Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KEGIATAN

PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


DI DESA MUNTIALO KECAMATAN BETARA KABUPATEN TANJUNG
JABUNG BARAT

Dosen Pembimbing:
Ns. Marlina Yesni, S.Kep, M.Kep
Satiti Kawuri Putri, S.TP, M.Si

Disusun Oleh:
Posko 4 Desa Muntialo

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI


TAHUN AKADEMIK 2022/2023
HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Kuliah Kerja Nyata ini telah disetujui oleh Kepala Desa dan
Dosen Pembimbing Lapangan.

Mengetahui, Jambi,…..Februari, 2023


Kepala Desa Dosen Pembimbing Lapangan

( Muhammad Nasir ) (Ns. Marnila Yesni, S. Kep., M. Kep)


NIDN.
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah Subhanna Wata’ala,


yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan penyuluhan kepada masyarakat mengenai upaya
peningkatan pengetahuan tentang cara penerapan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat. Pada kesempatan kali ini kami ucapkan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Bapak Dr. Filius Chandra SE, MM selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Baiturrahim Jambi.
2. Ibu Ns. Marnila Yesni, S.Kep, M.Kep dan Ibu Satiti Kawuri Putri, S.TP,
M. Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
3. Bapak Muhammad Nasir selaku Kepala Desa Muntialo
Terlepas dari semua itu, kami sangat menyadari seutuhnya bahwa laporan
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat terbuka untuk
menerima segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca. Akhir
kata kami berharap laporan ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kita semua dan
apa yang kita lakukan mendapatkan ridho dari Allah SWT.

