MAKALAH
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Promosi Kesehatan
dosen pengampu Septian Andriyani, S.Kp., M.Kep.
Oleh :
Kelompok 2
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat di Lingkungan Sekolah” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Septian
Andriyani, S.Kp., M.Kep. mata kuliah Promosi Kesehatan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Septian Andriyani, S.Kp., M.Kep. selaku
dosen mata kuliah Promosi Kesehatan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN................................................................................................................ 4
C. Tujuan Makalah.......................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 13
A. Indikator ................................................................................................................... 13
BAB IV .............................................................................................................................. 16
PENUTUP ......................................................................................................................... 16
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 16
B. Saran ........................................................................................................................ 16
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di masyarakat (Proverawati & Rahmawati 2016). Menurut Conner
dan Norman (2009) dalam Achmadi (2013) bahwa perilaku kesehatan adalah
serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mencegah atau mendeteksi gejala awal dari
sebuah kejadian penyakit untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.
Pelaksanaan program perilaku hidup bersih dan sehat dikelompokkan menjadi 5 tatanan
yaitu PHBS di sekolah, di rumah tangga, di tempat kerja, tempat-tempat umum dan
PHBS di institusi kesehatan.
Pelaksanaan PHBS di sekolah dapat dimulai dari hal yang sederhana seperti
mencuci tangan dengan sabun. Meningkatnya perilaku cuci tangan yang benar (cuci
tangan dengan air yang mengalir dan sabun) setelah buang air besar, sebelum makan
serta sebelum menyiapkan makanan, maka perilaku ini bermanfaat untuk meningkatkan
pencapaian derajat kesehatan. Ada 8 indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk
menilai PHBS sekolah atau kegiatan siswa dalam menerapkan PHBS di sekolah, antara
lain yaitu, mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun,
mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah (memakan buah dan sayuran),
menggunakan jamban yang bersih dan sehat serta menjaga kebersihan jamban, olahraga
yang teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin, tidak
merokok di sekolah, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
untuk memantau pertumbuhan siswa dan membuang sampah pada tempatnya
Menurut data WHO (World Health Organization) pada tahun 2015, bahwa salah
satu faktor resiko meningkatnya kematian adalah dengan tidak menjalankan perilaku
hidup bersih dan sehat seperti: kebersihan air yang tidak memadai, sanitasi buruk
bahkan kebiasaan buang air besar di tempat terbuka, tidak mengkonsumsi makanan
yang sehat, mengkonsumsi minuman beralkohol dan merokok. Terdapat 6,8%
penduduk yang masih merokok. Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa
perilaku hidup bersih dan sehat dalam mengkonsumsi makanan sehat masih buruk
dikarenakan terdapat 93,5% penduduk yang kurang mengkonsumsi sayur atau buah,
77,3% masih mengkonsumsi bumbu penyedap dan 53,1% mengkonsumsi makanan dan
minuman manis (Depkes RI, 2013).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Definisi PHBS?
2. Bagaimana Tatanan PHBS?
3. Apa itu tujuan dan Manfaat PHBS?
4. Bagaimana indikator ukukran penilaian PHBS di sekolah?
5. Apa pengertian Promosi Kesehatan?
6. Apa saja Metode Promosi kesehatan?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk menmgetahui apa definisi PHBS
2. Untuk mengetahui apasaja dan bagaimana tatanan PHBS
3. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat PHBS
4. Untuk mengetahui bagaimana indikator ukuran penilaian PHBS disekolah
5. Untuk menghetahui pengertian promosi kesehatan
6. Untuk mengetahui apa saja metode Promosi Kesehatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Promosi Kesehatan
1. Pengertian
Promosi kesehatan dalam arti pendidikan secara umum adalah segala upaya
yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok,
masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pendidik atau
promotor kesehatan. Batasan tersebut terdapat unsur :
a. Input adalah sasaran pendidikan (indvidu, kelompok,
masyarakat, dan pelaku pendidikan).
b. Proses (upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi
orang lain).
c. Output (melakukan apa yang diharapkan, atau melakukan
perilaku yang diharapkan). Hasil (output) yang diharapkan
dari suatu promosi kesehatan adalah perilaku kesehatan, atau
perilaku untuk meningkatkan kesehatan yang lebih baik.
2. Metode Promosi Kesehatan
Menurut Notoatmodjo (2012) Suatu proses promosi kesehatan yang menuju
tercapainya tujuan pendidikan, yakni perubahan perilaku, dipengaruhi oleh banyak
faktor. Faktor metode, faktor materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang
melakukannya, dan alat-alat bantu/alat peraga pendidikan yang dipakai. Agar
mencapai suatu hasil yang optimal, maka faktor-faktor tersebut harus bekerja sama
secara harmonis.beberapa metode edukasi promosi kesehatan yaitu :
a. Metode Individual
Metode yang bersifat individual digunakan untuk membina perilaku baru,
atau membina seseorang yang mulai tertarik kepada suatu perubahan
perilaku atau inovasi. Bentuk pendekatanya contohnya : wawancara,
bimbingan dan penyuluhan (Guidance and Counceling).
b. Metode kelompok
Untuk kelompok besar, metode akan berebeda dengan kelompok kecil.
