Oleh :
Kelompok 5
Kelas B16-B
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
yang yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani, sehingga penulis
makalah ini bisa diselesaikan. Kepada keluargatercinta terimakasih atas doa dan
motivasi yang diberikan kepada penulis, dan kepada rekan seperjuangan yang
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap pembaca dapat
memberikan saran dan kritik yang membangun untuk penulis agar mampu
menyusun makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Semoga
makalah ini bermanfaat. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini bisa
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................4
1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................5
2.1 Pengaturan Alur Layanan.......................................................................................................5
2.1.1 Alur Pasien.......................................................................................................................5
2.1.2 Skrining............................................................................................................................5
2.1.3 Triase................................................................................................................................6
2.2 Pembagian Zona Risiko Penularan Covid-19 di Rumah Sakit...............................................6
2.2.1 Zona Covid-19.................................................................................................................6
2.2.2 Zona Non Covid-19..........................................................................................................7
2.3 Penerapan Prinsip Pencegahan dan Pengendalian (PPI) Dalam Masa Adaptasi Kebiasaan
Baru.........................................................................................................................................8
2.3.1 Protokol bagi pasien (Kemenkes RI, 2020).....................................................................8
2.3.2 Protokol bagi petugas (Kemenkes RI, 2020)...................................................................9
2.4 Penguatan Kapasitas Sistem Kesehatan..................................................................................9
2.4.1 Peningkatan tenaga medis................................................................................................9
2.4.2 Peningkatan sarana pendukung kesehatan.....................................................................10
2.4.3 Peningkatan ruang perawatan........................................................................................11
2.4.4 Penguatan sistem kesehatan...........................................................................................11
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................12
3.2 Saran.....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
2
BAB I
PENDAHULUAN
pneumonia baru yang pertama kali dilaporkan di Wuhan, Provinsi Hubei. Dalam
waktu satu bulan, penyakit ini telah menyebar di berbagai provinsi lain di China,
Thailand, Jepang, dan Korea Selatan. Dalam waktu beberapa bulan, sudah
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Tanda dan gejala umum infeksi Covid-19 antara lain gejala
gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi
rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus Covid-19
yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal,
3
Transmisi SARS-CoV-2 dapat terjadi melalui kontak langsung, kontak tidak
langsung, atau kontak erat dengan orang yang terinfeksi melalui sekresi seperti air
liur dan sekresi saluran pernapasan atau droplet saluran napas yang ke luar saat
orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, atau menyanyi. (WHO, 2020).
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Kemenkes RI, 2010) .
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Rumah sakit merupakan salah satu dari
untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat (Depkes RI,
2018).
4
1.3 Tujuan Penulisan
4. Untuk mengetahui cara penguatan kapasitas sistem kesehatan pada masa covid19
Manfaat adanya disusun makalah ini diharapkan untuk dapat menambah ilmu dan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam konteks pengobatan modern, kompleksitas sistem rumah sakit dianggap sebagai
faktor utama penyebab insiden kesalahan medis. Dengan paradigma” pelayanan berfokus
pasien”, hak pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman telah menjadi indikator
dalam Standar Akreditasi Rumah Sakit versi 2012 (SARS 2012) di Indonesia, melalui
penerapan 6 Sasaran Keselamatan Pasien (SKP). Adapun salah-satu jenis penyakit dengan
mortalitas dan morbiditas yang tinggi adalah Sepsis. Pengunaan modifikasi klinis
kerancuan terminologi dan meningkatkan mortalitas sepsis. Secara global, mortalitas sepsis
tahun. Untuk memastikan efektifitas Keselamatan Pasien pada alur pelayanan penyakit
penelitian di Rumah Sakit Tebet Jakarta pada bulan April-Mei 2015. Hasil penelitian
dibawah 5%. Penelitian ini berhasil membuktikan implementasi Tatakelola 6 SKP pada alur
6
2.1.2 Skrining
Pengkajian atau penyaringan resep adalah salah satu tahapan dalam alur pelayanan
resep yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam memberikan obat. Dalam
menjaminitas dan keabsahan obat, aspek pada skrining resep meliputi kelengkapan
administrasi, kesanggupan farmasetik dan klinik. Tujuan penelitian untuk mengetahui profil
skrining administrasi dan farmasetik resep antibiotik golongan sefalosporin pada pasien
anak.
