Anda di halaman 1dari 19

0 INDIKATOR PHBS RUMAH TANGGA

PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Rumah Tangga


PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga
agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di Rumah Tangga
yakni :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Menggunakan air bersih kni
5. Mencuci tangan dengan air bersih sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
Manfaat Rumah Tangga Sehat
Bagi Rumah Tangga :
Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit
Anak tumbuh sehat dan cerdas.
Anggota keluarga giat bekerja,
Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.
Bagi Masyarakat:
Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah masalah kesehatan.
Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UKBM) seperti posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan jamban, ambulans desa
dan lain-lain.

Peran kader dalam mewujudkan Rumah Tangga Sehat :


1. Melakukan pendataan rumah tangga yang ada di wilayahnya dengan
menggunakan Kartu PHBS atau Pencatatan PHBS di Rumah Tangga pada buku kader.
2. Melakukan pendekatan kepada kepala desa/lurah dan tokoh masyarakat untuk
memperoleh dukungan dalam pembinaan PHBS di Rumah Tangga.
3. Sosialisasi PHBS di Rumah Tangga ke seluruh rumah tangga yang ada di
desa/kelurahan melalui kelompok dasawisma.
4. Memberdayakan keluarga untuk melaksanakan PHBS melalui penyuluhan
perorangan, penyuluhan kelompok, penyuluhan massa dan penggerakan masyarakat.
5. Mengembangkan kegiatan-kegiatan yang mendukung terwujudnya Rumah
Tangga Sehat
6. Memantau kemajuan pencapaian Rumah Tangga sehat di wilayahnya setiap tahun
melalui pencatatan PHBS di Rumah Tangga.

8 Indikator PHBS di Sekolah

1. Cuci tangan pake Sabun dan air mengalir

2. Jajan di kantin sekolah yang sehat

3. Membuang sampah pada tempat sampah yang terpilah

4. Mengikuti kegiatan olahraga

5. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan

6. Menggunakan Jamban Sehat

7. Memberantas Jentik nyamuk di sekolah

8. Tidak merokok di sekolah

ata penyakit yang di derita oleh anak sekolah (SD) Terkait Perilaku

Jenis penyakit Jumlah Kasus Sumber Data

Kecacingan 40-60% Profil Dep Kes Tahun 2005

Anemia 23,2 % Yayasan Kusuma Buana Tahun 2007

Karies & Periodental 74,4 % SKRT Tahun 2001Kasus Diare

Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization

Setiap tahun 100.000 anak Indonesia meninggal akibat diare


Data Departemen Kesehatan :

Diantara 1000 penduduk terdapat 300 orang yang terjangkit penyakit diare sepanjang tahunSumber:

Majalah Interaksi 2007

Kasus Merokok

Data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional)

Tahun 2004 menyebutkan sekitar 3% anak-anak mulai merokok sejak kurang dari 10 tahun Persentase
orang merokok tertinggi (64%) berada pada kelompok umur remaja (15-19 tahun). Hal ini berarti bahaya
rokok pada masyarakat yang rentan yakni anak-anak dan berdampak pada masa remaja.

Kasus TB Paru

Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta

Dinas kesehatan DKI Jakarta menemukan setidaknya ada 1.872 anak yang menderita TB dari 10.273
penderita TB di DKI

Data Departemen Kesehatan

Tahun 2006 penderita TB anak masih 397 (Hr. Rakyat Merdeka 8/9/07). Data departemen kesehatan
menunjukan kasus TB pada anak di seluruh Indonesia tahun 2007 sebanyak 3.990

Latar Belakang PHBS di sekolah

Munculnya sebagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10), ternyata umumnya
berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS disekolah merupakan kebutuhan
mutlak dan dapat dilakukan melalui pedekatan usaha kesehatan Sekolah (UKS).

PHBS disekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah
agar tahu, mau dan mampu mempraktikan PHBS, dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.

