MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan
Oleh :
Kelompok 8
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdullillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang yangtelahmemberikan
kesehatan jasmani dan rohani, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalahmengenai
“Manajemen dan Pengaturan Alur Kerja Dalam Pelaksanaan Penanganan Pasien Covid-19” yang
diajukan untuk tugas mata kuliah Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan
Penulis merasakan banyak sekali kendala dan kesulitan dalam penyusunan makalahini, namun
berkat bantuan berbagai pihak akhirnya makalah ini bisa diselesaikan. Padakesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat Ibu Asih Purwandari Wahyoe Puspita, S.Kep.,
Ners., M.Kep. dan Dr.Linda Amalia, S.Kp., M.K.M selaku dosen pengampu mata kuliah Keperawatan
Anak Sakit Kronis dan Terminal, kepada keluargatercinta terimakasih atas doa dan motivasi yang
diberikan kepada penulis, dan kepada rekanseperjuangan yang telah memberikan motivasi dalam
penyelesaian tugas ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis berharap pembaca dapat memberikan saran dan kritikyangmembangun untuk
penulis agar mampu menyusun makalah yang lebih baik lagi di masayangakan datang. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pengembangan Ilmu Keperawatan Anak Sakit Kronisdan Terminal.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semuapihak.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................1
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................................ 4
1.4 Manfaat Penulisan ......................................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................5
2.1 Pengaturan Alur Layanan ............................................................................................................... 5
2.1.1 Alur Pasien .............................................................................................................................. 5
2.1.2 Skrining ................................................................................................................................... 5
2.1.3 Triase ...................................................................................................................................... 6
2.2 Pembagian Zona Risiko Penularan Covid-19 di Rumah Sakit ........................................................... 6
2.2.1 Zona Covid-19 ......................................................................................................................... 6
2.2.2 Zona Non Covid-19 .................................................................................................................. 7
2.3 Penerapan Prinsip Pencegahan dan Pengendalian (PPI) Dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru ...... 8
2.3.1 Protokol bagi pasien (Kemenkes RI, 2020) ............................................................................... 8
2.3.2 Protokol bagi petugas (Kemenkes RI, 2020) ............................................................................. 9
2.4 Penguatan Kapasitas Sistem Kesehatan.......................................................................................... 9
2.4.1 Peningkatan tenaga medis ...................................................................................................... 9
2.4.2 Peningkatan sarana pendukung kesehatan ............................................................................ 10
2.4.3 Peningkatan ruang perawatan............................................................................................... 11
2.4.4 Penguatan sistem kesehatan ................................................................................................. 11
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................................. 12
3.2 Saran ........................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 13
2
BAB I
PENDAHULUAN
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan
coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Ada
setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan
gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Tanda dan gejala umum infeksi Covid-19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan
masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus Covid-19 yang berat dapat menyebabkan
pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. (Kemenkes RI, 2020)
Transmisi SARS-CoV-2 dapat terjadi melalui kontak langsung, kontak tidak langsung, atau
kontak erat dengan orang yang terinfeksi melalui sekresi seperti air liur dan sekresi saluran
pernapasan atau droplet saluran napas yang ke luar saat orang yang terinfeksi batuk, bersin,
berbicara, atau menyanyi. (WHO, 2020).
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaturan pada alur pelayanan pada masa covid-19?
2. Bagaimana pembagian zona risiko penularan covid-19 di rumah sakit?
3. Bagimana cara penerapan prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) pada masa
pandemic covid-19?
4. Bagaimana cara penguatan kapasitas sistem kesehatan pada masa covid-19?
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Skrining
Pengkajian atau penyaringan resep adalah salah satu tahapan dalam alur pelayanan resep
yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam mempersembahkan obat. Dalam
menjaminitas dan keabsahan obat, aspek pada skrining resep meliputi kelengkapan
administrasi, kesanggupan farmasetik dan klinik. Tujuan penelitian untuk mengetahui profil
skrining administrasi dan farmasetik resep antibiotik golongan sefalosporin pada pasien anak.
