Ind
p
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TAHUN 2012
617
Ind
p
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TAHUN 2012
a
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
Jalan H.R. Rasuna Said Blok X5 Kavling 4-9 Kotak Pos 3097, 1196 Jakarta 12950
Telepon : (021) 5201590 (Hunting) Faximile : (021) 5261814, 5203872
Surat Elektronik : yanmed@depkes.go.id, seyanmed@depkes.go.id, mailing list : buk3@yahoogroup.com
a.
b.
c.
Mengingat
ii
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU
KEDUA
KETIGA
: JAKARTA
: 14 Juni 2012
DIREKTUR JENDERAL
SUPRIYANTORO
NIP 195408112010061001
iii
iv
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, bahwa penyusunan Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
(UKGS) di SMP dan SMA atau yang Sederajat dapat diselesaikan sebagai
panduan bagi tenaga kesehatan atau petugas lintas sektor terkait dalam
menjalankan tugasnya.
Pedoman ini disusun dalam rangka melengkapi Pedoman Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah Tingkat Dasar dan akan mendukung pelaksanaan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi peserta didik dan generasi
penerus bangsa.
Ucapan terimakasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim
Penyusun serta keikutsertaan lintas program dan lintas sektor yang telah
mencurahkan tenaga dan pikiran untuk mewujudkan Buku Pedoman ini.
Penyempurnaan di masa yang akan datang, dak menutup
kemungkinan dengan memperha kan kebijakan serta kondisi yang ada
terkait perkembangan ilmu kesehatan gigi dan mulut, kami harapkan
dapat bermanfaat dalam mendukung kegiatan program peningkatan
teknis pelaksanaan program kesehatan gigi dan mulut di sekolah.
Jakarta, November 2012
Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar
SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
Terlebih dulu marilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat
Allah SWT, karena atas rahmat dan bimbinganNya, penyusunan Pedoman
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah atau UKGS di SMP dan SMA atau yang
Sederajat, telah diselesaikan dengan baik sesuai waktu yang direncanakan.
Penyakit gigi dan mulut adalah penyakit yang termasuk paling
banyak dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia, bahkan menduduki
urutan pertama dari 10 penyakit. Kondisi ini patut menjadi kepriha nan
kita, karena hal ini menggambarkan persepsi dan perilaku masyarakat
Indonesia terhadap kesehatan gigi dan mulut masih buruk. Hasil Riskesdas
2007 memperlihatkan ngginya prevalensi karies gigi di Indonesia, dan
90% penderitanya adalah anak-anak dan remaja. Sementara ngkat
mo vasi seseorang untuk menumpat gigi yang berlubang dalam upaya
mempertahankan gigi tetapnya pada kelompok usia tersebut sangat
rendah.
Keadaan ini harus menjadi perha an kita semua, karena gangguan
kesehatan gigi dan mulut yang terjadi di usia muda, dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan yang op mal baik fisik maupun
psikososial. Untuk mencegah hal tersebut, kita dak dapat berharap hanya
melalui upaya kura f di fasilitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Sesuai
paradigma sehat, pendekatan dalam mengatasi permasalahan kesehatan
masyarakat, termasuk kesehatan gigi dan mulut, lebih meni k beratkan
pada upaya promo f dan preven f. Upaya promo f dan preven f yang
paling efek f dilakukan dengan sasaran anak usia sekolah dari ngkat
dasar hingga menengah adalah melalui UKGS (Upaya Kesehatan Gigi
Sekolah).
UKGS adalah strategi pelayanan kesehatan gigi pada anak usia sekolah
melalui pendekatan sekolah yang berwawasan kesehatan. Program ini
sudah dikenal sejak tahun 1951, berintegrasi dengan program UKS. Di
ngkat dasar program ini telah berjalan dengan baik, sedangkan di ngkat
sekolah menengah, yaitu SMP, SMA atau sederajat, belum terlaksana
vi
secara op mal. Salah satu kendala adalah belum adanya pedoman yang
menjadi panduan bagi petugas Puskesmas untuk membina kegiatan ini di
sekolah ngkat lanjutan ini. Karena sasaran yang dihadapi adalah remaja
yang merupakan tahapan periode kehidupan manusia yang paling sulit
dan kri s, memiliki karakter khas menyukai petualangan dan tantangan
serta cenderung berani mengambil resiko yang mungkin mempengaruhi
kesehatannya.
