Anda di halaman 1dari 17

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Promosi Kesehatan
dosen pengampu Septian Andriyani, S.Kp., M.Kep.

Oleh :

Kelompok 2

Syifa Alfitriani Deswita NIM 2001892


Marwan Tasnim NIM 2005626
Fairuuz Zahirah NIM 2001897
Aldyra Siti Nurfarida NIM 2006958
Deby Gina Lestari NIM 2006525
Fanny Fauziyyah Sabila NIM 2001920

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat di Lingkungan Sekolah” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Septian
Andriyani, S.Kp., M.Kep. mata kuliah Promosi Kesehatan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Septian Andriyani, S.Kp., M.Kep. selaku
dosen mata kuliah Promosi Kesehatan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 2 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3

BAB I ................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN................................................................................................................ 4

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 5

C. Tujuan Makalah.......................................................................................................... 5

BAB II .................................................................................................................................. 6

TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................... 6

A. Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) .......................................................................... 6

B. Promosi Kesehatan ................................................................................................... 10

BAB III .............................................................................................................................. 13

PEMBAHASAN ................................................................................................................ 13

A. Indikator ................................................................................................................... 13

B. Kegiatan penyuluhan PHBS ..................................................................................... 13

BAB IV .............................................................................................................................. 16

PENUTUP ......................................................................................................................... 16

A. Kesimpulan .............................................................................................................. 16

B. Saran ........................................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 17


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di masyarakat (Proverawati & Rahmawati 2016). Menurut Conner
dan Norman (2009) dalam Achmadi (2013) bahwa perilaku kesehatan adalah
serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mencegah atau mendeteksi gejala awal dari
sebuah kejadian penyakit untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.
Pelaksanaan program perilaku hidup bersih dan sehat dikelompokkan menjadi 5 tatanan
yaitu PHBS di sekolah, di rumah tangga, di tempat kerja, tempat-tempat umum dan
PHBS di institusi kesehatan.

Pelaksanaan PHBS di sekolah dapat dimulai dari hal yang sederhana seperti
mencuci tangan dengan sabun. Meningkatnya perilaku cuci tangan yang benar (cuci
tangan dengan air yang mengalir dan sabun) setelah buang air besar, sebelum makan
serta sebelum menyiapkan makanan, maka perilaku ini bermanfaat untuk meningkatkan
pencapaian derajat kesehatan. Ada 8 indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk
menilai PHBS sekolah atau kegiatan siswa dalam menerapkan PHBS di sekolah, antara
lain yaitu, mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun,
mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah (memakan buah dan sayuran),
menggunakan jamban yang bersih dan sehat serta menjaga kebersihan jamban, olahraga
yang teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin, tidak
merokok di sekolah, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
untuk memantau pertumbuhan siswa dan membuang sampah pada tempatnya

Pentingnya PHBS untuk anak sekolah dikarenakan anak sekolah termasuk


kelompok masyarakat yang mempunyai resiko tinggi terkena penyakit, sehingga 2
perlu untuk menanamkan pengertian dan kebiasaan hidup sehat, kesehatan anak usia
sekolah juga akan menentukan kesehatan masyarakat dan bangsa di masa depan.
Dengan menerapkan PHBS di sekolah oleh peserta didik, guru dan masyarakat
lingkungan, maka akan membentuk mereka untuk memiliki kemampuan dan
kemandirian dalam mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya serta berperan
aktif dalam mewujudkan lingkungan sekolah sehat.

