Anda di halaman 1dari 8

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BAITURRAHIM JAMBI

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik : Edukasi Tubercolosis pada lansia
Sub pokok bahasan : Mengetahui secara menyeluruh tentang Tubercolosis
Sasaran : Masyarakat di desa Muntialo
Hari / Tanggal : Kamis / 15 Februari 2023
Waktu : 15.30 s/d selesai
Tempat : Home Visit Pasien

A. STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu melakukan penyuluhan kesehatan dan paham dengan materi yang
akan diberikan kepada peserta dan peserta penyuluhan mengerti dan paham dengan apa
yang telah diberikan.

B. KOMPETENSI DASAR
Setelah diberikan penyuluhan tentang Tubercolosis kepada lansia, diharapkan peserta
mampu:
1. Masyarakat mampu memahami pengertian penyakit Tuberkulosis (TBC).
2. Masyarakat mampu memahami tentang penyebab penyakit Tuberkulosis (TBC).
3. Masyarakat mampu memahami tentang cara penularan penyakit Tuberkulosis
(TBC).
4. Masyarakat mampu memahami tentang cara pengobatan penyakit Tuberkulosis
(TBC)
5. Masyarakat mampu memahami tentang cara pencegahan penyakit Tuberkulosis
(TBC).
C. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

D. MEDIA PENYULUHAN
1. Infocus
2. PPT
3. Laptop
4. Leaflet

E. PENGORGANISASIAN
Moderator penyuluhan : Hanesa Hutri Aufara
Penyuluh : Sari Oktavia. A
Fasilitator : 1. Siti sarmila
2. Hanesa Hutri Aufara
3. Sari Oktavia. A
Observer : 1. Sari Oktavia. A
2. Hanesa Hutri Aufara
3. Siti Sarmila
Notulen : Siti Sarmila

F. KEGIATAN PENYULUHAN
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN ALOKASI
PENYULUHAN PESERTA WAKTU
Pendahuluan  Mengucapkan salam  Menjawab 5 menit
 Perkenalan diri salam
 Menjelaskan kontrak  Menyetujui
dan tujuan kontrak dan
penyuluhan tujuan
penyuluhan
 Mendengarkan
dan memberi
respon
Tahap inti  Menjelaskan definisi  Mampu 20 menit
dari Tubercolosis merespon
 Pasien dan keluarga  Mendengar aktif
memperhatikan  Memahami
penjelasan  tentang materi
penyakit tuberculosis
(TB)

Tahap penutup  Tanya jawab  mampu 15 menit


 Menyimpulkan hasil mendengarkan
materi  merespon
 Mengakhiri  menjawab salam
pertemuan dan Salam

G. MATERI
1. Definisi Tubercolosis
TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman micobacterium
tuberculosis. Sebagian besar kuman TBC menyerang paru-paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh yang lain.

Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis yang hampir


seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi yang paling banyak adalah paru-paru
(IPD, FK, UI).

Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis


dengan gejala yang sangat bervariasi ( Mansjoer , 1999).

TB Paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC
(Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman menyerang Paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lain (Dep Kes, 2003). Kuman TB berbentuk batang mempunyai
sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pewarnaan yang disebut pula Basil Tahan Asam
(BTA).

2. Penyebab
Etiologi Tuberculosis Paru adalah Mycobacterium Tuberculosis yang berbentuk
batang dan Tahan asam ( Price, 1997 ). Penyebab Tuberculosis adalah M. Tuberculosis
bentuk batang panjang 1 – 4 /m. Dengan tebal 0,3 – 0,5 m. selain itu juga kuman lain
yang memberi infeksi yang sama yaitu M. Bovis, M. Kansasii, M. Intracellutare.

Penyakit TBC paru disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium Tuberculosis).


Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada
pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA), kuman TBC
cepat mati terhadap sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup selama beberapa
jam ditempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat Dormant,
tertidur lama selama beberapa tahun. Sumber penularan adalah penderita TBC BTA
positif. Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam
bentuk droplet (percik dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara
pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut
terhirup kedalam saluran pernapasan. Selama kuman TBC masuk kedalam tubuh manusia
melalui pernapasa, kuman TB tersebut dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya,
melalui system peredaran darah, system saluran limfe, saluran napas, atau penyebaran
langsung kebagian-bagian tubuh lainnya. Daya penularan dari seseorang penderita
ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat
positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita tersebut. Bila hasil
pemeriksaan dahak negative (tidak terlihat kuman), maka penderita tersebut dianggap
tidak menular..

Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang terinfeksi oleh Myobacterium Tuberculosis :

1. Herediter : resistensi seseornag terhadap infeksi kemungkinan diturunkan.


2. Jenis kelamin : pada akhir masa anak-anak dan remaja, angka kematian dan
kesakitan lebih banyak terjadi pada anak perempuan.
3. Usia : pada masa bayi kemungkinan terinfeksi sangat tinggi.
4. Pada masa puber dan remaja dimana masa pertumbuhan yang cepat, kemungkinan
infeksi cukup tinggi karena diit yang tidak adekuat.
5. Keadaan stress : situasi yang penuh stress (injury atau penyakit, kurang nutrisi,
stress emosional, kelelahan yang kronik).
6. Meningkatnya sekresi steroid adrenaql yang menekan reaksi inflamasi dan
memudahkan untuk penyebarluasan infeksi.
7. Anak yang mendapat terapi kortikosteroid kemungkinan terinfeksi lebuh mudah.
8. Nutrisi : status nutrisi kurang
9. Infeksi berulang : HIV, Measles, Pertusis.
10. Tidak mematuhi aturan perubahan.