Tantangan utama untuk keberhasilan pendidikan kesehatan kepada
remaja adalah memahami profil remaja dan menemukan cara yang efek f
untuk merubah perilaku dan mempertahankannya. Karena itu, saya
menilai penyusunan pedoman UKGS di SMP, SMA atau yang sederajat
merupakan langkah yang tepat dalam upaya meningkatkan keberhasilan
program. Saya berharap buku ini benar-benar digunakan sebagai panduan
bagi tenaga kesehatan gigi dan unsur-unsur terkait dalam mengelola
program UKGS di ngkat lanjutan ini, sehingga mampu memberi ungkitan
bagi peningkatan status kesehatan gigi dan mulut anak usia sekolah.
Akhirnya, saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
terlibat dalam penyusunan buku pedoman ini dari awal hingga akhirnya
berwujud buku, baik secara langsung maupun dak langsung. Semua
hasil pemikiran anda yang telah tercurah dan memperkaya materi buku
ini, semoga memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi keberhasilan
program UKGS ini. Kri k dan saran yang membangun tentunya sangat
dibutuhkan kesempurnaan buku ini.
Jakarta, November 2012
Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan
vii
TIM PENYUSUN
dr. Bambang Sardjono, MPH
drg. Sudono, M.Kes
drg. Dewi Kar ni Sari, M.Kes
drg. Ellya Farida, M.Kes
drg. Nurindah.K,M.Kes
drg. Yunnie Adisetyani
drg. Adi a Putri
drg. Leslie Nur Rahmani
viii
KONTRIBUTOR
drg. Armasastra Bahar, PhD
drg. Hermin Naryani
Amalia Susiami, MPd
drg. Diani Gayatri
drg. Anton Rahardjo, MKM, PhD
drg. F.X. Sintawa , M.Kes
drg. Sondang. M.L.Gaol
drg. Yusra, M.Kes
drg. Ramadanura, MPHM
drg. Melly Juwitasari, MKM
Sri Sumarni Stya , MA
Puden ana Rr Reno.E, AMKG,S.Pd
drg. Peter Andreas, M.Kes
Dr.drg. Indirawa , Sp.Perio
drg. Rr Asyura Asia, M.Kes
Ra h Wijayan , S.SiT
drg. Yulia S.B Widyastu ,Sp.KGA
Dr. drg. Anastasia
DR. drg. Paulus Januar, MS
drg. Gus Ayu Kusumawa
Emma Ningrum, SH
Dewi Esty Saptan , BSc
Berlin Silalahi, SE
ix
DAFTAR ISI
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN ............
NOMOR: HK.03.DJ.SK.III.491.A TENTANG PEDOMAN USAHA
KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI SMP DAN SMA ATAU
YANG SEDERAJAT
vi
II.
PENDAHULUAN ..........................................................................
A.
B.
Tujuan .................................................................................
C.
Sasaran ................................................................................
D.
......
A.
B.
C.
D.
x
1.
2.
3.
Penger an ........................................................................... 18
B.
Sasaran ............................................................................... 18
C.
D.
Kebijakan ............................................................................. 19
V.
A.
B.
C.
B.
C.
D.
........................................................................... 37
Lampiran 1
Matrix Materi Edukasi Kegiatan UKGS SMP, SMA atau Sederajat ....... 39
Lampiran 2
Matrix Program Kegiatan UKGS di SMP dan SMA atau Sederajat ...... 40
Lampiran 3
Rekapitulasi Hasil Penjaringan UKGS SMP, SMA atau Sederajat ........ 41
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
......................
Gambar 2.
Gambar 3.
11
Gambar 4.
11
Gambar 5.
Gigi berjejal
..............................................................
12
Gambar 6.
13
Gambar 7.
Mucocele ...................................................................
15
Gambar 8.
17
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
2004). Sebagai konsekuensi, beban terbesar penyakit gigi dan mulut tetap
pada masyarakat yang kekurangan dan masyarakat pinggiran (Petersen,
2003).