Menurut data WHO (World Health Organization) pada tahun 2015, bahwa salah
satu faktor resiko meningkatnya kematian adalah dengan tidak menjalankan perilaku
hidup bersih dan sehat seperti: kebersihan air yang tidak memadai, sanitasi buruk
bahkan kebiasaan buang air besar di tempat terbuka, tidak mengkonsumsi makanan
yang sehat, mengkonsumsi minuman beralkohol dan merokok. Terdapat 6,8%
penduduk yang masih merokok. Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa
perilaku hidup bersih dan sehat dalam mengkonsumsi makanan sehat masih buruk
dikarenakan terdapat 93,5% penduduk yang kurang mengkonsumsi sayur atau buah,
77,3% masih mengkonsumsi bumbu penyedap dan 53,1% mengkonsumsi makanan dan
minuman manis (Depkes RI, 2013).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Definisi PHBS?
2. Bagaimana Tatanan PHBS?
3. Apa itu tujuan dan Manfaat PHBS?
4. Bagaimana indikator ukukran penilaian PHBS di sekolah?
5. Apa pengertian Promosi Kesehatan?
6. Apa saja Metode Promosi kesehatan?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk menmgetahui apa definisi PHBS
2. Untuk mengetahui apasaja dan bagaimana tatanan PHBS
3. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat PHBS
4. Untuk mengetahui bagaimana indikator ukuran penilaian PHBS disekolah
5. Untuk menghetahui pengertian promosi kesehatan
6. Untuk mengetahui apa saja metode Promosi Kesehatan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)


1. Pengertian
PHBS merupakan kependekan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Sedangkan pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan
karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu
menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam
aktivitas masyarakat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk
menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat melalui individu,
kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media
berbagi informasi. Ada berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti materi
edukasi guna menambah pengetahuan serta meningkatkan sikap dan perilaku terkait
cara hidup yang bersih dan sehat. (Kemenkes RI, 2016).
2. Tatanan PHBS
Tatanan adalah suatu tempat dimana manusia secara aktif mengontrol
lingkungan, sehingga ia mampu menciptakan dan mengatasi masalah-masalahnya
di bidang kesehatan. Setiap tatanan tentunya berebeda atau memiliki kekhasan
masing-masing, sehingga pembinaan PHBS harus diisesuaikan untuk setiap
tatanan. PHBS terdiri dari lima tatanan yang telah disepakati pemerintah yaitu
tatanan rumah tangga, tatanan insitusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan
tempat umum dan tatanan kesehatan. PHBS tersebut harus dipraktikkan dimanapun
orang tersebut berada sesuai dengan situasi yang dijumpai (Kemenkes RI, 2019).
3. Tujuan dan Manfaat PHBS
Tujuan dari PHBS yakni untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran,
kemauan dan kemampuan masyarakat agar tercapai derajat kesehatan yang optimal
pada setiap masyarakat yaitu dengan kesadaran untuk menolong dirinya sendiri
dalam bidang kesehatan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kesehatan
(Windasari, 2015).
Manfaat PHBS di sekolah meliputi:
a. Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik, guru, dan
masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan
ancaman penyakit.
b. Meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada
prestasi belajar peserta didik.
c. Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga
mampu menarik minat orang tua (masyarakat).
d. Meningkatkan citra pemerintah daerah dibidang pendidikan.
e. Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.
4. PHBS di Sekolah
a. Pengertian
PHBS di Sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan Sekolah
Ber-PHBS. Sekolah Ber-PHBS adalah sekolah yang mampu menjaga dan
meningkatkan kesehatan masyarakat sekolah untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan anak sekolah melalui berbagai upaya kesehatan.
(Kemenkes RI, 2019).
b. Indikator Ukuran Penilaian PHBS Sekolah
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai
PHBS sekolah atau kegiatan siswa dalam menerapkan PHBS di sekolah
menurut Kemenkes RI (2019), antara lain :
1. Mengkonsumsi jajanan sehat di warung/kantin sekolah.
Alasan tidak jajan di sembarang tempat, harus di kantin sekolah :