5
2.1.3 Triase
Virus SARS-CoV-2 ( Covid-19 ) masuk dalam masalah kesehatan dunia dan ditetapkan
sebagai pandemi oleh World Health Organization pada tanggal 11 maret 2020. Triase dalam
pelayanan kegawatdaruratan ditingkatkan sejak adanya kasus covid 19 ini , triase adalah
proses pemilahan pasien untuk membuat sebuah keputusan dalam menentukan level prioritas
pasien yang datang ke Instalasi gawat darurat. Tujuannya untuk etahuinya Gambaran Proses
alur Triase Selama Pandemi Covid-19 dan persiapan pelaksanaan triase, perbedaan alur triase
pada saat sebelum dan saat pandemi covid 19 di rumah sakit terutama pada ruang unit gawat
darurat yang didasarkan dari keluhan utama, riwayat penyakit, skrining dan perubahan pada
persiapan proses triase terhadap penggunaan APD pada tenaga medis yang mengwajibkan
memakai Masker bedah dan N95, Gaun anti air, Sarung tangan ganda,topi penutup kepala,
kacamata google, penutup wajah, dan sarung sepatu untuk meminimalkan risiko infeksi covid-
19.
pasien COVID-19. Zona ini diperuntukan bagi pasien kontak erat, suspek, probable dan
konfirmasi COVID-19. Yang termasuk dalam zona COVID-19 meliputi:
Area pelayanan : area rawat jalan khusus COVID-19, area IGD khusus COVID-19,
area rawat inap khusus COVID-19, area ruang isolasi khusus COVID-19 (tekanan
negatif / ventilasi normal), area ruang rawat intensif (ICU/HCU) khusus COVID-19,
area ruang bersalin khusus COVID-19, area Ruang Operasi khusus COVID-19.
Area penunjang : area laboratorium khusus COVID-19, area Radiologi khusus
COVID-19, area bagian gizi khusus COVID-19, area Kamar Jenazah, Area
Pengolahan Limbah Rumah Sakit.
6
Bila memungkinkan pembagian kedua zona tersebut adalah dalam bentuk ruangan terpisah.
Apabila terkendala keterbatasan ketersediaan ruangan maka opsinya adalah :
Dalam satu instalasi yang perlu dipisahkan antara zona non COVID-19 dan zona
COVID-19 dapat dibatasi dengan pembatas sementara atau permanen yang ditandai
dengan penanda (sign) khusus yang jelas dan menganut sistem jalur satu arah.
Bagi Rumah Sakit yang mempunyai jumlah SDM memadai dapat dibagi menjadi
petugas di Zona Pelayanan COVID-19 dan Non COVID-19. Bagi Rumah Sakit yang
tidak memiliki SDM yang cukup dapat membuat jadwal / pembagian jam shift layanan
maupun hari layanan antara layanan biasa maupun layanan khusus COVID-19.
Bila ketersediaan ruangan tidak memungkinkan sama sekali untuk pemisahan zona,
maka untuk mengurangi risiko penyebaran COVID-19 dapat dilakukan dalam bentuk
pengaturan jadwal pelayanan, pembagian jam shift layanan ataupun hari layanan yang
diikuti dengan tindakan dekontaminasi dan sterilisasi baik ruangan maupun alat
kesehatan setelah pemberian pelayanan kepada pasien COVID-19 sesuai aturan yang
berlaku.
7
2.3 Penerapan Prinsip Pencegahan dan Pengendalian (PPI) Dalam Masa Adaptasi
Kebiasaan Baru
2.3.1 Protokol bagi pasien (Kemenkes RI, 2020)
a. Sebelum Berangkat ke Rumah Sakit
Lakukan pendaftaran/registrasi melalui telepon atau daring (bila tersedia
fasilitas tersebut)
Laporkan kondisi gejala dan keluhan.