Salah satu program teknis dari Departement of Non-communicable
Disease Prevenon and Health Promoon yang mewadahi program
kesehatan gigi dan mulut secara global adalah WHO Global Oral Health
Programme (GOHP) (Petersen, 2003). Program ini menyarankan negaranegara di dunia untuk mengembangkan kebijakan pencegahan penyakit
gigi dan mulut serta promosi kesehatan gigi dan mulut. Kebijakan ini juga
mendukung integrasi program kesehatan gigi dan mulut dengan program
kesehatan umum (Petersen, 2003). Salah satu aksi prioritas dari GOHP,
khususnya untuk peserta didik dan remaja adalah promosi kesehatan gigi
di sekolah (Petersen, 2003).
Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
perlu menerbitkan buku Pedoman Penyelenggaraan Usaha Kesehatan Gigi
Sekolah Tingkat Lanjutan untuk dapat menjadi pedoman bagi pelaksana
kesehatan gigi dan mulut di daerah yang pelaksanaannya disesuaikan
dengan kemampuan dan kebutuhan daerah tanpa mengabaikan target
Indonesia Sehat.
B.
TUJUAN
1.
Tujuan Umum
Memberikan panduan bagi tenaga kesehatan dan petugas
lintas sektor terkait dalam pelaksanaan program UKGS di SMP dan
SMA atau yang sederajat guna mewujudkan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut yang bermutu, merata dan terjangkau dalam upaya
membentuk peserta didik yang berkualitas.
2.
Tujuan Khusus
a.
b.
1)
2)
3)
4)
5)
ngkat
C.
SASARAN
1.
2.
D.
DASAR HUKUM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB II
ANALISIS SITUASI KESEHATAN GIGI DAN MULUT REMAJA
WHO mendefinisikan remaja sebagai orang yang berusia antara 10
sampai dengan 19 tahun (Petersen, 2003). Ini merupakan masa yang
mempengaruhi kehidupan seseorang karena pada masa ini berkembang
kebiasaan dan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan
mulut. Serta pada masa ini dihadapkan pada berbagai macam ancaman
sebagai hasil dari perubahan kondisi lingkungan dan sosial (Kwan &
Petersen, 2003a). Pada masa ini remaja dapat menerima kebiasaan dan
perilaku yang baik yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut.
Prak k kebersihan gigi dan mulut yang baik, khususnya menyikat gigi,
sangat pen ng untuk mencegah karies gigi dan penyakit periodontal.
Sementara kebiasaan buruk seper merokok, minum minuman beralkohol
dan asupan makanan yang buruk dak hanya dapat mempengaruhi
kesehatan gigi dan mulut, tetapi juga mempengaruhi kondisi kraniofasial
(Petersen, 2003). Sebagian besar penyakit gigi dan mulut yang paling
banyak dikeluhkan masyarakat adalah karies gigi. Oleh karena karies gigi
bersifat irreversible ( dak dapat pulih), bila terjadi pada masa remaja,
maka penyakit tersebut akan bertahan, bahkan menjadi lebih buruk dan
dapat mempengaruhi kualitas hidupnya.
Anak-anak dan remaja usia sekolah yang sudah mengkonsumsi
produk yang mengandung tembakau, sering mengkonsumsi minuman
keras atau penguna narkoba, dapat meningkatkan risiko terkena kanker
mulut (Kwan & Petersen, 2003).
A.
B.
2.
3.
4.
Obesitas
Obesitas sering dihubungkan dengan pola makan yang dak
baik, asupan gizi yang buruk dan kurang berolah raga. Obesitas pada
anak-anak dan remaja meningkatkan risiko karies gigi dan masalah
kesehatan lain seper diabetes, hipertensi, kanker, stroke dan
penyakit kardiovaskuler.
5.
Kebiasaan Merokok
Peneli an membuk kan bahwa kebiasaan buruk yang dimulai
pada masa remaja berlanjut sampai dewasa. Terdapat hubungan
yang sangat erat antara kebiasaan merokok dan kanker mulut.
6.
C.
1.