a. Makanan dan minuman yang dijual cukup bergizi, terjamin


kebersihannya, terbebas dari zat-zat berbahaya dan terlindung dari
serangga dan tikus.
b. Makanan yang bergizi akan meningkatkan kesehatan dan
kecerdasan siswa, sehingga siswa menjadi lebih berprestasi di
sekolah.
c. Tersedianya air bersih yang mengalir dan sabun untuk mencuci
tangan dan peralatan makan.
d. Tersedianya tempat sampah yang tertutup dan saluran pembuangan
air kotor.
e. Adanya pengawasan secara teratur oleh guru, siswa dan komite
sekolah.
2. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
Alasan Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun:
a. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri
penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan.
Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh,
yang bisa menimbulkan penyakit. Sedangkan Sabun dapat
membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa
sabun, kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.
b. Saat harus mencuci tangan :
1) Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang,
2) memegang binatang, berkebun, dll).
3) Setelah buang air besar.
4) Sebelum makan dan sebelum memegang makanan.
c. Manfaat mencuci tangan :
1) Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan.
2) Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Disentri,
Kolera, Typhus, kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA), Flu Burung atau SARS.
3) Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
d. Cara mencuci tangan yang baik dan benar :
1) Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai
sabun.
2) Bersihkan telapak, punggung tangan dan pergelangan tangan
lengan, gosok bila perlu.
3) Bersihkan juga sela-sela jari dan lipatan buku jari. Setelah itu
keringkan dengan lap bersih.
3. Menggunakan jamban.
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas
pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau
tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung)
yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk
membersihkannya.
4. Olahraga teratur di sekolah.
a. Alasan mengikuti kegiatan olahraga di sekolah :
1) Untuk memelihara kesehatan fisik dan mental agar
tetap sehat dan tidak mudah sakit.
2) Untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik.
b. Manfaat olahraga
1) Terhindar dari penyakit jantung, Stroke,
Osteoporosis, Kanker, tekanan darah tinggi,
Kencing Manis, dan lain-lain.
2) Berat badan terkendali.
3) Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat.
4) Bentuk tubuh menjadi ideal dan proporsional.
5) Lebih percaya diri.
6) Lebih bertenaga dan bugar.
7) Keadaan kesehatan menjadi lebih baik.
5. Memberantas jentik di sekolah.
Alasan memberantas jentik di sekolah:
1) Sekolah menjadi bebas jentik dan warga sekolah serta
masyarakat sekolah terhindar dari berbagai penyakit yang
ditularkan melalui nyamuk seperti Demam Berdarah,
Malaria dan Kaki Gajah.
2) Memberantas jentik di sekolah adalah kegiatan memeriksa
tempat-tempat penampungan air bersih yang ada di sekolah
(bak mandi, kolam, dll) apakah bebas dari jentik nyamuk
atau tidak.
6. Tidak merokok di sekolah.
Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang
diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya
diantaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar dan CO.
Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran
darah. Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker. CO
menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen,
sehingga sel-sel tubuh akan mati.
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan minimal 6
bulan sekali.
Alasan siswa perlu ditimbang :
Untuk memantau pertumbuhan berat badan dan tinggi badan normal
siswa agar segera diketahui jika ada siswa yang mengalami gizi
kurang maupun gizi lebih.
8. Membuang sampah pada tempatnya.
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber
hasil aktivitas manusia maupun alam. Manfaat pengelolaan sampah:
1) Menghemat sumber daya alam.
2) Menghemat energi.
3) Mengurangi uang belanja.
4) Menghemat lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
5) Lingkungan asri (bersih,sehat dan nyaman)

