Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN TAHUNAN PROMOSI KESEHATAN

PUSKESMAS CURUGKEMBAR
TH 2018

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI


PUSKESMAS CURUGKEMBAR
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Robi yang mana atas perkenan-Nya lah sehingga
kami dapat menyusun Laporan Tahunan Puskesmas Kec.Curugkembar ( Gambaran keberhasilan
Puskesmas Th.2018 ) di Puskesmas Kecamatan Curugkembar Kabupaten Sukabumi tahun 2018

Besar harapan kami semoga apa yang telah kami susun dan kami sajikan dalam Profil ini
senantiasa bermanfaat khususnya bagi kami di Puskesmas Curugkembar umumnya bagi bagi
pihak-pihak terkait di Kabupaten Sukabumi terutama pembuat kebijakan program Kesehatan
Kabupaten Sukabumi Untuk itu izinkanlah kami menyampaikan terima kasih kepada Yth :

1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi


2. Kepala Seksi promkes Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi
3. Kasubdin Promkes Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi
4. Kepala UPTD.Puskesmas Kec.Curugkembar
5. Camat Kecamatan Curugkembar
6. Ketua TP.PKK Kec.Curugkembar
7. Para Pembina Desa Puskesmas Kec.Curugkembar
8. Para Kepala Desa se-Kec.Curugkembar
9. Para Kader Posyandu se-Kec.Curugkembar
10. Rekan-rekan Karyawan/ti Puskesmas Kecamatan Curugkembar
Yang mana beliau semua telah banyak membantu kami dlam melaksanakan tugas-tugas
kami di Puskesmas sehingga seluruh program ini dapat berjalan dengan baik dan mengalami
peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya

Namun demikian kami merasa bahwa penyusunan profil ini masih banyak kekurangan-
kekurangan maka unuk itu kami mohon kiranya masukan dan kritik yang sifatnya membangun
guna perbaikan penyusunan Laporan ini

Demikian ulasan ini mudah-mudahan apa yang telah kami sajikan dalam Profil ini dapat
menjadi sumbangsih bagi keberhasilan program Kesehatan di Kabupaten Sukabumi sehingga
status derajat kesehatan Masyarakat Kabupaten Sukabumi cenderung meningkat.

Hormat

Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sehat adalah hak azasi manusia dan sekaligus investasi sumber daya manusia. Namun demikian,
kesehatan sebagai hak azasi manusia ternyata belum menjadi milik setiap manusia Indonesia.
Karena berbagai hal seperti kendala geografias, sosiologi dan budaya.Untuk itu kesehatan bagi
sebagian penduduk yang terbatas maupun kelompok yang berpengetahuan rendah perlu di
perjuangkan secara terus menerus dengan cara mendekati akses pelayanan kesehatan dan
memberdayakan kemampuan mereka.

Dewasa ini promosi kesehatan (health promotion) telah menjadi bidang yang semakin penting
dari tahun ke tahun. Dalam tiga dekade terakhir, telah terjadi perkembangan yang signifikan dalam
hal perhatian dunia mengenai masalah promosi kesehatan. Penyelenggaraan promosi kesehatan
dilakukan dengan mengombinasikan berbagai strategi yang tidak hanya melibatkan sektor
kesehatan belaka, melainkan lewat kerjasama dan koordinasi segenap unsur dalam masyarakat. Hal
ini didasari pemikiran bahwa promosi kesehatan adalah suatu filosofi umum yang menitikberatkan
pada gagasan bahwa kesehatan yang baik merupakan usaha individu sekaligus kolektif (Taylor,
2003).