Karies Gigi
Karies gigi adalah kerusakan pada jaringan keras gigi yang
ditandai dengan dimulainya proses demineralisasi/pelarutan
pada lapisan luar gigi (email). Kerusakan yang terjadi pada gigi
tersebut akibat adanya bakteri dalam mulut. Bila dak dirawat,
maka proses karies akan terus berjalan dan dapat menjadi
sumber infeksi (fokal infeksi) baik untuk jaringan sekitar gigi
maupun organ-organ tubuh lainnya misalnya ginjal, jantung,
dll. Karies gigi ini dapat mengenai semua kelompok dalam
masyarakat.
b.
10
11
c.
d.
1.
2.
2.
12
Kerusakan ini terjadi secara bertahap dan karena dak ada rasa sakit,
maka dapat berlanjut tanpa diketahui oleh yang bersangkutan.
Penyebab utama dari penyakit pada jaringan penyangga gigi adalah
kebersihan mulut yang kurang terpelihara dengan baik. Di dalam
mulut penderita dengan radang jaringan penyangga gigi, terdapat
banyak kotoran dari makanan yang menempel pada permukaan gigi,
terutama pada daerah antara dua gigi serta yang berbatasan dengan
gusi dan akar gigi.
a.
2.
b.
c.
2.
Diabetes
Penyakit jaringan penyangga gigi karena penyakit sistemik
misalnya Diabetes Millitus (DM). Pada kelompok remaja
dapat juga terserang penyakit ini, dimana akibat dari
penyakit ini akan mempengaruhi kesehatan dari jaringan
penyangga gigi dan juga penyembuhan luka setelah
pencabutan gigi atau ndakan lainnya. Diabetes meningkat
pada pada anak-anak dan remaja, gizi yang buruk,
kurangnya olah raga. Bila menderita diabetes, penyakit gusi
akan terlihat oleh karena itu perlu kontrol gula darah secara
ru n.
2.
Penyakit Jantung
Sudah banyak evidence based (terbuk berdasarkan
peneli an) menunjukkan bahwa bakteri yang ditemukan
di mulut dari penyakit gusi memiliki efek pada dinding
pembuluh darah, menyebabkan peradangan dan
penyumbatan aliran darah ke jantung dan otak. Sehingga
dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
14
3.
3.
Kehamilan
Biasanya lebih rentan terhadap penyakit gusi.
4.
Penyakit gusi
Dapat menyebabkan bayi lahir prematur atau berat bayi
lahir rendah.
b.
Mucocele
Merupakan peradangan lokal pada jaringan mukosa mulut,
umumnya akibat gigitan gigi pada waktu mengunyah.
Gambar 7. Mucocele
(Gambar dari h p://img.medscape.com)
15
D.
Kesehatan gigi dan mulut pen ng bagi kehidupan kita semua, karena
mulut bukan sekedar pintu masuk untuk makanan dan minuman, tetapi
mempunyai peranan pen ng dalam pencernaan makanan, este k dan
komunikasi. Mulut adalah cermin dari kesehatan gigi karena secara
umum banyak gejala-gejala penyakit yang dapat dilihat di dalam mulut.
Pada kelompok remaja, unsur este k merupakan suatu hal yang pen ng
dalam kehidupannya, karena penampilan yang menarik berkaitan erat
dengan masalah kejiwaan, sehingga seseorang akan menjadi lebih percaya
diri lagi.
Tujuan pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah merupakan suatu
rangkaian upaya pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran
berperilaku sehat secara berkesinambungan. Ada beberapa hal yang
cukup pen ng untuk diperha kan di dalam pemeliharaan kesehatan gigi
dan mulut bagi remaja dan akan memberikan hasil yang cukup baik bila
dilaksanakan secara benar dan berkesinambungan.
Langkah-langkah menuju gigi sehat antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
16
dak baik,
7.
17
BAB III
USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH SMP, SMA ATAU YANG SEDERAJAT
A.
PENGERTIAN
SASARAN
Sasaran primer : peserta didik SMP dan SMA atau yang sederajat
(Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, SMK).
2.
3.
18
C.
RUANG LINGKUP
2.
b.
c.
b.
c.
d.
e.
3.
Pembinaan lingkungan kehidupan masyarakat sekolah (guru, siswasiswi, pegawai sekolah, orang tua siswa siswi, dan masyarakat)
seper penyediaan air bersih untuk cuci tangan dan menyikat gigi,
pengelolaan dan pengawasan kan n sehat melalui penyediaan
makanan bergizi dan dak merusak gigi.
