Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) TBC telah dikonsulkan dan telah dilaksanakan
pada :

Hari/Tanggal : Selasa 12 September 2018


Tempat : Ruang tunggu Klinik Anak RSAL dr. Ramelan Surabaya
Sasaran : Orangf Tua pasien di ruang tunggu Klinik Anak RSAL

Surabaya, 12 September 2018

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

Andikawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep Budi Kartono, S.Kep.,Ns


Lektol Laut (K) NRP 12981/P

Pembimbing Unit PKRS Ketua Unit PKRS


Rumkital dr. Ramelan

Ika Rosita Dewi, S.Kep.,Ns Dra. Nila Abdullah, Apt. M.M.


NIP. 197901012006042005 Kolonel laut Laut (K/W NPR 11682/p)

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENGETAHUAN PENYAKIT TUBERKULOSIS
Tempat : Ruang Klinik Anak RSAL
Sasaran : Keluarga dan pasien
Hari / Tanggal : Selasa. 13 November 2018.
Alokasi waktu : 1 x 30 Menit

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit, keluarga mampu
mengetahui tentang penyakit tuberkulosis.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:


Setelah mendapatkan penyuluhan peserta penyuluhan dapat :

1. Menjelaskan pengertian penyakit TB


2. Menjelaskan penyebab penyakit TB
3. Menjelaskan klasifikasi penyakit TB
4. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit TB
5. Menjelaskan pemeriksaan penunjang dari penyakit TB
6. Menjelaskan cara pengobatan penyakit TB
7. Menjelaskan pencegahan penyakit TB

C. Materi
1. Menjelaskan pengertian penyakit TB
2. Menjelaskan penyebab penyakit TB
3. Menjelaskan klasifikasi penyakit TB
4. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit TB
5. Menjelaskan pemeriksaan penunjang dari penyakit TB
6. Menjelaskan cara pengobatan penyakit TB
7. Menjelaskan pencegahan penyakit TB

2
D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No Aktifitas Fasilitator Aktifitas peserta Waktu
1 Memberikan salam dan Menyambut salam dan 5 menit
memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan maksud dan tujuan
pertemuan dan menjelaskan tujuan
dan pembelajaran
2 Menjelaskan apakah ada yang sudah Menjawab dan 10 menit
pernah atau mengetahui tentang TB, menyampaikan
dan pencegahan TB. Menjelaskan pendapatnya.
mengenai penyakit TB: Mendengarkan
a. Menjelaskan pengertian penyakit
Bertanya
TB
b. Menjelaskan penyebab penyakit
TB
c. Menjelaskan klasifikasi penyakit
TB
d. Menjelaskan tanda dan gejala
penyakit TB
e. Menjelaskan pemeriksaan
penunjang dari penyakit TB
f. Menjelaskan cara pengobatan
penyakit TB
g. Menjelaskan pencegahan penyakit
TB

3 Menanyakan video mengani proses Memperhatikan, 10 menit


terjadinya TB, Etika batuk mendengarkan
4 Menanyakan apakah ada pertanyaan. Bertanya 10 menit
Menjawab pertanyaan, reword,
punish, dan penutup

E. METODE
 Ceramah tanya jawab.
 Video

F. MEDIA :
1. Leaflet TB
2. Power Point TB
3. Video

3
G. PENGORGANISASIAN
.Pemberi Materi : Achmad Sulton A. A.
.Pembawa Acara : Alfan Nasrhruloh
Fasilitator : Hilyatun Nisa’
Observer : Dewi Arina M.
Perlengkapan : M. Nashrudin
Pembimbing : Andikawati Fitriasar

H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a) Keluarga hadir ditempat penyuluhan
b) Semua peralatan lengkap
c) Melakukan kontrak waktu selama 30 menit kepada keluarga penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a) Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b) Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan
c) Keluarga dapat berpartisipasi dalam kegiatan diskusi
d) Keluarga dilakukan sesuai waktu yang ditentukan
3. Evaluasi Hasil
a) Keluarga dapat menjelaskan tentang definisi, penyebab, tanda dan gejala,
klasifikasi dan penvegahan TB