2.1.3 Triase
Virus SARS-CoV-2 ( Covid-19 ) masuk dalam masalah kesehatan dunia dan ditetapkan
sebagai pandemi oleh World Health Organization pada tanggal 11 maret 2020. Triase dalam
pelayanan kegawatdaruratan ditingkatkan sejak adanya kasus covid 19 ini , triase adalah
proses pemilahan pasien untuk membuat sebuah keputusan dalam menentukan level prioritas
pasien yang datang ke Instalasi gawat darurat. Tujuannya untuk etahuinya Gambaran Proses
alur Triase Selama Pandemi Covid-19 dan persiapan pelaksanaan triase, perbedaan alur
triase pada saat sebelum dan saat pandemi covid 19 di rumah sakit terutama pada ruang unit
gawat darurat yang didasarkan dari keluhan utama, riwayat penyakit, skrining dan perubahan
pada persiapan proses triase terhadap penggunaan APD pada tenaga medis yang
mengwajibkan memakai Masker bedah dan N95, Gaun anti air, Sarung tangan ganda,topi
penutup kepala, kacamata google, penutup wajah, dan sarung sepatu untuk meminimalkan
7
2.2 Pembagian Zona Risiko Penularan Covid-19 di Rumah Sakit
COVID-19 tinggi karena berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan
pelayanan pasien COVID-19. Zona ini diperuntukan bagi pasien kontak erat, suspek,
probable dan konfirmasi COVID-19. Yang termasuk dalam zona COVID-19 meliputi:
Area pelayanan : area rawat jalan khusus COVID-19, area IGD khusus COVID-19,
area rawat inap khusus COVID-19, area ruang isolasi khusus COVID-19 (tekanan
negatif / ventilasi normal), area ruang rawat intensif (ICU/HCU) khusus COVID-19,
area ruang bersalin khusus COVID-19, area Ruang Operasi khusus COVID-19.
COVID-19, area bagian gizi khusus COVID-19, area Kamar Jenazah, Area
Bila memungkinkan pembagian kedua zona tersebut adalah dalam bentuk ruangan
Dalam satu instalasi yang perlu dipisahkan antara zona non COVID-19 dan zona.
COVID-19 dapat dibatasi dengan pembatas sementara atau permanen yang ditandai
dengan penanda (sign) khusus yang jelas dan menganut sistem jalur satu arah.
Bagi Rumah Sakit yang mempunyai jumlah SDM memadai dapat dibagi menjadi
petugas di Zona Pelayanan COVID-19 dan Non COVID-19. Bagi Rumah Sakit yang
tidak memiliki SDM yang cukup dapat membuat jadwal / pembagian jam shift
layanan maupun hari layanan antara layanan biasa maupun layanan khusus COVID-
8
19.
Bila ketersediaan ruangan tidak memungkinkan sama sekali untuk pemisahan zona,
maka untuk mengurangi risiko penyebaran COVID-19 dapat dilakukan dalam bentuk
pengaturan jadwal pelayanan, pembagian jam shift layanan ataupun hari layanan
yang diikuti dengan tindakan dekontaminasi dan sterilisasi baik ruangan maupun alat
kesehatan setelah pemberian pelayanan kepada pasien COVID-19 sesuai aturan yang
berlaku.
Zona Non Covid-19 merupakan area/ruangan yang tingkat risiko terjadinya penularan
COVID-19 rendah karena tidak berhubungan langsung dengan pelayanan pasien COVID-
lainnya.
Area Pelayanan : area rawat jalan non COVID-19, area IGD non COVID-19,
instalasi rawat inap non COVID-19, area rawat intensif (ICU/HCU) non COVID-19,
Area penunjang : area laboratorium non COVID, area radiologi non COVID-19, area
bagian gizi non COVID-19, laundri, area farmasi dan layanan non COVID-19
lainnya.
9
2.3 Penerapan Prinsip Pencegahan dan Pengendalian (PPI) Dalam Masa Adaptasi
Kebiasaan Baru
fasilitas tersebut)
memungkinkan)
disepakati/perjanjian.
10
Diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 40 s/d 60
Jaga jarak dengan pasien lain >1 m termasuk dalam menaiki tangga dan akses
lift.
Laporkan kondisi atau gejala sakit yang diderita dengan sejujurnya kepada
petugas.
Tidak keluar masuk ruangan agar tidak tertular /menularkan penyakit kepada
Diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 40 s/d 60
Memastikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat dan jika sakit segera berobat
ke fasyankes.
11
Siapkan hand sanitizer sendiri
Gunakan sarana transportasi paling aman dan jaga jarak dengan pasien lain.
b. Di Rumah Sakit
Bagi petugas yang akan melakukan kontak dengan pasien ganti pakaian
pribadi dengan pakaian Rumah Sakit dan tinggalkan di loker /bagian penitipan
barang.
Diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 40 s/d 60
12
3. Program - Pemenuhan kebutuhan - Dinkes
peningkatan sumber daya manusia
kapasitas sumber kesehatan
daya manusia - Distribusi dan
kesehatan pemerataan sumber
daya manusia kesehatan
- Peningkatan kompetensi
dan kualifikasi sumber
daya manusia kesehatan
- Pembinaan dan
pengawasan sumber daya
manusia kesehatan
merupakan poin penting untuk menjaga efektivitas penanganan medis pasien. Sumber
daya tambahan bisa didapatkan dari sektor swasta dan digunakan untuk memperluas
kapasitas untuk mengelola dan menangani kasus Covid-19, dan untuk memberikan
perawatan mendesak lainnya. Pada tahap awal wabah, kapasitas tambahan dapat
bersumber dari sektor swasta untuk memastikan bahwa tindakan operasi tertentu (seperti
tiroid, prostat, hernia atau operasi ginekologi) diselesaikan sebelum lonjakan kasus.
