Asia. Gagal jantung merupakan masalah kesehatan
yang progresif dengan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi di Negara
tertinggi di dunia, menurut data dari WHO menyebutkan bahwa ada sekitar 3000
ada 5,7 juta penduduk Amerika Serikat yang menderita gagal jantung.
sendiri belum ada data statistic secara khusus yang menunjukkan prevalensi CHF,
Indonesia tahun 2007 yaitu terdapat 7,2% penduduk Indonesia menderita penyakit
dokter, prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia tahun 2013 sebesar 0,5%
(PRADANA, 2017)
mengenai 6% sampai 10% orang berusia lebih 65 tahun. Penyakit ini juga
B. RUMUSAN MASALAH
H. TUJUAN
jantung kongestif
LANDASAN TEORI
A. DEFINISI
Definisi gagal jantung ditujukan pada kelainan primer dari sindrom tersebut,
yaitu keadaan ketika jantung tidak mampu mempertahankan sirkulasi yang cukup
B. ANATOMI FISIOLOGI
Jantung besarnya sekepalan tangan. Terletak di belakang sternum dan
bagian jantung berada pada rongga pericardium suatu kantung fibrosa dengan
Jantung memiliki empat ruang ; dua atrium yang menerima darah dari vena-
bagian kirinya kedalam egitiga ventrikel kanan.atrium ini berada pada bagian
2. Atrium kiri berbentuk persegi tidak beraturan dengan vena pulmonalis masuk
Ventrikel kiri membentuk massa utama dari jantung dan ruangan lain
masuk aorta.Dinding atrium titpis tertapi dinding ventrikel kiri lebih tebal dari
C. ETIOLOGI
Factor resiko gagal jantung disebabkan oleh kondisi yang melemahkan atau
dari jantung (misalnya penyakit atau factor patologi sintrinsic atau dari factor
a) Factor intrinsic : penyebab paling sering gagal jantung adalah penyakit arteri
coroner (PAK). PAK mengurangi aliran darah melalui arteri coroner sehingga
darah kesirkulasi .teganga diarteriol sistemik, elastisitas aorta dan arteri besar,
ukuran dan ketebalan ventrikel, adanya stenosis aorta dan kekentalan darah
Akibat tekanan darah tinggi jangka panjang ventrikel biasanya akhirnya akan
mengalami kegagalan.
memasuki ventrikel kiri (yang disebut load atau beban), otot yang abnormal
pada ventrikel karena pembentukan jaringan parut setelah cedera dan masalah
D. PATOFISIOLOGI
namun bila terjadi memiliki gejala. Tanda daan patofisiologis yang sama. Curah
setan.
2009)
E. Klasifikasi
Gagal jantung akut (acute heart failure[AHF]) secara garis besar sama dengan
jantung yang terjadi mendadak. Tidak terdapat cukup waktu untuk terjadinya
akut.
Gagal jantung kronis (chronic heart failure[CHF]) secara garis besar sama
kiri dan kanan sekaligus, biasanya karena gagal jantung kiri kronis
F. MANIFESTASI KLINIS
saat inspirasi. Kenaikan tekanan vena jugularis (JVP) dan edema perifer bisa
tidak ada.
2. Gagal jantung kanan ; retensi cairan pada tungkai, pada kasus yang berat
dapat terjadi asites. Tanda-tanda yang di temukan adalah kenaikan JVP dan
edema perifer.
3. Gagal jantung kronis ; pada CHF yang berlangsung lama (congestive heart
berat penyakit di tentukan oleh klasifikasi dari New York Heart Association
(NYHA)
New York Heart Association (NYHA)
5. Mudah lelah,dimana gejala ini muncul akibat cairn jantung yang kurang
sehingga menghambat sirkulasi cairan dan sirkulasi oksigen yang
normal,disamping menurunnya pembuangan sisa hasil katabolisme.
(Ardiansyah, 2012)
BAB III
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Definisi
membrane alveolar-kapiler.
Batasan Karakteristik
Gelisah mis.kecepatan
Hiperkapnia irama,kedalaman)
Iritabilitas somnolen
Konfusi takikardia
warna kulit abnormal (mis.,pucat,kehitaman)
Perubahan alveolar-kapiler
Defenisi
Batasan karekteristik
Ansietas elektrolit
Azotemia Oliguria
pilmonal
3. Intoleransi aktivitas
Definisi
dilakukan.
Batasan karekteristik
Keletihan ksi,iskemia)
mis., aktivitas.
Imobilitas
Tirah baring
PENANGANAN
1. Tujuan Terapi
American Heart Association (Yancy et al., 2013) antara lain sebagai berikut:
1) Mencegah terjadinya CHF pada orang yang telah mempunyai factor resiko
2. Algoritma Terapi
Penggolongan obat sangat erat kaitannya dengan algoritma pada terapi gagal
(Dipiro et al., 2015), penggolongan obat pada terapi gagal jantung kongestif
2) Beta Bloker
β-blocker pada semua pasien gagal jantung kongestif yang masih stabil
tercapai. Beta blocker dapat memperlambat konduksi dari sel jantung dan
kombinasi dengan ACE I sebagai pilihan terapi pada pasien gagal jantung
kongestif
4) Diuretic
meningkatkan retensi air dan garam yang dapat menimbulkan edema baik
sistemik maupun paru.Penggunaan diuretic pada terapi gagal jantung
retensi air dan garam (Figueroa dan Peters, 2006). Diuretik yang banyak
5) Antagonis Aldosterone
6) Digoksin
intraseluler
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Conestive Hearth Failure (CHF) atau gagal jantung kongestif merupakan satu –
meningkat. Resiko kematian akibat gagal jantung sekitar 5-10% pertahun pada gagal
jantung tingkat ringan dan 30% - 40% pada tingkat berat. Selain gagal
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH: Manajemrn Klinis untuk
Hasil yang Diharapkan, Edisi 8 - Buku 3 . Jakarta: Salemba Medika .
Keliat, B. A., & Ester, M. (2015). NANDA International Inc. Nursing Diagnoses: Definitions &
Classification 2015 - 2017 Edisi 10. Jakarta: EGC.
KEMENKES. (2017, Juli 29). Penyakit Jantung Penyebab Kematian Tertinggi, Kemenkes
Ingatkan CERDIK. Retrieved September 29, 2018, from Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia: http://www.depkes.go.id/
Difungsi miocard
Preload Beban kerja jantung
Kontraktilitas
Hambatan pengosongan ventrikel
Beban jantung
Forward failuer
Back ward failure
Intoleransi aktifitas
Edema
Kelebihan volume
cairan