B. Promosi Kesehatan
1. Pengertian
Promosi kesehatan dalam arti pendidikan secara umum adalah segala upaya
yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok,
masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pendidik atau
promotor kesehatan. Batasan tersebut terdapat unsur :
a. Input adalah sasaran pendidikan (indvidu, kelompok,
masyarakat, dan pelaku pendidikan).
b. Proses (upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi
orang lain).
c. Output (melakukan apa yang diharapkan, atau melakukan
perilaku yang diharapkan). Hasil (output) yang diharapkan
dari suatu promosi kesehatan adalah perilaku kesehatan, atau
perilaku untuk meningkatkan kesehatan yang lebih baik.
2. Metode Promosi Kesehatan
Menurut Notoatmodjo (2012) Suatu proses promosi kesehatan yang menuju
tercapainya tujuan pendidikan, yakni perubahan perilaku, dipengaruhi oleh banyak
faktor. Faktor metode, faktor materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang
melakukannya, dan alat-alat bantu/alat peraga pendidikan yang dipakai. Agar
mencapai suatu hasil yang optimal, maka faktor-faktor tersebut harus bekerja sama
secara harmonis.beberapa metode edukasi promosi kesehatan yaitu :
a. Metode Individual
Metode yang bersifat individual digunakan untuk membina perilaku baru,
atau membina seseorang yang mulai tertarik kepada suatu perubahan
perilaku atau inovasi. Bentuk pendekatanya contohnya : wawancara,
bimbingan dan penyuluhan (Guidance and Counceling).
b. Metode kelompok
Untuk kelompok besar, metode akan berebeda dengan kelompok kecil.
Untuk kelompok besar atau lebih dari 15 orang, metode yang baik
digunakan adalah ceramah dan seminar. Sedangkan untuk kelompok kecil
atau kurang dari 15 orang maka metode yang cocok antara lain diskusi
kelompok, curah pendapat (Brain stroming), bola salju (Snow balling),
kelompok kecil (Buzz group), Bermain Peran (Role play). Dan permainan
simulasi (Simulation game).
c. Metode massa
Metode pendekatan massa cocok untuk mengomunikasikan pesan kesehatan
yang ditujukan kepada masyarakat. Sasaran ini bersifat umum, dalam arti
tidak bersifat membedakan umut, jenis kelamin dan jenis golongan tertentu.
Contoh metode pendekatan massa yaitu ceramah umum, berbincang-
bincang (talk show), simulasi, tulisan di koran atau majalah, dan billboard
(spanduk, poster, dsb).
3. Media
a. Pengertian
Arsyad (2017) menjelaskan bahwa Kata media berasal dari bahasa latin
medius yang berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Sedangkan dalam
bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima, bisa berupa manusia atau materi. Secara khusus media dalam proses
belajar mengajar lebih cenderung diartikan sebagai alat grafis, photografis, atau
elektronis.
Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai
alat bantu untuk memberi edukasi yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa
untuk memperlancar komunikasi dan mempermudah menyebarkan informasi
(Kholid, 2012).
Ali (2010) Media atau alat peraga adalah alat yang digunakan oleh
pendidik atau pemberi edukasi dalam menyampaikan materi. alat peraga
tersebut berfungsi untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam proses
pemberian edukasi. Kelebihan penggunaan media antara lain :
1. Menimbulkan minat sasaran pendidikan.
2. Mencapai sasaran yang lebih banyak.
3. Membantu mengatasi hambatan bahasa.
4. Merangsang sasaran pendidikan untuk melakukan pesan-pesan
kesehatan.
5. Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat.
6. Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan yang di
terima ke orang lain.
7. Mendorong keinginan untuk lebih mendalami, kemudian lebih
mendalami yang akhirnya menjadi pendorong untuk melakukan
pesan tersebut.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Indikator
Menyadari bahwa prilaku adalah sesuatu yang rumit, prilaku tidak hanya
menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nilai dan norma, melainkan juga
dimensi ekonomi yaitu hal-hal yang mendukung prilaku. Maka metode pendekatannya
melalui promosi kesehatan berupa penyuluhan gerakan PHBS di sekolah diharapkan
dapat melaksanakan strategi yang bersifat paripurna (komprehensif), khususnya dalam
menciptakan prilaku baru yaitu ber-PHBS di sekolah. Beberapa indikator yang dipakai
sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu:

a. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun


b. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
c. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
d. Olahraga yang teratur dan terukur
e. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan sekali
f. Memelihara kebersihan badan yaitu kuku, rambut dan gigi
g. Membuang sampah pada tempatnya