Konsultasi dengan dokter/perawat melalui fasilitas telemedicine (bila
memungkinkan)
b. Saat Pergi ke Rumah Sakit
Selalu menggunakan masker.
Siapkan hand sanitizer sendiri.
Jangan menyentuh muka terutama bagian mulut, hidung, dan mata.
Mendatangi bagian pelayanan Rumah Sakit sesuai jadwal yang
disepakati/perjanjian.
c. Saat Berada di Rumah Sakit
Selalu memakai masker
Diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 40 s/d 60
detik atau dengan hand sanitizer selama s/d 30 detik.
Jaga jarak dengan pasien lain >1 m termasuk dalam menaiki tangga dan akses
lift.
Jangan menyentuh muka terutama bagian mulut, hidung, dan mata.
Laporkan kondisi atau gejala sakit yang diderita dengan sejujurnya kepada
petugas.
Tidak keluar masuk ruangan agar tidak tertular /menularkan penyakit kepada
pasien yang lainnya.
d. Saat Keluar dari Rumah Sakit
Selalu Pakai masker.
Diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 40 s/d 60
detik atau dengan hand sanitizer selama 20 s/d 30 detik.
Dan tetap menjaga jarak >1 m
8
2.3.2 Protokol bagi petugas (Kemenkes RI, 2020)
a. Sebelum Berangkat ke Rumah Sakit
Memastikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat dan jika sakit segera berobat
ke fasyankes.
Lapor ke pimpinan apabila sakit dan istirahat di rumah sampai sembuh.
Tidak memakai perhiasan atau aksesoris lainnya ke Rumah Sakit.
Selalu Pakai masker
Siapkan hand sanitizer sendiri
Gunakan sarana transportasi paling aman dan jaga jarak dengan pasien lain.
b. Di Rumah Sakit
Masuk melalui pintu petugas yang terpisah dengan pintu pasien/pengunjung.
Bagi petugas yang akan melakukan kontak dengan pasien ganti pakaian pribadi
dengan pakaian Rumah Sakit dan tinggalkan di loker /bagian penitipan barang.
Diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 40 s/d 60
detik atau dengan hand sanitizer selama 20 s/d 30 detik.
Selalu menggunakan masker bedah saat bekerja.
9
3. Program - Pemenuhan kebutuhan - Dinkes
peningkatan sumber daya manusia
kapasitas sumber kesehatan
daya manusia - Distribusi dan
kesehatan pemerataan sumber daya
manusia kesehatan
- Peningkatan kompetensi
dan kualifikasi sumber
daya manusia kesehatan
- Pembinaan dan
pengawasan sumber daya
manusia kesehatan
10
Daerah setempat yang dapat terdiri dari Dinkes, Puskesmas, Rumah Sakit, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah, TNI/Polri dan lain-lain. Pembiayaan oleh pemerintah
dan sumber lain yang sah.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masalah wabah Covid-19 sangat kompleks sehingga tidak bisa ditangani secara
parsial atau secara sendiri-sendiri dan sektoral. Dibutuhkan kerjasama semua pihak untuk
menghadapi wabah ini karena persoalannya menyebar ke hampir semua wilayah dan
berimbas ke berbagai sendi kehidupan sosial dan ekonomi kita. Ini sudah menjadi masalah
nasional dan bahkan global, yang harus ditangani secara komprehensif dan terpadu dan
diperlukan Manajemen dan pengaturan Alur Kerja dalam Pelaksanaan Penanganan pasien
Covid-19.
Pemerintah khususnya instansi kesehatan memiliki peran yang sangat penting
dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 dan terus didorong untuk menyusun langkah
dalam penanganan Covid-19 salah satunya Manajemen dan pengaturan Alur Kerja dalam
Pelaksanaan Penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit,karena rumah sakit merupakan
salah satu dari sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan. bertujuan
untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
3.2 Saran
Perlu ada upaya bersama untuk mencegah penyebaran dan edukasi tentang risiko
penularan virus, peningkatan sistem kekebalan tubuh, peningkatan kapasitas sistem
kesehatan baik tenaga medis maupun sarana pendukung kesehatan, peningkatan ketahanan
pangan dan industri alat kesehatan, serta penguatan jaring pengaman sosial nasional dan
stimulus ekonomi.