Selama tahap awal lonjakan, pastikan bahwa rumah sakit dan klinik swasta menunda
kapasitas yang telah dibebaskan. Pastikan bahwa penggantian untuk ini gratis/ditanggung
pemerintah, sehingga tidak ada keuntungan yang didapat, dan keberlanjutan finansial dari
penanganan dijamin 25. Untuk mengurangi beban rumah sakit, maka dibatasi hanya PDP
13
dengan ISPA berat yang rawat di rumah sakit rujukan. PDP dengan ISPA sedang bisa
dirawat di RS Darurat Covid-19 (Hotel, Wisma, Asrama Haji dan lain-lain yang
difungsikan sebagai RS Darurat). Sedangkan PDP ringan bisa isolasi diri dirumah.
Faslitas Khusus atau Rumah Sakit Darurat ini diawasi oleh Kementerian/Lembaga,
Pemerintah Daerah setempat yang dapat terdiri dari Dinkes, Puskesmas, Rumah Sakit,
pemerintah dansumberlainyangsah.
Perkirakan kapasitas lonjakan yang dibutuhkan untuk perawatan akut dan intensif.
Kapasitas lonjakan yang dibutuhkan dapat bervariasi secara signifikan tergantung pada
dampak. WHO telah mengembangkan satu set kalkulator untuk menghitung lonjakan
kasus yang saling terkait dan membuat perencanaan lonjakan kasus bagi pembuat
dimasukkan ke dalam kebutuhan akan kapasitas perawatan akut dan intensif yang
diproyeksikan per hari selama wabah. Kalkulator ini dapat dilengkapi dengan perencana
lonjakan Sumber Daya Manusia untuk Kesehatan (HRH) yang canggih - sesuai untuk
berbagai jenis petugas perawatan kesehatan dengan tingkat kompetensi yang berbeda.
14
2.1.3 Penguatan sistem kesehatan
kerja jarak jauh, meningkatkan program rawat inap di rumah dan secara cepat
meningkatkan strategi e-Health yang ada. Kemampuan rumah sakit dan sistem perawatan
primer untuk menyediakan konsultasi berbasis telepon, video atau web perlu ditingkatkan
dengan cepat sehingga tidak ada pasien yang perlu datang ke rumah sakit kecuali jika
diperlukan. Beberapa perawatan rawat jalan rutin dapat dilanjutkan melalui rute ini.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masalah wabah Covid-19 sangat kompleks sehingga tidak bisa ditangani secara
parsial atau secara sendiri-sendiri dan sektoral. Dibutuhkan kerjasama semua pihak untuk
menghadapi wabah ini karena persoalannya menyebar ke hampir semua wilayah dan
berimbas ke berbagai sendi kehidupan sosial dan ekonomi kita. Ini sudah menjadi
masalah nasional dan bahkan global, yang harus ditangani secara komprehensif dan
terpadu dan diperlukan Manajemen dan pengaturan Alur Kerja dalam Pelaksanaan
dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 dan terus didorong untuk menyusun
langkah dalam penanganan Covid-19 salah satunya Manajemen dan pengaturan Alur
Kerja dalam Pelaksanaan Penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit,karena rumah sakit
merupakan salah satu dari sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan.
3.2 Saran
Perlu ada upaya bersama untuk mencegah penyebaran dan edukasi tentang risiko
ketahanan pangan dan industri alat kesehatan, serta penguatan jaring pengaman sosial
Irawati T.(2020). Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Eista Swaesti. Buku Pedoman Pencegahan dan Penanganan Corona Virus. 1st ed. Emirfan, editor.
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan. Yogyakarta:Javalitera; 2020.
Kemenkes RI. (2020). Panduan Teknis Pelayanan Rumah Sakit. Direktorat Pelayanan Kesehatan
Rujukan,1689–1699. https://arxiv.org/pdf/1707.06526.pdf%0Ahttps://www.yrpri.org
%0Ahttp://weekly.cnbnews.
com/news/article.html?no=124000%0Ahttps://www.fordfoundation.org/%0Ahttp://bibliotec
avirtual.clacso.org.ar/Republica_Dominicana/ccp/20120731051903/prep%0Ahttp://webpc.c
ia
Rianayanti Asmira Rasam Jurnal Administrasi Rumah Sakit. Vol: 3 (2), 100-113, 2017
Viola Larasati Sukma, Zulmah Astuti, 2001 Pedoman Pelayanan Rumah Sakit Pada Masa
Pandemi Covid
17
18
19
20
21
22
23