Indikator PHBS di sekolah


1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun

2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah

3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

4. Olahraga yang teratur dan terukur

5. Memberantas jentik nyamuk

6. Tidak merokok di sekolah.

7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.

8. Membuang sampah pada tempatnya

Sasaran pembinaan PHBS di sekolah

Siswa

Warga sekolah (kepala sekolah, guru, karyawan sekolah, komite sekolah dan orang tua siswa)

Masyarakat lingkungan sekolah (penjaga kantin, satpam,dll)

Manfaat Pembinaan PHBS di Sekolah

Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah
terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit.

Meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa

Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang
tua.

Meningkatkan citra pemerintah daerah di bidang pendidikan

Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.

Langkah-langkah Pembinaan PHBS di sekolah

1. Analisis Situasi
Penentu kebijakan/pimpinan disekolah melakukan pengkajian ulang tentang ada tidaknya kebijakan
tentang PHBS di sekolah serta bagaimana sikap dan perilaku khalayak sasaran (siswa, warga sekolah dan
masyarakat lingkungan sekolah) terhadap kebijakan PHBS disekolah. Kajian ini untuk memperoleh data
sebagai dasar membuat kebijakan.

2. Pembentukan kelompok kerja

Pihak Pimpinan sekolah mengajak bicara/berdialog guru, komite sekolah dan tim pelaksana atau
Pembina UKS tentang :

Maksud, tujuan dan manfaat penerapan PHBS disekolah Membahas rencana kebijakan tentang
penerapan PHBS di sekolah.

Meminta masukan tentang penerapan PHBS di sekolah, antisipasi kendala sekaligus alternative solusi.

Menetapkan penanggung jawab PHBS disekolah dan mekanisme pengawasannya.

Membahas cara sosialisasi yang efektif bagi siswa, warga sekolah dan masyarakat sekolah.

Pimpinan sekolah membentuk kelompok kerja penyusunan kebijakan PHBS di sekolah.

3. Pembuatan Kebijakan PHBS di sekolah

Kelompok kerja membuat kebijakan jelas, tujuan dan cara melaksanakannya.

4. Penyiapan Infrastruktur

Membuat surat keputusan tentang penanggung jawab dan pengawas PHBS di sekolah Instrument
pengawasan Materi sosialisasi penerapan PHBS di sekolah Pembuatan dan penempatan pesan di
tempat-tempat strategis disekolah Pelatihan bagi pengelola PHBS di sekolah
5. Sosialisasi Penerapan PHBS di sekolah

a. Sosialisasi penerapan PHBS di sekolah di lingkungan internal antara lain :

Penggunaan jamban sehat dan air bersih

Pemberantasan Sarang nyamuk (PSN)

Larangan merokok disekolah dan kawasan tanpa rokok di sekolah

Membuang sampah ditempatnya

b. Sosialisasi tugas dan penanggung jawab PHBS di sekolah

6. Penerapan PHBS di Sekolah

Menanamkan nilai-nilai untuk ber-PHBS kepada siswa sesuai dengan kurikulum yang berlaku
(kurikuler)

Menanamkan nilai-nilai untuk ber-PHBS kepada siswa yang dilakukan diluar jam pelajaran biasa (ekstra
kurikuler)

Kerja bakti dan lomba kebersihan kelas

Aktivitas kader kesehatan sekolah /dokter kecil.

Pemeriksaan kualitas air secara sederhana

Pemeliharaan jamban sekolah

Pemeriksaan jentik nyamuk di sekolah

Demo/gerakan cuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar

Pembudayaan olahraga yang teratur dan terukur

Pemeriksaan rutin kebersihan

: kuku, rambut, telinga, gigi dan sebagainya.

Bimbingan hidup bersih dan sehat melalui konseling.


Kegiatan penyuluhan dan latihan keterampilan dengan melibatkan peran aktif siswa, guru, dan orang
tua, antara lain melalui penyuluhan kelompok, pemutaran kaset radio/film, penempatan media poster,
penyebaran leafleat dan membuat majalah dinding.