3. Klasifikasi Tuberculosis
Menurut DepKes (2003), klasifikasi TB Paru dibedakan atas :

1. Berdasarkan organ yang terinveksi


a. TB Paru adalah tuberculosis yang menyerang jaringan paru, tidak termasuk pleura
(selaput paru). Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak, TB Paru dibagi menjadi 2, yaitu :
- TB Paru BTA Positif, disebut TB Paru BTA (+) apabila sekurang-kurangnya 2
dari 3 spesimen dahak SPS (Sewaktu Pagi Sewaktu) hasilnya positif, atau 1 spesimen
dahak SPS positif disertai dengan pemeriksaan radiologi paru menunjukkann gambaran TB
aktif.
- TB Paru BTA Negatif , apabila dalam 3 pemeriksaan specimen dahak SPS BTA
negatif dan pemeriksaan rasiologi dada menunjukkan gambaran TB aktif. TB Paru dengan
BGA (-) dan gambaran radioogi positif dibagi berdasarkan tingkat keparahan, bila
menunjukkan keparahan yakni kerusakan luas dianggap berat.
b. TB ekstra paru yaitu tuberculosis yang menyerang organ tubuh lain
selain paru, misalnya pleura, selapu otak, selapu jantung (pericardium), kelenjar limfe, tulang
persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing dan alat kelamin. TBC ekstra paru dibagi
berdasarkan tingkat keparahan penyakitnya, yaitu :
− TBC ekstra paru ringan yang menyerang kelenjar limfe, pleura, tulang (kecuali
tulang belakang), sendi dan kelenjar adrenal.
− TBC ekstra paru berat seperti meningitis, pericarditis, peritonitis, Tb tulang
belakang, Tb saluran kencing dan alat kelamin.

2. Berdasarkan Tipe Penderita

Tipe penderita ditentukan berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya. Ada beberpa


tipe penderita :

a. Kasus baru adalah penderita yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah
pernah menelan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) kurang dari satu bulan.
b. Kambuh (relaps) adalah penderita TBC yang belum pernah mendapat pengobatan dan
telah dinyatakan sembuh, kemudian kembali berobat dengan hasil pemeriksaan BTA
positif.
c. Pindahan (transfer in) yaitu penderita yang sedang mendapat pengobatan disuatu
kabupaten lain kemudian pindah berobat ke kabupaten ini. Penderita pindahan tersebut
harus membawa surat rujukan/pindah.
d. Kasus berobat setelah lalai (default/drop out) adalah penderita yang sudah berobat
palig kurang 1 bulan attau lebih dan berhenti 2 bulan atau lebih kemudian datang
kembali berobat.

4. Tanda dan Gejala


 Gejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum, malaise, gejala flu,
demam ringan, nyeri dada, batuk darah. ( Mansjoer, 1999)
 Gejala lain yaitu kelelahan, anorexia, penurunan Berat badan ( Luckman dkk, 93)
a. Demam : subfebril menyerupai influenza.
b. Batuk : batuk kering (non produktif), batuk produktif (sputum)
c. Hemaptoe
d. Sesak Nafas : pada penyakit TB yang sudah lanjut dimana infiltrasinya sudah ½ bagian
paru-paru.
e. Nyeri dada
f. Malaise : anoreksia, nafsu makan menurun, sakit kepala, nyeri otot, keringat malam.
5. Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada pasien penyakit TBC apabila tidak ditangani dengan
benar akan menimbulkan komplikasi, diantaranya yaitu :

1. Komplikasi dini : pleuritis, efusi pleura , empiema, faringitis.


2. Komplikasi lanjut :
a. Obstruksi jalan napas, seperti SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberculosis)
b. Kerusakan parenkim berat, seperti SOPT atau Fibrosis paru Cor pulmonal, amilosis,
karsinoma paru, ARDS.

6. Cara Penularan
Penyakit tuberculosis (TBC) bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan pasien
TBC, seperti terpapar hembusan nafasnya, cairan tubuhnya, dan apabila menggunakan sendok
dan handuk secara bersamaan

7. Pengobatan
a. Primer b. Sekunder

Isoniazid (H) Ekonamid


Rifampisin (R) Protionamid
Pirazinamid (Z) Sikloserin
Streptomisin Kanamisin
Etambutol E PAS (Para Amino Saliciclyc Acid)
Tiasetazon
Viomisin
Kapreomisin

8. Pencegahan Lain
1. Imunisasi BCG pada bayi
2. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes Marilyn E ,Rencana Asuhan Keperawatan ,EGC, Jakarta , 2000.


Mansjoer dkk , Kapita selekta Kedokteran ,edisi 3 , FK UI , Jakarta 1999.
http://tuberkulosis.org/ ( 17; 00, 10 Desember2014)
http://www.ilmudokter.com/2013/11/komplikasi-tuberkulosis.html ( 16 : 56, 10
Desember 2014)

Anda mungkin juga menyukai