D.
KEBIJAKAN
1.
Untuk mencapai derajat kesehatan gigi dan mulut anak sekolah yang
op mal, Usaha Kesehatan Gigi Sekolah harus diutamakan pada
upaya meningkatkan kemampuan self care (pelihara diri) melalui
kegiatan UKGS.
19
2.
3.
4.
20
BAB IV
PEMBINAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI SEKOLAH
WHO pertama kali meluncurkan Global School Health Iniave pada
tahun 1995 dengan target meningkatkan kesehatan anak, personel di
sekolah, keluarga dan anggota komunitas lainnya melalui sekolah (Depkes,
1982; Petersen, 2003; WHO, 2004). Melalui inisia f ini, WHO mendesak
negara-negara di seluruh dunia untuk memobilisasi dan menguatkan
promosi dan edukasi kesehatan di ngkat lokal, nasional, regional dan
global. Terdapat banyak argumen pendukung yang kuat mengapa
promosi kesehatan gigi dan mulut dilakukan di sekolah. Pertama, sekolah
dapat menyediakan lingkungan yang mendukung dan sekolah memiliki
struktur dan sistem yang telah mapan yang dapat memberikan informasi
dan mempengaruhi anak didik mengenai pengetahuan kesehatan gigi dan
mulut. Kedua, masa kanak-kanak adalah masa yang paling pen ng dalam
kehidupan seseorang, karena pada masa itu terbentuk kebiasaan dan
perilaku mengenai kesehatan gigi dan mulutnya. Ke ga, sekolah memiliki
kebijakan dan prak k makanan sehat sehingga menjamin makanan dan
minuman sehat untuk anak didiknya. Di negara-negara berkembang,
mungkin sekolah merupakan satu-satunya tempat dimana anak-anak
dapat mengakses pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Serta yang terakhir
adalah anak-anak dapat menjadi pembawa pesan mengenai kesehatan
gigi dan mulut bagi keluarga atau lingkungannya (Kwan & Petersen,
2003b).
Di Indonesia sendiri, pembinaan kesehatan di sekolah telah dirin s
sejak tahun 1956 melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). UKGS sebagai
bagian dari kegiatan UKS mulai dilaksanakan pada tahun 1959. Pada
tahun 1984 diterbitkanlah Surat Keputusan Bersama (SKB Menteri) antara
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama,
dan Menteri Dalam Negri RI. Pada Tahun 2003 SKB tersebut diperbaharui
dengan Nomor SKB 1/U/SKB/2003, Nomor 1067/Menkes/SKB/VII/2003,
Nomor MA/2306A/2003, Nomor 26 Tahun 2003, tanggal 23 Juli tentang
pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Dengan
21
b.
c.
A.
KEBIJAKAN OPERASIONAL
2.
22
3.
4.
5.
B.
STRATEGI OPERASIONAL
1.
b.
c.
d.
yang
nyaman,
menjamin
23
2.
3.
a.
b.
c.
Perlimpahan Tugas
Memper mbangkan keterbatasan tenaga, sarana dan waktu maka
dapat juga dilakukan perlimpahan sebagian tugas, antara lain:
4.
a.
b.
24
2.
II.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
C.
LANGKAH-LANGKAH
1.
Persiapan
Kegiatan dijalankan dalam rangka mempersiapkan suasana yang
mendukung kelancaran program, mencakup:
a.
Pengarahan dan forum komunikasi berjenjang, dengan unitunit lintas program dan lintas sektoral yang ada kaitannya
dengan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di SMP/SMA,
diselenggarakan di bawah koordinasi atau koordinator kesehatan
gigi dan mulut di Tingkat Pusat, Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
b.
26
2.
2)
3)
4)
5)
Pelaksanaan Lapangan
Pelaksanaan lapangan mencakup perangkat kegiatan
dilaksanakan pada ngkat Puskesmas, yang terdiri atas:
a.
b.
yang
Pengumpulan data
1)
2)
Intervensi perilaku
1)
2)
c.
d.