Pengawasan & penerapan sanksi Pengawas penerapan PHBS di sekolah mencatat pelanggaran dan
menerapkan sanksi sesuai dengan peraturan yang telah dibuat seperti merokok di sekolah, membuang
sampah sembarangan

7. Pemantauan dan evaluasi

Lakukan pamantauan dan evaluasi secara periodic tentang kebijakan yang telah dilaksanakan

Minta pendapat pokja PHBS di sekolah dan lakukan kajian terhadap masalah yang ditemukan.

Putuskan apakah perlu penyesuaian terhadap kebijakan

Dukungan dan Peran untuk membina PHBS di sekolah

Adanya kebijakan dan dukungan dari pengambil keputusan seperti Bupati, Kepala Dinas pendidikan,
Kepala Dinas Kesehatan, DPRD, lintas sector sangat penting untuk pembinaan PHBS disekolah demi
terwujudnya sekolah sehat. Disamping itu, peran dari berbagai pihak terkait (Tim Pembina dan
pelaksana UKS), sedangkan masyarakat sekolah berpartisipasi dalam perilaku hidup bersih dan sehat
baik di sekolah maupun di masyarakat.

(1)Pemda

Bupati/walikota

Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk perda, surat keputusan, surat edaran, instruksi, himbauan
tentang Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan sehat disekolah.

Mengalokasikan anggaran untuk pembinaan PHBS di sekolah.

DPRD

Memberikan persetujuan anggaran untuk pengembangan PHBS di sekolah

Memantau kinerja Bupati/Walikota yang berkaitan dengan pembinaan PHBS di sekolah

(2)Lintas Sektor
Dinas Kesehatan

Membina dan mengembangkan PHBS dengan pendekatan UKS melalui jalur ekstrakulikuler.

Dinas Pendidikan

Membina dan mengembangkan PHBS dengan pendekatan Program UKS melalui jalur kulikuler dan
ekstrakulikuler

Kantor Depag

Melaksanakan pembinaan dan pengembangan PHBS dengan pendekatan program UKS pada perguruan
agama

(3)Tim Pembina UKS

Merumuskan kebijakan teknis mengenai pembinaan dan pengembangan PHBS melalui UKS

Mengkordinasikan kegiatan perencanaan dan program serta pelaksanaan pembinaan PHBS melalui UKS

Membina dan mengembangkan PHBS melalui UKS serta mengadakan monitoring dan evaluasi.

(4)Tim Pelaksana UKS

Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan
lingkungan kehidupan sekolah sehat dalam rangka peningkatan PHBS di sekolah.

Menjalin kerjasama dengan orang tua peserta didik, instansi lain yang terkait dan masyarakat lingkungan
sekolah untuk pembinaan dan pelaksanaan PHBS di sekolah.

Mengadakan evaluasi pembinaan PHBS di sekolah.

(5)Komite sekolah

Mendukung dalam hal pendanaan untuk sarana dan prasana pembinaan PHBS di sekolah

Mengevaluasi kinerja kepala sekolah dan guru-guru yang berkaitan dengan pencapaian sekolah sehat.

(6)Komite sekolah
Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk surat keputusan, surat edaran dan instruksi tentang pembinaan
PHBS di sekolah.

Mengalokasikan dana/anggaran untuk pembinaan PHBS di sekolah

Mengkoordinasikan kegiatan pembinaan PHBS di sekolah

Memantau kemajuan pencapaian sekolah sehat disekolahnya

(7)Guru-guru

Bersama guru lainnya mengadvokasi yayasan/orang tua murid kepala sekolah untuk memperoleh
dukungan kebijakan dan dana bagi pembinaan PHBS di sekolah

Sosialisasi PHBS di lingkungan sekolah dan sekitarnya.