Bagi individu, promosi kesehatan terkait dengan pengembangan program kebiasaan


kesehatan yang baik sejak muda hingga dewasa dan lanjut usia (Taylor, 2003). Secara kolektif,
berbagai sektor, unsur, dan profesi dalam masyarakat seperti praktisi medis, psikolog, media
massa, para pembuat kebijakan publik dan perumus perundang-undangan dapat dilibatkan dalam
program promosi kesehatan. Praktisi medis termasuk perawat dapat mengajarkan kepada
masyarakat mengenai gaya hidup yang sehat dan membantu mereka memantau atau menangani
risiko masalah kesehatan tertentu. Para psikolog berperan dalam promosi kesehatan lewat
pengembangan bentuk-bentuk intervensi untuk membantu masyarakat mempraktikkan perilaku
yang sehat dan mengubah kebiasaan yang buruk. Media massa dapat memberikan kontribusinya
dengan menginformasikan kepada masyarakat perilaku-perilaku tertentu yang berisiko terhadap
kesehatan seperti merokok dan mengonsumsi alkohol. Para pembuat kebijakan melakukan
pendekatan secara umum lewat penyediaan informasi-informasi yang diperlukan masyarakat
untuk memelihara dan mengembangkan gaya hidup sehat, serta penyediaan sarana-sarana dan
fasilitas yang diperlukan untuk mengubah kebiasaan buruk masyarakat. Berikutnya, perumus
perundang-undangan dapat menerapkan aturan-aturan tertentu untuk menurunkan risiko
kecelakaan seperti misalnya aturan penggunaan sabuk pengaman di kendaraan (Taylor, 2003).
Promosi kesehatan mencakup baik kegiatan promosi (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), pengobatan (kuratif), maupun rehabilitasi. Dalam hal ini, orang-orang yang sehat
maupun mereka yang terkena penyakit, semuanya merupakan sasaran kegiatan promosi
kesehatan. Kemudian, promosi kesehatan dapat dilakukan di berbagai ruang kehidupan, dalam
keluarga, sekolah, tempat kerja, tempat-tempat umum, dan tentu saja kantor-kantor pelayanan
kesehatan. Dalam melaksanakan program promosi kesehatan diperlukan suatu tahapan yang
sistematis guna pencapaian tujuan program yang ditetapkan. Tahapan promosi kesehatan
meliputi tahap pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi hasil.
Pengertian profil promosi kesehatan adalah laporan yang memberikan gambaran yang
komprehensif tentang komunitas tentang potensi daerah dan potret masyarakat dalam promosi
kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Profil kesehatan berisi tentang
data wilayah (seperti luas wilayah, daerah administatif), data kependudukan (seperti
perkembangan jumlah penduduk, jumlah rumah tangga, jenis kelamin, kelompok umur,
kepadatan penduduk), pontensi daerah (kondisi sosial ekonomi, budaya masyarakat ketersediaan
akses informasi, mitra potensial), potret masyarakat (pola pengambilan keputusan, pola pencarian
pelayanan kesehatan, sumberdaya organisasi promosi kesehatan di daerah, dan keberhasilan
pencapaian program beserta cara pencapaiannya. Selain itu juga menggambarkan proses
membuat, memperbarui, dan mengkaji profil, dengan informasi beserta siapa saja yang terlibat.
Dijelaskan bagaimana pekerjaan dilakukan, termasuk pekerjaan tim (di provinsi beranggotakan
kabupaten), instrumen pengumpulan data yang digunakan, dan proses menganalisis dan
menafsirkan data. Setiap orang dalam tim (kabupaten), misalnya, memiliki sekelompok kecill
anggota untuk mengumpulkan data dari kecamatan, dan seterusnya.

1.2 Tujuan Profil Promosi Kesehatan


a. Tujuan Umum
Diperolehnya gambaran potensi dan pencapaian kinerja kegiatan pemberdayaan masyarakat
promosi kesehatan di Puskesmas Kecamatan Curugkembar Tahun 2018.
b.Tujuan Khusus
Tujuan profil kesehatan masyarakat yang komprehensif adalah:

1. Mendapatkan data dan informasi potensi komunitas dalam wilayah kerja Puskesmas
Curugkembar
2. Menjelaskan kebutuhan sehingga dapat diprioritaskan untuk tindakan peningkatan
(promotif), pencegahan dan penanggulangannya.
3. Mengidentifikasi indikator kesehatan dan sumber data yang dapat digunakan untuk
memantau perubahan dan kemajuan dalam isu-isu prioritas kesehatan.
4. Menyusun data dasar untuk perencanaan kegiatan peningkatan kesehatan masyarakat dan
dokumen perencanaan masyarakat lain

BAB II
KONDISI UMUM KECAMATAN CURUGKEMBAR

1. Kecamatan Curugkembar

Terdiri dari 7 desa secara geografis merupakan daerah pegunungan yang bergelombang
dengan perbatasan. Sebelah barat dengan Kecamatan Sagaranten, sebelah timur dengan
Kabupaten Cianjur, sebelah selatan dengan daerah Kecamatan Cidadap, sebelah utara dengan
Kecamatan Purabaya dan Kecamatan Nyalindung. Dengan jumlah penduduk 29943 orang.

