ata penyakit yang di derita oleh anak sekolah (SD) Terkait Perilaku
Diantara 1000 penduduk terdapat 300 orang yang terjangkit penyakit diare sepanjang tahunSumber:
Kasus Merokok
Tahun 2004 menyebutkan sekitar 3% anak-anak mulai merokok sejak kurang dari 10 tahun Persentase
orang merokok tertinggi (64%) berada pada kelompok umur remaja (15-19 tahun). Hal ini berarti bahaya
rokok pada masyarakat yang rentan yakni anak-anak dan berdampak pada masa remaja.
Kasus TB Paru
Dinas kesehatan DKI Jakarta menemukan setidaknya ada 1.872 anak yang menderita TB dari 10.273
penderita TB di DKI
Tahun 2006 penderita TB anak masih 397 (Hr. Rakyat Merdeka 8/9/07). Data departemen kesehatan
menunjukan kasus TB pada anak di seluruh Indonesia tahun 2007 sebanyak 3.990
Munculnya sebagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10), ternyata umumnya
berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS disekolah merupakan kebutuhan
mutlak dan dapat dilakukan melalui pedekatan usaha kesehatan Sekolah (UKS).
PHBS disekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah
agar tahu, mau dan mampu mempraktikan PHBS, dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.
Siswa
Warga sekolah (kepala sekolah, guru, karyawan sekolah, komite sekolah dan orang tua siswa)
Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah
terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit.
Meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa
Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang
tua.
1. Analisis Situasi
Penentu kebijakan/pimpinan disekolah melakukan pengkajian ulang tentang ada tidaknya kebijakan
tentang PHBS di sekolah serta bagaimana sikap dan perilaku khalayak sasaran (siswa, warga sekolah dan
masyarakat lingkungan sekolah) terhadap kebijakan PHBS disekolah. Kajian ini untuk memperoleh data
sebagai dasar membuat kebijakan.
Pihak Pimpinan sekolah mengajak bicara/berdialog guru, komite sekolah dan tim pelaksana atau
Pembina UKS tentang :
Maksud, tujuan dan manfaat penerapan PHBS disekolah Membahas rencana kebijakan tentang
penerapan PHBS di sekolah.
Meminta masukan tentang penerapan PHBS di sekolah, antisipasi kendala sekaligus alternative solusi.
Membahas cara sosialisasi yang efektif bagi siswa, warga sekolah dan masyarakat sekolah.
4. Penyiapan Infrastruktur
Membuat surat keputusan tentang penanggung jawab dan pengawas PHBS di sekolah Instrument
pengawasan Materi sosialisasi penerapan PHBS di sekolah Pembuatan dan penempatan pesan di
tempat-tempat strategis disekolah Pelatihan bagi pengelola PHBS di sekolah
5. Sosialisasi Penerapan PHBS di sekolah
Menanamkan nilai-nilai untuk ber-PHBS kepada siswa sesuai dengan kurikulum yang berlaku
(kurikuler)
Menanamkan nilai-nilai untuk ber-PHBS kepada siswa yang dilakukan diluar jam pelajaran biasa (ekstra
kurikuler)
Demo/gerakan cuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar
Pengawasan & penerapan sanksi Pengawas penerapan PHBS di sekolah mencatat pelanggaran dan
menerapkan sanksi sesuai dengan peraturan yang telah dibuat seperti merokok di sekolah, membuang
sampah sembarangan
Lakukan pamantauan dan evaluasi secara periodic tentang kebijakan yang telah dilaksanakan
Minta pendapat pokja PHBS di sekolah dan lakukan kajian terhadap masalah yang ditemukan.
Adanya kebijakan dan dukungan dari pengambil keputusan seperti Bupati, Kepala Dinas pendidikan,
Kepala Dinas Kesehatan, DPRD, lintas sector sangat penting untuk pembinaan PHBS disekolah demi
terwujudnya sekolah sehat. Disamping itu, peran dari berbagai pihak terkait (Tim Pembina dan
pelaksana UKS), sedangkan masyarakat sekolah berpartisipasi dalam perilaku hidup bersih dan sehat
baik di sekolah maupun di masyarakat.
(1)Pemda
Bupati/walikota
Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk perda, surat keputusan, surat edaran, instruksi, himbauan
tentang Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan sehat disekolah.
DPRD
(2)Lintas Sektor
Dinas Kesehatan
Membina dan mengembangkan PHBS dengan pendekatan UKS melalui jalur ekstrakulikuler.
Dinas Pendidikan
Membina dan mengembangkan PHBS dengan pendekatan Program UKS melalui jalur kulikuler dan
ekstrakulikuler
Kantor Depag
Melaksanakan pembinaan dan pengembangan PHBS dengan pendekatan program UKS pada perguruan
agama
Merumuskan kebijakan teknis mengenai pembinaan dan pengembangan PHBS melalui UKS
Mengkordinasikan kegiatan perencanaan dan program serta pelaksanaan pembinaan PHBS melalui UKS
Membina dan mengembangkan PHBS melalui UKS serta mengadakan monitoring dan evaluasi.
Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan
lingkungan kehidupan sekolah sehat dalam rangka peningkatan PHBS di sekolah.
Menjalin kerjasama dengan orang tua peserta didik, instansi lain yang terkait dan masyarakat lingkungan
sekolah untuk pembinaan dan pelaksanaan PHBS di sekolah.
(5)Komite sekolah
Mendukung dalam hal pendanaan untuk sarana dan prasana pembinaan PHBS di sekolah
Mengevaluasi kinerja kepala sekolah dan guru-guru yang berkaitan dengan pencapaian sekolah sehat.
(6)Komite sekolah
Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk surat keputusan, surat edaran dan instruksi tentang pembinaan
PHBS di sekolah.
(7)Guru-guru
Bersama guru lainnya mengadvokasi yayasan/orang tua murid kepala sekolah untuk memperoleh
dukungan kebijakan dan dana bagi pembinaan PHBS di sekolah
Memberikan dukungan dana untuk pembinaan PHBS di sekolah baik insidentil dan bulanan.
Krist@2011
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Anak-Anak Pendidikan Usia Dini (PAUD)
Oct.10,2012
Nama Program :
Tujuan Kegiatan :
Sasaran Kegiatan :
Pelaksanaan Kegiatan :
Pukul 08.30 WIB setengah dari mahasiswa KKNM sudah sampai ke PAUD Riyyadul Jannah dan disambut
hangat oleh kedua pengajar dan siswa-siswi PAUD. Langsung saja kami mengenalkan diri dan tujuan
pelatihan. Redho Prayudha sebagai instruktur mulai mengajarkan setipa langkah mencuci tangan.
Dengan sedikit kesulitan akhirnya mereka dapat menghapalkannya.Terlihat siswa-siswi melakukannya
dengan riang gembira. Kemudian kami meminta salah siapa saja dari mereka untukmaju ke depan dan
mempraktikan untuk kemudian diberi hadiah. Acara pelatihan ini diakhiri dengan pertinjukan kebolehan
mereka seperti membaca puisi, menari, dan menyanyi.
Manfaat :
Nama Program :
Sasaran Kegiatan :
Pelaksanaan Kegiatan :
Seperti halnya pada pelatihan hari pertama, pelatihan hari kedua ini dimulai pada jam dan tempat yang
sama. Pelatihan ini dipimpin oleh Nina Eristiana, pertama instruktur memberikan contoh selanjutnya
siswa-siswi melakukan gosok gigi bersama-sama. Kemudian instruktur menantang siswa-siswi untuk
mempraktikan di depan dan yang berani maju mendapatkan hadiah. Adik-adik PAUD terlihat sangat
senang karena pelatihan sikat gigi ini diringi dengan lagu, mereka terlihat ceria dan bersemangat. Diakhir
seperti hari pertama, siswa-siswi PAUD unjuk kebolehannya. Tidak seperti pelatihan hari pertama, hari
kedua ini kami membawa banyak hadiah sehingga setiap orang mendapatkan hadiah.
Manfaat :
I. TUJUAN
1. Tujuan Umum : Dengan diadakannya penyuluhan anak TK 4 SD lebih
mengetahui mengenai PHBS
2. Tujuan khusus : Dengan diadakannya penyuluhan anak bisa mengetahui :
A. Air Bersih
B. Cuci tangan
C. Jamban
II. SUBTOPIK
1. Air bersih
2. Cuci tangan
3. Jamban
III. METODA PENYAMPAIAN
Ceramah
Tanya jawab
IV. MEDIA
Power Point
V. MATRIK KEGIATAN
NO Kegiatan Waktu Materi
Perkenalan
1. Air bersih
2 Proses 25 Menit 2. Cuci Tangan
3. Jamban
3 Evaluasi 5 menit Tanya jawab
Kesimpulan
VI. EVALUASI
Penyuluhanberjalandenganlancar, audienssangatantusiasdenganmateri yang di
sampaikan.
VII. KESIMPULAN
Mengapa harus mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun
Air yang tidak bersih mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit. Bila
digunakan, kuman berpindah ke tangan, pada saat makan, kuman dengan cepat
masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.
Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun
kotoran dan kuman masih tertinggal ditangan.
Kapan saja harus mencuci tangan
Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang, memegang binatang,
berkebun dll)
Setelah buang air besar
Setelah menceboki bayi atau anak
Sebelum makan dan menyuaipi anak
Sebelum memegang makanan
Sebelum menyusui bayi
Apa manfaat mencuci tangan
Membunuh kuman penyakit yang ada ditangan
Mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera dll
Tangan jadi bersih dan bebas dari kuman
Bagai mana cara mencuci tangan yang benar
Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun
Bersihkan telapak, pergelangan tangan, sela-sela jari, dan punggung tangan
Setelah itu keringkan dengan lap bersih
This Pill Will Turn Your Brain Into The World's Most ...
Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun.
Bersihkan telapak, pergelangan tangan, sela-sela jari danpunggung tangan.
Setelah itu keringkan dengan lap bersih.