Melaksanakan pembinaan PHBS di lingkungan sekolah dan sekitarnya

Menyusun rencana pelaksanaan dan penilaian lomba PHBS di sekolahnya.

Memantau tujuan pencapaian sekolah sehat di lingkungan sekolah

(8)Orang tua murid

Menyetujui anggaran untuk pembinaan PHBS di sekolah

Memberikan dukungan dana untuk pembinaan PHBS di sekolah baik insidentil dan bulanan.

Krist@2011

Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Anak-Anak Pendidikan Usia Dini (PAUD)

Filed Under : Uncategorized by BAX-13

Oct.10,2012

Program penyuluhan kesehatan ini terdiri atas 2 kegiatan utama:

1. Penyuluhan cuci tangan

2. Penyuluhan gosok gigi


Penyuluhan Cuci Tangan

Nama Program :

Sehat dengan 7 Langkah Cuci Tangan

Tujuan Kegiatan :

1. Memberi pelatihan 7 langkah cuci tangan

2. Membangun kesadaran hidup sehat sejak dini pada anak-anak PAUD

3. Membiasakan anak-anak untuk mencuci tangan

Sasaran Kegiatan :

Sasaran penyuluhan ini adalah anak-anak PAUD Riyyadul Jannah

Waktu dan Tempat Pelaksanaan :

Tanggal : Selasa, 17 Juli 2012

Waktu : Pukul 08.30-10.00

Tempat : PAUD Riyyadul Jannah

Pelaksanaan Kegiatan :

Pukul 08.30 WIB setengah dari mahasiswa KKNM sudah sampai ke PAUD Riyyadul Jannah dan disambut
hangat oleh kedua pengajar dan siswa-siswi PAUD. Langsung saja kami mengenalkan diri dan tujuan
pelatihan. Redho Prayudha sebagai instruktur mulai mengajarkan setipa langkah mencuci tangan.
Dengan sedikit kesulitan akhirnya mereka dapat menghapalkannya.Terlihat siswa-siswi melakukannya
dengan riang gembira. Kemudian kami meminta salah siapa saja dari mereka untukmaju ke depan dan
mempraktikan untuk kemudian diberi hadiah. Acara pelatihan ini diakhiri dengan pertinjukan kebolehan
mereka seperti membaca puisi, menari, dan menyanyi.

Manfaat :

1. Mendapat pengetahuan tentang 7 langkah cuci tangan.

2. Menumbuhkan kesadaran hidup sehat sejak dini pada siswa-siswi PAUD.

3. Membangun kebiasaan siswa-siswi PAUD untuk mencuci tangandengan benar.

Penyuluhan Menggosok Gigi

Nama Program :

Menggosok Gigi dengan Benar


Tujuan Kegiatan :

1. Memberi pelatihan menggosok gigi yang benar

2. Membangun kesadaran hidup sehat sejak dini pada siswa-siswi PAUD

3. Membiasakan anak-anak untuk menggosok gigi yang benar

Sasaran Kegiatan :

Sasaran penyuluhan ini adalah anak-anak PAUD Riyyadul Jannah

Waktu dan Tempat Pelaksanaan :

Tanggal : Selasa, 18 Juli 2012

Waktu : Pukul 08.30-10.00

Tempat : PAUD Riyyadul Jannah

Pelaksanaan Kegiatan :

Seperti halnya pada pelatihan hari pertama, pelatihan hari kedua ini dimulai pada jam dan tempat yang
sama. Pelatihan ini dipimpin oleh Nina Eristiana, pertama instruktur memberikan contoh selanjutnya
siswa-siswi melakukan gosok gigi bersama-sama. Kemudian instruktur menantang siswa-siswi untuk
mempraktikan di depan dan yang berani maju mendapatkan hadiah. Adik-adik PAUD terlihat sangat
senang karena pelatihan sikat gigi ini diringi dengan lagu, mereka terlihat ceria dan bersemangat. Diakhir
seperti hari pertama, siswa-siswi PAUD unjuk kebolehannya. Tidak seperti pelatihan hari pertama, hari
kedua ini kami membawa banyak hadiah sehingga setiap orang mendapatkan hadiah.