Sebagian besar wilayahnya hanya dapat dijangkau dengan jalan kaki rata-rata waktu
tempuh 2,5 jam.

Tabel.1

Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin

PENDUDUK
NO NAMA DESA JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN

1 CURUGKEMBAR 2750 2775 5525

2 CIMENTENG 1679 1682 3361

3 TANJUNGSARI 2240 2252 4492

4 SINDANGRAJA 3141 3168 6309

5 MEKARTANJUNG 1661 1798 3459

6 BOJONGTUGU 2019 2015 4034

7 NAGRAK JAYA 1358 1419 2777

JUMLAH 14843 15100 29943

Sumber : Data Kependudukan Kecamatan


Tabel.2
Jumlah Sasaran 2018
PE POS
P0SY PA SA KEST
KEDUS KAD
NO DESA KK Rumah Rt RW FSDS AND RAJ NT
UNAN ER REN
U I RE
N

  Cur 1979 1839 5 24 6 1 45 9 5 5 1


 ugk
 4 emb 1092 4 20 6 1 30 6 2 2
 5 ar
 6 Cim 1185 1608 4 19 6 1 55 11 8 3
1
 7 ente
ng 2063 7 37 10 1 50 10 9 4
 Tan 1
jun 1697 1523 4 23 8 1 50 10 8 4
gsar
i 1439 4 22 6 1 42 7 4 2
 Sin
2187 962 4 19 5 1 40 4 4 2
dan
graj
a
 Me 1442
kart
anju
ng
 Boj 1592
ong
tug
u
 Nag 1059
rak
jaya

JUMLAH 10148 10526 28 164 47 7 285 57 40 22 3

Sumber : Data Arsip Tata Usaha Puskemas


Tabel.3
Sarana Pendidikan

NO SARANA PENDIDIKAN JUMLAH KET.

1 PAUD 47

2 SD/ MI 25

3 SLTP 8

4 SLTA 3

5 PERGURUAN TINGGI -

Sumber : Puskesmas Curugkembar

Tabel.4
Mata Pencaharian Penduduk

NO DESA TNI PNS BURUH WIRASWASTA PENSIUN TANI DAGANG

1 Curugkembar 1 45 1.087 622 27 2.102 673

2 Cimenteng - 29 376 329 13 3.868 876

3 Tanungsari - 6 557 233 8 2.765 456

4 Sindangraja - 16 564 276 16 2.373 889

5 Mekartanjung - 15 465 331 14 2.101 767

6 Bojongtugu - 35 437 334 5 2.021 451

1 146 3.194 1883 83 15230 4112

Sumber : Monografi Kecamatan


Tabel 5
Fasilitas Kesehatan

DESA

N Curug
SARANA Cimen Tanjung Sindangr Mekarta Bojongtu NAGRAK JML
O kemb
teng sari aja njung gu JAYA
ar

1 PUSKESMAS 1 - - - - - 1

2 PUSTU - - - - 1 - 1

3 POLINDES - 1 1 1 1 1 1 6

4 POSYANDU 9 6 11 10 10 6 4 57

5 BP.KIA 1 1 1 1 1 1 1 7

6 POSBINDU -

Sumber : Puskesmas Curugkembar

Dari data tersebut diatas fasilitas kesehatan yang banyak menjangkau pelayanan terhadap

masyarakat yaitu Posyandu

Tabel.6
Tenaga Kesehatan

NO JENIS TENAGA JUMLAH KET

1 DOKTER UMUM 1

2 DOKTER GIGI -

3 BIDAN 5/ 12 BIDAN PNS/HL

4 PERAWAT 12

5 TENAGA TU 1

6 TENAGA ADMINISTRASI 4

7 PARAJI 40

8 KADER 285

Sumber data tata usaha


BAB III
PROMOSI KESEHATAN

3.1 ORGANISASI PROMOSI KESEHATAN


a. Struktur organisasi
Organisasi merupakan salah satu fungsi dari administrasi, yang merupakan wadah dari
orang-orang atau unit kerja untuk dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan oleh
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Berikut ini adalah struktur organisasi promosi
kesehatan di Puskesmas Curugkembar

