OLEH
Maria Margaret Mano (Aktif)
DOSEN
Sherly N. Mamoribo,SKM,M,Kes
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan Rahmat dan Karunia -Nya
sehingga penyusunan makalah yang berjudul ”PHBS PENDIDIKAN" dapat selesai tepat
pada waktunya. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna,
maka saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan makalah
selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat.
2
DAFTAR ISI
Halaman
1.2.Tujuan………………………………………………………………………….1
1.3 Manfaat………………………………………………………………………...2
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………...5
4.1. Kesimpulan……………………………………………………………….......5
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan sekolah merupakan upaya siswa
dan guru atas dasar kesadaran untuk mencegah penyakit, membuat lingkungan yang
sehat terbebas dari penyakit, serta meningkatkan kualitas kesehatan untuk tubuh.
Sekolah Institusi adalah salah satu tempat pendidikan yang strategis untuk mengajarkan
pentingnya pengetahuan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Peserta didik
diajarkan untuk melakukan hal sederhana sebagai rutinitas kegiatan anak sebagai
menggunakan fasilitas jamban yang bersih) yang berdampak besar bagi kesehatan
(Proverawati, 2012). Selain itu, anak usia sekolah terutama sekolah dasar (10 – 14
tahun) merupakan usia yang tepat untuk mengajarkan nilai-nilai PHBS dan mereka
1.2.Tujuan
PHBS dibidang pendidikan adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru dan masyarakat
lingkungan sekolah agar tahu dan mau serta mampu mempraktikan PHBS dan berperan aktif
dalam mewujudkan sekolah sehat. Kegiatan PHBS ini juga akan mendukung
program/kegiatan pemerintah dibidang penilaian sekolah Adiwiyata.
4
1.3 Manfaat
Terciptanya pendidikan di sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik, guru,
dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman
penyakit, meningkatnya semangat proses belajar-mengajar yang berdampak pada prestasi
belajar. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS di Sekolah
a. Manfaat bagi peserta didik
1) Meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit
2) Meningkatkan semangat belajar
3) Meningkatkan produktivitas belajar
4) Menurunkan angka absensi karena sakit
b. Manfaat bagi warga sekolah
1) Meningkatnya semangat belajar peserta didik berdampak positif
terhadap pencapaian target dan tujuan
4) Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan oleh orangtua
3) Meningkatnya citra sekolah yang positif
c. Manfaat bagi sekolah
1) Adanya bimbingan teknis pelaksanaan pembinaan PHBS di sekolah
2) Adanya dukungan buku pedoman dan media promosi PHBS di sekolah
d. Manfaat bagi masyarakat
1) Mempunyai lingkungan sekolah yang sehat
2) Dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh sekolah
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
6
bahwa sebagian besar penyakit yang sering diderita anak usia sekolah (usia 6–10)
ternyata berkaitan dengan PHBS. Selain itu, masih kurangnya pelaksanaan PHBS di
lingkungan sekolah dapat menyebabkan dampak lain, yaitu kurang nyamannya
suasana belajar akibat lingkungan kelas yang kotor, menurunnya prestasi dan
semangat belajar siswa, serta dapat membuat citra sekolah menjadi buruk. Oleh sebab
itu, sangat perlu pemberian pemahaman tentang nilainilai PHBS sejak dini di sekolah
melalui program Usaha Kesehatan sekolah
KAMILAH
Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sudah dilakukan di TK Islam Kamilah
Bekasi, telah menjadi kebiasaan sehari-hari yang dilaksanakan dalam proses belajar
mengajar di TK Islam Kamilah, dari anak didik masuk sampai dengan pulang.
Beberapa hidup bersih dan sehat yang telah dilakukan di TK Islam Kamilah antara
lain Kebiasaan mencuci tangan, Kebiasaan buang sampah pada tempatnya,
Berolahraga teratur, Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan,
Menggunakan jamban yang bersih dan sehat, Memelihara rambut agar bersih dan
rapi, Memelihara kuku. Penelitain yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian
kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, peneliti menyimpulkan
bahwa pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat sudah dilakukan di TK Islam
Kamilah, seperti melakukan perilaku cuci tangan pake sabun dengan rutin,
membuang sampah pada tempatnya, melaksanakan kegiatan olahraga satu kali dalam
seminggu, melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan serta
pengukuran lingkar kepala setiap bulan sekali, menggunakan toilet untuk buang air
besar dan air kecil yang disediakan sekolah, pemeliharaan rambut dilakukan
seminggu sekali, memakai seragam yang bersih dan rapih, membersihkan dan
memotong kuku secara rutin. Pihak sekolah agar meningkatkan kebiasaan prilaku
hidup bersih dan sehat, dan membangun kepedulian siswa untuk bersedekah sampah
serta menjaga kualitas sarana sanitasi yang ada di sekolah.