Manfaat :

1. Memberi pelatihan menggosok gigi yang benar

2. Membangun kesadaran hidup sehat sejak dini pada siswa-siswi PAUD

3. Membiasakan anak-anak untuk menggosok gigi dengan benar

SATUAN ACARA PENYULUHAN


TOPIK : PHBS

HARI/TANGGAL : Senin, 11 Februari 2013

TEMPAT : Madrasah Miftahul Abror


WAKTU : 09.30 WIB

PEMBICARA : Novia Asyifa

PESERTA/SASARAN : AnakUsia TK Kelas 4 SD

I. TUJUAN
1. Tujuan Umum : Dengan diadakannya penyuluhan anak TK 4 SD lebih
mengetahui mengenai PHBS
2. Tujuan khusus : Dengan diadakannya penyuluhan anak bisa mengetahui :
A. Air Bersih
B. Cuci tangan
C. Jamban

II. SUBTOPIK
1. Air bersih
2. Cuci tangan
3. Jamban
III. METODA PENYAMPAIAN
Ceramah
Tanya jawab
IV. MEDIA
Power Point
V. MATRIK KEGIATAN
NO Kegiatan Waktu Materi

Perkenalan

1 Pembukaan 2 menit Kontrak waktu

1. Air bersih
2 Proses 25 Menit 2. Cuci Tangan
3. Jamban
3 Evaluasi 5 menit Tanya jawab

Kesimpulan

4 Penutup 3 menit Salam penutup

VI. EVALUASI
Penyuluhanberjalandenganlancar, audienssangatantusiasdenganmateri yang di
sampaikan.

VII. KESIMPULAN

A. MENGGUNAKAN AIR BERSIH


Mengapa kita harus menggunakan air bersih
Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk minum, masak,
mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, dan sebagainya, agar
kita tidak terkena bibit penyakit

Apa syarat-syarat air bersih itu


Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indra kita, antara lain (dapat dilihat,
dirasa, dicium, dan diraba):

Air tidak berwarna, harus bening/jernih.


Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa, dan kotoran
lainnya.
Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau, harus bebas dari
bahan kimia beracun.
air tidak berbau seperti bau amis, anyi, busuk, atau baubelerang.
Apa manfaat menggunakan air bersih
Terhidar dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri,thypus, cacingan,
penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan
Setiap anggota keluarga terjaga kebersihan dirinya.
Di mana dapat memperoleh sumber air bersih
Mata air
Air sumur atau air sumur pompa
Air ledeng/perusahaan air minum
Airhujan
Air dalam kemasan
Bagaimana menjaga kebersihan sumberair bersih
Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah paling
sedikit 10 meter
Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemaran
Sumur gali, sumur pompa, kran umum, dan mata air harus dijaga bangunannya agar
tidak rusak, seperti lantai sumur tidak boleh retak, bibir sumur harus dipelester, dan
sumur sebaiknya diberi pentutup
Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada genangan air, tidak adanya lumut. Dan
alat untuk mengambil aur seperti ember atu gayung harus bersih dan tidak diletakan
di lantau.
Mengapa air bersih harus dimasak mendidih bila ingin diminum
Meski terlihat bersih, air belum tentu bebas dari kuman penyakit, kuman penyakit
dalam air dapat mati paada suhu 100 drajat C yaitu saat air mrndidih.