1. Kepala Puskesmas curugkembar


2. Pengelola Program
3. Pembina desa
4. Pengurusan forum kecamatan
5. Pengurusan form desa
6. kader kesehatan

b. Sasaran
Sasaran yang akan dicapai oleh Promosi Kesehatan Puskesmas curugkembar meliputi:
1. Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
2. Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
3. Sekolah ber PHBS
4. Terbentuknya RW Siaga
5. Strategi Promosi Kesehatan yang Terintegrasi ke dalam Strategi Pencapaian Tujuan
Pembangunan.

c. Strategi
Strategi yang dipakai oleh Promosi Kesehatan Puskesmas Penuba adalah:
1. Advokasi
2. Bina Suasana
3. Gerakan Pemberdayaan, yang didukung dengan
4. Kemitraan
Selama tahun 2016 ini Promosi Kesehatan Puskesmas curugkembar telah Melaksanakan
strategi di atas namun masih ada beberapa kendala yang di pengaruhi oleh beberapa faktor, baik
dari segi pengetahuan yang kurang dari kepala daerah (desa) tentang kesehatan dan pemberdayan
masyarakat.
KESEHATAN 2011
d. Sumber Daya
Dalam mencapai kinerjanya, Promosi Kesehatan Puskesmas Curugkembar didukung oleh
beberapa sumber daya antara lain Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Anggaran.

1. Sumber Daya Manusia


Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk
serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan
dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, manusia merupakan faktor
strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi.
Tenaga kesehatan

NO JENIS TENAGA JUMLAH KET

1 DOKTER UMUM 1

2 DOKTER GIGI -

3 BIDAN 5/ 12 BIDAN PNS/HL

4 PERAWAT 11

5 TENAGA TU 1

6 TENAGA ADMINISTRASI 4

7 PARAJI 40

8 KADER 285

Sumber data tata usaha

2. Anggaran

Anggaran yang di gunakan Puskesmas Penuba untuk melaksanakan promosi kesehatan dari
APBD dan Dana Bantuan Orerasional (BOK)

3. Sarana Promosi Kesehatan Puskesmas curugkembar

Sarana promosi kesehatan yang digunakan puskesmas curugkembar adalah Peralatan


Sederhana yaitu standart flipchart, Lembar Balik, dan Liflead. inpokus
Untuk sarana promosi kesehatan yang lain belum dimiliki puskesmas curugkembar yang
menjadi penghabat Pencapaian kinerja Program di tahun 2018 ini.
3.2 PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN
3.2.1 KEGIATAN DALAM GEDUNG KIPK
N JENIS BULAN JUML
O AH
JAN PEB MRT APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOP DES
1 JML 757 908 842 767 740 1120 719 495 595 674 748 774 9139
KUNJUNG
AN
KIPK
1 KIPK PHBS 31 28 22 15 12 12 10 9 11 11 10 12 195
2 KIPK KIA 7 16 18 7 7 6 4 4 3 4 4 4 88
3 KIPK 29 31 25 20 15 16 15 14 13 15 14 15 222
KESLING
4 KIPK GIZI 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 36
5 KIPK P2M 8 8 8 12 4 8 7 7 7 7 7 8 91
6 KIKP 6 11 11 7 6 7 7 7 6 7 7 7 48
PENGEMBA
NGAN
JUMLAH 87 94 90 63 46 51 45 43 42 46 44 48 680
KUNJUNGAN RUMAH
KUNJUNGA 6 11 11 7 6 7 7 7 6 7 7 7
N RMH

3.2.2 PENYULUHAN DALAM GEDUNG


1. TBC
2. HYPERTENSI
3. KULIT
4. DIARE
5. SCABIES
6. GASTRITIS
7. ISPA
8. DBD
9. ASI EKLUSIF
10. PHBS
11. SISTIM RUJUKAN
( SAP terlampir )
3.3 KEGIATAN LUAR GEDUNG