4
MATERI

A. DEFINISI
Tuberkulosis adalah infeksi yang disebabkan oleh mycobakterium
tubercolosis yang dapat menyerang berbagai macam organ tubuh mulai dari
paru dan organ diluar tubuh seperti, tulang, persendian, selaput otak, usus serta
ginjal yang sering disebut ekstrapulmonal TBC (Chandra, 2012)

B. ETIOLOGI
a. Agen pertama infeksius, mycobakterium tubercolosis adalah batang
aerobik tahan asam yang tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap
panas dan sinar ultraviolet.
b. Mycobakterium tubercolosis ditularkan melalui udara saat seorang yang
mempunyai TBC batuk dan percikan ludah terhirup oleh orang lain saat
bernafas.

C. KLASIFIKASI
Menurut Depkes 2011 penderita TBC diklasifikasi berdasarkan riwayat
pengobatan penderita sebelumnya adalah :
a. Kasus baru
Merupakan penderita yang belum pernah diobati dengan OAT atau
sudah pernah diobati dengan OAT kurang dari satu bulan
b. Kambuh (relaps)
Merupakan penderita TB yang sebelumya pernah mendapat
pengobatan TB dan yang telah dinyatakan sembuh atau pengobatan
lengkap didiagnosis kembali dan hasilnya BTA positif
c. Kasus setelah putus berobat
Penderita yang putus obat dua bulan atau lebih denga BTA positif
d. Kasus setelah gagal
Penderita yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali
menjadi positif pada bulan kelima atau lebih atau selama penderita
menjalani pengobatan

D. MANIFESTASI KLINIS
Gambaran klinik paru dapat dibagi menjadi dua golongan, gejala
respiratorik dan gejala sistemik :
a. Gejala respiratorik
1) Batuk : gejala batuk timbul paling dini dan merupakan
gangguan yang paling sering dikeluhkan mula-mula bersifat non
produktif kemudian berdahak dan bercampur darah bila ada
kerusakan jaringan
2) Batuk darah : darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi
mungkin tampak berupa garis atau bercak darah gumpalan darah
atau darah segar dalam jumlah banyak. Batuk darah terjadi

5
karena pecahnya pembuluh darah, berat ringanya tergantung
dari besar kecilnya pembuluh darah yang pecah
3) Sesak nafas : gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru
sudah keras atau karena hal-hal yang menyertai seperti efusi
pleura, pneumothorax, anemia
4) Nyeri dada : nyeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik
yang ringan, gejala ini timbul apabila sistem persarafan di
pleura terkena.
b. Gejala sistemik
1) Demam : gejala yang sering dijumpai biasanya yang timbul
pada sore dan malam hari mirip demam influenza keadaan
sangat di pengaruhi oleh keadaan tubuh pasien dan berat
ringanya infeksi kuman TB yang masuk
2) Malaise : gejala malaise sering ditemukan berupa anoreksia
tidak nafsu makan, badan kurus, sakit kepala, keringat dimalam
hari.

E. KOMPLIKASI
a. Pneumothorax (adanya udara di rongga pleura) spontan kolaps karena
kerusakan jaringan paru
b. Bronchestasis (pelebaran bronkus setempat) dan fibresis (pembentukan
jaringan ikat pada proses pemulihan atau relatif) pada paru
c. Hemoptisis berat (perdarahan dari saluran pernafasan bahwa yang dapat
mengakibatkan kematian karena syak hipovolemik atau sumbatnya
jalan nafas)
d. Penyebaran infeksi ke organ lain : otak, persendian dan ginjal

F. PEMERIKSAN PENUNJANG
Menurut Somantri (2008). Pemeriksaan penunjang padsa pasien
tuberkolosis adalah :
a. Sputum kultur
b. Skin test (ppd, mantoux, tine and volmer, pach)
c. Chest X-rey
d. Histologi atau kultur jaringan positif untuk mycobakterium tuberkolosis
e. Brontografi
f. Tes fungsi paru dan test darah