B. Kegiatan penyuluhan PHBS


1. Tahap Persiapan
a. Analisis Situasi
b. Melakukan koordinasi untuk menentukan pelaksanaan pertemuan
c. Menyusun usulan PKM
d. Pengajuan pengusulan PKM
2. Tahap Pelaksanaan
a. Tempat : Sekolah
b. Waktu : Desember 2021
c. Pukul : 08 s/d selesai
d. Pelaksana : 6 orang mahasiswa yang berkontribusi
3. Langkah pelaksanaan :
1) Kegiatan :
• Kegiatan pendahuluan : Perkenalan dan penjelasan pelaksanaan PHBS
• Kegiatan inti : Penyampaian materi. tanya jawab, dan praktek langsung/
demonstrasi tentang PHBS
• Kegiatan penutup : penarikan kesimpulan tentang PHBS
2) Metode : Ceramah, in-focus dan tanya jawab
3) Media : laptop, infocus, dan alat peraga.
4. Evaluasi
a. Pre test
b. Pos test
5. Refleksi
Pelaksanaan kegiatan PHBS bagi anak sekolah ini merujuk pada 4 langkah
action research yaitu : perencanaan, tindakan, obsevasi dan evaluasi, serta refleksi.
Tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1. Perencanaan
a. Perizinan ke Fakultas dan Sekolah
b. Sosialisasi program penyuluhan PHBS di sekolah yang melibatkan
siswa, guru dan tim pelaksana
c. Penyusunan program penyuluhan dan pelayanan fasilitas
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan dalam kegiatan ini berupa implementasi Program Kegiatan
yang dilaksanakan adalah:
a. Edukasi Program PHBS untuk siswa
b. Mendemonstrasikan olahraga yang teratur dan terukur
c. Pengukuran berat dan tinggi badan
d. Memeriksa kebersihan badan yaitu kuku, rambut dan gigi
e. Mendemonstrasikan metode cuci tangan bersih
f. Mendemonstrasikan sikat gigi yang benar
g. Edukasi Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
h. Edukasi Membuang sampah pada tempatnya
3. Observasi
Monitoring dan evaluasi Observasi dilakukan terhadap proses
implementasi kegiatan berdasarkan indikator program PHBS. Instrument
yang digunakan untuk observasi dan monitoring berupa check list dan
pengisian kolom-kolom berdasarkan kriteria indikator program PHBS.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan atau kelebihan-
kelebihan terhadap kegiatan yang.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Maka metode pendekatannya melalui promosi kesehatan berupa penyuluhan
gerakan PHBS di sekolah diharapkan dapat melaksanakan strategi yang bersifat
paripurna (komprehensif), khususnya dalam menciptakan prilaku baru yaitu ber-PHBS
di sekolah. Beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di
sekolah yaitu: Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun,
Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, Menggunakan jamban yang bersih dan
sehat, Olahraga yang teratur dan terukur, Memelihara kebersihan badan yaitu kuku,
rambut dan gigi.

Tahapan Kegiatan penyuluhan PHBS yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksaan
ada langkah pelaksanaan terdapat kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Pelaksanaan
kegiatan PHBS bagi anak sekolah ini merujuk pada 4 langkah action research yaitu :
perencanaan, tindakan, obsevasi dan evaluasi, serta refleksi.

B. Saran
Bagi pihak institusi sebaiknya penelitian ini dilanjutkan dengan kegiatan
sosialisasi pada siswa yang mungkin belum faham dengan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS). Untuk sekolah menciptakan yang lebih bersih dan sehat mengganjurkan
untuk membiasakan mencuci tangan.
DAFTAR PUSTAKA

Ali. 2010. Dasar-dasar Pendidikan Kedehatan Masyarakat dan Promosi Kesehatan. Trans Info
Media. Jakarta.

Dinkes Surabaya (2009), Buku Saku Pelaksanaan PHBS bagi masyarakat Surabaya, Dinas
Kesehatan Surabaya.

Kholid. 2012. Media Pembelajaran Edisi Revisi. Rajawali Pers. Jakarta.

Kemenkes RI. 2016. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Diakses dari
Promkes.kemenkes.go.id

Siswanto, Hadi (2009) Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini, Pustaka Rihana : Jakarta

WHO(2015).http://repository.unissula.ac.id/17836/6/Bab%201.pdf

Windasari. 2015. Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Anak Usia Sekolah Dasar
di SDN 54 Kota Banda Aceh. Diakses dari www.unsiyah.ac.id pada 25 Oktober 2019.

Anda mungkin juga menyukai