1. Perkembangan Posyandu Menurut Strata

NO NAMA DESA POSYANDU

PRAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH

1 CURUGKEMBAR 1 7 1 9

2 CIMENTENG 5 1 6

3 TANJUNG SARI 2 8 1 11

4 SINDANG RAJA 2 7 1 10

5 MEKARTANJUNG 1 8 1 10

6 BOJONG TUGU 6 1 7

7 NAGRAK JAYA 1 2 1 4

JUMLAH 7 43 7 57

2. Perkembangan Desa Siaga siaga

NO NAMA DESA POSYANDU

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI keterangan

1 CURUGKEMBAR 1

2 CIMENTENG 1

3 TANJUNG SARI 1

4 SINDANG RAJA 1

5 MEKARTANJUNG 1

6 BOJONG TUGU 1

7 NAGRAK JAYA 1

JUMLAH 1 5 1
NO kreteria DESA

Curugkem Cimen Tanjung Sindang Mekar Bojong Nagrak


Bar teng sari raja tanjung tugu jaya

1 Forum Masyarakat 50 50 50 50 50 50 25
Desa/Kelurahan

2 KPM/Kader Teknis 100 100 100 100 100 100 100

3 Posyandu & UKBM 100 100 100 100 100 100 100

Aktif

4 Dukungan dana 50 50 50 50 50 25 25
untuk kegiatan
kesehatan di desa
dan kelurahan

5 Peran Masyarakat 50 50 25 25 25 25 25
dan Organisasi
Kemasyarakatan

6 Peraturan Kepala
Desa atau
peraturan
Bupati/walikota

7 Pembinaan PHBS
Rumah Tangga
3. Perkembangan Desa Siaga jul- des 2018

NO Kreteria DESA

Curugke cimente Tanju Sinda Mekar Bojong Nagrak


mbar ng ng sari ng tanjung tugu jaya
raja
1 Forum
Masyarakat
Desa/Kelurahan

2 KPM/Kader
Teknis

3 Posyandu &
UKBM Aktif

4 Dukungan dana
untuk kegiatan
kesehatan di
desa dan
kelurahan

5 Peran
Masyarakat dan
Organisasi
Kemasyarakata
n

6 Peraturan
Kepala
Desa/peraturan
Bupati/walikota

7 Pembinaan
PHBS Rumah
Tangga
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Derajat kesehatan merupakan salah satu ukuran kesejahteraan dan kualitas


sumber daya manusia Indonesia. Sebagaimana lazimnya untuk menggambarkan derajat
kesehatan digunakan indikator kualitas utama seperti angka kematian, kesakitan,
kelahiran, status gizi.
Untuk menilai keberhasilan pembangunan kesehatan maupun sebagai dasar dalam
menyusun rencana untuk masa yang akan datang mutlak diperlukan analisa situasi derajat
kesehatan tersebut.

A. KEMATIAN (MORTALITAS)

Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan proses akumulasiakhir dari berbagai


penyebab kematian baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara umum kejadian
kematian manusia berhungan erat dengan permasalahan kesehatan sebagai akibat dari
gangguan penyakit atau akibat dari proses interaksi berbagai faktor yang secarasendiri-
sendiri atau bersama-sama mengakibatkan kematian dalammasyarakat. Kejadian
kematian dalam masyarakat dari waktu kewaktu dapat memberi gambaran perkembangan
derajat kesehatan masyarakat atau dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian
keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan bidang kesehatan.

Beberapa indikator tersebut adalah sebagai berikut:

a. Jumlah Kematian Ibu Maternal (AKI)


Di Puskesmas Curugkembar pada tahun 2018 berdasarkan hasil pencatatan dan
pelaporan dari tiap Bidan desa, PONED, Poskesdes dan Puskesmas Pembantu tidak
terdapat kasus kematian ibu.

b. Jumlah Kematian Balita (AKABA)


Adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal sebelum
mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1000 kelahiran hidup.Nilai normatif
Akaba > 140 sangat tinggi, antara 71 – 140 sedang dan < 20 rendah. Untuk Puskesmas
Curugkembar Kecamatan Sukabumi pada tahun 2018 berdasarkan hasil pencatatan dan
pelaporan tiap Bidan desa, PONED, Poskesdes dan Puskesmas Pembantu
tidakada kasus kematian balita
c. Jumlah Kematian Bayi (AKB)
Adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun AKB per
1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Untuk Puskesmas Curugkembar, Kabupaten
Sukabumi, pada tahun 2018 berdasarkan hasil pencatatan dan pelaporan tiap Bidan desa,
PONED, Poskesdes dan Puskesmas Pembantu,terdapat 1 kasus kematian bayi (AKB).

B. KESAKITAN (MORBIDITAS)

a. DBD
DBD masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.Penyakit
ini menjadi ancaman dan mempengaruhi tingginya angkakesakitan dan kematian.Penyakit
DBD di Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu penyakit yang kronis termasuk di
wilayah kerja Puskesmas Curugkembar, Penyakit DBD positif yang ditemukan dengan 1
kasus pada tahun 2018

b. Penyakit TB Paru
Penderita TB paru dengan BTA positif yang terdeteksi di Puskesmas Curugkembar
tahun 2018 ada 33 penderita

c. Penyakit Diare
Diare pada tahun 2018 di Puskesmas Curugkembar berjumlah kasus

d. Pneumonia
Penderita Pneumonia di Puskesmas Curugkembar pada tahun 2018 terdapat 71
kasus

C. STATUS GIZI

Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan


secara umum, karena disampingmerupakan faktor predisposisi yang dapat memperparah
penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan
kesehatan individual. Bahkan status gizi janin yang masih berada dalam kandungan dan
bayi yang sedang menyusui sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil dan ibu
menyusui.
Berikut ini akan disajikan gambaran keadaan status gizi yang ada di Puskesmas
Curugkembar Kecamatan Sukabumi
a. Bayi dengan Berat Lahir Rendah (BBLR< 2500 gr)
Dari hasil pengumpulan data dari tiap tiap Bidan Desa pada tahun 2018 di
Puskesmas Curugkembar tidak terdapat Bayi dengan Berat Lahir Rendah ( BBLR < 2500
gr ).
b. Gizi Balita
Perkembangan keadaan gizi masyarakat dapat dipantau berdasarkan hasil
pencatatan dan pelaporan program gizi, dijelaskan bahwa keadaan gizi masyarakat dalam
wilayah kerja Puskesmas Curugkembar Kabupaten Sukabumi mengalami
peningkatan.Hal ini tercermin dari hasil penimbangan balita
Gizi kurang 36,orang , gizi buruk 1orang , gizi lebih 1 orang

Rencana Kegiatan Promosi kesehatan puskesmas Curugkembar pada tahun 2018 meliputi

A. Kegiatan dalam gedung

1) KIP K
2) Penyuluhan dalam gedung

B. Kegiatan luar gedung

1) PHBS Tatanan Keluarga

Cakupan PHBS tatanan keluarga hasil survai pada tahun 2017 adalah Rumah
tangga Sehat sebanyak 5746 ( 53,7%). dan Rumah tangga tidak sehat sebanyak
4907 ( 48,3%).

2) PHBS Tatanan pendidikan

3) PHBS Tatanan Kesehatan


4) PHBS Tatanan tempat tempat umum
5) Pengembangan JPKM
 Sosialisasi program JPKM dilakukan kepada tokoh masyarakat dan instan
6) Pengembangan Metoda dan media
 Penyuluhan kesehatan pada posyandu
 Penyuluhan pada Majelis Ta'lim
 Penyuluhan pada sekolah
- Penyuluhan Kesehatan Remaja
- Penyuluhan AIDS kepada siswa
7) Revitalisasi Posyandu
 Pelatihan Kader pada tahun 2018 dilaksanakan pada sasaran Posyandu di wilayah
Puskesmas Curugkembar.
 Peningkatan strata posyandu
Peningkatan strata posyandu pada tahun 2018 sebagai berikut :

- Pratama 0 buah (0%)


- Madya 6 buah (12,50%)
- Purnama 35 buah (72,92%)
- Mandiri 7 buah (14, 98%)

 Pembinaan posyandu
Kegiatan pembinaan dilaksanakan kepada 57 posyandu di wilayah Puskesmas
Curugkembar

8) Pengembangan UKBM
 Pembentukan RW siaga tahun 2018 telah terbentuk 1 RW dari 42 RW
 Penguatan Pemberdayaan masyarakat pada Kesehatan Ibu dan Anak di 7 Desa
9) Pembinaan Desa Siaga
10) Tingkat Perkembangan Desa Siaga di Puskemas Curugkembar
(1) Cimenteng dengan Kriteria Purnama
(2) Desa Curugkembar dengan Kriteria Purnama
(3) Desa Sindanjgraja dengan Kriteria Purnama
(4) Desa Tanjungsari dengan Kriteria Madya
(5) Desa Mekartanjung dengan Kriteria Madya
(6) Desa Bojongtugu dengan Kriteria Pratama
(7) Desa Nagrakjaya dengan Kriteria Pertama
11) Peningkatan Promosi BPJS
B. Permasalahan
1). Cakupan PHBS tananan rumah tangga maupun sarana kesehatan masih rendah hal ini
disebabkan karena faktor prilaku penghuni yang merokok dalam rumah, sedangkan
disarana kesehatan belum disediakan area merokok.
2). Kesadaran masyarakat terhadap jaminan kesehatan masih kurang hal ini dapat dilihat
dari dana sehat yang dikumpulkan di masing masing forum RW baru pada tingkat
jaminan untuk ibu bersalin (Tabulin)
3). Masih besarnya RW yang belum terbentuk RW Siaga
4). Masih adanya tingkat Strata Posyandu yang Pratama
5). Belum semua Desa mencapai tingkat perkembangan Strata Madya dan Utama
6). Masih rendahnya partisipasi masyarakat akan BPJS
C. Rencana pemecahan Masalah
1. Meningkatkan frekwensi penyuluhan dan pembinaan pada program yang belum
memenuhi target.
2. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor
3. Meningkatkan Strata Posyandu dari Pratama menjadi madya, Madya menjadi Mandiri
dengan cara Revitalisasi Posyandu dan meningkatkan kemampuan kader melalui
pelatihan.
4. Penambahan Pembentukan RW siaga di setiap desa ± 3/ Desa
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Sangatlah kami sadari secara umum promosi kesehatan yang ada di puskesmas
Curugkembar belum optimal masih ada Beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam
pencapaian program promosi kesehatan di Puskesmas kecamatan curugkembar Kabupaten
sukabumi adalah :

1. Perilaku hidup bersih dan sehat belum mencapai pada tingkat yang diharapkan,
Sanitasi dasar yang memenuhi syarat kesehatan seperti jamban sehat dan air bersih
yang sangat terbatas.
2. Terbatasnya sarana dan prasarana program promosi kesehatan yang ada di puskesmas
Penuba menjadi kendala dalam pelaksanaan promosi kesehatan karena keefektifan
serta modernitas pada media dan sarana yang digunakan menentukan keberhasilan
serta menarik perhatian masyarakat untuk memperhatikan pesan kesehatan yang
disampaikan.
3. Pencatatan dan pelaporan serta dokumentasi yang lemah menyebabkan semua
kegiatan promosi kesehatan yang dilaksanakan menjadi sulit untuk di evaluasi.
4. Masih lemahnya koordinasi, informasi, sinkronisasi dan sosialisasi baik di puskesmas
sendiri, di lintas sektoral maupun di masyarakat akan pentingnya program promosi
kesehatan.

4.2 Saran

Pentingnya penetapan standar pelayanan minimum di lingkungan masyarakat yang bertujuan untuk
peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan.

Masih kurangnya kinerja tim di puskesmas curugkembar yang beranggapan bahwa tugas
penyuluhan/promosi kesehatan adalah tugas pemegang program promosi kesehatan itu sendiri
sehingga hal inilah yang menjadi kendala dalam pelaksanaan promosi kesehatan
BAB.V
PENUTUP

Dengan melihat data diatas pada Bab.IV kami semua merasa lega mengingat hasil

kegiatan kami dalam program promkes ini senantiasa mendapat simpati serta respon yang cukup

baik dari berbagai pihak terutama pihak lintas program maupun lintas sektoral, semoga program

promkes ini mendapat dukungan penuh baik dari kepala puskesmas sebagai penentu kebijakan

,para program maupun lintas sector di tahun-tahun yang akan datang sehingga program ini akan

lebih baik lagi dengan pembiayaan yang cukup sesuai dengan perkembangan ekonomi saat

sekarang dan nanti sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dalam melaklukan kegiatan kami

dapat menemukan pemecahan masalahnya.

Besar harapan kami kiranya program promkes ini senantiasa mendapat perhatian yang

cukup besar mengingat program ini adalah motor dari semua program yang ada di puskesmas.

Demikian laporan Program Promkes di Puskesmas Kecamatan Curugkembar Kabupaten

Sukabumi pada tahun 2018,dan harapan kami kiranya akan kritik serta saran yang baik bagi

perubahan penyusunan laporan ini karena kami sadari bahwa belum seluruhnya dapat dikatakan

sempurna serta saran perbaikan bagi kami dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan program

promkes selanjutnya.

Aamiin.

KEPALA
PROGRAMER PROMKES
PUSKESMAS CURUGKEMBAR

KARMI,SKM.MM. A SAEHUL WAPIK,SKM


NIP 19701012 199303 1 008 NIP 19810601 200801 1 006

Anda mungkin juga menyukai