Untuk kelompok besar atau lebih dari 15 orang, metode yang baik
digunakan adalah ceramah dan seminar. Sedangkan untuk kelompok kecil
atau kurang dari 15 orang maka metode yang cocok antara lain diskusi
kelompok, curah pendapat (Brain stroming), bola salju (Snow balling),
kelompok kecil (Buzz group), Bermain Peran (Role play). Dan permainan
simulasi (Simulation game).
c. Metode massa
Metode pendekatan massa cocok untuk mengomunikasikan pesan kesehatan
yang ditujukan kepada masyarakat. Sasaran ini bersifat umum, dalam arti
tidak bersifat membedakan umut, jenis kelamin dan jenis golongan tertentu.
Contoh metode pendekatan massa yaitu ceramah umum, berbincang-
bincang (talk show), simulasi, tulisan di koran atau majalah, dan billboard
(spanduk, poster, dsb).
3. Media
a. Pengertian
Arsyad (2017) menjelaskan bahwa Kata media berasal dari bahasa latin
medius yang berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Sedangkan dalam
bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima, bisa berupa manusia atau materi. Secara khusus media dalam proses
belajar mengajar lebih cenderung diartikan sebagai alat grafis, photografis, atau
elektronis.
Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai
alat bantu untuk memberi edukasi yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa
untuk memperlancar komunikasi dan mempermudah menyebarkan informasi
(Kholid, 2012).
Ali (2010) Media atau alat peraga adalah alat yang digunakan oleh
pendidik atau pemberi edukasi dalam menyampaikan materi. alat peraga
tersebut berfungsi untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam proses
pemberian edukasi. Kelebihan penggunaan media antara lain :
1. Menimbulkan minat sasaran pendidikan.
2. Mencapai sasaran yang lebih banyak.
3. Membantu mengatasi hambatan bahasa.
4. Merangsang sasaran pendidikan untuk melakukan pesan-pesan
kesehatan.
5. Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat.
6. Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan yang di
terima ke orang lain.
7. Mendorong keinginan untuk lebih mendalami, kemudian lebih
mendalami yang akhirnya menjadi pendorong untuk melakukan
pesan tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Indikator
Menyadari bahwa prilaku adalah sesuatu yang rumit, prilaku tidak hanya
menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nilai dan norma, melainkan juga
dimensi ekonomi yaitu hal-hal yang mendukung prilaku. Maka metode pendekatannya
melalui promosi kesehatan berupa penyuluhan gerakan PHBS di sekolah diharapkan
dapat melaksanakan strategi yang bersifat paripurna (komprehensif), khususnya dalam
menciptakan prilaku baru yaitu ber-PHBS di sekolah. Beberapa indikator yang dipakai
sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Maka metode pendekatannya melalui promosi kesehatan berupa penyuluhan
gerakan PHBS di sekolah diharapkan dapat melaksanakan strategi yang bersifat
paripurna (komprehensif), khususnya dalam menciptakan prilaku baru yaitu ber-PHBS
di sekolah. Beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di
sekolah yaitu: Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun,
Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, Menggunakan jamban yang bersih dan
sehat, Olahraga yang teratur dan terukur, Memelihara kebersihan badan yaitu kuku,
rambut dan gigi.
Tahapan Kegiatan penyuluhan PHBS yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksaan
ada langkah pelaksanaan terdapat kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Pelaksanaan
kegiatan PHBS bagi anak sekolah ini merujuk pada 4 langkah action research yaitu :
perencanaan, tindakan, obsevasi dan evaluasi, serta refleksi.
B. Saran
Bagi pihak institusi sebaiknya penelitian ini dilanjutkan dengan kegiatan
sosialisasi pada siswa yang mungkin belum faham dengan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS). Untuk sekolah menciptakan yang lebih bersih dan sehat mengganjurkan
untuk membiasakan mencuci tangan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali. 2010. Dasar-dasar Pendidikan Kedehatan Masyarakat dan Promosi Kesehatan. Trans Info
Media. Jakarta.
Dinkes Surabaya (2009), Buku Saku Pelaksanaan PHBS bagi masyarakat Surabaya, Dinas
Kesehatan Surabaya.
Kemenkes RI. 2016. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Diakses dari
Promkes.kemenkes.go.id
Siswanto, Hadi (2009) Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini, Pustaka Rihana : Jakarta
WHO(2015).http://repository.unissula.ac.id/17836/6/Bab%201.pdf
Windasari. 2015. Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Anak Usia Sekolah Dasar
di SDN 54 Kota Banda Aceh. Diakses dari www.unsiyah.ac.id pada 25 Oktober 2019.