G. PENATALAKSANAAN
a. Pencegahan penularan
1) Tutup mulut saat batuk dan bersin
TBC menular lewat dahak dan air liur yang keluar dari
mulut. Maka, pengidap TBC harus menutup mulutnya saat bersin
atau batuk. Namun, jangan tutup mulut dengan menangkup

6
kedua tangan. Kuman bisa berpindah ke tangan Anda dan
kemudian berpindah lagi ke orang lain saat Anda berjabat tangan
atau memegang mereka.
Sebaiknya gunakan tisu (jangan lupa untuk segera buang di
tempat sampah, Jangan dibuang sembarangan atau sapu tangan
pribadi untuk menutup mulut. Jika tidak ada, tutup mulut dengan
memalingkan wajah ke sisi lengan dalam atau siku dalam.
Kenakan masker saat berada di tempat umum untuk mencegah
penularan TBC pada orang yang sehat.
2) Jangan meludah atau buang dahak sembarangan
Sama halnya dengan batuk atau bersin di tempat umum,
buang dahak dan meludah pun tidak boleh sembarangan di
tempat umum. Bakteri yang ada di dalam ludah Anda bisa
berterbangan di udara dan kemudian terhirup oleh orang-orang
sekitar.
Jika ingin membuang dahak atau meludah, lakukanlah di
kamar mandi. Siram ludah Anda sampai terbilas bersih. Apabila
situasi dan kondisi tidak memungkinkan Anda untuk pergi ke
kamar mandi terdekat, meludahlah di selokan atau kali yang
airnya mengalir.
3) Hindari kontak langsung dengan anak-anak
Sebisa mungkin, hindari berdekatan atau kontak langsung
dengan bayi, balita, atau anak-anak, karena sistem imun mereka
masih belum kuat dan cenderung lemah.
4) Biarkan sinar matahari masuk ke dalam ruangan
Kuman penyebab TB umumnya dapat bertahan hidup di
udara bebas selama satu sampai dua jam, tergantung dari ada
tidaknya paparan sinar matahari, kelembapan, dan ventilasi. Pada
kondisi gelap, lembap, dan dingin, kuman TB dapat bertahan
berhari-hari bahkan sampai berbulan-bulan. Namun, bakteri TB
bisa langsung mati jika terpapar oleh sinar matahari langsung.
Maka, bukalah jendela dan tirai Anda ketika cuaca cerah.
Biarkan sinar matahari masuk ke dalam ruangan untuk
membunuh kuman-kuman TBC yang mungkin bersemayam
dalam rumah Anda. Ketika Anda membuka jendela, sirkulasi
udara pun dapat membantu mendorong kuman-kuman keluar
rumah sehingga mereka mati ketika terpapar sinar ultraviolet dari
sinar matahari (Muttaqin, 2008)

b. Pengobatan
Tubercolosis paru diobati terutrama dengan agen kemoterapi (agen
antitubercolosis) sampai periode 6 sampai 12 bulan, lima medikasi garis
depan digunakan menurut Smeltzer, 2010 adalah :
1) Isoniasid (INH)

7
Diberikan dengan dosis 300 mg perhari
2) Rifampisin (RIF)
Diberikan dengan dosis 600 mg dua kali sehari
3) Streptomisin (SM)
Diberikan dengan dosis 25 sampai 30 mg dua atau tiga kali
dalam seminggu
4) Etambutol (EMB)
Diberikan dengan dosis 15 sampai 25 mg sehari sekali
5) Pirazinamid (PZA)
Diberikan dengan dosis 2 gr sebanyak 3 kali dalam seminggu
Efek samping ringan:
a. Tidak nafsu makan
b. Mual
c. Nyeri perut
d. Nyeri sendi
e. Kesemutan
f. Kemerahan pada air seni
Efek samping berat:
a. Kemerahan dan rasa gatal pada kulit
b. Purpura
c. Muntah
d. Tampak kebingungan
e. Gangguan pendengaran dan keseimbangan
f. Syok
g. Hepatitis
H. FAKTOR PENCETUS
a. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pengidap
HIV/AIDS, diabetes, atau orang yang sedang menjalani kemoterapi
b. Orang yang mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi
c. Perokok
d. Pecandu narkoba
e. Orang yang sering berhubungan dengan TB aktif, misalnya petugas
medis atau keluarga mengidap.
I. FAKTOR LINGKUNGAN
Faktor lingkungan memegang peranan penting dalam menentukan
terjadinya proses interaksi antara penjamu dengan unsur penyebab dalam
proses terjadinya penyakit. Lingkungan fisik meliputi kepadatan hunian
(rasio jumlah kamar tidur dan orang) ventilasi, dan suhu ruangan.
Kepadatan penghuni merupakan suatu proses penularan penyakit. Semakin
pada maka perpindahan perpindahan penyakit, khususnya penyakit