2)
3)
4)
Manajemen
1)
2)
3)
Penilaian (Evaluasi)
Penilaian (Evaluasi) UKGS ini dilaksanakan beberapa
komponen:
28
a)
b)
c)
d)
e)
29
4)
Pembinaan
Pembinaan mencakup:
30
a)
b)
BAB V
SISTEM PEMBIAYAAN
Dalam pelaksanaan program UKGS, biaya pelaksanaannya dapat
diperoleh dari Pemerintah dan sumber lain yang dak mengikat berupa
dana sehat, sistem asuransi atau swadana dari masyarakat.
A.
DANA SEHAT
SISTEM ASURANSI
b.
c.
d.
b)
32
Plak kontrol
Penambalan amalgam
Paket tambahan
Paket ini sesuai kasus, kebutuhan dan kemampuan peserta dan
SDM pelaksana, yang terdiri dari:
Tambal Komposit dengan light curing
Ortodonk lepasan
Protesa akrilik
2)
C.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
2.
33
2.
3.
4.
5.
6.
D.
34
2.
3.
b.
c.
d.
Dan program kesehatan gigi mulut siswa-siswi SMP atau SMA yang
terintegral dengan UKS
b.
35
BAB VI
PENUTUP
Kebijakan program UKGS yang memfokuskan kegiatan promo fpreven f kepada murid sekolah dapat mempercepat tercapainya tujuan
Indonesia Sehat. Keberhasilan Program UKGS dapat terwujud apabila
dilaksanakan secara terintegrasi baik lintas program maupun lintas
sektoral, terarah dan berkesinambungan.
Harapan kami agar buku pedoman ini dapat dijadikan penuntun
penyelengaraan program UKGS di daerah, khususnya untuk pelaksanaan
Tim Pelaksana UKS. Akhirnya diucapkan terima kasih pada semua
pihak yang ikut terlibat hingga tersusunnya buku ini. Semoga buku ini
bermanfaat.
36
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
38
39
Carapemeliharaankesehatan 1.Sikatdanpastagigi
gigidanmulut
2.Alatdanbahanpembersihgigi
3.Polamakanyangbaik
4.Gayahidup
5.Saranapelayanankesehatan
gigidanmulut
1.Masapubertas
2.masakehamilan
Penyakitsistemik
penyakitgigidanmulut
1.DiabetesMeilitus
2.Jantung
3.OralCancer
4.Hipertensi
5.HIV&AIDS
1.Polamakan
2.Pangurgigi
3.Minumminumanberakohol
4.MemakaiNarkoba
5.Merokok
6.Penggunaanalatdanbahan
Yangdapatmerusakkesehatan
gigidanmulut
7.Pierching(tindiklidah,bibir)
Kebiasaanburuk
yangmerusakkesehatan
gigidanmulut
POKOK BAHASAN
Plakdanakibatnya
Diskusidanceramah
Diskusidanceramah
CeramahdanDiskusi
simulasi
CeramahdanDiskusi
METODE
CeramahdanDiskusi
Klasikal
Klasikal
Klasikal
Klasikal
1.Doktergigi
2.Perawatgigi
3.Guru/kader
1.Doktergigi
2.Perawatgigi
3.Guru/kader
1.Doktergigi
2.Perawatgigi
3.Guru/kader
1.Doktergigi
2.Perawatgigi
3.Guru/kader
MEDIA PEMBELAJARAN
SDM
Klasikal
1.Doktergigi
2.Perawatgigi
3.Guru/kader
MATRIXMATERIEDUKASIKEGIATANUKGSSMP,SMAATAUSEDERAJAT
NO
1
LAMPIRAN1:
40
41
42
43
Lampiran 1
II
= ..
= ..
= ..
Kelas .