12
DAFTAR PUSTAKA
Irawati T.(2020). Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Eista Swaesti. Buku Pedoman Pencegahan dan Penanganan Corona Virus. 1st ed. Emirfan, editor.
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan. Yogyakarta:Javalitera; 2020.
Kemenkes RI. (2020). Panduan Teknis Pelayanan Rumah Sakit. Direktorat Pelayanan Kesehatan
Rujukan,1689–1699.
https://arxiv.org/pdf/1707.06526.pdf%0Ahttps://www.yrpri.org%0Ahttp://weekly.cnbnews.
com/news/article.html?no=124000%0Ahttps://www.fordfoundation.org/%0Ahttp://bibliotec
avirtual.clacso.org.ar/Republica_Dominicana/ccp/20120731051903/prep%0Ahttp://webpc.c
ia
Rianayanti Asmira Rasam Jurnal Administrasi Rumah Sakit. Vol: 3 (2), 100-113, 2017
Viola Larasati Sukma, Zulmah Astuti, 2001 Pedoman Pelayanan Rumah Sakit Pada Masa
Pandemi Covid-19
13
10 Pertanyaan
1. Proses dimana pasien atau seorang individu di evaluasi dan dikaji untuk mengetahui kriteria
gejala dan riwayat untuk menentukan kedalam kategori dicurigai Covid 19 atau bukan. Proses
tersebut dinamakan?
a. Registrasi
b. Rawat jalan
c. Isolasi
d.Skrining
e. Semua benar
b. Mengurangi pajanan untuk pasien lain, pengunjung dan petugas Rumah Sakit.
d. Memastikan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) digunakan sesuai pedoman penggunaan
APD.
e. Semua benar
14
e.Kamar Jenazah khusus covid-19
4. Protokol bagi petugas kesehatan covid-19 saat di Rumah Sakit menurut (kemenkes,2020) adalah
b.Bagi petugas yang akan melakukan kontak dengan pasien ganti pakaian pribadi dengan pakaian
Rumah Sakit dan tinggalkan di loker /bagian penitipan barang.
c.Diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 40 s/d 60 detik atau dengan
hand sanitizer selama 20 s/d 30 detik.
e.Benar Semua
5. Salah satu tahapan dalam alur pelayanan resep yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
kesalahan dalam mempersembahkan obat adalah
a. alur pasien
b. skrining
c. triase
d. zona covid-19
e. semua benar
6. Salah satu protokol bagi pasien menurut Kemenkes RI 2020 sebelum berangkat ke RS adalah
15
d. jangan menyentuh muka terutama bagian mulut, hidung, dan mata
7. Sebutkan salah satu zona non covid 19 yang ada di Rumah Sakit?
a. Area pelayanan
b. Area administrasi
c. Area laboratorium
8. Proses pemilahan pasien untuk membuat sebuah keputusan dalam menentukan level prioritas
pasien yang datang ke Instalasi gawat darurat disebut?
a. Isolasi
b. Alur pasien
c. skrining
d. Triase
e. Zona covid
9. Merupakan area/ruangan yang tingkat risiko terjadinya penularan COVID-19 rendah karena
tidak berhubungan langsung dengan pelayanan pasien COVID-19. Adalah
a. Area administrasi
b. Area penunjangan
16
d. Area perawatan
10. Merupakan area/ruangan yang tingkat risiko terjadinya penularan COVID-19 tinggi karena
berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan pelayanan pasien COVID-19.
b. Zona covid-19
c. Area administrasi
d. Area perawatan
e. Areapenunjangan
17