8
menular melalui udara akan semakin mudah dan cepat, apalagi terdapat
anggota keluarga yang menderita TB dengan BTA (+). Kuman TB cukup
resisten terhadap antiseptik tetapi dengan cepat akan menjadi inaktif oleh
cahaya matahari, sinar ultraviolet yang dapat merusak atau melemahkan
fungsi vital organisme dan kemudian mematikan.

DAFTAR PUSTAKA

Chandra B. 2012. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Buku Kedokterrasn


EGC

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Penanggulangan


Nasional TBC. Jakarta : DepKes RI

Mubarak, Wahit Iqbal. 2009 .Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakata.Salemba


Medika

9
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem
Pernafasan. Jakarta : Salemba Medika

Smeltzer SC. 2010. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC

Soemantri, Iman. 2008. Keperawatan Medikal Bedah : Asuhan Keperawatan


Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta : Salemba Medika

DAFTAR HADIR KELUARGA SATUAN ACARA PENYULUHAN


TONSILITIS DI KLINIK ANAK RUMAH SAKIT ANGKATAN
LAUT DR. RAMELAN SURABAYA

No. Nama Alamat Tanda Tangan


1.
2
3.
4.

10
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.

Surabaya, 12 November 2018


Mengesahkan,

Pembimbing Akademik/ Kepala Klinik


Penanggung Jawab

Andikawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep Dwi Ambulance


NIP 3D196410301987032001

Pembimbing Unit PKRS Ketua Unit PKRS

11
Ika Rosita Dewi, S.Kep.,N.S Dra. Nila Abdulah,Apt. M.M.
NIP 197901012006042005 Kolonel Laut (K/W NRP 11682/P)

LEMBARAN EVALUASI KEGIATAN


PENYULUHAN TENTANG PENYAKIT TBC
DI POLI ANAK RUMAH SAKIT ANGKATAN LAUT DR. RAMELAN
SURABAYA

No. ASPEK YANG DINILAI KESESUAIAN


I. Evaluasi Struktur Ya Tidak
1. Sudah dibuat dan disiapkan sebelum kegiatan
2. Penyelenggaraan penyuluhan tentang penyakit
TBC di klinik anak rumah sakit angkatan laut Dr.
Ramelan Surabaya
3. Leaflet untuk kegiatan penyuluhan sudah disipakan
sebelum kegiatan
4. Jumlah peserta yang hadir memenuhi jumlah yang
dibutuhkan
5. Kontrak waktu dilakukan sebelum kegiatan
II. Evaluasi Proses
1. Kegiatan penyuluhan dilakukan tepat pada waktu
yang telah ditentukan (09.00)
2. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan SAP
yang telah dibuat
3. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job
description
4. Peserta antusias mengikuti jalannya kegiatan
5. Peserta mengikuti kegiatan sampai selesai
6. Peserta bersama pemateri berdiskusi tentang materi
yang telah disampaikan
III. Evaluasi Hasil
12
1. Peserta mengerti definisi TBC
2. Peserta mengetahui dan memahami penyebab TBC
3. Peserta mengetahui dan memahami klasifikasi TBC
4. Peserta mengetahui dan memahami tandan dan
gejala TBC
5. Peserta mengetahui dan memahami upaya
pencegahan TBC
6. Peserta mengetahui dan memahami pengobatan
TBC

13

Anda mungkin juga menyukai