7
DINI SEBAGAI PENCEGAHAN COVID 19
Penelitian ini di latar belakangi adanya Gerakan PHBS secara masif yang dilakukan
oleh sekolah RA Labschool IAIN Pekalongan kepada anak didiknya semenjak
terjadinya wabah COVID 19 Desember lalu. Virus COVID-19 Yang dapat menular
dari orang ke orang bahkan juga dapat menyerang siapa saja tidak mengenal orang,
baik dari kalangan tua, muda bahkan anak-anak, Pola hidup bersih dan sehat
merupakan solusi terbaik sebagai antisipasi dini penularan virus tersebut pada anak-
anak. RA Labschool IAIN Pekalongan menekankan pada anak didiknya untuk selalu
berperilaku hidup sehat dan bersih melalui berbagai cara salah satunya adalah
mencuci tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan
PHBS pada anak-anak sebagai upaya pencegahan dini COVID 19. Metode yang di
gunakan dalam research ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Setelah itu
diproses melalui triangulasi data. Berdasarkan hasil temuan penelitian anak-anak RA
Labschool IAIN Pekalongan sangat antusias menerapkan PBHS setelah sebagai
Upaya pencegahan Covid-19 dengan cara mencuci tangan dengan sabun, menjaga
kebersihan lingkungan, memakan makanan yang bergizi dan yang lainnya.
8
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Kajian pembahasan jurnal berdasarkan penelitian
a. Mencuci tangan. Mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun
merupakan salah satu cara pencegahan dan perlindungan diri terhadap kuman
penyakit. Air bersih yang mengalir akan membuang kuman – kuman yang ada pada
tangan yang kotor, sedangkan sabun selain membersihkan kotoran juga dapat
membunuh kuman yang ada ditangan. Mencuci tangan menggunakan sabun ketika
sebelum dan sesudah makan, setelah buang air kecil (BAK) dan buang air besar
(BAB) serta sebelum dan setelah melakukan
c. Menggosok gigi dengan baik dan benar. Cara menggosok gigi merupakan satu lagi
faktor yang memainkan peranan penting dalam menentukan timbulnya karies gigi,
setelah dilakukan penyuluhan dan pemutaran video cara menggosok gigi yang benar,
beberapa siswa sudah menggosok gigi dengan cara yang benar pada bagian gigi depan
(seri dan taring) permukaan luar dengan gerakan naik turun dan gigi belakang
(geraham) permukaan atas dengan gerakan maju mundur. Gigi depan (seri dan taring)
permukaan dalam dengan gerakan mengungkit, gigi belakang (geraham) permukaan
luar dengan gerakan memutar, gigi belakang (geraham) permukaan dalam dengan
gerakan mengungkit. Menggosok gigi dengan pergerakan yang benar menyebabkan
plak dibersihkan secara lebih efektif dan menghalang dari terjadinya karies pada
gigi.(Prasada, 2016) Pentingnya mengintegrasikan Pendidikan kesehatn tentang
PHBS dilingkungan sekolah tanpa memandang tingkat kelas untuk meningkatkan
pengetahuan siswa tentang PBHS, hal ini didasari penelitian yang dilakukan Susanto
9
(2016) tidak ada perbedaan pengetahuan siswa terkait PHBS dalam hal mencuci
tangan tangan dengan air mengalir dan sabun, membuang sampah dengan benar,
jajanan sehat dan membrantas jentik nyamuk pada tingkatan kelas siswa.(Susanto,
Sulistyorini, Wuryaningsih, & Bahtiar, 2016) Selain itu PHBS juga berdampak pada
prestasi belajar siswa. Terdapat pengaruh signifikan antara perilaku PHBS dengan
peningkatan prestasi belajar.(Butarbutar, 2019)
KAMILAH
10
b. Penelitain yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif.
c. Pihak sekolah agar meningkatkan kebiasaan prilaku hidup bersih dan sehat, dan
membangun kepedulian siswa untuk bersedekah sampah serta menjaga kualitas
sarana sanitasi yang ada di sekolah.
a. Penelitian ini di latar belakangi adanya Gerakan PHBS secara masif yang
dilakukan oleh sekolah RA Labschool IAIN Pekalongan kepada anak didiknya
semenjak terjadinya wabah COVID 19 Desember lalu
c. Metode yang di gunakan dalam research ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif
dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Setelah itu diproses melalui triangulasi data.
11
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam bidang pendidikan salah satunya di
lingkungan sekolah merupakan upaya siswa dan guru atas dasar kesadaran untuk
mencegah penyakit, membuat lingkungan yang sehat terbebas dari penyakit, serta
meningkatkan kualitas kesehatan untuk tubuh. Sekolah Institusi adalah salah satu
tempat pendidikan yang strategis untuk mengajarkan pentingnya pengetahuan
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Ada 10 indikator yang terkait dengan
PHBS pendidikan yang telah dijelaskan seperti di atas yang harus di terapkan agar
berhasilnya PHBS yang akan dilakukan.
http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/jurnalaud/article/view/3620
https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-phbs-
di-sekolah-13
https://e-journal.unair.ac.id
https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/1666
https://media.neliti.com
12
.
13