B. MENCUCI TANGAN DENGAN AIR BERSIH DAN SABUN

Mengapa harus mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun
Air yang tidak bersih mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit. Bila
digunakan, kuman berpindah ke tangan, pada saat makan, kuman dengan cepat
masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.
Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun
kotoran dan kuman masih tertinggal ditangan.
Kapan saja harus mencuci tangan
Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang, memegang binatang,
berkebun dll)
Setelah buang air besar
Setelah menceboki bayi atau anak
Sebelum makan dan menyuaipi anak
Sebelum memegang makanan
Sebelum menyusui bayi
Apa manfaat mencuci tangan
Membunuh kuman penyakit yang ada ditangan
Mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera dll
Tangan jadi bersih dan bebas dari kuman
Bagai mana cara mencuci tangan yang benar
Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun
Bersihkan telapak, pergelangan tangan, sela-sela jari, dan punggung tangan
Setelah itu keringkan dengan lap bersih

C. MENGGUNAKAN JAMBAN SEHAT


Apa itu jamban
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia
yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa
leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air
untuk membersihkannya.

Apa saja jenis jamban yang digunakan


Jamban cemplung
Jamban tangki septik/leher angsa
Bagai mana memilih jenis jamban
Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air
Jamban leher angsa digunakan untuk daerah yang cukup air, daerah yang padat
penduduknya
Daerah pasang surut, tempat penampungan kotorannyahendaknya ditinggikan
kurng lebih60 cm dari permukaan air pasang
Siapa yang diharapkan menggunakan jamban
Setiap anggota rumah tangga harusmenggunakan jamban untuk buang air besar atau
buang air kecil

Mengapa harus menggunakan jamban


Menjaga lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau.
Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya
Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi penular
penyakit diare, kolera, disentri, thypus, kecacingan, penyakit saluran pencernaan,
penyakit kulit dan keracunan.
Apa saja syarat jamban sehat
Tidak mencemari sumber air minum
Tidak berbau
Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus
Tidak mencemari tanah sekitarnya
Mudah dibersihkan dan aman digunakan
Dilengkapi atap dan dinding pelindung
Penerangan dan ventilasi cukup
Lantai kedap air dan luas ruangan memadai
Tersedia air, sabun, dan alat pembersih
Bagaimana cara memelihara jamban sehat
Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan bersih
Tersedia alat pembersih
Bila ada kerusakan segera diperbaiki
PHBS NO 5 Mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun
July 17, 2012
PHBS
PROMOTED CONTENT
by

One Fact About Human's Brain Scientist Are Trying To Hide

This Pill Will Turn Your Brain Into The World's Most ...

Your Brain Will Work Like A Powerful Computer


Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

Mengapa harus mencuci tangan dengan


menggunakan air bersih dan sabun?
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit.
Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan.
Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh,yang bisa
menimbulkan penyakit.
Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun
kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.

Kapan saja harus mencuci tangan?


Setiap kali tangan kita kotor (setelah; memegang uang, memegang binatang,
berkebun, dll).
Setelah buang air besar.
Setelah menceboki bayi atau anak.
Sebelum makan dan menyuapi anak.
Sebelum memegang makanan.
Sebelum menyusui bayi.
Sesudah memegang binatang
Sesudah berkebun.
Sesudah menceboki bayi atau anak.
Sesudah memegang uang.

Apa manfaat mencuci tangan?

Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan.


Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typhus,kecacingan,
penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernapasan Akut(ISPA), flu burung atau Severe Acute
Respiratory Syndrome(SARS).
Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.

Bagaimana cara mencuci tangan yang benar?

Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun.
Bersihkan telapak, pergelangan tangan, sela-sela jari danpunggung tangan.
Setelah itu keringkan dengan lap bersih.

Apa peran kader dalam membina perilaku cuci tangan?

Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan


tentang pentingnya perilaku cuci tangan, misalnya melalui penyuluhan kelompok di
posyandu,arisan, pengajian, pertemuan kelompok Dasa Wisma, dankunjungan rumah.
Mengadakan kegiatan gerakan cuci tangan bersama untuk menarik perhatian
masyarakat, misalnya pada peringatan hari-hari besar kesehatan atau ulang tahun
kemerdekaan.

Anda mungkin juga menyukai