Jenis Kelamin :
Laki-laki (L)
Perempuan (P)
PEMERIKSAAN FISIK
Berat badan
Tinggi badan
Tekanan darah
Denyut nadi
Frekuensi nafas
=
=
=
=
=
kg
cm
mmHg
/menit
/menit
Normal (N)
Hipotensi (Hpo)
Hipertensi(Hpe)
Normal (N)
Lambat (Lbt)
Cepat (Cpt)
Normal (N)
Dyspnoe
Kepala
Konjungtiva anemis
Sklera ikterik
Leher
KGB teraba
Tonsil membesar
Thoraks
Ekstremitas
Tajam penglihatan
Buta warna
Normal (N)
Tidak (T)
Tidak (T)
Ya (Y)
Abdomen
- Cair (Cr)
- Lunak (Ln)
- Liat (Lt)
- Keras/padat (Pd)
Otitis media
Gangguan pendengaran
Tidak (T)
Tidak (T)
Ya (Y)
Ya (Y)
Tidak (T)
Tidak (T)
Ya (Y)
Ya (Y)
Ya (Y)
Tidak (T)
Tidak (T)
Ya (Y)
- sebagian kotor
- seluruhnya kotor
Keadaan gigi
Sehat (Sht)
Karies (Kar)
Lubang/decay (L)
Tambal/filling (T)
Hilang/missing (H)
Sisa akar (Sa)
44
Tidak (T)
Ya (Y)
III
Kurus (K)
Gemuk (G)
Ya (Y)
Ya (Y)
Ya (Y)
Ya (Y)
Tidak (T)
Tidak (T)
Tidak (T)
Tidak (T)
Ada (Y)
Kurus sekali(KS)
Obesitas (OB)
STATUS IMUNISASI
Imunisasi saat bayi
Imunisasi kelas 1
Imunisasi kelas 2
Imunisasi kelas 3
IV
Normal (N)
KESEHATAN INTELEGENSIA
Potensi kesulitan belajar
Kecil
Sedang
Cukup kuat
V
KESEHATAN MENTAL
Masalah kesehatan mental
VI
KESEHATAN REPRODUKSI
Masalah kesehatan reproduksi
Ada (Y)
Normal (N)
= ..
gr %
Anemia
Tidak (T)
Ya (Y)
Tidak (T)
Ya (Y)
Penilaian
Lari cepat
Gantung siku tekuk (Pr)
gantung angkat tubuh (Lk)
Baring duduk
Loncat tegak :
- Tinggi rayan (a)
- Loncatan tertinggi (b)
Selisih (b-a)
Lari jarak sedang
Nilai
detik
detik
kali
kali
Kesimpulan :
menit
cm
cm
cm
detik
Total nilai
., .
Mengetahui :
45
46
dst
No
TOTAL
Nama
10
14
16
T: T:
15
T: T: T:T: T:
17 18 19 20 21 22
N:
23
Pd
Y: Y:
Y: Y:
Y:
Y: Y: Y: Y:
G:
KS:
T: T:
13
K:
T:
12
Lt:
T:
11
Ln:
N: N:
Hpe Cpt RD
Cr:
N:
Lampiran 2
TL:
L:
24
CK
25
Y:
T:
26
Y:
T:
27
Y:
T:
28
29
Y:
T:
31
KS:
K:
S:
B:
BS:
32
(..)
Kepala Puskesmas
Y:
T:
30
L:
LK
P:
47
dst
No
TOTAL
Nama Sekolah
sek
3
L
4
P
5
Jml
6
N
8
G
9
Status Gizi
10
KS
N
11
TN
12
Tajam
Penglihatan
men
13
Se
ru
14
OM
15
16
Tjm dengar
TN
N
Status
Imuni-
Lubang sasi TL
17
18
Gigi
ME
19
Gang
guan
mia
21
cingan
22
(..)
Kepala Puskesmas
Kespro
20
Masalah
Kesegaran
Jasmani
Segar Tdk sgr
23
24
Lampiran 3
48
dst
TOTAL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Nama Puskesmas
No
penjaringan
Jumlah Yg dilakukan
Sekolah (SMP/SMA)
sekolah
di
6
Yang
7
P
8
Jumlah
di jaring
Jumlah Puskesmas :
Jumlah Puskesmas yang melakukan penjaringan kesehatan :
10
11
Tajam
12
13
N
14
TN
KS Penglihatan
Gi zi
K
Sta tus
N
15
men
ru
Se
16
17
Gigi
hilang/
di
18
19
20
21
22
23
ME
Imuni- guan
Status Gang
Pendengaran
OM Tajam
24
Kespro
salah
25
mia
Ane26
cingan
Keca
Lampiran 3
27
Segar
Kesegaran
28
Tidak segar
Jasmasni
ISBN 978-602-235-189-4