Jambi, 20 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perilaku adalah suatu tindakan atau perbuatan yang bisa kita amati bahkan
dapat dipelajari. Perilaku kesehatan merupakan suatu respon seseorang
terhadap rangsangan terhadap suatu penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan, serta lingkungan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah
sekumpulan perilaku yang dilakukan atas kesadaran seseorang sehingga
anggota keluarga atau keluarga tersebut dapat menolong dirinya sendiri di
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat (Depkes, 2011).
Upaya peningkatan perilaku sehat di masyarakat belum menunjukkan hasil
optimal. Data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2014
menunjukkan bahwa di Indonesia sebanyak 38,5% masyarakat masih
merokok di dalam rumah ketika bersama anggota keluarga yang lain. Perokok
laki-laki lebih tinggi dari perempuan (72% dibanding 28%). Selanjutnya
77,3% penduduk usia 15 tahun ke atas kurang melakukan aktivitas fisik,
dengan katagori (82%) kurang bergerak dan (11%) tidak terbiasa melakukan
aktivitas fisik (Badan Pusat Statistik, 2015).
World Health Organization (WHO) tahun 2017 menyatakan, seacara global,
timbulnya angka terjadinya penyakit salah satunya diare hampir 6 juta kasus
anak yang mengakibatkan kematian pada anak tahun 2015 (Lamberti, 2017).
Di sebabkan oleh kuman yang masuk kedalam mulut dengan kondisi belum
cuci tangan ketika sedang mau makan, air dan tangan yang kotor buruknya
kebersihan lingkungan, serta makanan dan minuman yang kurang sehat
sebagai konsumsi anak ketika menikmati istirahat siang mengakibatkan 88 %
kematian anak di seluruh dunia. Hasil rekapitulasi Kejadian Luar Biasa
(KLB) diare tahun 2017 tercatat 1725 anak yang menderita diare dan 34 anak
tercatat meninggal dunia, dan case fatality rate (CFR) diare saat KLB tercatat
1,97% mengalami penurunan dibandingkan tahun 2016 (Depkes RI, 2017).
Riskesdas tahun 2018 mengungkapkan, penduduk umur > 10 tahun
menerapkan cuci tangan yang sesuai di Indonesia dengan rata - rata
presentase 49,8 % dan berperilaku BAB dengan benar dari hasil kajian
perhitungan rata – rata 88,2%, menyikat gigi setiap hari dengan hasil riset rata
- rata 94,7%. Dari hasil penjabaran pada tiap daerah provinsi yang ada di
Indonesia mempunyai angka prevalensi dengan tingkat perilaku hidup bersih
dan sehat berbeda – beda (Kemenkes, 2018).
Data Global School Health Survey (GSHS) tahun 2015, mengungkapkan
anak usia sekolah >10 tahun aktivitas fisik punya kenangan merokok, 11,6 %
perokok, 4,4% pernah minum alkohol, angka kejadian tersebut dapat
mempengaruhi kesehatan sesorang yang berdampak buruk pada PHBS.
(Kemenkes, 2017). Dari hasil data rekapitulasi Riskesdas tahun 2018, usia
anak > 10 Indonesia dimasa sekarang sikap perilaku hidup bersih dan sehat
menurun, banyak anak bangsa Indonesia yang tercatat merokok aktif sebesar
28,8 %, mengkonsumsi minuman beralkohol tercatat 13,2 %, jarang
mengkonsumsi buah dan sayur sebanyak 95,5%, aktivitas fisik yang kurang
akibat kecanduan gadget sebesar 33,5% (Riskesdas, 2018). Riskesdas tahun
2013 menyatakan, angka kebersihan diri yang terjadi pada anak mengalami
permasalahan pada gigi sebanyak 86%, belum tahu caranya potong kuku
sebanyak 53%, belum mengerti caranya menggosok gigi sebanyak 42% dan
tidak melaksanakan cuci tangan sebelum dan sesudah makan sebanyak 8%.
(Kemenkes, 2013).
Di Indonesia sendiri berdasarkan data Riset kesehatan dasar tahun 2013 yang
dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan
bahwa selama 12 bulan terakhir (potential demand) penduduk Indonesia
masih banyak yang mengalami masalah Kesehatan gigi dan masih cukup
banyak yang belum mendapatkan perawatan kesehatan gigi dan mulut. Data
tersebut yaitu sebanyak 25,9% dari 1.027.763 responden menunjukkan bahwa
penduduk Indonesia mempunyai masalah gigi dan mulut. Adapun 68,9%
tidak mendapatkan perawatan dan pengobatan gigi dan hanya 31,1% yang
mendapatkan perawatan dan pengobatan dari tenaga medis gigi. Data tersebut
didapatkan melalui metode wawancara serta pemeriksaan gigi dan mulut
secara langsung (Kemenkes, 2013). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
kota Jambi tahun 2014 menunjukkan bahwa jumlah Rumah Tangga yang
berprilaku hidup bersih dan sehat masih kurang dari 50%.
Berdasarkan latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa masih rendahnya
pengetahuan dan perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Oleh
karena itu, tujuan penyuluhan PHBS ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan dan menerapkan hidup bersih dan sehat pribadi dan keluarga.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan anak- anak SDN 195 Pinang
Merah mampu mengetahui mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) seperti menggosok gigi dan mencuci tangan dengan baik dan
benar serta mampu menerapkannya pada diri sendiri maupun kepada
anggota keluarga lainya mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit anak- anak mampu :
1. Mengetahui cara menggosok gigi yang benar
2. Mengetahui cara mencuci tangan dengan benar
3. Mengetahui pentingnya sarapan sehat bagi anak- anak.
BAB II
METODE PELAKSANAAN

