MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Kritis dengan dosen pengampu
Sehabudin Salasa, S.Kep., Ners., M.Kep. dan Imam Tri Sutrisno, S.Kep., Ners., M.Kep.
Disusun Oleh:
Kelompok 6
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat hidayah-Nya, kami bisa menyelesaikan makalah mengenai “Asuhan Keperawatan
Pasien dengan Ventilator Mekanik’’ ini dapat tersusun hingga selesai. Kami ucapkan terima
kasih terhadap pihak yang telah berkontribusi pikiran atau pun materi.
Setiap kata yang ditulis menjadi susunan kalimat, lalu ditulis menjadi sebuah paragraf
tidak akan terselesaikan jika makalah ini tidak mendapat dukungan. Maka dari itu, izinkan
penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada yang terhormat Bapak Sehabudin Salasa,
S.Kep., Ners., M.Kep. dan Bapak Imam Tri Sutrisno, S.Kep., Ners., M.Kep. selaku dosen
pengampu mata kuliah Keperawatan Kritis, kepada kerabat terdekat yang telah memberikan
dukungan dan doa yang membantu penulis dan rekan rekan yang telah membantu dalam
menyelesaikan.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan serta pengetahuan bagi pembacanya. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena terbatasna pengetahuan dan
pengalaman, dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Pada posisi ini aliran darah ke paru bagian bawah menerima 60-65 % dari
total aliran darah ke paru (Gullo, 2008). Pada pasien yang menggunakan ventilator
mekanik, efek gravitasi terhadap kapiler darah menyebabkan peningkatan tekanan
alveolar sehingga meningkatkan ventilasi. Penelitian Karmiza (2014) menyebutkan
bahwa posisi lateral kiri dengan posisi 30 derajat mampu meningkatkan nilai tekanan
O2 (Karmiza, 2014). Perubahan posisi pasien rutin digunakan selama di unit
perawatan intensif. Tujuan perubahan posisi tidak hanya untuk meningkatkan
transport oksigen, namun juga untuk profilaksis, mengutamakan kenyamanan,
mencegah pembentukan ulkus, mengurangi kejadian deep vein thrombosis, emboli
paru, atelektasis dan pneumonia (Banasik, 2001).
Ventilator adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu sebagian atau
seluruh proses ventilasi untuk mempertahankan oksigenasi (Nugroho, 2016).
A. Mode Kontrol
Pada mode kontrol mesin secara terus menerus membantu pernapasan
pasien. Ini diberikan pada pasien yang pernapasannya masih sangat buruk,
lemah sekali atau bahkan dapat terjadi apnea. Pada mode ini ventilator
mengontrol pasien, pernapasan diberikan ke pasien pada frekuensi dan
volume yang telah ditentukan pada ventilator, tanpa menghiraukan upaya
pasien untuk mengawali inspirasi.
Bila pasien sadar, mode ini dapat menimbulkan ansietas tinggi dan
ketidaknyamanan dan bila pasien berusaha napas sendiri, bisa terjadi fighting
(tabrakan antara udara inspirasi dan ekspirasi), tekanan dalam paru meningkat
dan bisa berakibat alveoli pecah dan terjadi pneumothorax.
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah kita ini, kita dapat lebih mudah dalam
memahami Ventilasi Mekanik Dasar dan dapat kita aplikasikan dalam
praktik lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Rista, A., Nana, R., & Nur, K. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
Ventilator Associated Pneumonia (VAP) Pada Pasien Yang Menggunakan Ventilator
Mekanik Di ICU RSUD Tugurejo Semarang. Jurnal Ners Widya Husada.
Deri, N., Erlina, K., Agnes, A. (2021). Pengkajian Nyeri Pada Pasien Terpasang Ventilator.
Arifin. (2019). Mode Dan Setting Dasar Ventilator. Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr.
Moewardi Surakarta.
Watania, L. N., Lidya, S., & Hutasoit, E. (2022). Webinar Edukasi Asuhan Keperawatan
pada Pasien dengan Ventilasi Mekanik. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada
Masyarakat (PKM), 5(9), 2843-2852.
Verizarie. Rhandy. (2020). Ventilator: Fungsi, Cara Penggunaan, Efek Samping. Diakses dari
https://doktersehat.com/informasi/kesehatan-umum/ventilator/