I. PENGERTIAN
Triase (Triage) adalah tindakan untuk memilah/mengelompokkan korban berdasar
beratnya cidera, kemungkinan untuk hidup, dan keberhasilan tindakan berdasar
sumber daya (SDM dan sarana) yang tersedia.
II. TUJUAN
A. Umum :
Meningkatkan kualitas pelayanan triase.
B. Khusus :
Tujuan triase pada musibah massal adalah bahwa dengan sumber daya yang
minimal dapat menyelamatkan korban sebanyak mungkin.
III. KEBIJAKSANAAN
A. Memilah korban berdasar :
1. Beratnya cidera.
2. Besarnya kemungkinan untuk hidup.
3. Fasilitas yang ada/kemungkinan keberhasilan tindakan
B. Triase tidak disertai tindakan.
C. Triase dilakukan tidak lebih dari 60 detik/pasien dan setiap pertolongan harus
dilakukan sesegera mungkin.
IV. SASARAN
Semua pasien yang datang ke Unit Gawat Darurat / UGD Puskesmas.
V. KEBUTUHAN
A. Standar tenaga
1 orang dokter umum atau 1 perawat D3 yang sudah bersertifikat PPGD.
B. Standar sarana
1. Sarana Non Medis ( alat / bahan ) :
a. Ruang Triase memenuhi ketentuan :
Ruangan :3x4m
Ada penyekat/kelambu : 3 buah
Wastafel dengan air mengalir : 1 buah
Ventilasi udara baik
Cahaya / penerangan baik
Lantai keramik dan bersih
Ada stop kontak listrik : 1 buah
Pembersih tangan : 1 buah
b. Brancart : 2 – 4 buah
c. Meja kursi : 1 set
d. Alat tulis ( ballpoin, penghapus, penggaris ) : 2 buah
e. Rekam Medik minimal : 10 set
f. Tempat sampah non medis beralas plastik : 1 buah
g. Yempat sampah medik beralas plastik dan tertutup, tutup dapat dibuka
dengan menginjak pembuka tutup di bagian bawah tempat sampah 1 buah
h. Label / bendera 4 warna ( merah, kuning, hijau dan hitam ) masing-masing
warna minimal 10 biji ( kasus KLB )
2. Sarana Medis
a. Kit Pemeriksaan Sedarhana minimal berisi :
Tensimeter : 2 buah
Stetoskop : 2 buah
Reflek Hammer : 2 buah
b. Handscoon : > 10 buah
VI. PROSEDUR TETAP
A. Anamnesa.
B. Pemeriksaan singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan derajat kegawatannya.
C. Pengelompokan pasien berdasar kegawatannya.
D. Rujukan ke ruang tindakan.
E. Kegiatan setelah triase.
F. Pencatatan dan pelaporan.
1. Mencuci tangan.
a. Mendekatkan bahan dan alat yang dibutuhkan seperti sabun serta handuk
bersih dan kering.
b. Melepas semua perhiasan yang ada ditangan dan jari tangan meletakkanya
di tempat yang aman / saku baju / celana.
c. Membuka kran air memakai tangan.
d. Menggosok tangan di bawah air mengalir.
e. Mengambil sabun cair dengan menekankan siku pada penutup sabun cair.
f. Menggosok tangan dengan sabun secara merata pada celah jari tangan.
g. Mengulangi kegiatan di atas secara berulang-ulang minimal 7 kali.
h. Menggosok juga pergelangan tangan dengan melingkarkan jari-jari satu
tangan ke tangan satunya.
i. Membersihkan kuku dan bawah kuku sampai bersih (dapat digunakan sikat
yang lembut dan menyikat searah ke arah distal).
j. Mencuci tangan dan dan telapak tangan dari arah jari-jari ke arah
pergelangan hingga bersih.
k. Mengeringkan jari tangan dan pergelangan tangan dengan handuk bersih
dan kering. Atau biarkan mengering dengan sendirinya (jika handuk tidak
tersedia).
Emergency Medical Training and Services (EMS) 119 (2008). Pelatihan Penanggulangan
Gawat Darurat, Jakarta : EMS 119
IRD Rumah Sakit Umum Dr. Syaiful Anwar Malang, Print Out Materi Praktek Klinik
Keperawatan (PKL), Malang : Malang Trauma Service
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo (1988), Pelatihan Penanganan Gawat Darurat,
Surabaya : Fakultas Kedokteran Unair
From www.hsp prs.org.power point Standar Pelayanan UGD Maternal dan Neonatal
Diposkan oleh Haswarin di 08.16
Keterangan: Keterangan:
Pasien gawat dan darurat, pasien ini harus Pasien tidak gawat tapi darurat atau gawat
mendapat pertolongan dengan prioritas tidak darurat, pasien ini harus mendapat
penanganan pertama P1 pertolongan dengan prioritas penanganan
a. - Penderita tidak sadar
kedua P2
b. -Tension pneumothorax
c. -Distress pernafasan (RR > 30x/mnt) . - Cedera tulang belakang
d. -Perdarahan internal vasa besar b. - Patah tulang terbuka
e. -Trauma berat c. - Trauma capitis tertutup
f. -Akut MCI d. - Luka bakar < 25 %
g. -Flail chest e. - Apendisitis akut
h. -Shock hipovolemic derajat III – IV
i. -Luka bakar dengan trauma inhalasi
Keterangan: Keterangan:
Pasien tidak gawat dan tidak darurat, pasien Pasien mengalami cedera mematikan dan
ini akan mendapat prioritas penanganan akan meninggal meski mendapat
ketiga P3 pertolongan
-Luka lecet Contoh :
b. -Luka memar a. - Luka bakar derajat tiga hampir seluruh
c. -Fraktur Extremitas atas tubuh
d. -Demam b. - Kerusakan organ vital dll.
e. -Luka bakar superficial
KOTAK TRIASE
PEDOMAN TRIASE
PUSKESMAS KULO
KECAMATAN KULO
KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG
2019