2.1 Waktu dan Tempat


Tema : Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)Sub
Hari/Tanggal Pelaksanaan : Senin, 20 Februari 2023
Waktu : 08.00 wib s/d Selesai
Petugas : Mahasiswa KKN Desa Muntialo
Tempat : SDN 195 Pinang Merah
2.2 Sasaran
Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini yang berjudul “Perilaku hidup bersih dan
sehat” .
2.3 Materi Yang Disampaikan
2.3.1 Pengertian PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan
perilaku yang dilakukan atas kesadaran seseorang sehingga anggota
keluarga atau keluarga tersebut dapat menolong dirinya sendiri di
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
kesehatan di masyarakat (Depkes, 2011).
2.3.2 Jenis-jenis PHBS
Di dalam jenis-jenis phbs ada beberapa hal yang diajarkan kepada
anak untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak
baik di lingkungan rumah maupun di sekolah seperti :
1. Melakukan kegiatan cuci tangan mengunakan air yang mengalir
dan tak lupa menggunakan sabun untuk membersihkan tangan
dari virus,kuman dan bakteri.
2. Tidak sembarang mengkonsumsi jajanan disekolah dan
mengutamakanmemakan atau membeli jajan yang sehat atau
membawa bekal dari rumah.
3. Selalu memakai jamban atau toilet yang bersih dan sehat
4. Rutin melakukan olahraga baik dirumah maupun disekolah atau
beraktivitas di bawah sinar matahari.
5. Memakai masker
6. Menjaga jarak dan menerapkan protokol Kesehatan
2.3.3 Indikator PHBS Di Sekolah
Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 7
indikator PHBS dan 3 indikator gaya hidup sehat sebagai berikut
(Kemenkes RI, 2014):
1. Sering melakukan mencuci tangan menggunakan air dan
memakai sabun baik sebelum beraktifitas maupun sesudah
beraktifitas.
2. Memperhatikan saat ingin Mengkonsumsi jajanan, dan pilih
jajanan sehat yang ada dikantin sekolah atau membawa
bekal dari rumah.
3. Tidak lupa Menggunakan fasilitas jamban bersih dan sehat
4. Rutin Melaksanakan olahraga secara teratur atau
beraktivitas di bawah sinar matahari
5. Memakai masker
6. Menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan (Lina,
2017 dan Anhusadar, 2021).
3.3.4 Indikator PHBS Dan Gaya Hidup Sehat
Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 7
indikator PHBS dan 3 indikator gaya hidup sehat sebagai berikut
(Kemenkes RI, 2014):
1) Pertolongan persalinan oleh tenaga Kesehatan
Adalah pertolongan Kesehatan dalam rumah tangga yang dilakukan
oleh tenaga Kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis
lainnya).
2) Memberikan ASI Eksklusif
Bayi usia 0 – 6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa memberikan
makanan tambahan atau minuman lain.
3) Menimbang bayi dan balita
Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau
pertumbuhannya setiap bulan. Penimbangan bayi dan balita
diakukan setiap bulan dimulai dari umur 1 bulan sampai 5 tahun di
posyandu.
4) Menggunakan air bersih
Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan untuk kebutuhan sehari-
hari seperti untuk minum, memasak, mandi, berkumur, mencuci alat- alat
dapur dan sebagainya agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari
sakit.
5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Menggunakan air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan
bakteri penyebab penyakit.
6) Menggunakan jamban sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas
pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau
tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung)
yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk
membersihkannya.
Syarat jamban sehat:
a) Tidak mencemari sumber air minum
b) Tidak berbau. Kotoran tidak dijamah oleh serangga dan tikus
c) Tidak mencemari tanah disekitarnya
d) Mudah dibersihkan dan aman digunakan
e) Dilengkapi dinding dan atap pelindung
f) Penerangan dan fentilasi cukup
g) Lantai kedap air dan luas ruangan memadai
h) Tersedia air, sabun dan alat pembersih.
7) Memberantas jentik di rumah
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan
pemeriksaan jentik secara berkala dan tidak terdapat jentik nyamuk.
Tindakan memberantas jentik nyamuk sebagai berikut:
a) Dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara
3M + (menguras, menutup, mengubur, + menghindari gigitan
nyamuk)
b) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) merupakan kegiatan
untuk memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk
penular berbagai penyakit seperti demam berdarah dengue,
malaria, filariasis (kaki gajah) di tempat-tempat
perkembangannya.
Tiga indikator gaya hidup sehat sebagai berikut:
1) Makan buah dan sayur setiap hari
Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi 3 porsi buah dan
2 porsi sayuran atau sebaiknya setiap hari. Makan buah dan
sayur setiap hari sangat penting, karena mengandung vitamin
dan mineral yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan
tubuh dan mengandung serat yang tinggi.
2) Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh
yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting
bagi pemeliharaan Kesehatan fisik, mental, dan
mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar
sepanjang hari.
3) Tidak merokok di dalam rumah
Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah.
Dalam 1 batang rokok yang dihisap akan mengelurakan sekitar
4.000 bahan kimia, diantaranya yang paling berbahaya adalah
nikotin, tar, dan karbonmonoksida (CO).
7. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
8. Media
Leaflet
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Lokasi
3.2 Hasil
3.3 Pembahasan

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai